Anda di halaman 1dari 6

Penyebab Timbulnya Bintik Merah Pada Kulit Bayi yang

Umum Terjadi
Kulit bayi bisa sangat sentisitif terhadap paparan benda asing yang menengenai bagian
tubuhnya.

Itulah mengapa bayi yang baru lahir tidak diperkenankan untuk menggunakan produk
kecantikan untuk digunakan pada kulitnya. Salah-salah, hal ini malah akan menginfeksi
bagian kulitnya dan menimbulkan masalah yang akan membuat si kecil menjadi tidak nyaman.

Meski tak sedikit orangtua yang menginginkan bayi baru lahir mereka agar selalu wangi, segar
dan tercium lezat. Akan tetapi, hal ini sebenarnya belumlah diperlukan pada bayi. Tidak
seperti orang dewasa, bayi tidak akan melakukan gerakan yang terlalu berlebihan yang
membuat tubuhnya dicucuri keringat. Selain itu, kulit bayi pun umumnya belum dapat
memproduksi keringat sebanyak orang dewasa. Jadi demikian, sebenarnya anak bayi belum
memerlukan segala perlengkapan kecantikan yang akan menunjang tubuhnya agar tetap
tercium menyegarkan.

Sayangnya, meski demikian tetap saja ada sebagian ibu yang memaksakan kehendaknya untuk
memakaikan berbagai produk asing pada tubuh anak bayinya. Pemakaian berbagai jenis
produk perlengkapan bayi memang tidak dilarang. Hanya saja, kondisi kulit bayi yang masih
begitu sensitif membuatnya akan lebih beresiko mengalami iritasi pada kulitnya. Bila anda
tetap ingin menggunakan berbagai jenis produk tersebut, sebaiknya pilihlah produk yang aman
yang tidak bereaksi menyakiti kulit si buah hati.

Selain itu, untuk memastikan tidak adanya kemungkinan alergi pada kulit bayi. Sebaiknya,
tidak langsung mengaplikasikan produk tersebut ke seluruh permukaan tubuh bayi secara
merata. Melainkan, dengan mencobanya pada beberapa bagian tertentu pada tubuh bayi dan
menunggu beberapa saat atau satu hari guna melihat ada atau tidak adanya reaksi alergi pada
tubuh bayi.

Ya, kondisi gangguan kulit adalah salah satu masalah kesehtan yang umum sekali dialami oleh
para bayi. Bahkan mungkin setiap orangtua pernah dihadapkan pada masalah ini sewaktu bayi
mereka mengalami masalah dengan kulitnya.

Semua masalah kesehatan yang menyerang si bayi akan tentu saja membuat setiap orangtua
panik dengan kondisi ini. Belum lagi, si kecil yang masih bayi tergeletak di rumah tak berdaya
akan mungkin mempengaruhi angka produktivitas ayah dan ibu.

Betapa tidak, rasanya tidak ada orangtua yang tega melihat buah hati mereka yang masih kecil
kepayahan menahan dampak dari penyakit yang dialaminya. Hal ini tentu saja akan membuat
ayah dan ibu siaga menjaga dan merawat mereka dirumah yang pada akhirnya membuat
mereka harus terpaksa bolos bekerja.

Belum lagi, kondisi gangguan kesehatan kulit yang menyerang anak bayi akan mungkin
menimbulkan rasa yang tidak nyaman yang mana umumnya bila hal ini terjadi si kecil malah
akan berubah menjadi rewel dan sulit untuk dikendalikan. Jam tidurnya pun akan terganggu
yang membuat hari-harinya menjadi lebih tidak nyaman dengan rengekan dan tangisan.

Nah, bila sudah begini maka penting sekali untuk segera mencari solusi guna mengatasi
masalah gangguan kulit yang dialami oleh si buah hati. Jangan pernah mengabaikan atau
menunda pengobatan saat si kecil mulai terlihat rewel atau bunda menemukan sesuatu yang
janggal dengan gerak-geriknya.

Kepekaan bunda dalam mendeteksi segala masalah dan kemungkinan penyakit yang
menyerang si kecil adalah hal yang penting. Hal ini dikarenakan, buah hati anda yang masih
begitu kecil belum memahami betul bagaimana menyampaikan apa yang ia rasakan saat ini
pada anda. Untuk itulah, kewaspadaan harus benar-benar ditingkatkan pada saat berhadapan
dengan si kecil yang masih bayi.
Nah, salah satu gangguan kulit yang mungkin sering bunda jumpai pada anak-anak bayi
adalah timbulnya bintik merah atau ruam pada kulit bayi yang bisa terjadi. Kondisi ini
seringkali membuat ibu bertanya-tanya tentang apakah bintik merah tersebut.

