Anda di halaman 1dari 86

2013

SISTEM
INTEGUMENTUM
Modul OSCE UKDI 2013
Kumpulan kasus sistem integumentum yang dirangkum dalam satu modul
untuk mempermudah pembelajaran UKDI

USAGLAS
Tim Belajar Kampus UKDI Agustus 2013
2013
2013
PIODERMA

USAGLAS
Tim Belajar Kampus UKDI Agustus 2013
2013
Impetigo Krustosa

Nama Dokter : dr. apriyan


Tanggal :

No. Kegiatan

Pembukaan
1. Memperkenalkan diri (identitas pemeriksa) dan mengucapkan salam dengan sopan. Selamat
pagi Ibu, perkenalkan nama saya dr. A saya dokter yang bertugas di klinik ini, ada yang bisa saya
bantu
2. Menanyakan/mecocokkan data yang tertulis pada surat rujukan dengan identitas pasien dan
pengantar
Nama :
Usia : anak-anak umumnya 2-5 tahun, juga dapat menyerang segala usia
Bullosa : lebih muda, sejak neonatorum hingga infant.

Jenis Kelamin : pria atau wanita


Alamat :
Pekerjaan : tenaga medis pada dewasa
No. medrec :
Anamnesis
3. Menanyakan keluhan yang menyebabkan datang berobat
Keluhan utama
Gatal di kulit sekitar mulut dan hidung
Bullose: bintil besar berisi air di sekitar ketiak
4. Perjalanan penyakit
- Onset : 2 hari yang lalu
- Kualitas : gatal kadang membuat rewel, hanya ingin menggaruk jika tidak beraktivitas, gatal
sedang
Bullose: muncul tiba-tiba bergerombol dan sedikit menyebar

- Kuantitas : terus menerus


Bullose: multiple

Predileksi : kulit sekitar mulut dan hidung


Bullosa : di leher belakang, dada, ketiak, atau punggung daerah lipatan kulit lainnya

Lokasi ? pada kulit sekitar mulut dan hidung, wajah, leher, dan ekstremitas.
Bullosa : di leher belakang, dada, ketiak, atau punggung daerah lipatan kulit lainnya

- Kronologis : 7 hari yang lalu bentol merah di sekitar hidung dan mulut, setelah digigit semut
sebelumnya, anak terus menggaruk, dan muncul kemerahan lagi 2 hari yang lalu, kemudian
berubah menjadi bintil berisi air, mudah pecah kemudian jadi koreng berkerak

Bullosa : muncul akibat hematogen atau kontak langsung dengan yang infeksius. Muncul
tiba-tiba tanpa riwayat sakit kulit sebelumnya.

Penyebaran : muncul di tangan atau kaki


Lesi
Awal berupa bercak merah yang kemudian menjadi bintil berisi air
Lanjut: dapat pecah dan mengering menjadi keropeng
Bullose: di tempat predileksi leher belakang, punggung, dada, dan ketiak

- Gejala yang memperberat :


Lembab dan panas
Bullose: tak ada keterangan

- Gejala yang memperingan :


Tidur dan udara yang dingin
Bullose: tak ada keterangan

- Gejala Penyerta:
Tidak ada, anak tampak baik, aktivitas biasa
Bullouse: dapat terjadi demam, fatig, ataupun diare.

- RPD
Mungkin ada riwayat penyakit kulit lain sebelumnya di tempat sakit seperti: herpes labialis,
herpes zoster, varicella, insect bites
Bullouse: tidak didapatkan keterangan yang jelas

- RPK
Anak yang lain dalam satu rumah, teman bermain yang kontak erat yang terinfeksi penyakit
kulit serupa

- RPSosEk
Sosioekonomi rendah/ higien kurang
Daerah tropis
5. Faktor Risiko
- Tempat tinggal
Higien kurang
Bersama orang yang menderita, kontak erat
- Kebiasaan
Jarang mandi
Menggaruk-garuk kasar
Pemicu: kulit yang tidak intak, riwayat penyakit kulit tertentu

