Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
EKSPRESI GENETIKA
Oleh:
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan
rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Adapun makalah ini telah
dibuat sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan tugas pada mata kuliah Gizi dengan
judul Ekpresi Genetika.
Akhirnya penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, sehingga penulis sangat membutuhkan kritikan dan saran yang bersifat
membangun dari semua pihak demi kesempurnaan makalah ini. Harapan penulis, semoga
makalah ini dapat diterima dan bermanfaat bagi para pembaca.
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui ekpresi genetika pada manusia
2. Tujuan Khusus
a. Diketahuinya ekspresi genetika pada manusia
C. Manfaat
a. Manfaat Teoritis
Bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam mengidentifikasi
ekspresi genetika pada manusia
BAB II
PEMBAHASAN
A. EKSPRESI GEN
Ekspresi gen adalah proses dimana informasi dari gen yang digunakan dalam sintesis
produk gen fungsional. Produk-produk ini seringkali protein, tetapi dalam non-protein coding
gen seperti gen rRNA atau gen tRNA, produk adalah RNA fungsional. Proses ekspresi gen
digunakan oleh semua kehidupan yang dikenal - eukariota (termasuk organisme multisel),
prokariota (bakteri dan archaea) dan virus - untuk menghasilkan mesin makromolekul untuk
hidup.
a. Transkripsi
Transkripsi merupakan pengkopian daerah pengkode pada DNA menjadi RNA untai
tunggal (Lodish, 2005), pengertian ini diperjelas lagi dengan definisi transkripsi yang dijelaskan
dalam Wikipedia (2010) bahwa, transkripsi adalah pembuatan RNA dengan menyalin sebagian
berkas DNA, transkripsi merupakan bagian dari rangkaian ekspresi genetik. Pengertian asli
"transkripsi" adalah alih aksara atau penyalinan. Di sini, yang dimaksud adalah mengubah "teks"
DNA menjadi RNA. Sebenarnya, yang berubah hanyalah basa nitrogen timin di DNA yang pada
RNA digantikan oleh urasil.
Kata transkripsi berasal dari bahasa Inggris transcription atau bahasa latin transcriptio
yang berarti penyalinan atau perekaman. Secara fungsional, transkripsi diartikan sebagai transfer
informasi genetik yang terdapat dalam urut-urutan nukleotida DNA menuju ke urut-urutan
nukleotida RNA (Ayala, 1984 dalam Corebima, 2002); atau penyalinan atau perekaman
informasi genetik yang ada pada DNA (berupa urutan nukleotida) yang menghasilkan salinan
atau rekaman berupa urutan nukleotida RNA dan menggunakan DNA sebagai template
(cetakannya) (Corebima, 2002).
Ditambahkan lagi dengan penjelasan dari Wiguna, bahwa transkripsi berlangsung di
dalam inti sel (nukleus) atau di dalam matriks pada mitokondria dan plastida. Transkripsi dapat
dipicu oleh rangsangan dari luar maupun tanpa rangsangan. Pada proses tanpa rangsangan,
transkripsi berlangsung terus-menerus (gen-gennya disebut gen konstitutif atau "gen pengurus
rumah", house-keeping genes). Sementara itu, gen yang memerlukan rangsangan biasanya gen
yang hanya diproduksi sewaktu-waktu; gen-nya disebut gen regulatorik karena biasanya
mengatur mekanisme khusus. Rangsangan akan mengaktifkan bagian promoter. Promoter ini
terletak di sebelah hulu bagian yang akan disalin (disebut transcription unit)
Tinjauan Umum tentang Transkripsi
Menurut Gardner dkk (1991) dalam Corebima (2002), terdapat satu atau lebih gen yang
berperan dalam pembentukan tiap enzim. Dalam biologi molekuler terdapat dogma sentral yang
meringkas pola perjalanan ekspresi gen hingga membentuk enzim (protein). Dogma sentral yang
dikemukakan oleh Crick digambarkan sebagai berikut.
Dogma sentral tentang pembentukan protein tersebut menunjukkan bahwa urut-urutan
terbentuknya protein adalah dari DNA mengalami transkripsi menjadi RNA dan mengalami
translasi membentuk protein. Bagan tersebut memberikan gambaran yang jelas bagaimana gen
sangat berperan dalam menentukan fenotipe suatu organisme.
Akan tetapi, dengan berkembangnya ilmu genetika dan ditemukannya beberapa fakta
baru tentang aktifitas materi genetik, diantaranya tentang fenomena transkripsi balik maupun
replikasi RNA.
