Anda di halaman 1dari 55

LAPORAN KEGIATAN KEPANITRAAN KLINIK SENIOR

DI UPTD PUSKESMAS MEURAXA KOTA BANDA ACEH


PERIODE 28 NOVEMBER 10 DESEMBER 2016

Diajukan sebagai Tugas Dalam Menyelesaikan Kegiatan Kepanitraan Senior di


Bagian/SMF Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Unsyiah

Oleh:

Maulidita Rizki Putri


1407101030182

Pembimbing :

dr.Nurcahayati
NIP. 19780714 200804 2 001
dr. Cut Laila Fauzia Rusli
NIP. Peg. 800/spk/1749a/2014

Kepala UPTD Puskesmas Meuraxa


Drg. Lia Silvianty Nasty
NIP. 19790110 200604 2 005

BAGIAN/SMF FAMILY MEDICINE


FAKULTAS KEDOKTERAN UNSYIAH/RSUDZA
BANDA ACEH
2016
LEMBARAN PENGESAHAN

LAPORAN KEGIATAN KEPANITRAAN KLINIK SENIOR


DI UPTD PUSKESMAS MEURAXA KOTA BANDA ACEH
PERIODE 28 NOVEMBER 10 DESEMBER 2016

Oleh:

Maulidita Rizki Putri


1407101030182

Diajukan sebagai Tugas Dalam Menyelesaikan Kegiatan Kepanitraan Senior di


Bagian/SMF Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Unsyiah

Disahkan Oleh :

Kepala UPTD Puskesmas Pembimbing I Pembimbing II


Meuraxa

Drg. Lia Silvianty Nasty dr.Nurcahayati dr. Cut Laila Fauzia Rusli
NIP. 19790110 200604 2 005 NIP. 19780714 200804 2 001 NIP. Peg. 800/spk/1749a/2014

Mengetahui
Kepala Bagian Family Medicine
FK UNSYIAH

Rina Suryani Oktari, S.Kep, M.Si


NIP. 19831012
KATA 201404 2 001
PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan Rahmat dan KaruniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior pada Bagian Ilmu Kedokteran
Keluarga Fakultas Kedokteran Unsyiah di Puskesmas Meuraxa periode 28
November hingga 10 Desember 2016.
Shalawat beriringan salam penulis hanturkan kepada Nabi Muhammad
SAW yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah ke zaman Islamiyah juga
kepada sahabat dan keluarga beliau.
Penyusunan laporan ini berdasarkan data-data yang ada, bimbingan dan
hasil pengamatan yang dilakukan di Puskesmas Meuraxa selama mengikuti
kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior Fakultas Kedokteran Unsyiah.
Terima kasih yang sebesar-besarnya saya sampaikan kepada Kepala
Puskesmas Meuraxa drg. Lia Silvianty Nasty beserta seluruh stafnya yang telah
banyak membimbing saya mulai pelaksanaan tugas hingga pembuatan laporan ini,
juga kepada teman-teman dokter muda yang telah turut memberikan
kontribusinya berupa ide, semangat dan dukungan moral, tak lupa pula kepada
semua pihak yang telah membantu sehingga semua tugas dapat dilaksanakan
dengan baik.
Tidak ada kata sempurna dalam pembuatan sebuah laporan kasus.
Keterbatasan dalam penulisan maupun kajian yang dibahas merupakan beberapa
penyebabnya. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan masukan terhadap
laporan kasus ini demi perbaikan di masa yang akan datang.

Banda Aceh, 5 Desember 2016.

Penulis
LAMPIRAN I
PROMOSI KESEHATAN
LAPORAN KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN
GOUT ARTHRITIS DI PKM MEURAXA

1.1 LATAR BELAKANG


Asam urat merupakan salah satu masalah kesehatan yang berhubungan
dengan persendian dan pergerakan.Oleh karenanya apabila persendian terkena
asam urat maka pergerakan menjadi terbatas,dan lama-kelamaan bila dibiarkan
akan menjadi tofi dimana terjadi penumpukan kristal-kristal disekitar jaringan
sehingga kalau dilihat dari luar seperti ada daging yang menonjol terutama pada
daerah persendian. hal ini biasanya terjadi pada orang dewasa.
Kelebihan asam urat bisa disebabkan karena proses pemasukan makanan
yang banyak mengandung purin atau karena proses pengeluaran purin lewat urin
yang kurang. Berdasarkan hasil pengkajian pada Ny R keluarga didapatkan
keterangan bahwa Ny R menderita kelebihan asam urat dan kadang-kadang
mengeluh sakit dan merasakan linu-linu pada pinggang sampai bawah kaki bila
mau tidur atau istirahat pada malam hari.
1.2 TEMPAT/WAKTU KEGIATAN/PESERTA
a. Kegiatan penyuluhan dilakukan pada tanggal :
b. Hari / Tanggal : Selasa, 07 Desember 2016
c. Waktu : 10.00 WIB
d. Tempat : Ruang Tunggu Puskesmas Meuraxa
e. Topik : Gout Arthritis
f. Peserta : Semua orang yang berada di ruang tunggu
Puskesmas Banda Raya
g. Pelaksana :Dokter Muda Family Medicine Fakultas
Kedokeran Unsyiah
1.3 METODE PENYULUHAN
Kegiatan Penyuluhan :
No Waktu KegiatanPenyuluhan Respon Media
1. Pembukaan Memperkenalkan diri warga memahami
(5 menit) Menyampaikan tujuan maksud dan tujuan
penyuluhan
2. Pelaksanaan Menyampaikan materi Mendengarkan materi leaflet
(15 menit) Sesi tanya jawab penyuluhan yang di
sampaikan
Warga
memperhatikan
jalannya penyuluhan.
3. Penutup Menyimpulkan dan Warga mampu
rencana tindak lanjut, menjawab pertanyaan
evaluasi dengan yang diajukan
memberikan penyuluhan

1.4 MATERI PENYULUHAN GOUT ARTHRITIS ( ASAM URAT)

PENGERTIAN
Asam urat adalah akibat tingginya kadar asam urat di tubuh
berpendapat bahwa asam urat adalah asam yang berbentuk kristal yang
merupakan hasil akhir dari metabolisme purin (bentuk turunan nukeloprotein)
yaitu salah satu komponen asam nukleat yang terdapat pada inti sel-sel tubuh.
PENYEBAB
Kelainan metabolisme dalam tubuh yaitu reaksi peradangan jaringan
terhadap pembentukan kristal monosodium urat monohidrat yang berhubungan
dengan hiperurisemia (pengeluaran asam urat melalui urin yang berlebihan).
Beberapa faktor yang menyebabkan kadar asam urat tinggi adalah:
1. Faktor keturunan
2. Penyakit Diabetes Melitus
3. Adanya gangguan ginjal dan hipertensi
4. Tingginya asupan makanan yang mengandung purin.
5. Berat badan yang berlebih (obesitas)
6. Penggunaan obat-obatan kimia yang bersifat diuretik/analgetik
dalam waktu lama

