2017
2016
BAB II 3
GAMBARAN BIROKRASI POLRI
Kemajuan, Harapan dan Permasalahan
A. Gambaran umum.........................................................................................
3
B. Harapan Pemangku Kepentingan...................................................................
6
1. Program Revolusi Mental Aparatur............................................................
7
2. Program Penguatan Sistem Pengawasan.................................................. 7
3. Program Penguatan Akuntabilitas Kinerja................................................. 7
4. Program Penguatan Kelembagaan........................................................... 7
5. Program Penguatan Tatalaksana.............................................................. 8
6. Program Penguatan Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia.................. 8
7. Program Penguatan Peraturan Perundang-undangan................................ 8
8. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik........................................ 8
9. Program Monitoring dan Evaluasi............................................................. 9
C. Permasalahan Birokrasi Polri.........................................................................
9
BAB III 13
AGENDA REFORMASI BIROKRASI POLRI
Langkah-langkah konkrit menuju World-Class Organization
Arah kebijakan dan strategi Polri Tahun 2015-2019............................................ 13
Sembilan Program Reformasi Birokrasi Polri ...................................................... 18
Quick Wins 23
RENCANA AKSI REFORMASI BIROKRASI POLRI GELOMBANG III TAHUN 2016-2019
DALAM MEWUJUDKAN BIROKRASI YANG BERSIH DAN AKUNTABEL................................
RENCANA AKSI REFORMASI BIROKRASI POLRI GELOMBANG III TAHUN 2016-2019
DALAM MEWUJUDKAN BIROKRASI YANG EFEKTIF DAN EFISIEN.....................................
RENCANA AKSI REFORMASI BIROKRASI POLRI GELOMBANG III TAHUN 2016-2019
DALAM MEWUJUDKAN BIROKRASI YANG MEMILIKI PELAYANAN PUBLIK
BERKUALITAS..............................................................................................................
BAB IV 59
MONITORING DAN EVALUASI
Menjaga momentum perubahan secara terus menerus agar rencana aksi
dijalankan secara konsisten
BAB V
63
PENUTUP
Membangun komitmen bersama dalam mewujudkan Profesionalisme Polri
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
MARKAS BESAR
Menimbang : bahwa dalam rangka menindaklanjuti Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 11 Tahun 2015 tentang Road Map Reformasi Birokrasi
2016-2019, dipandang perlu menetapkan keputusan.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang
Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3851);
2. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik
Indonesia (Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4168);
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4286);
4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4400);
5. Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi
Birokrasi 2010-2025;
6. Keputusan Presiden Nomor 15 Tahun 2015 tentang Pembentukan Komite
Pengarah Reformasi Birokrasi Nasional dan Tim Reformasi Birokrasi Nasional;
7. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 11 Tahun 2015 tentang Road Map Reformasi Birokrasi 2015-2019;
8. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2010
tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Satuan Organisasi pada Tingkat
Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia;
9. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2010
tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja pada Tingkat Kepolisian Daerah;
10. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2010
tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja pada Tingkat Kepolisian Resor dan
Kepolisian Sektor.
Memperhatikan .....
2 KEPUTUSAN KAPOLRI
NOMOR : KEP/541 /V/2016
TANGGAL : 30 MEI 2016
MEMUTUSKAN
1. Road Map Reformasi Birokrasi Polri Gelombang III Tahun 2016-2019, digunakan
sebagai acuan pelaksanaan Reformasi Birokrasi di lingkungan Polri;
2. Reformasi Birokrasi Polri Gelombang III Tahun 2016-2019 dilaksanakan di Satker
tingkat Mabes Polri dan tingkat Kewilayahan/Polda dan jajarannya;
3. dengan terbitnya keputusan ini maka Keputusan Kepala Kepolisian Negara
Republik Indonesia Nomor: Kep/346/VI/2011tanggal 21 Juni 2011 tentang
Pengesahan Road Map Reformasi Birokrasi Polri Gelombang II Tahun 2011-2014
dinyatakan tidak berlaku;
4. pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri Gelombang III Tahun 2016-2019
di lingkungan Polri didukung anggaran DIPA Polri Tahun 2016-2019;
5. hal-hal yang berhubungan dengan perkembangan keadaan yang memerlukan
pengaturan lebih lanjut akan diatur dengan keputusan tersendiri;
6. keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Paraf:
Ditetapkan di : Jakarta
1. Konseptor/Karo RBP: .... pada tanggal : 30 Mei 2016
2. Asrena Kapolri: .....
3. Kasetum Polri: ..... KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
4. Wakapolri: ..... SELAKU
PENGARAH REFORMASI BIROKRASI POLRI
GELOMBANG III TAHUN 2016-2019
1
Excellent yang tertuang dalam Renstra Polri 20152019, 11 Program Prioritas
Polri termasuk diantaranya delapan program Quick Wins, program Pemerintah
dalam Nawa Cita, masukan dari pemerhati masalah Polri dan pemerintah dari
Kementerian PAN-RB. Sehingga pelaksanaan Reformasi Birokrasi Gelombang
III Tahun 2016-2019 bukan lagi pada dokumentasi semata, namun harus
mampu dirasakan oleh seluruh masyarakat, bukan pada prosedur atau laporan
saja, namun bagaimana masyarakat yang dilayani dapat merasakan dampak
perubahan yang lebih baik.
Bab I : Pendahuluan
Bab II : Gambaran Birokrasi Polri
A. Gambaran Umum
B. Harapan Pemangku Kepentingan
C. Permasalahan Birokrasi Polri
Bab III : Agenda Reformasi Birokrasi Polri
Bab IV : Monitoring dan Evaluasi
Bab V : Penutup
2
BAB II
GAMBARAN BIROKRASI POLRI
Kemajuan, Harapan dan Permasalahan
A. Gambaran Umum
3
program quick wins yang dapat berdampak nyata dan membuahkan hasil
serta dirasakan oleh masyarakat. Program quick wins ini, terutama terkait
dengan peningkatan pelayanan quick respons Sabhara, transparansi
pelayanan di bidang SIM, STNK dan BPKB, transparansi pelayanan di bidang
penyidikan dan transparansi pelayanan di bidang rekruitmen anggota Polri,
perlu untuk terus ditingkatkan. Sebagai wujud nyata kesiapan Polri
melaksanakan program Reformasi Birokrasi, Pemerintah memberikan
tunjangan kinerja.
5
3. Pada sasaran dalam meningkatkan kapasitas dan akuntabilitas
kinerja.
8
8. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik.
10
tersosialisasi sampai dengan anggota dan belum dilaksanakan
internalisasi dalam penyusunan Rencana Aksi Reformasi Birokrasi
Polri di tingkat Satker, hasil evaluasi pelaksanaan Reformasi Birokrasi
Polri belum dilengkapi rencana tindak lanjut dan belum dibentuk tim
agent of change/role model sebagai agen perubahan pola pikir dan
budaya kinerja.
1. Dalam rangka mewujudkan aparatur Polri yang bersih dan bebas dari
KKN, mencapai nilai 7,60 dari skala 10, hal ini disebabkan karena:
12
BAB III
AGENDA REFORMASI BIROKRASI POLRI
Langkah-langkah konkrit menuju World-Class Organization
13
a. rekrutment personel Polri dan PNS dengan
mempertimbangkan kebijakan minimal zero growth;
b. percepatan peningkatan kapasitas dan kapabilitas SDM
serta modernisasi teknologi kepolisian sebagai bagian dari
penerapan reformasi Polri;
c. meningkatkan profesionalisme anggota Polri melalui
pendidikan dan pelatihan;
d. membangun SDM Polri yang profesional melalui metode
sekolah sambil bekerja (off campus) di STIK-PTIK;
e. melakukan sertifikasi terhadap kemampuan teknis profesi
Kepolisian;
f. mewujudkan tata kelola organisasi Polri yang bersih,
transparan dan akuntabel untuk meningkatkan kepercayaan
masyarakat terhadap Polri;
g. melanjutkan pembangunan standar pelayanan prima pada
tingkat Polsek, Polres dan Polda dengan melengkapi Daftar
Susunan Personel dan Peralatan (DSPP);
h. membangun hukum kepolisian di pusat dan daerah sebagai
elemen Prolegnas bidang Kepolisian serta memfungsikan
sebagai pusat informasi hukum Kepolisian bagi pelaksana
tugas Polri di lapangan serta pusat penelitian hukum
Indonesia dan negara-negara lain di dunia;
i. peningkatan kesejahteraan personel Polri dalam rangka
meningkatkan profesionalisme;
j. menyelaraskan dan mengefektifkan secara optimal kegiatan
pengawasan dan pemeriksaan oleh Aparat Pengawasan
Internal Pemerintah (APIP) guna mewujudkan aparat Polri
yang profesional dan akuntabel serta menerapkan Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) secara maksimal
guna mencegah terjadinya Korupsi, Kolusi dan Nepotisme
(KKN).
