Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

SUMBER ARUS LISTRIK

Nama :
Kelas :
No.abs :

Yayasan Pendidikan Tenaga Kesehatan


SMK FARMASI JEMBER
Jl. Pangandaran no. 42 Antirogo Jember
1. SUMBER ARUS LISTRIK
Suatu komponen yang berfungsi sebagai tempat untuk mengubah satu jenis energi,
misalnya energi kimia dan energi gerak, menjadi energi listrik disebut sumber arus listrik.
Contohnya baterai, akumulator, dan generator.

Sumber arus listrik dibedakan menjadi dua, yaitu sumber arus listrik bolak-balik (AC) dan
sumber arus listrik searah (DC). Sumber arus listrik AC dihasilkan oleh dinamo arus AC
dan generator. Ada beberapa macam sumber arus searah, misalnya sel volta, elemen
kering (baterai), akumulator, solar sel, dan dinamo arus searah. Elemen volta, batu
baterai, dan akumulator merupakan sumber arus searah yang dihasilkan oleh reaksi
kimia. Oleh karena itu, elemen volta, batu baterai, dan akumulator sering disebut
elektrokimia. Dikatakan elektrokimia sebab alat tersebut mengubah energi kimia menjadi
energi listrik.
Elemen dibedakan menjadi dua, yaitu elemen primer dan elemen sekunder. Elemen
primer adalah elemen yang setelah habis muatannya tidak dapat diisi kembali.
Contohnya elemen volta dan batu baterai. Elemen sekunder adalah elemen yang
setelah habis muatannya dapat diisi kembali. Contohnya akumulator. Pada elemen
volta, baterai, dan akumulator terdapat tiga bagian utama, yaitu

a. anode, elektrode positif yang memiliki potensial tinggi,

b. katode, elektrode negatif yang memiliki potensial rendah,

c. larutan elektrolit, cairan yang dapat menghantarkan arus listrik.


3. Standar Produk
A. PENGERTIAN DAN ARTI PENTING STANDAR PRODUKSI
Standar produksi merupakan pedoman yang dapat dipergunakan untuk melaksanakan
proses produksi. Standar produksi memberikan data sebagai dasar untuk pengambilan
keputusan-keputusan dalam berproduksi. Selain itu, standar produksi memberikan manfaat
terhadap berbagai macam penghematan dalam proses produksi.
Salah satu faktor yang terpenting dalam menunjang keberhasilan perusahaan adalah
penggunaan standar produksi dalam suatu perusahaan, dengan adanya standar produksi maka
pelaksanaan proses produksi pada sebuah perusahaan akan berjalan dengan baik sesuai
dengan apa yang telah direncanakan oleh perusahaan, walaupun pada kenyataannya tidak
semua produk yang dihasilkan itu seluruhnya baik seperti yang diharapkan, tetapi setidaknya
produk yang tidak sesuai dengan standar tidak terlalu banyak.

B. STANDAR PRODUKSI DAN PENGENDALIAN KUALITAS DALAM PERUSAHAAN

Standar produksi umumnya digunakan oleh perusahaan yaitu untuk menetapkan


kualitas produksi, untuk mengukur standar produksi perusahaan biasanya menggunakan
bagan pengendalian (control chart), yang merupakan salah satu alat dalam pengendalian
kualitas.
Control Chart merupakan suatu bagan untuk memperlihatkan ada tidaknya
penyimpangan-penyimpangan dalam kegiatan produksi. Apabila terdapat penyimpangan
maka harus diambil tindakan untuk segera memperbaikinya agar penyimpangan yang terjadi
pada tahap selanjutnya dapat diperkecil.
4.Teknik dan Dasar Pengemasan

Proses pembelajaran Program Studi Teknik Pengemasan difasilitasi sarana dan


prasarana lengkap serta modern. Program ini didukung oleh para pengajar yang
profesional dan berpengalaman dalam menerapkan proses pembelajaran berbasis
kompetensi produksi dan kewirausahaan. Para lulusannya diyakini mampu
memenuhi tuntutan kualifikasi dunia usaha dan industri di bidang pengemasan.

Kompetensi Lulusan
Mampu dan terampil merancang dan membuat produk-produk pengemasan baik
yang berbahan dasar kertas, karton, plastik, logam, maupun bahan pengemasan
lainnya melalui penguasaan teknologi pengemasan baik melalui proses manual
maupun digital. Mampu merencanakan dan mengelola usaha di bidang industri
pengemasan berbasis produksi dan kewirausahaan.