TANDA DAN GEJALA


Kadar asam urat normal pada pria berkisar 3,5 - 7 mg/dL,
sedangkan pada wanita 2,6 - 6 mg/dL. Serangan asam urat biasanya timbul
secara mendadak/akut, kebanyakan menyerang pada malam hari.
Anda terkena asam urat atau tidak dengan cara mengetahui gejala-gejala
asam urat. Adapun gejala-gejalanya, yaitu:
1. Kesemutan dan linu.
2. Nyeri terutama malam hari atau pagi hari saat bangun tidur.
3. Sendi yang terkena asam urat akan terlihat bengkak, kemerahan,
panas, dan nyeri luar biasa pada malam dan pagi.
4. Terasa nyeri pada sendi terjadi berulang-ulang kali.
5. Yang diserang biasanya sendi jari kaki, jari tangan, dengkul, tumit,
pergelangan tangan serta siku.
6. Pada kejadian kasus yang parah, persendian terasa sangat sakit saat
akan bergerak.
7. Selain nyeri sendi, asam urat yang tinggi dapat menyebabkan batu
ginjal serta dalam jangka waktu lama, akan merusak ginjal secara
permanen hingga diperlukan cuci darah seumur hidup. Kadar asam
urat yang tinggi ternyata juga berhubungan dengan kejadian diabetes
mellitus (kencing manis) dan hipertensi.
8. Selain itu, gejala asam urat juga bisa terlihat dari keadaan tubuh
tidak sehat seperti demam, menggigil, dan rasa tidak enak badan.
Gejala asam urat lain seperti denyut jantung yang sangat cepat bisa
juga terjadi. Gejala asam urat umumnya akan muncul pada usia
pertengahan untuk pria, sedangkan pada wanita gejala asam urat akan
mulai muncul setelah menopause. Serangan asam urat berupa gejala
awal yang terasa pada persendian biasanya akan berlangsung selama
beberapa hari dan kemudian menghilang sampai dengan serangan
berikutnya. Gejala asam urat harus benar-benar diwaspadai untuk
menghindari serangan asam urat yang lebih parah.

MAKANAN YANG DIAJURKAN PADA PENDERITA ASAM URAT


1. Konsumsi makanan yang mengandung potasium tinggi seperti
kentang, yogurt, dan pisang
2. Konsumsi buah yang banyak mengandung vitamin C, seperti jeruk,
pepaya dan strawberry
3. Contoh buah dan sayuran untuk mengobati penyakit asam urat: buah
naga, belimbing wuluh, jahe, labu kuning, sawi hijau, sawi putih, serai
dan tomat
4. Perbanyak konsumsi karbohidrat kompleks seperti nasi, singkong, roti
dan ubi
5. Kurangi konsumsi karbohidrat sederhana jenis fruktosa seperti gula,
permen, arum manis, gulali dan sirup
6. Jangan minum aspirin
7. Jangan bekerja terlalu keras / kelelahan
8. Pada orang yang kegemukan (obesitas), biasanya kadar asam urat
cepat naik tapi pengeluaran sedikit, maka sebaiknya turunkan berat
badan dengan olahraga yang cukup
9. Sesuaikan asupan energi dengan kebutuhan tubuh, berdasarkan tinggi
dan berat badan

MAKANAN YANG HARUS DIHINDARI PADA PENDERITA


ASAM URAT
1. Jeroan: ginjal, limpa, babat, usus, hati, paru dan otak.
2. Seafood: udang, cumi-cumi, sotong, kerang, remis, tiram, kepiting,
ikan teri, ikan sarden.
3. Ekstrak daging seperti abon dan dendeng.
4. Makanan yang sudah dikalengkan (contoh: kornet sapi, sarden).
5. Daging kambing, daging sapi, daging kuda.
6. Bebek, angsa dan kalkun.
7. Kacang-kacangan: kacang kedelai (termasuk tempe, tauco, oncom,
susu kedelai), kacang tanah, kacang hijau, tauge, melinjo, emping.
8. Sayuran: kembang kol, bayam, asparagus, buncis, jamur kuping, daun
singkong, daun pepaya, kangkung.
9. Keju, telur, krim, es krim, kaldu atau kuah daging yang kental.
10. Buah-buahan tertentu seperti durian, nanas dan air kelapa.
11. Makanan yang digoreng atau bersantan atau dimasak dengan
menggunakan margarin/mentega.
12. Makanan kaya protein dan lemak.
13. Selain beberapa pantangan di atas, penderita penyakit asam urat juga
harus selalu banyak minum air putih apalagi bagi mereka yang
mempunyai penyakit batu ginjal. Dengan banyak minum air putih
akan sangat membantu ginjal untuk mengeluarkan kristal asam urat
dari dalam tubuh melalui urine.
1.5 TANYA JAWAB DENGAN PESERTA
1. Apakah asam urat merupakan suatu penyakit turunan?
Jawaban : Tidak , asam urat bukan merupakan penyakit turunan. Asam
urat merupakan suatu penyakit yang didapat akibat pola hidup yang tidak
teratur.

1.6 DOKUMENTASI KEGIATAN PENYULUHAN


1.7 DAFTAR PUSTAKA
1. Yatim, Faisal. 2006. Penyakit Tulang dan Persendian (Arthritis dan
Arthralgia).Jakarta:Pustaka Populer Obor
2. Vitahealth. 2006. Asam Urat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

1.8 PENUTUP

Penyuluhan telah dilakukan kepada pasien dan keluarga pasien yang


datang ke Posyandu Meuraxa. Tanggapan para peserta penyuluhan cukup baik
dan antusias dalam mendengarkan materi. Adapun harapan yang ingin dicapai
dengan adanya penyuluhan ini adalah peserta dapat mengetahui mengenai
gout arthritis (asam urat)
Banda Aceh, 5 Desember 2016

Disetujui Oleh

Pembimbing I Pembimbing II

dr.Nurcahyati dr. Cut Laila Fauzia Rusli


NIP. 19780714 200804 2 001 NIP. Peg. 800/spk/1749a/2014

Kepala UPTD Puskesmas


Meuraxa

Drg. Lia Silvianty Nasty


NIP. 19790110 200604 2 005
LAMPIRAN LEAFLET GOUT ARTHRITI
LAPORAN KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN
POLA MAKAN PASIEN DIABETUS MELITUS

1.1 LATAR BELAKANG


Diabetes Mellitus merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan kadar
glukosa darah melebihi normal. Insulin yang dihasilkan oleh kelenjar pankreas
sangat penting untuk menjaga keseimbangan kadar glukosa darah yaitu untuk
orang normal (non diabetes) waktu puasa antara 60-120 mg/dL dan dua jam
sesudah makan dibawah 140 mg/dL. Bila terjadi gangguan pada kerja insulin,
keseimbangan tersebut akan terganggu sehingga kadar glukosa darah cenderung
naik. Gejala bagi penderita diabetes mellitus adalah dengan keluhan keluhan
banyak minum (polidipsi), banyak makan (poliphagia), banyak buang air kecil
(poliuri), badan lemas serta penurunan berat badan yang tidak jelas penyebabnya,
kadar gula darah pada waktu puasa 126 mg/dL dan kadar gula darah sewaktu
200 mg/dL (Badawi, 2009)
Pola makan adalah makanan yang seimbang antara zat gizi karbohidrat,
protein, lemak, vitamin dan mineral. Makanan yang seimbang adalah makanan
yang tidak mementingkan salah satu zat gizi tertentu dan dikonsumsi sesuai
dengan kebutuhan (Ramadhan, 2008).
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia pola diartikan sebagai suatu sistem,
cara kerja atau usaha untuk melakukan sesuatu. Dengan demikian pola makan
dapat diartikan sebagai suatu cara untuk melakukan kegiatan makan secara sehat.
Pola makan adalah suatu cara atau usaha dalam pengaturan jumlah dan jenis
makanan dengan maksud tertentu seperti mempertahankan kesehatan, status
nutrisi, mencegah atau membantu kesembuhan penyakit. Pola makan sehari-hari
merupakan pola makan seseorang yang berhubungan dengan kebiasaan makan
setiap harinya (Depdiknas, 2001).
Pengaturan makan merupakan pilar utama dalam pengelolaan diabetes
mellitus, namun penderita diabetes mellitus sering memperoleh sumber informasi
yang kurang tepat yang dapat merugikan penderita tersebut, seperti penderita tidak
lagi menikmati makanan kesukaan mereka. Sebenarnya anjuran makan pada
penderita diabetes mellitus sama dengan anjuran makan sehat umumnya yaitu
makan menu seimbang dan sesuai dengan kebutuhan kalorinya.

