Anda di halaman 1dari 12

Laporan Modul 4, MG3017

Tabling

Alan Gassadesna A. (12114033) / Kelompok 3 / Selasa, 14-02-2017

Asisten : Erza Hasbi Fadhilah (12513058)

Abstrak Praktikum Modul 4 Tabling adalah percobaan yang bertujuan untuk memahami dasar-dasar pemisahan serta
prinsip kerja alat yang digunakan dalam proses tersebut, yaitu shaking table. Percobaan ini juga mempelajari faktor-faktor
dan variable yang mempengaruhi hasil dari proses konsentrasi.

A. Tinjauan Pustaka

Kominusi adalah proses mereduksi ukuran butir dari menghancurkan batu jenis batu yang keras. Unjuk
material sehingga menjadi lebih kecil dari ukuran semula. kerja dari Jaw Crusher sangat-sangat ditentukan oleh
Kominusi juga untuk meliberasi bijih, yaitu proses ukuran Fly Wheel (Roda Gila) nya dan kekuatan
melepaskan mineral bijih mineral pengotornya atau gangue Shaft.
mineral. Kominusi bertujuan untuk :
1) Membebaskan mineral berharga dari material
pengotornya.
2) Menghasilkan ukuran dan bentuk partikel yang
sesuai dengan kebutuhan pada proses pengolahan
selanjutnya.
3) Memperluas permukaan partikel agar area kontak
saat reaksi lebih beasar.
Kominusi ada 2 (dua) macam, yaitu :
1) Peremukan/crushing untuk proses kering 2. Impact Crusher
2) Penggerusan/grinding untuk proses basah dan Digunakan untuk menghancurkan batu kali dan batu
kering gunung dengan ukuran raw material tidak terlalu besar
Disamping itu kominusi, baik peremukan maupun dan menghasilkan produk dengan ukuran yang kecil
penggerusan, bisa terdiri dari beberapa tahap, yaitu : dg variasi ukuran nya relatif lebih homogen.
- Tahap pertama/primer (primary stage)
- Tahap kedua/sekunder (secondary stage)
- Tahap ketiga/tersier (tertiary stage)
- Kadang-kadang ada tahap keempat/kwarter (quaternary
stage)

Peremukan / Crushing
Crusher adalah mesin yang dirancang untuk
mereduksi ukuran batuan menjadi batuan-batuan yang lebih
kecil. Crushers dapat digunakan untuk mengurangi ukuran,
atau mengubah bentuk, bahan limbah sehingga dapat lebih
mudah dibuang atau didaur-ulang. Crusher/penghancur 3. Cone Crusher
dapat dibuat sesuai dengan kebutuhan material yang akan Digunakan untuk batu / bijih keras dan setengah
digiling. keras, seperti batu yang digunakan untuk landasan
Peremukan adalah proses reduksi ukuran dari bahan pengaspalan jalan karena bisa memecahkan batu dg
galian / bijih yang langsung dari tambang (ROM = run of ukuran yang cubical (kotak) seragam.
mine) dan berukuran besar-besar (diameter sekitar 100 cm)
menjadi ukuran 20-25 cm bahkan bisa sampai ukuran 2,5
cm.
Ada dua macam crushing, yaitu:
Primary Crushing, mereduksi ukuran dari yang
berukuran kasar sekitar 1 m menjadi ukuran sampai
kira-kira - 3/8 inch. Alatnya jaw crusher, gyratory
crusher, hammer mill atau impact crusher.
Secondary crusher mereduksi ukuran dari 8 6 inch
yang telah diremuk oleh primary crusher.
Peralatan yang dipakai antara lain adalah :
1. Jaw Crusher 4. Shredder Crusher
Digunakan untuk memampatkan / menghimpit Digunakan untuk menghancurkan / mereduksi ukuran
material hingga hancur, biasa digunakan untuk menjadi serpihan kecil-kecil dari berbagai jenis
limbah industri seperti limbah otomotif, limbah Cyclone Separator : berfungsi untuk
elektronik, limbah cat, limbah kertas karton, limbah memisahkan produk dari udara yang
plat logam. bersamaan dg system sentrifugasi

