Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
1
dari fluidanya. Adanya lapisan tersebut akan mengurangi koefisien perpindahan
panasnya. Harga koefisien perpindahan panas untuk suatu alat penukar panas
selalu mengalami perubahan selama pemakaian. Batas terakhir alat dapat
berfungsi sesuai dengan perencanaan adalah saat harga koefisien perpindahan
panas mencapai harga minimum.
1.3 Tujuan
Penulisan makalah ini memiliki beberapa tujuan, antara lain:
1. Mengetahui pengertian Shell and Tube Heat Exchanger
2. Mengetahui dan memahami sistem kerja Shell and Tube Heat Exchanger
3. Mengetahui bagian-bagian/komponen dari Shell and Tube Heat Exchanger
4. Mengetahui tipe-tipe dari Shell and Tube Heat Exchanger
5. Mengetahui cara perawatan umum pada Shell and Tube Heat Exchanger
2
BAB II
PEMBAHASAN
Shell and tube heat exchanger merupakan bejana tekanan dengan banyak
tube didalamnya. Pada suatu proses, fluida mengalir melalui tube pada exchanger
saat fluida lainnya mengalir keluar tube yang berada di antara shell. Fluida pada
sisi tube dan pada sisi shell terpisah oleh tube sheet.
Gambar 1.Konstruksi detail dari TEMA Shell and Tube Heat Exchanger
3
Jenis ini merupakan jenis yang paling banyak digunakan dalam industri
perminyakan. Alat ini terdiri dari sebuah shell (tabung/slinder besar) dimana
didalamnya terdapat suatu bandle (berkas) pipa dengan diameter yang relative
kecil. Satu jenis fluida mengalir didalam pipa-pipa sedangkan fluida lainnya
mengalir dibagian luar pipa tetapi masih didalam shell seperti gambar diatas.
Alat penukar panas ini terdiri atas suatu bundel pipa yang dihubungkan
secara parallel dan ditempatkan dalam sebuah pipa mantel (cangkang ). Fluida
yang satu mengalir di dalam bundel pipa, sedangkan fluida yang lain mengalir di
luar pipa pada arah yang sama, berlawanan, atau bersilangan. Kedua ujung pipa
tersebut dilas pada penunjang pipa yang menempel pada mantel. Untuk
meningkatkan effisiensi pertukaran panas, biasanya pada alat penukar panas ini
dipasang sekat ( buffle ). Ini bertujuan untuk membuat turbulensi aliran fluida dan
menambah waktu tinggal ( residence time ), namun pemasangan sekat akan
memperbesar pressure drop operasi dan menambah beban kerja pompa, sehingga
laju alir fluida yang dipertukarkan panasnya harus diatur.
4
air untuk dikondensasikan menjadi bentuk cairan (condenser), pada umumnya
perubahan fase yang terjadi berada pada sisi shell. Boiler didalam mesin uap
lokomotif biasanya cukup besar, yang pada umumnya shell and tube heat
exchanger terbentuk silinder. Pada pembangkit tenaga listrik yang besar dengan
steam-driven turbin, shell and tube condenser digunakan untuk
mengkondensasikan uap air yang keluar turbin ke dalam bentuk air yang dapat
didaur ulang kembali menjadi uap air, yang mungkin pada shell and tube tipe
boiler.
Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan aliran fluida
dalam shell side dan Tube side untuk shell and Tube exchanger adalah :
b. Korosi
c. Tekanan
Shell yang bertekanan tinggi dan diameter yang besar akan diperlukan
dinding yang tebal, hal ini akan memakan biaya yang mahal. Untuk
mengatasi hal itu apabila fluida bertekanan tinggi lebih baik dialirkan
melalui Tube.
5
d. Temperatur
f. Viskositas
Fluida yang viscous atau yang mempunyai low transfer rate dilewatkan
melalui shell karena dapat menggunakan baffle. Koefisien heat transfer
yang lebih tinggi dapat diperoleh dengan menempatkan fluida yang lebih
viscous pada shell side sebagai hasil dari peningkatan turbulensi akibat
aliran crossflow (terutama karena pengaruh baffles). Biasanya fluida
dengan viskositas > 2 cSt dialirkan di shell side untuk mengurangi luas
permukaan perpindahan panas yang diminta. Koefisien perpindahan panas
yang lebih tinggi terdapat pada shell side, karena aliran turbulen akan
terjadi melintang melalui sisi luar Tube dan baffle.