1.2 TEMPAT/WAKTU KEGIATAN/PESERTA


h. Kegiatan penyuluhan dilakukan pada tanggal :
i. Hari / Tanggal : Rabu,9 Desember 2016
j. Waktu : 16.00 WIB
k. Tempat : PKM Meuraxa
l. Topik : Diet pada Penyakit DM
m. Peserta : Semua orang yang menunggu di ruang
tunggu PKM Meuraxa
n. Pelaksana :Dokter Muda Family Medicine Fakultas
Kedokeran Unsyiah

1.6 METODE PENYULUHAN


Kegiatan Penyuluhan :
No Waktu KegiatanPenyuluhan Respon Media
1. Pembukaan Memperkenalkan diri warga memahami
(5 menit) Menyampaikan tujuan maksud dan tujuan
penyuluhan
2. Pelaksanaan Menyampaikan materi Mendengarkan materi leaflet
(15 menit) Sesi tanya jawab penyuluhan yang di
sampaikan
Warga
memperhatikan
jalannya penyuluhan.
3. Penutup Menyimpulkan dan Warga mampu
rencana tindak lanjut, menjawab pertanyaan
evaluasi dengan yang diajukan
memberikan penyuluhan
aturan makan DM

1.4 MATERI POLA MAKAN PASIEN DIABETUS MELITUS


1.4.1 Jumlah Makanan
Syarat kebutuhan kalori untuk penderita diabetes mellitus harus sesuai
untuk mencapai kadar glukosa normal dan mempertahankan berat badan normal.
Komposisi energi adalah 60-70 % dari karbohidrat, 10-15 % dari protein, 2025
% dari lemak. Makanlah aneka ragam makanan yang mengandung sumber zat
tenaga, sumber zat pembangun serta zat pengatur.
a. Makanan sumber zat tenaga mengandung zat gizi karbohidrat, lemak dan
protein yang bersumber dari nasi serta penggantinya seperti: roti, mie, kentang
dan lain-lain.
b. Makanan sumber zat pembangun mengandung zat gizi protein dan mineral.
Makanan sumber zat pembangun seperti kacang-kacangan, tempe, tahu, telur,
ikan, ayam, daging, susu, keju dan lain-lain.
c. Makanan sumber zat pengatur mengandung vitamin dan mineral. Makanan
sumber zat pengatur antara lain: sayuran dan buah-buahan.
Ada beberapa jenis diet dan jumlah kalori untuk penderita diabetes mellitus
menurut kandungan energi, karbohidrat, protein dan lemak.

1.4.2 Jenis Bahan Makanan


Banyak yang beranggapan bahwa penderita diabetes mellitus harus makan
makanan khusus, anggapan tersebut tidak selalu benar karena tujuan utamanya
adalah menjaga kadar glukosa darah pada batas normal. Untuk itu sangat penting
bagi kita terutama penderita diabetes mellitus untuk mengetahui efek dari
makanan pada glukosa darah. Jenis makanan yang dianjurkan untuk penderita
diabetes mellitus adalah makanan yang kaya serat seperti sayur-mayur dan buah-
buahan segar. Hal yang terpenting adalah jangan terlalu mengurangi jumlah
makanan karena akan mengakibatkan kadar gula darah yang sangat rendah
(hypoglikemia) dan juga jangan terlalu banyak makan makanan yang
memperparah penyakit diabetes mellitus.
Ada beberapa jenis makanan yang dianjurkan dan jenis makanan yang tidak
dianjurkan atau dibatasi bagi penderita diabetes mellitus yaitu:
a. Jenis bahan makanan yang dianjurkan untuk penderita diabetes mellitus adalah:
1). Sumber karbohidrat kompleks seperti nasi, roti, mie, kentang, singkong, ubi
dan sagu.
2). Sumber protein rendah lemak seperti ikan, ayam tanpa kulitnya, susu skim,
tempe, tahu dan kacang-kacangan.
3). Sumber lemak dalam jumlah terbatas yaitu bentuk makanan yang mudah
dicerna. Makanan terutama mudah diolah dengan cara dipanggang, dikukus,
disetup, direbus dan dibakar.
b. Jenis bahan makanan yang tidak dianjurkan atau dibatasi untuk penderita
diabetes mellitus adalah:
1). Mengandung banyak gula sederhana, seperti gula pasir, gula jawa, sirup, jelly,
buah-buahan yang diawetkan, susu kental manis, soft drink, es krim, kue-kue
manis, dodol, cake dan tarcis.
2). Mengandung banyak lemak seperti cake, makanan siap saji (fast-food),
goreng-gorengan.
3). Mengandung banyak natrium seperti ikan asin, telur asin dan makanan yang
diawetkan (Almatsier, 2006).

1.4.3 Manifestasi Klinis


1. Mula mula fase kompensasi yaitu polifagi, polidipsi, poliuria
2. Bila tidak segera, diatasi/ diobati, maka. akan. timbul fase dekomensasi yaitu
gejala trias sindroma diabetes akut : polidipsi, poliuri, BB turun.
3. Gejala kronik yang sering lemah badan, semutan, penurunan kemampuan
seksual, gangguan penglihatan, kaku otot, sakit sendi dsb. (Mansjoer, Arif, 1999:
580)
1.4.4 Interval Makan Penderita Diabetes Mellitus
Makanan porsi kecil dalam waktu tertentu akan membantu mengontrol kadar
gula darah. Makanan porsi besar menyebabkan peningkatan gula darah mendadak
dan bila berulang-ulang dalam jangka panjang, keadaan ini dapat menimbulkan
komplikasi diabetes mellitus. Oleh karena itu makanlah sebelum lapar karena
makan disaat lapar sering tidak terkendali dan berlebihan. Agar kadar gula darah
lebih stabil, perlu pengaturan jadwal makan yang teratur. Makanan dibagi dalam 3
porsi besar yaitu makan pagi (20 %), siang (30 %), sore (25 %) serta 2-3 kali porsi
kecil untuk makanan selingan masing-masing (10-15 %).

1.4.5 Daftar Bahan Makanan Penukar


Daftar bahan makanan penukar yang digunakan adalah bahan makanan
penukar II yaitu suatu daftar nama bahan makanan dengan ukuran tertentu dan
dikelompokkan berdasarkan kandungan kalori, protein, lemak dan hidrat arang
yang diberikan oleh rumah sakit. Setiap kelompok bahan makanan mempunyai
nilai gizi yang kurang lebih sama. Menurut (Arisman, 2002)
1.4.6 Standar Jenis Diet Untuk Penderita DM
Standar jenis diet pada penderita diabetes mellitus yang rawat inap ada dua
jenis yaitu:
- Jenis diet diabetes mellitus IV (1700 kalori)
Kandungan energi dari jenis diet diabetes mellitus IV adalah 1700 kalori dan
jumlah kandungan zat gizi karbohidrat 275 gram, protein 55,5 gram dan lemak
36,5 gram.
- Jenis diet diabetes mellitus V (1900 kalori)
Kandungan energi dari jenis diet diabetes mellitus V adalah 1900 kalori dan
jumlah kandungan zat gizi karbohidrat 299 gram, protein 60 gram dan lemak 48

1.4.7 Tanya Jawab dengan Peserta


Tidak ada Pertanyaan dari Peserta
1.4.8 Dokumentasi Kegiatan Penyuluhan
1.4.9 DAFTAR PUSTAKA
1. Tjokroprawiro, Askandar. (2009). Hidup Sehat dan Bahagia bersama Diabetes.
Jakarta: Penebar Swadaya

2. Waspandji, Sarwono. (2005). Penatalaksanaan Diabetes Melitus Tipe Terpadu


sebagai Panduan Penatalaksanaan Diabetes Melitus bagi Dokter maupun
Edukator. Jakarta: Balai Penerbit FKUI

1.4.10 PENUTUP
Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas
rahmay dan karunia-Nya kamu dapoat menyelesaikan tinjauan tugas penyeluhun
ini. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Besar
Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat beliau, amin .
Penyuluhan kesehatan mengenai pola makan pasien diabetes mellitus
dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Meuraxa, Banda Aceh pada tanggal 8
Desember 2016, peserta merupakan pasien yang berobat ke puskesmas.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada
dokter yang telah memberikan bimbingan dan motivasi kepada penyusun
sehingga penyuluhan kesehatan ini dapat terselesaikan. Tak lupa penulis
mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan dokter muda yang telah membantu
penulis dalam menyelesaikan tugas ini. Semoga tugas ini dapat memberikan
manfaat bagi kita semua.
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa dalam tinjaun kepustakaan ini
banyak terdapat kekurangan. Oleh karenanya penyusun sangat mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca guna perbaikan tinjauan kepustakaan ini.