5. Hammer Mill
Digunakan untuk memecahkan material dari ukuran
bongkahan menjadi ukuran yang kecil. Terdiri dari
beberapa bagian alat seperti :
Hopper feeder, tempat masuknya feed
Wobler Feeder, pembawa material memasuki
ruang hammer crusher Penggerusan / Penghalusan (Grinding)
Rantai, untuk menahan bahan yang telah Penggerusan adalah proses lanjutan pengecilan ukuran
dihancurkan agar tidak terlempar keluar dari yang sudah berukuran 2,5 cm menjadi ukuran yang
Beaker Plate, sebagai landasan material yang lebih halus. Media penggerusan yang digunakan dalam
dihancurkan hammer serta mengatur besar proses ini antara lain:
kecilnya produk 1. Bola-bola baja atau keramik
Cleaning Bar, untuk pembersih material yang 2. Batang-batang baja
menempel pada dinding sekitar hammer agar 3. Campuran bola-bola baja dan bahan galian atau
tidak mengganggu hammer crusher bijihnya sendiri yang disebutsemi autagenous mill
Screen, untuk memperoleh ukuran yang 4. Tanpa media penggerus, hanya bahan galian atau
dikehendaki, letaknya di bawah hammer bijihnya yang saling menggerus dan
disebut autogenous mill

Peralatan penggerusan yang dipergunakan adalah :


1. Ball mill dengan media penggerus berupa bola-
bola baja atau keramik.

6. Roller Mill
Digunakan untuk menggiling, mencampur sekaligus
mengeringkan campuran dari material. Penggilingan
dgn diikuti pengeringan ini mempunyai tujuan selain
mendapatkan ukuran material yang seragam juga
menguapkan kandungan air yang masih tersisa. Dalam 2. Rod mill dengan media penggerus berupa batang-
pengoperasiannnya Roller Mill dilengkapi dengan : batang baja.
Grinding Table : berbentuk seperti piring, di
pinggirnya terdapat lubang lubang tempat
disemburkannya udara panas untuk
mengeringkan
Grinding Roller : merupakan bagian yang
memberikan penggilingan karena adanya
gaya yang menekan ke bawah dan gerak
putarannya antara Roller dgn Grinding Table.
Hidraulic Spring System : merupakan bagian 3. Semi autogenous mill (SAG) bila media
yang memberikan gaya naik dan turun penggerusnya sebagian adalah bahan galian atau
terhadap Grinding Roller shg mempunyai bijihnya sendiri.
gaya tekan terhadap Grinding Table 4. Autogenous mill bila media penggerusnya adalah
Classifier : pengaturan kehalusan produk, bahan galian atau bijihnya sendiri.
digerakkan oleh Motor Hidrolik
ID Fan Mill : fan ini digunakan untuk
menarik material dari dalam Mill bercampur
dgn udara menuju Cyclone Separator.
B. Data Percobaan

Berat material = 3 kg = 3000 gr (batu kapur) Gape


roll crusher = 1,5 cm Flowchart 1. Crushing menggunakan Jaw Crusher
Tabel 1: Data Crushing Siapkan Batu Gamping sebanyak 3 kg

Ukuran Berat (gr) Amati cara kerja Jaw crusher dalam keadaan kosong
Jaw Roll
mesh (#) mm
Crusher Crusher Memasukkan Batu Gamping ke dalam Jaw Crusher
+1 25,00 800 210
-1 +2 25,00 12,50 1350 1320 Tampung hasil crushing dalam wadah
-2 +3 12,50 8,33 350 700
Lakukan pengayakan dengan seri ayakan 25 - 0,5 mm
-3 +8 8,33 3,12 200 360
-8 +14 3,12 1,78 80 140 Timbang berat dari tiap material pada seri ayakan
-14 +20 1,78 1,25 80 80
-20 +50 1,25 0,50 40 40 Buat grafik distribusi ukuran untuk menentukan P80
-50 0,50 60 80
Total 2960 2930
Flowchart 2. Crushing menggunakan Roll Crusher
Berat material yang digunakan untuk grinding adalah
material yang lolos di 8#. Atur jarak antar roll crusher sebesar 1,5 cm

