Anda di halaman 1dari 39

Nama: Wawa Anisa

Nim : 06101381419045
Prodi : Pendidikan Kimia
UTS

1. Jelaskan pengertian tentang korelasi !


Jawab:
Kata korelasi berasal dari bahasa Inggris correlation yang dalam bahasa
Indonesia berarti hubungan atau saling hubungan atau hubungan timbal balik.
Dalam ilmu statistic pengertian korelasi adalah hubungan antardua variabel atau
lebih.

2. Jelaskan tentang perbedaan antara Bivariate Correlation dan


Multivariate Correlation!
Jawab:
Bivariate Correlation adalah hubungan antara dua variabel, sedangkan
Multivariate Correlation adalah hubungan antarlebih dari dua variabel.

3. Apa yang dimaksud dengan Korelasi Positif dan korelasi Negatif?


(Berikan contohnya!)
Jawab:
Suatu korelasi disebut korelasi positif jika dua variabel (atau lebih) yang
berkorelasi, berjalan parallel artinya bahwa hubungan antardua variabel (atau
lebih) itu menunjukkan arah yang sama.
Contoh : Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) diikuti dengan
kenaikan ongkos angkutan, sebaliknya jika harga BBM rendah maka
ongkos angkutan pun murah (rendah)
Suatu korelasi disebut korelasi negative jika dua variabel (atau lebih) yang
berkorelasi itu berjalan dengan arah berlawanan, bertentangan, atau berkebalikan.
Contoh : Makin kurang dihayati atau diamalkannya ajaran agama Islam oleh
para remaja akan diikuti oleh makin meningkatnya frekuensi
kenakalan remaja, atau sebaliknya.
4. Tanda apakah yang dapat kita ketahui dari sebuah Peta Korelasi,
jika dua variabel berhubungan searah dan berhubungan secara
berkebalikan arah ?
Jawab:
Tanda yang dapat dilihat pada peta korelasi, jika dua variabel berhubungan searah
atau berhubungan secara berkebalikan arah yaitu, apabila pencaran titik pada peta
korelasi itu semakin jauh tersebar maupun menjauhi garis linier.

5. Tanda apakah yang dapat kita ketahui dari sebuah Peta Korelasi
jika dua variabel mempunyai korelasi positif tertinggi atau
maksimal?
Jawab:
Jika dua variabel mempunyai korelasi positif tertinggi atau maksimal, maka
pancaran titik yang terdapat pada peta korelasi apabila dihubungkan antara satu
dengan yang lain, akan membentuk satu buah garis lurus yang condong ke arah
kanan.

6. Apa pula tandanya jika dua variabel mempunyai korelasi negatif


tertinggi atau maksimal?
Jawab:
Jika dua variabel mempunyai korelasi negative tertinggi atau maksimal, ditandai
dengan pencaran titik yang terdapat pada Peta Korelasi apabila dihubungkan
antara satu dengan yang lain, akan membentuk satu buah garis lurus yang
condong ke arah kiri.

7. Jelaskan definisi tentang Angka Indeks Korelasi!


Jawab:
Angka Indeks Korelasi adalah tinggi-rendah, kuat-lemah atau besar-kecilnya suatu
korelasi yang dinyatakan dalam suatu angka (koefisien).
8. Sebutkan: berapa besarnya angka indeks korelasi, jika dua
variabel yang sedang kita selidiki korelasinya itu menunjukkan
korelasi negative maksimal?
Jawab:
Angka indeks korelasi yang menunjukkan korelasi negative maksimal adalah 1.

9. Sebutkan: berapa besar angka indeks korelasi, jika dua variabel


yang sedang kita selidiki korelasinya itu menunjukkan korelasi
positif tertinggi ?
Jawab:
Angka indeks korelasi yang menunjukkan korelasi positif tertinggi adalah + 1.

10.Pengertian apa yang dapat kita tarik, jika angka indeks korelasi
menunjukkan angka di atas 1,00?
Jawab:
Jika angka indeks korelasi menunjukkan angka di atas 1,00 berarti telah terjadi
kesalahan pada perhitungannya.

11.Bacalah angka indeks korelasi berikut ini (apa artinya?):


a. Angka Indeks Korelasi = +0,675
Jawab:
Artinya korelasi antardua variabel adalah korelasi positif.
b. Angka Indeks Korelasi = -0,118
Jawab:
Artinya korelasi antardua variabel adalah korelasi negative.

12.Jelaskan tentang sifat-sifat yang dimiliki oleh Angka Indeks


Korelasi!
Jawab:
Angka indeks korelasi yang diperoleh dari proses perhitungan bersifat relative,
yaitu angka yang fungsinya melambangkan indeks hubungan antarvariabel yang
dicari korelasinya. Jadi angka korelasi itu bukanlah angka yang bersifat eksak,
atau angka yang merupakan ukuran pada skala linear yang memiliki unit-unit
yang sama besar, sebagaimana yang terdapat pada mistar pengukur panjang
(mistar penggaris).

13.Berikan pengertian tentang;


a. Teknik Analisis Korelasional
Jawab:
Teknik Analisis Korelasional adalah teknik analisis statistic mengenai
hubungan antar dua variabel atau lebih.
b. Teknik Analisis Korelasional Bivariat
Jawab:
Teknik Analisis Korelasional Bivariat adalah teknik analisis korelasi yang
mendasarkan diri pada dua buah variabel.
c. Teknik Analisis Korelasional Multivariat
Jawab:
Teknik Analisis Korelasional Multivariat adalah teknik analisis korelasi yang
mendasarkan diri pada lebih dari dua variabel.

14.Brog dan Gall dalam bukunya Educational Research (halaman


419) mengemukakan ada 10 jenis Teknik Analisis Korelasional
Bivariat. Sebutkan satu persatu!
Jawab:
10 jenis Teknik Analisis Korelasional Bivariat, yaitu;
1) Teknik Korelasi Produk Momen (Product Moment Correlation)
2) Teknik Korelasi Tata Jenjang (Rank Difference Correlation atau Rank
Order Correlation)
3) Teknik Korelasi Koefisien Phi (Phi Coefficient Correlation)
4) Teknik Korelasi Kontingensi (Contingency Coefficient Correlation)
5) Teknik Korelasi Poin Biserial (Point Biserial Correlation)
6) Teknik Korelasi Biserial (Biserial Correlation)
7) Teknik Korelasi Kendall Tau (Kendalls Tau Correlation)
8) Teknik Korelasi Rasio (Correlation Ratio)
9) Teknik The Widespread Correlation
10) Teknik Korelasi Tetrakorik (Tetrachoric Correlation).

