Makalah Hert Nursing
Makalah Hert Nursing
KELOMPOK GANJIL
1. Liyon Galra
2. Megawati
3. Dwi Yudha
4. Dhaniar Yuniarso
5. Brinda S
6. Eva S
7. Arianto
8. Dimas Anugerah P
9. Silvi H
10. Santi
11. Tria R
12. Ria Indah
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat, taufik, serta
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas penyusunan makalah dengan
judul Keperawatan Jiwa tentang Harga Diri Rendah sesuai dengan waktu yang sudah
disediakan.
Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Jiwa yang
di bimbing oleh Bapak Sugeng Mashudi S.Kep..,Ns..,M.kep.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang
telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini. Penulis sadari tanpa adanya
mereka, penulis tidak akan bisa menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya dan
berjalan dengan baik.
Terlebih penulis ucapkan terima kasih kepada Bapak Sugeng Mashudi
S.Kep..,Ns..,M.kep karena kesabarannya membimbing dan mengarahkan penulis dalam
membuat tugas ini. Sehingga penulis dapat lebih ringan dalam mengerjakan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga
makalah ini berguna bagi semua pihak.
Penulis,
2
Daftar Isi
Cover ................................................................................................................. 1
Kata Pengantar...................................................................................................2
Daftar Isi.............................................................................................................3
BAB I ..................................................................................................................4
Tujuan ..................................................................................................................4
Bab II ..................................................................................................................5
Bab III.................................................................................................................23
3
BAB I
A. Latat Belakang
B. Tujuan
1. Agar mahasiswa dapat mengetahui dan menjelaskan pengertian keperawatan
komunitas (Community Healt Nursing)
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui dan menjelaskan tujuan dan Fungsi
Keperawatan Komunitas(Community Healt Nursing)
3. Agar mahasiswa mampu menjelaskan komunitas (Community Healt Nursing)
sebagai klien.
4. Agar mahasiswa dapat mengetahui dan menjelaskan Strategi Intervensi
(Community Healt Nursing)
4
BAB II
A. Pendahuluan
Para ahli mendefinisikan komunitas atau masyarakat dari berbagai sudut pandang.
Pengertian komunitas menurut :
1) WHO ( 1974 ) , sebagai kelompok sosial yang ditentukan oleh batas batas
wilayah, nilai nilai keyakinan dan minat yang sama serta adanya saling
mengenal dan berinteraksi antara anggota masyarakat yang satu dan yang
lainnya.
2) Spradley (1985 ) , sebagai sekumpulan orang yang saling bertukar
pengalaman penting didalam hidupnya.
3) Saunders ( 1991 ) , sebagai tempat atau kumpulan orang orang atau
sistem sosial .
Selain itu , komunitas juga dipandang sebagai target pelayanan kesehatan, yang
bertujuan mencapai kesehatan komunitas sebagai suatu peningkatan kesehatan dan
kerja sama sebagai suatu mekanisme untuk mempermudah pencapaian tujuan
5
yang berarti masyarakat / komunitas tersebut dilibatkan secara aktif untuk
mencapai tujuan tersebut.
Peran serta komunitas tersebut diartikan sebagai suatu proses dimana individu,
keluarga dan komunitas bertanggung jawab atas kesehatannya sendiri, dengan
berperan sebagai pelaku kegiatan upaya peningkatan kesehatannya berdasarkan
asas kebersamaan dan kemandirian. Bantuan yang diberikan karena ketidak
mampuan, ketidak tahuan dan ketidak mauan, dengan menggunakan potensi
lingkungan untuk memandirikan masyarakat, sehingga pengembangan wilayah
setempat merupakan bentuk pengorganisasian yang tepat digunakan. Didalam
keperawatan komunitas pendekatan ilmiah yang digunakan adalah proses
keperawatan komunitas yang terdiri dari empat tahapan pengkajian, perencanaan ,
pelaksanaan dan evaluasi.