Bullose: neonatorum,

6. Diagnosis Banding
- Ektima
- Varicella
- Impetigenisasi

Bullouse: pemfigus, impetigenisasi, tinea sirsinata


7. Apakah ada alergi obat ?
Pemeriksaan Fisik
8. - Informed-consent akan pemeriksaan fisik
- Cuci tangan sambil meminta pasien tidur di meja pemeriksaan
- Menyalakan lampu periksa dan memakai loop
9. Status Generalis :
- Keadaan Umum : T/N/RR/S
- Status gizi : baik atau bisa kurang
- Kepala : regional adenopati umumnya pada krustosa
- Leher :
- Thorax :
- Abdomen :
- Ekstremitas :
10. Status dermatologikus :
Distribusi : regional, lokal
Lokasi :
Predileksi kulit di sekitar hidung dan mulut.
Wajah, leher, dan ekstremitas
Karakteristik Lesi :
- Macula eritem
- Vesikel atau bula hingga pustule
- Difus, anular, sirsinar
- Krusta tebal
Eflorosensi :
- Primer : Eritem hanya pada lesi awal 1-2 mm miliar hingga lentikuler tidak pada kulit sekitar
- Difus, anular, sirsinar
- Vesikel atau bula lentikuler, atau pustule yang mudah pecah
- Sekunder : Krusta kuning kecoklatan (honey coloured crusted) berlapis, mudah diangkat,
tampak erosi bersekret kuning kecoklatan di bawahnya

Bullose : bula dengan dinding tebal dan tipis, miliar hingga lentikuler, tampak hipopion, kulit
sekitar tidak tampak peradangan, pecah menimbulkan erosi dan meninggalkan koleret di bula
yang pecah, dapat menjadi krusta kuning.

Pemeriksaan Penunjang
11. Pemeriksaan Laboratorium :
- Darah rutin
- Kultur eksudat lesi dalam media agar darah, uji resistensi
- Pemeriksaan histopatologi: peradangan superficial folikel pilosebasea bagian atas.
Terbentuk bula atau vesikopustula subkornea yang berisi kokus serta debris berupa
leukosit dan sel epidermis. Pada lapisan dermis didapatkan reaksi peradangan ringan
berupa dilatasi pembuluh darah, edema, dan infiltrasi PMN.

Lab Bullouse:
Darah rutin
Swab mikroskopik dari cairan bula mencari stafilokokus
Biakan cairan bula
Histopatologi: pada epidermis tampak vesikel subkornea berisi sel-sel radangyaitu leukosit. Pada
dermis tampak sebukan sel-sel radang ringan dan pelebaran ujung-ujung pembuluh darah.

Diagnosis Banding
12. Ektima

Bullosa : pemfigus

Diagnosis Kerja
13. Impetigo krustosa/kontagiosa
Penatalaksanaan
14. Penatalaksanaan umum
1. Edukasi tentang Penyakit Impetigo
a. Diagnosis : Impetigo Krustosa
b. Etiologi : S. aureus atau S. B hemoliticus grup A
c. Transmisi (kontak langsung-kontak kulit)
d. Pencetus: penyakit kulit lainnya herpes simpleks, herpes zoster, varicella, insect bites
e. Pencegahan, pengobatan, prognosis baik jika imun baik. Dapat sembuh sendiri tanpa
bekas
2. Pemeliharaan kebersihan secara umum
3. Mandi 2 kali sehari dengan sabun
4. Tidak digaruk/hindari perilaku anak untuk menggaruk, potong kuku
5. Obati , mencegah infeksi berulang

Bullouse: mirip dengan penatalaksanaan krustosa. Oleh S. aureus. Kontak langsung. Pencetus
tidak diketahui. Prognosis baik dengan pengobatan. Bula besar dan banyak dipecahkan dan
diaspirasi. Dibersihkan dengan antiseptic dan salep antibiotic.

15. Penatalaksanaan Khusus


- Jika krusta banyak dibersihkan dengan larutan H2O2, lalu diberikan salepantibiotik
- Topikal :
Kloramfenikol 2 % atau Teramisin 3%
Mupirocin atau Asam Fusidat 2-3x/hari setelah mandi
- Topikal antiviral:
- Dapat diberikan asiklovir saat lesi sedang aktif krim 5% sebanyak 5x/hari tanpa
pemberian malam hari per 4 jam, selama 5-10 hari. Perhatian pada kehamilan dan
laktasi.
Sistemik :
- Amoxcicillin
- Cephalosporin

