Dosen Pengampu :
Prof .Dr. Ir. Harijono, M.App.Sc.
Disusun oleh :
Jehan Kalonika (145100107111038)
Yunita Khilyatun Nisak (145100107111028)
Natallia Desy Nugroho (14510010111104)
4. Manfaat Xylitol
Xylitol dapat menghambat pertumbuhan bekteri dalam mulut, sehingga bermanfaat untuk
mencegah karies, pembentukan plak, dan menjaga pH saliva. Berdasarkan penelitian, xylitol juga
dapat menghambat pertumbuhan bakteri Sreptococcus pneumoniae dan nasofaring, sehingga dapat
mengurangi resiko infrksi telinga dan sinusitis. Nilai kalori xylitol lebih rendah dibandingkan gula
lain, menyebabkan xylitol sangat baik dikonsumsi oleh orang-orang yang sedang menjalani
penurunan berat badan. Xylitol memberikan sensasi dingin dan fresh di mulut dengan tidak
meninggalkan rasa yang tidak menyenangkan.
Xilitol (C5H12O5) merupakan polialkohol yang mempunyai beberapa manfaat dalam bidang
farmasi, produk perawatan kesehatan, dan industri makanan. Gula ini dapat dimanfaatkan sebagai
gula pengganti dan makanan penderita diabetes, senyawa yang sangat mudah diterima pada pasien
pasca operasi bedah yang mempunyai kesulitan dalam metabolisme gula karena xilitol mempunyai
tingkat kemanisan yang setara dengan sukrosa namun nilai kalorinya 40% persen lebih rendah dari
kelompok karbohidrat lainnya. Selain itu, penelitian tentang xilitol pun semakin berkembang antara
lain membuktikan bahwa xylitol dapat mengurangi infeksi pada telinga, sinusitis dan osteoporosis.
Dengan beragamnya manfaat xylitol, maka hingga kini xylitol telah banyak digunakan untuk
pemanis pada pasta gigi, permen karet, situp obat batuk, multivitamin dan obat pencuci mulut.
b. Tahap Hidrolisis
Ampas tebu dihidrolisis dengan asam sulfat (0.5% v/v) , rasionya yaitu (cair terhadap
padatan) sebesar 15:1 pada reactor batch ukuran 1000 cm 3. Pada PARR reactor, kondisinya
yaitu di bawah non-isothermal dan kecepatan mengaduknya sebesar 4000 rpm. Campuran
tersebut dipanaskan dengan suhu 150 oC menggunakan steam. Asam akan menghidrolisis
polisakarida menjadi monosakarida dan mengubah lignin menjadi bahan yang tidak larut
dimana dapat dipisahkan melalui proses filter. Proses ini berada pada tekanan 100 psi (Jaffe
et al, 1974). Selanjutnya, keluaran dari reaktor dilanjutkan ke filter press pada kondisi
vacuum. Proses filtrasi ini terjadi pada suhu sekitar 90-150oC selama 30 menit. Pemisahan
didasrkan pada perbedaan titik didih. Xylosa mempunyai titik didih tertinggi yaitu 168 oC
akan terpisah dari asam sulfat dan juga air (Baudel, 2005).
c. Tahap Hidrogenasi
Tahap berikutnya yaitu menuju ke reactor hidrogenasi yang akan mereaksikan xylose dengan
gas hydrogen, nantinya akan menghasilkan xylitol. Katalis yang digunakan yaitu logam aktif
(Ru) (2%). Proses yang terjadi menggunakan suhu 80oC selama 3 jam dengan tekanan parsial
20 atm dan kecepatan mengaduknya sebesar 500 rpm (Baudel, 2005).
(Baudel, 2005)
d. Tahap Permunian
Produk dari reaktor didinginkan dengan cooler, sehingga suhunya turun menjadi 60 oC..
Setelah campuran didinginkan, dimasukkan lagi ke dalam filter press and plate frame yang
bersuhu 45o C dan tekanan 1 atm untuk memisahkan katalis Ru dan dilakukan evaporasi
untuk menguapkan kandungan air di dalam larutan xylitol dengan temperatur 120o C.
Xylitol yang diperoleh dari evaporator berupa sirup dialirkan ke prilling tower untuk
mengubah sirup xylitol menjadi kristal xylitol yang memiliki kemurnian 98% (Sander, 2011).
DAFTAR PUSTAKA
Baudel, H.M. 2005. Technical Note Xylitol Production Via Catalytic Hydrogenation of Sugarcane
Bagasse Dissolving Pulp Liquid Effluents Over Ru /C Catalyst. Journal Chem Technol
Biotechnol. Vol. 80 Page. 230-235
Jaffe, G.M., Szrybalo, E., and Weinert, P. H. 1974. Process For Producing Xylitol. United States
Patent. No. 3, 784, 408
Sander, B. 2011. Pra Rancangan Pabrik Xylitol dari Tongkol Jagung dengan Kapasitas Produksi
10.000 Ton / Tahun. Medan : USU