Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN
I. Peranan Laboratorium
Laboratorium merupakan salah satu sarana yang penting dalam proses belajar mengajar, baik
sebagai tempat belajar atau sebagai sumber belajar sehingga diperlukan suatu laboratorium yang
aman dan dan nyaman. Laboratorium yang bersifat nyaman memiliki arti bahwa segala kebutuhan
dan keperuan untuk melakukan kegiatan telah tersedia di tempat yang semestinya atau mudah
untuk diakses bila akan digunakan, sedangkan laboratorium yang memiliki sifat aman artinya segala
penyimpanan material berbahaya dan kegiatan berbahaya telah dipersiapakan keamanannya.
Dalam rangka meningkatkan efesiensi dan efektifitas laboratorium harus dikelola dan di manfaatkan
dengan baik. Sebagus dan selengkap apapun suatu laboratorium tidak akan berarti apa-apa bila
tidak di tunjang oleh manajemen yang baik. Kegiatan laboratorium akan memberikan peran yang
sangat besar terutama dalam 1) Membangun pemahaman konsep; 2) Verifiasi (pembuktian)
kebenaran konsep; 3) menumbuhkan keterampilan proses (keterampilan dasar dalam kerja ilmiah)
serta efektif siswa; 4) Menumbuhkan rasa suka dan motivasi terhadap pelajaran yang dipelajari;
5) melatih kemampuan psikomotorik, dengan melihat begitu banyak manfaat yang di dapat dari
kegiatan laboratorium/ praktikum, sehingga pemanfaatan laboratorium sangatlah diperlukan.
Laboratorium kimia merupakan salah satu jenis laboratorium yang dianggap cukup berbahaya dalam
melaksanakan percobaan, sehingga tidak jarang dalam melakukan percobaan kimia yang berbahya
tidak dilakukan walaupun percobaan tersebut sangatlah diperlukan dalam peningkatan pemahaman
siswa tentang materi tertentu. Perlaksanaan percobaan kimia sebenarnya dapat dilakukan dengan
baik apabila ada penanganan dan pengoprasian laboratorium yang baik dan benar. Untuk
mendapatkan penanganan laboratorium yang baik diperlukan suatu manajemen/ pengelolaan
laboratorium yang baik, baik dalam penanganan alat, bahan dan tata letak laboratorium yang bebar
disamping kesadaran dalam
menggunakan laboratorium yang baik dan benar. Pada dasarnya pengelolaan merupakan tanggunga
jawab bersama baik pengelolaan maupaun pengguna. Oleh karena itu, setiap orang yang terlibat
harus memiliki kesadaran dan merasa terpanggil untuk mengatur, memelihara, dan mengusahakan
keselamatan kerja. Mengatur dan memelihara laboratorium merupakan upaya agar laboratorium
selalu tetap berfungsi sebagaimana mestinya, sedangkan upaya menjaga keselamatan kerja
mencakup usaha untuk selalu mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan sewaktu bekerja di
laboratorium dan penanganannya bila terjadi kecelakaan. Para pengelola laboratorium hendaknya
memiliki pemahaman dan keterampilan kerja di laboratorium, bekerja sesuai dengan tugas dan
tanggung jawab dan mengikuti peraturan. Pegelola laboratorium biasanya teridiri dari : 1) kepala
Sekolah; 2) Wakil Kepala Sekolah; 3) Kordinator Laboratorium ; 4) Penanggungjawab laboratorium :
5) Laboran
Para pengelola tersebut mempunyai tugas dan kewenangan yang berbeda namun tetap sinergi
dalam pencapaian tujuan bersama yang telah ditetapkan (Sugiharto, 2008). Agar siswa dapat
menggunakan laboratorium secara optimal, maka kondisi laboratorium juga diupayakan tetap bersih
dan nyaman. Kondisi laboratorium yang baik memiliki beberapa syarat diantaranya ada tidaknya
organisasi dan administrasi laboratorium, kelengkapan ruangan, kelengkapan perabot, penataan
alat dan bahan, kebersihan dan kerapian serta keselamatan kerja laboratorium.
Untuk itulah pemahaman tentang pengelolaan laboratorium sangat penting untuk dimiliki oleh
pihak-pihak yang terkait dengan laboratorium, baik secara langsung maupun tidak.
BAB II
ISI
Menurut Direktorat Pendidikan Menengah Umum (1995:7) laboratorium adalah tempat melakukan
percobaan dan penyelidikan, tepat ini dapat merupakan suatu ruangan tertutup, kamar, atau ruang
terbuka. Sedangkan menurut kamus laboratorium berarti tempat untuk mengadakan percobaan
(penyelidikan), dan sebagainya segala sesuatu yang berhubungan dengan ilmu fisika, kimia, dan
sebagainya. Sedangkan menurut Emha (2006) laboratorium sekolah merupakan suatu tempat atau
lembaga tempat peserta didik belajar serta mengadakan percobaan (penyelidikan).
Pengelolaan laboratorium akan berjalan dengan baik dan efektif bilamana dalam struktur
organisasi laboratorium didukung oleh Board Of Management yang brfungsi sebagai peranan
pengaruh dan penasehat. Board Of Management terdiri atas para senior yang mempunyai
kompetensi dengan kegiatan laboratorium yang bersangkutan.
Ada beberapa perangkat pengelolaan laboratorium yang standar untuk dilaksakan guna
mengoptimalkan peranan laboratorium dalam pembelajaran yaitu :
1. Tata ruang laboratorium
2. Alat yang baik dan terkalibrasi
3. Infrastruktur laboratorium
4. Administrasi laboratorium
5. Organisasi laboratorium
6. Fasilitas pendanaan (Sumber Dana)
7. Investasi dan keamanan laboratorium
8. Pengamanan laboratorium
9. Disiplin dan keterampilan laboran
10. Keterampilan sumber daya manusia
11. Peraturan dasar di laboratorium
Semua perangkat-perangkat tersebut diatas, jika dikelola secara optimal akan mendukung
terwujudnya penerapan manajemen laboratorium yang baik. Dengan demikimian manajemen
laboratorium dapat dipahami sebagai suatu tindakan pengelolaan yang kompleks dan terarah.