Bullouse: prinsip sama, jika banyak dan luas, tambahkan pengobatan sistemik terutama jika ada
gejala sistemik, dan terapi simptomatik.
Prognosis
16. Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
Quo ad sanationam : ad bonam

Referensi :
FKUI. 2007. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin . Jakarta: FKUI.
Siregar. 2004. Atlas Berwarna Saripati Penyakit kulit. Jakarta : EGC.
Impetigo Ulseratif (Ektima)

Nama Dokter : dr. Aprianti Nur Hasanah


Tanggal :

No. Kegiatan

Pembukaan
1. Memperkenalkan diri (identitas pemeriksa) dan mengucapkan salam dengan sopan. Selamat
pagi Ibu, perkenalkan nama saya dr. A saya dokter yang bertugas di klinik ini, ada yang bisa saya
bantu
2. Menanyakan/mecocokkan data yang tertulis pada surat rujukan dengan identitas pasien dan
pengantar
Nama :
Usia : semua usia, umumnya pada anak-anak
Jenis Kelamin : pria atau wanita
Alamat :
Pekerjaan :
No. medrec :
Anamnesis
3. Menanyakan keluhan yang menyebabkan datang berobat
Keluhan utama
Gatal di kulit wajah atau ketiak atau ekstremitas bawah
4. Perjalanan penyakit
- Onset : dua hari lalu
- Kualitas : gatal mengganggu
- Kuantitas :terus menerus
Predileksi : kulit yang sering mengalami trauma, wajah, ketiak, ekstremitas bawah.
Lokasi ? wajah , ketiak, ekstremitas bawah
Kronologis : awalnya gatal kemerahan kemudian muncul bintil berisi air dan nanah, pecah
kering jadi keropeng
Penyebaran ? tak ada keterangan
Lesi
Awalnya gatal kemerahan, menjadi bintil berisi air atau nanah, kemudian pecah menjadi
keropeng

Gejala yang memperberat :


Tidak ada keterangan, tropis panas dan lembab

Gejala yang memperingan :


Udara dingin

Gejala Penyerta:
Kemerahan, bintil berisi air atau nanah, banyak , pecah kering berkeropeng

- RPD

RPK

RPSosEk
Sosioekonomi rendah/ higien kurang
Daerah tropis, panas, lembab
5. Faktor Risiko
- Tempat tinggal
Higien kurang
Air kotor, lingkungan kotor
- Kebiasaan
Kebiasaan main di tempat kotor

6. Diagnosis Banding
- Impetigo (di mulut dan hidung)
- Herpes Zoster (dermatomal)
- Ulkus durum

7. Apakah ada alergi obat ?


Pemeriksaan Fisik
8. - Informed-consent akan pemeriksaan fisik
- Cuci tangan sambil meminta pasien tidur di meja pemeriksaan
9. Status Generalis :
- Keadaan Umum : T/N/RR/S
- Status gizi : bisa buruk
- Kepala :
- Leher :
- Thorax :
- Abdomen :
- Ekstremitas :
10. Status dermatologikus :
Distribusi : regional simetris
Lokasi :
Ekstremitas bawah, wajah, ketiak
Karakteristik Lesi :
- Vesikel, vesikopustula
- eritem

Eflorosensi :
Vesikel atau vesikopustulo di atas kulit eritematosa, membesar, dan pecah, terbentuk krusta
tebal dan kering yang sukar dilepas dari dasarnya. Jika krusta dilepas, tampak ulkus dangkal,
jika keadaan umum buruk dapat menjadi gangren.

Pemeriksaan Penunjang
11. Pemeriksaan Laboratorium :
- Darah rutin
- Swab kerokan kulit
- Pemeriksaan histopatologi: peradangan dalam yang diinfeksi kokus dengan infiltrasi PMN
dan pembentukan abses mulai dari folikel pilosebasea. Pada dermis, ujung pembuluh darah
melebar dan terdapat sebukan sel radang.

