Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Hormon berasal dari bahasa yunani yang berarti merangsang. Hormon yang dihasilkan
oleh kelenjar endokrin langsung disekresikan kadalam darah karena tidak memiliki saluran
sendiri. System kerja hormone berdasarkan mekanisme umpan balik, artinya, kekurangan atau
kelebihan hormone tertentu dapat mempengaruhi produksi hormone yang lain. Hal ini disebut
homeostatis yang berarti seimbang.

Didalam tubuh manusian tedapat tujuh kelenjar endokrin yang penting, yaitu
hipotalamus, hipofisis, tiroiid, paratiroid, kelenjar adrenal, pancreas, dan kelenjar gonad
(ovarium atau testis)

Ovarium mempunya fungsi gamet togenik yang diintergrasikan denhan aktifitas


hormonalnya. Pada wanita, gonad relative tenang selama masa pertumbuhan dan maturasi yang
cepat. Pada pubertas, ovarium melalui suati periode 30-40 tahun siklus yang disebut siklus haid
karena masa pendarahan teratur yang merupakan manisfestasinya yang jelas. Ovarium ini
kemudian gagal memeberikan respon terhadap gonadotropin yang disekresikan oleh kelenjar
hipofise dan berhentinya pendarahan siklik yang terjadi disebut menopause.

Mekanismenya yang bertanggung jawab bagi mulai kerja fungsi ovarium pada masa
puberitas dianggap berasal dari saraf, karena gonad yang tidak matang dapat dirangsang oleh
gonadotropin yang sudah ada didalam hipotalamus dank arena hipofise berespon terhadap
hormone penglepas gonadotrin hipotalamus, pusat mutarasi seperti amgadala, didalam otak,
melepaskan penghambat sel eminisea mendiana hipotalamas, yang memungkinkan untuk
menghasilkan hormone pelepasan gonadotropin ( gonadotropin-releaseng hormone, GnRH) pada
pulpasi dengan frekuensi dan amplitude yang tepat, yang merangsang pelepasan hormone
perangsang folikel ( follicle-stimulating hormone, FSH) dan letuteininzing hoemon (LH).

Sintesis dan sekresi hormon hipofisis anterior selain dikontrol oleh hipotalamus,
dipengaruhi oleh banyak factor obat yaitu hormone alamiah,analog dan disekantagonis hormon.
Hubungan antara hipofisis anterior dengan jaringan ferifer yang dipengaruhi merupakan contoh
sempurna mekanisme umpan balik. Hormone hipofisis anterior mengatur sintesis dan sekresi
hormone dan zat-zat kimia disel target. Sebaliknya hormon yang disekresi tersebut mengatur
juga sekresi hipotalamus dan atau hipofisis. Konsep inimendasari penggunaan hormone untuk
diagnosi dan terapi kelainan endokrin diklinik. Interaksi berbagai hormon ini menjelaskan
mekanisme terjadinya efek samping beberapa jenis obat.

