Anda di halaman 1dari 31

TATA KELOLA KEAMANAN LAUT

INDONESIA
DALAM MENDUKUNG PROGRAM
PENGEMBANGAN POROS MARITIM
DUNIA

Oleh:
Laksdya TNI Dr. Desi Albert Mamahit, M. Sc.
Universitas Pertahanan Indonesia

Dipresentasikan pada
Pertemuan Forum Rektor Indonesia 2015
Medan, 24 Januari 2015
Kampus Universitas Sumatera Utara
Outline Presentasi
Pengantar
Posisi Strategis Indonesia
Kondisi Keamanan Laut dan Permasalahannya
Kebijakan Maritim Berbasis Ekonomi dan Keamanan
Pengembangan Sumber Daya Manusia, Teknologi,
dan Riset Maritim
Penutup (Rekomendasi)
Pengantar
Pengantar
Peran penting Indonesia sebagai negara kepulauan
dan maritim.

Indonesia memiliki kontribusi dalam konteks


keamanan laut internasional.

Perlunya membangun visi Indonesia sebagai


negara maritim.

Pentingnya jaminan keamanan laut dalam


mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Posisi Strategis Indonesia
4 Posisi Strategis Indonesia

Indonesia sebagai strategic junction


Pelayaran Internasional

Indonesia sebagai strategic fishing


ground

Indonesia sebagai strategic potential


business

Indonesia sebagai strategic key partner


bagi negara-negara besar
1. Indonesia sebagai strategic
junction Pelayaran Internasional

Indonesia menjadi pintu gerbang dan jembatan ekonomi di kawasan Indo-Pasifik.


2. Indonesia sebagai strategic fishing
ground
3. Indonesia sebagai strategic
potential business
4. Indonesia sebagai strategic key
partner bagi negara-negara besar
Kondisi Keamanan Laut
dan Permasalahannya
Potret Kondisi Keamanan Laut dan
Permasalahannya

1. Kecenderungan
Keamanan Laut
2. Disparitas Pembangunan
Kelautan
3. Regulasi dan
Kelembagaan
4. Infrastruktur pertahanan
dan keamanan
1. Kecenderungan Keamanan Laut
Maraknya aktifitas pencurian ikan (illegal fishing),
masih terdapatnya sejumlah kekerasan di laut.
International Maritime Bureau (IMB) di Malaysia:
Peristiwa tindak kekerasan yang terjadi di perairan
Indonesia 2013-2014 mengalami peningkatan.
FAO: Kerugian Indonesia sebagai akibat dari praktek
illegal fishing mengalami kerugian sebesar Rp 30
triliun/tahun.
Banyak data yang dipublikasikan oleh asing terkait
kejahatan di laut terlalu dibesar-besarkan.
2. Disparitas Pembangunan Kelautan
Keamanan laut tidak terlepas dari kebijakan dan strategi
nasional yang melingkupi isu-isu penegakan hukum di laut,
search and rescue, keselamatan navigasi, perlindungan
perikanan, lingkungan, dan keimigrasian.

Perlunya fungsi penegakan hukum, pengamanan, dan


keselamatan yang belum dilakukan oleh instansi terkait
sesuai dengan peraturan perundang-undangan diharapkan
dapat diatasi melalui lembaga atau badan keamanan laut
yang kini sudah terbentuk.

Keterbatasan dukungan anggaran pertahanan dan


keamanan juga menjadi salah satu permasalahan penting
dalam meningkatkan kinerja keamanan laut.
3. Regulasi dan Kelembagaan

Kapal
KRI
Patroli
UnKnown
Manage Ships Manage
Control Control

SECURITY TNI AL DKP RESOURCE

Control Manage

Known Sea SHARING &


Ships Resources KOLABORASI

Manage Manage

HUBLA
SAFETY
3. Regulasi dan kelembagaan (lanjut)
Menko Perekonomian dan
Menko Polhukam Menko Kemaritiman
National Policy

Foreign Policy Kemlu Perdagangan Economic Policy

DEKIN,
Defense Policy Kemhan Perikanan & Maritime Policy
Kelautan

Military Strategy Mabes TNI Bakamla Maritime Strategy

Perhubungan Maritime
Land Air Naval
Strategy Strategy Strategy Commerce
Kekuatan Maritim
Joint Maritime Maritime
Operations Capabilities Capabilities
Military Civil
Military Naval Commercial
Operations Operations operations
4. Infrastruktur Pertahanan dan Keamanan
Tiga elemen penting terkait infrastruktur yang perlu
ditingkatkan yakni:
Pertama, penambahan unsur-unsur patroli yang
berupa kapal dan pesawat pengintai/patroli maritim
jarak sedang, lengkap dengan logistik di pangkalan
depan/aju.
Kedua, pengintegrasian infrastruktur sistem informasi
dan komunikasi data keamanan laut.
Ketiga, meningkatkan pembangunan kapasitas sumber
daya manusia dalam mendukung kegiatan penegakan
hukum di laut.
Kebijakan Maritim Berbasis
Ekonomi dan Keamanan
Kebijakan Maritim Berbasis Ekonomi dan
Keamanan yang Perlu Ditingkatkan

1. Pembangunan infrastruktur hub-seaport


connectivity
2. Peningkatan industri jasa maritim
3. Modernisasi kekuatan pertahanan laut
4. Penguatan kerjasama keamanan maritim
1. Pembangunan Infrastruktur
Hub-seaport Connectivity

Sumber: Perpres Nomor 26 Tahun 2012 Tentang Cetak Biru Pengembangan Sistem Logistik Nasional
Tri Achmadi - Anggota Tim Sislognas, Kemenko Perekonomian
Prodi Transportasi Laut, FTK ITS dalam presentasi Jompa (2014)
2. Peningkatan Industri Jasa Maritim
Potensi
Bioteknologi
Rp400 T/th

Potensi
Potensi
Minyak bumi
Perikanan
Rp210.000.0
Rp320 T/th
00.000/th

Pembangunan
Industri Jasa
Maritim
Potensi
Transportasi
Wilayah
Laut
Pesisir
Rp200 T/th
Rp560 T
Potensi
Wisata
Bahari
Rp20 T/ th
Sumber: Presentasi Jamaluddin Jompa
dalam Seminar Transformasi Konsep Maritim Indonesia
3. Modernisasi Kekuatan Pertahanan Laut
4. Penguatan Kerjasama Keamanan Maritim
4. Penguatan Kerjasama Keamanan Maritim
(Capacity Building)

Program Kuliah Kerja Luar Negeri (KKLN)


Prodi Keamanan Maritim Unhan ke Naval Postgraduate School (NPS),
Monterey, Amerika Serikat
Pengembangan SDM,
Teknologi, dan Riset Maritim
Pengembangan Sumber Daya Manusia,
Teknologi dan Riset Maritim

Penyiapan pusat-pusat pendidikan dan latihan


kemaritiman
Pembangunan kapasitas lembaga-lembaga
bagi stakeholder kemaritiman
Pengembangan jaringan dan teknologi sistem
keamanan laut
Peningkatan riset dalam dimensi keselamatan
dan keamanan laut
Penutup
Penutup (Rekomendasi)
Perlunya mengembangkan kesadaran dan
kapasitas lembaga maritim.
Peningkatan kerjasama antarlembaga.
Mengembangkan maritime security belt
Nusantara.
Mengembangkan kemampuan teknologi
pertahanan nasional.

Anda mungkin juga menyukai