6
1) penggunaan baffle dapat meningkatkan efektifitas alat penukar panas, hal
ini sejalan dengan peningkatan koefisien perpindahan panas.
2) pengaruh tebal isolasi pada bagian luar shell, efektifitas meningkat hingga
suatu harga maksimum dan kemudian berkurang.
4) Menentukan jarak antar baffle minimum 0,2 dari diameter shell sedangkan
jarak maksimum ialah 1x diameter bagian dalam shell. Jarak baffle yang
panjang akan membuat aliran membujur dan kurang menyimpang dari
aliran melintang
7
Karakteristik masing masing type dari Shell and Tube tersebut
digambarkan pada tabel berikut:
8
Setelah mengetahui karateristik dari masing masing type shell and tube
heat exchanger, selanjutnya design didasarkan atas keperluan atau servicenya.
Design yang komplex biasanya menimbulkan biaya yang lebih mahal dan
perawatan yang lebih sulit sehingga biasanya hanya digunakan untuk keperluan
yang tidak memungkinkan penggunaan yang lebih simpel.
9
Tabung mungkin berbentuk lurus atau bengkokkan dimana dengan bentuk
U atau sering disebut dengan U-tubes.
10
merupakan yang paling efisien sebab memberikan perbedaan suhu rata-rata yang
paling tinggi antara arus dingin dengan arus panas. Banyak perusahaan tidak
menggunakannya sebab dapat rusak dengan mudah dan menjadi lebih maha untuk
dibangun. Sering multiple heat exchanger dapat digunakan untuk menirukan arus
aliran berlawanan dari exchanger tunggal yang besar.
2.2.3 Pemilihan Material Tabung
Agar dapat memindahkan panas dengan baik, material tabung harus
mempunyai thermal conductivity. Karena panas ditransfer dari suatu sisi yang
panas menuju sisi yang dingin melalui tabung, terdapat perbedaan temperature
sepanjang lebar tabung. Karena ada kecenderungan material tabung untuk
mengembang berbeda-beda secara thermal pada berbagai temperature thermal
stresses muncul selama operasi. Hal ini sesuai terhadap tegangan dari tekanan
tinggi dari fluida itu sendiri.
Material tabung juga harus sesuai dengan kedua hal yaitu sisi shell dan sisi
tube yang dialiri untuk periode lama dibawah kondisi-kondisi operasi
(temperature, tekanan, pH, dan lain-lain) untuk memperkecil hal yang buruk
seperti korosi. Semua yang dibituhkan yaitu melakukan pemilihan seksama atas
bahan yang kuat, thermal-conductive, corrosion resistant, material tabung bermutu
tinggi, yang secara khas berbahan metal. Pilihan material tabung yang buruk bisa
mengakibatkan suatu kebocoran melalui suatu tabung antara sisi shell dan tube
yang menyebabkan fluida yang lewat terkontaminasi dan kemungkinan hilangnya
tekanan.
11
Keterangan:
Connections ukuran yang distandarkan untuk pemasangan yang mudah,
penambahan galur (thread) permukaan pelindung untuk memudahkan
pemasangan.
Gasket fiber berkualitas tinggi yang dikompres
Head berbahan standar cast iron atau steel head
Tubesheet Ubend tubes diperluas terhadap tubesheet yang membiarkan
untuk perluasan dan penyusutan tabung karena fluktuasi suhu
Mounting saddles yang diganbungkan dengan unit standar untuk
mounting yang cepat dan mudah
Shell welded shell dilindungi dengan cat berkualitas tinggi untuk
menghambat korosi
Tube bundles berbahan stainless steal, tampilan tube bundle yang
unikmeminimalisasi permasalahan yang muncul dan mengoptimumkan
media aliran dalam unit
Baffles adanya celah baffles dengan jarak minimum antara tabung
untuk menjamin aliran fluida yang benar dan meminimalisasi bypass
12
2.4.1 Fixed Tube Sheet atau Fixed Head (Type L, M, atau N)
13
ketika unit telah dibangun. Konstruksi ini digunakan untuk steam surface
condenser, yang beroperasi di bawah vakum.
Tube side header (atau channel) dapat dilas pada tubesheet. Seperti
ditunjukkan gambar 11-35 jenis C dan N, konstruksi jenis ini sedikit lebih mahal
dibandingkan dengan jenis B dan M atau A dan L masih memberikan keuntungan
dimana tabung mungkin diuji atau digantikan tanpa mengganggu pipa
penghubung tube-side.