Para ibu biasanya akan panik dan khawatir sewaktu mendapati bintik-bintik merah atau bintil-
bintil yang timbul di tubuh atau wajah bayinya. Berbeda dengan kondisi kulit orang dewasa
yang tebal, kulit bayi masih relatif tipis dan sensitive, lebih rentan terhadap alergi, iritasi dan
timbulnya infeksi. Hal ini disebabkan struktur kelenjar minyak yang ada pada kulit bayi masih
belum berkembang dengan baik.

Adapun penyebab timbulnya bintik-bintik merah pada tubuh atau wajah si bayi umumnya bisa
sangat kompleks dan pengaruhnya pun bisa dipicu banyak hal. Faktor dari dalam tubuh,
seperti faktor keturunan pun bisa mengambil alih sebagai pemicu dalam hal ini. Sementara
faktor lainnya adalah cuaca panas, lingkungan yang lembab, debu beterbangan dan lain
sebagainya.

Nah, untuk mengetahui lebih lanjut seperti apa saja penyebab yang umum yang membuat
bintik-bintik merah bisa muncul pada bayi. Maka mari kita simak beberapa hal dibawah ini.

1. Bakat Alergi (Faktor Keturunan)


Alergi merupakan salah satu penyebab paling umum yang dapat memicu kondisi seperti ini
terjadi. Kasus alergi kulit cukup banyak terjadi pada bayi yang amat rentan terhadap reaksi
alergi.

Apabila anda dan pasangan memiliki riwayat alergi, maka resiko yang sama akan pula dialami
oleh si kecil. Bahkan sebuah studi menjelaskan, orangtua yang mengalami alergi kulit akan
40-60% mampu meningkatkan resiko alergi terhadap buah hatinya. Akan tetapi bila salah satu
orangtua saja yang mengalami alergi, maka kemungkinan anak anda memiliki bakat atu resiko
alergi lebih kecil yakni hanya sebesar 25-40% saja.

Penyakit alergi hanya mengenai anak yang memiliki bakat alergi atopik. Apabila tidak ada
riwayat alergi pada keluarga si bayi, maka bayi anda tetap memiliki resiko terkena alergi
sampai 5-15%.

Bayi yang mengidap alergi lebih rentan untuk terkena dengan masalah kulit, termasuk
timbulnya bintik-bintik merah pada kulitnya. Pada reaksi alergi yang tergolong parah,
biasanya yang muncul bukan hanya bintik-bintik merah akan tetapi juga dapat berupa bengkak
yang timbul dibagian kulti si bayi.

Timbulnya bintik-bintik ini pada kulit si kecil bisa disebabkan akibat dari penggunaan
berbagai jenis produk yang tidak cocok, adanya asupan makanan tertentu, alergi terhadap
debu, tungau dan bahan lain yang merupakan alergen untuk si kecil.

Penanganan Masalah:

Cara yang paling efektif dalam menangani alergi kulit pada si kecil adalah dengan menjauhkan
bayi dari sumber pencetus alergi (alergen). Bila buah hati anda mengalami reaksi alergi setelah
berdekatan dengan debu dan tungau maka sebaiknya hindarkan bayi anda agar tidak terpapar
dengan alergen jenis ini. Selain itu, pastikan pula agar ibu selalu menjaga kebersihan
lingkungan sekitar terutama ruangan yang ditempati oleh si buah hati.

Akan tetapi, bila bayi anda rupanya alergi terhadap beberapa bahan tertentu dalam perawatan
bayi, maka sebaiknya segera hentikan penggunaan terhadap barang-barang tersebut dan ganti
ke produk yang lebih aman untuk kulit si kecil. Untuk mengetahui apakah bayi mengalami
reaksi alergi terhadap bahan-bahan tertentu, maka orangtua perlu memperhatikan reaksi yang
muncul pada kulit bayi setelah penggunaan barang-barang tertentu.

