Anda di halaman 1dari 5

3/18/2017 Media,IsuTerorisme,Stereotipe,danSikapDiskriminatif

|SATURDAY,MARCH18,2017
HOME
ABOUTUS
PROFILE
DOWNLOADPAGE
CALENDAROFACTIVITY
DIRECTIONTOOUROFFICE
BLOG
VIEWPOINT
ESSAYS
CHRONICLES
ACTIVITIES
CURRENTACTIVITY
RESEARCH
DOCUMENTARYVIDEO
TRAININGS
RESEARCHTRAINING
VIDEODOCUMENTARY
FORUMINTERSEKSI
LIMITEDDISCUSSION
SHOWCASE
SITEMAP

Media,IsuTerorisme,Stereotipe,
danSikapDiskriminatif

MonicaDianAdelina
PenelitiTheInterseksiFoundation,Jakarta

http://interseksi.org/archive/publications/essays/articles/media_isu_terorisme.html 1/5
3/18/2017 Media,IsuTerorisme,Stereotipe,danSikapDiskriminatif

Parapenstudiilmukomunikasidaridulusampaisekarangberbedapendapatmengenaikekuatanmedia
massadalammemengaruhipendapatkhalayak.Sebagianmengatakansesungguhnyamediaitusangat
powerfull.Mediatidakhanyasanggupmemengaruhiopinipublik,tapijugatindakanpublik.Disisi
lain,pengaruhmediadikatakanterbatas,tergantungpadakonteksruangdanwaktu,dandimanamedia
itubekerja.Bagimerekayangmenganggapthemediaispowerfull,kemudianmelahirkanbeberapa
teorikomunikasimassayangmemilikipengaruhbesarterhadapmasyarakatdanbudaya,salahsatunya
yaituTeoriPeluru(BulletTheory).

TeoriPeluruadalahnamayangdiberikanolehpenelititerhadapkonsepsipertamatentangefek
komunikasimassa.Iabiasajugadisebutteorijarumhipodermik(hypodermicneedletheory)atausabuk
transmisi(transmisionbelttheory).Padadasarnyapandanganininaifdansimplistik,yangmenganggap
efekefekpesankomunikasimassademikiankuatdankuranglebihbersifatuniversalpadaseluruh
audiensyangmendapatterpaanmedia.Menurutteoriini,mediamenyajikanstimulasikuatyangsecara
seragamdiperhatikanolehaudiens.Stimuliinimembangkitkandesakan,emosiatauproseslainyang
hampirtidakterkontrololehaudiens.Setiapaudiensmemberikanresponyangsamapadastimuliyang
datangdarimediamassa.Karenateoriinimengasumsikanaudiensyangtidakberdayaditembakioleh
stimulimediamassa.

Representasiyangumumdilakukanolehmediabaikdalambentukgambarmaupunteksseringkali
mengandungstereotipe,yangmemudahkanmediauntukmenciptakanhubunganinstandenganaudiens.
Dalamkasusterorisme,stereotipeiniseringmunculdalamsketsapelaku.Beberapastereotipeseperti:
pelakunyamiskin,pendiamdantaatberibadah(psikologis)danberwajahdanberpenampilantertentu
(fisik).Stereotipeterhadappelakuinimerupakanakibatdaripemberitaanmediayangcenderunglebih
menyorotiprofilingpelaku.FilmkomediEscapefromGuantanamoBay(2008)mempresentasikan
steteotipemediaAmerikaterhadapsosokpelakuterorismesecarafisikyaitubertampangTimurTengah.
Selainitufilminijugamerupakansatire(sindiran)terhadapfobiawargaAmerikaterhadaporangasing
terutamayangbertampangTimurTengah.FilminijugamenggambarkanpenjaraGuantanamoyang
merupakanpenjarakhususuntukorangorangyangdicurigaisebagaiteroris.Filminimenunjukkan
bahwastereotipetentangpelakuterorismememangsudahmenjangkitwargaAmerika.

DalamesaisingkatinisecararingkassayaakanmenggunakanTeoriPeluruuntukmengkajiaspek
komunikasimassa,TeoriKognitif(Cognitivetheory)darisegipsikologis,danfilmHaroldandKumar,
EscapefromGuantanamoBay(2008),untukmelihatapakahpemberitaanmediaAmerikaterhadap
pelakuterorismemenciptakanstereotipeditengahtengahmasyarakatAmerikayangkemudian
melahirkansikapdiskriminatif?

http://interseksi.org/archive/publications/essays/articles/media_isu_terorisme.html 2/5
3/18/2017 Media,IsuTerorisme,Stereotipe,danSikapDiskriminatif

TeoriPelurumerupakanteoripertamatentangpengaruhatauefekkomunikasimassaterhadap
khalayaknya.[1]TeoripeluruinipertamakalidikemukakanolehWilburSchrammpadatahun1950an.
Isiteoriinimengatakanbahwaaudiensbenarbenarrentanterhadappesanpesankomunikasimassa.Ia
menyebutkanpulabahwaapabilapesan"tepatsasaran",iaakanmendapatkanefekyangdiinginkan.
Sedangkanistilahteori"jarumsuntik"atauhypodermicneedletheorysecaraharfiahberasaldarikata
bahasainggris,yaituhypodermicberarti"dibawahkulit"danneedlebermakna"jarum".Istilahini
mengasumsikananggapanyangserupadenganteoripeluru,yaitubahwamediamassamenimbulkan
efekyangkuat,terarah,segeradanlangsung.Anggapaninisejalanpuladenganpengertian"perangsang
tanggapan"atau"stimulusrespons"yangmulaidikenalsejakpenelitianilmujiwapadatahun1930an.

