Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN

I.I Latar Belakang


Alat penukar panas atau Heat Exchanger (HE) adalah alat yang digunakan
untuk memindahkan panas dari sistem ke sistem lain tanpa perpindahan massa dan
bisa berfungsi sebagai pemanas maupun sebagai pendingin. Biasanya, medium
pemanas dipakai adalah air yang dipanaskan sebagai fluida panas dan air biasa
sebagai air pendingin (cooling water). Penukar panas dirancang sebisa mungkin
agar perpindahan panas antar fluida dapat berlangsung secara efisien. Pertukaran
panas terjadi karena adanya kontak, baik antara fluida terdapat dinding yang
memisahkannya maupun keduanya bercampur langsung (direct contact). Penukar
panas sangat luas dipakai dalam industri seperti kilang minyak, pabrik kimia
maupun petrokimia, industri gas alam, refrigerasi, pembangkit listrik.
Unit penukar panas adalah suatu alat untuk memindahkan panas dari suatu
fluida ke fluida yang lain. Sebagian besar dari industri-industri yang berkaitan
dengan pemprosesan selalu menggunakan alat ini, sehingga alat penukar panas ini
mempunyai peran yang penting dalam suatu proses produksi atau operasi. Salah
satu tipe dari alat penukar panas yang banyak dipakai adalah Shell and Tube
Heat Exchanger. Alat ini terdiri dari sebuah shell silindris di bagian luar dan
sejumlah tube (tube bundle) di bagian dalam, dimana temperatur fluida di dalam
tube bundle berbeda dengan di luar tube (di dalam shell) sehingga terjadi
perpindahan panas antara aliran fluida didalam tube dan di luar tube. Adapun
daerah yang berhubungan dengan bagian dalam tube disebut dengan tube side dan
yang di luar dari tube disebut shell side.
Pemilihan yang tepat suatu alat penukar panas akan menghemat biaya
operasional harian dan perawatan. Bila alat penukar panas dalam keadaan baru,
maka permukaan logam dari pipa-pipa pemanas masih dalam keadaan bersih
setelah alat beroperasi beberapa lama maka terbentuklah lapisan kotoran atau
kerak pada permukaan pipa tersebut. Tebal tipisnya lapisan kotoran tergantung

1
dari fluidanya. Adanya lapisan tersebut akan mengurangi koefisien perpindahan
panasnya. Harga koefisien perpindahan panas untuk suatu alat penukar panas
selalu mengalami perubahan selama pemakaian. Batas terakhir alat dapat
berfungsi sesuai dengan perencanaan adalah saat harga koefisien perpindahan
panas mencapai harga minimum.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Shell and Tube Heat Exchanger?
2. Bagaimana sistem kerja Shell and Tube Heat Exchanger?
3. Apa saja bagian-bagian/komponen dari Shell and Tube Heat Exchanger?
4. Apa saja tipe-tipe dari Shell and Tube Heat Exchanger?
5. Bagaimana perawatan umum untuk Shell and Tube Heat Exchanger?

1.3 Tujuan
Penulisan makalah ini memiliki beberapa tujuan, antara lain:
1. Mengetahui pengertian Shell and Tube Heat Exchanger
2. Mengetahui dan memahami sistem kerja Shell and Tube Heat Exchanger
3. Mengetahui bagian-bagian/komponen dari Shell and Tube Heat Exchanger
4. Mengetahui tipe-tipe dari Shell and Tube Heat Exchanger
5. Mengetahui cara perawatan umum pada Shell and Tube Heat Exchanger

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Shell and Tube Heat Exchanger


Shell and tube heat exchanger merupakan jenis alat penukar panas yang
banyak digunakan pada suatu proses seperti petroleum, industri kimia, dan
industri HVAC. Shell and tube heat exchanger mengandung beberapa u-tube
sejajar di dalam shell. Shell and tube heat exchanger digunakan saat suatu proses
membutuhkan fluida untuk dipanaskan atau didinginkan dalam jumlah besar.
Berdasarkan desainnya, shell and tube heat exchanger menawarkan area
penukaran panas yang besar dan menyediakan efisiensi perpindahan panas yang
tinggi. Untuk membuat perpindahan panas yang lebih baik dan untuk menyangga
tube yang ada di dalam shell, maka sering dipasang baffle. Efektifitas perpindahan
panas meningkat dengan dipasangnya baffle. Efektifitas meningkat seiring dangan
mengecilnya jarak antar baffle hingga suatu jarak tertentu kemudian menurun,

Shell and tube heat exchanger merupakan bejana tekanan dengan banyak
tube didalamnya. Pada suatu proses, fluida mengalir melalui tube pada exchanger
saat fluida lainnya mengalir keluar tube yang berada di antara shell. Fluida pada
sisi tube dan pada sisi shell terpisah oleh tube sheet.