Tabel 2: Data Grinding


Ukuran Berat ) Amati cara kerja roll crusher
(gr
mesh (#) mm 10' 15' 20' Masukkan umpan berupa hasil crushing dengan Jaw
+65 0,21 366, 335, 302, crusher
8 2 1
-65 +10 0,2 0,15 58 79,7 81,4 Ambil hasil crushing, amati
0 1
-100 +17 0,1 0,09 50,6 57,7 76,4
0 5 Lakukan pengayakan dengan seri ayakan 25 - 0,5 mm
-170 +20 0,0 0,07 1,5 0,7 6
0 9 5
-200 0,075 1 0,5 2,1 Timbang berat dari tiap material pada seri ayakan
Total 477, 473, 468
9 8
Buat grafik distribusi ukuran untuk menentukan P80

C. Pengolahan dan Percobaan

I. Prosedur Percobaan: Grinding


Flowchart 3. Grinding
Crushing
Isi silinder dengan bola gerus ukuran 1,5 inci

Masukkan umpan dari roll crusher yang lolos seri


ayakan 8#

Putar penggerus selama 10 menit

Ayak hasil grinding dengan seri ayakan getar 65-200


mesh
Direct Plot Jaw Crushing
Timbang berat material tiap fraksi

Ulangi dengan mengubah waktu menjadi 15 dan 20


menit
80
60 y = 2,7942x
- 1,4984
Ukuran
R = 0,9703 (mm)
40
BLK %
II. Pengolahan Data:
20
CRUHSING 0
-20 0 10 20 30
Jaw Crushing
Ukuran BT BTK BLK
mm gram % % %
+25 800 27 27 73
-25 +12, 1350 46 73 27
5
-12,5 +8,3 350 12 84 16
3
-8,33 +3,1 200 7 91 9
2
-3,12 +1,7 80 3 94 6
8 Log Plot Jaw Crushing
-1,78 +1,2 80 3 97 3
5
-1,25 +0,5 40 1 98 2 -
-0,5 60 2 100 0
Total 2960 100
Log

2,00
1,50
Log BLK %
1,00 Log Ukuran (mm)
0,50 y = 0,8788x + 0,5112
R = 0,9743
0,00
-0,50 0,00 0,50 1,00 1,50

Dari grafik diatas, didapat


y = 0,8788x + 0,5112 2 =
0,8788x + 0,5112;
x = 1,69

x = log k; k = 10x
k = 101,69 = 48,97

Persamaan grafik Gaudin-Schuhman :

P80 ditentukan saat y=80 (x adalah P80),


maka: P80 = x = 37,98 mm

Roll Crushing
Ukuran BT BTK BLK
mm gram % % %
+25 210 7 7 93
-25 +12,5 1320 45 52 48
-12,5 +8,33 700 24 76 24
-8,33 +3,12 360 12 88 12
-3,12 +1,78 140 5 93 7
-1,78 +1,25 80 3 96 4
-1,25 +0,5 40 1 97 3
-0,5 80 3 100 0
Total 2930 100
Dari grafik diatas, didapat
y = 0,9277x + 0,6146
2 = 0,9277x + 0,6146;
x = 1,49

x = log k; k = 10x
k = 101,49 ; = 30,9

Persamaan grafik Gaudin-Schuhman :

P80 ditentukan saat y=80 (x adalah P80),


maka: P80 = x = 24,29 mm

P 80 Jaw Crusher
RR80=
P80 Roll Crusher

37,98
RR80= = 1,56
24,29
Log Plot Roll Crushing GRINDING

10 Menit
- Ukuran BT
BTK% BLK%
mm gram %
+0,21 366,8 77 77 23
Log -0,21 +0,15 58 12 89 11
-0,15 +0,09 50,6 11 99 1
-0,09 +0,075 1,5 0 100 0
-0,075 1 0 100 0
Total 477,9 100

Direct Plot Roll Crushing


Log Ukuran (mm)

