Metoda Pelaksanaa
Metoda Pelaksanaa
METODA PELAKSANAAN
Kegiatan : Pembangunan Jalan
Pekerjaan : Pembangunan Trotoar Jl. Sutan Syahrir
Lokasi : Kota Pontianak
Tahun Anggaran : 2017
I. PENDAHULUAN
METODA PELAKSANAAN
1.1. Umum
Setelah mengikuti aanwijzing kantor dan lapangan serta mempelajari
bestek/gambar dan berita acara aanwijzing, maka kami mencoba membuat
metoda pelaksanaan kerja, sebagai salah satu syarat teknis dalam melakukan
penawaran pekerjaan tersebut diatas. Untuk memenuhi persyaratan Usulan
Teknis dalam penawaran yang kami ajukan. Yang kami susun berdasarkan
aturan-aturan pelaksanaan pekerjaan yang. merupakan urutan atau tahapan
pekerjaan yang akan dilaksanakan di lapangan/ lokasi kerja dan dilengkapi
dengan gambar gambar kerja.
Mengingat Metode Kerja sangat penting yang mana kriteria proyek selalu :
1.1.1 Dimulai dari awal proyek dan diakhiri dengan akhir proyek serta
mempunyai waktu
terbatas merupakan rangkaian kegiatan yang saling terkait.
1.1.2 Kegiatan konstruksi harus bisa menggunakan sumber daya secara
efektif dan efisien
agar tujuan proyek tercapai secara optimal.
Dalam hal ini penyedia jasa untuk pelaksanaan pekerjaan yang nantinya,
dipercayakan kepada kami ditunjuk sebagai pemenang, berkomitmen akan
melaksanakan pekerjaan dengan metode kerja yang seefektif dan seefisien
mungkin, sehingga hasil akhir pekerjaan akan sesuai dengan apa yang
diharapkan didalam dokumen kontrak dapat dipertanggungjawabkan dengan :
a. Tepat waktu
b. Tepat biaya
c. Tepat mutu
1.2. Tujuan
Metode kerja / rencana kerja mempunyai penggunaan untuk mencapai
hasil fisik yang dapat dipertanggungjawabkan dalam jangka waktu yang
telah ditetapkan, dengan demikian urutan kerja, penyediaan bahan,
tenaga kerja dan peralatan kerja harus disusun secara sistimatis.
PEKERJAAN PERSIAPAN
Pekerjaan Plank Proyek
Paralel dengan pekerjaan pembuatan kantor lapangan, dikerjakan
pembuatan plank proyek. Plank proyek dibuat sesuai dengan ukuran
standar pekerjaan umum dari bahan papan kayu sebagai plank dan balok
kayu untuk tegak plank dan dicat serta ditulis informasi proyek.
I. UMUM
Dikerjakan Pada Minggu I Sampai dengan Minggu Ke VI.
Mobilisasi dan Demobilisasi
Mendatangkan (mobilisasi) alat alat berat dan mengembalikannya
kembali (demobilisasi).
Pemberitahukan dan permintaan persetujuan terhadap jenis / kapasitas
excavator yang akan digunakan kepada konsultan pengawas lapangan
oleh kontraktor.
Sebelum dilakukan mobilisasi, kontraktor harus memberitahukan dan
meminta persetujuan terhadap jenis / kapasitas Motor Grader, Stamper,
Concrete Vibrator, Concrete Saw dan alat bantu lainnya yang akan
digunakan kepada konsultan pengawas lapangan.
Segala resiko yang diakibatkan oleh pekerjaan mobilisasi dan
demobilisasi menjadi tanggung jawab kontraktor.
tidak menganggur. Semua peralatan yang kita bawa harus berada dalam
kondisi baik dan siap pakai karena apabila terjadi kerusakan dilokasi
pekerjaan, maka akan memperlambat jalannya pekerjaan yang akan kita
laksanakan. dan apabila alat yang kita gunakan tersebut telah selesai
dipergunakan, maka alat tersebut harus dengan cepat dikembalikan atau
dibawa kelokasi lain yang membutuhkan dengan tujuan agar alat tersebut
tidak menganggur.
DIVISI 2. DRAINASE
Dikerjakan Pada Minggu III Sampai dengan Minggu Ke XI.
Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air
Peralatan : alat bantu
Tenaga : pekerja, mandor
Bahan :-
Metode :
1. Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi.
2. Pengukuran dan penandaan (pemasangan profil) lokasi pekerjaan yang
akan
dilaksanakan sesuai Gambar Rencana bersama Direksi.
3. Semua persyaratan dan prosedur pekerjaan sesuai dengan Gambar
Rencana dan
Spesifikasi Teknis yang ada.
4. Penggalian dilakukan dengan menggunakan tenaga kerja dengan
mengacu garis
ketinggian dan elevasi yang ditentukan dalam gambar.
5. Hasil galian dibuang ke tempat pembuangan disekitar lokasi atau sesuai
petunjuk Direksi.
6. Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada
Direksi. Mutual check dilakukan bersama - sama dengan Direksi untuk
mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar
terpasang ( as built drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan
dimintakan pembayarannya ( termin ) dan bila terjadi pekerjaan tambah
METODA PELAKSANAAN
Alat
Concrete mixer
Alat bantu :
Sekop
Pacul
sendok semen
ember cor
gerobak dorong
benang dan water pass
Tenaga
Mandor
Tukang
Pekerja
Kami dari CV. ANDROMEDA akan melaksanakan test uji timbunan (trial
embankment) untuk menentukan efektifitas dari beberapa metode pemadatan
dari material yang tersedia untuk pekerjaan timbunan. Sasaran hasil dari uji test
timbunan adalah untuk mengkonfirmasi efektifitas dari metode pemadatan yang
berkaitan dengan jenis dan ukuran dari alat pemadat, jumlah lintasan untuk
ketebalan lapisan yang disyaratkan, efek getaran terhadap kadar air dan aspek
lain dari pemadatan. Pekerjaan ini termasuk penempatan/penghamparan dari
material dari borrow area, galian dan stockpile dengan perbedaan kadar air dan
dalam lajur terpisah untuk pemadatan dengan peralatan pemadat, kecepatan,
frekuensi dan jumlah lintasan yang berbeda.