3. Arah kebijakan Polri dalam rangka pencapaian sasaran strategis
tergelarnya kekuatan Polri di wilayah perbatasan dan pulau terluar
berpenghuni serta sebagai poros maritim secara berkelanjutan,
yaitu:
a. merevisi struktur organisasi Polri dengan menggabungkan
Ditpolair dan Ditpoludara menjadi Korps Kepolisian Perairan
dan Udara;
14
b. peningkatan kemampuan Polair dan udara dengan didukung
penambahan kapal dan pesawat udara yang dapat
menjangkau pulau-pulau terluar dan wilayah terluar
berpenghuni/berpenduduk dalam rangka mendukung poros
maritim.
4. Arah kebijakan Polri dalam rangka pencapaian sasaran strategis
terbangunnya teknologi kepolisian dan sistem informasi secara
berkelanjutan yang terintegrasi melalui penelitian dan kajian ilmiah
dalam mendukung kinerja Polri yang optimal, yaitu:
a. penguatan lembaga penelitian dan pengembangan dalam
rangka membangun kemampuan industri Kepolisian melalui
rintisan perangkat inovasi teknologi Kepolisian yang
mencakup semua bentuk Almatsus Polri menuju standar
minimal pelayanan Polri;
b. membangun sistem teknologi informasi dan komunikasi
secara terpadu mulai dari Mabes Polri sampai dengan Polda
dan Polres.
5. Arah kebijakan Polri dalam rangka pencapain sasaran strategis
meningkatnya pelayanan prima dalam memelihara keamanan dan
ketertiban masyarakat dengan mengedepankan upaya preemtif
dan preventif yang didukung oleh penegakan hukum yang tegas,
yaitu:
a. optimalisasi pelayanan masyarakat yang prima melalui
penggelaran personel dan peralatan Polri yang berbasis
teknologi;
b. penguatan bidang kehumasan melalui implementasi
keterbukaan informasi publik guna mewujudkan
kepercayaan masyarakat;
c. mengoptimalkan pengelolaan keamanan dalam negeri
terhadap segenap warga negara dan penciptaan rasa aman
masyarakat;
d. mempersiapkan seluruh satuan wilayah dalam rangka
pengamanan Pemilukada sepanjang tahun, Pemilu Legislatif
dan Pemilu Presiden/Wakil Presiden tahun 2019.
6. Arah kebijakan Polri dalam rangka pencapaian sasaran strategis
meningkatnya peran intelijen dalam mendukung upaya mengelola
keamanan dan ketertiban masyarakat, yaitu: Memperkuat
kemampuan deteksi aksi intelijen (deteksi dini, peringatan dini dan
cegah dini) yang didukung personel, anggaran dan teknologi
15
intelijen yang memadai dalam rangka mengeliminir setiap potensi
gangguan dan gejolak sosial.
7. Arah kebijakan Polri dalam rangka pencapain sasaran strategis
terbangunnya kerja sama dalam negeri dan luar negeri dalam
rangka sinergi polisional, yaitu:
a. mengoptimalkan sinergi polisional antar kementerian dan
lembaga serta kerja sama dengan luar negeri;
b. meningkatkan partisipasi Polri dalam menjaga perdamaian
dunia.
8. Arah kebijakan Polri dalam rangka pencapaian sasaran strategis
tergelarnya Bhabinkamtibmas di seluruh desa/kelurahan dalam
rangka implementasi Polmas dan melakukan deteksi dini terhadap
potensi gangguan keamanan dan gejala sosial masyarakat, yaitu:
Melanjutkan pemantapan pelaksanaan pemolisian masyarakat
(community policing) dengan Bhabinkamtibmas dan kelompok
kesadaran masyarakat tentang Kamtibmas.
9. Arah kebijakan Polri dalam rangka pencapaian sasaran strategis
memantapkan keselamatan lalu lintas dalam rangka mendukung
program Decade of Action for Road Safety 2011-2020, yaitu:
a. meningkatkan peran sebagai Pusat Kendali, Koordinasi,
Komunikasi dan Informasi (K3I);
b. meningkatkan kualitas keselamatan dan menurunkan
tingkat fatalitas korban kecelakaan lalu lintas dan angkutan
jalan;
c. membangun budaya tertib lalu lintas dan angkutan jalan;
d. meningkatkan kualitas pelayanan publik di bidang Regident
pengemudi dan kendaraan bermotor berbasis teknologi.
10. Arah kebijakan Polri dalam rangka pencapaian sasaran strategis
meningkatnya penyelesaian dan pengungkapan serta terciptanya
rasa aman terhadap empat jenis kejahatan (kejahatan
konvensional, kejahatan terhadap kekayaan negara, kejahatan
transnasional dan kejahatan berimplikasi kontinjensi), yaitu:
a. pemantapan fungsi pencegahan dan penegakan hukum
terhadap empat jenis kejahatan yang meliputi: kejahatan
konvensional, kejahatan transnasional, kejahatan terhadap
kekayaan negara, dan kejahatan yang berimplikasi
kontijensi yang disertai pengadaan sarana dan
prasarananya;
16
b. membangun kemampuan back up operasional di tingkat
Mabes Polri dalam penanganan gangguan keamanan
berintensitas tinggi (Flash Point) secara langsung dan
cepat, khususnya terorisme, separatisme dan konflik social;
c. membangun kemampuan penyidikan berstandar investigasi
pidana yang ilmiah (Scientific Criminal Investigation-SCI)
dari tingkat Mabes Polri sampai tingkat Polsek.
17
1. Program Revolusi Mental Aparatur.
18
a. pembangunan unit kerja untuk memperoleh predikat
menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK)/Wilayah Birokrasi
Bersih dan Melayani (WBBM);
b. pelaksanaan pengendalian gratifikasi;
c. pelaksanaan whistleblowing system;
d. pelaksanaan pemantauan benturan kepentingan;
e. pembangunan SPIP di lingkungan unit kerja;
f. penanganan pengaduan masyarakat.
19
d. meningkatnya kejelasan pembagian kewenangan antara
pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah
kabupaten/kota;
e. meningkatnya sinergisme kelembagaan antara instansi
pemerintah pusat dan daerah;
f. meningkatnya sinergisme dan penguatan kelembagaan
pada masing-masing bidang pembangunan;
g. meningkatnya kinerja aparatur.
20
6. Program Penguatan Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia
22
8. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik.
a. monitoring;
b. evaluasi (tahunan dan menyeluruh pada semester kedua
Tahun 2019);
23
1. Program Revolusi Mental Aparatur, dengan Quick Wins Sebagai
Penggerak Revolusi Mental dan Pelopor Tertib Sosial di Ruang
Publik;
2. Program Penguatan Sistem Pengawasan, dengan Quick Wins
Penetapan Zona Integritas menuju WBK tingkat Mabes Polri, Polda
dan Polres;
b. Bidang Intelkam:
Mewujudkan Zona bebas percaloan layanan SKCK di 32
Polda dan 453 Polres;
c. Bidang Binmas:
Penerapan Sentra Pelayanan Masyarakat (Mobile);
24
d. Bidang Sabhara:
Melaksanakan patroli dialogis di seluruh jajaran kewilayahan;
e. Bidang Polair:
Pelayanan masyarakat di wilayah pelabuhan berbasis
tehnologi informasi (aplikasi smarth phone di wilayah sekitar
pelabuhan);
f. Bidang Reskrim:
Pelayanan masyarakat dalam pemberian SP2HP;
g. Bidang Brimob:
Quick respon JIBOM, bantuan SAR dan KBR.