Intervensi keperawatan yang dilakukan haruslah yang dapat dilakukan oleh
perawat secara mandiri, maupun dengan berkolaborasi dengan tim kesehatan lain
melalui lintas program atau lintas sektoral.
Pada kenyataannya belum semua tenaga keperawatan komunitas memberikan
pelayanan sesuai konsep, hal ini antara lain karena pemahaman yang belum sama
6
tentang konsep dasar keperawatan komunitas dan perannya dalam keperawatan
komunitas .
C. KEYAKINAN
7
D. FALSAFAH KEPERAWATAN KOMUNITAS
KEPERAWATAN KESEHATAN
( 3 level prevensi ) ( Sehat Sakit )
LINGKUNGAN
(Fisik, bio, psiko, sosio, kultur,
spiritual )
8
LINGKUNGAN : Semua faktor internal dan eksternal atau pengaruh disekitar
klien, yang bersifat biologis, psikologis, sosial kultural dan spiritual.
E. PENGERTIAN
a. WHO ( 1974 ):
Selain mencakup perawatan kesehatan keluarga juga memperhatikan kesehatan
dan kesejahteraan masyarakat luas, membantu masyarakat mengidentifikasi
masalah kesehatan sendiri serta memecahkan masalah kesehatan tersebut sesuai
dengan kemampuan yang ada pada mereka sebelum mereka meminta bantuan
kepada orang lain.
b. Departemen Kesehatan RI ( 1986 ):
Suatu upaya pelayanan keperawatan yang merupakan bagian integral dari
pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh perawat, dengan mengikutsertakan
tim kesehatan lainya dan masyarakat untuk memperoleh tingkat kesehatan yang
lebih tinggi dari individu, keluarga dan masyarakat.
c. Rapat Kerja Keperawatan Kesehatan Masyarakat ( 1990 ) :
Suatu bidang keperawatan yang merupakan perpaduan antara keperawatan dan
kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta masyarakat secara aktif dan
mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara menyeluruh dan terpadu,
ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat sebagai kesatuan
yang utuh, melalui proses keperawatan untuk meningkatkan fungsi kehidupan
manusia secara optimal, sehingga mandiri dalam upaya kesehatan.
9
TUJUAN
G. SASARAN
Individu, keluarga, kelompok khusus baik sehat maupun sakit yang mempunyai
masalah kesehatan
Individu : bagian dari anggota keluarga
Keluarga : unit terkecil dari masyarakat
Kelompok khusus : kumpulan individu yang mempunyai kesamaan jenis
kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisir yang sangat rawan
terhadap masalah kesehatan dan termasuk diantaranya adalah :
10
a. Kelompok khusus dengan kebutuhan kesehatan khusus sebagai akibat
pertumbuhan dan perkembangannya , seperti : ibu hamil, bayi baru lahir, anak
balita, anak usia sekolah, usia lanjut.
b. Kelompok khusus dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan dan
bimbingan serta asuhan keperawatan, diantaranya adalah :
Klien berpenyakit menular : TBC, Lepra, AIDS
Klien berpenyakit tidak menular : DM, Jantung koroner, cacat fisik, gangguan
mental
c. Kelompok khusus yang mempunyai risiko terserang penyakit, diantaranya :
Pekerja Seks Komersial
Kelompok narkoba
Kelompok pekerja tertentu
d. Lembaga sosial, perawatan dan rehabilitasi, diantaranya :
Panti werdha
Panti asuhan
Pusat rehabilitasi ( cacat fisik, mental , sosial )
Penitipan anak balita
H. PRINSIP DASAR
11
I. STRATEGI & INTERVENSI KEPERAWATAN KOMUNITAS
Agar pelaksanaan perawatan komunitas dapat berhasil guna dan berdaya guna,
diperlukan berbagai strategi , terutama yang menyangkut tenaga, pengelola, dan
partisipasi masyarakat secara aktif dengan Strategi intervensi mancakup 3 aspek :
Proses kelompok, Pendidikan kesehatan, Kerjasama ( Partnership ). Misalnya ,
melalui kegiatan :
12
Mengorganisasi masyarakat, Diklat Kader, Pendidikan kesehatan , Mendorong
partisipasi aktif masyarakat