Hormone hipofisis anterior sangat esensial untuk pengaturan pertumbuhan dan


perkembangan, reproduksi, metabolisme dan respon terhadap stress. Hormone-hormon yang
dihasilkan oleh hipofisis anterion dapat diklasifikasi menjadi 2 kelompok. Kelomok pertama
berupa hormone somatropika yang meliputi hormone pertumbuhan (GH=samatotoprin),
prolactin (PRL), laktogen plasenta (PL). kelompok kedua berbentuk glikoprotein yaitu pirotropin
(TSH) : lutinizing hormone (LH), hormone folikel (FSH, gonadotropin) berperan dalam
pertumbuhan.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Hormon
Hormon adalah zat kimiawi yang dihasilkan tubuh secara alami. Begitu dikeluarkan,
hormone akan dialirkan oleh darah menuju berbagai jaringan sel dan menimbulkan efek tertentu
sesuai dengan fungsinya.
Hormone adalah zat aktif yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin yang masuk kedalam
peredaran darah untuk memepengaruhi jaringan target secara spesifik. Jaringan yang dipengaruhi
umumnya terletak jauh dari tempat hormon tersebut dihasilkan. Misalnya hormone pemacu
folikel (FSH, follicle stimimulati ormone) yang dihasilkan oleh kelenjar hiposis anterior yang
merangsang jaringan tertentu diovarium. Dalam hal ini hormone pertumbuhan lebih dari satu
organ menjadi target sebab hormone pertumbuhan mempengaruhi sebagai jenis jaringan dalam
badan. Jaringan target hormone sangat spesifik karena sel-selnya mempunyai reseptor untuk
hormone tersebut.
Sumber hormone alamih adalah ternak sapi, babi dan biri-biri. Tetapi, beberapa hormon
demikian khas sifatnya sehingga yang berasal dari binatang tidak efektif pada manusia misalnya
hormon pertumbuhan,FSH dan LHG (luteinizing hormone). Hormone yang berasal dari hewan
dapat menimbulkan reaksi imunologi.
Saat ini untuk meghasilkan hormone alami dipakai secara rekayasa genetika. Melalui
rakayasa genetika, DNA mikroba diarahkan untuk memproduksi rangkayan asam amino yang
urutnya sesuai hormone manusia yang diinginkan. Dengan cara ini dapat dibuat hormone alami
dalam jumlah banyak dan dalam waktu yang singkat. Hormone hasil rekayasa genetika tidak
menimbulkan reaksi imunologi karena sama dengan hormone manusia asli. Cara singkat ini
membantu pengadaan hormone yang dialam ini jumlahnya sangat sebdikit misalnya hormone
pertumbuhan.
Hormon mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1. Diproduksi dan disekresikan kedalam darah oleh sel kelenjar endokrin dalam jumlah
sangat kecil.
2. Diangkut oleh darah menuju kesel/ jaringan target
3. Mengadakan interaksi dengan reseptor khusus yang terdapat dalam sel target.
4. Mempunyai pengaruh mengaktifkan enzim khusus
5. Mempunyai pengaruh tidak hanya terhadap satu sel target, tetapi dapat juga
mempengaruhi beberapa sel target yang berlainan.

Contoh obat hormone pada tubuh manusia :

1. Perubahan fisik yang ditandai dengan tumbuhnya rambut didaerah tertentu dan
bentuk tubuh yang khas pada pria dan wanita (payudara membesar, lekuk tubuh
feminin pada wanita dan bentuk tubuh maskulin pada pria)
2. Perubahan psikologis ( perilaku feminin dan maskulin, sensitivitas, mood/suasana
hati)
3. Perubahan system reproduksi : pematangan organ reproduksi, produksi organ seksual
(estrogen oleh ovarium dan testosterone oleh testis )

Di balik fungsinya yang mengagumkan, hormone kadang jadi biang keladi barbagai
masalah. Misalnya, siklus haid yang tidak teratur atau jerawat yang tumbuh membabi
buta di wajah. Hormone pula yang kadang membuat kita senang atau malah sedih tanpa
sebab.

Pada dasarnya hormon biasa dibagi menurut komposisi kandungannya yang berbeda-
beda sebagai berikut :

1. Hormone yang mengandung asam amino (epinefrin, norepinefrin, tiroksin dan


triodtironin)
2. Hormone yang mengandung lipid (testerogen, progestoren, estrogen, aldosterone dan
kortisol)
3. Hormone yang mengandung protein ( insulin, prolactin, vasopressin, oksitosin,
hormone pertumbuhan (growth hormone), FSH,LH,TSH)
Hormone-hormon ini biasa dibuat secara sintesis diantaranya adalah hormone wanita
yaitu estrogen dan progesterone yang dibuat dalam bentuk pil, pil ini merupakan bentuk
utama kontrasepsi yang digunakan wanita seluruh dunia untuk memudahkan mereka
menentukan saat yang tepat : kapan harus mempunyai anak dan jarak usia tiap anak.
B. Klasifikasi pada hormone
1. Hormone adenohipofisis
2. Hormone tiroid dan anti tiroid
3. Estrogen dan progesterone

Pembebasan hormone adenohipofisis dikontrol oleh hipotalamus. Sel-sel neurosekresi


dihipotalamus mensekresi hormone pembebas dan hormone penghambat kedalam
jaringan kapiler yang terletak dibatang pituitary. Darah yang mengandung hormone
tersebut mengalir melalui pembuluh-pembuluh portal pendek kedalam jaringan
kapiler kedua didalam pituitary anterior. Sebagai respon terhadap hormone pembebas
spesifik, sel-sel endokrin di pituitary anterior mengeksresikan hormone tertentu
kedalam sirkulasi.