Banda Aceh, 5 Desember 2016

Disetujui Oleh

Pembimbing I Pembimbing II

dr.Nurcahyati dr. Cut Laila Fauzia Rusli


NIP. 19780714 200804 2 001 NIP. Peg. 800/spk/1749a/2014

Kepala UPTD Puskesmas


Meuraxa

Drg. Lia Silvianty Nasty


NIP. 19790110 200604 2 005

LAMPIRAN LEAFLET
LAMPIRAN II
KEGIATAN IMUNISASI
DATA IMUNISASI DI PUSKESMAS KUTA ALAM

Jenis
Berat Imunisasi Keteranga
Hari/Tangga Umur Kelamin
No Nama Badan yang n
l (Bulan) (L/P)
(kg) diberikan
Kamis / 1
Alisa Penta1, Polio
1 Desember 2 bulan P 6,3 Kg
Putri 2
2016

Banda Aceh, 5 Desember 2016

Disetujui Oleh

Pembimbing I Pembimbing II

dr.Nurcahyati dr. Cut Laila Fauzia Rusli


NIP. 19780714 200804 2 001 NIP. Peg. 800/spk/1749a/2014

Kepala UPTD Puskesmas


Meuraxa

Drg. Lia Silvianty Nasty


NIP. 19790110 200604 2 005
LAMPIRAN III
KEGIATAN ANTE NATAL CARE
DATA ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS KUTA ALAM
Jumat 2 Desember 2016

Berat Tekanan Tinggi


Umur Usia Tablet
No Hari/Tanggal Nama Ibu DJJ Badan Darah TT Fundus
(tahun) Kehamilan Besi
(Kg) (mmHg) Uteri
Jumat/2 -
32 110/70
1 Desember Sri Wahyuni 30 Minggu 136 x/i 51 Kg - 1x1
Tahun mmHg
2016

Banda Aceh, 5 Desember 2016

Disetujui Oleh

Pembimbing I Pembimbing II

dr.Nurcahyati dr. Cut Laila Fauzia Rusli


NIP. 19780714 200804 2 001 NIP. Peg. 800/spk/1749a/2014

Kepala UPTD Puskesmas


Meuraxa

Drg. Lia Silvianty Nasty


NIP. 19790110 200604 2 005
LAMPIRAN IV
REKAM MEDIS PASIEN POLI
Nama :
Nuraini
Umur : 65
Tahun
Jenis Kelamin :
Perempuan
Alamat : Desa
Glumpang
Suku : Aceh
Agama : Islam
Nomor :
2265/14
Berat Badan : 54 Kg
iklinik Subjektif Objektif Diagnosis Planningda
mum KU : kebas-kebas di tangan Vital Sign Gout Non Farmakologis
KT : Mual ,sakit kepala Kesadaran : CM Arthritis -Perbanyak minum a
RPS : Pasien datang dengan keluhan kebas- TD: 110/70 mmHg -Merubah pola maka
kebas di tangan sejak kurang lebih satu N: 78 x/i -Hindari makanan
minggu yang lalu. Kebas dirasakan paling RR: 20 x/i purin tinggi
sering pada pagi hari.Pasien juga mengeluhkan T: 36,8 C -Hindari mengkonsu
nyeri pada sendi tangan. Keluhan juga disertai minuman bersoda
dengan mual yang dirasakan 3 hari yang lalu. Pemeriksaan Fisik -Hindari bekerja
RPD : Sebelumnya pasien sudah sering Mata: Konjungtiva palpebra inferior Pucat (-/-), (istirahat yang cukup
merasakan kebas-kebas sklera ikterik (-/-) -Lakukan pemeriks
RPO : Piroxicam 1x20mg Telinga: Sekret (-), perdarahan (-), tanda radang urat secara berkala
RPK : tidak ada anggota keluarga yang (-)
mengeluhkan hal yang sama Hidung: Sekret (-), perdarahan (-), nafas cuping Farmakologis
RKS : Pasien merupakan seorang ibu rumah hidung (-) - Piroxicam tablet 20
tangga Mulut : Faring hiperemis (-), tonsil (T1-T1), - PCT tablet 500 mg 3
detritus (-) - Omeprazol 20 mg
Paru : Simetris, vesikuler (+/+), rhonki (-/-), sebelum makan)
wheezing (-/-)
Jantung : BJ1>BJ2, reguler Planing
Abdomen : soepel, peristaltik (+), timpani (+) - Pemeriksaan
Ekstremitas :
inferior : pucat (-/-), edema (-/-)
superior : pucat (-/-), edema (-/-
Kepala
UPTD Puskesmas Meuraxa
Pembimbing Pembimbing
Nama :
Saridin
Umur : 51
tahun
Jenis Kelamin : Laki-
Laki
Alamat :
Surien
Suku : Aceh
Agama : Islam
Nomor :
362/14
Berat Badan : 84 Kg
Poliklinik Subjektif Objektif Diagnosis Planning dan te
Umum KU : Batuk Vital sign Nonfarmakologis:
KT : demam, sariawan, tekuk Kesadaran : CM Nadi : 80 x/menit Common Mengatur pola maka
terasa sakit TD: 180/100 mmHg RR : 20 x/menit cold + rendah karbohidrat b
RPS : Pasien datang ke puskesmas T : 36,0 0C Diabetes makan buah-buahan
dengan keluhan batuk yang Pemeriksaan Fisik Mellitus sayuran
dirasakan sejak 4 hari yang lalu. Mata : Konj. Pucat (-/-), ikterik (-/-) Tipe 2 + Minum obat teratur
Batuk yang dikeluhkan berdahak. Telinga : Tragus sign (-), Serumen (+/-) Hiperteni Memakai alas kaki a
Pasien juga mengeluhkan tekut Hidung : Sekret (-/-) dalam terapi luka
terasa sakit. Leher : Pemb KGB (-)
Menghindari stress y
RPD : DM dan HT sejak 5 tahun Mulut :Mukosa bibir kering (+),Tonsil :
memicu peningkatan
yang lalu T1/T1,faring : Hiperemis (+/+)
darah
RPO : Amlodipin , Metformin Paru : Simetris, vesikuler (+/+), rhonki (-/-)
RPK : Disangkal Jantung : BJ 1 > BJ II, bising Olahraga
Abdomen : Simetris, peristaltik (+) kesan normal, Farmakologis:
nyeri epigastrium (+)
Ciprofloxacin tablet 5
Ekstremitas : Edema (-/-), sianosis(-/-)