Gambar 1.Konstruksi detail dari TEMA Shell and Tube Heat Exchanger

3
Jenis ini merupakan jenis yang paling banyak digunakan dalam industri
perminyakan. Alat ini terdiri dari sebuah shell (tabung/slinder besar) dimana
didalamnya terdapat suatu bandle (berkas) pipa dengan diameter yang relative
kecil. Satu jenis fluida mengalir didalam pipa-pipa sedangkan fluida lainnya
mengalir dibagian luar pipa tetapi masih didalam shell seperti gambar diatas.
Alat penukar panas ini terdiri atas suatu bundel pipa yang dihubungkan
secara parallel dan ditempatkan dalam sebuah pipa mantel (cangkang ). Fluida
yang satu mengalir di dalam bundel pipa, sedangkan fluida yang lain mengalir di
luar pipa pada arah yang sama, berlawanan, atau bersilangan. Kedua ujung pipa
tersebut dilas pada penunjang pipa yang menempel pada mantel. Untuk
meningkatkan effisiensi pertukaran panas, biasanya pada alat penukar panas ini
dipasang sekat ( buffle ). Ini bertujuan untuk membuat turbulensi aliran fluida dan
menambah waktu tinggal ( residence time ), namun pemasangan sekat akan
memperbesar pressure drop operasi dan menambah beban kerja pompa, sehingga
laju alir fluida yang dipertukarkan panasnya harus diatur.

2.2 Sistem Kerja


2.2.1 Teori dan Aplikasi
Dua fluida mengalir dengan temperature awal yang berbeda mengalir
sepanjang heat exchangers. Satu aliran mengalir sepanjang tabung sedangkan arus
lain pada bagian luar tabung tetapi masih di dalam shell. Panas ditransfer dari satu
fluida ke fluida lainnya melalui dinding tabung, baik dari sisi tabung menuju shell
atau sebaliknya. Fluida bisa merupakan cairan atau gas pada sisi shell maupun
pada sisi tabung. Dalam tujuan memindahkan panas secara efisien, suatu area
perpindahan kalor yang besar harus digunakan, oleh karena itu terdapat banyak
tabung. Dengan cara ini, panas yang dibuang dapat disimpan untuk digunakan.
Hal ini adalah suatu jalan yang baik untuk memelihara energi.
Heat exchanger yang berfasa tunggal (cairan atau gas) pada setiap sisi
dapat disebut heat exchanger berfasa satu atau berfasa tunggal. Heat exchanger
berfasa dua dapat digunakan untuk memanaskan cairan dan mendidihkannya
sehingga menjadi gas (uap air), terkadang disebut boiler, atau mendinginkan uap

4
air untuk dikondensasikan menjadi bentuk cairan (condenser), pada umumnya
perubahan fase yang terjadi berada pada sisi shell. Boiler didalam mesin uap
lokomotif biasanya cukup besar, yang pada umumnya shell and tube heat
exchanger terbentuk silinder. Pada pembangkit tenaga listrik yang besar dengan
steam-driven turbin, shell and tube condenser digunakan untuk
mengkondensasikan uap air yang keluar turbin ke dalam bentuk air yang dapat
didaur ulang kembali menjadi uap air, yang mungkin pada shell and tube tipe
boiler.
Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan aliran fluida
dalam shell side dan Tube side untuk shell and Tube exchanger adalah :

a. Kemampuan untuk dibersihkan (Cleanability)

Jika dibandingkan cara membersihkan Tube dan Shell, maka pembersihan


sisi shell jauh lebih sulit. Untuk itu fluida yang bersih biasanya dialirkan
di sebelah shell dan fluida yang kotor melalui Tube.

b. Korosi

Masalah korosi atau kebersihan sangat dipengaruhi oleh penggunaan dari


paduan logam. Paduan logam tersebut mahal, oleh karena itu fluida
dialirkan melalui Tube untuk menghemat biaya yang terjadi karena
kerusakan shell. Jika terjadi kebocoran pada Tube, heat exchanger masih
dapat difungsikan kembali. Hal ini disebabkan karena Tube mempunyai
ketahanan terhadap korosif, relatif murah dan kekuatan dari small diameter
Tube melebihi shell.

c. Tekanan

Shell yang bertekanan tinggi dan diameter yang besar akan diperlukan
dinding yang tebal, hal ini akan memakan biaya yang mahal. Untuk
mengatasi hal itu apabila fluida bertekanan tinggi lebih baik dialirkan
melalui Tube.

