Anda di halaman 1dari 8

Definisi sulfur dalam daur sulfur, antara lain bahan yang dapat dipertukarkan

Desulfomaculum dan Desulfibrio yang cenderung " hilang" untuk waktu yang
Belerang atau sulfur adalah unsur akan mereduksi sulfat menjadi sulfide lama apabila gerakan menurunnya
kimia dalam tabel periodik yang dalam bentuk hydrogen sulfide (H2S) jauh lebih cepat dari pada gerakan
memiliki lambang S dan nomor atom kemudian H2S digunakan bakteri "naik" kembali. Setiap daur melibatkan
16. Bentuknya adalah non-metal yang fotoautotrof anaerob seperti unsur organisme untuk membantu
tak berasa, tak berbau dan multivalent. Chromatium dan melepaskan sulfur menguraikan senyawa-senyawa
Belerang, dalam bentuk aslinya, dan oksigen. Sulfur dioksida menjadi menjadi unsur-unsur.
adalah sebuah zat padat kristalin sulfat oleh bakteri kemolitotrop seperti
kuning. Di alam, belerang dapat Thiobacillus. 2.2. Pengertian dan Proses Siklus
ditemukan sebagai unsur murni atau Sulfur
sebagai mineral- mineral sulfide dan Belerang atau sulfur merupakan unsur
sulfate. Ia adalah unsur penting untuk penyusun protein. Tumbuhan Siklus sulfur atau daur belerang adalah
kehidupan dan ditemukan dalam mendapat sulfur dari dalam tanah perubahan sulfur dari hidrogen sulfida
bentuk senyawa asam amino unit kecil dalam bentuk sulfat (SO4 ). Kemudian menjadi sulfur dioksida lalu menjadi
dari protein. Protein ini penting tumbuhan tersebut dimakan hewan sulfat dan kembali menjadi hidrogen
pertumbuhan . sehingga sulfur berpindah ke hewan. sulfida lagi. Sulfur di alam ditemukan
Lalu hewan dan tumbuhan mati dalam berbagai bentuk. Dalam tanah
Sulfur terdapat dalam bentuk sulfur diuraikan menjadi gas H2S atau ditemukan dalam bentuk mineral,
anorganik, sulfur direduksi oleh bakteri menjadi sulfat lagi. Secara alami, diudara dalam bentuk gas sulfur
menjadi sulfida dan kadang-kadang belerang terkandung dalam tanah dioksida, dan dalam tubuh organisme
terdapat dalam bentuk sulfur dioksida dalam bentuk mineral tanah. Ada juga sebagai penyusun protein.
atau hidrogen sulfida. Hidrogen sulfida yang gunung berapi dan sisa
ini seringkali mematikan mahluk Siklus sulfur didahului oleh
pembakaran minyak bumi dan
diperairan dan pada umumnya pembentukan sulfur dari kerak bumi
batubara.
