FILSAFAT PENDIDIKAN
TOPIK 7
SISTEM NILAI DALAM KEHIDUPAN MANUSIA
(PENGERTIAN NILAI DAN BENTUK TINGKATAN NILAI)
Disusun oleh :
Kelompok 7/ Rombel 5
2017
TOPIK 7
SISTEM NILAI DALAM KEHIDUPAN MANUSIA
(PENGERTIAN NILAI DAN BENTUK TINGKATAN NILAI)
A. Tujuan
1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian nilai.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan bentuk dan tingkatan nilai.
B. Pokok-pokok Materi
1. Pengertian Nilai
2. Bentuk dan Tingkatan Nilai
C. Uraian Materi
Sistem merupakan suatu himpunan gagasan atau prinsip-prinsip yang
saling bertautan, yang bergabung menjadi suatu keseluruhan. Terkait dengan
itu, nilai yang merupakan suatu norma tertentu mengatur ketertiban
kehidupan sosial. Karena manusia sebagai makhluk budaya dan makhluk
sosial yang selalu membutuhkan bantuan orang lain dalam memenuhi
kebutuhan sehari-hari, maka manusia dalam proses interaksinya harus
berpedoman pada nilai-nilai kehidupan sosial yang terbina dengan baik dan
selaras. Nilai-nilai tersebut merupakan faktor internal dengan hubungan
antarsosial tersebut. Nilai akan selalu muncul apabila manusia mengadakan
hubungan sosial atau bermasyarakat dengan manusia lain. Hal ini sesuai
dengan apa yang dikatakan oleh aliran progesivisme bahwa masyarakat
menjadi wadah nilai-nilai.
a. Pengertian Nilai
Dalam Ensiklopedia Britanica disebutkan, bahwa nilai itu
merupakan suatu penetapan atau suatu kualitas suatu objek yang
menyangkut suatu jenis apresiasi. Nilai merupakan hasil kreativitas
manusia dalam rangka melakukan kegiatan sosial, baik itu berupa cinta,
simpati, dan lain-lain.
Menurut Mulyana, Nilai adalah rujukan dan keyakinan dalam
menentukan pilihan. Definisi tersebut secara eksplisit menyertakan
proses pertimbangan nilai, tidak hanya sekedar alamat yang dituju oleh
sebuah kata ya.
Menurut Kupperman dalam Mulyana, nilai adalah patokan normatif
yang mempengaruhi manusia dalam menentukan pilihan di antara cara-
cara tindakan alternatif. Penekanan utama definisi ini pada faktor
eksternal yang mempengaruhi perilaku manusia. Pendekatan yang
melandasi definisi ini adalah pendekatan sosiologis. Penegakan norma
sebagai tekanan utama dan terpenting dalam kehidupan sosial akan
membuat seseorang menjadi tenang dan membebaskan dirinya dari
tuduhan yang tidak baik.
Kattsoff mengungkapkan bahwa hakekat nilai dapat dijawab dengan
tiga macam cara: Pertama, nilai sepenuhnya berhakekat subyektif,
tergantung kepada pengalaman manusia pemberi nilai itu sendiri. Kedua,
nilai merupakan kenyataan-kenyataan ditinjau dari segi ontologi, namun
tidak terdapat dalam ruang dan waktu. Nilai-nilai tersebut merupakan
esensi logis dan dapat diketahui melalui akal. Ketiga, nilai-nilai
merupakan unsur-unsur objektif yang menyusun kenyataan.
Berdasarkan definisi di atas, dapat dikatakan bahwa nilai adalah
sesuatu yang positif dan bermanfaat dalam kehidupan manusia dan harus
dimiliki setiap manusia untuk dipandang dalam kehidupan
bermasyarakat. Nilai di sini dalam konteks etika (baik dan buruk), logika
(benar dan salah), estetika (indah dan jelek). Nilai merupakan rujukan
dan keyakinan dalam menentukan pilihan. Sejalan dengan definisi itu
maka yang dimaksud dengan hakikat dan makna nilai adalah berupa
norma, etika, peraturan, undang-undang, adat kebiasaan, aturan agama
dan rujukan lainnya yang memiliki harga dan dirasakan berharga bagi
seseorang dalam menjalani kehidupanya. Nilai bersifat abstrak, berada di
balik fakta, memunculkan tindakan, terdapat dalam moral seseorang,
muncul sebagai ujung proses psikologis, dan berkembang ke arah yang
lebih kompleks. Nilai merupakan ukuran tertinggi dari perilaku manusia
dan dijunjung tinggi oleh sekelompok masyarakat serta digunakan
sebagai pedoman dalam bertingkah laku. Nilai merupakan hal yang
bergantung kepada penangkapan dan perasaan orang yang menjadi
subjek dan merupakan tingkat atau derajat yang diinginkan oleh manusia.
Nilai merupakan tingkat atau derajat yang diinginkan oleh manusia.
Selain itu, nilai juga merupakan tujuan dari kehendak manusia yang
benar dan ditata menurut susunan tingkatannya.
D. Rangkuman
Sistem merupakan suatu himpunan gagasan atau prinsip-prinsip
yang saling bertautan, yang bergabung menjadi suatu keseluruhan. nilai
adalah sesuatu yang positif dan bermanfaat dalam kehidupan manusia dan
harus dimiliki setiap manusia untuk dipandang dalam kehidupan
bermasyarakat. hakikat dan makna nilai adalah berupa norma, etika,
peraturan, undang-undang, adat kebiasaan, aturan agama dan rujukan
lainnya yang memiliki harga dan dirasakan berharga bagi seseorang dalam
menjalani kehidupanya. Nilai bersifat abstrak, berada di balik fakta,
memunculkan tindakan, terdapat dalam moral seseorang, muncul sebagai
ujung proses psikologis, dan berkembang ke arah yang lebih kompleks.
Nilai merupakan ukuran tertinggi dari perilaku manusia dan dijunjung
tinggi oleh sekelompok masyarakat serta digunakan sebagai pedoman
dalam bertingkah laku.
3. Kaum Pragmatis
Menurut mereka, suatu aktifitas dikatakan baik seperti yang lainnya,
apabila memuaskan kebutuhan yang penting, dan memiliki nilai
instrumental. Mereka sangat sensitive terhadap nilai-nilai yang
meghargai masyarakat.
E. Bahan Diskusi
F. Daftar Pustaka