Diagnosis Banding
12. Impetigo krustosa
folikulitis
Diagnosis Kerja
13. Ektima/impetigo ulseratif
Penatalaksanaan
14. Penatalaksanaan umum
- Memperbaiki hygiene dan kebersihan, memperbaiki makanan
- Penyakit Impetigo ulseratif :
- Etiologi : Streptokokus piogenik, stafilokok, atau keduanya

15. Penatalaksanaan Khusus


Topikal :
- Jika lesi sedikit : salep kloramfenikol 2%,
- Kompres terbuka untuk melunakan krusta dan membersihkan debris
Sistemik :
Jika lesi luas : penisilin 600000-1,5 juta IU intramuscular selama 5-10 hari

Prognosis
16. Quo ad vitam : dubia
Quo ad functionam : dubia
Quo ad sanationam : dubia

Referensi :
FKUI. 2007. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin . Jakarta: FKUI.
Siregar. 2004. Atlas Berwarna Saripati Penyakit kulit. Jakarta : EGC.
PENYAKIT HIDRAADENITIS

Nama Dokter : dr. Aulia Sakinata


Tanggal : 7 Juli 2013

No. Kegiatan

Pembukaan
1. Memperkenalkan diri (identitas pemeriksa) dan mengucapkan salam dengan sopan. Selamat
pagi Ibu, perkenalkan nama saya dr. A saya dokter yang bertugas di klinik ini, ada yang bisa saya
bantu
2. Menanyakan/mecocokkan data yang tertulis pada surat rujukan dengan identitas pasien dan
pengantar
Nama :
Usia :
Jenis Kelamin :
Alamat :
Pekerjaan :
No. medrec :
Anamnesis
3. Menanyakan keluhan yang menyebabkan datang berobat
Keluhan utama
Bruntus-bruntus bernanah di daerah yang sering berkeringat, terasa nyeri dan gatal
4. Perjalanan penyakit
- Onset : sejak kapan ?
- Kualitas
Predileksi
Bagian tubuh yang sering berkeringat (leher, ketiak, sekitar aerola mamae, anogenital)
Lesi
Awalnya lesi seperti apa ? (awalnya gatal kemudian timbul benjolan merah dan nyeri
selanjutnya melunak dan bernanah mengeluarkan sekret)
Gatal
Gatal di daerah yang terkena
- Keluhan tambahan
Sebelumnya ditandai dengan gejala prodormal seperti demam dan malase
Jerawat?
- RPD
Riwayat mikrotrauma: memakai deodorant, menggunting bulu ketiak
Riwayat pengobatan ? Respon pengobatan ?
Nama, dosis, cara pemberian, frekuensi pemberian, lamanya (jam/hari/minggu), pemberian
riwayat terapi (siapa yang memberi dan beli dimana)
5. Faktor Risiko
- Kebiasaan
Kurang menjaga kebersihan?
Sering berkeringat?
Memakai baju ketat
- Keadaan fisik
Obesitas
Berjerawat
6. Diagnosis Banding
- (Skofuloderma) Tanda-tanda TB seperti batuk kronik, keringat malam, BB turun ?
- (Limfadenitis) Bengkak dan merah seluruh ketiak ?
7. Apakah ada alergi obat ?
Pemeriksaan Fisik
8. - Informed-consent akan pemeriksaan fisik
- Cuci tangan sambil meminta pasien tidur di meja pemeriksaan
9. Status Generalis :
- Keadaan Umum : T/N/RR/S
- Status gizi :
- Kepala :
- Leher :
- Thorax :
- Abdomen :
- Ekstremitas :
10. Status dermatologikus :
Distribusi : regional
Lokasi : daerah yang sering berkeringat
- Lipat ketiak
- Leher
- Sekitar areola mamae
- Anogenital
Karakteristik Lesi :
- Jumlah (multiple)
- Diskret/konfluens
- Bentuk
- Ukuran
- Batas
- Menimbul/tidak
- Basah/kering
Eflorosensi :
- Primer ?
- Sekunder ?
Pemeriksaan Penunjang
11. Pemeriksaan Laboratorium :
- Darah rutin
- Biopsi kelenjar
Diagnosis Banding
12. Hidraadenitis
Skofuloderma
Limfadenitis
Diagnosis Kerja
13. Hidraadenitis
Penatalaksanaan
14. Penatalaksanaan umum
1. Edukasi tentang hidraadenitis
a. Diagnosis : infeksi kelenjar keringat
b. Etiologi : bakteri/kuman (staphylococcus aureus)
c. Pencetus: higienitas yang kurang, banyak keringat
d. Pencegahan, pengobatan, prognosis (baik dengan pengobatan dan pencegahan risiko)
2. Hilangkan predisposisi
a. Trauma pencabutan bulu ketiak
b. Penggunaan obat perontok rambut
c. Penggunaan deodoran
d. Memakai baju terlalu sempit
e. Terlalu banyak berkeringat
15. Penatalaksanaan Khusus
Topikal :
- Jika masih infiltrate, kompres panas dengan Kalium Permanganat 1/5000-1/10000
- Jika sudah pecah, ada ulkus atau sedikit basah kompres dengan Kalium Permanganat
- Jika terbentuk abses lakukan drainase dan insisi
- Pada kasus kronik residif kelenjar aprokin dieksisi
Sistemik :
- Antibiotik : Eritromisin 1-2 gram/hari selama 7-10 hari
- Untuk kasus yang resisten, baru dan dini, kortikosteroid prednisone 40-60 mg/hari dapat
diberikan
Prognosis
16. Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam
2013
LEPRA