1. Tata Ruang Laboratorium


Menurut Wirjosoemarto (dalam Baim, 2011) Fasilitas laboratorium adalah :
Laboratorium yang baik harus dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk memudahkan pemakaian
laboratorium dalam aktivitasnya. Fasilitas tersebut ada yang berupa fasilitas umum dan khusus.
Fasilitas umum merupakan fasilitas yang dapat digunakan oleh semua pemakai laboratorium seperti
penerangan, ventilasi, air, bak cuci (sinks), aliran listrik dan gas. Fasilitas khusus berupa peralatan
dan meja belajar, seperti meja siswa/mahasiswa, meja guru/dosen, kursi, papan tulis, lemari alat,
lemari bahan, ruang timbang, lemari asam, pelengkapan P3K, pemadam kebakaran dan lain-lain
Pemakaian laboratorium hendaknya memahami tata letak atau layout bangunan laboratorium.
Pembangunan suatu laboratorium tidak dipercayakan begitu saja kepada seorang arsitektur
bangunan. Banyak faktor yang harus dipertimbangkan sebelum membangun laboratorium. Faktor
faktor tersebut diantaranya adalah lokasi bangunan laboratorium dan ukuran ruang. Persyaratan
lokasi bangunan laboratorium tidak terletak pada arah angin yang menuju bangunan lain atau
permukiman. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar untuk menghindari penyebaran gas-gas
berbahaya. Bangunan laboratorium juga harus dekat dengan sumber air, dan tidak terlalu dekat
dengan bangunan yang lain. Lokasi laboratorium harus mudah dijangkau untuk pengontrolan dan
memudahkan penindak lanjutan misalnya terjadi kebakaran. Selain persyaratan lokasi perlu
dikerhatikan juga tata letak, ruang sebaiknya di tata sedemikian rupa (baik). Tata ruang yang
sempurna harus dimulai sejak perencanaan gedung sampau pada plaksanaan pembangunan. Sebuah
laboratorium yang baik memiliki tata ruang dengan komponen sebagai berikut :
a. Pintu masuk (in)
b. Pintu keuar (out)
c. Pintu darurat (emergency-exit)
d. Ruang persiapan (preparation- room)
e. Ruang peralatan (equipment room)
f. Ruang penangas (fume room)
g. Ruang penyimpanan (strorage room)
h. Ruang istirahat/ ibadah
i. Ruang Staf (Staff-room)
j. Ruang Teknisi (technician-room)
k. Ruang prasarana kebersihan
l. Ruang toilet
m. Lemari praktikan (locker)
n. Lemari gelas (glass-rack)
o. Lemari alat-alat optic (optical-rack)
p. Pintu jendela diberi kawat kasa, agar serangga dan burung tidak dapat masuk
q. Fan (untuk dehumidifier)
r. Ruang ber-AC untuk alat-alat yang memerlukan persyaratan tertentu