Sementara itu, bila si kecil alergi terhadap makanan, maka orangtua perlu jeli dalam memilih
dan mengetahui jenis makanan apa yang sebaiknya tidak diberikan pada si kecil untuk
menghindari alergi yang akan dialaminya.

Selain itu, bila anda menggunakan jasa baby sitter maka beritahukan pula daftar makanan
yang boleh dan tidak boleh diberikan pada si bayi. Adapun cara yang dapat dilakukan untuk
mengetahui apakah si kecil alergi terhadap makanan tertentu atau tidak bunda bisa
memberikan satu jenis makanan yang sama dan menunggu beberapa saat guna mengetahui
reaksi alergi yang ditimbulkan sebelum memberikan jenis makanan lainnya.

2. Biang Keringat
Bintik-bintik merah yang timbul pada tubuh bayi dan pada beberapa bagian tertentu seperti
punggung, jidat, leher dan bagian lainnya biasanya dipicu sebab adanya biang keringat.
Kondisi ini dapat terjadi karena adanya sumbatan pada bagian pori-pori kulit bayi yang
disebabkan oleh sistem untuk megatur suhu tubuh bayi belum berkembang secara sempurna.

Hal inilah yang mengakibatkan produksi keringat pada bati belumlah berjalan dengan lancar,
terlebih lagi tanah air kita ini dikenal dengan negara yang memiliki suhu tropis yang
menyebabkan bayi cepat kegerahan.

Penanganan Masalah:

Untuk mengatasi bayi yang mengalami biang keringat maka orangtua perlu jeli dalam
memperhatikan pemakaian baju untuk si buah hati. Upayakan untuk tidak mengenakan baju
yang berlapis-lapis dan sebaiknya lebih selektiflah dalam memilih bahan pakaian untuk buah
hati anda. Hindari memilih jenis bahan pakaian yang tidak menyerap keringat, seerti nilon.
Sebaliknya, pemilihan bahan pakaian yang baik adalah dari bahan katun.

Berikan si kecil pakaian yang nyaman dan tidak terlalu sempit sewaktu dikenakan guna
mengurangi panas berlebihan terhadap tubuhnya.

Selain itu, bersihkan pula tubuh dan wajah bayi dari keringat yang menggenang dengan cara
menyeka bagian tersebut dengan menggunakan lap basah atau dengan menggunakan tisu yang
lembut dengan perlahan.

Pastikan pula bila kamar si buah hati memiliki sirkulasi udara yang baik. Agar ia tidak merasa
kepanasan dengan suhu didalam ruangannya.
3. Eksim Bayi
Bukan hanya terjadi pada orang dewasa, kondisi gangguan kulit ini pun bisa dialami oleh si
bayi. Pada bayi jenis eksim ini lebih dikenal dengan sebutan eksim susu. Akan tetapi, kondisi
ini bukan berarti timbul sebab pemberian ASI lho!

Perlu diketahui bahwa apapun itu, sisa ASI, susu formula, makanan bayi yang dikonsumsi atau
air liur yang dibiarkan menempel pada tubuh bayi yang tidak segera dibersihkan akan dapat
berpotensi menghasilkan reaksi timbulnya iritasi terhadap kulit bayi. Penyebab iritasi ini akan
bereaksi terutama untuk mereka para bayi yang memang sudah memilik bakat alergi.

Penanganan Masalah:

Bila anda mengetahui persis bahwa bayi anda memiliki riwayat alergi. Sebaiknya segera
jauhnya dirinya dari bahan alergen yang akan mengiritasi bagian kulitnya. Misalkan, segera
bersihkan wajah si kecil pada saat setelah diberikan ASI. Atau segera lap bagian mulutnya dan
lehernya setelah ia diberikan makanan.

Bukan hanya itu, rajin mengganti pakaian ketika bayi sering mengeluarkan liur dari mulutnya
pun akan dapat dijadikan langkah pencegahan dari alergi yang akan dialaminya.

4. Jerawat Bayi
Kondisi ini biasanya merupakan bagian dari sisa hormon yang masih terbawa sejak masih
berada dalam kandungan ibunya. Timbulnya bintik-bintik merah ini akan disertai dengan
benjolan tengah yang runcing seperti pada jerawat orang dewasa.