26
1. Mewujudkan Birokrasi yang Bersih dan Akuntabel
27
BAB IV
MONITORING DAN EVALUASI
Menjaga momentum perubahan secara terus menerus agar
rencana aksi dijalankan secara konsisten
A. Organisasi
Agar pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri dapat berjalan dengan baik, maka
perlu dilakukan pengelolaan yang baik pula. Untuk itu perlu dibentuk Tim yang diberi
tugas untuk melakukan pengelolaan Reformasi Birokrasi Polri agar seluruh rencana
aksi dapat dilaksanakan sesuai dengan target dan jadwal yang telah ditentukan,
meliputi dua tingkatan yaitu Tim Pengarah dan Tim Pelaksana, dengan masing-
masing tugas sebagai berikut:
1. Tim Pengarah Reformasi Birokrasi Polri dipimpin oleh Kapolri dan Wakapolri
selaku penanggung jawab pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri dengan
Tugas dari Tim Pengarah adalah sebagai berikut:
2. Tim Pelaksana Reformasi Birokrasi Polri dipimpin oleh Asrena Kapolri, dalam
pelaksanaannya dibantu Sekretaris Tim yang dipegang oleh Kepala Biro
Reformasi Birokrasi Polri dan Tim pelaksana yang dibagi ke dalam sembilan
Tim yaitu:
59
d. Tim IV : Program Penguatan Kelembagaan, selaku Ketua Tim
Karolemtala Srena Polri;
e. Tim V : Program Penguatan Tatalaksana, selaku Ketua Tim
Karolemtala Srena Polri;
f. Tim VI : Program Penguatan Sistem Manajemen Sumber Daya
Manusia ASN, selaku Ketua Tim Karojianstra SSDM Polri;
h. Tim VII : Program Penguatan Peraturan PerundangUndangan,
selaku Ketua Tim Karosunluhkum Divkum Polri;
i. Tim VIII : Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik, selaku
Ketua Tim Wakakorlantas Polri, yang dilaksanakan oleh:
1) bidang Lantas oleh Kabidregident Korlantas Polri;
2) bidang Reskrim oleh Kabagren Rorenmin Bareskrim
Polri;
3) bidang Intel oleh Kabidyanmas Baintelkam Polri;
4) bidang Sabhara oleh Kasubditgasum Ditsabhara
Baharkam Polri;
5) bidang Binmas oleh Kasubdibintibmas Ditbinmas
Baharkam Polri;
6) bidang Polair oleh Kasatrolnus Ditpolair Baharkam
Polri;
7) bidang Brimob oleh Kabagren Korbrimob Polri;
j. Tim IX : Program Monitoring dan Evaluasi, selaku Ketua Tim Karo
RBP Srena Polri.
60
B. Monitoring dan Evaluasi
1. Monitoring
61
2. Evaluasi
62
BAB V
PENUTUP
Membangun komitmen bersama dalam mewujudkan Profesionalisme Polri
Oleh karena itu kunci keberhasilan dari implementasi Reformasi Birokrasi Polri
sangat bergantung dari konsistensi masing-masing Tim Pelaksana dalam
menjalankan program, kegiatan dan rencana aksi yang telah ditetapkan.
Road Map Reformasi Birokrasi Polri Gelombang III Tahun 2016-2019 akan
dilaksanakan dari pada tahun 2016 sampai dengan akhir tahun 2019, namun tidak
menutup kemungkinan terhadap masukan dan kritik yang membangun guna
penyempurnaan dokumen ini guna mewujudkan cita-cita Reformasi Birokrasi Polri
khususnya dan menunjang pencapaian Reformasi Birokrasi Nasional secara
keseluruhan.
Paraf:
1. Konseptor/Karo RBP : .......... Drs. BADRODIN HAITI
2. Asrena Kapolri : .......... JENDERAL POLISI
3. Kasetum Polri :
4. Wakapolri :
63
RENCANA AKSI REFORMASI BIROKRASI POLRI GELOMBANG III TAHUN 2016-2019 DALAM MEWUJUDKAN
BIROKRASI YANG BERSIH DAN AKUNTABEL
Sasaran:
1. Penerapan system nilai dan integritas birokrasi yang efektif.
2. Penerapan pengawasan yang independen, profesional, dan sinergis.
3. Peningkatan kualitas pelaksanaan dan integrasian system akuntabilitas keuangan dan kinerja.
4. Peningkatan fairness, transparansi, dan profesionalisme dalam pengadaan barang dan jasa.
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Meningkatnya 1. Pengembangan 1. Pembuatan kurikulum 1. 324 Modul dan 208 324* Modul 340 Modul 357 Modul 375 Modul Kalemdiklat
penerapan/ nilai-nilai untuk dan modul; kurikulum di publikasikan; 208* 210 229 240
1. Kabaintelkam
internalisasi asas, menegakkan kurikulum kurikulum kurikulum kurikulum
Polri;
prinsip, nilai integritas;
2. Kabareskrim
dasar, kode etik,
Polri;
dan kode 2. Pembacaan Tribrata 2. 1 Surat Edaran Kapolri 3. ASSDM Polri;
perilaku, dan Catur Prasetya, tentang Pembacaan 1 - - -
4. Kakorlantas
termasuk Panca Prasetya Korpri Tribrata dan Catur Prasetya, Polri;
penguatan pada saat apel pagi; Panca Prasetya Korpri pada 5. Dirsabhara
budaya kinerja saat apel pagi; Baharkam Polri;
dan budaya
6. Dirbinmas
pelayanan; 3. Melakukan dikjur sesuai 3. 265 Kompol, 2863 Inspektur Kp 265* Kp 278 Kp 291 Kp 304
polisi dan 3065 Brigpol Baharkam Polri;
dengan kompetensi; Ip 2863* Ip 3006 Ip 3149 Ip 3292
mengikuti dikjur; 7. Kadivpropam
Brig 3065 Brig 3218 Brig 3371 Brig 3259
Polri
*kenaikan 5%
31
1 2 3 4 5 6 7 8 9
2. Meningkatnya 4. Membentuk dan 4. 1 TOT tingkat Mabes Polri 1 TOT Pati 151 Polres 151 Polres 151
penerapan meningkatkan jumlah dan 453 TOT tingkat Mabes Polri Polres
budaya kerja TOT revolusi mental Polres;
positif di setiap dan bela Negara
instansi
pemerintah;
5. Melakukan monitoring 5. 5 dokumenHasil Monev - - - 5
3. Meningkatnya dan evaluasi terhadap TOT di 5 Rayon;
integritas hasil TOT;
aparatur; 6. Melaksanakan sertifikasi Wilayah Wilayah Wilayah Wilayah
6. Peningkatan gadik, gadikan, peserta 33500* 35175 36850 38252
4. Meningkatnya
kompetensi gadik, didik dan pengasuh Pusat 625 Pusat 625 Pusat 625 Pusat 625
profesionalisme
gadikan dan peserta sebanyak 33.500
aparatur;
didik;
5. Meningkatnya
citra positif 2. Pembentukan 7. Sosialisasi Perkap No. 7. 1 kali sosialisasi 1 - - -
aparatur agen 856/ X /2015 tentang Pembentukan Role
sebagai pelayan perubahan yang pembentukan Role Model/Agen Perubahan
masyarakat; dapat Model/Agen perubahan; tingkat Mabes Polri sd
6. Meningkatnya mendorong Polres;
kepuasan terjadinya 8. Melakukan seleksi 8. 320 agen perubahan 320 Agen 151 Agen 151 Agen 151 Agen
masyarakat perubahan pola terhadap calon agen tingkat Polda dan 453 Polda Polres Polres Polres
pikir. perubahan; tingkat Polres;
9. Pembuatan VCD fungsi 9. 453 Polres melaksanakan 453 Polres 453 Polres 453 Polres 453 Polres
teknis Polri. Pelatihan fungsi teknis
Polri.
