PINDAH PANAS
Oleh :
Ipung Saraswati
NIM : A1H014059
A. Latar Belakang
energi yang terjadi karena adanya perbedaan suhu diantara benda atau material.
Dari termodinamika telah diketahui bahwa energi yang pindah itu dinamakan
kalor (Holman, 1986). Kalor dapat berpindah dari tempat dengan temperatur yang
panas. Proses pindah panas yaitu pindah panas radiasi, pindah panas konduksi,
Kalor dari suhu bagian benda bertemperatur lebih tinggi akan mengalir
melalui zat benda itu kebagian lainnya yang bertemperatur lebih rendah. Zat atau
partikel zat dari benda yang dilalui kalor ini sendiri tidak mengalir sehingga
tenaga kalor berpindah dari satu partikel ke partikel laindan mencapai bagian yang
dituju. Perpindahan ini disebut konduksi, arus panasnya adalah arus kalor
konduksi dan zatnya itu mempunyai sifat konduksi kalor. Konveksi kalor terjadi
karena partikel zat bertemperatur lebih tinggi berpindah tempat secara mengalir
Aliran zat atau fluida, dapat berlangsung sendiri sebagai akibat pebedaan massa
jenis karena perbedaan temperatur, dan dapat juga sebagai akibat paksaan (Halli,
2012). Mode ketiga dari transmisi kalor disebabkan oleh perambatan gelombang
elektromagnetik, yang dapat terjadi baik di dalam vakum total maupun di dalam
konduksi dan konveksi proporsional terhadap selisih temperatur linier (Pitts dan
Sissom, 2008).
material satu material yang lain atau merambat dari satu partikel ke partikel yang
lain. Pindah panas konduksi biasanya terjadi pada daerah latai dan lapisan
KA (T 1T 2)
Q=
S
Keterangan :
A. Tujuan
operasional suatu pabrik kimia. Perpindahan ka1or dari suatu zat ke zat lain
seringkali terjadi dalam industri proses. Perpindahan panas selalu terjadi dalam
kombinasi dengan unit operasi lain seperti: destilasi, evaporasi dan drying.
suhu tertentu dan suhu ini harus dicapai dengan ja1an pemasukan atau
endoterm. Disamping perubahan secara kimia, keadaan ini dapat juga merupakan
(krista1isasi) ka1or harus dikeluarkan. Pada penguapan dan pada umumnya juga
pada pelarutan, ka1or harus dimasukkan. Adalah hukum alam bahwa kalor itu
Sama seperti bentuk lain dari energi, jumlah kalor juga dinyatakan da1am
suatu gaya kali suatu jarak yaitu Newton ka1i meter atau Nm. 1 Nm dinamakan 1
Joule.
Kalor mengalir dengan sendirinya dari suhu yang tinggi ke suhu yang
rendah. Akan tetapi, gaya dorong untuk aliran ini ada1ah perbedaan suhu. Bila
sesuatu benda ingin dipanaskan, maka harus dimiliki sesuatu benda lain yang
lebih panas, demikian pula halnya jika ingin mendinginkan sesuatu, diperlukan
seperti hukum asas yang lain, contohnya hukum kekekalan masa dan momentum,
ini artinya kalor tidak hilang. Energi hanya berubah bentuk dari bentuk yang
pertama ke bentuk yang ke dua. Bila diperhatikan misalnya jumlah energi kalor
api unggun kayu yang ditumpukkan, semua ini .menyimpan sejum1ah energi
dalam yang ditandai dengan kuantitas yang lazim disebut muatan kalor bahan.
Apabila api dinyalakan, energi terma yang tersimpan di dalam bahan tadi
akan bertukar menjadi energi kalor yang dapat kita rasakan. Energi kalor ini
mengalir jika terdapat suatu perbedaan suhu. Bila diperhatikan sebatang logam
yang dicelupkan ke dalam suatu tangki yang berisi air kalor. Karena suhu awal
logam ialah T1 dan suhu air ialah T2, dengan T2 >> T1, maka logam dikatakan
lebih dingin daripada air. Ha1 yang penting dalam sistem yang terdiri dari air dan
logam ialah adanya suatu perbedaan suhu yang nyata yaitu (T2- T1).
Konduksi (Hantaran)
temperatur tinggi menuju bagian dengan temperatur rendah melalui suatu medium
tanpa diikuti dengan adanya aliran material medium tersebut. Yang dimaksud
dengan hantaran ialah pengangkutan kalor melalui satu jenis zat. Sehingga
karena proses perpindahan kalor ini hanya terjadi di dalam bahan. Jika salah satu
ujung logam memiliki temperatur rendah, maka akan terjadi transfer energi dari
bagian dengan temperatur tinggi menuju bagian dengan temperatur rendah. Untuk
perpindahan panas yang terjadi antara dua permukaan, misalnya melalui dinding
atau material padat lainnya, maka laju perpindahan panas konduksi dirumuskan
Q kA (T 2T 1)
= ................................................................ ( 1 )
t L
dengan :
Pada konduksi terjadi tumbukan antara atom dan molekul dari medium yang
digunakan serta diikuti dengan transfer energi kinetik namun tidak diikuti dengan
disertai gerakan zat, tetapi melaui satu jenis zat. Arah aliran energi kalor dari titik
bersuhu tinggi ke titik bersuh rendah. Tidak semua bahan dapat menghantar kalor
kkonduktor>kisolator
dT
q=kA
dx
dimana:
Hal ini disebabkan adanya logam kimia yang lebih kuat dari ikatan kovalen dan
ikatan ionik serta memiliki elektron bebas dan berasal dari struktual kristal.