dihasilkan dari penguraian bahan dan atmosfer. Secara alami, sulfur
organik yang mati. Tumbuhan Daur tipe sedimen cenderung untuk terkandung di dalam tanah dalam
menyerap sulfur dalam bentuk sulfat lebih kurang sempurna dan lebih bentuk mineral tanah. Dimana kerak
(SO4). Perpindahan sulfat terjadi mudah diganggu oleh gangguan bumi umumnya mengandung sekitar
melalui proses rantai makanan, lalu setempat sebab sebagian besar bahan 0,06% belerang. Sulfida-sulfida logam
semua mahluk hidup mati dan akan terdapat dalam tempat dan relatif tidak terdapat dalam bebatuan plutonik,
diuraikan komponen organiknya oleh aktif dan tidak bergerak di dalam kulit yaitu batuan yang membeku di dalam
bakteri. Beberapa jenis bakteri terlibat bumi. Akibatnya, beberapa bagian dari kerak bumi dan tidak mencapai ke
permukaan bumi. Bebatuan plutonik ini sulfida (S2) yang jika teroksidasi akan Hidrogen sulfida (H2S) berasal dari
apabila hancur dan mengalami menjadi sulfat (SO4-2). penguraian hewan dan tumbuhan yang
pelapukan akan membebaskan sulfida mati oleh mikroorganisme seperti
ini melalui reaksi oksidasi dan Tumbuhan kemudian menyerap sulfat bakteri dan jamur. Hidrogen sulfida
menghasilkan sulfat (SO4-2) yang (SO4-2) yang mengendap pada tanah, hasil penguraian sebagian tetap
kemudian mengalami presipitasi sungai, dan lautan. Di dalam tubuh berada dalam tanah dan sebagian lagi
(pengendapan) dalam bentuk garam- tumbuhan, sulfur digunakan sebagai dilepaskan di udara dalam bentuk gas
garam sulfat yang larut atau tidak bahan penyusun protein. Hewan dan hidrogen sulfida. Gas hidrogen sulfida
manusia mendapatkan sulfur dengan di udara kemudian bersenyawa
Di atmosfer, terdapat hampir 0,05 ppm jalan memakan tumbuhan yang juga dengan oksigen membentuk sulfur
belerang dalam bentuk gas belerang dimanfaatkan sebagai energi dioksida. Sedangkan hidrogen sulfida
dioksida (SO2) yang merupakan hasil cadangan berupa protein. Jika yang tertinggal di dalam tanah dengan
emisi pembakaran bahan bakar tumbuhan dan hewan mati, jasad renik bantuan bakteri akan diubah menjadi
berbelerang seperti minyak bumi dan (dekomposer) akan menguraikannya ion sulfat dan senyawa sulfur oksida.
batubara yang banyak dihasilkan oleh menjadi gas berbau busuk yakni H2S Ion sulfat akan diserap kembali oleh
asap kendaraan dan pabrik atau gas dan sulfida (S2). tanaman sedangkan sulfur dioksida
belerang dari gunung berapi semisal akan bereaksi dengan oksigen dan air
gunung arjuno di Jawa Timur. Gas SO2 Siklus sulfur di mulai dari dalam tanah,
membentuk asam sulfat (H2SO4) yang
tersebut kemudian terkena uap air yaitu ketika ion-ion sulfat diserap oleh
kemudian jatuh ke bumi dalam bentuk
hujan sehingga gas tersebut berubah akar dan di metabolisme menjadi
hujan asam. Hujan asam juga dapat
menjadi sulfat yang jatuh di tanah, penyusun protein dalam tubuh
disebabkan oelh polusi udara seperti
sungai dan lautan. Dimana tanah yang tumbuhan, ketika hewan dan manusia
asap-asap pabrik, pembakaran
mengandung banyak belerang adalah memakan tumbuhan, protein tersebut
kendaraan bermotor, dll. Hujan asam
tanah-tanah berpasir dan tanah-tanah akan berpindah ke tubuh manusia.
dapat menjadi penyebab korosi batu-
yang tinggi kandungan oksida Fe dan Dari dalam tubuh manusia senyawa
batuan dan logam. H2SO4 yang jatuh
Al seperti mineral Pirit (FeS) dan sulfur mengalami metabolisme yang
kedalam tanah oleh bakteri dipecah
rendah kandungan bahan organik. sisa-sisa hasil metabolisme tersebut
lagi menjadi ion sulfat yang kembali
Sedangkan produksi sulfat melalui diuraikan oleh bakteri dalam lambung
diserap oleh tumbuhan, tumbuhan di
dekomposisi bahan organik berupa berupa gas dan dikeluarkan melalui
makan oleh hewan dan manusia,
protein dan senyawa organik lainnya kentut. Semakin besar kandungan
makhluk hidup mati diuraikan oleh
yang akan menghasilkan senyawa- sulfur dalam kentut maka kentut akan
bakteri menghasilkan sulfur kembali.
senyawa sederhana berupa H2S dan semakin bau.