USAGLAS
Tim Belajar Kampus UKDI Agustus 2013
2013
2013
MIKOSIS

USAGLAS
Tim Belajar Kampus UKDI Agustus 2013
2013
TINEA PEDIS

Nama Dokter : dr. Dike Hanurafinova Afifi


Tanggal : 7 Juli 2013

No. Kegiatan

Pembukaan
1. Memperkenalkan diri (identitas pemeriksa) dan mengucapkan salam dengan sopan. Selamat
pagi Ibu, perkenalkan nama saya dr. D saya dokter yang bertugas di klinik ini, ada yang bisa saya
bantu
2. Menanyakan/mecocokkan data yang tertulis pada surat rujukan dengan identitas pasien dan
pengantar
Nama :
Usia :
Jenis Kelamin :
Alamat :
Pekerjaan :
No. medrec :
Anamnesis
3. Menanyakan keluhan yang menyebabkan datang berobat
Keluhan utama
Bruntus-bruntus di sela-sela jari kedua kaki yang terasa gatal
4. Perjalanan penyakit
- Onset : sejak kapan ?
- Kualitas
Predileksi
Lokasi ? awalnya munculnya dimana ?
Penyebaran, meluas, melebar ?
Lesi
Awalnya lesi seperti apa ? berubah atau tidak selama perjalanan penyakit ?
Gatal
Gatal jika berkeringat ?
Faktor Pencetus
Garukan ? pasien sering menggaruk jika gatal
- RPD
Riwayat pengobatan ? Respon pengobatan ?
Nama, dosis, cara pemberian, frekuensi pemberian, lamanya (jam/hari/minggu), pemberian
riwayat terapi (siapa yang memberi dan beli dimana)
5. Faktor Risiko
- Pekerjaan
Pekerjaan yang menimbulkan banyak keringat ?
- Kebiasaan
Baju ketat ?
Baju tidak menyerap keringat ?
Hygiene buruk ?
Mengonsumsi obat-obatan dalam jangka waktu lama?
Sering bercocok tanam ?
Memelihara binatang
- Lingkungan
Orang sekitar y punya keluhan yang sama