Padadekade1950an,WilburSchrammpernahmenyatakanbahwaseorangkomunikatordapat
menembakkanpelurukomunikasiyangbegituajaibkepadakhalayakyangbersifatpasiftidakberdaya.
Akantetapidalamkaryatulisnyayangditerbitkanpadaawaltahun1970an,Schrammmemintakepada
parapeminatnyaagarteoripelurukomunikasiitudianggaptidakada,sebabkhalayakyangmenjadi
sasaranmediamassaituternyatatidakpasif.PernyataanSchrammtentangpencabutanteorinyaitu
didukungolehPaulLazarsfelddanRaymondBauer.Lazarsfeldmengatakanbahwajikakhalayak
diterpapelurukomunikasi,merekatidakjatuhterjerembab.Kadangkadangpeluruitutidakmenembus.
Adakalanyapulaefekyangtimbulberlainandengantujuansipenembak,yaitumediamassa.Seringkali
pulakhalayakyangdijadikansasaransenanguntukditembak.

TeoriKognitifmenekankanandilsepertikategorisasi,penonjolandanskemayangkesemuanyabersifat
sistematik,danbiasanyamenyertaiterjadinyapembentukankesan.[2]Stereotipedapatdibentukmelalui
beberapatahap:

Proseskategorisasi:orangcenderunguntukmengkategorikanoranglainkedalamberbagitipe.
Namunsampaitaraftertentukeseluruhanpemikirantersebutdapatbersifatpenyederhanaan
yangdilebihlebihkan.Prosesitudapatmengaburkanperbedaandiantaraanggotakelompok
lain,karenaseringkalihanyadidasarkanpadaisyaratyangpalingjelasdanmenonjol.

Stimulusyangmenonjol:orangbiasanyalebihbanyakmemperhatikanstimulusyangrelevan
danmenonjol.Sehinggaperbedaanitucenderungmunculdidalambenakmerekaketika
berhadapandengananggotakelompoklainterutamabilamerekatampakmencolokdi
lingkungan.Sehinggastereotypingdangeneralisasibersifatsepertikejadianalamiah.

Prosesskema:kecenderunganuntukberpegangteguhpadastereotipeyangkakujugaberkait
eratdengantendensiuntukmendikotomikandanberpikirdalampolayangkontrassecara
ekstrem.Tahapanakhirinimenjelaskanbahwabilastereotipemerupakanstrukturkognitifyang
terdiridarisekumpulanharapanmengenaikelompoksosial,stereotipeitubisadianggapsebagai
skema.Informasibaruyangtidakkonsistendenganskemacenderungditolak.

http://interseksi.org/archive/publications/essays/articles/media_isu_terorisme.html 3/5
3/18/2017 Media,IsuTerorisme,Stereotipe,danSikapDiskriminatif


Stereotipeadalahgambaran(citra,persepsi)tentangsuatukelompoksosialdalamkognisikelompok
sosiallainnya.Biasanyaiabersifatsimplisitiknamuntetappunyafungsi,yaknimembantuseseorang
darisatukelompokuntukmulaibersikapterhadapkelompoklainnya.Stereotipedapatmenumbuhkan
prasangkayangpadagilirannyamelahirkansikapdiskriminatif.Dalamkalimatlain,stereotipeadalah
suatukeyakinanyangdigeneralisir,dibuatmudah,disederhanakanataudilebihlebihkanmengenai
suatukategoriataukelompokorangtertentu.Keyakinantersebutbiasanyabersifatkakudandiwarnai
emosi,walaupuntidakjarangiadilontarkandalamkemasanhumor.Dalamkontekskomunikasiantar
budaya,stereotipejugabervariasidalambeberapadimensi,yaitu:

dimensiarah:tanggapanbersifatpositifataunegatif
dimensiintensitas:seberapajauhseseorangpercayapadastereotipyangdipercayai
dimensikeakuratan:seberapatepatsuatustereotipdengankenyataanyangbiasaditemui
dimensiisi:sifatsifatkhususyangditerapkanpadakelompoktertentu.