5
d. Temperatur

Biasanya lebih ekonomis meletakkan fluida dengan temperatur lebih tinggi


pada Tube side, karena panasnya ditransfer seluruhnya ke arah permukaan
luar Tube atau ke arah shell sehingga akan diserap sepenuhnya oleh fluida
yang mengalir di shell. Jika fluida dengan temperatur lebih tinggi dialirkan
padashell side, maka transfer panas tidak hanya dilakukan ke arah Tube,
tapi ada kemungkinan transfer panas juga terjadi ke arah luar shell (ke
lingkungan).

e. Sediment/ Suspended Solid / Fouling

Fluida yang mengandung sediment/suspended solid atau yang


menyebabkan fouling sebaiknya dialirkan di Tube sehingga Tube-Tube
dengan mudah dibersihkan. Jika fluida yang mengandung sediment
dialirkan di shell, maka sediment/fouling tersebut akan terakumulasi pada
stagnant zone di sekitar baffles, sehingga cleaning pada sisi shell menjadi
tidak mungkin dilakukan tanpa mencabutTube bundle.

f. Viskositas
Fluida yang viscous atau yang mempunyai low transfer rate dilewatkan
melalui shell karena dapat menggunakan baffle. Koefisien heat transfer
yang lebih tinggi dapat diperoleh dengan menempatkan fluida yang lebih
viscous pada shell side sebagai hasil dari peningkatan turbulensi akibat
aliran crossflow (terutama karena pengaruh baffles). Biasanya fluida
dengan viskositas > 2 cSt dialirkan di shell side untuk mengurangi luas
permukaan perpindahan panas yang diminta. Koefisien perpindahan panas
yang lebih tinggi terdapat pada shell side, karena aliran turbulen akan
terjadi melintang melalui sisi luar Tube dan baffle.

Faktor yang mempengaruhi efektivitas alat penukar panas (Heat Exchanger)


terutama Heat exchanger tipe shell & tube:

6
1) penggunaan baffle dapat meningkatkan efektifitas alat penukar panas, hal
ini sejalan dengan peningkatan koefisien perpindahan panas.

2) pengaruh tebal isolasi pada bagian luar shell, efektifitas meningkat hingga
suatu harga maksimum dan kemudian berkurang.

3) dengan menggunakan alat penukar panas tabung konsentris, efektifitas


berkurang, jika kecepatan udara masuk dingin meningkat dan efektifitas
meningkat, jika laju alir massa udara meningkat.

4) Menentukan jarak antar baffle minimum 0,2 dari diameter shell sedangkan
jarak maksimum ialah 1x diameter bagian dalam shell. Jarak baffle yang
panjang akan membuat aliran membujur dan kurang menyimpang dari
aliran melintang

2.2.2 Desain shell and tube heat exchanger


Terdapat banyak variasi pada desain shell and tube. Secara khusus, ujung
dari tiap tabung dihubungkan ke plenums (terkadang disebut water boxes) melalui
lubang dalam tube sheets. Shell and Tube Heat Exchanger adalah jenis Heat
Exchanger yang paling umum dipergunakan pada proses Refinary Oil and Gas
dan Petrochemical.
Dalam hal design Shell and Tube Heat Exchanger (STHE), standar yang
dipakai adalah ASME Section VIII dan TEMA Class R, atau API 660
Ada dua sisi utama dalam design STHE, Shell Side dan Tube Side.
Berdasarkan konstruksinya, STHE dapat dibagi atas beberapa type, masing
masing type diberi kode berdasarkan kombinasi type Front Head, Shell, dan Rear
Head. Tabel berikut adalah type type Head dan Shell yang dimaksud.

7
Karakteristik masing masing type dari Shell and Tube tersebut
digambarkan pada tabel berikut:

8
Setelah mengetahui karateristik dari masing masing type shell and tube
heat exchanger, selanjutnya design didasarkan atas keperluan atau servicenya.
Design yang komplex biasanya menimbulkan biaya yang lebih mahal dan
perawatan yang lebih sulit sehingga biasanya hanya digunakan untuk keperluan
yang tidak memungkinkan penggunaan yang lebih simpel.

9
Tabung mungkin berbentuk lurus atau bengkokkan dimana dengan bentuk
U atau sering disebut dengan U-tubes.

Didalam pembangkit daya nuklir disebut reactor air bertekanan, heat


exchangers besar disebut steam generator merupakan berfasa ganda. Shell and
tubes yang secara khas memiliki U-tubes. Semua hal tersebut digunakan untuk
mendidihkan air dari steam turbin condenser menjadi uap air untuk
mengendalikan turbin tersebut untuk menghasilkan tenaga. Kebanyakan shell and
tube heat exchanger memiliki desain aliran baik 1,2, atau 4aliran pada sisi tabung.
Hal ini bergantung pada frekuensi fluida pada tabung yang melalui fluida pada
shell. Pada heat exchanger berfasa tunggal, fluida masuk pada satu ujung tabung
dan keluar melalui ujung tabung lainnya.