Begitu seterusnya. Siklus sulfur atau
daur belerang tidak akan pernah 2. SO4 H2S bakteri ada aliran energi lebih ditekankan
terhenti selama salah satu komponen desulfovibrio dalam reaksi reduksi pada perputaran energi yang terjadi
penting seperti tumbuhan masih ada di sulfat anaerobik. diantara komponen ekosistem. Siklus
permukaan bumi ini. energi ini diawali dari energi matahari
3. H2S SO4 bakeri thiobacilli yang ditangkap oleh produsen,
Dalam daur sulfur atau daur belerang, dalam proses reaksi oksidasi sulfide kemudian terus berputar tiada henti
untuk merubah sulfur menjadi senyawa aerobik. pada konsumen dan semua komponen
belerang lainnya setidaknya ada dua ekosistem yang. hal ini karena menurut
jenis proses yang terjadi. Yaitu melalui 4. Sulfur organik SO4 + H2S
hukum termodinamika bahwa energi
reaksi antara sulfur, oksigen, dan air mikroorganisme heterotrofik aerobik
dapat berubah bentuk, tidak dapat
serta oleh aktivitas mikroorganisme. dan anaerobik.
dimusnahkan serta diciptakan.
Beberapa mikroorganisme yang Perubahan bentuk energi ini dikenal
Proses rantai makanan disebut-sebut
berperan dalam siklus sulfur antara dengan istilah transformasi energi.
sebagai proses perpindahan sulfat,
lain adalah bakteri Desulfomaculum Aliran energi di alam atau ekosistem
yang selanjutnya ketika semua mahluk
dan bakteri Desulfibrio yang akan tunduk kepada hukum-hukum
hidup mati dan nanti akan diuraikan
mereduksi sulfat menjadi sulfida dalam termodinamika tersebut.
oleh komponen organiknya yakni
bentuk hidrogen sulfida (H2S). bakteri. Beberapa bakteri yang terlibat
Kemudian H2S digunakan oleh bakteri Dengan proses fotosintesis energi
dalam proses daur belerang (sulfur)
fotoautotrof anaerob (Chromatium) dan cahaya matahari ditangkap oleh
adalah Desulfibrio dan
melepaskan sulfur serta oksigen. tumbuhan, dan diubah menjadi energi
Desulfomaculum yang nantinya akan
Kemudian sulfur dioksidasi yang kimia atau makanan yang disimpan di
berperan mereduksi sulfat menjadi
terbentuk diubah menjadi sulfat oleh dalam tubuh tumbuhan. Proses aliran
sulfida dalam bentuk (H2S) atau
bakteri kemolititrof (Thiobacillus). energi berlangsung dengan adanya
hidrogen sulfida. Sulfida sendiri
proses rantai makanan. Tumbuhan
Dalam daur belerang mikroorganisme nantinya akan dimanfaatkan oleh
dimakan oleh herbivora, dengan
yang bertanggung jawab pada setiap bakteri Fotoautotrof anaerob seperti
demikian energi makanan dari
proses transformasi adalah sebagai halnya Chromatium dan melepaskan
tumbuhan mengalir masuk ke tubuh
berikut. sulfur serta oksigen. Bakteri
herbivora. Herbivora dimakan oleh
kemolitotrof seperti halnya Thiobacillus
karnivora, sehingga energi makanan
1. H2S S SO4 bakteri sulfur yang akhirnya akan mengoksidasi
dari herbivora masuk ke tubuh
tak berwarna, hijau, dan ungu. menjadi bentuk sulfat.
karnivora.
Sulfur berperan dalam penyimpanan anorganik sehingga menjadi molekul sulfida (batuan plutonik), berikut
dan pembebasan energi karena sulfur yang tereduksi. Substansi terduksi ini adalah contoh persamaan reaksi
merupakan komponen penting asam- akan menimbulkan energi kimia, dan pembentukan sulfat melalui oksidasi
asam amino esensial penyusun protein digunakan untuk produksi ATP serta mineral sulfida, misalnya mineral besi
tanaman maupun hewan, seperti NADPH. Selanjutnya, ATP dan NADPH sulfida.
methionin, sistein, dan sistin, juga menyediakan energi untuk sintesis
dalam pembentukan polipeptida. karbohidrat.