32
2. AREA PERUBAHAN : PENGAWASAN
PROGRAM : PENGUATAN SISTEM PENGAWASAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Meningkatnya 1. Pembangunan 1. Meningkatkan 1. Sertifikasi Auditor (APIP) Irwasum Polri
kapasitas APIP; unit kerja untuk kapabilitas APIP Polri ke Polri ke level II: 1. Karo Wasidik
memperoleh Level II: a. 1 piagam audit intern; 1 1 1 1 Bareskrim
2. Meningkatnya
predikat menuju a. Pembuatan piagam Polri
penerapan sistem
wilayah bebas audit intern; b. 370 Bersertifikasi JFA, 25JFA 100JFA 110 JFA 135 JFA 2. Karo RBP
pengawasan
dari korupsi b. Peningkatan bersertifikasi audit 30 AI 0 AI 40 AI 0 AI Srena Polri
yang independen,
(WBK)/ wilayah kompetensi; investigasi, bersertifikasi 45 PBJ 30 PBJ 30 PBJ 30 PBJ 3. Karopaminal
profesional dan
birokrasi bersih c. Pembuatan audit PBJ, Sertifikat 45 Keu 40 Keu 30 Keu 30 Keu Divpropam
sinergis;
dan melayani peraturan/SOP; review Lapkeu, sertifikat 105 AD 0 AD 0 AD 0 AD Polri
3. Meningkatnya (WBBM). d. Pembuatan Peta audit dasar;
penerapan resiko objek c. 17 Peraturan
penyelenggaraan pemeriksaan. kapolri/irwasum/kadivpro 5 4 4 4
pemerintahan pam;
yang bersih dan d. 1 peta resiko objek 1 1
1 1
bebas dari KKN; pemeriksaan tahunan.
4. Meningkatnya
2. Penyelenggaraaan 2. 92 Laporan Hasil Wasrik 92 92
efisiensi 92 92
Wasrik, reviu, tahunan,
penyelenggaraan
pemantauan tindak lanjut 3 Laporan Hasil Review, 4 4
birokrasi; 4 4
dan evaluasi Jumlah rekomendasi
Akuntabilitas Instansi temuan yang selesai 100% ITW 100% ITW
100% ITW 100% ITW
Pemerintah; ditindaklanjuti, 70% BPK 75% BPK
90% BPK 60 % BPK
33
1 2 3 4 5 6 7 8 9
3. Mendorong pelaksanaan 3. Nilai ITK lebih baik 6,15 6,50 7,50 7,70
reformasi birokrasi dibandingkan nilai ITK 2015 (cenderung (cenderung (baik) (baik)
melalui Indeks Tata (Rata-rata Nasional 5,693); Baik) baik)
Kelola Polri (ITK);
4. Penetapan WBK/ 4. WBK/WBBM tingkat Polres, 4 WBK/ 4 WBK/ 4 WBK/ 4 WBK/
WBBM; Polda dan Mabes Polri; WBBM WBBM WBBM WBBM
Polresta 1 satker 1 satker 1 satker
Palembang Polda dan Polda Polda
Polresta Dittipidkor 1 Satker 1 Satker
Pontianak, Bareskrim Mabes Mabes
Polres Polri
Cimahi dan
Polres
Banyumas
34
1 2 3 4 5 6 7 8 9
5. Menurunnya 2. Pelaksanaan Pengendalian gratifikasi Tersedianya 1 Perkap tentang 1 Perkap - - -
tingkat pengendalian pengendalian gratifikasi bagi
penyimpangan gratifikasi; seluruh anggota Polri
oleh aparatur; 3. Pelaksanaan Penerapan whistle blower - 4 Laporan sharing informasi 1 Laporan 1 Laporan 1 Laporan 1 Laporan
6. Meningkatnya whistleblowing system Tipikor WBS online antara Polri,
jumlah instansi system; KPK dan LPSK;
pemerintah yang - Terkoneksinya WBS online
memperoleh opini tingkat Mabes Polri 1 Sistem 1 Sistem 1 Sistem 1 Sistem
WTP-BPK
4. Pelaksanaan Penanganan benturan - 1 Surat Edaran Kapolri 1 Surat - - -
pemantauan kepentingan tentang penanganan Edaran
benturan benturan kepentingan
kepentingan; - 3 Laporan benturan 1 Laporan 1 Laporan 1 Laporan
kepentingan
5. Pembangunan Optimalisasi penataan SPIP di tingkat Mabes Polri SPIP tingkat SPIP tingkat SPIP tingkat SPIP tingkat
SPIP di penyelenggaraan SPIP dan Polda terbentuk Mabes Polri Mabes Polri Mabes Polri Mabes Polri
lingkungan unit pada Satker di lingkungan dan Polda dan Polda dan Polda
kerja; Polri
35
3. AREA PERUBAHAN : AKUNTABILITAS
PROGRAM : PENGUATAN AKUNTABILITAS KINERJA
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Meningkatnya Pembangunan/ 1. Pemantapan 1. 1258 Dokumen perjanjian 1258 1258 1258 1258 Karo Jakstra
kualitas Pengembangan penyusunan dokumen kinerja sudah sesuai Perkap Srena Polri
penerapan sistem Teknologi perjanjian kinerja no 6 tahun 2015; 1. Karo Jianstra
akuntabilitas Informasi Dalam sebagaimana Perkap 6 Ssarpras Polri
keuangan dan Manajemen Kinerja tahun 2015; 2. Kapuskeu Polri
kinerja yang 2. Menyediakan alat 2. Tersedianya alat pengolah 32 Polda 21 Mabes 21 Mabes 20 Mabes
terintegrasi; pengolah data untuk data dengan menggunakan
melaksanakan pelaporan aplikasi BPP & GPP pada
2. Meningkatnya
pembayaran belanja tingkat Mabes Polri dan
kualitas
pegawai pada Polri dgn Polda;
penerapan sistem
mengunakan aplikasi
pengadaan
BPP dan aplikasi GPP;
barang dan jasa
yang adil, 3. Melaksanakan kegiatan 3. 350 personil Polri mengikuti
pelatihan pengadaan barang 50 75 100 125
transparan, dan pelatihan dan sertifikasi
profesional; pengadaan barang/jasa dan jasa dan 50% peserta
pelatihan bersertifiksasi
4. Penggunaan e-proc PBJ;
3. Meningkatnya
terhadap belanja
penerapan 4. 453 polres, 32 polda dan 60
pengadaan tingkat 100% 100% 100% 100%
Sistem satker Mabes.
mabes Polri, Polda dan
Manajemen
Polres.
Kinerja Nasional
5. Penyusunan IKU yang 5. 4 Naskah IKU
4. Meningkatnya terukur dan dapat 1 Naskah 1 Naskah 1 Naskah 1 Naskah
akuntabilitas dipertanggungjawabkan
aparatur. terhadap masyarakat.
36
RENCANA AKSI REFORMASI BIROKRASI POLRI GELOMBANG III TAHUN 2016-2019 DALAM MEWUJUDKAN
BIROKRASI YANG EFEKTIF DAN EFISIEN
Sasaran:
1. Penguatan agenda Reformasi Birokrasi Nasional dan peningkatan kualitas implementasinya.
2. Penataan kelembagaan instansi pemerintah yang tepat ukuran, tepat fungsi, dan sinergis.
3. Penataan bisnis proses yang sederhana, transparan, partisipatif, dan berbasis e-Government.
4. Penerapan manajemen ASN yang transparan, kompetitif,dan berbasis merit untuk mewujudkan ASN yang professional dan bermartabat.
