ERISIPELAS Edit 5 Selasa 18 Maret Malam
ERISIPELAS Edit 5 Selasa 18 Maret Malam
I. DEFINISI
II. ETIOLOGI
Erisipelas adalah tipe yang berbeda dari selulitis pada kulit superfisial, ditandai
dengan terlibatnya pembuluh limfatik yang disebabkan oleh Group A -hemolitik
Streptococcus (kelompok yang sangat jarang streptokokus C atau G) dan jarang
disebabkan oleh Staphylococcus Aureus. Pada bayi yang baru lahir, Streptococcus B
dapat menyebabkan erisipelas. Limfedema, statis vena, intertrigo, dan obesitas
merupakan faktor risiko pada pasien dewasa.(2)
III. PATOGENESIS
1
Dalam proses perlekatan ini, protein M mengikat CD46 dan kemungkinan reseptor
lainnya yang ada di permukaan keratinosit.(3)
2
IV. DIAGNOSIS
Lesi erisipelas biasanya dimulai dari wajah atau ekstremitas bawah, ditandai
dengan nyeri, eritem superfisial, dan plaque-like edema dengan batas tegas terhadap
jaringan normal. Temuan ini biasa digambarkan sebagai peau d`orange
appereance. Paling sering disertai dengan gejala sistemik seperti demam, kekakuan,
dan kadang-kadang mual dan muntah. Erupsi dimulai pada salah satu titik sebagai lesi
eritem dan menyebar ke daerah lain secara ekstensi perifer. Pada tahap awal, kulit
yang terinfeksi akan menjadi kemerahan, rasa panas apabila disentuh, dan terjadi
pembengkakan. Nyeri adalah ciri utama yang berlangsung terus menerus.(2, 4, 5)
Gambar 2 : Erisipelas pada wajah. Nyeri, edema, eritema dengan batas jelas pada kedua pipi
dan hidung. Pasien mengalami demam. (3)
3
Daerah kaki merupakan bagian yang paling sering terkena infeksi penyakit
ini, dan disini biasanya jika ada luka bahkan yang superfisial, ulkus, atau lesi
inflamasi dapat dicurigai sebagai pintu masuk erisipelas yang memungkinkan.
Erisipelas pada wajah tidak terlalu sering terjadi dibandingkan dengan daerah
ekstremitas bawah dan dimulai secara unilateral namun dapat menyebar melalui
nasal prominence sehingga lesi pada wajah menjadi simetris. Orofaring mungkin
menjadi pintu masuk penyakit dan kultur mungkin menunjukkan Streptococcus
Group A. Edema inflamasi mungkin meluas ke kelopak mata, tapi komplikasi orbital
sangat jarang.(2)
Gambar 3 : Erisipelas pada ekstremitas bawah. Eritema yang nyeri pada ekstremitas bawah
dengan batas yang jelas. (3)
4
V. DIAGNOSIS BANDING
A. Selulitis
5
lain-lain mungkin mengalami demam, malaise, dan gejala perut. Fixed drug
eruptions dapat berkembang dari 30 menit untuk 8-16 jam setelah konsumsi obat.(7)
Gambar 5 : Fixed drus eruptions: tetrasiklin. Sebuah plak yang didefinisikan pada lutut, penggabungan
dengan tiga lesi satelit. Plak besar epidermal kerutan, tanda pembentukan blister baru
mulai. Ini adalah episode kedua setelah konsumsi tetrasiklin. Tidak ada lesi lain yang
terlihat. (6)
VI. PENATALAKSANAAN
Pemberian antibiotik yang sesuai harus diberikan dengan dosis penuh secara
intramuskular atau intravena pada kasus berat yang berhubungan dengan septikemia,
arthritis, atau suspek fascitis, meskipun terapi oral dapat diberikan pada kasus yang
lebih ringan atau infeksi yang tidak sulit. (5) Untuk obat pilihan pertama dapat
diberikan penicillin, procain intramuskular, Amoxicillin, Vancomycin. Sedangkan
6
untuk pemberian obat alternative dapat diberikan Cefoxitin, Cephalexin,
Dicloxacillin, Amoxicillin, Clindamycin, serta Azithromycin.(6)
Perawatan untuk lesi lokal dari erisipelas dan selulitis adalah istirahat dan
elevasi daerah lesi untuk mengindari edema lokal. Untuk mengurangi nyerinya
dilakukan kompres sterile saline (NaCl 0.9 %) dingin dan terutama pada pasien
dengan lesi bulosa.(6) Jika telah terjadi nekrosis pada jaringan atau dengan kata lain
jika sudah terjadi komplikasi dari erisipelas. Drainase dan antibiotik dosis tinggi
diberikan dalam kasus ini. (6)
VII. PROGNOSIS
Pada pasien erisipelas dapat membaik jika status gizi dan menerima
pengobatan yang sesuai. Namun jika tidak diobati akan menjalar terutama ke daerah
proksimal. Jika sering residif di tempat yang sama dapat terjadi elephantiasis. (8)
7
Daftar Pustaka