Mengembangkan kerjasama lintas program & sektor
Bimbingan & Konseling keperawatan
Terapi medis ( bersifat kolaboratif dengan dokter )
Memanfaatkan fasilitas kesehatan , Rujukan keperawatan dan non keperawatan
RUANG LINGKUP
Intervensi keperawatan difokuskan pada tiga level prevensi yaitu prevensi primer,
sekunder dan tersier meliputi :
a. Primary prevention :
1) Health Promotion
Dilakukan untuk meningkatkan status kesehatan komunitas ,melalui kegiatan
Health education, Gizi, Growth & development, Pengendalian lingkungan , Olah
raga secara teratur, Rekreasi / hiburan sehat, Sex education, Marriage counseling
2) General & Specific Protection
Memberikan perlindungan untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan
terhadap komunitas, melalui kegiatan :
Imunisasi ( bayi, balita, ibu hamil dl ), Peningkatan hygiene perorangan,
Perlindungan terhadap lingkungan yang tidak menguntungkan, Perlindungan kerja
( Occupational health ), Perlindungan kecelakaan , Perlindungan diri dari
carcinogen, toxin, dan allergen , Pemeriksaan kesehatan secara berkala ,
Pemberian vitamin A , yodium, Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas
dan menyusui.
b. Secondary Prevention
Pencegahan terhadap masyarakat yang masih sedang sakit, dengan dua kelompok
kegiatan sebagai berikut :
1) Early diagnosis & prompt treatment
Diagnosa dini dan pengobatan adekwat melalui upaya kuratif, ditujukan untuk
merawat dan mengobati anggota keluarga, kelompok yang bermasalah kesehatan ,
13
melalui kegiatan : Penemuan kasus secara dini / early case finding, Pemeriksaan
umum lengkap / general check up, Pemeriksaan masal / mass screening
Survei terhadap kontak, sekolah dan rumah / contact survey, school survey,
household survey., Penanganan kasus/ case holding, Pengobatan adekwat melalui
kolaborasi medis dalam pemberian obat, Perawatan orang sakit di rumah ( home
nursing ), Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut perawatan dari Puskesmas
atau RS, Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis di rumah, ibu bersalin dan
nifas, Perawatan buah dada, Perawatan tali pusat bayi baru lahir.
2) Disability limitation / pembatasan gangguan
Penyempurnaan dan intensifikasi terapi lanjutan, Pencegahan komplikasi,
Perbaikan fasilitas kesehatan, Penurunan beban social klien, dll.
c. Tertiary prevention
Usaha pencegahan terhadap masyarakat yang setelah sembuh dari sakit serta
mengalami kecacatan , antara lain melalui upaya :
1) Upaya Rehabiliatif : Merupakan upaya pemulihan kesehatan bagi klien yang
dirawat di rumah, maupun terhadap kelompok tertentu yang menderita penyakit
yang sama, misalnya Kusta, TBC, cacat fisik dan lainnya, dilakukan melalui
kegiatan : Latihan fisik, bagi yang mengalami gangguan fisik seperti klien kusta,
patah tulang, kelainan bawaan., Latihan fisik tertentu bagi klien sakit tertentu,
misalnya , TBC : latihan napas dan batuk, Klien stroke melalui fisioterapi manual
yang mungkin dilakukan oleh perawat, Pendidikan kesehatan lanjutan, Terapi
kerja
2) Resosialitatif : Upaya untuk mengembalikan individu, keluarga dan kelompok
khusus ke dalam pergaulan masyarakat, diantaranya adalah kelompok yang
diasingkan oleh masyarakat, misalnya karena sakit kusta, AIDS atau kelompok
PSK, tuna wisma dan sebagainya. Dalam hal ini perlu meyakinkan masyarakat
untuk dapat menerima kembali kelompok yang mempunyai masalah kesehatan
tersebut dengan cara memberikan pengertian dan batasan yang jelas dan
dimengerti. , melalui kegiatan : Penyadaran masyarakat, Membentuk
Perkampungan rehabilitasi social, Mendirikan lembaga rehabilitasi dan partisipasi
masyarakat.