Gliseril Guaikolate tab


3x1 1/2

Parasetamol 500 mg t

CTM tablet 4mg 3x1

Piroxicam tablet 20mg

Amlodipin tablet 10m

Metformin tablet 500m

Kepala
UPTD Puskesmas Meuraxa
Pembimbing Pembimbing
Nama :
Desrina Putri
Umur : 20
Tahun
Jenis Kelamin :
Perempuan
Alamat :
Meuraxa
Suku : Aceh
Agama : Islam
Nomor :
1161/10
Berat Badan : 60 Kg
Tanggal Poliklinik Subjektif Objektif
3 Des- Umum KU : pusing Vital sign
2016 KT : pilek Kesadaran : Compos mentis N : 80 x/menit
RPS : Pasien datang dengan RR : 23 x/menit T : 38,5 0C
keluhan pusing yang dirasakan TD : 110/70 mmHg
sejak 5 hari yang lalu. Pusing Pemeriksaan Fisik
dirasakan seperti berputar- Mata :, konj. Pucat (-/-), injeksi konjungtiva
putar.Pasien juga mengeluhkan (-/-)
pilek yang dirasakan sejak 3 hari Telinga : Sekret (-/-)
yang lalu/ Hidung : Sekret (+/+)
RPD : tidak ada Mulut :
RPK : tidak ada Mukosa bibir kering (+)
RPO : parasetamol tablet
Tonsil : T1/T1, hiperemis (-)

Faring : Hiperemis (-)

Paru : Simetris, vesikuler (+/+), rhonki (-/-)


Jantung : BJ 1 > BJ II, bising
Abdomen : Simetris, peristaltik (+) kesan
normal
Ekstremitas : Edema (-/-), sianosis(-/-)

Kepala
UPTD Puskesmas Meuraxa
Pembimbing Pembimbing
drg. Lia Silvianty Nasty dr.
Nurcahayati dr. Cut Laila Fauzia Rusli
NIP. 19790110 200604 2 005 NIP. 19780714
200804 2 001 NIP. Peg.800/spk/1749a/2014

Nama :
Arwita K.Sari
Umur : 22
Tahun
Jenis Kelamin :
Perempuan
Alamat :
P.Ujung
Suku : Aceh
Agama : Islam
Nomor :
2011/16
Berat Badan : 67 Kg
iklinik Subjektif Objektif Diagnosis Planning da
ansia KU : gatal pada bercak di dagu Vital sign Non Farmakologi
KT : - Kesadaran : Compos mentis Herpes Simplex
RPS : Pasien datang ke Puskesmas Nadi : 72 x/menit Farmakologis
dengan keluhan tampak bercak RR : 20 x/menit Acyclovir tab 400m
berwarna keputihan-kekuningan pada TD : 117/67 mmHg hari)
dagu yang muncul sejak 3 hari yang T : 36,6 0C
lalu. Keluhan disertai dengan nyeri Pemeriksaan Fisik Dexamethason tab
dan panas, namun tidak terasa gatal Mata : Konj. Pucat (-/-), injeksi konjungtiva
RPD : Riwayat sakit yang sama (-/-) Vit C tab 3x1
sebelumnya disangkal. Telinga : Sekret (-/-)
RPO : Tidak ada Hidung : Sekret (-/-) Acyclovir cream
RPK : Tidak ada keluarga dengan Mulut :
keluhan yang sama Mukosa bibir kering (-) tampak bintik2
RKS : Pasien merupakan seorang berwarna putih-kekuningan
mahasiswi Tonsil : T1/T1, hiperemis (-)
. Faring : Hiperemis (-/-)
Paru : Simetris, vesikuler (+/+), rhonki (-/-)
Jantung : BJ 1 > BJ II, bising
Abdomen : Simetris, soepel, peristaltik (+)
kesan meningkat
Ekstremitas : edema (-/-), sianosis (-/-)

Kepala
UPTD Puskesmas Meuraxa
Pembimbing Pembimbing
drg. Lia Silvianty Nasty dr.
Nurcahayati dr. Cut Laila Fauzia Rusli
NIP. 19790110 200604 2 005 NIP. 19780714
200804 2 001 NIP. Peg.800/spk/1749a/2014

Tangga Poliklin Subjektif Objektif


l ik

30-Nov Umum KU: nyeri pada seluruh tubuh Vital sign


2016 KT: batuk berdahak, mudah Kesadaran : Compos mentis
lelah Nadi : 81 x/menit
RPS: Pasien datang ke RR : 18 x/menit
puskesmas dengan keluhan TD : 155/125
nyeri pada seluruh tubuh, T : 36,2 0C
memberat pada malam hari, Pemeriksaan Fisik
disertai dengan nyeri pada Mata : Konj. Pucat (-/-),
sendi. Keluhan juga disertai Telinga : Sekret (-/-)
dengan batuk sejak 1 hari yang Hidung : Sekret serous (+/+)
lalu. Pasien mengaku mudah Mulut :Mukosa bibir kering (+)
lelah. Paru : Simetris, vesikuler (+/+), rhonki (-/-)
RPD: Pasien sudah sering Jantung : BJ 1 > BJ II, bising (-)
merasakan seperti ini Abdomen : Simetris, peristaltik (+),
RPO: Paracetamol timpani (+), nyeri tekan epigastrium (-)
RPK: Disangkal Ekstremitas: pucat (-/-), edema (-/-) Edema (-/-),
sianosis(-/-)

Nama : Rosnidar
Umur : 51 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Asoe Nangroe
Suku : Aceh
Agama : Islam
Nomor : 367/08
Berat Badan : 66 Kg
Kepala UPTD Puskesmas Meuraxa
Pembimbing Pembimbing

drg. Lia Silvianty Nasty dr.


Nurcahayati dr. Cut Laila Fauzia Rusli
NIP. 19790110 200604 2 005 NIP. 19780714
200804 2 001 NIP. Peg.800/spk/1749a/2014
Nama : Rana Jenis Kelamin : Suku : Aceh
Putri Perempuan Agama : Islam
Umur :9 Alamat : Nomor :
Tahun A.D.T 801/15
Tangg Poliklin Subjektif Objektif Diagnosi Planning dan terapi
al ik s
3 Des Umum KU: demam Vital sign Nonfarmakologis:
2016 KT: batuk,pilek Kesadaran : Compos mentis Tonsilofa - Minum obat teratur
RPS : Pasien datang RR : 18 x/menit Nadi : 82 ringitis - Makan-makanan yang
dengan keluhan x/menit bergizi dan berserat
demam sejak 2 hari T : 37,2 0C - Hindari minuman dingin
yang lalu , demam Pemeriksaan Fisik - Kumur-kumur dengan air
naik turun. Disertai Mata : Konj. Pucat (-/-), mata cekung (-) hangat.
dengan batuk Telinga : Sekret (-/-)
berdahak dan juga Hidung : Sekret (-/-) Farmakologis:
pilek sejak 3 hari yang Mulut : Amoxicilin F syrup 3xcth
lalu Mukosa bibir kering (-) I
RPO : PCT, Tonsil : T2/T2, hiperemis (+) PCT syrup 3xcth II
Amoxicilin
RPK : Tidak ada Faring : Hiperemis (+/+) CTM IV
RPD : sering Paru : Simetris, vesikuler (+/+), rhonki GG V
mengalami seperti ini (-/-) pulv3x1
RKS : - Jantung : BJ 1 > BJ II, bising
Abdomen : Simetris, turgor kembali VIT B Comp IV
cepat, hiperistaltik, timpani (+), nyeri
tekan epigastrium (-)
Ekstremitas: pucat (-/-), edema (-/-)

