Bangsa Yang Penuh Rahmat
Bangsa Yang Penuh Rahmat
Jika disumarikan, ada sejumlah ide Madinah Fadhilah, bisa juga diartikan
prinsipal yang terkandung dalam kata sebagai Negara ideal atau Kota/Negara
rahmat ini, antara lain kemakmuran, Utama yang dipimpin oleh orang-orang
kemaslahatan, keadilan, kebersamaan, yang memiliki keutamaaan. Bagi Farobi,
kesederajatan, kebahagiaan, proteksi, mereka adalah para Nabi dan Fillsof.
respek, martabat, kedamaian. Jika Bagaimana mungkin sebuah Negara
Utama yang bertugas menciptakan menciptakan Negara/Kota Jahiliyah karena
keutamaan hidup (Ifdhal atau Fadhoil), kesibukan utamanya adalah menjarah,
sebagai bagian dari rahmat Ilahi di dunia merampok dan korupsi. inilah
bisa terwujud jika dipimpin oleh orang- negara/pemerintah yang gagal karena para
orang yang tidak memiliki keutamaan pemimpinnya dan semua kolega dan
secara apapun?. kroninya memikirkan diri sendiri dan
kelompoknya menjarah bangsa.
Orang-orang yang (terbukti) cacat secara
moral, sosial, intelektual, hukum dan Tentu ini sebuah ironi jika masih ada
politik tidaklah mungkin menjadi sebuah negara, pemerintahan di mana
pemimpin membangun Negara/Kota yang agama menjadi sumber penting dalam
baik, utama (clean government dan good menyelelanggarakan kehidupan sehari-hari
governance). Jika para Nabi dan Filosof justru merupakan negara yang korup. Para
tidak ada saat ini, maka pemimpin yang Nabi dan Filosof atau mereka yang telah
dipilih haruslah orang2 yang memiliki memperoleh pencerahan darj spirit, jiwa,
kapasitas untuk melanjutkan misi karakter dan watak Nabi dan Filosof sudah
Kenabian (Nubuwah atau Prophecy) dan saatnya hadir melakukan perubahan
smart, visioner, berjangka jauh ke depan, penting membawa masyarakat ke masa
cermat, mampu membaca kebutuhan depan yang jauh lebih mencerahkan, lebih
masyarakat, mencerahkan sebagaimana utama sehingga Rahmatun Lil Alamin
yang dilakukan oleh para filosof. Hanya di benar-benar dirasakan: rahmat sosial,
tangan pemimpin seperti inilah ekonomi, hukum, politik, kebudayaan. Dan
kemaslahatan publik bisa diwujudkan, inilah keagungan, keutamaan yang dinanti-
bukan pemimpin yang Jahil, begitu Farobi nanti. Wallahu aalam.
menyebut. Pemimpin yang Jahil akan