Meskipun sulfur tidak berperan
Proses biologi terjadi ketika 2 FeS2 + 7 O2 + 2 H2O 2 Fe2+ + 4
langsung dalam pembentukan energi
pembentukan sulfat melibatkan SO42 + 4 H+
(ATP) seperti phospor, namun sulfur
berperan dalam sintesis protein. berbagai jenis mikroorganisme yang
Dimana protein nantinya akan berperan sebagai dekomposer. Berikut
dirombak menjadi karbonhidrat jika zat adalah bakteri yang berperan dalam Proses kimia juga terjadi ketika gas
makanan penghasil energi utama tidak pembentukan sulfat. SO2 terbentuk melalui pembakaran
mencukupi. Itu sebabnya mengapa hasil emisi pembakaran gas belerang
H2S S SO4-2; bakteri
protein berperan sebagai penghasil atau aktivitas gunung berapi.
fotoautotrof tak berwarna, hijau dan
energi. Ketika hewan dan tumbuhan Persamaan reaksinya:
ungu.
mati, dekomposer seperti bakteri akan
S (s) + O2 (g) SO2 (g)
menguraikan tubuh makhluk hidup SO4-2 H2S (reduksi sulfat
tersebut menjadi gas H2S. anaerobik); bakteri Desulfovibrio dan Proses kimia juga terjadi ketika gas
Desulfomaculum. H2S terbentuk melalui aktivitas biologis
Beberapa bakteri anaerob melakukan
ketika bakteri mengurai bahan organik
kemosintesis. Dimana kemosintesis H2S SO4-2 (Pengoksidasi sulfide dalam keadaan tanpa oksigen
merupakan proses pembentukan aerobik); bakteri kemolitotrof : bakteri (aktivitas anaerobik), seperti di rawa,
senyawa bahan organik dari zat-zat Thiobacilli. dan saluran pembuangan kotoran. Gas
anorganik dengan menggunakan
Senyawa Organik SO4-2 + H2S, ini juga muncul pada gas yang timbul
energi yang berasal dari reaksi-reaksi
masing-masing mikroorganisme dari aktivitas gunung berapi dan gas
kimia. Pada kemosintesis elektron
heterotrof aerobik dan anaerobik alam. Persamaan reaksinya:
donor berasal dari bahan anorganik
sedehana, misalnya hidrogen, nitrgen, 1S -2(s) + 2H+ (g) H2S (g)
Proses kimia terjadi ketika sulfat
besi dan sulfur. Selama kemosintesis,
mengendap di dalam permukaan tanah
elektron dilepaskan dari bahan
hasil dari pengoksidasian mineral
Proses kimia dan biologi juga terjadi (120 C) bumi yang dimanfaatkan untuk
ketika sulfida (S2), belerang dioksida survivalnya entah itu
(SO2) dan (H2S) berubah menjadi 2 HI I2 + H2 respirasi,fotosintesis)
SO4 atau sebaliknya dengan bantuan (320) 3. Terjadi daur aliran zat kimia dari
dari dekomposer. Dimana didalam
proses-proses tersebut juga terdapat Geo ke Geo maksudnya senyawa
Senyawa sulfur dan iodin didaur dan
reaksi-reaksi kimia. kimia di udara bisa pindah ke darat
digunakan ulang. Proses ini bersifat
misalnya lewat hujan - darat ke udara -
endotermik dan haruslah terjadi pada
darat ke air - air ke darat dll karena
suhu yang tinggi. Siklus sulfur iodin
pelapukan, erosi, pengendapan . Yang
H2S S SO4-2 sekarang ini sedang diteliti sebagai
tentu semua itu pasti untuk suatu
metode yang praktis untuk
keseimbangan.