Berat Badan : 20 Kg

Kepala UPTD Puskesmas Meuraxa


Pembimbing Pembimbing
drg. Lia Silvianty Nasty dr.
Nurcahayati dr. Cut Laila Fauzia Rusli
NIP. 19790110 200604 2 005 NIP. 19780714
200804 2 001 NIP. Peg.800/spk/1749a/2014
Tanggal Poliklinik Subjektif Objektif Diagnosis Planni
6 Des 2016 Umum KU : adanya kropeng di Vital sign Nonfarmako
dada Kesadaran : CM Impetigo krustosa Tidak
KT : demam RR : 20 x/I Nadi : 96 x/i
RPS : Pasien datang T : 37,2 oC Guna
dengan adanya kropeng Pemeriksaan Fisik
pada bagian dada yang Mata : Konj. Pucat (-/-), ikterik (-/-) teratu
dirasakan sejak 2 hari Telinga : sekret (+/+), Membran timpani tidak
yang lalu. Kropeng bisa dinilai Kem
dirasakan gatal. Hidung : sekret (-/-) setel
RPO: parasetamol Leher : Pemb. KGB (-)
RPD: tidak ada anggota Mulut :Bibir : mukosa kering (+)Tonsil :
Farmakologi
keluarga yang merasakan T1/T1Faring : Hiperemis (+/+),
-Amoxicili
keluhan yang sama. Paru : Simetris, vesikuler (+/+), rhonki (-/-),
-PCT syr 3
wheezing (-/-)
-CTM III
Jantung : BJ 1 > BJ II, bising (-)
Abdomen : Simetris, peristaltik meningkat,
distensi abdomen(-), soepel (+), nyeri tekan pada 3x1pulv
regio epigastrium (+),timpani (+) VIT C II
Ekstremitas : pucat (-/-), edema (-/-) -Oksitetra
a/r thorakal anterior tampak adanya krusta ukuran -Betameta
milier sampai gutata distribusi regional

Nama : Jenis Kelamin : Laki- Agama : Islam


Dinovansyah laki Nomor :
Umur : Alamat : 1092/10
2,1Tahun Meuraxa Berat Badan : 10 Kg
Suku : Aceh
Kepala UPTD Puskesmas Meuraxa
Pembimbing Pembimbing

drg. Lia Silvianty Nasty dr.


Nurcahayati dr. Cut Laila Fauzia Rusli
NIP. 19790110 200604 2 005 NIP. 19780714
200804 2 001 NIP. Peg.800/spk/1749a/2014

Nama : Mutia Jenis Kelamin : Agama : Islam


Putri Perempuan Nomor :
Umur : 15 Alamat : 2815/12
Tahun Meuraxa Berat Badan : 40 Kg
Suku : Aceh
Tanggal Poliklinik Subjektif Objektif
5 Des Umum KU: telinga kiri berair Vital sign
2016 KT : gatal Kesadaran : Compos mentis
RPS : pasien datang ke puskesmas TD : 100/72 mmHg
dengan keluhan telinga berair Nadi : 82 x/menit
dengan keluhan telinga berair yang RR : 20 x/menit
dirasakan sejak kurang lebih 1 T : 36,4 C
minggu yang lalu. Cairan yang Pemeriksaan Fisik
keluar berwarna jernih dan tidak Mata : Konj. Pucat (-/-), ikterik (-/-)
berbau. Keluhan disertai dengan Telinga : Sekret (-/-)
rasa gatal Hidung : Sekret (-/-)
RPO : pasien belum pernah Leher : Pemb. KGB (-), TVJ -2 cmH2O
mengkonsumsi obat apapun Mulut : Mukosa kering (-), Tonsil : T1/T1F
RPK : Disangkal Hiperemis (-/-)
RPD : disangkal Paru : Simetris, vesikuler (+/+), rhonki (-/-
RKS : pasien sering berenang wheezing (-/-)
Jantung : BJ 1 > BJ II, bising (-)
Abdomen : Simetris, peristaltik (+) kesan n
Ekstremitas : swollen(-/-)

Kepala
UPTD Puskesmas Meuraxa
Pembimbing Pembimbing

drg. Lia Silvianty Nasty dr.


Nurcahayati dr. Cut Laila Fauzia Rusli
NIP. 19790110 200604 2 005 NIP. 19780714
200804 2 001 NIP. Peg.800/spk/1749a/2014

Nama :
M.Habibuna
Umur :3
tahun
Jenis Kelamin : Laki-
Laki
Alamat : Blang
Oi
Suku : Aceh
Agama : Islam
Nomor :
1243/16
Berat Badan : 12 Kg
Tanggal Poliklinik Subjektif Objektif
3 Des 2016 Umum KU : Gatal-gatal pada lipatan Vital sign
tangan Kesadaran : Compos mentis
KT : demam,batuk Nadi : 78 x/menit
RPS : Pasien datang dengan RR : 20 x/menit
keluhan gatal-gatal pada T : 37,8 C
lipatan tangan yang dirasakan Pemeriksaan Fisik
setelah terkena debu rumah Mata : Konj. Pucat (-/-), ikterik (-/-)
yang dibersihkan oleh ibunya Telinga : Sekret (-/-)
1 hari yang lalu. Keluhan juga Hidung : Sekret (-/-)
disertai dengan keluhan Leher : Pemb. KGB (-), bengkak pada leher kanan,
demam dan batuk. Batuk pembesaran kelenjar parotis, TVJ -2 cmH2O
berdahak sudah 3 hari yang Mulut :Bibir : Mukosa kering (-)Tonsil : T2/T2
lalu Faring : Hiperemis (+/+), granul (+)
RPD : pasien sudah pernah Paru : Simetris, ves (+/+), rhonki (-/-), wh (-/-)
mengalami hal ini. Jantung : BJ 1 > BJ II, bising (-)
RPO : obat yang diberi di Abdomen : Simetris, nyeri tekan supra pubik (+), perista
apotek (+) kesan normal
RPK : abang pasien juga ada Ekstremitas : Pucat (-/-), edema (-/-),sianosis (-/-)
menderita seperti ini Pada regio cruris tampak adanya macula yang berbatas t
kemerahan dengan ukuran gutata distribusi regional

Kepala
UPTD Puskesmas Meuraxa
Pembimbing Pembimbing

drg. Lia Silvianty Nasty dr.


Nurcahayati dr. Cut Laila Fauzia Rusli
NIP. 19790110 200604 2 005 NIP. 19780714
200804 2 001 NIP. Peg.800/spk/1749a/2014

Nama :
T.Fahri
Umur :7
Tahun
Jenis Kelamin : Laki-
Laki
Alamat :
Lambung
Suku : Aceh
Agama : Islam
Nomor :
865/15
Berat Badan : 48 Kg
Tanggal Poliklinik Subjektif Objektif
3 Des 2016 Umum KU : Demam Vital sign
KT : batuk, benjolan pada pipi Kesadaran : Compos mentis RR : 22 x/men
RPS : Pasien datang dengan T : 37,3 C
keluhan demam yang dirasakan Nadi : 88 x/menit
sudah sejak 2 hari yang lalu. Pemeriksaan Fisik
Demam dirasakan terus Wajah: tampak bengkak pada wajah sebelah
menerus. Keluhan juga disertai Mata : Konj. Pucat (-/-), ikterik (-/-)
dengan batuk. Batuk tidak Telinga : Sekret (-/-), perdarahan (-/-), memb
berdahak. Selain itu pasien juga timpani intake (-/-)
mengeluhkan munculnya Hidung : Sekret (-/-)
benjolan pada pipi yang muncul Leher : Pemb. KGB (-), TVJ -2 cmH2O
bersamaan dengan demam. Mulut :
RPD : Disangkal Bibir : Mukosa kering (-)
RPO: Disangkal
RPK: Disangkal Tonsil : T1/T1

Faring : Hiperemis (-/-), granul (-)

Paru : Simetris, vesikuler (+/+), rhonki (-/-),


wheezing (-/-)
Jantung : BJ 1 > BJ II, bising (-)
Abdomen : Simetris, peristaltik (+) kesan no
Ekstremitas : Pucat (-/-), edema (-/-)
Kepala
UPTD Puskesmas Meuraxa
Pembimbing Pembimbing

drg. Lia Silvianty Nasty dr.


