Anda di halaman 1dari 3

4.

KOMUTASI
Komutasi adalah proses pembalikan arah arus pada kumparan jangkar saat segmen
komutator pada kumparan terhubung melewati di bawah sikat. Sikat-sikat
diletakkan sehingga menghubung singkat kumparan jangkar ketika kumparan tidak
memotong pada medan magnet. Pada saat itu tidak ada aliran arus dan tidak ada
bunga api pada sikat-sikat. Bunga api pada sikat-sikat apabila dibiarkan akan
menyebabkan kerusakan sikat dan komutator. Arus yang mengalir pada kumparan
jangkar menimbulkan gaya gerak magnet yang kuat yang memotong dan
melemahkan fluks yang datang dari kutub-kutub. Efek distorsi dan pelemahan
medan tersebut disebut reaksi jangkar.
1.3 Komutasi

Mesin listrik disebut mesin DC (arus searah) karena


mempunyai sistem komutasi pada cara kerjanya dimana fungsi dari komutator ini
adalah menyearahkan arus-tegangan dari AC menjadi DC secara mekanis pada
terminalnya untuk generator DC. Sedangkan pada motorDC untuk menjalankannya
memerlukan catu daya DC yang dikonversike ACpada kumparan
jangkarnya.Komutasi tersebut dilakukan oleh salah satu komponen mesin DC yang
disebut komutator. Adapun prinsip kerja dari komutator dapat dijelaskan sebagai
berikut:

Dari gambar 3 ditunjukkan saat-saat komutator


bergerak dari posisi di t0 sampai pada posisi t5. Pada saat t = t0 , segmen
komutator tepat berimpit dengan carbon brush (sikat arang). Jika ada dua jalan
parallel dalam kumparan jangkar tersebut maka arus jangkar Ia yang mengalir pada

masing-masing jalan parallel adalah Ia/2 dengan arah


seperti yang ditunjukkan pada gambar. Dengan demikian arus yang mengalir pada
kumparan A = Ia/2 dan arahnya ke kanan. Jika arah putaran jangkar ke kanan
seperti pada ganbar 3 dan pada saat t = t1 , sikat terletak diantara dua komutator
dengan perbandingan 1 : 3 maka distribusi arus pada masing-masing segmen
komutator adalah Ia/4 pada komutator sebelah kiri , dan 3Ia/4 pada komutator
sebelah kanan. Dari hukum Kirchoff untuk arus, kita dapatkan besar arus yang
megalir pada kumparan A = Ia/4 dengan arah masih tetap ke kanan.
Pada t = t2 posisi sikat tepat berada ditengah-tengah diantara dua segmen
komutator, sehingga tidak ada arus yang mengalir pada kumparan A (pada kondisi
ini kumparan A sama dengan berada di bidang netral). Pada t = t3 sikat berada
antara dua segmen komutator dengan perbandingan letak 1 : 3. Disini arus yang
mengalir pada kumparan A = Ia/4, dengan arah arus terbalik yaitu ke kiri. Akhirnya
pada t = t4 sikat meninggalkan segmen komutator sebelah

kiri. Pada kumparan A mengalir arus sebesar Ia/2 yang


arahnya ke kiri. Jika arus dalam kumparan A digambarkan sebagai fungsiwaktu
diperoleh hasil seperti terlihat pada gambar 4. Fungsi tersebut merupakan fungsi
linier komutasi yang dihasilkan jika rapat arus dalam sikat seragam. Tapi karena
adanya pengaruh induktans kumparan dan tahanan sikat untuk arus yang cukup
besar maka fiungsi tersebut tidak linier lagi melainkan berupa garis lengkung.

Demikianlah dengan adanya arus yang berbalik arah dalam kumparan jangkar yang
berputar dalam medan magnet dihasilkan tegangan induksi (ggl) dengan bentuk
gelombang seperti pada gambar 5.

2. PRINSIP KERJA
Prinsip Kerja generator DC
Prinsip kerja suatu generator arus searah berdasarkan hukum Faraday :

Dengan lain perkataan, apabila suatu konduktor memotong garis-garis fluksi


magnetik yang berubah-ubah, maka GGL akan dibangkitkan dalam konduktor itu.
Jadi syarat untuk dapat dibangkitkan GGL adalah :
harus ada konduktor ( hantaran kawat )
harus ada medan magnetik
harus ada gerak atau perputaran dari konduktor dalam medan, atau ada fluksi
yang berubah yang memotong konduktor itu.
Prinsip Kerja Generator DC

Keterangan gambar :
Pada gambar Generator DC Sederhana dengan sebuah penghantar kutub
tersebut, dengan memutar rotor ( penghantar ) maka pada penghantar akan timbul
EMF.
Kumparan ABCD terletak dalam medan magnet sedemikian rupa sehingga sisi A-B
dan C-D terletak tegak lurus pada arah fluks magnet.
Kumparan ABCD diputar dengan kecepatan sudut yang tetap terhadap
sumbu putarnya yang sejajar dengan sisi A-B dan C-D.
GGL induksi yang terbentuk pada sisi A-B dan sisi C-D besarnya sesuai
dengan perubahan fluks magnet yang dipotong kumparan ABCD tiap detik sebesar :

Untuk menentukan arah arus pada setiap saat, berlaku pada kaidah tangan kanan :
ibu jari : gerak perputaran
jari telunjuk : medan magnetik kutub utara dan selatan
jari tengah : besaran galvanis tegangan U dan arus I

Anda mungkin juga menyukai