Riwayat Pengobatan
6. Diagnosis Banding
- Tinea Pedis interdigitalis
- Dermatitis kontak iritan e.c detergen
7. Apakah ada alergi obat ?
Pemeriksaan Fisik
8. - Informed-consent akan pemeriksaan fisik
- Cuci tangan sambil meminta pasien tidur di meja pemeriksaan
9. Status Generalis :
- Keadaan Umum : T/N/RR/S
- Status gizi :
- Kepala :
- Leher :
- Thorax :
- Abdomen :
- Ekstremitas :
10. Status dermatologikus : (belajar dari buku kulit)
Distribusi : regional
Lokasi : antara jari-jari kaki
Karakteristik Lesi :
- Jumlah (multiple)
- Diskret/konfluens
- Bentuk
- Ukuran
- Batas
- Menimbul/tidak
- Basah/kering
Eflorosensi :
- Primer ?
- Sekunder ?
Pemeriksaan Penunjang
11. Pemeriksaan Laboratorium :
- Darah rutin
- Gula darah
- Pemeriksaan KOH
Bahan pemeriksaan : kulit
Cara pemeriksaan :
1. Lakukan prosedur septic-antiseptik
2. Gunakan handscoon
3. Bersihkan kaca slide dengan alcohol 95%
4. Hapus dengan kapas alcohol 70%
5. Kerok lesi dari tengah ke tepi dengan menggunakan scalpel dan lup
6. Kumpulkan di tengah objek glass
7. Teteskan dengan KOH 10%
8. Tutup dengan cover glass
9. Lihat dibawah mikroskop
10. Hasil pemeriksaan :
- Epitel (+)
- Spora (+) : spora bulat artrospora
- Hifa (+) : hifa panjang, bersepta
Diagnosis Banding
12. Tinea Pedis interdigitalis
Dermatitis kontak iritan e.c detergen
Diagnosis Kerja
13. Tinea Pedis interdigitalis
Usul Pemeriksaan Lanjutan
Kultur jaringan Saboround
Pemeriksaan SGOT/SGPT
Konsul ke gizi
Penatalaksanaan
14. Penatalaksanaan umum
6. Edukasi tentang tinea pedis
f. Diagnosis : kutu air
g. Etiologi : keringat, kebersihan yang kurang
h. Tidak menular
i. Tidak menggaruk lesi
j. Pencegahan
- Pakai alas kaki ketika bekerja
- Mencegah keringat berlebihan
- Perbaiki kebersihan diri (mandi 2x sehari, pakai handuk, pakaian pribadi dan ganti
pakaian)
k. Pengobatan, prognosis (baik dengan pengobatan dan pencegahan risiko).
7. Hindari kontak penderita dan binatang
15. Penatalaksanaan Khusus
Topikal :
- Krim Ketokonazol 2%, 2xsehari setelah mandi selama 10-14 hari
Sistemik :
- Ketokonzaol 1 x 200 mg selama 10 hari (setelah ada hasil SGOT/SGPT)
- CTM 2 x 4 mg
Prognosis
16. Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam
PENYAKIT PITIRIASIS VESIKOLOR

Nama Dokter : dr. Yosinov Nur Hafiz


Tanggal : 7 Juli 2013

No. Kegiatan

Pembukaan
1. Memperkenalkan diri (identitas pemeriksa) dan mengucapkan salam dengan sopan. Selamat
pagi Ibu, perkenalkan nama saya dr. A saya dokter yang bertugas di klinik ini, ada yang bisa saya
bantu
