Anda di halaman 1dari 5

Pengertian Perencanaan

Perencanaan (Planning) merupakan suatu fungsi manajemen yang paling utama. Pada urutan
kegiatan, perencanaan merupakan awal kegiatan. Fungsi yang lain akan bekerja setelah diberi
arahan oleh bagian perencanaan. Secara umum, perencanaan merupakan proses penentuan
tujuan organisasi (perusahaan) dan kemudian menyajikan dengan jelas strategi (program),
taktik (cara melaksanakan program), dan operasi (tindakan) yang diperlukan untuk mencapai
tujuan organisasi (perusahaan).

Oleh karena itu, perencanaan adalah proses dasar manajemen untuk menentukan tujuan dan
langkah-langkah yang harus dilakukan agar tujuan dapat tercapai. Perencanaan memberikan
informasi untuk mengkoordinasikan pekerjaan secara akurat dan efektif. Suatu rencana yang
baik harus berdasarkan sasaran, bersifat sederhana, mempunyai standar, fleksibel, seimbang,
dan menggunakan sumber-sumber yang tersedia dulu.

Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui
urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia.

Pembangunan Daerah dan Perencanaan Pembangunan Daerah


Pembangunan daerah adalah pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk peningkatan
kesejahteraan masyarakat yang nyata, baik dalam aspek pendapatan, kesempatan kerja,
lapangan berusaha, akses terhadap pengambilan kebijakan, berdaya saing, maupun
peningkatan indeks pembangunan manusia. Sedangkan Perencanaan Pembangunan Daerah
adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur
pemangku kepentingan didalamnya, guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya yang
ada dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dalam suatu lingkungan wilayah/daerah
dalam jangka waktu tertentu.

Perencanaan pembangunan merupakan suatu tahapan awal dalam proses pembangunan.


Sebagai tahapan awal, perencanaan pembangunan akan menjadi bahan pedoman atau acuan
dasar bagi pelaksanaan pembangunan (action plan). Oleh karena itu, perencanaan
pembangunan hendaknya bersifat implementatif (dapat dilaksanakan) dan aplikatif (dapat
diterapkan).
Dalam hubungannya dengan suatu daerah sebagai wilayah pembangunan dimana terbentuk
konsep perencanaan pembangunan daerah, dapat dinyatakan bahwa perencanaan
pembangunan daerah adalah suatu proses perencanaan pembangunan yang dimaksudkan
untuk melakukan perubahan menuju arah perkembangan yang lebih baik bagi suatu
komunitas masyarakat, pemerintah, dan lingkungannya dalam wilayah atau daerah tertentu,
dengan memanfaatkan atau mendayagunakan berbagai sumber yang ada, dan harus memiliki
orientasi yang bersifat menyeluruh, lengkap, tetapi tetap berpegang pada azas prioritas.

Berarti, perencanaan Pembangunan Daerah akan membentuk tiga hal pokok yang
meliputi: pertama, perencanan komunitas, kedua, menyangkut suatu area atau daerah dan
ketiga, sumber daya yang ada didalamnya.

Munculnya gagasan tentang perencanaan pembangunan daerah berawal dari pandangan yang
menganggap bahwa perencanaan pembangunan nasional tidak cukup efektif memahami
kebutuhan warga negara yang berdomisili dalam suatu wilayah administratif dalam rangka
pembangunan daerah. Menurut pandangan ini, pembangunan daerah hanya bersifat
pembangunan (oleh pemerintah pusat) di daerah sehigga masyarakat didaerah tidak mampu
mengakses pada proses pengambilan keputusan publik untuk menentukan nasib sendiri, dan
munculnya kebijakan pemerintah nasional yang memberikan kewenangan lebih luas kepada
penyelenggara pemerintahan daerah dalam rangka penerapan kebijakan desentralisasi.

Secara umum perencanaan pembangunan daerah didefeinisikan sebagai proses dan


mekanisme untuk merumuskan rencana jangka panjang, menengah, dan pendek di daerah
yang dikaitkan pada kondisi, aspirasi, dan potensi daerah dengan melibatkan peran serta
masyarakat dalam rangka menunjang pembangunan nasional.