14
Dalam memberikan asuhan keperawatan komunitas kegiatan yang ditekankan
adalah upaya promotif dan preventif dengan tidak mengabaikan upaya kuratif,
rehabilitatif dan resosialitatif.
15
L. PERAN PERAWAT KESEHATAN MASYARAKAT
16
h. Collaborator Role : Perawat bersama individu , keluarga, dan masyarakat serta
tim kesehatan lain berupaya mengidentifikasi pelayanan kesehatan /keperawatan
yang diperlukan, tukar pendapat terhadap pelayanan yang diperlukan klien,
pemberian dukungan, paduan keahlian dan ketrampilan dari berbagai profesional
pemberi pelayanan kesehatan.
i. Consultant Role : Perawat adalah sumber informasi yang berkaitan dengan kondisi
spesifik klien. Perawat juga sebagai tempat untuk bertanya bagi klien baik
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang menghadapi permasalahan
kesehatan yang menyangkut Upaya promotion health, preventif, Kuratif,
rehabilitatif.
j. Change Agent Role : Perawat berperan sebagai pembawa perubahan dalam
bidang pelayanan kesehatan, yang berarti sebagai pembaharu (inovator) yang
memiliki kreativitas, inisiatif, cepat tanggap terhadap rangsangan dari
lingkungannya.
17
b Menetapkan tujuan asuhan termasuk tolok ukurnya
c Menetapkan rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan
3 Pelaksanaan / implementasi
Tahap ini akan menjawab pertanyaan Bagaimana tindakan keperawatan yang
disusun dapat dilaksanakan secara tepat dengan tetap memperhatikan etika
keperawatan, keterlibatan sasaran dalam pelaksanaan serta batas waktu yang telah
ditetapkan.
Kegiatan yang dilakukan :
a Kunjungan rumah
b Pelaksanaan peran
c Mengembangkan kerjasama lintas program & lintas sektor
d Memanfaatkan fasilitas rujukan
e Mendorong pratisipasi aktif masyarakat
f Mengorganisir masyarakat
4 Penilaian keperawatan
Tahap ini akan menjawab pertanyaan Sejauh mana masalah yang dihadapi telah
berhasil diatasi
Kegiatan yang dilakukan :
Membandingkan hasil asuhan yang telah dicapai dengan tujuan yang ditetapkan,
dengan kemungkinan : seluruh masalah dapat diatasi, sebagian masalah dapat
diatasi, seluruh masalah tidak dapat diatasi, timbul masalah baru
18
TA Penilaian Sumatif :
REN
HA CAN
Menilai keberhasilan dalam perubahan perilaku, penurunan angka
P A
kesakitan, kematian dll.
IV EVA
LUA
SI
Penilaian Formatif :
Menilai keberhasilan dalam kelancaran pelaksanaan program .
Penilaian
( Review &
Assessment )
REN
TA CAN Pendidikan kesehatan
HA A
PEN
P YEL
Proses Kelompok
III ESAI Kerja sama lintas program dengan Puskesmas
AN
MAS
ALA Perawatan Paripurna & Kolaborasi medis
H
Rencana
Kegiatan &
Langkah
langkah
T DI
A A Penentuan masalah kesehatan
H G Keluarga , Kelompok khusus, Masyarakat
A N ( Analisa & Priority setting )
O melalui Lokakarya mini
P
SA
II M
AS Menilai kebutuhan
Y Keluarga , Kelompok khusus, Masyarakat
A
R ( Felt needs & Observed needs )
A
19
A
K
A Jaringan Kerja Sosial masyarakat
T Budaya Masyarakat
Vital Statistik
Asuhan Asuhan
keperawatan Daerah kerja Puskesmas keperawatan
keluarga kelompok
khusus/
masyarakat
M
E
T
O Perawatan Kesehatan Masyarakat
D
O
( CHN )
L
20
N. PROSES KEPERAWATAN KOMUNITAS
Dalam kontek ini keperawatan komunitas merupakan salah satu upaya untuk
meningkatkan derajat kesehatan dimana sifat asuhan yang diberikan adalahb
umum dan menyeluruh. Lebih banyak tidak langsung dan diberikan secara terus
menerus melalui kerja sama. Fokus dari asuhan keperawatan komunitas adalah
individu, keluarga, kelompok khusus dan masyarakat dengan penekanan pada
pencegahan penyakit, peningkatan dan mempertahankan kesehatan.