Hasil percobaan ini tidak membebaskan Kami dari PT. LANSANO JAYA MANDIRI
dalam segala hal kewajibannya untuk mendapatkan batas pemadatan sebagai
yang ditentukan dalam kontrak. Apabila ditemukan/dijumpai tanah yang berbeda
pada waktu pelaksanaan dikemudian hari, maka percobaan-percobaan lebih
lanjut harus dilaksanakan terlebih dahulu. Jenis test yang harus dilaksanakan
untuk uji timbunan (trial embankment) adalah sebagai berikut:
Tidak ada pembayaran terpisah yang akan dibuat untuk test uji timbunan (trial
embankment). Semua biaya untuk pelaksanaan test uji timbunan sudah
termasuk uji pemadatan, penghamparan, dan berikut pembongkaran material
serta berkaitan dengan pengujian, pengambilan contoh uji (sample) adalah
sudah termasuk dalam harga satuan yang dapat diterapkan untuk pekerjaan
timbunan dalam BoQ.
DIVISI 7. STRUKTUR
Dikerjakan Pada Minggu XIV Sampai dengan Minggu Ke XX
Beton mutu sedang dengan fc= 20 MPa (K-250)
Seluruh pekerjaan yang termasuk dalam lingkup pekerjaan struktur
beton harus memenuhi ketentuan-ketentuan yang tercantum didalam :
o SNI 2002.
o SKSNI -1991
o PUBI, NI-3
o Pedoman Perencanaan ketahanan Gempa Indonesia 1987 dan 2002
o Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung 1983 dan SNI 2002.
o Mutu Beton/Mutu baja :
o Untuk pekerjaan beton yang disyaratkan adalah K250 untuk struktur
dan beton
praktis. Mutu baja tulangan yang disyaratkan adalah U.32 untuk
16 dan U24
untuk < 16.
Bahan pembentuk beton Mutu K 250, pasir beton, Spilit dan semen
diaduk dengan air sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan.
METODA PELAKSANAAN
Pasangan Batu
Setelah pekerjaan galian tanah selesai dilaksanakan dan mencapai
elevasi seperti yang ditetapkan, serta mendapat persetujuan dari
pengawas/direksi, kemudian dilanjutkan dengan pekerjaan pasangan
batu kali untuk pondasi. Material yang digunakan untuk pasangan batu
kali adalah semen, batu kali dan pasir yang telah memenuhi ketentuan
yang disyaratkan, dan penempatan dari masing-masing material
tersebut diatur sedemikian rupa sehingga memudahkan dalam
pelaksanaan pekerjaan. Spesi adukan adalah 1 bagian semen : 4
bagian pasir yang diaduk sampai merata dengan menggunakan
Concrete Mixer menambahkan beberapa bagian air hingga semua
material bercampur dengan sempurna. Selanjutnya dilanjutkan dengan
pemasangan batu kali. Pada daerah dasar/koporan disusun batu kali
dengan ukuran yang lebih besar dan diberi adukan spesi, kemudian
kembali disusun batu kali dengan gradasi timpang.
Lapisan Subgrade
Subgrade atau lapisan tanah paling dasar harus diratakan terlebih dahulu,
sehingga mempunyai profil dengan kemiringan sama dengan yang kita
perlukan untuk kemiringan Drainage (Water run off) yaitu minimal 1,5 %.
Subgrade atau lapisan tanah dasar tersebut harus kita padatkan dengan
kepadatan minimal 90 % MDD (Modified Max Dry Density) sebelum
pekerjaan subbase dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi teknis yang kita
butuhkan. Ini sangat penting untuk kekuatan landasan area paving
nantinya.
Lapisan Subbase
METODA PELAKSANAAN
Mesin Plat Compactor (Stamper Kodok) dengan luas permukaan plat antara
0,35 s/d 0,50 m2 dan mempunyai gaya sentrifugal sebesar 16 s/d 20 kN
dengan frekwensi getaran berkisar 75 s/d 00 Hz.
Alat Pemotong paving (Cutter).
Kayu yang diserut rata/jidar untuk Levelling Screeding abu batu/pasir.
Benang.
Alat handling berupa Lori/gerobak untuk pemindahan paving.
Pin stick/Linggis yang bagian bawahnya dibuat runcing melebar sebagai
naating.
Pemasangan paving harus kita mulai dari satu titik/garis (starting point)
diatas lapisan abu batu/pasir alas (laying course).
Memasang paving harus maju, dengan posisi sipekerja diatas block yang
sudah terpasang.
Pengisian joint filler harus segera kita lakukan setelah pamasangan paving
dan seera dilanjutkan dengan pemadatan paving.
PROGRAM K3
METODA PELAKSANAAN
Untuk keselamatan kerja seluruh staf dan pekerja yang terlibat dalam
kegiatan proyek akan dibentuk unitK3 yang akan membuat program seperti
tersebut di atas dan akan diawasi. Dalam menanggulangi hal-halyang
mungkin akan terjadi, maka unit K-3 akan bekerja sama dengan
Puskesmas, Klinik, Rumah sakit,maupun instansi-instansi lain yang terkait.
Ttd
MUHAMMAD YUSUF
Direktur