2. Menanyakan/mecocokkan data yang tertulis pada surat rujukan dengan identitas pasien dan
pengantar
Nama :
Usia :
Jenis Kelamin :
Alamat :
Pekerjaan :
No. medrec :
Anamnesis
3. Menanyakan keluhan yang menyebabkan datang berobat
Keluhan utama
Bercak warna putih atau kecoklatan pada kulit.
4. Perjalanan penyakit
- Onset : sejak kapan ?
- Kualitas
Predileksi
Lokasi ?
Bisa dimana saja di permukaan kulit (lipat paha, ketiak, leher, punggung, dada, lengan, wajah
dan tempat tak tertutup pakaian.
Lesi
Awalnya lesi seperti apa ?
- Keluhan tambahan
Bisa gatal bisa tidak, gatal bisa timbul bila berkeringat.
Terdapat sisik halus pada bercak.
Keluhan kosmetik (malu ada bercak)
- RPD
Riwayat pengobatan ? Respon pengobatan ?
Nama, dosis, cara pemberian, frekuensi pemberian, lamanya (jam/hari/minggu), pemberian
riwayat terapi (siapa yang memberi dan beli dimana)
5. Faktor Risiko
- Mudah berkeringat, hygiene rendah, sosek rendah.
- Kegemukan
- Pemakaian obat yg lama (antibiotic, pil kontrasepsi, steroid)
6. Diagnosis Banding
- Eritrasma (lampu wood: fluoresensi coral red)
- Pitiriasis rosea (herald patch. Kerokan kulit: hifa-spora negative. Lampu wood: negative)
7. Apakah ada alergi obat ?
Pemeriksaan Fisik
8. - Informed-consent akan pemeriksaan fisik
- Cuci tangan sambil meminta pasien tidur di meja pemeriksaan
9. Status Generalis :
- Keadaan Umum : T/N/RR/S
- Status gizi :
- Kepala :
- Leher :
- Thorax :
- Abdomen :
- Ekstremitas :
10. Status dermatologikus : (belajar dari buku kulit)
Distribusi : regional
Lokasi : Permukaan kulit
Karakteristik Lesi :
- Makula hipopigmentasi/kecoklatan/keabuan/kehitaman
- Ukuran bervariasi
- Skuama halus di atas makula
Eflorosensi :
- Primer ?
- Sekunder ?
Pemeriksaan Penunjang
11. Pemeriksaan Laboratorium :
1. Lampu wood: fluorensi kuning keemasan
2. Mikroskopik KOH 10-20%: tampak kelompok hifa pendek tebal, dikelilingi spora berkelompok
(Spaghetti and Meatball)
Diagnosis Banding
12. Pitiriasis vesikolor
Eritrasma
Pitiriasis rosea
Diagnosis Kerja
13. Pitiriasis vesikolor
Penatalaksanaan
14. Penatalaksanaan umum
Edukasi untuk menjaga hygiene perseorangan.
15. Penatalaksanaan Khusus
Topikal :
- Bentuk macular: salep whitfield atau lar natrium tiosulfit 20% dioleskan setiap hari
- Bentuk folikular; dapat dipakai tiosulfas natrikus 20-30%. Obat anti jamur gol imidazole
(ekonazole, mikonazole, clotrimazole, dan tolsiklat) dalam krim atau salep 1-2%.
- Ketokonazole 200 mg/hari selama 10 hari
- Itrakonazoel 100 mg/hari selama 2 minggu
Prognosis
16. Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam
2013
KANDIDOSIS