2. Alat yang berfungsi dengan baik dan terkalibrasi


Pengenalan terhadap laboratorium merupakan kewajiban bagi setiap petugas laboratorium,
terutama yang akan mengoprasikan peralatan tersebut. Setiap alat yang akan dioprasikan harus
dalam kondisi yang baik yaitu dengan syarat :
a. Siap untuk dipakai (ready for use)
b. Bersih
c. Berfungsi dengan baik
d. Terkalibrasi
Ada beberapa peralatan yang harus disertai dengan petunjuk penggunaan (manual-operation), hal
ini diperlukan untuk menghindari terjadinya kerusakan. Dalam buku manual terdapat juga petunjuk
untuk perbaikan selanjutnya. Teknisi laboratorium yang ada harus senantiasa berada di tempat,
karena setiap kali peralatan dioperasikan akan ada kemungkinan alat tidak berfungsi dengan baik.
Beberapa peralatan yang dimiliki harus disusun secara teratur pada tempat tertentu, berupa rak
meja yang disediakan. Peralatan digunakan untuk melakukan suatu kegiatan pendidikan,
penelitian, pelayanan masyarakat atau studi tertentu. Karenanya alat-alat ini harus selalu siap
pakai, agar sewaktu-waktu dapat digunakan.
Peralatan laboratoium hendaknya dikelompokkan berdasarkan penggunaanya. Setelah selesai
digunakan, harus segera dibersihkan kembali dan di susun semula. Semua alat-alat ini sebaiknya
diberikan penutup (cover), seperti plastik transparan, terutama bagi alat-alat yang memang
memerlukannya. Alat-alat yang tidak ada penutupnya akan cepat berdebu, kotor dan akhirnya
dapat merusak alat tersebut.
Untuk memudahkan dalam penyimpanan dan pengambilan kembali alat yang ada di laboratorium,
maka sebaikknya dibuat daftar inventaris yang lengkap dengan kode dan jumlah masing-masing.
Alat yang sudah rusak atau pecah ditempatkan pada satu lemari tertentu, dan dituliskan dalam
buku kasus dan buku inventaris laboratorium. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
menyimpan alat laboratorium yaitu :
a. Bahan dasar pembuatan alat
b. Bobot alat
c. Kepekaan alat terhadap lingkungan
d. Pengaruh alat lain
e. Kelengkapan alat dalam satu set
Dalam menata dan penyimpanan alat laboratorium didasarkan pada :
a. Keadaan laboratorium yang ditentukan oleh fasilitas, susunan laboratorium, dan keadaan alat/
bahan
b. Kepentingan pemakai ditentukan berdasarkan kemudahan mencari dan dicapai, keamanan
dalam menyimpan dan pengambilan.
Perlakukan terhadap alat-alat di laboratorium yang akan digunakan hendaknya :
a. Membawa alat sesuai dengan petunjuk penggunaan
b. Menggunakan alat sesuai dengan petunjuk penggunaan
c. Menjaga kebersihan alat
d. Menyimpan alat
3. Infrastrutur Laboratorium
Infrastruktur dalam laboratorium meliputi srana dan prasara yang mendukung terhadap
kelengkapan dan kenyaman penggunaan laboratorium. Sarana dan prasarana ini terdiri dari sarana
utama dan sarana pendukung.
A. Sarana utama
Sarana utama mencakup lokasi laboratorium, konstruksi bangunan laboratorium dan sarana lain
seperti pintu utama, pintu darurat, jenis meja praktikum/peralatan, jenis atap, jenis dinding, jenis
lantai, jenis pintu, jenis lampu, jenis pembuangan limbah, jenis ventilasi, jenis AC, jenis tempat
penyimpanan, jenis lemari bahan kimia, jenis alat optik, jenis timbangan, dan instrument lain,
kondisi laboratorium dan lainnya.
B. Sarana pendukung
Mencakup terhadap ketersediaan energi listrik, gas, air, lemari asam, kipas angin (blower), papan
tulis, kotak obat-obatan, peralatan P3K, alat komunikasi, dan pendukung keselamatan kerja seperti
pemadam kebakaran, hidran dan sebagainya.