Sedangkan fluida (liquid dan gas) merupakan konduktor yang buruk. Hal ini
disebabkan karena jarak antar atom pada gas sangat jarang sehingga dengan
adanya tumbukan beberapa atom dapat menurunkan konduksi dan densitas fluida
terhadap konduksi panas k adalah konduktiviti panas suatu zat, yang besarnya
Sistem dengan lebih dari satu macam bahan, seperti dinding lapis
T 1T 4 x
q= dimana R=
R 1+ R 2 + R 3 kA
L=panjang (m)
Kasus aliran panas radial dengan cara konduksi melalui silinder berlubang
merupakan fenomena konduksi pada ruang. Contoh yang khas adalah konduksi
melalui pipa dan melalui isolasi pipa, jika silinder itu homogen dan cukup panjang
Dimana dT/dr adalah gradien suhu arah radial. Untuk silinder berlubang,
panjang selinder. Maka aliran panas dengan cara konduksi dapat dinyatakan
sebagai
dT
q=k 2 r l
dr
III. METDOLOGI
3. Kompor
4. Heater
5. Panci
6. Air
B. Prosedur Kerja
2. Menuangkan air yang telah dipanaskan pada suhu 100C ke dalam bak air
3. Mengukur perubahan suhu yang terjadi pada setiap titik observasi dengan
Logam
Suhu Waktu ke. (Menit)
2 4 6 8 10
A
B
C
D
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Tabel pengamatan
menit)
Triplek 35 C 19,7 cm 6 cm 0,135 mm
Gypsum 33,9 C 19,7 cm 4,9 cm 0,335 mm
PVC 32,1 C 19,7 cm 3,7 cm 1,42 mm
Besi 32 C 19,7 cm 2,1 cm 2,36 mm
Perhitungan
Tawal = 28 C
T mendidih = 95 C
= 1000 kg / m
3
volume air = 100 ml = 10 m
massa = . V
3
= 1000. 10
= 1 kg
Q = m. C. T
= 1. 4200 (95 C 28 C)
= 281,4 k
Q
Q = t
281,4
= 120
= 2,345
a. K Triplek
T 2T 1
Q = K xAx S
3528
2,345 = Ktrip x 118,2 x 10-4 x 135 x 106
2,345
Ktrip = 6,15 x 102
b. K Gypsum
T 2T 1
Q = K xAx S
33,928
2,345 = (KGy + 3,83 x 10-3 ) x 97,51 x 10-4 x 335 x 106
2,345
-3
171,73 = (KGy + 3,83 x 10 )
KGy = 9,82 x 10-3 J/mC
c. K PVC
T 2T 1
Q = K xAx S
32,128
2,345 = (KPVC + 9,82 x 10-3 + 3,83 x 10-3 ) x 72,89 x 10-4 x 142 x 105
2,345
72,89 x 104 = (KPVC + 13,65 x 10-3 ) x 2887,32
2,345
2887,32 = KPVC + 3,83 x 10-3
d. K Besi
T 2T 1
Q = K xAx S
2,345 = (Kbesi - 2,32 x 10-3 + 9,82 x 10-3 + 3,83 x 10-3 ) x 41,79 x 10-4 x
3228
236 x 105
2,345 = (Kbesi - 2,32 x 10-3 + 9,82 x 10-3 + 3,83 x 10-3 ) x 41,79 x 10-4 x
1694,91
2,345
7,083 = (Kbesi + 11,33 x 10-3 )
331 x 10-3 = Kbesi + 11,33 x 10-3
A. Pembahasan
perantara, di mana zat perantaranya tidak ikut berpindah. Dalam arti lain,
konduksi atau hantaran yaitu perpindahan kalor pada suatu zat tanpa disertai
konduksi ialah perpindahan panas secara hantaran yaitu perpindahan panas tanpa
panas secara konduksi terjadi pada zat padat. (Seputar Pendidikan). Dalam
konduksi yang berpindah hanyalah energi saja yaitu berupa panas. Saat kita
mengaduk teh panas dengan sendok, maka lama kelamaan tangan kita terasa
panas dari ujung sendok yang kita pegang. Atau saat kita membuat kue
Alat yang memiliki prinsip kerja pindah panas secara konduksi dalam
ditebarkan pada baki logam dengan ketebalan 10-100 mm. Pengeringan jenis
baki atau wadah adalah dengan meletakkan material yang akan dikeringkan
2. Rotary dryer, pengering putar ini dipanaskan dengan kontak langsung gas
dengan zat padat atau dengan gas panas yang mengalir melalui mantel luar,
tidak langsung yaitu antara bahan yang akan dikeringkan (bahan basah) dan
media pemanas terdapat dinding pembatas sehingga air dalam bahan basah /
Konduksi adalah perpindahan panas melalui zat perantara. Namun, zat terse
but tidak ikut berpindah ataupun bergerak. Contoh dalam kehidupan sehari hari
yakni :
saat memasak air menggunakan panci logam di atas api kompor. Aliran panas dari
Ketika kita membuat kopi atau minuman panas, lalu kita mencelupkan send