Pendejatan yang digunakan dalam asuhan keperawatan komunitas adalah
pendekatan keluarga binaan dan kelompok kerja komunitas. Strategi yang
digunakan untuk penyelesaian masalah adalah melalui pendidikan kesehatan,
penerapan teknologi tepat guna serta memanfaatkan kebijaksanaan pemerintah.
a Pengkajian
Kumpulan individu/ keluarga di komunitas merupakan Core atau inti dari
asuhan keperawatan komunitas yang meliputi : demografi, populasi, nilai- nilai,
keyakinan dan riwayat individu termasuk riwayat kesehatannya, serta dipengaruhi
pula oleh delapan sub sistem komunitas yang terdiri dari : fisik dan lingkungan
perumahan, pendidikan , keselamatan dan transportasi , politik dan kebijakan
pemerintah, kesehatan dan pelayanan sosial, komunikasi, ekonomi dan rekreasi.
Semua aspek tersebut perlu dikaji melalui pengamatan langsung ke masyarakat
dengan klien ( Winshield survey ) dimana perawat komunitas melakukan
pengamatan dengan berkeliling wilayah dan menggunakan semua panca indranya
dalam melakukan observasi, ditunjang pula dengan data statistik wilayah dan hasil
wawancara dengan tokoh masyarakat dan kader kesehatan.
21
3) Jenis kelamin
4) Pekerjaan
5) Agama
6) Keyakinan
7) Nilai nilai
8) Riwayat komunitas, yang dapat merupakan stressor timbulnya gangguan
22
BAB III
A. Langkah pengkajian :
a. Koleksi data
Mengumpulkan data primer, dilakukan melalui kegiatan :
1 Wawancara dengan : masyarakat, tokoh masyarakat, kader, aparat kelurahan /
desa, pemda setempat
2 Observasi tentang : Norma, Nilai, Keyakinan, Struktur kekuatan, Proses
penyelesaian masalah, Dinamika kelompok masyarakat, Pola komunikasi, Situasi/
kondisi lingkungan wilayah
3 Rembuk desa dan atau survey mawas diri bersama masyarakat
4 Melakukan pengukuran langsung data kesehatan masyarakat
b. Analisa data
Tujuan :
- menetapkan kebutuhan komuniti
- Menetapkan kekuatan
- Mengidentifikasi pola respon kesehatan
- Mengidentifikasi kecenderungan penggunaan pelayanan kesehatan
23
c. Diagnosa keperawatan
Contoh :
Community Etiologi Related to Documentation
response / Signs and
Concern/Problem symptoms
( Actual or Potential as evidenced
) by
Incomplete Inadequate School health
immunization status communication records at temple
of children at temple between parents and elementary
elementary schools staff
Potensial terjadi - sumber air tidak - data yang
diare di RW 01 memenuhi syarat mendukung
- belum terbiasa - indikator kesehatan
melakukan cuci
tangan sebelum
makan
Langkah Perencanaan
Proses :
a Menyusun / mengurutkan masalah sesuai prioritas
Dalam menentukan prioritas masalah perlu mempertimbangkan berbagai faktor
sebagai kriteria, antara lain adalah :
-perhatian masyarakat
-prevalensi
-berat ringannya masalah
-kemungkinan masalah untuk diatasi
-tersedianya sumber daya masyarakat
-aspek politis
b Menetapkan sasaran dan tujuan
c Menetapkan strategi intervensi ( Klien & Perawat )
24
Rencana intervensi
25