Anda di halaman 1dari 2

A Pembahasan

Percobaan kali ini bertujuan untuk mensintesis tersier butil klorida dari tersier butil
alkohol. Pada percobaan, terjadi pembentukan tersier butil klorida dari tersier butil
alkohol dengan adanya penambahan asam kuat, yakni HCl pekat. Penambahan asam kuat
dalam reaksi tersebut untuk dapat menarik hidroksi dari tersier butil alkohol sehingga
dapat terbentuk karbokation. Penambahan HCl pekat menghasilkan larutan yang
berwarna keruh dan berasap. Larutan ini berasap karena terjadi reaksi eksoterm.
Percampuran tersier butil alkohol dengan asam pekat menyebabkan pembentukan
tersier butil klorida dan air. Air yang dihasilkan tersebut tidak hanya dalam bentuk
cair, tetapi sebagian juga dalam bentuk gas. Oleh karena itu, timbul gas putih yang
harus dibuang setiap kali pengocokan. selama pengocokan sesekali penutup di
longgarkan untuk mengurangi tekanan, agar tidak terjadi tekanan yang tinggi di
dalam corong pisah Karena hal itu dapat membahayakan dengan mementalkan
penutup corong pisah, merusak corong pisah, hingga hal-hal lainnya yang tidak
diinginkan.. Tekanan ini muncul karena tertier butil alkohol bereaksi secara eksoterm
sehingga suhunya meningkat dan menimbulkan tekanan, suhu berbanding lurus dengan
dengan tekanan. Ketika di kocok larutan berwarna putih dan berbuih. Larutan berbuih
akibat dari pengocokan. Setelah itu larutran itu di diamkan beberapa menit sampai
lapisannya memisah sempurna. Hasilnya terbentuk dua lapisan, dimana lapisan atas
adalah lapisan organik dan lapisan bawah adalah lapisan asam.
Reaksi:
terbutil alkohol + hcl terbutil klorida +air

Setelah itu lapisan bawah di buang dan lapisan atas yakni halida di cuci dengan
NaHCO3 pencucian dengan senyawa rersebut bertujuan untuk mengikat sisa sisa asam yang
terdapat pada klorida. Pada proses pencucian ini, masih terbentuk dua lapisan, lapisan atas
(halida) dan lapisan bawah (garam yang larut dalam air).
Reaksi yang terjadi adalah
NaHCO3 + HCl NaCl + H2 O + CO2
Setelah itu lapisan bawah di buang dan lapisan atas di cuci lagi dengan air yang
bertujuan memisahkan garam yang terdapat pada halida setra melarutkannya. Kumudian
alipsan bawah di buang (air + garam), lalu menambahkan CaCl2 anhidrat dfalam larutan
halida tersebut yang bertujuan untuk mengikat air yang masih tersisah dalah halida tersebut.
Masih adannya dalam halida di tanmdai dengan larutnya CaCl 2 tapi setelah Air terikat CaCl2
tadi terdapat endapan putih .
CaCl2 + H2O CaCl2 *H2O
Kemudian larutan tersebut didekantasi melalui corong pisah yang di lengkapi dengan
kertas saring berlipat, yang bertujuan agar larutan yang bercampur dengan CaCl 2 tadi
betul betuil terikat dengan H 20 atau sisa sisa asamnya dan juga mendapatkan larutan
tertier butil klorida murni.

Prinsip dari percobaan ini yaitu ekstraksi cair-cair. Ekstraksi cair-cair (corong
pisah) merupakan pemisahan komponen kimia di antara dua fase pelarut yang tidak saling
bercampur di mana sebagian komponen larut pada fase pertama dan sebagian larut pada
fase kedua, lalu kedua fase yang mengandung zat terdispersi dikocok, lalu didiamkan
sampai terjadi pemisahan sempurna dan terbentuk dua lapisan fase cair, dan komponen
kimia akan terpisah ke dalam kedua fase tersebut sesuai dengan tingkat kepolarannya
dengan perbandingan konsentrasi yang tetap.

Anda mungkin juga menyukai