Sedangkan secara praktis perencanaan pembangunan daerah didefenisikan sebagai suatu


usaha yang sistematis dari pelbagai pelaku (actor), baik umum (public) atau pemerintah,
swasta maupun kelompok masyarakat lain pada tingkatan yang berbeda untuk menghadapi
saling kebergantungan dan keterkaitan aspek-aspek fisik, social-ekonomi, dan aspek-aspek
lingkungan lainnya dengan cara:
secara terus-menerus menganalisis kondisi dan pelaksanaan pembangunan daerah;
merumuskan tujuan-tujuan dan kebijakan-kebijakan pembangunan daerah;
menyusun konsep strategi-strategi bagi pemecahan masalah (solusi);
melaksanakannya dengan menggunakan sumber-sumber daya yang tersedia; dan
sehingga peluang-peluang baru untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat daerah
dapat ditangkap secara berkelanjutan.

Argumen tentang pentingnya pembangunan daerah dan perencanaan pembangunan daerah


adalah lebih berdasarkan kepada alasan politik, bukan murni alasan ekonomi. Dalam dimensi
alasan politik, perencanaan pembangunan daerah dapat dilihat sebagai wahana untuk
menciptakan hubungan yang lebih baik antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam
pelaksanaan pembangunan. Sementara dalam dimensi alasan ekonomi, perencanaan
pembangunan dapat dilihat sebagai wahana mencapai sasaran pengentasan kemiskinan dan
sasaran pembangunan sosial secara lebih nyata di daerah-daerah.

Melakukan Perencanaan Pembangunan Daerah berbeda dengan melakukan perencanaan


proyek atau perencanaan-perencaan kegiatan yang bersifat lebih spesifik dan mikro. Proses
perencanaan pembangunan daerah jauh lebih kompleks dan rumit, karena menyangkut
perencanan pembangunan bagi suatu wilayah dengan berbagai komunitas, lingkungan, dan
kondisi sosial yang ada didalamnya. Apalagi bila mencakup wilayah pembangunan yang luas,
kultur sosialnya amat heterogen , dengan tingkat kepentingan yang berbeda.

Dengan demikian, dapat diartikan bahwa Perencanaan Pembangunan Daerah merupakan


suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur
didalamnya, guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber-sumber daya yang ada dalam
rangka meningkatkan keejahteraan sosial dalam suatu lingkungan wilayah/daerah dalam
jangka waktu tertentu.

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah yang selanjutnya disingkat RPJPD adalah
dokumen perencanaan daerah untuk periode 20 (dua puluh) tahun. Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah yang selanjutnya disingkat RPJMD adalah dokumen perencanaan
daerah untuk periode 5 (lima) tahun.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah yang selanjutnya disingkat RKPD adalah


dokumen perencanaan daerah untuk periode 1 (satu) tahun.

Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat dengan
Renstra-SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima) tahun.

Rencana kerja-Satuan Kerja Perangkat Daerah atau disebut Renja-SKPD adalah


dokumen perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk periode 1 (satu) tahun.

Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode
perencanaan.

Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk
mewujudkan visi

Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk


mewujudkan visi dan misi

Kebijakan adalah arah/tindakan yang diambil oleh pemerintah daerah untuk mencapai
tujuan.

Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang
dilaksanakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk mencapai sasaran dan tujuan
serta untuk memperoleh alokasi anggaran atau kegiatan masyarakat yang
dikoordinasikan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Prakiraan maju adalah perhitungan kebutuhan dana untuk tahun-tahun berikutnya dari
tahun anggaran yang direncanakan guna memastikan kesinambungan kebijakan yang
telah disetujui untuk setiap program dan kegiatan

Indikator kinerja adalah alat ukur untuk menilai keberhasilan pembangunan secara
kuantitatif dan kualitatif

Musyawarah Perencanaan Pembangunan yang selanjutnya disingkat Musrenbang


adalah forum antarpemangku kepentingan dalam rangka menyusun rencana
pembangunan daerah

Pemangku kepentingan adalah pihak-pihak yang langsung atau tidak langsung


mendapatkan manfaat atau dampak dari perencanaan dan pelaksanaan pembangunan
daerah.
Prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah

Perencanaan pembangunan daerah merupakan satu kesatuan dalam sistem


perencanaan pembangunan nasional.

Perencanaan pembangunan daerah dilakukan pemerintah daerah bersama para


pemangku kepentingan berdasarkan peran dan kewenangan masing-masing.

Perencanaan pembangunan daerah mengintegrasikan rencana tata ruang dengan


rencanapembangunan daerah.

Perencanaan pembangunan daerah dilaksanakan berdasarkan kondisi dan potensi yang


dimiliki masing-masing daerah, sesuai dinamika perkembangan daerah dan nasional.

Perencanaan pembangunan daerah dirumuskan secara transparan, responsif, efisien,


efektif, akuntabel, partisipatif, terukur, berkeadilan dan berkelanjutan.

Anda mungkin juga menyukai