SO4-2 H2S mendapatkan hidrogen. Namun karena
penggunaan asam korosif yang pekat 4. Sulfur terdapat dalam bentuk
H2S SO4-2 pada suhu yang tinggi, ia dapat sulfat anorganik. Sulfur direduksi oleh
menimbulkan risiko bahaya bakteri menjadi sulfida dan kadang-
Senyawa Organik SO4-2 + H2S
keselamatan yang besar apabila kadang terdapat dalam bentuk sulfur
Siklus sulfur-iodin merupakan sederet proses ini dibangun dalam skala besar. dioksida atau hidrogen sulfida.
proses termokimia yang digunakan Hidrogen sulfida ini seringkali
Dalam siklus Biogeokimia ini ada 3 hal
untuk mendapatkan hidrogen. Ia terdiri mematikan mahluk hidup di perairan
pokok yaitu :
dari tiga reaksi kimia yang keseluruhan dan pada umumnya dihasilkan dari
reaktannya adalah air dan keseluruhan 1. Terjadi daur aliran zat kimia dari penguraian bahan organik yang mati.
produknya adalah hidrogen dan Bio ke Geo atau dari Mahkluk hidup ke
oksigen. 2.3. Peran Manusia dan Hujan Asam
Bumi ( penguraian , zat sisa
ekskresi.fotosintesis , respirasi dll yang Manusia juga berperan dalam siklus
2 H2SO4 2 SO2 + 2 H2O + O2
ditujukan kebumi dari mahkluk hidup) sulfur. Hasil pembakaran pabrik yang
merupakan aktifitas manusia
2. Terjadi daur aliran zat kimia dari
membawa sulfur ke atmosfer. Ketika
(830 C) Geo ke Bio yang tidak lain adalah
hujan terjadi, turunlah hujan asam
pemanfaatan zat kimia entah dalam
I2 + SO2 + 2 H2O 2 HI + H2SO4 yang membawa H2SO4 kembali ke
bentuk organik maupun anorganik,
tanah. Hal ini dapat menyebabkan
biasanya oleh tumbuhan lewat
perusakan batuan juga tanaman.
akarnya, ataupun segala yang ada di
Hujan asam diartikan sebagai segala terbawa angin hingga ratusan berbahaya bagi kesehatan terutama
macam hujan dengan pH di bawah 5,6. kilometer di atmosfer sebelum berubah terhadap orang tua dan penderita yang
Hujan asam disebabkan oleh belerang menjadi asam dan terdeposit ke tanah. mengalami penyakit kronis pada
(sulfur) yang merupakan pengotor sistem pernafasan dan kardiovaskular.
dalam bahan bakar fosil serta nitrogen Hujan asam dapat terbentuk dari
di udara yang bereaksi dengan proses reaksi gas yang mengandung Sulfur dioksida (SO2) bersifat iritan
oksigen membentuk sulfur dioksida sulfat. Sulfat dioksida (SO2) yang kuat pada kulit dan lendir, pada
dan nitrogen oksida. Zat-zat ini bereaksi dengan Oksigen (O2) dengan konsentrasi 6-12 ppm mudah diserap
berdifusi ke atmosfer dan bereaksi bantuan dari sinar ultraviolet yang oleh selaput lendir saluran pernafasan
dengan air untuk membentuk asam berasal dari sinar matahari. bagian atas, dan pada kadar rendah
sulfat dan asam nitrat yang mudah dapat menimbulkan spesme tergores
2.4. Dampak Sulfur atau Belerang otot-otot polos pada bronchioli, speme
larut sehingga jatuh bersama air hujan.