1. HORMON ADENOHIPOFISIS
Sekresi hormon hipofisis anterior selain dikontrol hipotalamus, dipengaruhi
banyak faktor antara lain oleh obat hormon alamiah, hormon hipofisis anterior mengatur
sintesis dan sekresi hormon dan zat- zat kimia di sel target. Konsep ini medasari
penggunaan hormon ini juga menjelaskan mekanisme terjadinya efek samping obat.
Hormon yang dihasilkan oleh hipofisis anterior berupa polipeptid yaitu hormon
pertumbuhan (GH), proklatin (PRL), kortikoprin(ACTH) dan sebagian lain berbentuk
glikoprotein.Dalam hormon adenohipofisis hanya akan dibahas mengenai hormon
pertumbuhan, proklatin dan gonadotropin, karena hormon-hormon inilah yang sampai
sekarang mempunyai kegunaan /implikasi klinik.
A. HORMON PERTUMBUHAN
Hormon pertumbuhan berupa polipeptida dengan berat molekul 22.000.hormon
ini merupakan 10% dari kelenjar hipofisis kering.

a. FAAL

Pertumbuhan, fungsi fisiologi hormon yang paling jelas adalah terhadap


pertumbuhan.Defisiensi hormon ini menyebabkan gigantisme pada anak dan agromegali
pada orang dewasa.Disamping hormon pertumbuhan, beberapa hormon lain juga berperan
dalam proses pertumbuhan dan perkembangan normal yaitu hormon
tiroid,insulin,androgen,dan estrogen.
b. PENGATURAN
Sekresi hormon pertumbuhan secara fisisologi diatur oleh
hipotalamus.hipatalamus menghasilkan factor penglepas hormon pertumbuhan (GHRF)
yang merangsang sekresi hormon pertumbuhan.
Pada waktu istrihat sebelum makan pagi kadar hormon pertumbuhan 1-2mg/ml
,kadar ini selalu meningkat pada keadaan puasa sampai 60 jam, meningkat perlahan
mencapai 8mg/ml, kadar ini selalu meningkat segera seseorang tertidur.Pada orang
dewasa kadar hormon pertumbuhan meningkat pada waktu bangun. Kadar anak remaja
lebih tinggi dibanding kadar anak dewasa.Pada anak dan remaja lebih tinggi dibanding
anak dewasa.
Kerja fisik, stres dan rangsangan emosi merupakan peragsangan (stimulasi)
fisiologi untuk meningkatkan hormon ini.
Beberapa obat dapat mempengaruh sekresi hormoni pertumbuhan, mungkin
dengan jalani pengaruhi sekresi/aktivitas zat-zat pengatur hormon ini.Pada orang normal,
glukokortiroid dosis besar menghambat sekresi hormon pertumbuhan.

c. INDIKASI

Selama ini indikasi hormon pertumbuhan hanya dibatasi untuk mengatasi


kekerdilan akibat hipopuitarisme, dengan ditemukannya cara rekayasa genetika untuk
mengatasi gangguan pertumbuhan akan lebih luas.Efektifitas hormon ini pada devisiensi
partial pada anak pendek yang normal hanya tampak diawal terapi. Untuk indikasi ini
sulit ditentukan siapa yang perlu di obati, kapan pengobatan dimulai dan kapan
berakhir.Juga perlu disertai penanganan fisikologis, yang akan sangat artinya bila terapi
gagal.
d. SEDIAAN

Sediaan hormon pertunbuhan yang mula mula digunakan dalam terapi ialah
ekstrak hipofisis manusia hasil autopsy (somatropin), sebab hormon hasil ekstraksi
hipofisis hewan tidak efektif pada manusia.Hormon pertumbuhan hasil rekayasa genetik
kini telah digunakan dalam klinik.Penggunaan hormon hasil rekayasa genetik
memperkecil kemungkinan efek samping yang di timbulkan oleh bahan protein manusia
yang belum tentu bebas penyakit.
B. PROKLATIN

Walaupun peranan proklatin pada berbagai spesies telah lama diketahui, baru
beakangan dibuktikan terdapatnya proklatin pada manusia.Kini telah di akui bahwa
proklatin pada manusia berperan dalam fungsi fisiologik dan keadaan patologik tertentu.
a. FAAL