14
Perluasan yang berbeda antara shell dan tube dapat berkembang
dikarenakan perbedaan dalam panjang yang disebabkan oleh ekspansi thermal.
Berbagai jenis sambungan ekspansi digunakan untuk menghilangkan tegangan
yang berlebihan yang disebabkan oeh perluasan/pemuaian. Kebutuhan akan
sambungan ekspansi merupakan kegunaan dari jumlah perbedaan ekspansi antara
lain.
Penanganan yang salah selama pembuatan, pemindahan, pemasangan atau
perawatan heat exchanger dilengkapi dengan jenis bellow berdinding tipis atau
tipe sambungan ekspansi torodial dapat merusak sambungan. Di dalam unit yang
lebih besar, light-wall-joint ini peka terhadap kerusakan dan beberapa perancang
memilih penggunaan dinding yng lebih berat dari formed heads.
2.4.2 U-Tube Heat Exchanger
Tube bundle yang berisi stationary tube sheet, u-tubes, baffle atau plat
pendukung, tie rods dan spaces yang sesuai. Tube bundle dapat dipindahkan dari
15
heat exchanger shell. Suatu tube sider (stationary head) dan shell dengan integral
shell cover, yang dimana dilas pada shell, telah disediakan. Masing-masing tabung
bebas untuk memperluas tanpa ada batasan ditempatkan diatasnya oleh tabung
lain.
U-tube bundle memiliki keuntungan jarak yang minimum antara batas tabung luar
dan bagian dalam shell untuk perpindahan konstruksi tube bundle apapun. Jarak
merupakan sama pentingnya seperti pada fixed-tube-sheet heat exchanger.
Banyaknya lubang tabung yang diberikan shell lebih sedikit untuk fixed-
tube-sheet exchanger karena pembatasan pada pembengkokkan tabung pada
radius yang sangat pendek. Desain u-tube memberikan keuntungan untuk
mengurangi banyaknya sambungan. Pada konstruksi bertekanan tinggi, bentuk ini
menjadi penting dipertimbangkan dalam mengurangi biaya awal dan
pemeliharaan. Penggunaan konstruksi u-tube telah meningkat dengan
pengembangan tentang pembersih tabung hidrolik, yang dapat memindahkan
residu dari bagian lurus dan bengkokan U pada tabung.
Alat pemanas tangki penghisap, seperti pada gambit 11-38, terdapat u-tube
bundle. Desain ini sering digunakan dengan tangki penyimpanan di luar untuk
bahan bakar minyak berat, tar, molases dan fluida yang memiliki viskositas kecil
agar mudah untuk dipompa. Biasanya media pemanasan tube side berupa uap.
Satu ujung shell pemanas terbuka, dan cairan dipanaskan melewati bagian luar
dari tabung. Biaya pompa dapat dikurangi tanpa memanaskan keseluruhan muatan
tangki. Bare fin-tube dan integral low-fin tube dilengkapi dengan baffles.
Pemanas longitudinal fin-tube tidak di-baffle. Fin sering digunakan untuk
mengurangi potensi pencemaran fluida tersebut.
16
U-tube exchanger dengan tabung tembaga, cast iron headers, dan bagian
lain yang merupakan baja karbon digunakan untuk air dan uap di dalam bangunan
kantor, sekolah, rumah sakit, hotel dan lain-lain. Lembar tabung non-ferrous atau
90-10 tabung tembaga-nikel adalah yang paling sering digunakan sebagai material
pengganti. Standar exchangers ini tersedia dari sejumlah harga sebenarnya yang
jauh di bawah peralatan industri proses.
2.4.3 Packed-Lantern-Ring Exchanger
Fluida shell dan tube side masing-masing berisi dengan cincin terpisah
dari kemasan terpisah dengan suatu lantern ring dan dipasang pada floating tube
sheet. Lantern ring dilengkapi dengan weep holes. Kebocoran yang melewati
packing pergi melewati weep holes dan kemudian menetes ke tanah. Kebocoran di
packing tidak akan mengakibatkan pencampuran dua cairan di dalam exchanger.