Sebagaimana dibahas sebelumnya, bahwa dalam transfer informasi genetik dari DNA
ditranskripsikan menjadi RNA, namun kita tahu bahwa DNA merupakan untai ganda sedangkan
RNA hanya memiliki untai tunggal. Untuk menjawab pertanyaan tersebut dijelaskan pada
Gardner dkk (1991) dalam Corebima (2002) bahwa transkripsi terjadi hanya pada satu untaian
DNA saja, yang disebut untai sense (sense strand), gen-gen yang berbeda mungkin memiliki
untai sense yang berbeda pula. Artinya rantai mana yang dibaca sebagai sense akan berbeda
untuk gen-gen yang berbeda.
Gen yang lengkap terdiri dari 3 bagian utama: (1) daerah pengendali (regulatory region)
yang disebut promoter yang terletak pada ujung 5, (2) bagian struktural gen yang berisi urutan
DNA yang akan ditranskripsikan, dan (3) bagian terminator yang terletak di hilir (downstream)
daerah struktural. Dalam proses transkripsi, DNA akan diterjemahkan menjadi kode-kode dalam
bentuk RNA. Ada 3 macam RNA hasil transkripsi DNA, yaitu mRNA, tRNA dan rRNA.
Molekul tRNA dan rRNA nantinya tidak memasuki tahap translasi, melainkan tetap dalam
bentuk RNA karena molekul yang digunakan adalah RNA itu sendiri (Yuwono, 2008).
Di dalam proses transkripsi, terdapat beberapa komponen yang terlibat yaitu (1) urutan
DNA yang akan ditranskripsi, (2) enzim RNA polimerase, (3) faktor-faktor transkripsi, (4)
prekursor untuk sintesis RNA (Yuwono, 2008).
Enzim RNA polimerase atau RNA transcriptase adalah enzim yang mengkatalisis reaksi
polimerisasi nukleotida pada RNA. Pada E. coli, (prokariotik) gennya ditranskripsi
menggunakan satu tipe RNA polimerase (Brown, 1989 dalam Corebima, 2002) sedangkan pada
eukariot, terdapat tiga tipe RNA polimerase, yaitu RNA polimerase I, RNA polimerase II dan
RNA polimerase III. Menurut Corebima (2002), terdapat perbedaan RNA polimerase berdasarkan
tipe gen yang ditranskripsikan dan proporsi seluruh aktivitas transkripsi, sebagaimana dijabarkan
dalam tabel berikut:
Proporsi
Sensitivitas
seluruh
RNA Tipe gen yang Terhadap
aktivitas Letak dalam sel
Polimerase ditanskripsikan Amanita
transkripsi
phalloides
(%)
Gen-gen RNA-r (28S,
I 60 Nukleolus Tidak sensitif
18S, dan 5S)
Terutama gen-gen yang
mengkode protein, atau
Sangat
secara rinci: hnRna, Nukleoplasma
II 10 sensitif
RNA-d dan beberapa
RNA-m
III Gen-gen RNA-t, gen- 10 Nukleoplasma Cukup
gen RNA-r 5S, dan
sensitif
beberapa snRNA*
Catatan : snRNA = small nuclear RNA (diadaptasi dari Brown, 1989 dan Russel, 1994 oleh
Corebima, 2002)
Tabel 2.1 Aktivitas tiga macam RNA polimerase pada sel-sel makhluk hidup eukariotik
Proses penyingkiran hasil transkripsi intron berlangsung pada inti, yakni pada struktur
yang disebut spliceosome. Spliceosome adalah struktur/kompleks penyambungan atau splicing
complex. Spliceosome terdiri dari asosiasi beberapa RNPsn (small nuclear ribonucleoprotein
particle) yang terikat pada RNAd prekursor. RNPsn sendiri merupakan asosiasi antara RNAsn
(small nuclear RNA) dan protein. Terdapat 6 RNAsn dalam inti sel, yaitu U1-U6 yang
berasosiasi dengan 6-10 macam protein membentuk RNPsn. U4 dan U6 berada pada RNPsn
yang sama, sedangkan yang lainnya ditemukan pada RNPsn khusus sendiri-sendiri.
Model perakitan spliceosome dikemukakan oleh Russel (1992) dalam Corebima (2002)
sebagai berikut:
a. RNPsn U1 berikatan dengan tapak penyambungan di ujung 5 (terjadi akibat perpasangan
basa RNPsn U1 dengan urutan tapak penyambungan di ujung 5)
c. Partikel U4/U6/U5 yang belum dirakit bergabung dengan kompleks yang sedang terbentuk
e. Salah satu kemungkinan peranan spliceosome dalam penyingkiran intron adalah RNPsn
membantu pelipatan RNAd prekursor menjadi struktur tertentu yang mengakibatkan RNAd
prekursor dapat mengkatalisasi penyambungan sendiri.