Steam turbin condenser dalam pembangkit tenaga sering merupakan 1-pass


straight tube heat exchanger. Dua dan empat pass merupakan desain yang umum
karena fluida dapat masuk dan keluar pada sisi yang sama. Hal tersebut membuat
konstruksinya menjadi lebih sederhana.
Terdapat baffles yang mengarahkan aliran melalui sisi shell sehingga
fluida tidak mengambil jalan pintas melalui sisi shell yang dapat menyebabkan
volume arus rendah yang tidak efektif. Heat exchanger arus berlawanan

10
merupakan yang paling efisien sebab memberikan perbedaan suhu rata-rata yang
paling tinggi antara arus dingin dengan arus panas. Banyak perusahaan tidak
menggunakannya sebab dapat rusak dengan mudah dan menjadi lebih maha untuk
dibangun. Sering multiple heat exchanger dapat digunakan untuk menirukan arus
aliran berlawanan dari exchanger tunggal yang besar.
2.2.3 Pemilihan Material Tabung
Agar dapat memindahkan panas dengan baik, material tabung harus
mempunyai thermal conductivity. Karena panas ditransfer dari suatu sisi yang
panas menuju sisi yang dingin melalui tabung, terdapat perbedaan temperature
sepanjang lebar tabung. Karena ada kecenderungan material tabung untuk
mengembang berbeda-beda secara thermal pada berbagai temperature thermal
stresses muncul selama operasi. Hal ini sesuai terhadap tegangan dari tekanan
tinggi dari fluida itu sendiri.

Material tabung juga harus sesuai dengan kedua hal yaitu sisi shell dan sisi
tube yang dialiri untuk periode lama dibawah kondisi-kondisi operasi
(temperature, tekanan, pH, dan lain-lain) untuk memperkecil hal yang buruk
seperti korosi. Semua yang dibituhkan yaitu melakukan pemilihan seksama atas
bahan yang kuat, thermal-conductive, corrosion resistant, material tabung bermutu
tinggi, yang secara khas berbahan metal. Pilihan material tabung yang buruk bisa
mengakibatkan suatu kebocoran melalui suatu tabung antara sisi shell dan tube
yang menyebabkan fluida yang lewat terkontaminasi dan kemungkinan hilangnya
tekanan.

2.3 Bagian-Bagian/Komponen Shell and Tube Heat Exchanger

11
Keterangan:
Connections ukuran yang distandarkan untuk pemasangan yang mudah,
penambahan galur (thread) permukaan pelindung untuk memudahkan
pemasangan.
Gasket fiber berkualitas tinggi yang dikompres
Head berbahan standar cast iron atau steel head
Tubesheet Ubend tubes diperluas terhadap tubesheet yang membiarkan
untuk perluasan dan penyusutan tabung karena fluktuasi suhu
Mounting saddles yang diganbungkan dengan unit standar untuk
mounting yang cepat dan mudah
Shell welded shell dilindungi dengan cat berkualitas tinggi untuk
menghambat korosi
Tube bundles berbahan stainless steal, tampilan tube bundle yang
unikmeminimalisasi permasalahan yang muncul dan mengoptimumkan
media aliran dalam unit
Baffles adanya celah baffles dengan jarak minimum antara tabung
untuk menjamin aliran fluida yang benar dan meminimalisasi bypass

2.4 Tipe-Tipe Shell and Tube Heat Exchanger

12
2.4.1 Fixed Tube Sheet atau Fixed Head (Type L, M, atau N)

Fixed-tube-sheet heat exchanger (gambar 11-36b) lebih sering digunakan


dibandingkan jenis lainnya, dan frekuensi penggunaannya meningkat beberapa
tahun terakhir ini. Tibesheet dilas atau digabungkan dengan shell. Biasanya
perluasan melewati shell dan bertindak sebagai flanges, dimana tube-side header
ini dibaut. Konstruksi ini menyebabkan shell and tube sheet material menyatu satu
sama lain.
Ketika pengelasan tidaklah mungkin, konstruksi tipe blind-gasket
digunakan. Blind gasket tidak dapat diakses untuk pemeliharaan atau penggantian

13
ketika unit telah dibangun. Konstruksi ini digunakan untuk steam surface
condenser, yang beroperasi di bawah vakum.

Tube side header (atau channel) dapat dilas pada tubesheet. Seperti
ditunjukkan gambar 11-35 jenis C dan N, konstruksi jenis ini sedikit lebih mahal
dibandingkan dengan jenis B dan M atau A dan L masih memberikan keuntungan
dimana tabung mungkin diuji atau digantikan tanpa mengganggu pipa
penghubung tube-side.

Tidak ada pembatasan atas banyaknya aliran tube-side. Aliran shell-side


dapat satu atau lebih, walaupun shell dengan lebih dari 2 aliran side-shell jarang
digunakan.