Nurcahayati dr. Cut Laila Fauzia Rusli
NIP. 19790110 200604 2 005 NIP. 19780714
200804 2 001 NIP. Peg.800/spk/1749a/2014
LAMPIRAN V
KEGIATAN KUNJUNGAN
RUMAH (HOME VISIT)
LAPORAN KEGIATAN HOME VISIT I

I. Identitas Pasien

Nama : Nn. Z
Umur : 24 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat : Punge Jurong
Status : Belum Menikah
Berat Badan : 78 kg
Tinggi Badan : 157 cm
Tanggal Kunjungan : 7 Desember 2016

II. Anamnesis

Keluhan Utama
Sering merasa haus dan sering BAK

Keluhan Tambahan
Tidak ada

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien mengeluh cepat merasa kehausan dan sering buang air kecil,
keluhan tersebut dialami semenjak sekitar 3 bulan terakhir, keluhan penurunan
berat badan disangkal. Pasien dalam keluarga ada yang mengalami diabetes
mellitus.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien didiagnosa DM sejak 1 tahun yang lalu, keluhan lain tidak ada
dikeluhkan

Riwayat Penyakit Keluarga


Ibu pasien merupakan penderita diabetes melitus

Riwayat Pemakaian Obat


Metformin 3x500mg

Riwayat Kebiasaan Sosial


Pasien suka mengkonsumsi makanan manis dan cemilan yang
mengandung lemak.

Genogram

Mukhtar salamah Abdul Jalil Mursidah

Ramli
Murdiati

Genogram Symbols
Munir Zurriah

Male Female Death

Family Relationships
3

Normal 1

Diabetes

Faktor Resiko Yang Tidak Dapat Dimodifikasi


Usia dan jenis kelamin

Faktor Resiko Yang Dapat Dimodifikasi


Life style seperti pola makan yang baik dan olah raga teratur
III. PEMERIKSAAN FISIK
Status Present
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Tekanan Darah : 130/80 mmHg
Frekuensi Jantung : 96x/menit, reguler
Frekuensi Nafas : 20x/menit
Temperatur : 36,50C (aksila)
IMT : 32,5 kg/m2 (Obesity)

Status General
Kulit
Warna : Sawo matang
Turgor : cepat kembali
Ikterus : (-)
Anemia : (+)
Sianosis : (-)
Oedema : (-)
Kepala
Bentuk : Kesan Normocepali
Rambut : Tersebar rata, Sukar dicabut, Berwarna hitam.
Mata : Cekung (-), Reflek cahaya (+/+), Sklera ikterik (-/-), konjungtiva
palpebra inf pucat (-/-)
Telinga : Sekret (-/-), Perdarahan (-/-)
Hidung : Sekret (-/-), Perdarahan (-/-), NCH (-/-)
Mulut
Bibir : Pucat (-), Sianosis (-)
Gigi Geligi : Karies (-)
Lidah : Papil atrofi (+), Beslag (-), Tremor (-)
Mukosa : Kering (+)
Tenggorokan : Tonsil dalam batas normal
Faring : Hiperemis (-)
Leher
Bentuk : Kesan simetris
KGB : Kesan simetris, Pembesaran (-)
TVJ : R+2 cmH2O
Axilla : Pembesaran KGB (-)
Thorax
Thorax anterior

1. Inspeksi
Bentuk dan Gerak : Normochest, pergerakan simetris
Tipe Pernafasan : Abdomino-torakal
Retraksi : (-)
2. Palpasi

Stem Fremitus Paru kanan Paru kiri


Lap. Paru atas Normal Normal
Lap. Paru tengah Normal Normal
Lap. Paru bawah Normal Normal

3. Perkusi
Paru kanan Paru kiri
Lap. Paru atas Sonor Sonor
Lap. Paru tengah Sonor Sonor
Lap. Paru bawah Sonor Sonor

4. Auskultasi
Suara Pokok Paru kanan Paru kiri
Lap. Paru atas Vesikuler Vesikuler
Lap. Paru tengah Vesikuler Vesikuler
Lap. Paru bawah Vesikuler Vesikuler
Suara Tambahan Paru kanan Paru kiri
Lap. Paru atas Rh (-), Wh (-) Rh (-), Wh (-)
Lap. Paru tengah Rh (-), Wh (-) Rh (-), Wh (-)
Lap. Paru bawah Rh (-), Wh (-) Rh (-), Wh (-)

Thoraks Posterior
1. Inspeksi
Bentuk dan Gerak : Normochest, pergerakan simetris
Tipe pernafasan : Abdomino-Thorakal
Retraksi : (-)
2. Palpasi

Paru kanan Paru kiri


Lap. Paru atas Normal Normal
Lap. Paru tengah Normal Normal
Lap. Paru bawah Normal Normal

3. Perkusi
Paru kanan Paru kiri
Lap. Paru atas Sonor Sonor
Lap. Paru tengah Sonor Sonor
Lap. Paru bawah Sonor Sonor

4. Auskultasi
Suara pokok Paru kanan Paru kiri
Lap. Paru atas Vesikuler Vesikuler
Lap. Paru tengah Vesikuler Vesikuler
Lap. Paru bawah Vesikuler Vesikuler
Suara tambahan Paru kanan Paru kiri
Lap. Paru atas Rh (-), Wh (-) Rh (-), Wh (-)
Lap. Paru tengah Rh (-), Wh (-) Rh (-), Wh (-)
Lap. Paru bawah Rh basah (-), Rh basah (-),
Wh (-) Wh (-)

Jantung
Inspeksi : Ictus Cordis tidak terlihat di ICS V
Palpasi : Ictus Cordis teraba di ICS V 2 jari lateral LMCS
Perkusi : Batas jantung atas: di ICS III
Batas jantung kanan : di ICS IV Linea Parasternal dextra
Batas jantung kiri : di ICS V 2 jari medial LMCS
Auskultasi : BJ I > BJ II, reguler, bising (-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : Kesan simetris, Distensi (-)
Palpasi : Soepel (+), Nyeri tekan (-), organomegali (-)
Perkusi : Tympani (+), Asites (-)
Auskultasi : Peristaltik usus (N)
Genetalia : tidak dilakukan pemeriksaan
Anus : tidak dilakukan pemeriksaan
Ekstremitas
Ekstremitas Superior Inferior
Kanan Kiri Kanan Kiri
Sianotik - - - -
Edema - - - -
Ikterik - - - -
Gerakan Aktif Aktif Aktif Aktif
Tonus otot Normotonu Normotonu Normotonu Normotonu
s s s s
Sensibilitas N N N N
Atrofi otot - - - -

IV. Diagnosis
DM type II

V.Tatalaksana

1. Non Farmakologis
- Ketaatan pasien berobat, menurunkan morbiditas, mortalitas dan kualitas
hidup pasien. Berdasarkan literature, hanya 20-60% pasien DM yang taat
pada terapi farmakologi maupun non famakologi.
- Pemantauan berat badan mandiri, pasien harus memantau berat badan rutin
setiap hari dan memodifikasi gaya hidup yang lebih sehat.
- Penurunan berat badan pasien, dengan cara diet yang cukup dan makanan
bergizi.
2. Terapi Medikamentosa
- Metformin 1 x 1 tablet
I. Planning Diagnostik
- Pemeriksaan KGDP dan 2 jam PP

Dokumentasi:
LAPORAN KEGIATAN HOME VISIT II

I. IDENTITAS PASIEN
Nama :Tn.F
Umur :58 Tahun
Jenis kelamin :Laki-laki
Agama :Islam
Suku :Aceh
Pekerjaan :Pensiunan
Alamat :Punge Blang Cut
TB :173 cm
BB :60 kg
BMI/Status Gizi :20 / normoweight
Tanggal Pemeriksaan :07/12/2016