5 Capping
Proses ini sebenarnya adalah penambahan nukleotida berbasa guanin (umumnya 7-methyl
guanosine) pada nukleotida di ujung 5 (Brown, 1989; Russel, 1992 dalam Corebima , 2002).
Penambahan tersebut terjadi melalui ikatan tak lazim antara 5 dan 5. Terjadi pula proses
penambahan 2 gugus CH3 pada dua nukleotida pertama dari rantai RNA.
Tahapan proses 5 capping adalah sebagai berikut:
a. Enzim polimerase II memulai transkripsi pada nukleotida yang memiliki basa tempat
penambahan cap (tapak penutup atau cap site)
b. Bila hasil transkripsi mula-mula sepanjang 20-30 nukleotida, suatu struktur penutup (yang
telah mengalami metilasi) ditambahkan pada ujung 5 hasil transkripsi tersebut.
c. Penutup (cap) merupakan tempat ujung 5 RNAd tempat berikatan dengan ribosom
b. TRANSLASI
Proses translasi lebih kompleks daripada replikasi dan transkripsi. Translasi melibatkan
4 hal, yaitu mRNA, tRNA, ribosom, dan asam amino. mRNA adalah kode yang akan
diterjemahkan. tRNA adalah penterjemah mRNA. Ribosom adalah tempat terjadingan
penerjemahan. Asam amino adalah hasil terjemahan kode mRNA oleh tRNA. Ribosom terdiri
atas 2 subunit, yaitu subunit besar dan subunit kecil. Ke-2 subunit bergabung jika terjadi
translasi.
Translasi mRNA oleh ribosom dapat terjadi sebelum transkripsi selesai dan translasi
dapat dilakukan oleh banyak robosom (poliribosom). Mekanisme demikian memungkinkan
pertumbuhan dan respons bakteri yang luar biasa cepat. Translasi dimulai dari masuknya mRNA
ke dalam ribosom (subunit kecil). Urutan translasi adalah sebagai berikut. mRNA terikat pada
subunit kecil ribosom. Dengan terikatnya mRNA, maka subunit besar berasosiasi dengan subunit
kecil menghasilkan ribosom utuh. Proses penterjemahan berlangsung dengan terjadinya proses
penterjemahan mRNA oleh tRNA menjadi asam amino. Proses penterjemahan berhenti ketika
tRNA mengenali kode berhenti pada mRNA.
Kode awal mRNA adalah AUG. Proses terjemahan mRNA berlangsung per 3 kode
(triplet kodon). Terdapat 64 kode untuk 20 asam amino, sehingga terdapat lebih dari 1kode
untuk 1 asam amino (Tabel 8.1). Dengan demikian terdapat 64 tRNA berasosiasi dengan 20 asam
amino.
Tabel. Triplet kodon asam amino pada mRNA
Kode Kode kedua Kode
pertama ketiga
U C A G
A. Pengertian Operon
Di dalam sel prokaryot, terdapat beberapa gen struktural yang diekspresikan secara
bersama-sama dengan menggunakan suatu promotor yang sama. Kelompok gen semacam ini
disebut sebagai operon. Misalnya metabolisme laktosa, arabinosa, dan lain-lain. Pada
prokaryot, secara umum dikenal dua macam sistem pengendalian ekspresi genetik yaitu
pengendalian positif dan pengendalian negatif. Pengendalian (regulasi) pada suatu gen atau
operon melibatkan aktivitas suatu gen regulator (Yuwono,2005)
Gen pada sebuah operon diekspresikan secara terkoordinasi. Gen tersebut dapat
diaktifkan atau dinonaktifkan. Apabila terjadi ekspresi operon, semua gen yang terdapat di
dalamnya mengalami transkripsi. Dalam hal ini terbentuk mRNA polisistronik yang mengkode
semua protein operon. mRNA polisistronik ini mengandung banyak rangkaian kodon start dan
kodon stop yang memungkinkan pembentukan sejumlah protein dari sebuah transkrip pada
tingkat translasi.
Gen untuk protein yang dihasilkan oleh suatu operon disebut gen struktural. Transkripsi
gen struktural diatur oleh promotor yang terletak di ujung 5 operon ke arah hulu dari gen untuk
protein. Banyak mekanisme untuk pengaturan sintesis protein yang mempengaruhi pengikatan
RNA polimerase ke promotor dan dengan demikian bekerja pada tingkat inisiasi transkripsi.
Sebagian protein pengatur berikatan dengan promotor dan merangsang/menghambat pengikatan
RNA polimerase. Pada kontrol positif, protein pengatur merangsang transkripsi. Pada kontrol
negatif, protein pengatur menghambat transkripsi.