Tabung dapat dengan sepenuhnya mengisi heat exchanger shell. Jarak


antara tabung yang paling jauh atau paling luar dan shell hanya merupakan
kebutuhan yang minimum untuk pembuatan. Antara bagian dalam shell dan
baffles terdapat jarak yang harus diberikan, sehingga baffles dapat bergeser
terhadap shell. Toleransi pembuatan memerlukan beberapa jarak tambahan antara
bagian luar dari baffles dan tabung yang paling jauh atau paling luar. Jarak tepi
antara tabung yang luar (OTL) dan diameter baffle harus sesuai untuk mencegah
getaran tabung dari patahan sampai lubang baffle. Tabung yang paling luar pasti
termasuk dalam OTL. Jarak antara diameter shell dan OTL sekitar 13 mm (1/2 in)
untuk 635 mm (25 in) di dalam diameter shell dan keatasnya, 11 mm (7/16 in)
untuk 254 mm-610 mm (10 in-24 in) pipe shell, dan kurang untuk diameter pipe
shell yang lebih kecil.

Tabung dapat digantikan. Tube-side-header, channel cover, gasket dan


lainnya dapat dilakukan pemeliharaan dan penggantian namun tidak untuk
struktur shell-side baffle maupun blind gasket. Selama perpindahan tabung,
tabung dapat patah sampai shell. Ketika hal itu terjadi, akan menjadi sangat sulit
untuk memindahkan dan menggantikan tabung. Prosedur yang umum adalah
menutup lubang yang sesuai pada tube sheet.

14
Perluasan yang berbeda antara shell dan tube dapat berkembang
dikarenakan perbedaan dalam panjang yang disebabkan oleh ekspansi thermal.
Berbagai jenis sambungan ekspansi digunakan untuk menghilangkan tegangan
yang berlebihan yang disebabkan oeh perluasan/pemuaian. Kebutuhan akan
sambungan ekspansi merupakan kegunaan dari jumlah perbedaan ekspansi antara
lain.
Penanganan yang salah selama pembuatan, pemindahan, pemasangan atau
perawatan heat exchanger dilengkapi dengan jenis bellow berdinding tipis atau
tipe sambungan ekspansi torodial dapat merusak sambungan. Di dalam unit yang
lebih besar, light-wall-joint ini peka terhadap kerusakan dan beberapa perancang
memilih penggunaan dinding yng lebih berat dari formed heads.
2.4.2 U-Tube Heat Exchanger

Tube bundle yang berisi stationary tube sheet, u-tubes, baffle atau plat
pendukung, tie rods dan spaces yang sesuai. Tube bundle dapat dipindahkan dari

15
heat exchanger shell. Suatu tube sider (stationary head) dan shell dengan integral
shell cover, yang dimana dilas pada shell, telah disediakan. Masing-masing tabung
bebas untuk memperluas tanpa ada batasan ditempatkan diatasnya oleh tabung
lain.
U-tube bundle memiliki keuntungan jarak yang minimum antara batas tabung luar
dan bagian dalam shell untuk perpindahan konstruksi tube bundle apapun. Jarak
merupakan sama pentingnya seperti pada fixed-tube-sheet heat exchanger.

Banyaknya lubang tabung yang diberikan shell lebih sedikit untuk fixed-
tube-sheet exchanger karena pembatasan pada pembengkokkan tabung pada
radius yang sangat pendek. Desain u-tube memberikan keuntungan untuk
mengurangi banyaknya sambungan. Pada konstruksi bertekanan tinggi, bentuk ini
menjadi penting dipertimbangkan dalam mengurangi biaya awal dan
pemeliharaan. Penggunaan konstruksi u-tube telah meningkat dengan
pengembangan tentang pembersih tabung hidrolik, yang dapat memindahkan
residu dari bagian lurus dan bengkokan U pada tabung.

Pemebersihan mekanik bagian dalam tabung telah diuraikan oleh


Yohannes (chem..eng,66.187-192(Dec.14,1959)). Rods dan tabung mekanis
pembersih konvensional tidak bisa lewat dari satu ujung u-tube ke ujung lainnya.
Terdapat power driven tube cleaner, yang dapat membersihkan kaki tabung yang
lurus dan bengkokan tabung. Pengaliran hidrolik dengan mendorong air melalui
nozzle pada tekanan.

Alat pemanas tangki penghisap, seperti pada gambit 11-38, terdapat u-tube
bundle. Desain ini sering digunakan dengan tangki penyimpanan di luar untuk
bahan bakar minyak berat, tar, molases dan fluida yang memiliki viskositas kecil
agar mudah untuk dipompa. Biasanya media pemanasan tube side berupa uap.
Satu ujung shell pemanas terbuka, dan cairan dipanaskan melewati bagian luar
dari tabung. Biaya pompa dapat dikurangi tanpa memanaskan keseluruhan muatan
tangki. Bare fin-tube dan integral low-fin tube dilengkapi dengan baffles.
Pemanas longitudinal fin-tube tidak di-baffle. Fin sering digunakan untuk
mengurangi potensi pencemaran fluida tersebut.

