Tidak semua jenis serangga merugikan manusia, ada beberapa jenis serangga
mempunyai arti
misalnya. Lebah penghasil madu. Selain menghasilkan Madu, juga berperan membantu
proses penyerbukan pada tanaman.
Yaitu serangga (artropoda) itu sendiri yang menyebabkan sakit pada organ manusia atau
hewan.
mis. Entomofobia, dermatosis kehilangan darah, racun serangga, alergi, miasis dan
kerusakan alat indra.
Selain serangga dapat menimbulkan penyakit pada manusia secara langsung, namun
serangga juga berperan sebagai vektor penyakit.misal : Nyamuk Aedes sebagai vektotr
penyakit Demam Berdarah Dengue. Nyamuk Culex sebagai vektor penyakit Filariasis
3. Keuntungan serangga
Banyak serangga yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, diantaranya yaitu sebagai
organisme pembusuk dan pengurai termasuk limbah, sebagai objek estetika dan wisata,
bermanfaan pada proses penyerbukan maupun sebagai musuh alami hama tanaman, pakan
hewan (burung) yang bernilai ekonomi tinggi, penghasil madu (dari genus Apis) dll.
Disamping peran secara langsung serangga juga memiliki peran yang tidak langsung yaitu
menjaga keseimbangan ekologi di alam, karena serangga adalah salah satu dari rantai
makanan, dimana beberapa jenis burung menjadikan serangga sebagai makanannya,
namun jika jumlah yang tidak terkendali karena keseimbangan alam yang terganggu karena
akibat berkurangnya pemangsa serangga, maka jumlah serangga akan tidak terkendali,
karena salah satu sifatnya perkembang biakannya yang cepat, sehingga hal ini juga akan
merugikan, baik bagi pertanian, perkebunan, kepada manusia secara langsung.
Serangga memiliki protein yang tinggi, energi, dan sejumlah vitamin dan
mineral. Penelitian tentang pemanfaatan serangga sebagai salah satu
sumber makanan sudah lama dilakukan. Salah satunya dilakukan oleh
WS Bristowe pada tahun 1932 yang meneliti di Laos dan Siam (dikenal
dengan Thailand). Jenis serangga yang dikonsumsi bervariasi dan dalam
jumlah yang sangat banyak, antara lain: (1) binatang air kecil (sejenis
kepiting); (2). belalang; (3). Laba-laba; (4). Lipas; (5). Jangkrik; (6).
Kumbang; (7). Lebah Madu; (8). Anai-Anai; (9). Rayap; (10). Semut;
udang). Serangga tersebut dikonsumsi berbagai lapisan masyarakat, termasuk kalangan istana di
Bangkok.
Bahkan Prof. Dr. Ir. Dodi Nadika, pakar rayap IPB menjadikan
Cryptotermes cynocepphalus light (Rayap Kayu Kering = RKK) sebagai
permen. RKK mengandung protein yang cukup tinggi, sekitar 14.2 persen
dari bobot basah tubuh atau 55.7 persen dari bobot kering tubuh,
karbohidrat 10.2 persen, dan lemak 25.2 persen terhadap bobot kering
tubuh. Pembuatannya dilakukan dari pekatan protein dicampur HFS
(sirup fruktosa tinggi, dimasak pada suhu 70-100 derajat celcius,
9.8 persen.