Penanganan Masalah:

Untuk mengatasi kondisi ini, maka orangtua perlu rajin membersihkan wajan di kecil dan
mengeringkannya dengan baik. Selain itu, upayakan untuk menggunakan handuk bayi yang
berbahan lembut serta jangan biasakan memencet jerawat si kecil. Selain dapat menimbulkan
rasa sakit pada si kecil, hal ini pun akan dapat menimbulkan iritasi serta infeksi yang cukup
parah.

Kondisi timbulnya jerawat ini umumnya bisa muncul pada bagian pipi, dagu dan juga pada
bagian dahi. Sebenarnya, kondisi ini tidak memerlukan penanganan yang berarti sebab dapat
menghilang dengan sendirinya saat si bayi berusia 3 bulan. Untuk itu, tetaplah merawat
kondisi ini dengan perlahan.

5. Ruam Popok
Kondisi lain yang juga memungkinkan timbulnya bintik-bintik merah pada kulit bayi adalah
ruam popok akibat kualitas popok yang tidak baik atau penggunaan popok yang terlalu sempit
untuk bayi anda. Ruam popok yang dibiarkan begitu saja tanpa segera diatasi akan dapat
menyebabkan kondisi ini semakin parah seperti bintil-bintil kecil yang melepuh dan akan
pecah. Bila bintil tersebut sudah pecah maka bati akan semakin rentan meningkatkan resiko
terhadap infeksi.

Penanganan Masalah:
Untuk itu, maka segeralah mengganti popok anda dengan merk lain yang lebih baik.
Perhatikan pula ukuran pas untuk bayi anda. Meskipun pada kemasan tertera ukuran yang
diatur berdasarkan berat si bayi, terkadang ukuran tersebut tidaklah menjamin muat dengan
ukuran bayi anda. Untuk itu, maka sesuaikan ukuran yang pas agar si kecil merasa nyaman.

Cara pemakaian pun perlu diperhatikan, upayakan agar anda tidak merekatkannya terlalu kuat
yang akan membuat kulit si bayi bergesek dan meninggalkan ruam.

6. Akibat Virus
Kondisi penyakit ini mungkin terdengar jarang, padahal Roseola infantum merupakan sebuah
penyakit menular yang seringkali menyerang bayi dan anak-anak yang masih begitu kecil.

Penyebab dari kondisi penyakit ini bisa muncul adalah virus jinak yang umumnya mudah
menyebar mealui percikan ludah si penderita, misalnya saat pemeriksaan kesehatan atau
imunisasi yang dilakukan dirumah sakit.

Adapun gejala yang akan dapat ditimbulkan dari kondisi ini adalah deman hingga mencapai
39,5 derajat Celicus yang dialami selama beberapa hari. Setelah demam hilang, penyakit ini
akan mulai menimbulkan bintik-bintik merah pada permukaan tubuh bayi yang tidak berubah
menjadi bernanah dan tidak pula meninggalkan gatal. Bayi yang mengalami kondisi ini akan
mungkin rewel, cepat mengantuk dan kehilanga selera makan.

Pada saat dilakukan diagnosis, terkadang terjadi kesalahan dengan mengatakan ini adalah
penyakit campak. Yang perlu diketahui bedanya dengan campak adalah bintik-bintik merah
yang timbul pada kulit bayi sebab akibat virus roseola timbul yang mana kondisi ini timbul
setelah demamnya turun, sementara pada campak, bintik-bintik ini timbul pada saat demam
sedang tinggi-tingginya dan kondisi ini hanya terjadi 1 kali dalam seumur hidup.

Penanganan Masalah:

Tak pelu merasa khawatir sebab penyakit ini diakibatkan oleh herpes virus tipe 6 dan tipe 7 ini
tidaklah berbahaya. Mekispun virus ini berasal dari keluarga yang sama yakni herpes simplex
viruses, akan tetapi virus ini tidak menyebabkan herpes dibagian mulut atau pada bagian
kelamin.

Untuk mengatasi kondisi panas pada bayi, maka turunkan demam pada bayi dengan
memberikan obat yang aman. Bila perlu kompres si buah hati dengan lap bersih yang dibasahi
dengan air hangat.

Demikianlah beberapa penyebab yang bisa memicu timbulnya bintik-bintik merah pada kulit
bayi. Yang perlu diperhatikan adalah apabila bintik-bintik tersebut tidak kunjung hilang
setelah beberapa lama dan bahkan kondisi ini berubah menjadi lebih parah, maka segera bawa
si kecil ke dokter.

Anda mungkin juga menyukai