5. Penerapan system manajemen kinerja nasional yang efektif.
6. Peningkatan kualitas kebijakan publik.
7. Pengembangan kepemimpinan untuk perubahan dalam birokrasi untuk mewujudkan kepemimpinan yang visioner, berkomitmen tinggi, dan transformatif.
8. Peningkatan efisiensi (belanja aparatur) penyelenggaraan birokrasi.
9. Penerapan manajemen kearsipan yang handal, komprehensif, dan terpadu.
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Meningkatnya Evaluasi dan 1. Pembentukan Polsek 1. Terbentuknya 1 Polsek baru - 1 - - Karolemtala
kualitas pelaksanaan restrukturisasi baru yang sudah hasil evaluasi dan Srena Polri
agenda reformasi kelembagaan memenuhi persyaratan; restrukturisasi kelembagaan Karokerma Sops
birokrasi nasional; di lingkungan di lingkungan Polri. Polri
Polri.
2. Pembentukan Rumkit 2. Terbentuknya 6 Rumkit 4 2 - -
Bhayangkara; Bhayangkara dari tingkat III
menjadi tingkat II;
37
1 2 3 4 5 6 7 8 9
2. Meningkatnya ketepatan 3. Pembentukan Polda 3. Terbentuknya 2 Polda yaitu - 2 Polda - -
ukuran, ketepatan fungsi Sulbar dan Kaltara; Sulbar dan Kaltara;
& sinergisme
4. Peningkatan tipologi 4. 5 SKEP Kapolri tentang
Kelembagaan - 5 SKEP - -
Polres; peningkatan tipologi
Kementerian/Lembaga/ Kapolri
pemerintah non Polres;
Kementerian / lembaga 5. Revisi organisasi Polri -
non struktural; 5. 3 Perkap tentang SOTK 1 Perkap 1 Perkap 1 Perkap
tingkat Mabes dan tingkat Mabes Polri, Polda
3. Menurunnya tumpang kewilayahan; tingkat tingkat tingkat
tindih tugas dan fungsi dan Polres. Polres Polda Mabes
antar kementerian/
lembaga dan antar 6. Penguatan sinergi 6. MoU Sinergi tingkat pusat MoU MoU MoU MoU
kementerian/lembaga Polisional kelembagaan dan daerah tingkat tingkat tingkat tingkat
dengan pemerintah antara instansi terkait pusat dan pusat dan pusat dan pusat dan
daerah; pemerintah pusat dan daerah daerah daerah daerah
4. Meningkatnya kejelasan daerah;
pembagian kewenangan
antara pemerintah pusat,
provinsi dan
kabupaten/kota;
5. Meningkatnya
sinergisme kelembagaan
antara instansi
pemerintah pusat dan
daerah;
6. Meningkatnya
sinergisme dan
penguatan kelembagaan
pada masing-masing
bidang pembangunan;
7. Meningkatnya kinerja
aparatur.
38
5. AREA PERUBAHAN : TATA LAKSANA
PROGRAM : PENGUATAN TATA LAKSANA
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Meningkatnya 1. Perluasan 1. Penerapan LPSE 1. 1.230 Satker menerapkan 1.230 1.230 1.230 1.230 Karolemtala
penerapan sistem, penerapan e- pengadaan barang LPSE pengadaan barang Satker Satker Satker Satker Srena polri
proses dan prosedur government yang & jasa pada tingkat & jasa pada tingkat 1. Assarpras Polri
kerja yang jelas, efektif terintegrasi dalam satker; satker; 2. Karowabprof
dan efisien, cepat, penyelenggaraan Divpropam
terukur sederhana, pemerintahan dan 2. Penerapan sistem 1 e-doc 32 e-doc 10 e-office 10 e- Polri
transparan, partisipatif, pembangunan pengelolaan 2. Penerapan 1 e-document Mabes, Polda Polda office 3. Karo PID
dan berbasis e- . informasi dan tingkat mabes Polri 32 1 e-office Polda Divhumas Polri
government; dokumentasi (e- satker Polda, penerapan Mabes 4. Kasetum Polri
2. Meningkatnya kualitas document & e- pengintegrasian e-office
tata hubungan antara office); (e-post, Aplikasi naskah
pemerintah pusat dan dinas elektronik (ANDE),
daerah; Sistem informasi
3. Meningkatnya kearsipan dinamis (SIKD)
penerapan dan aplikasi daftar nama
keterbukaan informasi pejabat ; - 1 Perkap -
publik; 3. 1 Perkap Kapolri tentang -
3. Penyempurnaan
4. Meningkatnya Almatsus Polri;
draft Almatsus Polri;
penerapan sistem 32 HTCK 54 HTCK 25 HTCK
pengadaan barang dan Polda Polair Satfung
4. Pengkajian HTCK 4. 32 Hasil kajian HTCK
jasa secara elektronik; Mabes -
pada unsur pada tingkat Polda, 54
5. Meningkatnya
pengawas dan HTCK Polair pada tingkat
penerapan manajemen
pembantu pimpinan/ polda dan polres, 25
ke arsipan yg handal;
pelayanan di tingkat HTCK satfung mabes.
6. Meningkatnya kualitas
Polda;
pelayanan;
39
1 2 3 4 5 6 7 8 9
2.. Penerapan efisiensi 1. Penyusunan SOP pada 1. 106 Jumlah SOP satfung 25 SOP 25 SOP 25 SOP 31 SOP
penyelenggaraan tingkat Satker Mabes Mabes Polri;
pemerintah Polri;
40
6. AREA PERUBAHAN : SDM APARATUR
PROGRAM : PENGUATAN SISTEM MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Meningkatnya 1. Perbaikan 1. Penyusunan rencana 1. Dokumen perencanaan 1 - - -
ASSDM
kemampuan unit yang berkelanjutan kebutuhan personel Polri kebutuhan personel Polri
Kapolri
mengelola SDM ASN sistem dalam memunuhi standar tahun 2015-2019;
untuk mewujudkan SDM perencanaan ideal minimal dengan prinisp
aparatur yang kompeten kebutuhan minimal zero growth;
dan kompetitif; personel Polri 2. 4 Kep Kapolri tentang
2. Pendistribusian kuota
2. Meningkatnya kepatuhan pendistribusian hasil didik 1 1 1 1
pendidikan pembentukan
instansi untuk menerapkan secara proporsional
dan pendidikan
manajemen SDM Polri proporsional dengan
pengembangan secara
yang berbasis merit; mempertimbangkan
proporsional dengan
3. Meningkatnya jumlah kebutuhan Satker dan
mempertimbangkan
instansi yang mampu Satwil dan kaderisasi
kebutuhan Satker dan Satwil
menerapkan manajemen personel;
dan kaderisasi personel;
kinerja individu untuk
2. Perumusan dan 1. Rekrutmen anggota Polri di 1. 10% Anggota Polri yang 10% 10% 10% 10%
mengidentifikasi dan
penetapan wilayah perbatasan, wilayah direkrut berasal dari
meningkatkan kompetensi
kebijakan sistem pesisir dan pulau-pulau wilayah perbatasan
SDM Aparatur;
rekruitmen dan terluar; negara, wilayah pesisir
4. Meningkatnya jumlah
seleksi secara dan pulau-pulau terluar;
instansi untuk membentuk 2. Pendaftaran untuk
transparan dan
talent pool (kelompok rekrutmen dan seleksi 2. 32 Polda menggunakan
berbasis 10 10 10 2
suksesi) untuk anggota Polri melalui teknologi online
kompetensi;
pengembangan karier penggunaan teknologi
pegawai di informasi (online) di tingkat
lingkungannya; Polda.