15.Jelaskan tentang pengertian dan penggunaan dari Teknik


Korelasi Product Moment dari Pearson!
Jawab:
Teknik Korelasi Product Moment adalah salah satu teknik untuk mencari
korelasi antardua variabel yang kerap kali digunakan. Karena teknik korelasi ini
dikembangkan oleh Karl Pearson maka sering disebut Teknik Korelasi Pearson.
Disebut Produst Moment Correlation karena koefisien korelasinya diperoleh
dengan cara mencari hasil perkalian dari momen-momen variabel yang
dikorelasikan.
Penggunaannya
Teknik korelasi Product Momen dipergunakan apabila kita berhadapan dengan
keadaan berikut :
a. Variabel yang kita korelasikan berbentuk gejala atau data yang bersifat
kontinu.
b. Sampel yang diteliti mempunyai sifat homogen, atau setidak-tidaknya
mendekati homogen.
c. Regresinya merupakan regresi linear.

16.Apakah lambang yang dipergunakan bagi Angka Indeks Korelasi


Product Moment?
Jawab:
Angka Indeks Korelasi Product Momen diberi lambang r.

17.Ada enam macam cara yang dapat dipergunakan bagi Angka


Indeks Korelasi r Product Moment untuk Data Tunggal yang N-
nya kurang dari 30. Sebutkan keenam cara dimaksud!
Jawab:
Cara-caranya yaitu sebagai berikut:
1. dengan terlebih dahulu memperhitungkan Deviasi Standarnya
2. dengan tidak usah menghitung Deviasi Standarnya
3. dengan mendasarkan diri pada skor aslinya atau angka kasarnya
4. dengan mendasarkan diri pada (memperhitungkan) Mean-nya
5. dengan mendasarkan diri pada selisih deviasinya
6. dengan mendasarkan diri pada selisih skornya (selisih ukuran
kasarnya).

18.Langkah apa yang perlu kita tempuh jika kita ingin mencari
korelasi antar dua variabel, dimana Number of Cases-nya = 30
atau lebih dari 30 sedangkan datanya adalah data tunggal ?
Jawab:
Langkah yang perlu ditempuh jika N = 30 atau lebih dari 30 yaitu perhitungan
korelasinya dilakukan dengan menggunakan alat Bantu berupa Peta Korelasi atau
Diagram Korelasi atau dikeanal dengan nama Scatter Diagram.

19.Bagaimana cara yang Saudara tempuh jika kita ingin mencari


Angka Indeks Korelasi r Product Moment , yang datanya
berupa data kelompokan (grouped data)?
Jawab:
Cara yang ditempuh :
a. Merumuskan Hipotesis Alternatif (Ha) dan Hipotesis nolnya (Ho)
b. Melakukan perhitungan untuk mengetahui besarnya angka indeks korelasi r
product moment, dengan langkah sebagai berikut:
(1) Menyiapkan peta korelasinya, berikut perhitungannya sehingga diperoleh:
fx, fx2, fy, fy2, dan xy.

fx'
N
(2) Mencari Cx, dengan rumus;

fy'
N
(3) Mencari Cy, dengan rumus:
(4) Mencari SDxdengan rumus :
fx' fx'
2
2

i
N N

SDx = (dimana i = 1)
(5) Mencari SDydengan rumus :

fy' fy'
2
2

i
N N

SDx = (dimana i = 1)
(6) Mencari rxy dengan rumus :

x' y' (C )( X y ' )


x'
N
SD x ' SD y '
Rxy =
c. memberikan interpretasi terhadap rxy dapat dilakukan dengan secara sederhana
(tanpa menggunakan table nilai r Product Moment) atau dengan menggunakan
Tabel Nilai r Product Moment, kemudian menarik kesimpulannya.

20.Ada dua macam cara yang dapat kita tempuh dalam rangka
memberikan interpretasi terhadap rxy. Jelaskan kedua macam
cara tersebut!
Jawab:
a. Memberikan Interpretasi terhadap Angka Indeks Korelasi Product Moment
secara kasar (sederhana).

Dalam memberikan interpretasi secara sederhana terhadap angka indeks


korelasi r Product Moment (rxy), pada umumnya dipergunakan atau ancar-
ancar sebagai berikut:
Besarnya r
Product Moment Interpretasi:
(rxy)
Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat
0,00 0,20 korelasi, akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau
sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan
(dianggap tidak ada korelasi antara Variabel X dan
Variabel Y)
Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasi
0,20 0,40 yang lemah atau rendah.

Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasi


yang sedang atau cukupan.

0,40 0,70 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasi


yang kuat atau tinggi.

0,70 0,90 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasi


yang sangat kuat atau sangat tinggi.

0,90 1,00

b. Memberikan Interpretasi terhadap Angka Indeks Korelasi r Product


Moment, dengan jalan berkorelasi pada tabel nilai r Product Moment.
Pemberian Interpretasi terhadap angka indeks korelasi r Product Moment
dengan jalan berkonsultasi pada Tabel Nilai r Product Moment, yang
biasanya selalu tercantum dalam buku-buku statistic sebagai lampiran.
Apabila yang kita gunakan adalah cara ini makan prosedur yang harus dilalui
ialah sebagai berikut :
1. Merumuskan (membuat) hipotesis alternative (Ha) dan hipotesis nihil
atau hipotesis nol (Ho)
2. Menguji kebenaran atau kepalsuan dari hipotesis yang kita ajukan tadi.
3.
21. Data :