Air hujan yang asam tersebut akan ini dapat menjadi hebat pada keadaan
Udara yang tercemar Sulfur Oksida
meningkatkan kadarkeasaman tanah dingin dan pada konsentrasi yang lebih
(SOx) menyebabkan manusia akan
dan air permukaan yang terbukti besar terjadi produksi lendir di saluran
mengalami gangguan pada sistem
berbahaya bagi kehidupan ikan dan pernafasan bagian atas, dan apabila
pernafasannya. Hal ini karena gas SOx
tanaman. kadarnya bertambah besar maka akan
yang mudah menjadi asam tersebut
terjadi reaksi peradangan yang hebat
menyerang selaput lendir pada hidung,
Air hujan yang asam tersebut akan pada selaput lendir disertai dengan
tenggorokan, dan saluran nafas yang
meningkatkan kadar keasaman tanah paralycis cilia, dan apabila pemaparan
lain sampai ke paru-paru. Serangan
dan air permukaan yang terbukti ini terjadi berulang kali, maka iritasi
gas SOx tersebut menyebabkan iritasi
berbahaya bagi kehidupan ikan dan yang berulang-ulang dapat
pada bagian tubuh yang terkena.
tanaman. Secara alami hujan asam menyebabkan terjadi hyper plasia dan
dapat terjadi akibat semburan dari Pengaruh utama polutan SOx terhadap meta plasia sel-sel epitel dan dicurigai
gunung berapi dan dari proses biologis manusia adalah iritasi sistem dapat menjadi kanker.
di tanah, rawa, dan laut. Akan tetapi, pernafasan. Beberapa penelitian
mayoritas hujan asam disebabkan oleh Sulfur dioxide (SO2) memiliki cakupan-
menunjukkan bahwa iritasi
aktivitas manusia seperti industri, cakupan yang sangat mengganggu.
tenggorokan terjadi pada konsentrasi
pembangkit tenaga listrik, kendaraan Bila kita menghirup SO2 hanya
SO2 sebesar 5 ppm atau lebih, bahkan
bermotor dan pabrik pengolahan menembus sejauh hidung dan
pada beberapa individu yang sensitive
pertanian (terutama amonia). Gas-gas iritasi terjadai pada konsentrasi 1-2 tenggorokan maka sejumlah kecil
yang dihasilkan oleh proses ini dapat konsentrasi SO2 akan mencapai paru-
ppm. SO2 dianggap polutan yang
paru. Akan tetapi jika menghirup
secara berat dalam artian ada di lokasi mengakibatkan gangguan saluran b. Berperan dalam mengaktifkan
gas belerang dalam waktu yang lama, udara, hypoxemia (kekurangan enzim, karena berbagai enzim
maka bernapaslah hanya melalui mulut oksigen pada darah), dan kematian membutuhkangugus sulfurhidril (-SH)
atau konsentrasi dari SO2 akan dalam hitungan menit. Efek dari yang bebas, untuk melakukan
menjadi tinggi. Efek dari gas belerang pulmonary edema(gangguan pada aktivasinya. Dengandemikian sulfur
terhadap manusia sangatlah paru-paru) meliputi batuk dan napas berperan dalam proses oksidasi-
bervariasi. Dimana dengan konsentrasi pendek yang dialami selama berjam- reduksi atau pernafasan jaringan.
rendah pada 1ppm yang telah dihirup jam atau berhari-hari setelah
manusia akan mengalami kedapatan menghirup konsentrasi c. Berperan dalam metabolisme
pengurangan fungsi paru-paru. SO2. Gejala-gejala ini menyakitkan energi dengan cara membentuk
Meskipun pada penelitian terhadap 7 hati dan menguras tenaga. Hasil dari senyawa denganko-enzim A.
sukarelawan hanya 1 orang yang kedapatan menghirup konsentrasi d. Sulfur berfungsi sebagai
mengalami efek tidak baik pada 1 ppm. dalam waktu yang sering, akan peredam racun. Gugus sulfur yang
Jika selama 10 hingga 30 menit melukai paru-paru secara permanen. aktif bersenyawadengan racun itu
kedapatan konsentrasi mencapai 5 Selain itu, Belerang dioksida adalah sehingga menjadi senyawa yang tidak
ppm akan mengakibatkan sesak napas zat berbahaya di atmosfer, sebagai berbahaya, kemudian dikeluarkan
pada cabang tenggorokan kita. Bila pencemar udara. melalui urin.