41
1 2 3 4 5 6 7 8 9
5. Meningkatnya jumlah 3. Pelaksanaan rekrutmen 3. 453 Polres 80% 90% 95% 100%
instansi yang mampu yang proaktif melalui
mewujudkan sistem kampanye rekrutmen setiap
informasi manajemen hari sepanjang tahun di
SDM yang terintegrasi di tingkat Polres
lingkungannya; 3. Perumusan dan Kebijakan sistem promosi Peraturan Kapolri tentang 1 - - -
6. Meningkatnya penerapan penetapan dengan mekanisme: sistem promosi terbuka di
sistem pengembangan kebijakan sistem lingkungan Polri;
kepemimpinan untuk a. Pengumuman dan
promosi secara
perubahan; pendaftaran secara
terbuka;
7. Meningkatnya terbuka,
pengendalian penerapan b. Penilaian kompetensi
sistem merit dalam manajerial dan
manajemen SDM kompetensi bidang
Aparatur; (substansi tugas
8. Meningkatnya
profesionalisme aparatur c. Tata cara pengisian
jabatan struktural dan
fungsional;
4. Perumusan dan 1. Menetapkan Kebijakan 1. Peraturan ASSDM Kapolri; 1 - - -
penetapan kompetensi dalam jabatan 2. Hasil revisi Peraturan
kebijakan struktural di tingkat Mabes, Kapolri tentang - 1 - -
pemanfaatan Polda, Polres dan Polsek Assessment Center;
assessment maupun jabatan fungsional 3. Peraturan Kapolri tentang - - 1 -
center; umum; Assessment Center;
2. Menetapkan Kebijakan 1 1 1 1
4. Penyelenggaraan uji
pengembangan assessment Mabes Mabes Mabes Mabes
kompetensi jabatan dgn
center dalam pembinaan Polri Polri Polri Polri
menggunakan sistem
karier sampai pada tingkat 4 4 4 4
Computer Assisted Test
Polda melalui revisi Perkap Polda Polda Polda Polda
(CAT) di tingkat Mabes
No. 12 tahun 2012.
Polri dan 16 Polda
3. pelatihan dan sertifikasi bagi 10 10 10 10
para assessor tingkat Polda; 5. 40 Pelatihan di 32 Polda Pelatihan Pelatihan Pelatihan Pelatihan
42
1 2 3 4 5 6 7 8 9
5. Perumusan dan Revisi Peraturan Kapolri 1 Peraturan Kapolri tentang - 1 - -
penetapan tentang penilaian kinerja bagi Sistem Penilaian Kinerja;
kebijakan anggota Polri dengan SMK;
penilaian kinerja
personel Polri.
6. Perumusan dan Penyusunan Kebijakan 1 Peraturan Kapolri tentang - - 1 -
penetapan tentang reward and Reward and punishment
kebijakan punishment bagi anggota system;
reward and Polri.
punishment
berbasis
kinerja;
7. Pembangunan/ Pengembangan aplikasi Tersedianya aplikasi rekam 40% 100%
pengembangan rekam jejak personel Polri di jejak personel Polri di
sistem informasi tingkat Mabes Polri dan seluruh satker Mabes Polri
personel Polri Polda; dan 32 Polda
8. Perumusan dan Menyusun peraturan tentang Peraturan Kapolri tentang 1
penetapan penerimaan anggota Polri penerimaan anggota Polri
kebijakan terpadu terpadu.
sistem
pengkaderan
personel Polri;
44
1 2 3 4 5 6 7 8 9
12. Menyusun dan 1. Menyusun dan menetapkan 1 Peraturan Kapolri tentang 1 Perkap - - -
menetapkan pola karier dengan pedoman sistem promosi terbuka di
pola karier; merit system yang bebas lingkungan Polri;
dari KKN, transparan, dan
akuntabel;
Assesment tingkat Mabes, Tingkat Tingkat Tingkat Tingkat
2. Menyusun dan menetapkan 32 Polda dan Polres Mabes, Mabes, Mabes, Mabes,
seleksi/uji kompetensi bagi 32 Polda 32 Polda 32 Polda 32 Polda
pemangku jabatan yang dan dan
telah habis masa jabatannya Polres Polres
untuk menduduki jabatan
pada periode tertentu.
13. Pengukuran Melakukan monitoring dan 4 laporan Hasil Monitoring 1 Laporan 1 Laporan 1 Laporan 1 Laporan
GAP evaluasi pengukuran hasil dan evaluasi
Competency assesement
(kesenjangan
kompetensi)
antara
pemangku
jabatan dan
syarat
kompetensi
jabatan;
14. Penguatan Kerjasama pendidikan dan 16 MoU 7 2 1 6
sistem dan pelatihan Dagri/Lugri dengan
kualitas perguruan tinggi, dan
pendidikan dan Kementerian/Lembaga guna
pelatihan untuk pengembangan kapasitas SDM
mendukung Polri dlm rangka mendukung
kinerja. pelaksanaan tugas melalui
perintisan MoU maupun
perpanjangan MoU bidang
pendidikan dan latihan.
45
7. AREA PERUBAHAN : PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
PROGRAM : PENGUATAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Meningkatnya 1. Evaluasi secara 1. Memetakan peraturan Pemetaan 195 Perkap dan 195 - - - Kadivkum Polri
keterlibatan berkala per-UU-an yang berlaku, dibuat surat kepada Satker
publik dalam berbagai terutama di lingkungan Pemrakarsa untuk dianalisa,
proses peraturan Polri (Perkap). evaluasi & per-UU-an yang
perumusan perundang- berlaku, terutama Polri:
kebijakan; undangan yang a. Apakah Perkap yang ada
sedang saat ini masih valid dan
2. Meningkatnya diberlakukan masih dibutuhkan untuk
kualitas regulasi mendukung Tupoksi Polri?
yang melindungi, b. Sudah tidak relevan lagi
berpihak pada dengan kondisi saat ini
publik, harmonis, dan/atau tidak mendukung
tidak tumpang Tupoksi Polri sehingga perlu
tindih dan dicabut/ atau
mendorong iklim c. Beberapa pasal dalam
kondusif bagi Perkap tersebut ada yang
publik perlu revisi? Atau
d. Perkap tersebut masih valid
dan dibutuhkan untuk
mendukung Tupoksi Polri
tetapi substansinya dapat
disederhanakan dalam
bentuk Standar Operasional
Prosedur (SOP) atau
Peraturan Kepala Satuan
Fungsional (Perkasatfung)
46
1 2 3 4 5 6 7 8 9
2. Menyempurnakan/men Harmonisasi dan 100% Hasil harmonisasi dan 20% 30% 30% 20%
gubah berbagai Sinkronisasi peraturan sinkronisasi Perkap.
peraturan perundang- per-UU-an, terutama
undangan yang Peraturan Kepolisian.
dipandang tidak
relevan lagi, tumpang
tindih atau disharmonis
dengan peraturan
perundang-undangan
lain;
3. Melakukan deregulasi Melakukan revisi Hasil revisi Perkap 26 1 - - - -
untuk memangkas Perkap 26 Tahun Tahun 2010;
peraturan perundang- 2010.
undangan yang
dipandang
menghambat
pelayanan
47
RENCANA AKSI REFORMASI BIROKRASI POLRI GELOMBANG III TAHUN 2016-2019 DALAM MEWUJUDKAN
BIROKRASI YANG MEMILIKI PELAYANAN PUBLIK BERKUALITAS
Sasaran:
1. Penguatan kelembagaan dan manajemen pelayanan:
a. Implementasi UU Pelayanan Publik
b. Pemanfaatan ICT
c. Integritas dan kualitas SDM Pelayanan
d. Budaya pelayanan
e. Quick Wins
50
FUNGSI : INTELKAM
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Meningkatnya 1. Penerapan pelayanan 1. Membangun Akses Kabaintelkam
sistem monitoring satu atap; aplikasi secara online Polri
dan evaluasi dalam rangka pelayanan
terhadap kinerja 2. Percepatan pelayanan SKCK
pelayanan publik; menjadi maksimal 15 a. Terimplementasi nya Mewujudkan Zona bebas 32 Polda dan - - -
hari; aplikasi registrasi percaloan pelayanan 453 Polres
2. Meningkatnya
SKCK Online di SKCK di 32 Polda dan
kualitas
3. Deregulasi dalam Satker Mabes Polri, 453 Polres.
pelayanan public
rangka mempercepat 32 Polda dan 453
sesuai kebutuhan
proses pelayanan; Polres.
dan harapan
b. Terlaksananya 32 Polda dan 453 Polres. 4 Polda 8 Polda 8 Polda 12 Polda
masyarakat;
4. Pembangunan / Sertifikasi 151 Polres 151 Polres 151 Polres 150 Polres
3. Meningkatnya pengembangan kompetensi petugas
profesionalisme penggunaan teknologi penerbitan SKCK di
aparatur. informasi dalam 32 Polda dan 453
pelayanan. Polres.
c. Terimplementasi nya 1 Mabes Polri, 32 Polda, 1 Mabes - - -
aplikasi penerimaan 453 Polres dan 4.872 Polri, 32
dan penyetoran Polsek. Polda, 453
PNBP secara online Polres dan
tingkat Mabes Polri, 4.872
Polda dan Polres. Polsek.