Skor pada Variabel


Subjek X Y
A 8 5
B 4 5
C 6 7
D 5 6
E 7 6
F 4 5
G 9 6
H 6 7
I 5 6
J 6 7

Soal:
Selidikilah dengan cara seksama, apakah memang terdapat
korelasi positif yang signifikananatara skor variabel X dan skor
variabel Y, dengan cara:
a. Merumuskan Hipotesis Alternatifnya
b. Merumuskan Hipotesis Nihilnya
c. Melakukan perhitungan untuk memperoleh Angka Indeks
Korelasi rxy, dengan mencari SD-nya lebih dulu !
d. Memberikan interpretasi secara sederhana (secara kasar)
terhadap rxy.
e. Memberikan interpretasi terhadap rxy dengan cara
berkonsultasi pada Tabel Nilai r Product Moment.
f. Kesimpulan apa yang dapat Saudara kemukakan?
Jawab:
a. Hipotesa alternatifnya Ada korelasi positif yang signifikan antara variabel X
dan variabel Y.
b. Hipotesa nihilnya Tidak ada (tidak terdapat) korelasi positif yang signifikan
antara variabel X dan variabel Y.
c. Mencari Angka Indeks Korelasi rxy

Subjek X Y X = X - Y = Y - My XY X2 Y2
Mx
A 8 5 +2 -1 -2 +4 +1
B 4 5 -2 -1 +2 +4 +1
C 6 7 0 +1 0 0 +1
D 5 6 -1 0 0 +1 0
E 7 6 +1 0 0 +1 0
F 4 5 -2 -1 +2 +4 +1
G 9 6 +3 0 0 +9 0
H 6 7 0 +1 0 0 +1
I 5 6 -1 0 0 +1 0
J 6 7 0 +1 0 0 +1

x 60
6
y 60
6
N 10 N 10
Mx = = MY = =

x 2


24 y 2


6
N 10 N 10
SDx = SDx =
= 1,549 = 0,775

xy
N .SD x .SD y
rxy =
2
10 1,549 0,775
=
2
12,00475
=
= 0,167

d. Interpretasi secara sederhana (secara kasar)


rxy = + 0,167. Ini berarti terdapat korelasi positif (searah) di antara variabel X
dan variabel Y. rxy yang diperoleh sebesar 0,167 maka terletak antara 0,00
0,20. berdasarkan percobaan atau ancar-ancar maka dapat dinyatakan bahwa
antara variabel X dan variabel Y memang terdapat korelasi akan tetapi korelasi
itu sangat lemah atau sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap
tidak ada korelasi antara variabel X dan variabel Y)
e. Memberikan interpretasi terhadap rxy dengan cara berkonsultasi pada table
nilai r product moment.
Hipotesa alternatifnya : Ada (terdapat) korelasi positif yang signifikan
antara variabel X dan Y.
Hipotesa nihilnya : Tidak ada (tidak terdapat) korelasi positif yang
signifikan antara variabel X dan variabel Y.
dF = N nr
dF = 10 2
dF = 8
dF = 8 diperoleh r product moment pada taraf signifikansi 5% = 0,0632 dan
pada taraf signifikansi 1% = 0,765.
Karena ro< rt baik pada taraf signifikansi 5% maupun 1%
0,167 < 0,63 5%
0,167 < 0,765 1%
maka hipotesis alternatifnya ditolak sedangkan hipotesis nihilnya diterima atau
disetujui.

f. Kesimpulan yang dapat kita tarik adalah korelasi positif antara variabel X dan
variabel Y disini bukanlah merupakan korelasi positif yang menyakinkan.

22.Cari / hitunglah kembali Angka Indeks Korelasi rxy dari data No.
V.A di atas, dengan catatan bahwa dalam perhitungan tersebut
tidak usah dicari Deviasi Standarnya!
Jawab:
Indeks korelasi rxy dari data no.V.A di atas dengan catatan bahwa dalam
perhitungan tersebut tidak perlu dicari deviasi standarnya.

rxy
xy
x y
2 2
2 2
rxy
24 6 12
=
= 0,167
23. Cari / hitunglah kembali Angka Indeks Korelasi r xy dari data No. V.A di atas,
dengan catatan bahwa dalam memperhitungkan / mencari r xy itu didasarkan
pada skor aslinya!
Jawab :
Indeks korelasi rxy dari data No.V.A di atas dengan catatan bahwa dalam
memperhitungkan / mencari rxy itu didasarkan pada skor aslinya.
Subjek X Y XY X2 Y2 X-Y (X Y)2
A 8 5 40 64 25 +3 +9
B 4 5 20 16 25 +1 +1
C 6 7 42 35 49 -1 +1
D 5 6 30 25 36 -1 +1
E 7 6 42 49 36 +1 +1
F 4 5 20 16 25 -1 +1
G 9 6 54 81 36 +3 +9
H 6 7 42 36 49 -1 +1
I 5 6 30 25 36 -1 +1
J 6 7 42 36 49 -1 +1
N = 10 60 60 362 384 366 - 26

N . XY X Y
rxy
N . X 2
X
2
N . Y Y
2 2

rxy
10 362 60 60
10 384 60 2 10 366 60 2
20
rxy
240 60

20
rxy
120

rxy 0,167
24.Cari / hitunglah kembali angka Indeks Korelasi r xy dari data No.
V.A di atas, dengan mempergunakan slisih skor aslinya!
Jawab :

rxy
N X Y X Y 2 X Y
2 2 2


2 N X 2 X N Y 2 Y
2
2

10 384 366 26 2 60 60
rxy

2 10 384 60 10 366 60
2 2

7240 7200
rxy
2 240 60

rxy 0,167

25.Cari / hitunglah kembali Angka Indeks Korelasi rxy dari data No.
V.A di atas, dengan mempergunakan slisih deviasinya!
Jawab :
Indeks korelasi rxy dari data No.V.A di atas dengan mempergunakan selisih skor
deviasinya.

Subje
X Y x Y x2 y2 d=x-y d=(x y)2
k
A 8 5 2 -1 +4 +1 +3 +9
B 4 5 -2 -1 +4 +1 -1 +1
C 6 7 0 +1 0 +1 -1 +1
D 5 6 -1 0 +1 0 -1 +1
E 7 6 +1 0 +1 0 +1 +1
F 4 5 -2 -1 +4 +1 -1 +1
G 9 6 +3 0 +9 0 +3 +9
H 6 7 0 +1 0 +1 -1 +1
I 5 6 -1 0 +1 0 -1 +1
J 6 7 0 +1 0 +1 -1 +1
N = 10 60 60 - - +24 +6 - 26
rxy
x y d
2 2 2

2 x y
2 2

24 6 26
rxy
2 24 6

rxy 0,167

26.Cari / hitunglah kembali angka Indeks Korelasi r xy dari data No.


V.A di atas, dengan memperhitunglan Mean-nya!
Jawab:
Indeks korelasi rxy dari data No.V.A di atas dengan memperhitungkan meannya.