4. Administrasi Laboratorium
Pengadministrasian merupakan suatu proses pendokumenan seluruh sarana dan prasarana serta
aktivitas laboratorium. Dalam kaitannya dengan pengadaan alat dan bahan. Pengadministrasian
sarana dan prasarana laboratorium bertujuan untuk mencegah kehilangan/ penyalahgunaan,
memudahkan oprasional dan pemeliharaan, mencegah duplikasi/ overlapping permintaan alat dan
memudahkan pengecekan.
Setiap laboratorium memiliki jenis dan karakteristik yang berbeda-beda, namun dilihat dari pola
pengadministrasian memiliki pola dan aspek yang serupa. Sebagai contoh pola pengadministrasian
adalah :
a. Data ruangan Laboratorium
b. Kartu Barang
c. Daftar Barang
d. Daftar pengeluaran/penerimaan barang
e. Daftar usulan penerimaan barang
f. Kartu alat
g. Daftar alat
h. Kartu Zat
i. Daftar zat
j. Dafatar pengeluaran/ penerimaan zat
k. Daftar usulan/ permintaan zat
Dalam pengadministrasian ruangan laboratorium, setiap laboratorium harus memiliki denah yang
menggambarkan keadaan macam ruangan yang ada, jaringan listrik, jaringan air dan jaringan gas.
Ruangan ruangan tersebut harus tercatat namanya, ukurannya, dan kapasitasnya, dan data ini
tercantum dalam data ruangan laboratorium. Untuk mengadministrasikan fasilitas umum adalah
barang barang yang merupakan perlengkapan laboratorium. Barang-barang ini di data dalam kartu
barang dan daftar barang, untuk memudahkan pendataan baiknya diurutkan berdasarkna abjad.
Pengadministrasian alat dan zat bertujuan untuk memudahkan pengelompokan jenis alat dan zat
seperti alat gelas, alat listrik, alat logam, instrumnet, dan data dari alat alat ini dicantumkan
dalam kartu alat, daftar alat, dan demikian untuk zat. Selain pengadministrasian alat dan bahan/
zat sistem evaluasi dan pelaporan juga diperlukan yang bertujuan untuk kelancaran administrasi
yang baik, seyogianya laboratorium membeikan pelaporan kepada atasannya. Evaluasi dan
pelaporan kegiatan masing-masing laboratorium dapat dilakukan bersama dengan pimpinan setiap
semester atau tiap tahunyna, tergantung pada kesiapan yang ada agar semua kegiatan laboratorium
dapat dipantau dan sekaligus dapat digunakan untuk perencanaan laboratorium (seperti
penambahan alat-alat baru, rencana pembiayaan/ dana laboratorium yang diperluka, perbaikan
sarana dan prasarana yang ada)
5. Organisasi Laboratorium
Organisasi laboratorium meliputi struktur organisasi, deskripsi pekerjaan, serta susunan personalia
yang mengelola laboratorium tersebut. Bentuk susunan organisasi laboratorium dapat berupa
seperti bagan berikut ini :