Pada manusia satu-satunya fungsi proklatin yang jelas adalah dalam laktasi,
proklatin mempengaruhi kelenjar suus dalam mempersiapkan, memulai dan
mempertahankan laktasi,fungsi laktasi ini juga di pengaruhi oleh kortikosteroid, tiroid
dan hormon kelamin yang semuanya tergantung pada hormon tropik hipofisis.
b. PENGATURAN
Pengaturan sekresi proklatin berada dibawah pengaruh hipotalamus, uniknya
faktor penghambat (prolactin release inhibitoring hormon= PRIH) lebih berperan
daripada faktor perangsang (prolacting releasing faktor=PRF). Di duga bahwa
hambatan tersebut dopamine sendiri atau zat lain.

c. IMPLIKASI KLINIK
Berdasarkan terdapatnya peningkatan proklatin pada keadaan patologik tertentu,
maka diharapkan penurunan keadaan tersebut dapat di perbaiki keaadaan,
pengendalian kadar proklatin dapat dilakukan dengan pemberian 1-dopa atau
bromokriptin.

C. GONADOTROPIN
Hipofisis menghasilkan 2 jeni gonadotropin yang mengatur fungsi alat reproduksi,
yaitu hormon pemacu folikel (FSH dan LH).Pada spesies tertentu hipofisis selama
kehamilan, sedangkan umumnya kehamilan dapat berjalan tanpa hipofisis.
Gonadotropin hipofisis maupun plasenta hanya efektif bila diberikanr dalam
bentuk suntikan.Kadar gonadotropin dalam urin dapat di ukur dengan radioimmunoassay
berdasarkan antibody spesifik terhadap gugus yang membedakan masing-masing hormon
hipofisis.

a. FAAL
FSH pada wanita menyebabkan perkembangan folikel primer menjadi folikel
graaf, Di bawah pengaruh LH folikel yang berkembang akan mensekresi estrogen dan
progesteron LH menyebabkan terjadinya ovulasi dan juga mempengaruhi korpus
luteum untuk mensekresi estrogen dan progesteron.

b. PENGATURAN
Sekresi Gonadotropin hipofisis di atur oleh hipotalamus melalui hormon
penglepas (releasing hormone) dan oleh hormon seks steroid melalui mekanisme
umpan balik.

c. INDIKASI
Infertilitas, Gonadotropin berguna untuk mengiduksi ovulasi pada wanita yang
kekurangan gonadotropin, ovulasi terjadi pada 90% penderita yang di obati dengan
menotropin dan CG,dan 50% diantaranya hamil 30% berupa kehamilan ganda ; 20%-
30% dari yang hamil mengalami keguguran.Komplikasi utama adalah pembesaran
ovarium karena pematangan ovum ganda dengan akibat kehamilan ganda.

d. SEDIAAN
Menotropin (pergonal) ialah sediaan gonadotropin yang berasal dari urin wanita
mati haid/menopouse.mengandung aktivitas FH dan LH sama banyak.

2. HORMON TIROID DAN ANTIROID


Kelenjar tiroid menghasilkan dua macam hormon yaitu tiroksin (T4) dan
Triiodontironin (T3).
Hormon ini di buat di folikel jaringan tiroid dari asam amino (tiroksin) yang
mengandung yodium. Yodium secara aktif diakumulasi dari kelenjar tiroid dari darah
.Oleh sebab itu kekurangan yodium dalam makanan dalam jangka waktu yang lama
mengakibatkan pembesaran gondok hingga 15 kali.
N HORMON PRINSIP KERJA
O
1. Tiroksin Mengatur metabolisme,
pertumbuhan, perkembangan dan
kegiatan sistem saraf,
2. Triiodontironin Mengatur metabolisme,
pertumbuhan, perkembangan dan
kegiatan sistem saraf.
3. Kalsitonin Menurunkan kadar kalsium dalam
darah dengan cara mempercepat
absorpsi kalsium dalam tulang.