XY M M x y. N
X N .M Y
2 2
x
2
N .M y2
rxy=
362 6(6)(10)
384 10(6) 366 10(6)
2 2

=
2
24 x6
=
= 0,167

27. Data No. V.B:


Skor Variabel X:
62 72 66 70 73 72 70 69 71 69
73 74 66 72 73 70 72 73 71 72
70 68 74 66 68 71 73 67 69 72
71 73 69 68 66 72 71 70 69 68
71 69 68 67 69 70 71 72 69 72
Skor Variabel Y (urutan sama dengan variabel X):
59 64 58 62 65 64 62 61 63 61
65 66 58 64 65 62 64 65 63 64
62 60 66 58 60 63 65 59 61 64
63 65 61 60 58 64 63 62 61 60
65 60 62 60 59 64 66 63 59 60

Soal:
Coba selidiki dengan secara seksama, apa memang terdapat
korelasi positif yang meyakinkan (signifikan) antara skor Variabel
X dan Variabel Y, dengan cara:
a. Merumuskan Hipotesis alternatifnya
b. Merumuskan Hipotesis nihilnya
c. Melakukan perhitungan untuk memperleh Angka Indeks Korelasi r
Product Moment (dalam hal ini : rxy)
d. Memberikan interpretasi terhadap r xy dengan menggunakan tabel Nilai
r Product Moment, dengan Tabel Nilai r!
e. Menarik kesimpulannya.

Jawab:
a. Hipotesis alternatifnya Ada korelasi positif yang signifikan, antara skor
variabel x dan skor variabel Y.
b. Hipotesis Nihilnya Tidak ada korelasi positif yang signifikan, antara skor
variabel X dan skor variabel Y.
c. Perhitungan untuk memperoleh Angka Indeks Korelasi rxy Product Moment
Mencari nilai tertinggi (Highest Score) dan nilai terendah (lowest score)
Untuk variabel X : H = 74 dan L = 66
Untuk variabel Y : H = 66 dan L = 58
Mencari Total Range (R) ;
Untuk variabel X : R = H L + 1 = 74 66 + 1 = 9
Untuk variabel Y : R = H L + 1 = 66 58 + 1 = 9
Menetapkan besar/luasnya pengelompokan data:
Untuk variabel X;
R / i = 10 20, jadi i dapat ditetapkan = 1. Dengan demikian, enterval
tertinggi untuk variabel X adalah 74 dan interval terendahnya 66.
Untuk variabel Y;
R / i = 10 20, jadi i dapat ditetapkan = 1. dengan demikian, interval
tertinggi untuk variabel Y adalah 66 dan interval terendahnya 58.

Membuat Peta Korelasi

X 6 6 6 7 7 7 Y FY FY XY
68 72 73 F(Y) 2
Y 6 7 9 0 1 4

2 + +1
65 3 48 36
1 +3 4 2
+4 2
6
+ +2
66 1 + 7 63 57
3 1
+3 54
1
+ +1
64 7 8 32 28
2 6
0 +28
5 1 +
63 6 +6 6 7
+5 +2 1

5
62 6 0 0 0 0
1
0 0

61 5 5 -1 -5 5 5
+5

4
60 7 -2 -14 28 20
1 +1 1 1
+6 6 +2 -4

2
59 4 -3 -12 36 24
+1 2
8 +6
58 4 -4 -16 64 64
4
+6
4
F(X 50= +8 282 241
4 3 5 8 6 7 9 6 2
) N = = =
+ +
X -4 -3 -2 -1 0 +2 +3
1 4
+ +1 +1 +
FX -16 -9 -10 -8 0 +8 =
7 8 8 8
FX 6 2 3
2
20 8 0 7 36 54 248=
4 7 2
XY 6 2 1 1 3
16 0 26 54 241=
4 4 3 2 2

Melalui peta korelasi di atas, telah berhasil kita ketahui : N = 50; fx = 8; fy 2 = +8


; fx2 = 248; fy2 = 282 ; xy = 241.

Mencari Cx, dengan rumus:

fx' 8
0,16
N 50
Cx =
Mencari Cy, dengan rumus:

fy' 8
0,16
N 50
Cy =

Mencari SDx, dengan rumus :


2
fx' 2


fx'
N N

SDx = i
2
248 8

50 50
= 1

4,96 0,16
2

= 1
4,9344
= 1
= 2,22

Mencari SDy, dengan rumus :


2
fy' 2

fy'

N N

SDy = i
2
282 8

50 50
= 1

5,64 0,16
2

= 1
5,6144
= 1
= 2,37

Mencari rxy dengan rumus :

x' y' x' y'


N
SDx ' SDy '
rxy =
241
0,16 0,16
50
2,22 2,37
=
4,82 0,0256
5,2614
=
= 0,911

d. Interpretasi terhadap rxy.


Terlebih dahulu kita rumuskan hipotesis alternative dan hipotesis nolnya:
Ha = ada korelasi positif yang signifikan antara skor variabel X dan skor
variabel Y.
Ho = tidak ada korelasi positif yang signifikan antara skor variabel X dan
skor variabel Y.
Selanjutnya kita uji kedua hipotesis tersebut dengan membandingkan besarnya
rxy atau ro dengan besarnya r tabel yang tercantum dalam tabel nilai r product
moment dengan memperhitungkan dF-nya terlebih dahulu. dF = N nr = 50
2 = 48 (konsultasi tabel nilai r) ternyata dF 48 tidak terdapat dalam tabel,
kita pakai dF 50. dengan dF sebesar 50 diperoleh r tabel pada taraf signifikansi
5% sebesar 0,273, sedangkan pada taraf signifikansi 1% diperoleh r tabel
sebesar 0,354. ternyata rxy atau ro (yang besarnya = 0,911) adalah jauh lebih
besar daripada tabel (yang besarnya 0,273 dan 0,354). Karena ro lebih besar
daripada rtabel, maka hipotesis nol ditolak. Berarti terdapat korelasi positif yang
signifikan antara variabel X dan variabel Y.

e. Kesimpulan
Tinggi rendahnya nilai / skor Y erat sekali hubungannya dengan nilai / skor
mereka pada X, dimana hubungannya itu sifatnya searah.