Profil Lulusan
Menjadi Ahli Madya Teknik Pengemasan yang berfokus pada spesialisasinya, antara
lain: Pengemasan Berbasis Bahan Kertas, Pengemasan Berbasis Bahan Karton,
Pengemasan Berbasis Bahan Plastik, Pengemasan Berbasis Bahan Logam, atau
Pengemasan Berbasis Bahan Lainnya, bahkan lebih dari itu, para lulusan akan
dibekali kemampuan untuk menjadi calon wirausaha kreatif bidang industri
pengemasan.

Prospek Karir
Lulusan Teknik Pengemasan diyakini mampu berkarir sebagai Desainer Teknik
Pengemasan, Pengendali Mutu Produksi Pengemasan, Operator Mesin Produksi
Pengemasan pada dunia usaha maupun industri pengemasan, baik yang
mempunyai spesialisasi pada bahan dasar kertas, karton, plastik, logam, dan bahan
pengemasan lainnya.

Materi Kuliah
Mahasiswa akan memperoleh sejumlah mata kuliah inti yang terkait dengan tuntutan
kompetensi lulusan, antara lain:
Pengetahuan Bahan Pengemasan, Teknologi Pengemasan, Produksi Pengemasan,
Desain Pengemasan, Teknik Cetak Pengemasan, Manajemen Industri Pengemasan,
dan Kewirausahaan Pengemasan. Program studi ini juga memberikan kesempatan
berlatih untuk mengelola usaha pengemasan dengan kemampuan merancang
struktur industri pengemasan, kemampuan komunikasi, dan bisnis pengemasan.
5. PROSES PRODUK

1.Pengertian Proses Produksi

Proses diartikan sebagai suatu cara, metode dan teknik bagaimana sesungguhnya
sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan dan dana) yang ada diubah untuk memperoleh
suatu hasil. Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan barang
atau jasa

Jenis-Jenis Proses Produksi

Proses produksi dilihat dari wujudnya terbagi menjadi proses kimiawi, proses
perubahan bentuk, proses assembling, proses transportasi dan proses penciptaan jasa-jasa
adminstrasi (Ahyari, 2002). Proses produksi dilihat dari arus atau flow bahan mentah sampai
menjadi produk akhir, terbagi menjadi dua yaitu proses produksi terus-menerus (Continous
processes) dan proses produksi terputus-putus (Intermettent processes).

Perusahaan menggunakan proses produksi terus-menerus apabila di dalam perusahaan


terdapat urutan-urutan yang pasti sejak dari bahan mentah sampai proses produksi akhir.
Proses produksi terputus-putus apabila tidak terdapat urutan atau pola yang pasti dari bahan
baku sampai dengan menjadi produk akhir atau urutan selalu berubah (Ahyari, 2002).

Desain Proses Produksi


Desain produk kerajinan merupakan salah satu lingkup desain produk yang
mengkhususkan diri dalam pembuatan desain produk kerajinan. Kata kerajinan, dalam
istilah bahasa Inggris disebut craft, sedang dalam istilah Bahasa Indonesia disebut kria,
atau kriya dalam bahasa Jawa, yang berarti: pekerjaan, hasil pekerjaan, hasil pekerjaan
tangan, keahlian, suatu benda (bisa juga berarti produk) yang dihasilkan dari ketrampilan
pekerjaan tangan dan dilandasi oleh kehalusan rasa
Desain produk kerajinan merupakan desain yang berbasis kria, merupakan terjemahan
dari istilah craft design dan dapat didefinisikan sebagai suatu karya desain yang dilandasi
(berbasis) prinsip-prinsip kria (craft) dalam proses realisasinya. Benda/produk hasil desain
produk kerajinan umumnya lebih menitikberatkan pada nilai-nilai keunikan (uniqueness),
estetika (keindahan), seni (art), adiluhung, berharkat tinggi, khusus, khas, dan kehalusan rasa
sebagai unsur dasar. Sementara dalam pemenuhan fungsinya lebuh menekankan pada
pemenuhan fungsi pakai yang lebih bersifat fisik (fisiologis), misalnya: benda-benda pakai,
perhiasan, furnitur, sandang, dan sebagainya. Pemenuhan atas fungsi yang bersifat nonfisik
bisa dikatakan relatif kecil.

Anda mungkin juga menyukai