BIDANG MANUFAKTUR
Oleh:
NAMA : AKHMAD YAFIE
NIM : H1F114062
Wakil Rektor Bidang Akademik Wakil Rektor Bidang Umum Wakil Rektor Bidang Wakil Rektor Bidang
dan Keuangan Kemahasiswaan dan Alumni Perencanaan, Kerjasama dan
Humas
Dosen Pengampuh
Mahasiswa
KATA PENGANTAR
2
Akhmad Yafie
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhn Yang Maha Esa atas
penyusunan makalah ini, maka penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Bapak Ach. Kusairi S, MM., MT. selaku Ketua Program Studi Teknik
Pengampu 1.
3. Ibu Agustina Hotma Uli Tumanggor, selaku dosen pengampu 2.
4. Bapak dan ibu saya yang selalu memberikan dukungan dan semangat
Akhir kata semoga makalah ini bias bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya dan penulis pada khusunya, penulis menyadari bahwa dalam pembuatan
makalah ini masih jauh dari sempurna untuk itu penulis menerima saran dan kritik
yang bersifat membangun demi perbaikan kearah kesempurnaan. Akhir kata penulis
sampaikan terimakasih.
Penulis
DAFTAR ISI
Judul Halaman
3
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
BAB I PENDAHULUAN
4
3.4 Jadwal Pelaksanaan Penelitian ............................................... 12
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1 Latar Belakang
bidang teknologipun ikut berkembang sangat pesat dengan pesat dengan harapan
Jika diperhatikan, segala kebutuhan manusia tidak lepas dari unsur logam.
Karena hampir semua alat yamg digunakan manusia terbuat dari unsur logam.
manusia untuk memperbaiki sifat-sifat dari logam tersebut. Yaitu dengan merubah
Adapun sifat mekanis dari logam antara lain: kekerasan, kekuatan, keuletan,
kelelahan dan lain-lain. Sedangkan sifat fisiknya yaitu dimensi, konduksitivitas lstrik,
dapat dipersempit sesuai kegunaanya. Seperti misalnya pada baja karbon. Baja
karbon mendapat prioritas yang utama untuk dipertimbangkan. Karena baja karbon
mudah diperoleh, mudah dibentuk atau sifat permesinannya baik dan harganya
relative murah. Karena baja karbon mendapat prioritas utama maka dituntut untuk
5
memodifikasi atau memperbaiki sifatnya seperti kekerasan, kekerasasn pada
permukaan, tahan aus akibat gesekan. Karena hal tersebut maka perlu diadakan
logam agar diperoleh sifat-sifat yang diinginkan. Dengan cara pemanasan dan
keadaan fase padat sebagai upaya untuk memperoleh sifat-sifat tertentu dari logam.
Salah satu cara adalah dengan menggunakan proses karburasi yaitu dengan
dari tidak mampu dikeraskan menjadi mampu dikeraskan. Hal tersebut dapat
dilakukan dengan cara proses carburizing. Dimana salh satu metodenya adalah
Memurut PT. Techno Metal Industry, carburizing atau dapat disebut karburisasi
suhu kritis dalam lingkungan yang mengandung karbon. Baja pada suhu sekitar
suhu kritis mempunyai afinitas terhadap karbon. karbon diabsorpsi ke dalam logam
membentuk larutan padat karbon-besi dan pada lapisan luar memiliki kadar karbon
yang tinggi. Bila cukup waktu, atom karbon akan mempunyai kesempatan untuk
berdifusi ke bagian-bagian sebelah dalam. Tebal lapisan tergantung dari waktu dan
2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada proposal ini adalah sebagai berikut:
a. Bagaimana cara mengetahui hubungan penahanan waktu pemanasan
6
b. Bagaimana kekerasan dapat dicapai dengan proses karburisasi pada
3 Batasan Masalah
Batasan yang diberikan agar peneliti lebih spesifik adalah sebagai berikut:
berikut:
sivitas akademika.