II. ANAMNESIS
a. Keluhan Utama : Lemas
b. Riwayat penyakit sekarang :
Pasien datang dengan keluhan lemah sejak 1 minggu yang lalu,
keluhan lemas ini hilang timbul dan disertai dengan keluhan sering pusing
oyong. Pasien juga mudah lelah dan jantung terasa berdebar-debar. Pasien
juga mengaku dirinya tampak pucat dan lemah. Keluhan mual dan muntah
disangkal.

c. Riwayat Penggunaan obat


Amlodipin 1x10 mg , Aspilet

d. Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien menderita stroke sejak tahun 2014

e. Riwayat Penyakit Keluarga


Ayah dan kakak dari ibu pasien menderita hipertensi

Family genogram
Zainal hamidah

Mulyati Upik Refrido

Keterangan
Hipertensi

Simbol Genogram

D. Kematian

perempuan laki-
laki

f. Riwayat Kebiasaan Sosial


Pasien tidak nafsu makan, makan hanya dengan porsi setengah
piring dan jarang dihabiskan. Konsumsi buah dan sayur jarang.

g. Faktor Resiko Yang Tidak Dapat Dimodifikasi


- Usia

h. Faktor Resiko Yang Dapat Dimodifikasi


Life style seperti menjaga pola makan yang baik

III. PEMERIKSAAN FISIK


a. Status Present
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Tekanan Darah : 160/70 mmHg
Frekuensi Jantung : 86x/menit, reguler
Frekuensi Nafas : 20x/menit
Temperatur : 36,50C (aksila)

b. Status General
Kulit
Warna : Sawo matang
Turgor : cepat kembali
Ikterus : (-)
Anemia : (+)
Sianosis : (-)
Oedema : (-)
Kepala
Bentuk : Kesan Normocepali
Rambut : Tersebar rata, Sukar dicabut, Berwarna hitam.
Mata : Cekung (-), Reflek cahaya (+/+), Sklera ikterik (-/-),
Conj.palpebra inf pucat (+/+)
Telinga : Sekret (-/-), Perdarahan (-/-)
Hidung : Sekret (-/-), Perdarahan (-/-), NCH (-/-)
Mulut
Bibir : Pucat (+), Sianosis (-)
Gigi Geligi : Karies (-)
Lidah : Papil atrofi (+), Beslag (-), Tremor (-)
Mukosa : Kering (+)
Tenggorokan : Tonsil dalam batas normal
Faring : Hiperemis (-)
Leher
Bentuk : Kesan simetris
Kel. Getah Bening : Kesan simetris, Pembesaran (-)
Peningkatan TVJ : R+2 cmH2O
Axilla : Pembesaran KGB (-)
Thorax
Thorax depan

2. Inspeksi
Bentuk dan Gerak : Normochest, pergerakan simetris
Tipe Pernafasan : Abdomino-torakal
Retraksi : (-)

2. Palpasi

Stem Fremitus Paru kanan Paru kiri


Lap. Paru atas Normal Normal
Lap. Paru tengah Normal Normal
Lap. Paru bawah Normal Normal

5. Perkusi
Paru kanan Paru kiri
Lap. Paru atas Sonor Sonor
Lap. Paru tengah Sonor Sonor
Lap. Paru bawah Sonor Sonor

6. Auskultasi
Suara Pokok Paru kanan Paru kiri
Lap. Paru atas Vesikuler Vesikuler
Lap. Paru tengah Vesikuler Vesikuler
Lap. Paru bawah Vesikuler Vesikuler
Suara Tambahan Paru kanan Paru kiri
Lap. Paru atas Rh (-), Wh (-) Rh (-), Wh (-)
Lap. Paru tengah Rh (-), Wh (-) Rh (-), Wh (-)
Lap. Paru bawah Rh (-), Wh (-) Rh (-), Wh (-)

Thoraks Belakang
2. Inspeksi
Bentuk dan Gerak : Normochest, pergerakan simetris
Tipe pernafasan : Abdomino-Thoracal
Retraksi : (-)

2. Palpasi

Paru kanan Paru kiri


Lap. Paru atas Normal Normal
Lap. Paru tengah Normal Normal
Lap. Paru bawah Normal Normal

5. Perkusi
Paru kanan Paru kiri
Lap. Paru atas Sonor Sonor
Lap. Paru tengah Sonor Sonor
Lap. Paru bawah Sonor Sonor

6. Auskultasi
Suara pokok Paru kanan Paru kiri
Lap. Paru atas Vesikuler Vesikuler
Lap. Paru tengah Vesikuler Vesikuler
Lap. Paru bawah Vesikuler Vesikuler
Suara tambahan Paru kanan Paru kiri
Lap. Paru atas Rh (-), Wh (-) Rh (-), Wh (-)
Lap. Paru tengah Rh (-), Wh (-) Rh (-), Wh (-)
Lap. Paru bawah Rh basah (-), Rh basah (-),
Wh (-) Wh (-)

Jantung
Inspeksi : Ictus Cordis tidak terlihat di ICS V
Palpasi : Ictus Cordis teraba di ICS V 2 jari lateral LMCS
Perkusi : Batas jantung atas: di ICS III
Batas jantung kanan: di LPSD
Batas jantung kiri: di ICS V 2 jari medial LMCS
Auskultasi : BJ I > BJ II, reguler, bising (-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : Kesan simetris, Distensi (-)
Palpasi : Soepel (+), Nyeri tekan (-)
Hepatomegali (-)
Perkusi : Tympani (+), Asites (-)
Auskultasi : Peristaltik usus (N)
Genetalia : tidak dilakukan pemeriksaan
Anus : tidak dilakukan pemeriksaan
Ekstremitas
Ekstremitas Superior Inferior
Kanan Kiri Kanan Kiri
Sianotik - - - -
Edema - - - -
Ikterik - - - -
Gerakan Aktif Aktif Aktif Aktif
Tonus otot Normotonu Normotonu Normotonu Normotonu
s s s s
Sensibilitas N N N N
Atrofi otot - - - -
IV. Diagnosis
Hipertensi stage II
V. Tatalaksana
1. Non Farmakologi
Menjaga berat badan ideal.
Diet yang seimbang yang terfokus pada pasien hipertensi adalah dengan
mengurangi asupan garam, lemak dan makanan yang mengandung tinggi
glukosa.
Mengelola stress adalah merupakan hal yang penting dalam pengontrolan
tekanan darah, karena salah satu faktor yang dapat meningkatkan tekanan
darah adalah stress, sehingga pasien harus dapat mengelola stress dengan
meningkatkan kegiatan keagamaan sehingga dapat menciptakan pikiran
yang lebih positif.
Memberikan penjelasan bahwa penyakit yang diderita harus terus dikontrol
baik dengan pengobatan maupun dengan perubahan gaya hidup seperti pola
makan dan olahraga untuk mencegah terjadinya komplikasi akibat
hipertensi.
2. Farmakologi

Amlodipin 1 x 5 mg (malam) , Aspilet


VI. Planning
Kontrol tekanan darah ke Puskesmas setiap bulannya.
Pemeriksaan kolesterol total, HDL, LDL dan Trigliserida.
Pemeriksaan Kadar gula puasa dan 2 jam post-prandial.
Pemeriksaan EKG.
VII. Dokumentasi

Banda Aceh, 5 Desember 2016

Pembimbing II

dr. Cut Laila Fauzia Rusli


NIP. Peg. 800/spk/1749a/2014

Disetujui Oleh

Pembimbing I

dr.Nurcahyati
NIP. 19780714 200804 2 001

Kepala UPTD Puskesmas


Meuraxa

Drg. Lia Silvianty Nasty


NIP. 19790110 200604 2 005

Anda mungkin juga menyukai