A. HORMON TIROID
Pada orang dewasa, berat kelenjar tiroid kira kira 25-30 g,kelenjar ini
menghasilkan hormon tiroid, terutama tiroksin dan triyodotironin, keduanya adalah asam
amino yang mengandung yodium dalam struktur molekulnya pada dasarnya efek
derivate tiroksin berbagai kualitatif sama dan hanya berbeda secara kuantitatif,
umpamanya asam tetra lebih kuat dari pada tiroksin dalam menurunkan kadar kolesterol
darah.Transport : dslsm darah hormon teroid di ikat oleh protein,tetapi t3 praktis tidak
terlihat oleh protein karena ikatannya dengan protein terlalu lemah sehinggah bisa terurai
kembali.
a. FAAL
Mekanisme kerja tiroksin belum seluruhnya diketahui.yang telah di ketahui ialah
hormon tiroid,secara langsung masuk kedalam nukleus tanpa berikatan dengan
reseptor dalam sitoplasma.tiroksin berperan penting pada pembentukan kalori, pada
mtabolisme karbohidrat,protein dan kolestrol dan pada proses pertumbuhan
badan.tiroksin juga berhubungan erat dengan katekolamin dalam badan.
a.pembentukan kalori
b.metabolisme karbohidrat
c.metabolisme protein
d.metabolisme lemak dan kolestrol
e.pertumbuhan
f.sistem saraf
g.hubungan tiroksin dan efinefrin
B. PENGATURAN FUNSI TEROID
Beberapa jenis zat berpengaruh terhadap sekresi hormon tiroid, antara lain
epinefrin,vasopresin dan TSH. Epinefrin dan vasopresin mempengaruhi vaskulariasi
suatun organ dalam badan: zat zat ini menyebabkan berkurangnya sekresi hormon tiroid
karena terjadinya vasokonstriksi pembuluh darah tiroid.
a. INDIKASI
Indikasi utama preparat hormon tiroid adalah sebagai terapi
pengganti/replacement pada miksudema,struma atau goiter simple kretinisme.Hampir
semua gangguan fungsi tiroid terjadi karena gangguan sintesis hormon tiroid.
Ada empat golongan pemghambat sintesis hormon tiroid
1. Antitiroid yang mengganggu sintesis hormon secara langsung
2. Pengahambat ion yang menghalangi transport yodida
3. Yodida yang pada konsentrasi tinggi memiliki efek supresi terhadap kelenjar tiroid
4. Yodium radioaktif ,yang merusak kelenjar dengan radiasi ion.
b. ANTITIROID
a. Mekanisme kerja
Antitiroid mengahambat sintesis hormon tiroid dengan jalan menghambat proses
pengikatan/inkorporasi yodium pada residu tirosil dari tiroglobulin.selain itu jug
menghambat proses penggabungan dari gugus yodotirosil untuk membentuk
yodotironin.cara kerjanya dapat dijelaskan dengan adanya hambatan terhadap enzim
peroksidase sehingga oksidase ion yodida dan gugus yodotirosil terganggu.selain
menghambat sintesis hormon propitioursil ternyata juga menghambat deyodinasi
tiroksin menjadi triyodotironin di jaringan perifer, sedangkan metilmazol tidak memiliki
efek ini.
b. Farmakokinetik
Data farmakokinetik antitiroid sulit di pelajari karena metode kimia untuk
menentukan kadar obat ini dalam cairan tubuh belum ditemukan tiourasil tiourea
didistribusi keseluruh badan dan dieksresi melalui urin dan air susu ibu,tetapi tidak
melalui tinja.
c. Efek samping
Reaksi yang sering timbul adalah demam obat yang terutama yang terjadi dalam
pengobatan.Propiltiourasil dan metimasol jarang sekali menimbulkan efek samping dan
bila timbul biasanya mempunyai gambaran yang sama frekuensi kira kira 3% untuk
propiltiourasil dan 7% untuk metimazol.Agranulositosis hanya timbul dengan frekuensi
0,5% dan 0,12%. Paling sering timbul adalah purpura dan popular rash dan kadang
kadang hilang sendiri.gejala lain yang jarang sekali timbul adalah nyeri dan kaku
sendi,terutama pada tangan dan pergelangan;nyeri itu dapat pindah ke sendi lain.Reasi
demam dan hepatitis dan nefritis jarang sekali terjadi pada penggunaan propipiltiourasil
dan metimazol.
d. Indikasi
Antitiroid digunakan untuk pengobatan hipertiroidisme,baik mengatasi gejala
klinik sambil remisi spontan,maupun sebagai persiapan operasi.selain itu ,obat ini juga
dapat dipakai dalam kombinasi dengan yodium radioaktif,dengan tujuan mempercepat
timbulnya perbaikan klinis sementara menunggu efek terapi yodium radioaktif.

