Anda di halaman 1dari 11

I.

Judul : Pemantulan pada cermin datar


II. Tujuan : Untuk mengetahui pemantulan cahaya dan mengetahui bagaimana
proses pembentukan bayangan pada cermin datar
III. Dasar teori
1. Pemantulan cahaya
Hukum pemantulanHukum pemantulan cahaya:
1. sinar datang, sinar pantul dan garisnormal terletak satu bidangdatar.
2. Sudut datang ( i ) sama dengansudut pantul ( r ).
Cermin datar adalah sebuah cermin yang permukaan pantulnya berupa sebuah bidang
datar.Sifat-sifat bayangan cermin datar antara lain:
1. Jarak bayangan ke cermin sama dengan jarak benda ke cermin
2. Tinggi bayangan yang terbentuk sama dengan tinggi bendanya
3. Bayangannya maya tegak terdapat di belakang cermin

Pada pemantulan cahaya pada cermin datar, berkas cahaya yang datang melebar maka akan
dipantulkan melebar pula. Cermin datar hanya membelokkan arah berkas sinar. Besarnya
pelebaran berkas sinar datang tidak akan berubah, yang berubah hanya arahnya. perhatikan
gambar di bawah ini c. Pembentukan bayangan pada cermin datar Pada pembentukan bayangan
di cermin datar berlaku hukum pemantulan cahaya snellius, bahwa Sudut Datang sama dengan
Sudut Pantul karena tipe pemantulan yang terjadi adalah pemantulan sempurna. Sifat-sifat
bayangan cermin datar yang terbentuk : bayangan maya (tidak bisa ditangkap layar), tinggi dan
jarak benda sama dengan tinggi dan jarak bayangan, bayangan pada cermin datar tegak
menghadap berlawanan dengan benda (tertukar sebelah kanan dan kiri), bentuk dan rupa
bayangan sama dengan bentuk dan rupa benda (tidak ada distorsi) Perhatikan proses
pembentukan bayangan pada cermin datar Pemantulan pada Cermin Datar Cermin datar adalah
sebuah cermin yang pennukaan pantulnya berupa bidang datar. Apabila kita amati kembali
kegiatan tentang pemantulan teratur; kita akan melihat bahwa bayangan pada cemin datar
mempunyai sifat tertentu. Bagamanakah bayangan kita jika kita berdiri di depan cermin datar?
Perhatikan gambar! Bayangan yang terbentuk akan selalu sama dengan bendanya, bak
kedudukan maupun besarnya. Dari penjelasan di atas, kita dapat memperoleh sifat-sifat cermin
datar sebagai berikut: 1) Jarak bayangan ke cemin (s') = jarak benda ke cermin (s). 2) Tingg
bayangan yang terbentuk (h') = tinggi bendanya (h). 3) Posis bayangan = posis bendanya. 4)
Bayangan bersifat maya karen berada di belakang cermin dan terbentuk oleh perpotongan dan
perpanjangan sinar pantulnya. 5) Jarak bayangan selalu diberi tanda negatif. 6) Bayangan saling
bertukar sisi dengan bendanya.

A = benda S = jarak benda ke cermin A = AA = bayangan S = jarak bayangan kecermin S=


S

2. Pemantulan bayangan

Hukum pemantulan cahaya menurut Snellius adalah sebagai berikut :


1. Sinar datang, garis normal dan sinar pantul terletak pada bidang datar
2. Sudut datang (i) sama dengan sudut pantul (r)

Pembentukan bayangan oleh cermin datar adalah dibentuk oleh perpotongan perpanjangan dari
sinar sinar pantul.
Perhatikan

Proses pembentukan bayangan :

1. Benda di depan cermin datar

2. Berlaku hokum pemantulan

3. Sinar dating pertama ( biru muda ) melalui ujung benda dan mengenai cermin akan di
pantulkan oleh cermin, sinar pantul diperpanjang putus putus (biru muda )

4. Sinar dating kedua ( merah ) melalui ujung benda dan mengenai cermin, akan
dipantulkan oleh cermin, sinar pantul akan diperpanjang putus putus ( merah)

5. Perpontongan perpanjangan sinar pantul pertama dan kedua (biru muda dan merah putus
putus) bepotongan, dan itu merupakan ujung benda