28. Data V.C:


Skor Variabel X:
65 68 75 94 85 93 64 67 58 50
82 99 63 80 83 92 95 74 62 84
68 73 78 59 77 70 68 62 92 93
70 56 87 89 62 79 88 84 78 74

Skor Variabel Y (urutan sama dengan variabel X):


68 72 77 94 89 97 67 69 62 54
83 90 67 84 87 94 99 77 63 84
68 75 80 61 79 70 72 60 92 96
73 58 87 90 60 89 87 85 79 74
Soal:
Selidiki dengan secara seksama, apakah secara signifikan
terdapat korelasi positif antara Variabel X dan Variabel Y, dengan
cara:
a. Merumuskan Hipotesis alternatifnya (Ha)
b. Merumuskan Hipotesis nihilnya (Ho)
c. Melakukan perhitungannya, untuk memperoleh Angka Indeks Korelasi
rxy
d. Memberikan interpretasi terhadap r xy dengan menggunakan tabel Nilai
r Product Moment.
e. Menarik kesimpulannya.
Jawab :
a. Hipotesis alternatifnya Ada korelasi positif yang signifikan, antara variabel x
dan variabel Y.
b. Hipotesis Nihilnya Tidak ada korelasi positif yang signifikan, antara variabel
X dan variabel Y.
c. Perhitungan untuk memperoleh Angka Indeks Korelasi rxy Product Moment
Mencari nilai tertinggi (Highest Score) dan nilai terendah (lowest score)
Untuk variabel X : H = 95 dan L = 50
Untuk variabel Y : H = 99 dan L = 54
Mencari Total Range (R) ;
Untuk variabel X : R = H L + 1 = 95 50 + 1 = 46
Untuk variabel Y : R = H L + 1 = 99 54 + 1 = 46
Menetapkan besar/luasnya pengelompokan data:
Untuk variabel X;
R / i = 10 20, jadi i dapat ditetapkan = 4. Dengan demikian, enterval
tertinggi untuk variabel X adalah 95 dan interval terendahnya 48
(karena 50 bukan klipatan 4).
Untuk variabel Y;
R / i = 10 20, jadi i dapat ditetapkan = 4. dengan demikian, interval tertinggi
untuk variabel Y adalah 99 dan interval terendahnya 54 (karena 54 bukan
kelipatan 4).
Membuat Peta Korelasi
X 49- 52-56- 60-
64- 68-72- 76 80-84- 88-92- F( Y fY fY
2
XY
Y 51 55 59 63 67 71 75 -79 83 87 91 95 Y)
96- 3 + +1
3 75 60
99 +60 5 5
92- 3 + +1
3 48 48
95 +48 4 2
88 1 4 + +1 36 24
1 2
-91 +6 +1 3 2
0 8

84- 2 3 1 + +1
6 24 22
87 +4 +12 + 2 2
6

80- 1 + +1
1 2 2 1
83 1 2
1
0

76- 2 2
4 0 0 0 0
79 0
0
72- 2 -
3 5 -5 5 3
75 0 1
+3

68- 2 2 -
4 -8 16 12
74 +8 + 2
4
1
64- 1 -
+ 2 -6 18 15
67 + 3
6
9
3
60- 2 - -
+3 5 80 68
63 +32 4 20
6
56- 1 -
1 -5 25 20
59 +20 5
52- 1 -
1 -6 36 3
55 +3 6
F( 40= 365 276
1 0 3 4 3 5 4 4 3 4 3 6 +3
X) N = =
- - - - - - + + +
X 0 0 +4
6 5 4 3 2 1 1 2 3
fX - 0 -12 - - - 0 0 + + + +4 +3
6 12 6 5 1 2 3
fX 3 4 3 1 1 2
2
0 5 0 0 3 96 279=
6 8 6 2 6 7
X 5 4 1 7 1 2 10
3 0 0 0 5 276=
Y 2 5 4 3 8 4 8
Melalui peta korelasi di atas, telah berhasil kita ketahui: N = 40; fx = +3; fy = +3;
fx2 = 279; fy2 = 365; xy = 276.

Mencari Cx, dengan rumus :

fx' 3
0,075
N 40
Cx =

Mencari Cy, dengan rumus:

fy' 3
0,075
N 40
Cy =

Mencari SDx, dengan rumus :


2
fx' 2


fx'
N N

SDx = i
2
279 3

40 40
= 1

6,975 0,015
2

= 1
6,975 0,005625
= 1
= 2,64

Mencari SDy, dengan rumus :


2
fy' 2


fy'
N N

SDy = i
2
365 3

40 40
= 1

9,125 0,005625
2

= 1
= 3,02

Mencari rxy dengan rumus :

x' y' x' y'


N
SDx ' SDy '
rxy =
276
0,075 0,075
40
2,64 3,02
=
6,9 0,005625
57,9728
=
= 0,86

d. Interpretasi terhadap rxy.


Selanjutnya kita uji kedua hipotesis tersebut dengan membandingkan besarnya
rxy atau ro dengan besarnya r tabel yang tercantum dalam tabel nilai r product
moment dengan memperhitungkan dF-nya terlebih dahulu.dF = N nr = 40
2 = 38 (konsultasi tabel nilai r). ternyata dF 38 tidak terdapat dalam tabel,
kita pakai dF 40.Dengan dF sebesar 40 diperoleh rtabel pada taraf signifikansi
5% sebesar 0,304, sedangkan pada taraf signifikansi 1% diperoleh r tabel
sebesar 0,393. Ternyata rxyatau ro (yang besarnya = 0,86) adalah jauh lebih
besar daripada tabel (yang besarnya 0,304 dan 0,393). Karena ro lebih besar
daripada rtabel, maka hipotesis nol ditolak.Berarti terdapat korelasi positif yang
signifikan antara variabel X dan variabel Y.
e. Kesimpulan
Tinggi rendahnya nilai Y erat sekali hubungannya dengan variabel X,
dimana hubungannya itu sifatnya searah.
29.Dalam suatu penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui
apakah secara signifikan terdapat korelasi positif antara Nili
Hasil Belajar para siswa dalam bidang studi Agama Islam dan
Sikap Keagamaan mereka, dalam penelitian mana telah
ditetapkan sebagai sampel sejumlah 10 orang siswa MAN, telah
berhasil dihimpun skor yang menunjukkan Prestasi Belajar para
siswa MAN tersebut dalam bidang studi Agama Islam (Variabel
I) dan skor yang menunjukkan Sikap Keagamaan mereka
(Variabel II) sebagaimana tertera pada tabel di bawah ini:

Skor yang Melambangkan Prestasi Belajar Bidang Studi Agama Islam


dan Sikap Keagamaan dari Sejumlah 10 Orang Siswa MAN
Skor
Prestasi Belajar Bidang
Sikap Keagamaan
Subjek Studi Agama Islam
(II)
(I)
A 66 60
B 82 77
C 65 59
D 76 75
E 69 63
F 57 40
G 90 80
H 50 47
I 74 70
J 59 54

Soal:
Cobalah saudara selidiki secara seksama, apakah memang secara meyakinkan
(signifikan) terdapat korelasi positif antara Variabel I dan Variabel II tersebut di
atas, dengan cara :
a. Merumuskan hipotesis alternative dan hipotesis nihilnya
b. Mencari (menghitung) Angka Indeks Korelasi antara Variabel I dan Variabel
II, dengan menggunakaan Teknik Korelasi Tata Jenjang
c. Memberikan Interpretasi terhadap Angka Indeks Korelasi yang telah diperoleh
dengan menggunakan Tabel Nihil Rho.
d. Apa kesimpulan yang dapat Saudara tarik?

Jawab :
a. Ha :Ada korelasi positif yang signifikan antara prestasi belajar bidang studi
Agama islam dan sikap keagamaan.
Ho : Tidak ada korelasi positif yang signifikan antara prestasi belajar bidang
studi Agama Islam dan Sikap Keagamaan.
b. Menghitung angka indeks korelasi

Skor Rank
Prestasi Sikap
No. Nam
belajar keagamaan D = R1-R2 D2
Urut a I= R1 II=R2
bidang studi
agama islam
1 A 66 60 5 5 0 0
2 B 82 77 9 9 0 0
3 C 65 59 4 4 0 0
4 D 76 75 8 8 0 0
5 E 69 63 6 6 0 0
6 F 57 40 2 2 1 1
7 G 90 80 10 10 0 0
8 H 50 47 1 1 -1 1
9 I 74 70 7 7 0 0
10 J 59 54 3 3 0 0
Total 10 - - - - 0 2

6 D 2
1
N ( N 2 1)

6 x2
1
10(10 2 1)

= 0,988
c. Dengan melihat tanda yang terdapat di depan angka indeks korelasi tersebut
yaitu tanda positif maka hal ini mengandung arti bahwa antara prestasi belajar
Bidang Studi Agama Islam dan sikap Keagamaan terdapat korelasi yang
searah (korelasi positif) dalam arti semakin baik prestasi belajar Bidang Studi

Agama Islam maka semakin baik sikap keagamaannya.


Terhadap nilai = 0,988 itu kita berikan interprestasi dengan berkonsultasi
pada table nilai Rho.
dF = N = 10. Dengan dF = 10, diperoleh Rho total pada taraf signifikansi 5 %

hitung tabel
= 0,684 sedangkan pada taraf signifikansi 1% = 0,794, karena >
maka Ho ditolak.
d. Kesimpulan :
Baik buruknya sikap keagamaan para siswa erat hubungannya dengan prestasi
belajar bidang studi Agama Islam dalam arti : semakin tinggi prestasi belajar
bidang studi Agama Islam semakin baik sikap keagamaannya.

30. Dalam suatu kegiatan penelitian, diperoleh data sebagaimana tertera pada
tabel berikut:
Sekolah Asal
Peserta Tes Jumlah
SMTA Negeri SMTA Swata
Sipenmaru
Lulus 270 470 740
Tidak lulus 180 840 1020
Jumlah 450 1310 1760

Soal:
a. Rumuskan Hipotesis Alternatif dan Hipotesis nihilnya!
b. Cari / hitunglah angka indeks korelasinya, dengan menggunakan Teknik
Korelasi Koefisien Phi.
c. Berikan interpretasi terhadap Phi dan kemukakan kesimpulannya.
Jawab:
a. Ha = Ada korelasi yang signifikan antara asal
sekolah SMTA Negeri dan SMTA swasta terhadap prestasi dalam tes
SIPENMARU.
Ho = Tidak ada korelasi yang signifikan antara asal sekolah SMTA Negeri
dan SMTA swasta terhadap prestasi dalam tes SIPENMARU.
b. Menghitung angka indeks korelasi
Sekolah Asal
Peserta Tes Jumlah
SMTA Negeri SMTA Swata
Sipenmaru
Lulus 270 (a) 470 (b) 740
Tidak lulus 180 (c) 840 (d) 1020
Jumlah 450 1310 1760

ad bc

a b a c b d c d


270 840 470 180
270 470 270 180 470 840180 840

142200

740 45013101020

0,213


c. Interpretasi : dianggap sebagai rxy
dF = n nr = 1760 2 = 1758
Dalam table periodic tidak dijumpai dF sebesar 1758 karena itu kita
pergunakan dF sebesar 1000. dengan dF = 1000, diperoleh r tabel pada taraf


signifikan 5% = 0,062 sedangkan pada taraf signifikansi 1% = 0,081. karena


hitung > table maka hipotesa nol (Ho) ditolak.

Kesimpulan :
Ada korelasi yang signifikan antara asal sekolah SMTA negeri dan SMTA
swasta terhadap prestasi dalam SIPENMARU.

31. Dalam suatu penelitian, diperoleh data sebagai berikut:

Kegiatan Dalam Organisasi Extrauniversiter dan Prestasi Studi


dari Sejumlah 600 Orang Mahasiswa
Prestasi Studi
Baik Cukup Gagal
Kegiatan dalam Jumlah
Organisasi
Extrauniversiter
Aktif 20 70 60 150
Kurang aktif 30 245 75 350
Tidak aktif 40 45 15 100

jumlah 90 360 150 600


Soal:
a. Rumuskanlah Hipotesis Alternatifnya dan Hipotesis Nihilnya
b. Cari / hitunglah angka indeks korelasinya antar kedua variabel di atas,
dengan menggunakan Teknik Korelasi Koefisien Kotingensi C atau KK.
c. Berikan interpretasi terhadap C atau KK itu
d. Apa kesimpulan saudara?