ok untuk mengaduk gulanya. Biarkan beberapa menit, maka sendok tersebut akan
Saat kita membakar besi logam dan sejenisnya. Walau hanya salah satu ujun
g dari besi logam tersebut yang dipanaskan, namun panasnya akan menyebar ke s
eluruh bagian logam sampai ke ujung logam yang tidak ikut dipanasi. Hal ini men
d. Solder
kan cairan timah dengan menyoldernya. Solder listrik akan menerima panas dari k
onversi energy listrik. Panas dari energy listrik ini akan diterukan ke ujung logam
lektronika yang akan di lekatkan. Setelah beberapa saat, timah akan meleleh dan p
ada saat itu solder kita angkat. Timah akan segera mendingin dan membeku, mele
e. Setrika listrik
panas namun tidak merusak. Karena itulah kita perlu konduktor untuk menstransf
er panas dari sumber panas tertentu ke pakaian kita. Kita memerlukan sebuah setri
ka. Setrika akan menstransfer panas dari sumber panas (mislya panas dari konvers
i energi istrik) ke pakaian. Panas di bagian logam pada setrika bertahan cukup lam
Dari keempat plat yang diujikan, yang mempunyai nilai konduktivitas tinggi
adalah besi. Karena konduktivitas termal pada bahan logam besi dalam percobaan
ini merupakan kontribusi dari konduktivitas termal getaran kisi (fonon) dan
logam besi ketika dipanaskan akan terjadi peningkatan energi getaran kisi (fonon)
atom atom penyusun nya. Atom atom pada material logam aluminium secara
konstan bergetar pada frekuensi tinggi dengan amplitudo yang relative kecil.
Pergetaran atom atom ini seolah olah menciptakan bentuk gelombang kisi (fonon)
yang berjalan sehingga energi termal dapat dihantarkan ke ujung logam lainnya
melalui gelombang getaran kisi (fonon) ini. Selain itu dalam bahan logam besi,
energi termal juga dihantarkan oleh electron bebas yang saling menumbuk
Pada praktikum acara pindah panas pada dinding berlapis dengan jenis
bahan triplek, gypsum, pvc, dan besi ini memperoleh hasil data sebagai berikut :
Air panas dituangkan pada kotak dinding berlapis, setelah didiamkan 2 menit
.memperoleh suhu sebagai berikut pada triplek 35, Gypsum 33,9, PVC 32,1,
Triplek sebesar 118,2 x 10-4 m, Gypsum sebesar 97,51 x 10-4 m, PVC sebesar
72,89 x 10-4 m dan Besi sebesar 41,79 x 10-4 m. dengan Q yang sudah diketahui
besarnya maka setelah itu dapat dihitung konduktivitas termal pada masing
T 2T 1
S . pada lapisan pertama yaitu triplek, memperoleh nilai konduktivitas
termal sebesar 3,83 x 10-3 J/mC, pada lapisan kedua yaitu gypsum nilai
sebesar 9,82 x 10-3 J/mC, pada lapisan ketiga yaitu PVC, nilai konduktivitas PVC
ditambah dengan nilai konduktivitas triplek dan gypsum maka diperoleh hasil
-2,32 x 10-3 J /mC dan yang teraakhir pada lapisan keempat, yaitu lapisan besi.
Nilai konduktivitas besi ditambah dengan nilai konduktivitas triplek, gypsum dan
PVC yang mendapatkan hasil sebesar 319,67 x 10-3 J /mC. maka dapat terlihat
hasil konduktivitas termal terbesar adalah pada lapisan besi kemudian disusul
dengan nilai konduktivitas gypsum, triplek dan pvc. Pada literature disebutkan
bahwa nilai konduktivitas pada besi tinggi karena merupakan bahan konduktor.
Kendala pada saat praktikum acara ini mungkin karena alat yang terbatas
A. Kesimpulan
2. Alat yang memiliki prinsip kerja pindah panas secara konduksi : Pengering
3. Contoh pindah panas secara konduksi dalam kehidupan sehari hari : solder,
4. Pada praktikum kali ini dapat disimpulkan konduktivitas terbesar adalah besi.
B. Saran
alat di tambah lagi agar semua praktikan dapat melakukan praktikum dengan
maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.academia.edu/14479301/laporan_konduksi diakses 28
Desember 2015