6. Sinar ketiga ( kuning ) melalui pangkal benda dan mengenai cermin akan dipantulkan
oleh cermin, sinar pantul diperpanjang putus putus ( kuning ), merupakan bayangan
pangkal benda

7. Terbentuklah bayangan benda oleh cermin datar

Sifat sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar adalah


1. Jarak bayangan ke cermin ( s) = jarak benda ke cermin ( s)

2. Tinggi bayangan ( h) = tinggi benda (h)

3. Sama besar dan berlawanan arah (pembesarannya = 1 kali )

4. Bayangan bersifat maya ( di belakang cermin )

Untuk mendapatkan seluruh bayangan benda pada cermin datar, kita harus menggunakan cermin
yang panjangnya minimal dari tinggi bendanya.

L = panjang minimal cermin ( m)

h = tinggi benda ( m)

Agar bayangan dapat terlihat keseluruhan, maka cermin harus diletakkan dari lantai setinggi;

H = tinggi cermin ujung dari ujung bawah cermin

h = tinggi orang atau benda ( m)

x = jarak mata ke ujung kepala ( m)

Jika dua buah cermin datar diletakkan membentuk sudut , maka jumlah bayangan yang
dibentuk oleh dua cermin datar dari sebuah benda adalah :
n = jumblah bayangan
= sudut apit kedua cermin

IV. Teknik analisis data


Teknik analisis data dapat digunakan untuk menentukan jumblah bayangan
360 0
n= x0 -1

dengan n = jumlah bayangan


x = sudut yang diukur
V. Alat dan bahan
Alat dan bahan pada pemantulan cahaya yaitu :

Kertas putih (1 buah)


Senter (1 buah)
Busur derajat ( 1 buah)
Penggaris ( 1 buah )
Jarum pentul secukupnya
Pensil ( 1 buah )

Alat dan bahan pada pemantulan bayangan yaitu :

Cermin datar ( 2 buah )


Benda yang diamati atau jarum pentul secukupnya
Busur derajat ( 1 buah )
Steropom
VI. Langkah kerja
Percobaan 1 pemantulan bayangan
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Potong stearofom sesuai dengan ukuran cermin.
3. Tempelkan stearofom yang sudah dipotong dibelakang cermin datar
menggunakan doubletape.
4. Letakkan cermin 1 dan cermin 2 di atas busur derjat secara berhimpitan agar
membentuk sudut 300.
5. Letakkan benda (lego kecil) di depan cermin dengan jarak.....cm
6. Gambarkan bayangan yang terbentuk.
7. Ulangi langkah 4, 5, dan 6 untuk percobaan selanjutnya, yaitu dengan
menggunkan sudut 450, 600, 750, 900, 1200, 1500, 1800, sejajar.

Percobaan 2 pemantulan cahaya


1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Posisikan cermin secara vertikan di pinggir kertas HVS.
3. Buat garis normal didepan cermin yang tegak lurus dengan cermin.
4. Ukur sudut sebesar 300 dari garis normal dan buat garis sesuai dengan sudut
tersebut.
5. Arahkan laser ke cermin mengikuti garis yang telah dibuat tadi.
6. Tandai titik jatuhnya bayangan dan buat garis dari garis normal hingga tempat
jatuhnya bayangan tersebut.
7. Gambarkan bayangan yang terbentuk.
8. Ulangi langkah 4, sampai 7 untuk percobaan yang selanjutnya, yaitu
menggunakan sudut 450, 900, dan 00.
VII. Hasil pengamatan
1. Pemantulan cahaya pada jarak 13 cm

N Letak cermin Besar sudut pantul


o
1 300 320
2 450 470
3 00 00

2. Pembentukan bayangan dengan jarak ke cermin 5 cm ( 2 cermin )

N Letak cermin Jumblah bayangan


o
1 1800 1
2 1500 2
3 1200 2
4 900 3
5 750 4
6 600 5
7 300 12
8 Sejajar Tak hingga

