Oleh:
Program Pascasarjana
SUMATERA UTARA
MEDAN
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah swt, atas segala rahmat
dibuat untuk memenuhi syarat memperoleh nilai tugas pada mata kuliah
mengucapkan terimakasih.
sempurna, baik dari segi isi, tulisan maupun kualitasnya. Oleh karena itu,
Penulis
1
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR.......................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN................................................................... 1
BAB II. PEMBAHASAN.................................................................... 3
A. Konsep Evaluasi Dalam Islam............................................ 3
1. Pengertian Evaluasi...................................................... 3
2. Pendidikan Islam.......................................................... 4
3. Evaluasi Dalam Islam................................................... 5
B. Objek Evaluasi Dalam Islam............................................... 8
1. Evaluasi Ranah Kognitif................................................ 8
2. Evaluasi Ranah Afektif................................................. 9
3. Evaluasi Ranah Psikomotor.......................................... 9
C. Tujuan dan Fungsi Evaluasi Dalam Islam .......................... 11
D. Manfaat Evaluasi Dalam Islam........................................... 12
BAB III. KESIMPULAN..................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA........................................................................... 15
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1 Bukhari Umar, Hadis Tarbawi Penddikan Dalam Perpektif Hadis, (Jakarta: Amzah,
2012), h. 199
1
terbatas pada hasil tes yang biasa dilakukan secara tertulis, akibatnya
sasaran pembelajaran hanya terbatas pada kemampuan siswa untuk
mengisi soal-soal yang biasa keluar dalam tes.3
Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, evaluasi itu juga
sebaiknya dilakukan bukan hanya terhadap hasil belajar, akan tetapi juga
pada proses belajar. Hal ini sangat penting sebab evaluasi terhadap
proses belajar pada dasarnya evaluasi terhadap keterampilan intelektual
secara nyata.
2
2
B. Rumusan Masalah
C. Berdasarkan latar belakang dan pemikiran di atas, maka permasalahan yang
dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah konsep evaluasi dalam Islam?
2. Apakah objek evaluasi dalam Islam?
3. Apakah tujuan dan fungsi evaluasi dalam Islam?
4. Apakah manfaat evaluasi dalam Islam?
D.
E. Tujuan
F. Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang dibahas dapat
disusun sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui konsep evaluasi dalam Islam.
2. Untuk mengetahui objek evaluasi dalam Islam.
3. Untuk mengetahui tujuan dan fungsi evaluasi dalam Islam.
4. Untuk mengetahui manfaat evaluasi dalam Islam.
G.
H. BAB II
I. PEMBAHASAN
J.
K.
A. Konsep Evaluasi Dalam Islam
L. Evaluasi pendidikan memiliki makna luas, namun pada
awalnya pengertianevaluasi pendidikan selalu dikaitkan dengan prestasi
belajar siswa.Definisi yang pertama dikembangkan oleh RalphTyler
(1950). Ahli ini mengatakan bahwa evaluasi merupakan sebuat proses
pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan
bagian mana tujuan pendidikan sudah tercapai. Jika belum, bagaimana
yang belum dan sebabnya.4
1. Pengertian Evaluasi
N. Evaluasi atau penilaian menurut Nana Sudjana diartikan
sebagai proses menentukan nilai suatu objek tertentu berdasarkan
suatu kriteria tertentu. Proses tersebut berlangsung dalam bentuk
interpretasi yang diakhiri dengan judgment. Interpretasi dan judgment
merupkan tema penilaian atau evaluasi yang mengimplikasikan
adanya suatu perbandingan antara kriteria dan kenyataan dalam
konteks situasi tertentu.5
3
O. Hal senada juga diungkapkan Neliwati bahwa evaluasi adalah
suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu. Evaluasi dalam
pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses dalam usaha untuk
mengumpulkan informasi yang dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan untuk membuat keputusan akan perlu tidaknya
memperbaiki system pembelajaran sesuai dengan tujuan yang
ditetapkan.6
4
4
7 Suharsimi Arikunto, h. 3
5
8 Ramayulis dan Syamsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia,
2009), h. 84
mengacu kepada tiga jenis domain (daerah binaan atau ranah) yang
meleat pada diri peserta didik, yaitu:11
.AD
AE. 142. Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga,
Padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad
(berupaya sungguh-sungguh) diantaramu dan belum nyata orang-
orang yang sabar.
AH.
.AI
12 Al Rasyidin, h. 184
8
13 Al Rasyidin, h. 184
14 Al Rasyidin, h. 185
9
17 Nana Sudjana, h. 22
10
18 Ramayulis, h. 239
20 Ramayulis, h. 240
11
BI.
C. Tujuan dan Fungsi Evaluasi dalam Islam
BJ. Penilaian terhadap proses belajar mengajar bertujuan agak
berbeda dengan tujaun penilaian hasil belajar. apabila penilaian hasil
belajar lebih ditekankan pada derajat penguasaan tujuan pengajaran
(intruksional) oleh para siswa, maka tujuan penilaian proses belajar
mengajar lebih ditekankan pada perbaikan dan pengoptimalan
kegiatan belajar mengjaar itu sendiri, terutama efisiensi-keefektivan-
produktivitasnya.27
27 Nana Sudjana, h. 57
28 Ramayulis,h. 240-241
14
29 Ramayulis, h. 241
30 Ramayulis, h. 246
15
a. Memuaskan
BQ. Jika siswa memperoleh nilai memuaskan, maka
kepuasan itu ingin diperolehnya di lain waktu. Akibatnya, siswa
akan mempunyai motivasi agar mendapat hasil yang
memuaskan lagi.
BR.
b. Tidak memuaskan
BS. Jika siswa tidak puas dengan hasil yang diperoleh,
ia akan berusaha agar itu tidak terulang lagi. Akibatnya, ia akan
berlajar lebih giat lagi. Namun demikian, keadaan sebaliknya
dapat terjadi. Ada beberapa siswa yang lemah kemauannya,
akan menjadi putus asa dengan hasil kurang memuaskan yang
telah diterimanya.31
BT.
2. Bagi guru32
a. Dengan hasil penilaian yang diperoleh, guru akan dapat
mengetahui siswa mana yang bisa melanjutkan pelajarannya
atau yang sudah menguasai materi dan siswa yang belum
menguasai materi. Dengan ini, guru dapat memusatkan
perhatiannya kepada siswa yang belum menguasai materi dan
memberi perlakuan yang lebih sehingga selanjutnya
diharapkan mampu menguasai materi.
b. Guru akan mengetahui apakah materi yang diajarkan sudah
tepat bagi siswa sehingga untuk memberikan pelajaran di
waktu yang akan datang tidak perlu diadakan perubahan.
c. Guru akan mengetahui apakah metode yang digunakan sudah
tepat atau belum. Jika sebagian besar siswa bernilai jelek,
mungkin hal ini disebabkan pendekatan atau metode yang
kurang tepat.
BU.
3. Bagi sekolah33
31 Suharsimi Arikunto, 15
32Suharsimi Arikunto, 15
33 Suharsimi Arikunto, 16
16
14
terbatas pada hasil tes yang biasa dilakukan secara tertulis,
akibatnya sasaran pembelajaran hanya terbatas pada kemampuan
siswa untuk mengisi soal-soal yang biasa keluar di dalam tes.
CD.
CE. Arikunto, Suharsimi.Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan.(Jakarta: Bumi Aksara,
2012)
15