Lebar floating tube sheet harus cukup besar agar dapat mudah untuk
packing, lantern ring dan differential expansion. Terkadang skirt digabungkan
dengan tube sheet tipis untuk memberikan permukaan pada packing dan lantern
ring. Jarak antara batas tabung yang luar dan bagian dalam shell adalah sedikit
lebih besar dari yang untuk fixed-tube-sheet dan U-tube exchangers. Penggunaan
floating-tube-skirt menyebabkan peningkatan jarak ini. Tanpa skirt, jarak harus
17
dipertimbangkan untuk gangguan lubang tabung selama tabung menggoncang
dekat tepi luar tabung atau untuk pengelasan ujung tube pada floating tube sheet.
2.4.4 Outside-Packed-Floating Heat Exchanger
Fluida dari sisi shell mengandung balutan dari banyak cincin, yang ditekan
diantara kotak isian dengan balutan penyokong cincin.
18
Desain internal-floating-head exchanger digunakan secara ekstensif di jasa
pertroleum refinery, tapi beberapa tahun belakangan ini, penggunaannya menurun,
Tube bundle lebih mudah dipindahkan dan floating tube sheet yang
bergerak ( atau mengambang ) dapat menyesuaikan dengan perbedaan ekspansi
antara shell dan tube. Batas tube terluar mendekati diameter bagian dalam gasket
pada floating tube sheet. Jarak (antara shell dan OTL) adalah 29 mm (1 1/8 in)
untuk shell pipa dan 37 mm (1 7/16 in untuk diameter plate shell sedang).
Split backing ring dan baut biasanya menahan floating head cover pada
floating tube sheet. Split backing ring dan baut biasanya terletak melebihi ujung
shell dan di dalam cover-shell berdiameter besar. Shell cover, split backing ring,
dan floating head cover harus dipindahkan sebelum tube bundle bisa melewati
exchanger shell.
2.4.6 Pull-Through-Floating Heat Exchanger.
Jarak yang besar antara shell dan tube harus tesedia untuk gasket dan baut
pada floating-head cover. Jaraknya sekitar 2-2,5 kali dibandingkan dengan desain
19
yang dibutuhkan split-ring. Sealing strips atau dummy tubes biasanya dipasang
untuk mengurangi tube bundle yang melewati.
2.4.7 Falling-Film Exchangers
Falling film shell and tube heat exchanger telah dikembangkan untuk
macam-macam pelayanan dan dibuat oleh Sack (Chem.eng program,63,55(juli
1967)). Fluida masuk di puncak vertical tabung, Distributor atau slotted tubes
menyimpan liquid di aliran film di dalam permukaan tubes, dan film menempel
pada permukaan tabung saat jatuh ke dasar tabung. Fil dapat didinginkan.
Dipanaskan, diuapkan atau dibekukan (oleh medium perpindahan panas yang
cocok) di luar tabung. Tube distributor telah dikembangkan untuk berbagai
macam aplikasi. Fixed tube sheets dengan atau tanpa sambungan ekspansi dan
outside-packed head adalah desain yang digunakan.
2.4.8 Split-backing-ring Floating Head (Type S)
Satu tubesheet fix dengan baik pada shell dan tubesheet satunya terapung,
dan dimungkinkan untuk memindahkan secara terpisah antara shell side dan tube
side, serta seluruh tube bundle dapat dilepas. Untuk memisahkan antara fluida
pada shell dengan fluida yang melewati tube side, maka dipergunakan flanged
cover yang dibautkan pada split backing ring pada sisi lain tubesheet. Akses ke
tube end pada stationary end hanya dapat dilakukan dengan melepaskan head
cover, sedangkan akses ke tube end pada floating head end dilakukan dengan
20
melepas shell cover, split back ring dan floating head cover.
Ada internal joint pada type ini sehingga membutuhkan design yang sangat hati
hati dan cermat.
Untuk memasukkan fluida dari tube side ke floating head, salah satu
silindrical barrel (Skirt) dilaskan pada sisi luar floating tubesheet, sementara
lainya ditetapkan dengan sebuah slip on backing flange dan flat cover. Backing
flange dipasang dengan sebuah split shear ring yang ditempatkan dalam celah
pada skirt, keberadaan split shear ring memungkinkan bagi flange dan cover untuk
dilepas.
Tekanan dan temperatur pada shell side terbatas pada 20 bar dan 300 degC.