16
U-tube exchanger dengan tabung tembaga, cast iron headers, dan bagian
lain yang merupakan baja karbon digunakan untuk air dan uap di dalam bangunan
kantor, sekolah, rumah sakit, hotel dan lain-lain. Lembar tabung non-ferrous atau
90-10 tabung tembaga-nikel adalah yang paling sering digunakan sebagai material
pengganti. Standar exchangers ini tersedia dari sejumlah harga sebenarnya yang
jauh di bawah peralatan industri proses.
2.4.3 Packed-Lantern-Ring Exchanger

Konstruksi ini merupakan straight-tube bundle yang dapat dipindahkan


yang sedikit mahal. Bagian-bagian dari heat exchange jenis ini dapat dilihat pada
gambar berikut.

Fluida shell dan tube side masing-masing berisi dengan cincin terpisah
dari kemasan terpisah dengan suatu lantern ring dan dipasang pada floating tube
sheet. Lantern ring dilengkapi dengan weep holes. Kebocoran yang melewati
packing pergi melewati weep holes dan kemudian menetes ke tanah. Kebocoran di
packing tidak akan mengakibatkan pencampuran dua cairan di dalam exchanger.

Lebar floating tube sheet harus cukup besar agar dapat mudah untuk
packing, lantern ring dan differential expansion. Terkadang skirt digabungkan
dengan tube sheet tipis untuk memberikan permukaan pada packing dan lantern
ring. Jarak antara batas tabung yang luar dan bagian dalam shell adalah sedikit
lebih besar dari yang untuk fixed-tube-sheet dan U-tube exchangers. Penggunaan
floating-tube-skirt menyebabkan peningkatan jarak ini. Tanpa skirt, jarak harus

17
dipertimbangkan untuk gangguan lubang tabung selama tabung menggoncang
dekat tepi luar tabung atau untuk pengelasan ujung tube pada floating tube sheet.
2.4.4 Outside-Packed-Floating Heat Exchanger

Fluida dari sisi shell mengandung balutan dari banyak cincin, yang ditekan
diantara kotak isian dengan balutan penyokong cincin.

Dulu, konstruksi ini sering digunakan di industri kimia, tapi beberapa


tahun belakangan ini penggunaannya telah berkurang. Konstruksi bundle yang
dapat dipindahkan menyesuaikan dengan perbedaan ekspansi antara shell dan tube
dan penggunaannya untuk perbaikan bagian shell hingga 4137 kPa dan 600 lbf/
in2 pada 3160C (6000F). Tidak terdapat batasan angka pada jumlah dari sisi tube
yang dilalui atau pada desain tekanan dan temperature bagian tube. Outside-
packed floating heat exchanger merupakan tipe umum yang sering digunakan
untuk konstruksi bundle yang dapat dipindahkan di industri kimia.

Saat floating-tube-sheet skirt mengalami kontak dengan balutan dari


cincin, dapat menghaluskan akhir mesin. Split-shear-ring masuk pada alur
floating-tube-sheet skirt. Slip on backing flange, pada saat penggunaannya,
ditahan di tempat untuk shear ring, terpasang pada external floating-head cover.

Floating head cover biasanya berupa cakram bundar, dengan sejumlah


ganjil dari tube-side passes, nozzle aksial bisa dipasang pada floating-head cover.
Jika sisi nozzle diperlukan, cakram bundar diganti oleh dished head atau channel
barrel (sama seperti gambar 11-36f) terpasang diantara floating-head cover dan
floating-tube-sheet skirt.
2.4.5 Internal Floating Head Exchanger

18
Desain internal-floating-head exchanger digunakan secara ekstensif di jasa
pertroleum refinery, tapi beberapa tahun belakangan ini, penggunaannya menurun,

Tube bundle lebih mudah dipindahkan dan floating tube sheet yang
bergerak ( atau mengambang ) dapat menyesuaikan dengan perbedaan ekspansi
antara shell dan tube. Batas tube terluar mendekati diameter bagian dalam gasket
pada floating tube sheet. Jarak (antara shell dan OTL) adalah 29 mm (1 1/8 in)
untuk shell pipa dan 37 mm (1 7/16 in untuk diameter plate shell sedang).

Split backing ring dan baut biasanya menahan floating head cover pada
floating tube sheet. Split backing ring dan baut biasanya terletak melebihi ujung
shell dan di dalam cover-shell berdiameter besar. Shell cover, split backing ring,
dan floating head cover harus dipindahkan sebelum tube bundle bisa melewati
exchanger shell.
2.4.6 Pull-Through-Floating Heat Exchanger.