51
1 2 3 4 5 6 7 8 9
d. Terlaksananya 4 Laporan hasil Survei 1 Laporan 1 Laporan 1 Laporan 1 Laporan
penyelenggara an kepuasan masyarakat di 100 Polres 150 Polres 150 Polres 53 Polres
Survei Kepuasan 453 Polres
Masyarakat.
e. Deklarasi Pernyataan 1 Naskah Deklarasi 1 Naskah - - -
zona bebas Pernyataan Zona Bebas
percaloan SKCK di Percaloan SKCK di tigkat
Mabes Polri, Polda Mabes Polri, 32 Polda
dan Polres. dan 453 Polres
52
FUNGSI: BINMAS
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Meningkatnya 1. Penerapan 1. Menyusun per dir 1. Tersusunnya 1 per dir 1 perDir - 1 Perkaba - Dirbinmas
sistem pelayanan satu binmas, perkaba dan 1 perkaba tentang Baharkam Polri
monitoring dan atap; tentang ADR/RJ; Alternative Dispute
evaluasi 2. Percepatan Resolution/Restorative
terhadap kinerja pelayanan menjadi Justice
pelayanan maksimal 15 hari; 2. Membuat aplikasi 2. Tersedianya 1 unit 1 unit - - -
publik; database BUJP online system aplikasi BUJP
3. Deregulasi dalam
2. Meningkatnya di tingkat mabes polri online
rangka
kualitas 3. Penyusunan 3. 1 dokumen Peraturan 1 dok - 1 dok -
mempercepat
pelayanan peraturan Dit Kabaharkam/Dir Binmas dirbinmas perkaba
proses pelayanan;
publik sesuai Binmas/per ttg layanan BUJP online
kebutuhan dan 4. Pembangunan/peng Kabaharkam tentang
harapan embangan pelayanan BUJP
masyarakat; penggunaan online
3. Meningkatnya teknologi informasi
profesionalisme dalam pelayanan; 4. Penerapan Sentra 4. Unit mobile SPM pada 32 unit 126 unit 157 unit 188 unit
aparatur. Pelayanan tingkat Polda dan tingkat polda, 73 polres polres polres
Masyarakat (Mobile) Polres polres
53
FUNGSI: POLAIR
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Meningkatnya 1. Penerapan 1. Peningkatan 1. Berkurangnya sebanyak 51 26 13 7 Dirpolair
sistem pelayanan satu pengamanan area 50% kejadian pencurian Baharkam Polri
monitoring dan atap; Hot Spot 10 area di atas kapal di area 10
evaluasi 2. Percepatan prioritas, area labuh hot spot area
terhadap kinerja pelayanan menjadi jangkar/ lego berdasarkan laporan
pelayanan maksimal 15 hari; jangkar, kapal-kapal hasil giat pengamanan
publik; niaga dan wilayah pada tahun 2015
3. Deregulasi dalam
2. Meningkatnya pelabuhan; sebanyak 102 kasus;
rangka
kualitas
mempercepat 312
pelayanan 2. Peningkatan giat 2. 1.104 kegiatan Polmas 240 giat 264 giat 288 giat
proses pelayanan; giat polmas
publik sesuai Polmas dan Perairan dan 60 kegiatan polmas polmas polmas
kebutuhan dan 4. Pembangunan/pen sambang nusa ke sambang nusa pulau
harapan gembangan pulau kecil terluar kecil terluar berpenghuni; 12 14 16 18
masyarakat; penggunaan dan berpenghuni; Sambang Sambang Sambang Sambang
3. Meningkatnya teknologi informasi nusa nusa nusa nusa
profesionalisme dalam pelayanan;
aparatur.
54
FUNGSI : SABHARA
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Meningkatnya 1. Penerapan 1. Tersusunnya Revisi 1. Naskah Perkabaharkam 1 Naskah - - - Dirsabhara
sistem pelayanan satu Perkabaharkam tentang hasil revisi tentang Perkaba Baharkam Polri
monitoring dan atap; Patroli Patroli;
evaluasi 2. Percepatan
terhadap kinerja pelayanan menjadi 2. Tersosialisasinya Revisi - 10 Polda 10 Polda 12 Polda
pelayanan maksimal 15 hari; Perkabaharkam tentang
publik; 3. Deregulasi dalam patroli di 32 Polda
rangka 2. Tergelarnya Turjawali
2. Meningkatnya di tempat rawan
mempercepat 3. Laporan hasil giat
kualitas kriminalitas dan
proses pelayanan; Pengaturan, 1.007.051 1.007.995 1.008.150 1.008.200
pelayanan kemacetan.
4. Pembangunan/pen Penjagaan, 1.400.871 1.400.900 1.410.005 1.410.445
publik sesuai
gembangan Pengawalan, 573.711 602.396 632.515 632.515
kebutuhan dan
penggunaan Patroli, Di tempat rawan 5.280.032 5.808.361 6.389.461 6.389.900
harapan
teknologi informasi kriminalitas dan rawan
masyarakat;
dalam pelayanan. kemacetan.
3. Meningkatnya
profesionalisme 3. Tergelarnya kendaraan 3.Terkendalinya(monitoring)
aparatur. Patroli berbasis GPS pelaksanaan Patroli sesuai 15-20 15- 20 15-20 15-20
route yang telah ditentukan menit menit menit menit
dan Kecepatan mendatangi
TKP
55
FUNGSI : RESKRIM
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Meningkatnya 1. Penerapan 1. Sistem informasi 1. 2 Laporan hasil Koordinasi 1 Laporan 1 laporan - - Kabareskrim
sistem pelayanan satu atap; LP, SPDP online rencana pembangunan Polri
monitoring dan dengan database SPDP online
evaluasi Kemenkumham, dengan Kemenkumham,
terhadap kinerja Kejaksaan dan Kejaksaan dan Bappennas;
pelayanan Bappennas
publik; seluruh Indonesia; 2. MoU dengan - - 1 MoU -
Kemenkumham, Kejaksaan
2. Penerapan dan Bappennas;
SP2HP online di
seluruh wilayah 3. 4 Laporan hasil monitoring 1 Laporan 1 Laporan 1 Laporan 1 Laporan
indonesia melalui SP2HP online di tingkat
pusiknas; Mabes Polri, 32 Polda dan
453 Polres.
2. Meningkatnya 2. Percepatan 3. Revisi 14 Perkap, 4. Pengesahan Revisi 14 - 14 Perkap 9 Perkaba 30 SOP
kualitas pelayanan menjadi 9 Perkaba dan 30 Perkap, 9 Perkaba dan 30
pelayanan maksimal 15 hari; SOP SOP
publik sesuai
kebutuhan dan 3. Deregulasi dalam
harapan rangka mempercepat
masyarakat; proses pelayanan;
3. Meningkatnya 4. Pembangunan/ 4. Sertifikasi penyidik 5. Jumlah Penyidik Polri dan Tingkat Tingkat Tingkat Tingkat
profesionalisme pengembangan Polri dan PPNS, PPNS bersertifikasi Mabes Polda Polres Polres
aparatur. penggunaan penyidik
teknologi informasi
dalam pelayanan.
