PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan bagian integral dari kehidupan manusia, bertolak dari latar
belakang manusia yang berbeda-beda. Hal ini mengakibatkan banyak faktor yang terjadi dan
berhubungan dengan masalah kesehatan. Dalam komunitas masyarakat suatu daerah bila di
kesehatan adalah kelompok khusus anak usia sekolah. Salah satu upaya yang dilaksanakan
adalah meningkatkan pola hidup masyarakat yang sehat dengan melakukan kegiatan
keperawatan pada komunitas atau masyarakat yang didalamnya terdapat kelompok khusus
anak sekolah.
Masalah yang sering ditemui pada komunitas kelompok khusus anak usia sekolah
adalah masalah kebersihan diri (personal hygene) dan perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS), diantaranya seperti murid yang bermasalah pada gigi , murid yang tidak menggosok
gigi , murid yang tidak tidak mencuci tangan sebelum makan , murid yang tidak mencuci
kaki sebelum tidur , murid tidak biasa memakai alas kaki , murid tidak biasa potong kuku ,
dan murid yang mempunyai kebiasaan mandi 1 kali sehari. Dampak negatif dari perilaku
tersebut adalah menimbulkan berbagai penyakit yang terjadi seperti karies gigi, diare,
cacingan, dan gatal-gatal. Sehingga perlu untuk ditindak lanjuti dengan pemberian asuhan
keperawatan.
Oleh karena itu, pembinaan PHBS perlu dilakukan di institusi pendidikan (Sekolah).
PHBS di sekolah adalah upaya untuk memberdayakan siswa, guru, dan masyarakat
lingkungan sekolah agar tahu, mau, dan mampu mempraktekkan PHBS dan aktif
mewujudkan sekolah sehat (Dinas Kesehatan Kota Malang, 2013). PHBS dalam penelitian
ini meliputi: cuci tangan pakai sabun (CTPS) dengan air mengalir, serta menggunakan
jamban yang bersih dan sehat (perineal hygiene/personal hygiene), kebersihan mulut dan
gigi.
Masalah kesehatan yang berhubungan dengaan PHBS sering dialami oleh anak usia
sekolah. Menurut Depkes R.I (2009) perilaku hidup bersih pada anak usia sekolah masih
rendah, yaitu yang benar dalam cuci tangan hanya 17.2%, sebanyak 95,4 % anak-anak usia
5-6 tahun memiliki karies gigi dan 75,7 % diantaranya mengalami infeksi odontogenik.
Penerapan PHBS pada tingkat Sekolah Dasar (SD) dapat dilakukan melalui pendekatan
Usaha Kesehatan Sekolah (Tim Pembina UKS Pusat, 2007). PHBS di tingkat SD sangatlah
penting, mengingat anak sekolah merupakan generasi penerus bangsa yang jumlah
komunitasnya cukup besar, usia harapan hidup mereka yang masih panjang, sedang dalam
masa tumbuh dan berkembang, serta merupakan usia keemasan dimana tahap perkembangan
otak anak menempati posisi yang paling vital (80%). Dengan demikian sangat berpeluang
untuk menanamkan nilai-nilai PHBS sehingga berpotensi menjadi agen perubahan untuk
2010). Walaupun demikian, kelompok anak usia sekolah merupakan kelompok yang rawan
terserang berbagai penyakit, seperti: diare, kecacingan, dan karies. Keadaan kesehatan anak
Melihat berbagai masalah kesehatan yang muncul pada kelompok usia anak sekolah
maka diperlukan adanya peran tenaga kesehatan dalam membantu menangani masalah
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Memberikan gambaran tentang perilaku berisiko pada komunitas kelompok khusus anak
usia sekolah termasuk upaya pencegahan dan penanganannya melalui pendekatan proses
keperawatan komunitas.
2. Tujuan khusus
a. Mengidentifikasi permasalahan yang dialami pada komunitas kelompok khusus anak
usia sekolah.
b. Membuat perencanaan tindakan keperawatan yang efektif dan efisien yang akan
D. Manfaat
Sesuai dengan permasalahan dan tujuan di atas, asuhan keperawatan yang ditujukan pada
komunitas kelompok khusus anak usia diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain :
2. Memberikan informasi data tentang anak usia sekolah dan risiko yang mungkin terjadi.
3. Sebagai bahan masukan bagi pemerintah dalam mengambil kebijakan terkait anak usia
sekolah.
4. Membantu masyarakat khususnya keluarga yang mempunyai anak usia sekolah dalam
memberikan intervensi.
penanganan masalah kesehatan pada anak usia sekolah dalam hal promotif dan preventif.
6. Membantu anak usia sekolah lainnya melalui kelompok baik dalam institusi pendidikan