c. Sebagai bahan masukan dalam mempertimbangkan pengambilan
7
BAB II
DASAR TEORI
media yang digunakan pengarbonan ini adalah cairan garam, biasanya sodium
mengandung karbon garam ini juga mengandung nitrogen (N). oleh sebab itu, selain
cyanide adalah kulit luar yang mempunyai kadar karbon yang lebih tinggi dan kadar
nitrogen yang lebih rendah. Proses pada karburisasi cair (liquid carburizing) adalah
baja dipanaskan di atas suhu Ac1 dalam dapur garam cyanide sehingga karbon dan
8
nitrogen dapat berdifusi dalam lapisan luar. Baja karnon rendah dengan kadar C
kebutuhan komponen mesin yang berupa pisau potong, dijumpai pada mesin-mesin
penerapan teknologi tepat yang digunakan material dasar (raw materials) yang
karbon pada baja karbon rendah melalui proses pack carburizing. Prosesnya
ini menghasilkan kesimpulan bahwa telah terjadi difusi atom karbon (C) kedalam
struktur baja. Hal ini ditunjukan dengan adanya kenaikan kekerasan pada
permukaan material dan terlihat pada gambar struktur micro. Dengan demikian baja
dikeraskan. Jadi baja karbon rendah setelah di pack carburizing dapat digunakan
sebagai material alternatif untuk pisau potong dengan harga yang lebih murah.
9
logam adalah proses karburasi (carburizing) yang bertujuan meningkatkan
karakteristik fatiq dengan car menambah kekerasan permukaan logam. Pada proses
perlakuan panas ini material yang dipergunakan plat baja S-35C, dengan bahan
yang dipakai berupa bubuk Carbon dengan komposisi 60% dan cangkang kerang
penahan adalah 15 menit, 30 menit, dan 45 menit dengan media pendingin berupa
oli SAE 20-50. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pelat baja S-35C,
oli SAE20-50, karbon (arang kayu nani) dan cangkang kerang (CaCO 3). Alat yang
digunakan dalam penelitian ini adalah oven pemanas (barmsteal thermolyne type F-
6000), mesin uji kekerasan mitutoyo type AR-20, tang jepit, sarung tangan, jaket
tahan api, gancu, wadah penampung oli, majun, ampelas, kotak baja.
BaCo3, karena sifatnya yang lunak, liat dan mudah dibuat, baja banyak digunakan
sebagai bahan dalam pembuatan suatu produk. Untuk mendapatkan sifat yang
keras pada permukaan dan tetap lunak pada intinya maka dilakukan proses
difungsikang sesuai dengan tujuan desainnya. Salah satu cara untuk melakukan
pengerasan permukaan ini adalah dengan media carbon padat atau pack
pembakar yang dirancang tahan panas serta mudah dioprasikan. Aman dengan
bahan bakar batu bara. Untuk penguji tungku yang telah dirancang dilakukan
10
campuran arang tempurung kelapa dan BaCo3. Temperatur pemanasan 980 o C dan
waktu tahan 4 jam. Kemudian dilanjutkan dengan proses quenching. Dari hasil
metallography dapat dilihat sampel uji yang telah dilakukan karburisasi, pada sisi
luarnya terlihat struktur mikro martensite dan bagian tengah ferrite pearlite. Ini
unsur karbon pada permukaan bahan uji. Dari hasi pengujian dapat dikatakan
bahwa tungku yang telah dirancang telah memenuhi tujuan desainnya sebagai
proses penambahan unsur karbon pada permukaan suatu komponen secara difusi
untuk memperbaiki sifat fisis dan mekanisnya. Proses ini biasanya dilakukan
terhadap baja karbon rendah. Arang tempurung kelapa adalah produk yang
senyawa karbon komples tidak teroksidasi menjadi karbon dioksida. Media karburasi
arang tempurung kelapa dari pasar kranggan, Yogyakarta, digiling menjadi serbuk
dan diayak lolos mesh 30. Baja karbon menjadi rendah dengan substrat dengan
diameter 20 mm dan tebal 10 mm. metode karburishing yang dipakai adalah pack
karburising dengan kotak dibuat dari pipa baja diameter 50,8 mm dan tebal 2 mm.
