Anda di halaman 1dari 3

agnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan adalah suatu pernyataan gangguan status kesehatan jiwa klien baik aktual maupun
potensial yang dapat dipecahkan atau diubah melalui tindakan keperawatan yang dilakukan didalam diagnosa
keperawatan terdapat pernyataan respon klien dimana perawat bertanggung jawab dan mampu mengatasinya
(Gaffar, L. J, 1997).
Diagnosa keperawatan yang diangkat berdasarkan pohon masalah adalah :
a) Harga Diri Rendah Kronis
b) Koping Individu Tidak Efektif
c) Isolasi Sosial
2.2.3 Perencanaan
a) Tujuan Umum : Meningkatkan aktualisasi diri dengan membantu menumbuhkan, mengembangkan, menyadari
potensi sambil mencari kompensasi ketidak mampuan.
b) Tujuan Khusus : Klien dapat mengenal dukungan yang dibutuhkan dalam menyelesaikan masalah yang
berhubungan dengan konsep diri dan membantu klien agar lebih mengerti akan dirinya secara tepat.
c) Tindakan Keperawatan : Membantu kilen mengidentifikasi penilaian tentang diri dan kemudianmelakukan
perubahaan perilaku :
- Memperluas kesedaran diri
- Menyelidiki diri
- Mengevaluasi diri
- Membuat perencanaan yang realistis
- Bertanggung jawab dalam bertindak
Berdasarkan pohon masalah diatas dan masalah keperawatan diangkat dua diagnosa keperawatan sebagai berikut :
1) Diagnosa Keperawatan I
Harga Diri Rendah Kronis
Tujuan : Klien dapat membina hubungan saling percaya
Kriteria Evaluasi
1.1 Ekspresi wajah bersahabat
1.2 Ada kontak mata
1.3 Mau berjabat tangan
1.4 Mau menyebutkan nama
1.5 Mau duduk berdampingan dengan perawat
1.6 Mau mengutarakan masalah yang dihadapi
Intervensi :
1.1.1 Sapa ramah klien (verbal, non verbal)
1.1.2 Perkenalan diri dengan sopan
1.1.3 Tanya nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai klien
1.1.4 Jelaskan tujuan pertemuan
1.1.5 Jujur, menepati janji
1.1.6 Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya
1.1.7 Beri klien perhatian dan perhatikan kebutuhan dasar klien
Tujuan : Klien Dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang di miliki
Kriteria evaluasi :
2.1 Kemampuan yang dimiliki klien
2.2 Aspek positif keluarga
2.3 Aspek positif lingkungan yang dimiliki klien
Intervensi :
2.1.1 Diskusikan kemampaun dan aspek positif yang dimiliki klien
2.1.2 Setiap bertemu klien, hindarkan memberi penilaian yang negatif
2.1.3 Utamakan memberi pujian yang realistik
Tujuan : Klien dapat menilai kemampuan yang digunakan
Kriteria evaluasi :
3.1 Klien menilai kemampuan yang dapat digunakan
Intervensi :
3.1.1 Diskusikan dengan klien kemampian yang masih dapat di gunakan selama sakit
3.1.2 Diskusikan kemampuan yang dapat dilanjutkan penggunaannya
Tujuan : Klien dapat menetapkan/ merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang di miliki
Kriteria Evaluasi :
4.1 Klien dapat membuat rencana kegiatan harian
Intervensi :
4.1.1 Rencanakan bersama klien aktifitas yang dapat di lakukan setiap hari sesuai kemampuan : Kegiatan mandiri,
kegiatan dengan bantuan sebagian, kegiatan yang membutuhkan bantuan total
4.1.2 Tingkatkan kegiatan yang sesuai dengan toleransi kondisi klien
4.1.3 Beri contoh cara pelaksanan kegiatan yang boleh di lakukan
Tujuan : Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi sakit dan kemampuannya
Kriteria Evaluasi:
5.1 Klien melakukan kegiatan sesuai kondisi sakit dan kemampuannya
Intervensi :
5.1.1 Beri kesempatan pada klien untuk mencoba kegiatan yang telah di rencanakan
5.1.2 Beri pujian atas keberhasilan klien
5.1.3 Diskusikan kemungkinan pelaksanaan di rumah
Tujuan : Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada dikeluarga.