Konstruksinya sama seperti internal-floating-head split-backing ring


exchanger kecuali floating-head covernya yang terpasang tepat pada floating tube
sheet, Tube bundle dapat diambil tanpa memindahkan shell cover atau floating-
head cover. Hal ini dapat mengurangi waktu perawatan saat pemeriksaan dan
perbaikan.

Jarak yang besar antara shell dan tube harus tesedia untuk gasket dan baut
pada floating-head cover. Jaraknya sekitar 2-2,5 kali dibandingkan dengan desain

19
yang dibutuhkan split-ring. Sealing strips atau dummy tubes biasanya dipasang
untuk mengurangi tube bundle yang melewati.
2.4.7 Falling-Film Exchangers

Falling film shell and tube heat exchanger telah dikembangkan untuk
macam-macam pelayanan dan dibuat oleh Sack (Chem.eng program,63,55(juli
1967)). Fluida masuk di puncak vertical tabung, Distributor atau slotted tubes
menyimpan liquid di aliran film di dalam permukaan tubes, dan film menempel
pada permukaan tabung saat jatuh ke dasar tabung. Fil dapat didinginkan.
Dipanaskan, diuapkan atau dibekukan (oleh medium perpindahan panas yang
cocok) di luar tabung. Tube distributor telah dikembangkan untuk berbagai
macam aplikasi. Fixed tube sheets dengan atau tanpa sambungan ekspansi dan
outside-packed head adalah desain yang digunakan.
2.4.8 Split-backing-ring Floating Head (Type S)

Satu tubesheet fix dengan baik pada shell dan tubesheet satunya terapung,
dan dimungkinkan untuk memindahkan secara terpisah antara shell side dan tube
side, serta seluruh tube bundle dapat dilepas. Untuk memisahkan antara fluida
pada shell dengan fluida yang melewati tube side, maka dipergunakan flanged
cover yang dibautkan pada split backing ring pada sisi lain tubesheet. Akses ke
tube end pada stationary end hanya dapat dilakukan dengan melepaskan head
cover, sedangkan akses ke tube end pada floating head end dilakukan dengan

20
melepas shell cover, split back ring dan floating head cover.
Ada internal joint pada type ini sehingga membutuhkan design yang sangat hati
hati dan cermat.

2.4.9 Outside Packed floating head (Type P)

Untuk memasukkan fluida dari tube side ke floating head, salah satu
silindrical barrel (Skirt) dilaskan pada sisi luar floating tubesheet, sementara
lainya ditetapkan dengan sebuah slip on backing flange dan flat cover. Backing
flange dipasang dengan sebuah split shear ring yang ditempatkan dalam celah
pada skirt, keberadaan split shear ring memungkinkan bagi flange dan cover untuk
dilepas.
Tekanan dan temperatur pada shell side terbatas pada 20 bar dan 300 degC.

2.4.10 Bayonat tube

Pada type ini, tube bagian luar, tube bagian dalam dan shell side dapat
dilepaskan secara bebas. Type ini cocok untuk perbedaan temperatur yang extrim
antara kedua fluida di shell side dan tube side. Free end masing-masing pipa
bagian luar di seal ke sebuah cover Shell side biasanya dilengkapi dengan buffle
seperti halnya type lain, akan tetapi untuk ukuran shell vertikal yang relative
pendek kadang tidak diperlukan adanya buffle.
Secara garis besarnya ada dua Tahap Detail Design untuk Shell and Tube
Heat Exchanger.

21
Tahap pertama adalah Thermal Design dan selanjutnya diteruskan dengan
Mechanical Design. Output atau hasil yang diperoleh pada Thermal design akan
menjadi data input untuk Mechanical design.
2.4.11 Double bundle Vaporizer

Double type ini adalah spesial design non-TEMA dan cocok dipergunakan
untuk penguapan liquid pada temperatur yang rendah. Meskipun dapat dipenuhi
dengan single bundle, akan tetapi spesial design diperlukan untuk mencegah
pembekuan kondensate.
Bundle bagian bawah berperan sebagai kettle yang memanaskan fluida
dalam shell dan pendinginan terjadi pada fluida pada tube side, sementara itu
bundle bagian atas berperan menurunkan kembali temperatur fluida dapam shell
dan menyerap panasnya untuk menguapkan fluida dingin pada tibe side pada
bundle atas ini.

