PENDAHULUAN
1
barang yang sangat mahal untuk di perjualbelikan kembali dengan tujuan untuk
mendapatkan keuntungan besar.
Para pengusaha yang sering membeli barang-barang mewah dari luar
negeri tetap di pantau oleh para pengurus pajak agar tidak semena-mena
membeli atau memperjualkan barang-barang mereka.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti :pejuang,
pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah beranidan berwatak
agung. Usaha, berarti perbuatan amal, bekerja, berbuatsesuatu. Jadi wirausaha
adalah pejuang atau pahlawan yang berbuatsesuatu. Ini baru dari segi etimologi
(asal usul kata). Menurut KamusBesar Bahasa Indonesia, wirausaha adalah
orang yang pandai atauberbakat mengenali produk baru, menentukan cara
produksi baru,menyusun operasi untuk mengadakan produk baru, mengatur
permodalanoperasinya serta memasarkannya.Dalam lampiran Keputusan
Menteri Koperasi dan PembinaanPengusahan Kecil Nomor
961/KEP/M/XI/1995, dicantumkan bahwa:
3
Kewirausahaan dilihat dari sumber daya yang ada di dalamnya adalah
seseorang yang membawa sumber daya berupa tenaga kerja,material, dan asset
lainnya pada suatu kombinasi yang menambahkan nilai yang lebih besar dari
pada sebelumnya dan juga dilekatkan pada orang yang membawa perubahan,
inovasi, dan aturan baru. Kewirausahaan dalam arti proses yang dinamis adalah
kewirausahaan merupakan sebuah proses mengkreasikan dengan menambahkan
nilai sesuatu yang dicapai melalui usaha keras dan waktu yang tepat dengan
memperkirakan dana pendukung, fisik, dan resikosocial, dan akan menerima
reward yang berupa keuangan dan kepuasan serta kemandirian personal.
Melalui pengertian tersebut terdapat empat hal yang dimiliki olehseorang
wirausahawan yakni:
4
mereka menjadi seorang wirausaha yang berbakat. Agar lebih jelas, dibawah ini
diuraikan tujuan dari Kewirausahaan, sebagai berikut:
1. Meningkatkan jumlah para wirausaha yang berkualitas.
2. Mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk
menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
3. Membudayakan semangat sikap, perilaku, dan kemampuan
kewirausahaan di kalangan pelajar dan masyarakat yang mampu,
handal, dan unggul.
4. Menumbuh kembangkan kesadaran dan'orientasi Kewirausahaan yang
tangguh dan kuat terhadap para siswa dan masyarakat.
a. Lapangan agraris
1) Pertanian
5
b. Lapangan perikanan
1) Pemeliharaan ikan
2) Penetasan ikan
3) Makanan ikan
4) Pengangkutan ikan
c. Lapangan peternakan
1) Industri besar
2) Industri menengah
3) Industri kecil
4) Pengrajin
f. Lapangan perdagangan
6
3) Sebagai pedagang kecil
7
4. Terlibat, menerapkan langsung
5. Dapat mentolerir ambiguitas
6. Menerima resiko tetapi memahami dan mengelolahnya
7. Mengatasi, bukan menghindari, kekeliruan, mereka tidak mengakui
mereka di kalahkan.
8. Memandang diri sendiri sebagai seorang yang bertanggung jawab
atas nasib mereka sendiri.
9. Percaya pada penciptaan pasar untuk gagasan mereka, bukan sekedar
menanggapi permintaan pasar yang ada.
8
PPn BM merupakan jenis pajak yang merupakan satu paket dalam
Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai. Namun demikian, mekanisme
pengenaan PPn BM ini sedikit berbeda dengan PPN.
Dasar Pengenaan Pajak adalah nilai berupa uang yang dijadikan sebagai
dasar untuk menghitung pajak yang terutang. Pajak Pertambahan Nilai yang
terutang dihitung dengan cara mengalikan tarif pajak dengan Dasar Pengenaan
Pajak. Dasar Pengenaan Pajak tersebut adalah Harga Jual, Penggantian, Nilai
9
Impor, Nilai Ekspor atau Nilai Lain yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri
Keuangan dengan tarif pajak.
1. Harga jual.
2. Penggantian.
3. Nilai impor.
4. Nilai ekspor.
Harga Jual adalah nilai berupa uang, termasuk semua biaya yang diminta
atau seharusnya diminta oleh penjual karena penyerahan BKP, tidak termasuk
Pajak Pertambahan Nilai yang dipungut menurut Undang-Undang PPN 1984
dan potongan harga yang dicantumkan dalam Faktur Pajak.
Nilai Impor adalah nilai berupa uang yang menjadi dasar penghitungan
bea masuk ditambah pungutan lainnya yang dikenakan pajak berdasarkan
ketentuan dalam peraturan perundang-undangan yang mengaur mengenai
10
kepabean dan cukai untuk impor BKP, tidak termasuk PPN dan PPnBM yang
dipungut menurut Undang-Undang PPN 1984.