Kriteria Evaluasi :
6.1 Kilen memanfaatkan sistem pendukung yang ada dikeluarga
Intervensi :
6.1.1 Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien dengan Harga Diri Rendah.
6.1.2 Bantu keluarga memberikan dukungan selama klien dirawat.
6.1.3 Bantu keluarga menyiapkan lingkungan dirumah.
2) Diagnosa Keperawatan II
Koping individu tidak efektif
Tujuan : Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
Intervensi :
1.1.1 Lakukan pendekatan yang hangat, menerima klien apa adanya dan bersifat empati
1.1.2 Mawas diri dan cepat mengendalikan perasaan dan reaksi diri perawat sendiri (Misalnya : Rasa marah,
frustasi, simpati)
1.1.3 Sediakan waktu untuk berdiskusi dan bina hubungan yang suportif
1.1.4 Beri waktu untuk klien berespon pujian
Tujuan : Klien dapat mengenali dan mengekspresikan emosinya
Intervensi :
2.1.1 Tunjukkan respon emosional dan menerina klien apa adanya
2.1.2 Gunakan tehnik komunikasi terapeutik
2.1.3 Bantu klien mengekspresikan perasaanya
2.1.4 Bantu mengidentifikasi area situasi kehidupannya yang tidak berada dalam kemampuannya untuk
mengontrol
Tujuan : Klien dapat memodifikasi pola kognitif yang negatif
Intervensi :
3.1.1 Diskusikan masalah yang dihadapi klien
3.1.2 Identifikasi pemikiran negatif, bantu menurunkan interupsi/ subsitusi
3.1.3 Bantu meningkatkan pemikiran yang positif
Tujuan : Klien dapat meyakini tentang manfaat mekanisme koping
Intervensi :
4.1.1 Terima klien apa adanya, jangan menentang keyakinannya
4.1.2 Kenalkan realitas
4.1.3 Beri umpan balik tentang perilaku, stressor dan sumber koping
4.1.4 Kuatkan ide bahwa kesehatan fisik berhubungan dengan kesehatan emosional
4.1.5 Beri batasan perilaku maladaptif
Tujuan : Klien dapat melakukan kegiatan yang menarik, dan aktivitas yang terjadwal
Intervensi :
5.1.1 Beri klien aktivitas yang produktif
5.1.2 Beri latihan fisik sesuai bakatnya
5.1.3 Bersama klien buat jadwal aktivitas yang dapat dilakukan sehari hari
5.1.4 Libatkan keluarga dan sistem pendukung lainnya
3) Diagnosa Keperawatan III
Isolasi Sosial
Tujuan : Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
Kriteria Evaluasi :
1.1 Klien dapat menerima kehadiran perawat.
Intervensi :
1.1.1 Bina hubungan saling percaya.
Tujuan : Klien dapat mengenal perasaan yang menyebabkan prilaku menarik diri.
Kriteria Evaluasi :
2.1 Klien dapat menyebutkan penyebab/ alasan menarik diri.
Intervensi :
2.1.1 Kaji pengetahuan klien tentang menarik diri.
2.1.2 Diskusikan bersama klien tentang prilaku menarik diri.
2.1.3 Beri pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan perasaannya.
Tujuan : Klien dapat mengetahui keuntungan berhubungan dengan orang lain dan kerugian bila tidak
berhubungan dengan orang lain.
Kriteria Evaluasi :
3.1 Klien dapat menebutkan 2 dari 3 manfaat berhubungan dengan orang lain.
Intervensi :
3.1.1 Diskusikan tentang manfaat berhubungan dengan orang lain.
3.1.2 Dorong dan bantu klien berhubungan dengan orang lain secara bertahap.
3.1.3 Beri pijian terhadap kemampuan klien dalam menyebutkan manfaat berhubungan dengan orang lain.
Tujuan : Klien dapat berhubungan dengan orang lain secara bertahap.