kedapatan selama 20 menit mencapai
konsentrasi 8 ppm akan memerahkan 2.5. Fungsi Sulfur e. Membantu pembentukan butir
tenggorokan, gangguan pada hidung, hijau daun sehingga daun menjadi
Dalam kehidupan, sulfur atau belerang
dan iritasi pada tenggorokan. Sekitar lebih hijau
berperan dalam:
20 ppm merupakan titik kritis dari iritasi
konsentrasi SO2, meskipun ada a. Menstabilkan struktur protein. f. Menambah kandungan protein
beberapa laporan bahwa ada orang- Ikatan sulfida sangat penting artinya dan vitamin hasil panen.
orang yang bekerja pada konsentrasi untuk membentuk protein stabil. g. Meningakatkan jumlah anakan
melampaui 20 ppm. Konsentrasi
yang di hasilkan (pada tanaman padi).
sebesar 500 ppm sangat tidak
dianjurkan untuk dihirup oleh manusia. h. Berperan penting pada proses
pembulatan zat gula.
Pada beberapa kasus dimana terdapat
konsentrasi SO2 yang sangat tinggi
pada ruangan tertutup, dapat
i. Memperbaiki warna,aroma, dan Salah satu siklus kimia yang penting yang dampaknya tidak hanya
kelenturan daun tembakau (khusus adalah siklus sulfur. Adanya siklus berpengaruh terhadap manusia, tetapi
pada tembakau omprongan). sulfur membuat ketersediaan sulfur di juga terhadap lingkungan hidup,
bumi tetap terjaga. Siklus sulfur terjadi seperti terjadinya hujan asamyang
j. Memperbaiki aroma, mengurangi dalam suatu rantai makanan, yang disebabkan oleh belerang (sulfur) yang
penyusutan selama penyimpangan, dimulai dari tumbuhan. Di dalam tubuh merupakan pengotor dalam bahan
memperbesar umbi & bawang merah tumbuhan belerang dari dalam tanah bakar fosil sertanitrogen di udara yang
digunakan sebagai penyusun protein. bereaksi dengan oksigen membentuk
k. Sulfur sangat berperan dalam
Hewan dan manusia mendapatkan sulfur dioksida dan nitrogen oksida.
pembentukan klorofil dan
belerang dengan jalan memakan Penggunaan bahan bakar fosil yang
meningkatkan ketahanan tanaman
tumbuhan. Jika tumbuhan dan hewan terlalu banyak melepaskan sulfur yang
terhadap serangan jamur. Sulfur juga
mati, jasad renik akan menguraikannya berlebih ke atmosfir yang kemudian
membentuk senyawa minyak yang
lagi menjadi gas atau menjadi dan , akan bereaksi dengan gas-gas di
menghasilkan aroma seperti pada jenis
yang mengandung unsur sulfur. atmosfir dan uap air, kemudian turun
bawang dan cabe. Pada tanaman
sebagai hujan asam yang bersifat
kacang sulfur merangsang Keseimbangan siklus ini perlu dijaga. merusak. Oleh karena itu pemahaman
pembentukan bintil akar didalam Jika aktivitas manusia tidak mengenai keseimbangan siklus
tanah, sulfur berperan untuk memperhatikan lingkungan, biogeokimia diperlukan untuk membuat
menurunkan PH tanah alkali. keseimbangan unsur dalam siklus suatu rancangan manajemen
akan terganggu sehingga proporsi lingkungan yang baik, termasuk
5.1. Kesimpulan
komponen yang seharusnya menjadi lingkungan industri.
bergeser. Akibat ketidakseimbangan
tersebut, terjadi berbagai masalah

Anda mungkin juga menyukai