2,5
100
2
Log BLK %801,5
BLK %60 1
400,5
Ukuran (mm)
y = 0,9277x + 0,6146
y = 3,7068x
- 0,682
20 RR
== 0,983
0,9925
0
-0,50 0 0,00 0,50 1,00 1,50
0 10 20 30
Dari grafik diatas, didapat
y = 4,7994x + 4,7691
2 = 4,7994x + 4,7691;
x = - 0,58

x = log k; k = 10x
k = 10-0,58 = 0,26

Persamaan grafik Gaudin-Schuhman :

P80 ditentukan saat y=80 (x adalah P80),


maka: P80 = x = 0,248 mm

15 Menit
Ukuran BT
BTK% BLK%
Log Plot (10') mm Gram %
+0,21 335,2 71 71 29
-0,21 +0,15 79,7 17 87 13
-0,15 +0,09 57,7 12 99 1
- -0,09 +0,075 0,7 0 100 0
-0,075 0,5 0 100 0
Total 473,8 100

Log

Direct Plot(mm)
Log Ukuran (10')

2
y = 4,7994x + 4,7691 1,5
R = 0,9734
30 1
Log BLK %
y = 175,65x
- 14,282 0,5
20 Ukuran (mm)
R = 0,9886
BLK %
10
0
-1,5 -1 -0,5 0
-05
,
0
0 0,05 0,1 0,15 0,2 -1 0,25
-10
Dari grafik diatas, didapat
y = 4,6696x + 4,7415 2 = 4,6696x + 4,7415;
x = - 0,59

x = log k; k = 10x
k = 10-0,59 = 0,257

Persamaan grafik Gaudin-Schuhman :

P80 ditentukan saat y=80 (x adalah P80),


maka: P80 = x = 0,245 mm

20 Menit
Ukuran BT
BTK% BLK%
mm gram %
+0,21 302,1 65 65 35
-0,21 +0,15 81,4 17 82 18
-0,15 +0,09 76,4 16 98 2
Log Plot (15') -0,09 +0,075 6 1 100 0
-0,075 2,1 0 100 0
Total 468 100

Log

Log Ukuran
Direct Plot(mm)
(15')

2
y = 4,6696x + 4,7415 1,5
R = 0,9706
1
Log BLK % 35
30 0,5
25 y = 218,83x
- 18,05 0
20 R =Ukuran
0,9786 -0(mm)
BLK %
-1,5
15
-1 ,5
-05
,
0

10 -1
5
0
-5 0 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25
Dari grafik diatas, didapat
y = 4,2347x + 4,562
2 = 4,2347x + 4,562;
x = - 0,6

x = log k; k = 10x
k = 10-0,6 = 0,251

Persamaan grafik Gaudin-Schuhman :

P80 ditentukan saat y=80 (x adalah P80),


maka: P80 = x = 0,238 mm

D. Analisis Hasil Percobaan

Pada percobaan crushing terjadi kehilangan berat


0,04 kg. Di Jaw Crusher, berat umpan adalah 3 kg
sedangkan berat akhir 2,96 kg. Berat umpan di Roll
Crusher adalah 2,96 kg Crusher dan berakhir dengan berat
sebesar 2,93 kg. Total keseluruhan kehilangan adalah 0,07
Log Plot (20') kg. Kehilangan ini disebabkan karena material yang keluar
dari crusher tidak semuanya tertampung akibat terdapat
material yang terlalu kecil seperti debu. Faktor penyebab
lain kehilangan berat adalah terdapatnya material yang
tertinggal pada wadah penampung batuan dan di ayakan
- akibat ukuran yang sangat kecil. Dari perhitungan nilai
RR80, yaitu perbandingan P80 dari Jaw Crusher dan P80
Roll Crusher, didapat nilai 1,56. Hal ini menunjukkan
bahwa terlihat hasil yang cukup signifikan dari penggunaan
roll crusher dibandingkan dengan menggunakan jaw
Log crusher saja.