Kriteria Evaluasi :
4.1 Klien dapat menyebutkan cara berhubungan dengan orang lain.
Intervensi :
4.1.1 Dorong klien untuk menyebutkan cara berhubungan dengan orang lain.
4.1.2 Dorong dan bantu klien berhubungan dengan orang lain secara bertahap.
4.1.3 Libatkan klien dalam kegiatan TAK dan ADL ruangan.
4.1.4 Reinforcement positif atas keberhasilan yang telah dicapai.
Tujuan : Klien dapat mengungkapkan perasaannya setelah berhubungan dengan orang lain.
Kriteria Evaluasi :
5.1 Klien dapat mengungkapkan perasaannya setelah berhubungan dengan orang lain : diri sendiri dan orang lain
Intervensi :
5.1.1 Dorong klien untuk mengungkapkan perasaannya bila berhubungan dengan orang lain.
5.1.2 Diskusikan dengan klien tentang manfaat berhubungan dengan orang lain.
5.1.3 Beri reinfircement positif atas kemampuan klien mengungkapkan manfaat berhubungan dengan orang lain.
Tujuan : Klien dapat memberdayakan sistem pendukung atau keluarga mampu mengembangkan kemampuan
klien untuk berhubungan dengan orang lain.
Kriteria Evaluasi :
6.1 Keluarga dapat : menjelaskan perasaannya, menjelaskan cara merawat klien menarik diri, mendemonstrasikan
cara perawatan klien menarik diri, berpartisipasi dalam perawatan klien menarik diri.
Intervensi :
6.1.1 Bisa berhubungan saling percaya dengan keluarga : salam perkenalkan diri, sampaikan tujuan, buat kontrak,
eksplorasi perasaan keluarga.
6.1.2 Diskusikan dengan anggota keluarga tentang : perilaku menarik diri, penyebab perilaku menarik diri, akibat
yang akan terjadi jika perilaku menarik diri tidak ditanggapi, cara keluarga menghadapi klien menarik diri.
6.1.3 Dorong anggota keluarga untuk memberikan dukungan kepada klien untuk berkomunikasi dengan orang lain.
6.1.4 Anjurkan anggota keluarga secara rutin dan bergantian menjenguk klien minimal 1 minggu sekali.
6.1.5 Beri reinforcement atas hal hal yang telah dicapai oleh keluarga.

2.2.4 Implementasi
Implementasi adalah pelaksanaan keperawatan oleh klien. Hal hal yang harus diperhatikan ketika melakukan
implementasi adalah tindakan keperawatan yang akan dilakukan implementasi pada klien dengan Harga Diri
Rendah kronis dilakukan secara interaksi dalam melaksanakan tindakan keperawatan, perawat harus lebih dulu
melakukan :
a) Bina Hubungan Saling Percaya (BHSP).
b) Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien.
c) Klien dapat menilai kemampuan yang digunakan.
d) Klien dapat menetapkan atau merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
e) Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi sakit damn kemampuannya.
f) Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada dikeluarga. Hal ini dimaksudkan agar tindakan
keperawatan selanjutnya dapat dilanjutkan (Gaffar L. J., 1997).
2.2.5 Evaluasi
Evaluasi adalah proses yang berkelanjutan untuk menilai efek dari tindakan keperawatan pada klien (Keliat, B.A.,
1997). Evaluasi dilakukan sesuai dengan tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan. Evaluasi dapat dibagi dua
yaitu evaluasi proses dan evaluasi formatif, dilakukan setiap selesai melaksanakan tindakan evaluasi hasil atau
sumatif dilakukan dengan membandingkan respon klien pada tujuan yang telah ditentukan. Evaluasi masalah Harga
Diri Rendah Kronis diharapkan klien dapat :
a) Ancaman integritas fisik atau Harga Diri Rendah klien sudah berkurang.
b) Perilaku klien menunjukkan kemajuan dalam menerima, menghargai dan meyakini diri sendiri.
c) Sumber koping yang adekuat sudah dimiliki klien dan digunakannya.
d) Klien dapat memperluas kesadaran diri, menyelidiki dan mengevaluasi diri.
e) Klien menggunakan respon koping yang adaptif.
f) Klien sudah mempelajari strategi baru untuk beradaptasi, dan meningkatkan aktualisasi diri.
g) Klien sudah menggunakan pemahaman yang tinggi tentang diri sendiri untuk meningkatkan pertumbuhan
kepribadian
0

Anda mungkin juga menyukai