Transkripsi operon juga dikendalikan oleh faktor sigma () yang berikatan dengan RNA
polimerase yang menyebabkan faktor tersebut mengenali dan lebih mudah berikatan dengan
promotor tertentu. Mekanisme lain melemahkan transkripsi RNA yang sedang berlangsung.
Banyak mekanisme pengatur ini mungkin saling tumpang tindih, bekerja pada operon tunggal
untuk memungkinkan berespon dengan cepat terhadap perubahan kondisi.
Gambar 1 Regulasi Operon oleh Represor
B. Regulasi Pada prokariot
Regulasi ekspresi gen banyak dimengerti melalui mekanisme yang dipelajari pada bakteri.
Sistem regulasi yang pertama dimengerti ialah system regulasi operan laktosa pada bakteri E.
coli oleh Yacob Manot. Regulasi ini berperan dalam mengatur produk si enzim -galaktosidase,
ketika bakteri harus memilih menggunakan laktosa atau glukosa sebagai sumber karbonnya. Dua
sistem regulasi yang paling umum yang paling umum dilakukan pada bakteri, yaitu system
operan laktosa (operan lac) dan system operan triptopan (operan trp).
Pada operan lac ekspresi gen diatur pada tingkat promoter dengan enzim transkriptase
(pengendali transkripsi). Pada operan trp ekspresi diatur dengan cara menghentikan transkripsi
bila produk transkripsi, yaitu tryptophan sudah mencapai kuantitas yang dibutuhkan.
A. Kesimpulan
Dari pembahasan di dalam makalah ini, dapat disimpulkan beberapa hal, antara lain:
i. Transkripsi merupakan pengkopian daerah pengkode pada DNA menjadi RNA untai tunggal
(Lodish, 2005). Kata transkripsi berasal dari bahasa Inggris transcription atau bahasa latin
transcriptio yang berarti penyalinan atau perekaman. Secara fungsional, transkripsi diartikan
sebagai transfer informasi genetik yang terdapat dalam urut-urutan nukleotida DNA menuju
ke urut-urutan nukleotida RNA.
ii. Dogma sentral tentang pembentukan protein menunjukkan bahwa urut-urutan terbentuknya
protein adalah dari DNA mengalami transkripsi menjadi RNA dan mengalami translasi
membentuk protein.
iii. Secara umum transkripsi berlangsung dalam tiga tahap, yaitu: tahap inisiasi, elongasi dan
terminasi.
iv. Pada prokariot, translasi terjadi sebelum transkripsi sepenuhnya dirampungkan. Hal ini
dimungkinkan karena pada prokariot molekul mRNA di translasikan berdasarkan arah dari
ujung 5` ke ujung 3`. Selain dari itu, pada prokariot tidak terdapat membran inti, sehingga
tidak ada yang memisahkan transkripsi dan translasi (sebagaimana yang terjadi pada
eukariot) sehingga translasi dapat segera dilakukan.
v. Dengan adanya membran inti, pada eukariot dapat dibedakan tempat terjadinya transkripsi
dan translasi, transkripsi terjadi di dalam inti sedang translasi terjadi di sitoplasma.
Waktunya pun tidak dapat terjadi secara bersamaan, sebab sebelum dapat melakukan
translasi, harus merampungkan terlebih dahulu proses transkripsi. Proses transkripsi dan
translasi pada eukariotpun lebih kompleks daripada prokariot (Gardner, dkk. 1991).
vi. Operon adalah kelompok gen pada prokariotik yang diekspresikan secara bersama-sama
dengan menggunakan suatu promotor yang sama
vii. Dua sistem regulasi yang paling umum dilakukan pada bakteri, yaitu system operan laktosa
(operan lac) dan system operan triptopan (operan trp).
viii. System operon lac adalah system pengendalian ekspresi gen-gen yang bertanggung jawab di
dalam metabolisme laktosa.
ix. Operon trp berperanan di dalam sintesis asam amino triptofan pada E. coli. Operon trp,
dikendalikan melalui dua macam mekanisme yaitu : (1) penekanan (represi) oleh produk
akhir ekspresi, dan (2) pelemahan (attenuation).
x. Katabolisme L-arabinosa oleh E-coli melibatkan tiga enzim yang dikode oleh tiga gen
berurutan, yaitu araB, araA, dan araD. Aktivitas transkripsi ketiga gen tersebut diatur oleh
gen keempat yaitu araC. Lokus araC dan araBAD ditranskripsi dengan arah yang
berlawanan oleh suatu daerah promotor sentral.
DAFTAR PUSTAKA