e. pasologi
Propiltourasil tersedia dalam bentuk tablet 50 mg, Biasanya diberikan dengan
dosis 100mg setiap 8 jam ,bila perlu dosis dapat ditinggikan 600 mg sehari.
Kegagalan pengobatan dengan dosis 300 mg sehari biasanya disebabkan oleh
interval dosis yang kurang tepat.Kelambatan timbulnya efek dapat dijumpai pada
penderita yang sebelumnya sudah mendapat sediaan yodium.
Metimazol (1-metil 2 merkaptoimidazol) tersedia dalam bentuk tablet 5mg dan
10mg ; dosisnya sama dengan metimazol.
Metiltourasil terdapat tablet 25 mg 50 mg , dosisnya sehari 200 mg terbagi dalam
2 atau 4 dosis. Bila telah di peroleh efek terapi, dosis obat diturunkan untuk menghindari
timbulnya hipotiroidisme.
Pengahambat ion yodida ialah obat yang dapat menghambat transport aktif ion
yodida kedalam kelenjar tiroid. Pada umumnya obat tersebut berupa anion monovalen
yang bentuk hidratnya mempunyai ukuran hampir sebesar ion yodida.
Contoh obat golongan ini antara lain ialah tiosinat (SCN),perklorat (CI04),nitrat
(NO3),Fluoborat (BF4),Fluosulfonat (SO3F),difluofosfat (PO2F2). Obat golongan ini
dapat menghambat fungsi tiroid dan menimbulkan goiter.
Yodida merupakan obat tertua yang di gunakan untuk pengobatan hipertiroidisme
sebelum ditemukan berbagai macam antitiroid ,meskipun yodida diperlukan dalam
jumlah yang kecil untuk biosintesis hormon teroid,dalam jumlah yang berlebihan
yodidida dapat menyebabkan goiter dan hipotiroidisme pada orang sehat. Pemberian
yodida pada penderitaan hipertiroid menghasilkan efek terapi yang nyata, jadi dalam hal
ini yodida menekan fungsi tiroid. Goiter yang terjadi pada pemberian antitiroid,dapat
diperbaiki dengan pemberian sediaan tiroid dan yodida. Jadi dalam hal ini yodida justru
memperbaiki fungsi tiroid. Mekanisme kerja atau peran yang tepat dari yodida masih
belum jelas,hal hal yang tersebut di bawah ini kiranya dapat memberikan sedikit
gambaran mengenai peran yodida dalam tiroid:
1. Yodium diperlukan untuk biosintesis hormon tiroid.
2. Yodida menghambat proses transport aktifnya sendiri kedalam tiroid
3. Bila yodium di dalam teroid terdapat dalam jumlah cukup banyak terjadi hambatan
sintesis yodotironin dan yodotirosin.