Gambar. 1 Bagan Struktur Organisasi Laboratorium


Tugas dan tanggung jawab laboratorium selain mengkoordinir berbagai aspek laboratorium, juga
mengatur penjadwalan penggunaan laboratorium. Penjadwalan ini dikordinasikan dengan bagian
kurikulum dengan mempertimbangkan usulan-usuan guru.
Pada laboratorium yang menggunakan peralatan yang rumut atau kompleks, biasanya perlu
diangkat seorang operator alat. Operator alat bertanggung jawab terhadap alat yang
dioperasikannya. Oleh karena itu operator harus selalu siap jika sewaktu-waktu alat digunakan.
6. Fasilitas pendanaan (sumber dana)
Dalam melaksanakan kegiatan laboratorium untuk kesinambungan fungsional laboratorium salah
satu faktor utamanya adalah pendanaan atau anggaran yang memadai. Anggaran disini bertujuan
untuk melakukan penghematan. Untuk laboratorium sains anggaran harus disiapkan dua atau tiga
bulan sebelum tahun ajaran berjalan, sehingga memiliki waktu yang cukup untuk
mempertimbangkan pembatalan, dan memeberikan keputusan terhadap pemesanan dan pengadaan
alat dan bahan. Untuk melakukan persiapan anggaran ada bebrapa langkah-langkakh yang harus
dilakukan yaitu :
1. Cek semua persediaan alat/Zat
2. Dengan bantuan guru senior dan asisten laboran, meminta informasi tentang :
a. Barang yang habis
b. Alat-alat yang rusak
c. Alat/bahan yang rusak atau hilang
d. Alat-alat baru yang dibutuhkan
3. Mencari informasi proyeksi penerimaan siswa/ mahasiswa pada tahun ajaran yang akan datang
4. Pengecekan fasilitas laboratorium mencakup suplai air, listrik, gas, dan lain-lain
5. Mengecek harga harga alat/bahan pada saat ini dan memprediksi harga-harga tersebut pada
tahun mendatang
6. Meminta informasi dari guru bidang studi untuk menyiapkan daftar alat dan bahan yang
dibutuhkan selama tahun ajaran bejalan.
7. Mendiskusikan hal-hal yang penting dan kritisasi untuk penyelesaian kebutuhan alat/bahan
tersebut dengan melibatkan kepala sekolah dan guru senior.
Dalam membuat kebutuhan alat dan bahan hendaknya dibuat dlam bentuk format pemesanan
dengan mencantumpakn nama alat/bahan, spesifikasi yang jelas, jumlah dan estimasi harga.

7. Disiplin dan Keterampilan Laboran


Pengelolaan laboratorium harus menerapkan disiplin yang tinggi pada seluruh pengguna
laboratorium (mahasiswa, asisten, laboran/teknisi) agar terwujud efesiensi kerja yang tinggi.
Kedisiplinan sangat dipengaruhi oleh oleh pola kebiasaan dan perilaku dari manusia itu sendiri. Oleh
sebab itu setiap pengguna laboratorium harus menyadari tugas, wewenang dan fungsinya. Sesama
pengguna laboratorium harus ada kerjasama yang baik, sehingga setiap kesulitan, dapat
dipecahkan/ diselesaikan dengan baik
Selain kedisiplinan pengelola laboratorium juga harus meningkatkan keterampilan semua tenaga
laboran/teknisi. Peningkatan keterampilan dapat diperoleh melalui pendidikan tambahan seperti
pendidikan keterampilan khusus, pelatihan (workshop) maupun magang di tempat lain. Peningkatan
keterampilan juga dapat dilakukan mealui bimbingan dari staf dosen, baik di dalam laboratorium
maupun antar laboratorium
8. Peraturan Dasar di Laboratorium
Beberapa peraturan umum untuk menjamin kelancaran pekerjaan di laboratorium sebagai berikut
ini :
a. Dilarang makan dan minum di laboratorium
b. Dilarang merokok, karena mengandung bahaya seperti
- kontaminasi melalui tangan
- ada api/uap/gas yang bocor/mudah terbakar
- uap/gas beracun akan terhisap melali pernapasan
c. Dilarang meludah untuk mencegah terjadinya kontaminasi
d. Jangan panik menghadapi bahaya kebakaran dan gempa
e. Dilarang mencoba peralatan laboratorium tanpa diketahui cara penggunaannya
f. Diharuskan menulis label yang lengkap
g. Dilarang mengisap/menyedot dengan menggunakan mulut
h. Diharuskan menggunakan baju laboratorium, dan juga sarung tangan, terutama saat
menuangkan zat berbahaya
i. Semua peraturan itu harus ditujuakan untuk keselamatan kerja di laboratorium.