Dari grafik hasil grinding dengan waktu yang


berbeda, semakin lama waktu penggerusan maka semakin
banyak material yang lolos ayakan. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa semakin lama proses grinding yang
dilakukan akan semakin banyak hasil crushing dengan
ukuran partikel yang sangat kecil, terlebih jika feed yang
diberikan memiliki kekerasan yang sangat rendah, maka
akan semakin mudah tergeruskan.

Log Ukuran (mm)


Direct Plot (20')
E. Jawaban Pertanyaan dan Tugas

CRUSHING

2
1. Jelaskan istilah gape, setting, dan angle of nip!
y = 4,2347x + 4,562 Gape pada jaw cruher adalah panjang bukaan tempat
R = 0,9631 1,5 masuknya bijih.
Log BLK % Close setting adalah jarak minimum antara fixed jaw
40 1
dan moving jaw (moving jaw bergerak mendekati
y = 265,66x
- 20,947 0,5 fixed jaw). Open setting adalah jarak maksimum
30
R = 0,9941 antara fixed jaw dan moving jaw (moving jaw
Ukuran (mm) 0
20 bergerak menjauhi fixed jaw).
BLK, %
-15 -1 -0,5 0
-0,5 Angle of nip adalah sudut yang dibentuk oleh
10
permukaan jaw.
0
0 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25
-10
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan reduction ratio, 7. Bagaimana menyatakan ukuran dari alat Jaw Crusher,
limiting reduction ratio, dan reduction ratio 80%! Gyratory Crusher, Roll Crusher, dan pengayak getar
Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya (Vibration Screen)?
reduction ratio dari hasil peremukan? Jaw crusher : gape x width (lebar mulut pengumpanan)
Reduction Ratio adalah perbandingan ukuran Gyratory crusher : gape x mantle diameter
terbesar feed dengan ukuran terbesar produk. Roll crusher : diameter x width
Limiting reduction ratio adalah perbandingan dari Vibration screen : banyaknya lubang per-inchi linear
lubang screen yang meloloskan semua umpan dengan (mesh)
lubang ayakan yang meloloskan semua produk dari
hasil peremukan. GRINDING
80% reduction ratio adalah rasio dari lubang ayakan 1. Jelaskan mekanisme pengecilan ukuran yang terjadi di
yang meloloskan 80 % umpan dengan lubang ayakan dalam ball mill, demikian juga dengan roll mill!
yang meloloskan 80 % produk hasil peremukan. Ball mill: pada saat mill dijalankan, maka bola
Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya sebagai media gerus pada ball mill akan turut
reduction ratio yaitu kekerasan, kandungan air, berputar bersama mill, dan pada ketinggian tertentu
komposisi mineral, ukuran butir mineral, porositas, akan jatuh secara parabolik dan menumbuk bijih.
dan kekompakkan. Dari tumbukkan berkali-kali, maka partikel akan
mengalami shatter fracture
Roll mill: partikel akan dijepit di antara 2 rod, maka
3. Ada berapa macam tipe jaw crusher menurut desainnya setelah mengalami fracture, pecahan akan tersebar
dan dimana letak perbedaannya? menurut bridging effect. Partikel yang dihasilkan
Blake type (double toggle) masih tergolong kasar.
Overhead pivot type (double toggle) 2. Kenapa pengunaan bijih pada pengolahan bahan galian
Overhead eccentric type (single toggle) umumnya dilakukan dengan cara basah?
Dodge type Proses berikutnya akan dilakukan dengan cara basah
Perbedaannya terletak pada mekanisme gerak Ketersediaan air banyak
moving jaw. Grinding dengan cara basah memerlukan sedikit
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Choke Crushing power per ton dibanding cara kering
dan Arrested Crushing pada operasi peremukan serta Klasifikasi dengan cara basah memerlukan tempat
beri contoh alat yang menggunakan cara tersebut! yang lebih kecil dibanding cara kering
Choke crushing adalah saat material mengalami 3. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi keausan bola
peremukan oleh alat juga attrition dengan partikel lain. pelapis (liner) pada ball mill!
Contoh alat: roll crusher. Arrested crushing adalah Bahan dasar liner, ketebalan liner, ukuran umpan,
pada saat peremukan yang dialami partikel bijih yang kecepatan putar mill.
hanya disebabkan oleh alat peremuk. Contoh alat : jaw 4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kecepatan kritis dan
crusher. turunkan persamaannya!
5. Jelaskan mekanisme remuknya material! Agar partikel Kecepatan kritis terjadi bila muatan menempel pada
remuk harus ada stress yang cukup besar dan melebihi dinding bola sehingga tidak terjadi penggerusan, maka:
kuat remuk bijih. Ada 4 cara meremuk partikel:
a. Compression merupakan peremukan yang dilakukan
diantara 2 permukaan dimana kerja dilakukan pada V pada proses dapat dinyatakan dalam:
salah satu atau pada kedua permukaan tersebut. Alat:
jaw crusher, rool crusher.
b. Impact merupakan bantingan satu objek terhadap Sehingga jika disubstitusikan:
objek lain atau compression yang dilakukan dengan
laju yang sangat cepat
c. Attrition atau abrasion
d. Shear
6. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi laju partikel Kecepatan kritis terjadi saat =0, sehingga nilai cos
melewati permukaan ayakan! =1.
a. Faktor keadaan material (internal)
Contohnya: densitas, bentuk kurva distribusi ukuran,
bentuk partikel, kelembaban permukaan partikel
b. Faktor mesin (eksternal)Contohnya: permukaan alat
screen (area, persentase open area, ukuran lubang
ayakan, bentuk lubang ayakan), vibrasi (amplitudo,
Kecepatan kritis dinyatakan dalam satuan putaran per
frekuensi, arah getaran), sudut inklinasi, cara
menit (rpm).
pengumpanan ke screen
5. Jelaskan 3 hubungan putaran mill dengan aksi
penggerusan!
Apabila mill berputar dengan kecepatan tinggi muatan
ikut berputar sampai ia jatuh kembali ke dasar.
Gerakan ini disebut catarating dan pengecilan ukuran
umumnya terjadi karena impact dan compression.
Sebaliknya bila putaran rendah, muatan tidak begitu
naik dan kembali menggelinding ke bawah di atas
muatan yang bergerak ke atas. Gerakan ini disebut
cascading dan material remuk karena abrasion/attrition
dan shear. Produk tergerus sangat halus.