Jawab:
a. Ha : Ada korelasi yang positif yang signifikan antara prestasi studi
dalam kegiatan organisasi.
Ho : Tidak ada positif yang signifikan antara prestasi studi dan kegiatan
dalam organisasi.

b. menghitung angka indeks korelasi


Sel fo ft fo ft fo ft 2 ( fo ft )2
ft

1 20 22,5 -2,5 6,25 0,2778


2 70 90 -20 400 4,4444
3 60 37,5 22,5 506,25 13,5
4 30 52,5 -22,5 506,25 9,6429
5 245 210 35 1225 5,8333
6 75 87,5 -12,5 156,25 1,7857
7 40 15 25 625 41,6667
8 45 60 -15 225 3,75
9 15 25 -10 100 4
Jumlah 600 600 0 3750 84,9008

Dari table di atas diperoleh :


f 0 f t 2
ft

= 84,9008
Karena itu Kai kuadrat (X2) = 84,9008

X2 84,9008
X2 N 84,9008 600
C atau KK = = = 0,352
Angka Indeks Prestasi :
C
1 C 2
=
0,352
1 0,352
2

=
= 0,376

b. Memberikan interprestasi terhadap C atau KK.


dF = N nr = 600 2 = 598. Dalam table tidak diperoleh dF = 598 karena itu
digunakan dF = 1000. Dengan dF 1000 diperoleh harga r table pada taraf
signifikan 5% = 0,062, sedangkan pada taraf signifikasi 1% = 0,01, karena
lebih besar dari r table maka hipotesisnya nol (Ho) ditolak.

c. Kesimpulan :
Ada korelasi positif antara prestasi studi dan kegiatan dalam organisasi exstra
universiter.Semakin aktif mahasiswa dalam organisasi exstra universiter
diikuti dengan semakin tingginya prestasi belajar.
32. Sejumlah 10 orang siswa dihadapkan pada suatu tes dengan mengajukan 14
butir soal. Skor yang berhasil dicapai oleh 10 orang siswa tersebut untuk
butir soal yang mereka kerjakan adalah sebagai berikut:
Skor yang Berhasil Dicapai Oleh 10 Orang SIswa Dalam Menjawab 10 Butir
Soal yang Diajukan Kepada Mereka (untuk Jawaban Betul Diberi Skor 1,
untuk Jawaban Salah Diberi Skor 0)

Skor yang Dicapai untuk Butir Soal Nomor :


Nama 1 1 1 1 1 1
2 3 4 5 6 7 8 9
Siswa 0 1 2 3 4
A 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1
B 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0
C 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0
D 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1
E 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0
F 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
G 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1
H 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0
I 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1
J 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1
Soal:
Anda diminta untuk menguji validity item (validitas butir soal)
nomor 1 sampai dengan nomor 14 tersebut di atas, dengan
mempergunakan Teknik Analisis Korelasi Point Biserial.
Jawab :

Nam Skor yang Dicapai untuk butir soal nomor : Xt Xt2


1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 13 14
a
0 1 2
Sisw
a
A 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 8 64
B 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 6 36
C 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 6 36
D 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 10 10
E 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 7 0
F 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 49
G 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 9 14
H 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 6 4
I 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 10 81
J 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 11 36
10
0
12
1
10=N 6 5 7 5 7 5 5 7 6 6 6 6 8 6 85 76
7
P 0, 0, 0 0 0,7 0,5 0,5 0 0 0 0 0 0,8 0,6
5 5 , , , , , , ,
7 5 7 6 6 6 6
Q 0, 0, 0 0 0,3 0,5 0,5 0 0 0 0 0 0,2 0,4
4 5 , , , , , , ,
3 5 3 4 4 4 4
Xt 2 85
N 10
Mt = = = 8,5

Xt Xt
2
2


N N

SDt =
2
767 85

10 10
=
76,7 72,25
=
4,45
=
= 2,109

Soal no. 1
Menguji validitas soal no.1 dengan p = 0,6 ; q = 0,4
6 10 7 9 6 11
6
Mp = = 8,167
M p Mt p
SDt q
Rpbi =
8,167 8,5 0,6
2,109 0,4
=
= -0,193
Interpretasi : df = N nr = 10 (-0,2) = 12
Dengan df sebesar 12 diperoleh harga rtabel pada taraf signifikansi
5% sebesar 0,632 sedangkan pada taraf signifiansi 0,765. Karena rpbi yang
kita peroleh jauh lebih kecil dibandingkan dengan rtabel, maka dapat kita
simpulkan bahwa butir soal no.1 adalah invalid atau tidak valid.

Soal no.2
Menguji validitas soal no.2 dengan p = 0,5 ; q = 0,5
6 10 9 10 11
5
Mp = = 9,2
M p Mt p
SDt q
Rpbi =
9,2 8,5 0,5
2,109 0,5
=
= 0,332
Karena rpbi< rtabel maka dapat disimpulkan bahwa butir soal no.2 adalah invalid
atau tidak valid.
Soal no.3
Menguji validitas soal no.3 dengan p = 0,7 ; q = 0,3
8 6 7 12 9 6 10
7
Mp = = 8,286
M p Mt p
SDt q
Rpbi =
8,286 8,5 0,7
2,109 0,3
=
= -0,155
Karena rpbi< rtabel maka dapat disimpulkan bahwa butir soal no.3 adalah invalid
atau tidak valid

Soal no.4
Menguji validitas soal no.4 dengan p = 0,5 ; q = 0,5
8 6 10 12 11
5
Mp = = 9,4
M p Mt p
SDt q
Rpbi =
9,4 8,5 0,5
2,109 0,5
=
= 0,427
Karena rpbi< rtabel maka dapat disimpulkan bahwa butir soal no.4 adalah invalid
atau tidak valid
Soal no.5
Menguji validitas soal no.5 dengan p = 0,7 ; q = 0,3
6 10 7 12 9 10 11
7
Mp = = 9,286
M p Mt p
SDt q
Rpbi =
9,286 8,5 0,7
2,109 0,3
=
= 0,569
Karena rpbi< rtabel maka dapat disimpulkan bahwa butir soal no.5 adalah invalid
atau tidak valid

Soal no.6
Menguji validitas soal no.6 dengan p = 0,5 ; q = 0,5
8 6 12 6 10
5
Mp = = 8,4
M p Mt p
SDt q
Rpbi =
8,4 8,5 0,5
2,109 0,5
=
= -0,047
Karena rpbi< rtabel maka dapat disimpulkan bahwa butir soal no.6 adalah invalid
atau tidak valid