3. hormone esterogen dan progesterone


1. esterogen
esterogen merupakan bentukan dari androstenidion (hormone seksual pria yang
utama) yang dihasilkan ovarium. Selain androstenidion, ovarium juga mengeluarkan
testosterone dan dehidroepiandrosteron, tapi dalam jumlah yang sedikit
efek utama estrogen antara lain menurunkan jumlah dan aktivitas osteoklas,
memyebabkan pertumbuhan tulang dan penutupan epifisis pada wanita dan pria.
Hormone-hormon pada tubuh manusia berperan penting dalam perjalan hidupnya
termaksud pada keindahan kulit. Berikut bini adalah peran ketiga hormone utama
1. mempertahankan fungsi otak
2. mencegah gejala menopause (seperti hot flushes) dan gangguan mood
3. meningkatkan pertumbuhan dan elastisitas serta sebagai pelumas sel
4. jaringan (kulit, saluran kemih, vagina, dan pembuluh darah)
5. pola distribusi lemah di bawah kulit sehingga membentuk tubuh wanita yang
feminine
6. produksi sel pigmen kulit
7. estrogen juga mempengaruhi sirkulasi darah pada kulit, mempertahankan struktur
normal kulit agar tetap lentur
8. manjaga kolagen kulit agar terpelihara dan kencang serta mampu menahan air.
2. Progesterone
Hormone ini merupakan bentukan dari pregnenolon yang dihasilkan oleh kelenjar
dan berasal dari kolestrol darah. Pregnenolon adalah hormone steroid yang berperan
dalam siklus menstruasi wanita, mendukung proses kehamilan dan embryogenesis.
Pregnenolon tergolong kelompok hormone progesterone, dan merupakan hormone
progesterone yang banyak terdapat secara alami.
Progestron juga disimpan didalam sel lemak tertentu. Duliar tubuh manusia
progesterone dapat ditemukan dalam satu jenis ubi tertentu. Wanita yang telanh
mengalami menopause dan gadis remaja pubertas memiliki tingkat progesterone yang
sangat rendah.
Seorang wanita yang memiliki tingkat rendah progesterone selama masa aktif
reproduksi disebut mengalami defisiensi atau kekurangan progesterone. Gejala
kekurangan progesterone meliputi menstruasi yang tidak teratur, kista ovarium, dan
keguguran. Seorang wanita yang diduga mengalami keguguran progesterone akan
diminta untuk melakukan pemeriksaan sampel darah. Sebelum melakukan pemeriksaan
sampel darah, pasien diminta untuk tidak mengambil pil KB, suplemen esterogen atau
suplemen progesterone setidaknya 1 bulan sebelum pengujian agar hasil pemeriksaan
akurat.
Progesterone dapat meningkatkan insulin basal atau setelah makan karbohidrat,
tetapi tidak menyebabkan perubahan toleransi glukosa, kecuali penggunaan jangka
panjang progestin yang poten (norgestrel). Hormone ini dapat merangsang aktivitas
enzim lipoprotein lipase dan dampaknya menambah deposit lemak.
Progesterone dan analognya (MPA) dapat menyebabkan perubahan peningkatan
LDL dan menurunkan HDL (sedang) atau tidak ada perubahan progesterone juga
mungkin dapat mengurangi efek aldosterone pada reabsorpsi Na ditubuli renalis dan
menyebabkan peningkatan sekresinmineralokortokoid korteks adrenal.
Hormone progesterone sebenarnya hormone ini tidak terlalu berhubungan langsung
dengan keadaan kulit tetapi sedikit ada, pengaruhnya karena merupakan pengembangan
estrogen dan competitor androgen. Funsi utama hormone progesterone lebih pada system
reproduksi wanita, yaitu :
1. Mengatur siklus haid
2. Mengembangkan jeringan payudara
3. Menyiapkan Rahim pada waktu kehamilan
4. Melindungi wanita pasca menopause terhadap kangker endometrium.
3. Mekanisme kerja obat dalam hormone
Mekanisme kerja hormone pada saraf selular tergantung jenis hormonnya
mengikuti salah satu mekanisme dibawah ini :
1. Mekanisme kerja hormone peptide
Reseptor hormone peptide terdapat pada membrane plasma sel target, reseptor ini
bersifat spesifik untuk hormone peptide tertentu. Interaksi hormone dengan
reseptornya mengakibatkan perangsangan atau pemghambatan enzim adenilsiklase
yang terikat pada reseptor tersebut. Interaksi hormone reseptor ini mengubah
kecepatan sintesis siklik AMP dan ATP selanjutnya siklik AMP berfungsi sebagai
mediator intra sel untuk hormone tersebut dan seluruh system ini berfungsi sebagai
suatu mekanisme spesifik sehingga efek spesifik suatu hormone dapat terjadi.
2. Mekanisme kerja hormone steroid
Hormone steroid melewati membrane sel masuk kedalam sitoplasma setiap sel, baik
sel target hormone steroid maupun sel lainnya. Tetapi reseptor hormone steroid hanya