Keuntungan shell & tube exchanger :

22
a. Memiliki permukaan perpindahan panas persatuan volume yang lebih
besar
b. Mempunyai susunan mekanik yang baik dengan bentuk yang cukup baik
untuk operasi bertekanan.
c. Tersedia dalam berbagai bahan konstruksi
d. Prosedur pengopersian lebih mudah
Metode perancangan yang lebih baik telah tersedia

2.5 Perawatan pada alat Shell and Tube Heat Exchanger


1. Melakukan pembersihan secara berkala seperi di bawah ini :
Alirkan minyak panas atau hasil penyulingan melalui tabung atau
shell dengan kecepatan yang baik,pada umumnya secara efektif
dapat memindahkan kotoran atau hal serupa yang masih tersimpan
didalamnya.
Garam yang tersimpan mungkin dapat dicuci bersih dengan
mengalirkan air panas yang bersih.
Beberapa campuran pembersih komersil seperti Oakite dan
Dowell mungkin efektif dalam menghilangkan kotoran yang
sulit dihilangkan.
Jika tidak satupun dari metoda diatas efektif untuk menghilangkan
sesuatu dalam skala besar, coke mungkin dapat digunakan.
2. Amati kondisi bagian dalam dan luar dari seluruh tabung dan jaga
kebersihannya. Melalaikan dalam pemeliharaan kebersihan semua tabung
dapt mengakibatkan kemacetan aliran yang mengalir sepanjang tabung,
dengan konsekuensi tabung menjadi terlalu panas dibandingkan dengan
sekitar tabung, yang akan menghasilkan perluasan tegangan dan
membocorkan tabung hingga tube-sheet-joint.Ketika shutting down untuk
perbaikan, hal yang penting bahwa semua cairan dikeringkan dari heat
exchanger dan dikendurkan sampai tekanan atmosfer dan temperature
lingkungan.
3. Jangan mencoba untuk membersihkan tabung dengan mengeluarkan uap
air melalui tabung individu. Hal ini menjadikan tabung terlalu panas dan

23
mengakibatkan perluasan tegangan dan membocorkan tube hingga tube-
sheet-joint.
4. Jangan menangani tube bundle dengan pengait atau perkakas lain yang
mungkin dapat merusak tabung.
5. Untuk memperat suatu sambungan tabung, gunakan roller tipe tube
expander yang sesuai.
6. Untuk membersihkan dan memeriksa di dalam tabung, pindahkan channel
cover (atau bonnet) dan jangan memindahkan channel.
7. Untuk menempatkan kebocoran sambungan antara tabung dan lembar
tabung atau suatu tabung terpisah, prosesnya sebagai berikut :
a. Tipe Channel
Pindahkan channel cover
Menerapkan tekanan hidrolik di dalam shell
b. Tipe bonnet
Pindahkan bonnet
Bolt test ring pada tempatnya dengan gasket dan packing
Menerapkan tekanan hidrolik di dalam shell
Gunakanlah hanya air dingin untuk tes hidrostatis. Titik dimana jalannya air
keluar menandakan adanya tabung atau sambungan yang bocor.

BAB III

24
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Shell and tube heat exchanger merupakan jenis alat penukar panas yang
banyak digunakan pada suatu proses seperti petroleum, industri kimia, dan
industri HVAC. Shell and tube heat exchanger menawarkan area penukaran panas
yang besar dan menyediakan efisiensi perpindahan panas yang tinggi.

Terdapat banyak variasi pada desain shell and tube. Secara khusus, ujung
dari tiap tabung dihubungkan ke plenums (terkadang disebut water boxes) melalui
lubang dalam tube sheets. Shell and Tube Heat Exchanger adalah jenis Heat
Exchanger yang paling umum dipergunakan pada proses Refinary Oil and Gas
dan Petrochemical. Dalam hal design Shell and Tube Heat Exchanger (STHE),
standar yang dipakai adalah ASME Section VIII dan TEMA Class R, atau API
660.

Pemilihan material tabung yang harus sesuai dengan periode lama


dibawah kondisi-kondisi operasi (temperature, tekanan, pH, dan lain-lain) untuk
memperkecil hal yang buruk seperti korosi. Semua yang dibituhkan yaitu
melakukan pemilihan seksama atas bahan yang kuat, thermal-conductive,
corrosion resistant, material tabung bermutu tinggi, yang secara khas berbahan
metal. Pilihan material tabung yang buruk bisa mengakibatkan suatu kebocoran
melalui suatu tabung antara sisi shell dan tube yang menyebabkan fluida yang
lewat terkontaminasi dan kemungkinan hilangnya tekanan.

3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

25
Anonim. (2012). Alat Heat Exchanger (online). Tersedia di :
http://beckfk.blogspot. com/ 2012/05/alat-heat-exchanger.html.
Anonim. (2010). Pembagian Heat Exchanger Berdasarkan Bentuk
Konstruksinya (online). Tersedia di : http://java
borneo.blogspot.com/2011/05/pembagian-heat-exchanger-
berdasarkan.html
ml.scribd.com/doc/48160865/MAKALAH-KOMPLIT
ml.scribd.com/doc/.../makalah-heat-exchanger-docx
iswahyudi8962.blogspot.com/.../heat-exchanger.html
jepjourney.blogspot.com/2013/06/heat-exchanger.html

26

Anda mungkin juga menyukai