56
FUNGSI : BRIMOB
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Meningkatnya 1. Penerapan 1. Menyiagakan unit/ satuan 1. 3 Unit tingkat Korbrimob 3 Unit 10 Unit 10 Unit 12 Unit Kakorbrimob Polri
sistem pelayanan satu Korbrimob dan Polri, 32 Sat Brimobda ;
monitoring dan atap; Satbrimobda 24 jam
evaluasi untuk bantuan SAR dan
terhadap kinerja 2. Percepatan KBR;
pelayanan pelayanan 2. 4 Laporan hasil
2. Quick Respon JIBOM
publik; menjadi peningkatan back up 1 Laporan 1 Laporan 1 Laporan 1 Laporan
maksimal 15 3. Meningkatkan back up kewilayahan dan 32 unit
2. Meningkatnya
hari; Kewilayahan thdp tim siaga gangguan
kualitas
gangguan kamtibmas kamtibmas berintensitas
pelayanan publik 3. Deregulasi
berintensitas tinggi; tinggi pada tingkat Polda
sesuai dalam rangka
kebutuhan dan terbentuk
mempercepat
harapan proses
masyarakat; 3. 4 Laporan hasil
pelayanan; peningkatan layanan telp 1 Laporan 1 Laporan 1 Laporan 1 Laporan
3. Meningkatnya 4. Meningkatkan
siaga Brimob di 32 Polda.
profesionalisme 4. Pembangunan/ pemanfaatan layanan
aparatur. pengembangan telepon Korbrimob dan
penggunaan Satbrimobda 24 jam.
teknologi
informasi dalam
pelayanan;
57
9. PROGRAM: MONITORING DAN EVALUASI
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Pelaksanaan 1. Monitoring 1. Penyusunan SOP 1 SOP 1 SOP - - - Karo RBP Srena
Reformasi Birokrasi pedoman Monitoring Polri
Polri berjalan sesuai dan Evaluasi
dengan Road Map
dalam mewujudkan 2. Laporan Monitoring 4 Laporan 1 Laporan 1 Laporan 1 Laporan 1 Laporan
3 sasaran
Reformasi Birokrasi 2. Evaluasi 1. Laporan Tahunan 2 Laporan - 1 Laporan 1 Laporan -
Polri Gel. III tahun
2016-2019 yaitu 2. Laporan Keseluruhan 1 Laporan - - - 1 Laporan
Birokrasi yang
Bersih dan
Akuntabel, Birokrasi
yang Efektif dan
Efesien dan
Birokrasi yang
memiliki Pelayanan
Publik Berkualitas.
58
TERWUJUDNYA BIROKRASI BERKINERJA TINGGI
BIROKRASI YANG BERSIH DAN AKUNTABEL
BIROKRASI YANG MENGGUNAKAN SELURUH SUMBER DAYA YANG
DIMILIKI SECARA EFISIEN UNTUK KEPENTINGAN PUBLIK
4. Meningkatnya keterbukaan sistem pelaporan; 5. Meningkatnya intensitas 6. Meningkatnya intensitas keselarasan antara
sistem pelaporan; 5. Meningkatnya penerapan penerapan sistem reward and kinerja individu dengan kinerja organisasi;
5. Meningkatnya penerapan sistem reward and punishment dalam manajemen 7. Meningkatnya intensitas independensi APIP;
sistem reward and punishment dalam kinerja nasional; 8. Meningkatnya intensitas pengendalian internal di
punishment dalam manajemen kinerja 6. Meningkatnya intensitas lingkungan instansi pemerintah;
manajemen kinerja nasional; keselarasan antara kinerja 9. Meningkatnya kinerja organisasi instansi
nasional. 6. Meningkatnya keselarasan individu dengan kinerja pemerintah;
antara kinerja individu organisasi; 10. Meningkatnya efektivitas dan efisiensi sistem
dengan kinerja organisasi; 7. Meningkatnya intensitas pelaporan;
7. Meningkatnya independensi independensi APIP; 11. Meningkatnya transparansi informasi laporan
APIP; 8. Meningkatnya intensitas keuangan dan kinerja;
8. Meningkatnya pengendalian pengendalian internal di 12. Meningkatnya akuntabilitas publik;
internal di lingkungan lingkungan instansi pemerintah; 13. Terinternalisasinya Nilai Dasar, Kode Etik, Kode
instansi pemerintah; 9. Meningkatnya kinerja organisasi Perilaku dan Integritas pada Instansi Pemerintah;
9. Meningkatnya sinergitas instansi pemerintah; 14. Terwujudnya birokrasi yang bersih dan bebas
sistem pelaporan. 10. Meningkatnya efektivitas dan dari praktek KKN;
efisiensi sistem pelaporan. 15. Meningkatnya kontribusi setiap instansi
pemerintah pada peningkatan kinerja pemerintah
dalam pelaksanaan pembangunan secara
keseluruhan.
28
TERWUJUDNYA BIROKRASI BERKINERJA TINGGI
BIROKRASI YANG EFEKTIF DAN EFISIEN
BIROKRASI YANG BERINTEGRITAS TINGGI, BERSIH DARI
PRAKTEK KKN DAN AKUNTABEL PADA PUBLIK
pemerintah; 5. Meningkatnya sinergi fungsi 5. Meningkatnya kecepatan proses 6. Meningkatnya efektivitas tata hubungan
5. Meningkatnya penggunaan dan kewenangan antar instansi penyelenggaraan pemerintah; antar instansi pemerintah dan pemerintah
teknologi informasi; pemerintah; 6. Meningkatnya penggunaan daerah;
6. Meningkatnya keterbukaan 6. Meningkatnya penggunaan teknologi; 7. Meningkatnya penggunaan teknologi;
informasi publik; teknologi informasi; 7. Meningkatnya keterbukaan 8. Meningkatnya keterbukaan informasi
7. Meningkatnya kemampuan 7. Meningkatnya keterbukaan informasi publik; publik;
unit pengelola SDM untuk informasi publik; 8. Meningkatnya penerapan 9. Meningkatnya penerapan manajemen
menerapkan manajemen SDM 8. Meningkatnya penerapan manajemen SDM yang berbasis SDM yang berbasis merit;
yang berbasis merit; manajemen SDM yang berbasis merit; 10. Meningkatnya transparansi dalam
8. Meningkatnya kesejahteraan merit; 9. Meningkatnya transparansi dalam rekruitmen pegawai;
SDM Aparatur; 9. Meningkatnya kesejahteraan rekruitmen pegawai; 11. Meningkatnya kesejahteraan SDM
9. Meningkatnya sinergi antar SDM Aparatur; 10. Meningkatnya kesejahteraan SDM Aparatur;
instansi pemerintah dalam 10. Meningkatnya transparansi Aparatur; 12. Meningkatnya integritas aparatur;
harmonisasi peraturan dalam rekruitmen pegawai; 11. Meningkatnya harmonisasi 13. Meningkatnya harmonisasi peraturan
perundang-undangan; 11. Meningkatnya harmonisasi peraturan perundang-undangan perundang-undangan;
10. Meningkatnya peran serta peraturan perundang- 12. Meningkatnya kualitas kebijakan 14. Meningkatnya kualitas kebijakan publik;
publik dalam perumusan undangan; publik; 15. Meningkatnya dukungan publik terhadap
kebijakan. 12. Meningkatnya dukungan publik 13. Meningkatnya dukungan publik penerapan kebijakan pemerintah.
terhadap penerapan kebijakan terhadap penerapan kebijakan
pemerintah. pemerintah.
29
TERWUJUDNYA BIROKRASI BERKINERJA TINGGI
BIROKRASI YANG MEMILIKI PELAYANAN PUBLIK BERKUALITAS
BIROKRASI YANG MAMPU MEMENUHI PUBLIC NEEDS
30