VIII. Pembahasan
1. Pada praktikum pemantula cahaya yang kami lakukan kami mendapatkan hasil yang
tidak sesuai dengan dasar teori semestinya sesuai dengan dasar teori yaitu :
Hukum pemantulanHukum pemantulan cahaya:
1. sinar datang, sinar pantul dan garisnormal terletak satu bidangdatar.
2. Sudut datang ( i ) sama dengansudut pantul ( r ).
Kami mendapatkan sebuah data sebagai berikut : awal sudut 30 0 menjadi 320 besar sudut
pantulnya, awal sudutnya 450 menjadi 470 besar sudut pantulnya, dan 00 sudut awalnya
akan menjadi 00 besar sudut pantulnya. Hal ini terjadi karena dalam praktikum ada
beberapa faktor yang menyebabkan hal tersebut terjadi seperti :
Kesalahan dalam membuat sudut yang akan dibentuk sehingga menghasilkan
besar sudut pantulnya menyimpang
Kesalahan dalam menempatkan sinar yang dibentuk oleh pemantulan cahaya dari
kertas
Pada saat mengamati dimana tepatnya sinar berahir terjadi salah pengamatan
2. Pada praktikum pengamatan pemantulan bayangan dengan jarak benda ke 2 cermin
yaitu 5 cm dengan menggunakan sudut sudut yaitu 180 0,1500, 1200,900, 750,600, 300,
dan sejajar. Pada praktikum ini kami mendapatkan data yang sesuai landasan teori
yang kami gunakan yaitu dalam menentukan jumblah bayangan yang dibentuk yaitu
360 0
dengan n = x0 -1. Pada saat sudut 1800 jumblah bayangannya 1,sudut 1500

jumblah bayangannya 2, sudut 1200 jumblah bayangan 2, sudut 90 jumblah bayangan


3,sudu7 750 jumblah bayangan 4 , sudut 600 jumblah bayangan 5,sudut 300 jumblah
bayangan 11, dan letak cermin sejajar jumblah bayangannya tak terhingga.
Sifat sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar adalah

1. Jarak bayangan ke cermin ( s) = jarak benda ke cermin ( s)

2. Tinggi bayangan ( h) = tinggi benda (h)

3. Sama besar dan berlawanan arah (pembesarannya = 1 kali )

4. Bayangan bersifat maya ( di belakang cermin )

IX. Kesimpulan
1. Cahaya dapat dipantulkan melalui cermin datar. Pemantulan pada cermin datar
merupakan pemantulan teratur karena besarnya sudut datang (i) sama dengan besarnya
sudut pantul (r)
2. Pembentukkan bayangan pada 2 buah cermin datar yang diletakkan sedemikian rupa
sehingga membentuk sudut tertentu dan diletakan sebuah benda di antara kedua cermin
tersebut, maka bayangan yang dibentuk cermin yang satu merupakan benda bagi cermin
yang lain.

X. Lampiran
Lampiran
1. Jumlah bayangan yang terbentuk saat 2. Jumlah bayangan yang terbentuk saat
= 1800 =75 0

0 0
360 360
n= 0
1 n= 0
1
180 75

n=21 n=4,81

n=1 n=3,8 dibulatkan menjadi 4


3. Jumlah bayangan yang terbentuk saat 4. Jumlah bayangan yang terbentuk saat
= 1500 = 600

3600 3600
n= 0
1 n= 0
1
150 60

n=2,41 n=61

n=1,4 dibulatkan menjadi 2 n=5


5. Jumlah bayangan yang terbentuk saat 6. Jumlah bayangan yang terbentuk saat
= 1200 = 900

3600 3600
n= 1 n= 1
1200 90 0

n=31 n=41

n=2 n=3

7. Jumlah bayangan yang terbentuk saat 8. Saling berhadapan = tak hingga


= 300

3600
n= 0
1
30

n=121

n=11

Lampiran gambar
Sudut 1800 Sudut 1500
Sudut 1200 Sudut 900

Sudut 750 Sudut 600

Sudut 300
berhadapan
Daftar Pustaka
(https://www.google.com/search?q=pengertian+pemantulan+cahaya&ie=utf-8&oe=utf-
8&aq=t&rls=org.mozilla:en- US:official&client=firefox-a)
https://www.google.com/#q=pemantulan+cahaya+oleh+ cermin+datar)
https://www.scribd.com/doc/29075835/Pemantulan-Cahaya-Pada-Cermin-Datar
https://sandrihidayat.wordpress.com/2011/05/17/pembentukan-bayangan-pada-cermin-datar-2/

Anda mungkin juga menyukai