terdapat didalam sel target yaitu dalam sitoplasma. Bila hormone steroid berkaitan
dengan reseptor sitoplasma maka kompleks hormon reseptor tersebut setelah
mengalami modifikasi akan ditranslokasi ketempat kerjanya didalm inti sel yaitu
padda kromatin, selanjutnya terjadilah beberapa hal yang berhubungan dengan
peningkatan sintesis protein sesuia dengan fungsi masing-masing sel target.
3. Mekanisme kerja lain
Hormone pertumbuhan mempunyai mekanisme kerja yang agak kompleks karena
juga berkaitan dengan beberapa zat lain.
4. Mekanisme kerja estrogen
Estrogen mempunya 2 jenis reseptor ERA dan ERB yang berasal dari gen berbeda
dan berada di inti sel. ERA terdapat banyak disaluran reproduksi wanita antara lain
uterus, vagina, ovarium dan juga dikelenjar mammae, hipotamus, sel-sel endotel dan
otot-otot polos vaskuler, ERB letaknya menyebar, terbanyak di prostat dan ovarium
dan dalam jumlah lebih sedikit di paru, otak, dan pembuluh darah. Sekitar 40%
sekuens asam amino kedia jenis reseptor ini identic serta mempunyai struktur domain
yang umun dimiliki oleh jenis reseptor stroid lain.
5. Mekanisme kerja progesterone
Dalam gen progesterone hanya mempuyai reseptor tunggal (IPR) yang memproduksi
dua isoform,PR-A dan PR-B. kedua isoform ini mempunyai ligand-binding domain
yang identic, tidak berbeda seperti yang dimiliki isoform ER. Pada keadaan tanpa
ligand, PR berada di inti dalam bentuk monomeritik terikat inikatif dengan heat-shock
proteins (HPS-90, HPS-70 dan p59), apabila telah terikat progesterone HPS terlepas
(berdisosiasi) dan reseptor mengalami fosforilase dan kemudian membentuk dimer
(homo dan heterodimer) yang terikat dengan selektifitas tinggi pada progesterone
respons elements (PREs) pada gen target. Proses transkripsi oleh PR terjadi melalui
recruitment beberapa ko-aktivator ini selanjutnya berinteraksi dengan beberapa
protein spesifik yang mempunyai aktifitas asetilasi histon.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Hormon adalah zat kimiawi yang dihasilkan tubuh secara alami. Begitu
dikeluarkan, hormone akan dialirkan oleh darah menuju berbagai jaringan sel
dan menimbulkan efek tertentu sesuai dengan fungsinya.
2. Hormone adalah zat aktif yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin yang masuk
kedalam peredaran darah untuk memepengaruhi jaringan target secara spesifik
3. Klasifikasi pada hormone :Hormone adenohipofisis, Hormone tiroid dan anti
tiroid, Estrogen dan progesterone
4. esterogen merupakan bentukan dari androstenidion (hormone seksual pria
yang utama) yang dihasilkan ovarium. Selain androstenidion, ovarium juga
mengeluarkan testosterone dan dehidroepiandrosteron, tapi dalam jumlah
yang sedikit
5. Progesteron merupakan bentukan dari pregnenolon yang dihasilkan oleh
kelenjar dan berasal dari kolestrol darah
6. Mekanisme kerja hormone peptide :Reseptor hormone peptide terdapat pada
membrane plasma sel target, reseptor ini bersifat spesifik untuk hormone
peptide tertentu
7. Mekanisme kerja steroid : Hormone steroid melewati membrane sel masuk
kedalam sitoplasma setiap sel, baik sel target hormone steroid maupun sel
lainnya. Tetapi reseptor hormone steroid hanya terdapat didalam sel target
yaitu dalam sitoplasma
8. Mekanisme kerja estrogen : Estrogen mempunya 2 jenis reseptor ERA dan
ERB yang berasal dari gen berbeda dan berada di inti sel. ERA terdapat
banyak disaluran reproduksi wanita antara lain uterus, vagina, ovarium dan
juga dikelenjar mammae, hipotamus, sel-sel endotel dan otot-otot polos
vaskuler, ERB letaknya menyebar, terbanyak di prostat dan ovarium dan
dalam jumlah lebih sedikit di paru, otak, dan pembuluh darah
9. Mekanisme kerja progesterone Dalam gen progesterone hanya mempuyai
reseptor tunggal (IPR) yang memproduksi dua isoform,PR-A dan PR-B. kedua
isoform ini mempunyai ligand-binding domain yang identic, tidak berbeda
seperti yang dimiliki isoform ER. Pada keadaan tanpa ligand, PR berada di
inti dalam bentuk monomeritik terikat inikatif dengan heat-shock proteins
(HPS-90, HPS-70 dan p59), apabila telah terikat progesterone HPS terlepas
(berdisosiasi) dan reseptor mengalami fosforilase dan kemudian membentuk
dimer (homo dan heterodimer) yang terikat dengan selektifitas tinggi pada
progesterone respons elements (PREs) pada gen target

Anda mungkin juga menyukai