F. Kesimpulan

Kominusi adalah proses pengecilan ukuran bijih


dengan cara peremukan dan penggerusan sehingga mineral
berharga dapat terlepas dari mineral gangue dan
mempermudah pemrosesan selanjutnya. Kominusi terdiri
dari tahap crushing dan grinding. Crushing adalah proses
reduksi ukuran dari bahan galian / bijih yang langsung dari
ukuran besar menjadi ukuranyang lebih kecil. Proses
crushing terbagi menjadi dua tahap, yaitu primary crushing
dan secondary crushing. Alat yang digunakan pada primary
crushing diantaranya adalah jaw crusher, sedangkan pada
secondary crushing menggunakan roll crusher. Dari
percobaan, didapat nilai P80 untuk Jaw Crusher sebesar
37,98 mm ; nilai P80 untuk Roll Crusher sebesar 24,29 mm
dan RR80 sebesar 1,56.

Proses Grinding menggunakan alat berupa Ball


mill. Didapat P80 grinding selama 10 menit sebesar 0,248
mm; P80 grinding selama 15 menit sebesar 0,245 mm; dan
P80 grinding selama 20 menit sebesar 0,238 mm. Dari data
tersebut., disimpulkan bahwa semakin lama waktu
penggerusan, semakin halus ukuran material yang
dihasilkan.

G. Daftar Pustaka

Barry A. Wills, Tim Napier-Munn. 2006. Mineral


Processing Technology: An Introduction to the Practical
Aspects of Ore Treatment and Mineral Recovery. Elsevier
Science & Technology Books: Australia (Halaman 109
115)

Sanwani, Edi. 2016. Materi Kuliah MG3017 Pengolahan


Bahan Galian. Slide Kuliah.

http://www.caesarvery.com/2013/06/macam-macam-alat-
pemecah-crusher-mill.html

H. Lampiran

Anda mungkin juga menyukai