Pada type ini, tube bagian luar, tube bagian dalam dan shell side dapat
dilepaskan secara bebas. Type ini cocok untuk perbedaan temperatur yang extrim
antara kedua fluida di shell side dan tube side. Free end masing-masing pipa
bagian luar di seal ke sebuah cover Shell side biasanya dilengkapi dengan buffle
seperti halnya type lain, akan tetapi untuk ukuran shell vertikal yang relative
pendek kadang tidak diperlukan adanya buffle.
Secara garis besarnya ada dua Tahap Detail Design untuk Shell and Tube
Heat Exchanger.
21
Tahap pertama adalah Thermal Design dan selanjutnya diteruskan dengan
Mechanical Design. Output atau hasil yang diperoleh pada Thermal design akan
menjadi data input untuk Mechanical design.
2.4.11 Double bundle Vaporizer
Double type ini adalah spesial design non-TEMA dan cocok dipergunakan
untuk penguapan liquid pada temperatur yang rendah. Meskipun dapat dipenuhi
dengan single bundle, akan tetapi spesial design diperlukan untuk mencegah
pembekuan kondensate.
Bundle bagian bawah berperan sebagai kettle yang memanaskan fluida
dalam shell dan pendinginan terjadi pada fluida pada tube side, sementara itu
bundle bagian atas berperan menurunkan kembali temperatur fluida dapam shell
dan menyerap panasnya untuk menguapkan fluida dingin pada tibe side pada
bundle atas ini.
22
a. Memiliki permukaan perpindahan panas persatuan volume yang lebih
besar
b. Mempunyai susunan mekanik yang baik dengan bentuk yang cukup baik
untuk operasi bertekanan.
c. Tersedia dalam berbagai bahan konstruksi
d. Prosedur pengopersian lebih mudah
Metode perancangan yang lebih baik telah tersedia
23
mengakibatkan perluasan tegangan dan membocorkan tube hingga tube-
sheet-joint.
4. Jangan menangani tube bundle dengan pengait atau perkakas lain yang
mungkin dapat merusak tabung.
5. Untuk memperat suatu sambungan tabung, gunakan roller tipe tube
expander yang sesuai.
6. Untuk membersihkan dan memeriksa di dalam tabung, pindahkan channel
cover (atau bonnet) dan jangan memindahkan channel.
7. Untuk menempatkan kebocoran sambungan antara tabung dan lembar
tabung atau suatu tabung terpisah, prosesnya sebagai berikut :
a. Tipe Channel
Pindahkan channel cover
Menerapkan tekanan hidrolik di dalam shell
b. Tipe bonnet
Pindahkan bonnet
Bolt test ring pada tempatnya dengan gasket dan packing
Menerapkan tekanan hidrolik di dalam shell
Gunakanlah hanya air dingin untuk tes hidrostatis. Titik dimana jalannya air
keluar menandakan adanya tabung atau sambungan yang bocor.
BAB III
24
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Shell and tube heat exchanger merupakan jenis alat penukar panas yang
banyak digunakan pada suatu proses seperti petroleum, industri kimia, dan
industri HVAC. Shell and tube heat exchanger menawarkan area penukaran panas
yang besar dan menyediakan efisiensi perpindahan panas yang tinggi.
Terdapat banyak variasi pada desain shell and tube. Secara khusus, ujung
dari tiap tabung dihubungkan ke plenums (terkadang disebut water boxes) melalui
lubang dalam tube sheets. Shell and Tube Heat Exchanger adalah jenis Heat
Exchanger yang paling umum dipergunakan pada proses Refinary Oil and Gas
dan Petrochemical. Dalam hal design Shell and Tube Heat Exchanger (STHE),
standar yang dipakai adalah ASME Section VIII dan TEMA Class R, atau API
660.
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
25
Anonim. (2012). Alat Heat Exchanger (online). Tersedia di :
http://beckfk.blogspot. com/ 2012/05/alat-heat-exchanger.html.
Anonim. (2010). Pembagian Heat Exchanger Berdasarkan Bentuk
Konstruksinya (online). Tersedia di : http://java
borneo.blogspot.com/2011/05/pembagian-heat-exchanger-
berdasarkan.html
ml.scribd.com/doc/48160865/MAKALAH-KOMPLIT
ml.scribd.com/doc/.../makalah-heat-exchanger-docx
iswahyudi8962.blogspot.com/.../heat-exchanger.html
jepjourney.blogspot.com/2013/06/heat-exchanger.html
26