Soal no.7
Menguji validitas soal no.7 dengan p = 0,5 ; q = 0,5
6 10 7 12 11
5
Mp = = 9,2
M p Mt p
SDt q
Rpbi =
9,2 8,5 0,5
2,109 0,5
=
= 0,332
Karena rpbi< rtabel maka dapat disimpulkan bahwa butir soal no.7 adalah invalid
atau tidak valid

Soal no.8
Menguji validitas soal no.8 dengan p = 0,7 ; q = 0,3
8 6 10 12 6 10 11
7
Mp = =9
M p Mt p
SDt q
Rpbi =
9 8,5 0,7
2,109 0,3
=
= 0,362
Karena rpbi< rtabel maka dapat disimpulkan bahwa butir soal no.8 adalah invalid
atau tidak valid

Soal no.9
Menguji validitas soal no.9 dengan p = 0,6 ; q = 0,4
6 10 7 12 9 10
6
Mp = =9
M p Mt p
SDt q
Rpbi =
9 8,5 0,6
2,109 0,4
=
= 0,29
Karena rpbi< rtabel maka dapat disimpulkan bahwa butir soal no.9 adalah invalid
atau tidak valid

Soal no.10
Menguji validitas soal no.10 dengan p = 0,6 ; q = 0,4
8 10 12 9 10 11
6
Mp = = 10
M p Mt p
SDt q
Rpbi =
10 8,5 0,6
2,109 0,4
=
= 0,87
Karena rpbi< rtabel maka dapat disimpulkan bahwa butir soal no.10 memiliki
validitas yang baik.

Soal no.11
Menguji validitas soal no.11 dengan p = 0,6 ; q = 0,4
8 6 7 12 6 11
6
Mp = = 8,333
M p Mt p
SDt q
Rpbi =
8,333 8,5 0,6
2,109 0,4
=
= -0,098
Karena rpbi< rtabel maka dapat disimpulkan bahwa butir soal no.11 adalah
invalid atau tidak valid

Soal no.12
Menguji validitas soal no.12 dengan p = 0,6 ; q = 0,4
8 6 12 9 10 11
6
Mp = = 9,333
M p Mt p 9,333 8,5 0,6
SDt q 2,109 0,4
Rpbi = =
= 0,491
Karena rpbi< rtabel maka dapat disimpulkan bahwa butir soal no.12 adalah
invalid atau tidak valid

Soal no.13
Menguji validitas soal no.15 dengan p = 0,8 ; q = 0,2
6 10 7 12 9 6 10 11
8
Mp = = 8,875
M p Mt p
SDt q
Rpbi =
8,875 8,5 0,8
2,109 0,2
=
= 0,356
Karena rpbi< rtabel maka dapat disimpulkan bahwa butir soal no.13 adalah
invalid atau tidak valid

Soal no.14
Menguji validitas soal no.14 dengan p = 0,6 ; q = 0,4
8 10 12 9 10 11
6
Mp = = 10
M p Mt p
SDt q
Rpbi =
10 8,5 0,6
2,109 0,4
=
= 0,885
Karena rpbi> rtabel maka dapat disimpulkan bahwa butir soal no.14 memiliki
validitas yang baik.

33.Jelaskan, dalam keadaan yang bagaimanakah Saudara akan


mempergunakan Teknik Korelasi yang disebutkan di bawah ini :
a. Teknik Korelasi Rank Order
b. Teknik Korelasi Koefsisien Phi
c. Teknik Korelasi Koefisien Kontingensi
d. Teknik Korelasi Poin Biserial
Jawab :
a. Teknik Korelasi Rank Order
Teknik korelasi Rank Order dapat efektif digunakan apabila subjek yang
dijadikan sampel dalam penelitian lebih dari Sembilan tetapi kurang dari tiga
puluh dengan kata lain N = 9 30. Karena itu apabila N sama dengan 30 atau
lebih dari 30, sebaiknya jangan digunakan teknik korelasi ini.

b. Teknik Korelasi Koefsisien Phi


Teknik korelasi koefisien Phi, dipergunakan apabila data yang dikorelasikan
adalah data yang benar-benar dikotomik (terpisah atau dipisahkan secara
tajam) dengan istilah lain variabel yang dikorelasikan itu adalah variabel
disktrit murni, misalnya: laki-laki perempuan, hidup-mati, lulus tidak
lulus, menjadi pengurus organisasi tidak menjadi pengurus organisasi,
mengikuti bimbingan tes tidak mengikuti bimbingan tes, dan seterusnya.
Jika variabelnya bukan merupakan variabel diskrit dan kita ingin menganalisis
data tersebut dengan menggunakan teknik korelasi Phi maka variabel tersebut
terlebih dahulu diubah menjadi variabel diskrit.

c. Teknik Korelasi Koefisien Kontingensi


Teknik korelasi koefisien kontingensi digunakan jika dua variabel yang
dikorelasikan berbentuk kategori atau merupakan gejala ordinal. Misalnya:
tingkat pendidikan; tinggi, menengah, rendah. Pemahaman terhadap ajaran
agama islam: baik, cukup, kurang, dan sebagainya.
Apabila variabel itu hanya terbagi menjadi dua kategori dan kedua kategori itu
sifatnya diskrit (terpisah menjadi kutub yang ekstrim) maka selain
menggunakan teknik korelasi koefisien, kontingensi dapat pula dipergunakan
teknik korelasi koefisien Phi. Akan tetapi kategori iu lebih dari dua buah maka
teknik korelasi koefisien Phi tidak dapat diterapkan disini.

d. Teknik Korelasi Poin Biserial


Teknimk korelasi point biserial dipergunakan untuk mencari korelasi antara
dua variabel. Varibel I berbentuk varibel kontinum (misalnya: skor hasil tes)
sedangkan variabel II berbentuk variabel diskrit murni (misalnya: betul atau
salahnya calon dalam menjawab butir-butir soal tes).
Teknik korelasi point biserial ini juga dapat dipergunakan untuk menguji
validitas item (validitas soal) yang telah diajukan dalam tes, dimana skor hasil
tes untuk tiap butir soal dikorelasikan dengan skor hasil tes secara totalitas.

Anda mungkin juga menyukai