Nilai Ekspor adalah nilai berupa uang, termasuk biaya yang diminta atau
seharusnya diminta oleh ekspotir.
1. Untuk penyerahan atau penjualan BKP, yang menjadi DPP adalah jumlah
harga jual.
2. Untuk penyerahan JKP, yang menjadi DPP adalah penggantian.
3. Untuk impor, yang menjadi DPP adalah nilai impor.
4. Untuk ekspor, yang menjadi DPP adalah nilai ekspor.
5. Atas kegiatan membangun sendiri bangunan permanen dengan luas 300
m2 atau lebih, yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan tidak dalam
lingkungan perusahaan atau pekerjaannya, DPP-nya adalah 40% (empat
puluh persen) dari jumlah biaya yang dikeluarkan untuk membangun (tidak
termasuk harga perolehan tanah).
6. Untuk pemakaian sendiri BKP dan/atau JKP adalah Harga Jual atau
Penggantian setelah dikurangi laba kotor.
7. Untuk pemberian cuma-cuma BKP dan/atau JKP adalah Harga Jual atau
Penggantian setelah dikurangi laba kotor.
8. Untuk penyerahan media rekaman suara atau gambar adalah perkiraan
harga jual rata-rata.
9. Untuk penyerahan film cerita adalah perkiraan hasil rata-rata perjudul film.
10. Untuk penyerahan produk hasil tembakau adalah sebesar harga jual eceran.
11. Untuk BKP berupa persediaan dan/atau aktiva yang menurut tujuan semula
tidak untuk diperjualbelikan, yang masih tersisa pada saat pembubaran
perusahaan, DPP-nya adalah harga pasar wajar.
12. Untuk penyerahan BKP dari pusat ke cabang atau sebaliknya dan/atau
penyerahan BKP antar cabang adalah harga pokok penjualan atau harga
perolehan.
13. Untuk penyerahan BKP melalui pedagang perantara adalah harga yang
disepakati antara pedagang perantara dengan pembeli.
14. Untuk penyerahan BKP melalui juru lelang adalah harga lelang.
11
15. Untuk penyerahan jasa pengiriman paket adalah 10% (sepuluh persen) dari
jumlah yang ditagih atau jumlah yang seharusnya ditagih.
16. Untuk penyerahan jasa biro perjalanan atau jasa biro pariwisata adalah 10%
(sepuluh persen) dari jumlah tagihan atau jumlah yang sebenarnya ditagih.
Atas ekspor Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah dikenai pajak
dengan tarif 0% (nol persen). PPn BM yang telah dibayar atas perolehan BKP
yang Tergolong Mewah yang diekspor dapat diminta kembali (restitusi).
12
(metode kredit pajak). Untuk melakukan pengkreditan pajak masukan, sarana
yang digunakan adalah faktur pajak (metode faktur pajak).
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti pejuang,
pahlawan, manusia unggul, berbudi luhur, berani dan berwatak agung. Di dalam
kamus besar bahasa Indonesia itu dikatakan bahwa kewirausahaan adalah:
14
c. Meyusun operasi untuk mengadakan produk baru.
Usaha berarti perbutan amal, berupa sesuatu, bekerja atau berusaha. Jadi wira
usaha secara etimologi berarti pejuang yang berbuat sesuatu. Instruksi Presiden
No.4/1995, kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan
seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya cara
kerja tekhnologi, dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka
memberikan pelayanan yang baik dan keuntungan yang lebih besar. Kata inovasi
pertama kali diperkenalkan oleh Schumpeter 1953, inovasi dipandang sebagai kreasi
dan implementasi atau biasa juga disebut sebagai koordinasi baru dalam inovasi itu
juga dapat menciptakan nilai tambah, yang berkaitan dengan oraganisasi. Pemegang
saham maupun masyarakat luas. Jadi inovasi adalah mengkreasikan dan
mengimplementasikan sesuatu menjadi satu kombinasi. Kombinasi baru itu dapat
merujuk pada produk jasa, proses kerja pasar, kebijakan dan sistem baru.
Para pengusaha yang memiliki modal sangat besar yang sangat senang
mengoleksi barang-barang mewah untuk diperjualbelikan kembali tetap saja dipantau
oleh para pengurus pajak. Ini di karenakan agar tidak ada barang-barang ilegal yang
akan diselundupkan ke indonesia. Biasanya barang-barang mewah akan dikaitkan
pada pajak penjualan barang mewah (PPnBM) yang memiliki undang-undang
tersendiri.
Oleh karena itu barang mewah tetap saja disoroti karena ini bisa
meningkatkan pendapatan negara dan tidak semena-mena untuk memperjualbelikan
barang impor.
15
DAFTAR PUSTAKA
16