Bagian bawah ditutup plat tebal 2 mm, disambung dengan dilas. Tutup atas dibuat
2.2 Carburizing
11
Carburizing merupakan penambahan unsur C pada permukaan baja karbon
rendah yang dapat diperoleh dari kayu arang maupun serabut kelapa. Dengan
pemanasan pada suhu 850-950o C, unsur karbon yang terlepas dari arang kayu atau
tempurung kelapa akan terdifusi kedalam baja sehingga meningkatkan kadar karbon
pada permukaan. Ketebalan masuknya unsur Cini dapat mencapai 0,5-2 mm baja
2.3 Karbon
dasar dari sebagian besar organisme hidup.karbon adalah unsur yang paling
kesehatan dan stabilitas planet melalui siklus karbon. Siklus ini sangat kompleks,
konsumen sangat akrab dengan elemen tersebut, dan bersama dengan berbagai
bentuk baru yang muncul. Nomor atom unsur ini adalah enam, dan diidentifikasi
dengan symbol C pada table periodik. Struktur melukel karbon adalah sedemikian
membentuk ribuan senyawa. Molekul juga berikatan antara satu sama lain dengan
cara yang berbeda, menciptakan bentuk-bentuk lain dari karbon sepeti berlian,
substansi yang paling sulit dibumi, dan grafit, salah satu bahan paling lembut di
planet ini. Karakteristik karbon kadang berubah, tergantung pada apa dan
12
BAB III
METODE PENELITIAN
Objek penelitian ini adalah baja karbon rendah ST 40 yang kemudian diberi
Alat:
a. Oven Pemanas
b. Oli
Bahan:
13
Adapun prosedur yang dilakukan tentang proses penelitian meliputi :
Proses Quenching
14
Data hasil pengujian
Pembahasan
Kesimpulan
Rencana Bulan
Kegiatan Spetember Oktober November Desember Januari
Studi
LIterature
Pengumpulan
Data
Menyusun
Laporan
Seminar
Proposal
Seminar
Proposal
Seminar Hasil
Sidang Akhir
15
DAFTAR PUSTAKA
Karbon Rendah Dan Stainless Steel, Vol. 1 No. 1, Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Teknik Mesin, Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Halu Oleo.
Arianto Leman S, dkk, 2014, Pahat Dari Bajak Karbon Rendah Yang
Hoe on Small Metal Industy in The Distric Pringsewu, Vol. 2 No. 1, Jurnal
16
Bambang Kuswanto, 2010, Perlakuan Pack Carburizing pada Baja
Hasyim Semarang.
Sumber Karbon Berbeda Pada Proses Pack Carburizing, Vol. 2 No. 1, Jurnal
Dan Proses Pack Carburizing Pada Baja Karbon Rendah di Tinjau Dari
17
Hafni, Nuzral, 2014, Pengujian Tungku Pack Carburizing untuk
Yogyakarta.
Hasanuddin, Makassar.
Proses Karburisasi Cair Terhadap Kekerasan Baja AISI 1025 dengan Media
Mekanis Pada Proses Pengarbonan Padat Baja Karbon Renda, Vol. 6 No. 2,
Tadulako, Palu.
18
Muhammad Sadat Hamzah, 2008, Peningkatan Ketahanan Aus Baja
Bekas dan Arang Tempurung Kelapa Baru untuk Media Karburasi Baja
Karbon Rendah, Vol. 8 No.1, Media Teknika, Program Studi Teknik Mesin,
Ria Dwi Izahyanti, dkk, 2013, Analisa Struktur Mikro Baja Karbon JIS
SCM 415 Pada Proses Pack Carburizing Menggunakan Media Arang Aktif
Negeri Padang.
19
Viktor Malau, Khasani, 2008, Karakterisasi Laju Keausan Dan
Kekerasan Dari Pack Carburizing Pada Baja Karbon, Jurnal Media Teknik,
Sebagai Media Donor Atom Karbon Pada Proses Karburasi Terhadap Baja
20