Menurut Elemenn Mesin Sularso,1987:hal 1, Poros adalah salah satu bagian terpenting
dari mesin. Hampir semua mesin meneruskan tenaga bersama-sama dengan putaran. Peranan
dalam transmisi seperti itu dipegang oleh poros.
Poros adalah suatu bagian stasioner yang beputar, biasanya berpenampang bulat dimana
terpasang elemen-elemen seperti roda gigi (gear). Poros bisa menerima beban lenturan, beban
tarikan, beban tekan atau beban puntiran yang bekerja sendiri-sendiri atau berupa gabungan satu
dengan lainnya. (Josep Edward Shigley, 1983).
Poros adalah elemen mesin yang berbentuk batang, pd umumnya berpenampang lingk.,
berfungsi memindahkan putaran atau mendukung sesuatu beban dengan atau tanpa meneruskan
daya.Poros adalah komponen mesin yang vital. Sebuah poros adalah bagian mesin yang berputar
yang digunakan untuk memindahkan daya dari satu tempat ke tempat yang lain. Tenaga yang
dipindahkan pada poros oleh sebuah gaya tangensial dan menghasilkan momen putar yang
dipasang dalam tenaga yang diijinkan untuk dipindahkan pada beberapa mesin yang terhubung
pada poros.Untuk memindahkan tenaga dari poros ke lainnya, berbagai komponen seperti puli,
roda gigi, dan lain-lain dipasang pada poros. Komponen yang dipasang di poros. Selain tenaga
putar, ada beban lain yang harus diterima poros yaitu beban dukung. Contoh sebuah poros
dukung yang berputar, yaitu poros roda kereta api, As gardan, dan lain-lain.Tujuan perancangan
poros, yaitu menentukan ukuran diameter porosuntuk bahan yang sudah ditentukan sesuai
kebutuhan
B. Fungsi poros
Poros dalam sebuah mesin berfungsi untuk meneruskan tenaga bersama-sama dengan putaran.
Setiap elemen mesin yang berputar, seperti cakara tali, puli sabuk mesin, piringan kabel, tromol
kabel, roda jalan dan roda gigi, dipasang berputar terhadap poros dukung yang tetap atau
dipasang tetap pada poros dukung yang berputar. Contohnya sebuah poros dukung yang
berputar , yaitu poros roda keran berputar gerobak.
C. Jenis-jenis poros
Jenis Poros dilihat dari Fungsinya
1. Poros dukung, misalnya gandar, poros motor, poros gerobag.
2. Poros transmisi, misalnya poros motor listrik, poros gigi transmisi pada gear box.
3. Gabungan dukung dan transmisi, misalnya poros mobil.
Berdasarkan pembebanannya
Poros Transmisi (transmission shafts)
Poros ini mendapat beban puntir murni atau puntir dan lentur. Daya ditransmisikan kepada poros
ini melalui kopling, roda gigi, puli sabuk dan sproket rantai.
Poros ini memindahkan tenaga antara sumber dan mesin yang menyerap tenaga. Poros lurus,
poros counter, poros overhead dan semua poros pabrikan adalah poro transmisi. Karena poros ini
membawa bagian mesin seperti puli, roda gigi, dan lainnya, maka akan menyebabkan bengkokan
yang menyebabkan putus. Poros transmisi lebih dikenal dengan sebutan shaft. Shaft akan
mengalami beban puntir berulang, beban lentur berganti ataupun kedua-duanya. Pada shaft, daya
dapat ditransmisikan melalui gear, belt pulley, sprocket rantai, dll.
Poros Mesin
Poros ini adalah bagian dari mesin itu sendiri. Poros engkol adalah contoh dari poros mesin.
1. Gandar
Gandar merupakan poros yang tidak mendapatkan beban puntir, fungsinya hanya sebagai
penahan beban, biasanya tidak berputar. Poros gandar merupakan poros yang dipasang diantara
roda-roda kereta barang. Poros gandar tidak menerima beban puntir dan hanya mendapat beban
lentur. Contohnya seperti yang dipasang pada roda-roda kereta barang, atau pada as truk bagian
depan.
2. Spindle
Poros transmisi yang relatif pendek, seperti poros utama mesin perkakas, di mana beban
utamanya berupa puntiran, disebut spindle. Syarat yang harus dipenuhi poros ini adalah
deformasinya harus kecil dan bentuk serta ukurannya harus teliti.
3. Poros Transmisi
Poros transmisi berfungsi untuk memindahkan tenaga mekanik salah satu elemen mesin ke
elemen mesin yang lain. Poros transmisi mendapat beban puntir murni atau puntir dan lentur
yang akan meneruskan daya ke poros melalui kopling, roda gigi, puli sabuk atau sproket rantau,
dan lain-lain.
4. Poros Engkol
Poros engkol merupakan bagian dari mesin yang dipakai untuk merubah gerakan naik turun dari
torak menjadi gerakan berputar. Poros engkol yang kecil sampai yang sedang biasanya dibuat
dari satu bahan yang ditempa kemudian dibubut, sedangkan yang besar-besar dibuat dari
beberapa bagian yang disambung-sambung dengan cara pengingsutan.
Didalam praktek dikenal 2 macam poros engkol yaitu :
a. Poros Engkol Tunggal
Poros ini terdiri dari sebuah poros engkol dan sebuah pen engkol. Kedua-duanya diikat
menjadi satu oleh pipi engkol yang pemasangannya menggunakan cara pengingsutan. Pipi
engkol biasanya dibuat daripada baja tuang, sedangkan penengkolnya dari pada
baja St.50 atau St.60.Jarak antara sumbu penengkol dengan sumbu poros engkol adalah setengah
langkah torak.
b. Poros Engkol Ganda
Poros engkol ini mempunyai 2 buah pipi engkol terdiri dari satu bahan sedang
pemasangan poros engkolnya adalah dengan sambungan ingsutan. Poros-poros engkol ini
bahan dibuat dari besi tuang khusus. Disamping harga pembuatannya lebih ringan, besi tuang itu
mempunyai sifat dapat menahan getaran-getaran.
Poros dengan beban Puntir dan Lentur.Poros dengan beban puntir dan lentur dapat terjadi
pada puli atau roda gigi pada mesin untuk meneruskan daya melalui sabuk, atau rantai. Dengan
demikian poros tersebut mendapat beban puntir dan lentur akibat adanya beban. Beban yang
bekerja pada poros pada umumnya adalah beban berulang. Jika poros tersebut mempunyai roda
gigi untuk meneruskan daya besar, maka kejutan berat akan terjadi pada saat mulai atau sedang
berputar. Selain itu beban punter dan lentur juga terjadi pada lengan arbor mesin frais, terutama
pada saat pemakanan.