9. Penangan Masalah umum dalam Laboratorium Kimia


a. Mencampur zat-zat kimia
Jangan mencampur bahan kimia tanpa mengetahui sifat reaksinya. Jika belum tau maka tanyakan
pada orang yang lebih kompeten
b. Zat-zat baru atau kurang diketahui
Demi keamanan laboratorium, berkonsultasilah sebelum menggunakan zat-zat kimia yang baru dan
kurang diketahui. Semua zat-zat dapat menimbulkan risiko yang tidak diketahui
c. Membuang bahan material yang berbahaya
Sebelum membuang material yang berbahaya harus diketahui risiko yang mungkin terjadi. Oleh
karena itu perlu dipastikan bahwa ketika membuang zat kimia tidak akan menimbulkan bahaya.
Demikian halnya dengan buangan dari laboratorium, sebaiknya memiliki bak penampungan khusus,
jangan dibuang begitu saja karena membuang mengandung bahaya yang menimbulkan pencemaran,
air buangan harus di treatment dengan cara menetralisis sebelum di buang ke lingkungan.
d. Tumpahan
Tumpahan asam diencerkan dulu dengan air dan dinetralkan dengan menggunakan CaCO3 atau soda
abu, dan basa dengan menggunakan asam encer, setelah itu dipel dan dipastikan bahwa kain pel
bebas dari asam atau alkali. Tumpahan minyak harus ditaburi dengan menggunakan pasir, kemudian
disapu dan dimasukkan dalam tong sampah yang terbuat dari logam dan ditutup rapat.
e. Tindakan pertama dalam pertolongan
Untuk bentuk kecelakaan maka perlu diambil dindakan pertama perlu diambil pada waktu
memberiakn pertolongan pada sipenderita yaitu :
1. Membewa sipenderita ke tempat yang tenang
2. Apabila pendarahan terjadi pada sipenderita usahakan darah yang keluar itu dihentikan
dengan jalan mengangkat bagian tubuh yang luka, sehingga yang luka berada dia atas jantung
3. Usahakan sipenderita terbaring seleluasa mungkin
4. Jangan memberikan makanan pada penderita yang pingsan
5. Segeralah minta pertolongan dokter

BAB III
PENUTUP
Dalam mengelola laboratorium kimia, pemahaman tentang komponen dan penggunaan
laboratorium yang baik sangat diperlukan untuk pengoptimalan fungsi suatu laboratorium. Segala
aspek- aspek harus diperhatikan meliputi pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi serta
persyaratan tata letak.
Pengelolaan laboratorium berkaitan dengan pengelola dan pengguna, fasilitas laboratorium
(bangunan, peralatan, dan bahan kimia), dan aktivitas yang dilakukan di laboratorium yang
menjaga keberlanjutan fungsinya. Selain itu disiplin pengguna laboratorium sangat diutamakan,
karena pengegunaan laboratorium akan berjalan dengan baik apabila peraturan-peraturan yang
sudah ditetapkan dapat diaptuhi dengan baik.
Dengan adanya strategi pengelolaan laboratorium kimia ini kiranya keselamatan kerja di
laboratorium dapat berjalan dengan baik dan berfungsi secara optimal.

Anda mungkin juga menyukai