GordonAllportmenyatakanbahwapembentukanstereotipeyangdisederhanakanbesifatfungsional
dalamartimemudahkanprosespengambilankeputusan.[3]Teorikognitifmenegaskankaitanantara
stereotipedanmemoriseseorang.Makasewaktuseseorangmenjelajahmemorinya,iaakhirnyahanya
akanmenemukanbuktibahwaoranglainmemangsepertiapayangiakatakan.Karenamediamassa
melaporkanduniasecaraselektif,sudahtentumediamassamempengaruhipembentukancitratentang
lingkungansosial.Bahkankarenaadanyadistorsi,mediamassajugadapatmemberikancitradunia
yangkeliru.Citraadalahgambarantentangrealitasdantidakharusselalusesuaidenganrealitasyang
sebenarnya.Citraadalahduniamenurutpersepsikita.Mediamassaikutberpengaruhdalam
pembentukancitraini.

Dariduateoridancontohkasusyangsudahdipaparkandiatas,analisisdankesimpulanyangdidapat
adalahsebagaiberikut:mediasebagaisumberdariberbagaimacaminformasimentransferpesan
kepadaaudiensmelaluiberbagaialatsepertiradio,suratkabarmaupunTVdariberbagaikanal.Dalam
kasuspelakuterorisme,mediamentransferpesanpadaaudiensyangmencitrakanpelakuterorisme
bertampangdanberatributkhasTimurTengah.Mediasecaraterusmenerusmenstimulasiaudiens
dengangambargambardannarasinarasiyangsama.

KalaukitakembalimerujukTeoriPeluru,stimulasiinimembangkitkandesakan,emosiatauproseslain
yangtidakterkontrololehaudiens.Setiapaudienskemudianakanmemberikanresponyangsamapada
stimuliyangdatangdarimediamassa.Pandanganprosessatuarahmemperlihatkangambaranyang
sederhanadimanaaudiensberadapadaposisisebagaipenerimapesanyangbersikappasif.Pada
akhirnyahalinimenyebabkanmunculnyastereotipe,yaitusuatukeyakinanyangdigeneralisir,dibuat
mudah,disederhanakanataudilebihlebihkanmengenaisuatukategoriataukelompokorangtertentu.
http://interseksi.org/archive/publications/essays/articles/media_isu_terorisme.html 4/5
3/18/2017 Media,IsuTerorisme,Stereotipe,danSikapDiskriminatif

Keyakinantersebutbiasanyabersifatkakudandiwarnaiemosi,dalamhaliniemositerhadappelaku
terorisme.Lebihlanjut,stereotipeyangmunculdapatmenumbuhkanprasangkayangpadagilirannya
melahirkansikapdiskriminatif.

DalamkasuspemberitaanmediaterhadappelakuterorismediAmerika,steteotipeyangtimbuhljelas
bahwapelakuadalahorangArab(bertampangTimurTengah).Akibatdaristereotipeiniyangkemudian
terjadiadalahdiskriminasi.DalamfilmEscapefromGuantanamoBaysikapdiskriminatifsebagai
akibatdaristereotipeterlihatdalamadegansaatKumarmenjalanipemeriksaandiBandara.Haroldyang
bertampangorientalAsiatidakdiperiksaberlebihandantidakmenerimatatapancurigadaripetugasnya,
sedangkanKumaryangbertampangTimurTengahdiperiksalebihlamadengantatapanpenuhcuriga.

Sikapdiskriminatifjugaterlihatdalamadegandidalampesawat,saatseorangpenumpangsangat
histerismelihatbong(alatmenghisapganja)yangdibawaKumar.Iamengiraalatituadalahdetektor
bom.Saatsatuorangituhisteris,penumpanglainikutmenjadihisteris.Pradugabahwaalattersebut
adalahdetektorbomtimbulkarenaKumaryangmembawanya,KumaryangbertampangTimurTengah.
PradugapradugaserupadiAmerikaseringdiarahkanpadaorangorangbertampangTimurTengah.Hal
haltersebutmenunjukkanbahwatelahmunculstereotipeyangsangatkuatditengahmasyarakat
AmerikaterhadappelakuterorismeyangdisebabkanolehpemberitaanmediaAmerikayangpada
akhirnyamemicusikapdiskriminatif.


Catatan

[1]W.J.Severin,andJ.W.Tankard,CommunicationTheoriesOrigins,MethodsandUses.New
York:HastingsHouse,(1979)

[2]DavidKrechandRichardS.Crutchfield,TheoryandProblemsofSocialPsychology(NewYork:
McGrawHillBookCo.,1948).

[3]GordonW.Allport,"Prejudice:AProbleminPsychologicalandSocialCausation",Journalof
SocialIssuesVolume6,IssueS4,pages423,December1950

2010THEINTERSEKSIFOUNDATION.ALLRIGHTSRESERVED.ContactUs

HOME/
VIEWPOINT/
ESSAYS/
Media,IsuTerorisme,Stereotipe,danSikapDiskriminatif/

http://interseksi.org/archive/publications/essays/articles/media_isu_terorisme.html 5/5

Anda mungkin juga menyukai