USAGLAS
Tim Belajar Kampus UKDI Agustus 2013
2013
KANDIDIASIS

Nama Dokter : dr. Akhmad Fauzan


Tanggal : 26 Juni 2013

No. Kegiatan

Pembukaan
1. Memperkenalkan diri (identitas pemeriksa) dan mengucapkan salam dengan sopan. Selamat
pagi Ibu, perkenalkan nama saya dr. A saya dokter yang bertugas di klinik ini, ada yang bisa saya
bantu
2. Menanyakan/mecocokkan data yang tertulis pada surat rujukan dengan identitas pasien dan
pengantar
Nama :
Usia :
Jenis Kelamin :
Alamat :
Pekerjaan :
No. medrec :
Anamnesis
3. Menanyakan keluhan yang menyebabkan datang berobat
Keluhan utama
gatal hebat pada daerah kemaluan
4. Perjalanan penyakit
- Onset : sejak kapan ?
- Kualitas
Predileksi
Lokasi ?
Lesi
Morfologi (gumpalan keju), pradangan, bisa disertai infeksi sekunder
Gatal
Gatal terus-menerus/waktu tertentu ?
- Keluhan tambahan
Demam ?
Nyeri ? (pada infeksi sekunder)
Leukore atau keputihan berwarna kekuningan dan terdapat gumpalan krim berwarna putih
kekuningan?
Tidak berbau
- RPD
Riwayat pengobatan ? Respon pengobatan ?
Nama, dosis, cara pemberian, frekuensi pemberian, lamanya (jam/hari/minggu), pemberian
riwayat terapi (siapa yang memberi dan beli dimana)
5. Faktor Risiko
- Tempat tinggal
Panas, lembab, ada orang serumah dengan keluhan yang sama
- Kebiasaan
Kurangnya kebersihan, terutama di daerah kemaluan?
- Sakit Kencing manis, hamil, kegemukan, banyak berkeringat, dan penurunan imun
6. Diagnosis Banding
- (dermatofitosis) dari anamnesis tidak ditemukan leukorea, dapat disertai muncul bercak putih
dll
7. Apakah ada alergi obat ?
Pemeriksaan Fisik
8. - Informed-consent akan pemeriksaan fisik
- Cuci tangan sambil meminta pasien tidur di meja pemeriksaan
9. Status Generalis :
- Keadaan Umum : T/N/RR/S
- Status gizi :
- Kepala :
- Leher :
- Thorax :
- Abdomen :
- Ekstremitas :
10. Status dermatologikus : (belajar dari buku kulit)
Distribusi : regional
Lokasi :
- Rongga mulut: lidah, palatum mole, bucal, dll
- Intertriginosa: lipatan kulit ketiak, lipat paha, intergluteal, lipat payudara, antara jari Langan
atau kaki, glans penis, dan umbilikus,
Karakteristik Lesi :
- Jumlah (multiple)
- Diskret/konfluens
- Bentuk
- Ukuran
- Batas
- Menimbul/tidak
- Basah/kering
Eflorosensi :
- Primer ?
- Sekunder ?
Pemeriksaan Penunjang
11. Pemeriksaan Laboratorium :
- Darah rutin
- Pemeriksaan langsung: Kerokan kulit atau usapan mukokutan diperiksa dengan larutan KOH
10% atau dengan pewarnaan Gram, terlihat sel ragi, blastospora, atau hifa semu
- Biakan: Bahan yang akan diperiksa ditanam dalam agar dektrosa glukosa Sabouraud, dapat
pula agar ini dibubuhi antibiotik (kloramfenikol) untuk mencegah pertumbuhan bakteri. Per-
benihan disimpan dalam suhu kamar atau lemari suhu 37C, koloni tumbuh setelah 24-
48 jam, berupa yeast like colony. Identifikasi Candida albicans dilakukan dengan membiakkan
tumbuhan tersebut pada corn meal agar. Media Sabouroud: koloni coklat mengkilat,
permukaan basah (koloni ragi)
- Fermentasi Glukosa: fruktosa +, glukosa +
Diagnosis Banding
12. Dermatitis seboroik, dermatitis kontal alergi, eritrasma (sinar Wood merah bata), paronikia,
Dermatofitosis
Diagnosis Kerja
13. Skabies
Penatalaksanaan
14. Penatalaksanaan umum
8. Edukasi tentang penularan
l. Diagnosis :kandidiasis
m. Etiologi : Candida Sp
9. Pemeliharaan kebersihan : menghindari atau menghilangkan faktor predisposisi.
15. Penatalaksanaan Khusus
- larutan ungu gentian 1/2-1 % untuk selaput lendir, 1-2% untuk kulit, dioleskan sehari 2 kali
selama 3 hari.
- nistatin : berupa krim, salap, emulsi, amfoterisin B grup azol antara lain:
- Mikonazol 2% berupa krim atau bedak.
- Klotrimazol 1% berupa bedak, larutan dan krim.
- Tiokonazol, bufonazol, isokonazol. Siklopiroksolamin 1% larutan, krim. Antimikotik yang
lain yang berspektrum lugs.
1. Sistemik :
- kandidosis vaginalis dapat diberikan kotrimazol 500 mg per vaginam dosis t u n g g a l ,
s i s t em i k d a p a t d i b e r i k a n ketokonazol 2 x 200 mg selama 5 hari atau dengan
itrakonazol 2 x 200 mg dosis tunggal atau dengan flukonazol 150 mg dosis tunggal.
- itrakonazol : bila dipakai untuk kandidosis v u l v o v a g i n a l i s d o s i s u n t u k o r a n g dewasa 2
x 100 mg sehari, selama 3 hari.
Prognosis
16. Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam
2013
PENYAKIT VIRUS

USAGLAS
Tim Belajar Kampus UKDI Agustus 2013
2013
Herpes Simpleks tanpa Komplikasi

Nama Dokter : dr. Aprianti Nur Hasanah


Tanggal :

No. Kegiatan

Pembukaan
1. Memperkenalkan diri (identitas pemeriksa) dan mengucapkan salam dengan sopan. Selamat
pagi Ibu, perkenalkan nama saya dr. A saya dokter yang bertugas di klinik ini, ada yang bisa saya
bantu
2. Menanyakan/mecocokkan data yang tertulis pada surat rujukan dengan identitas pasien dan
pengantar
Nama :
Usia : hsv tipe I anak-anak; tipe II decade 2-3 (aktivitas seksual)
Jenis Kelamin : pria atau wanita
Alamat :
Pekerjaan : PSK, supir truk, pekerja lapangan lepas pantai, TKI, pekerja paruh waktu, mahasiswa
No. medrec :
Anamnesis
3. Menanyakan keluhan yang menyebabkan datang berobat
Keluhan utama
muncul bintil-bintil panas di daerah sekitar lipat paha dan bibir kemaluan atau di kemaluan (di
sekitar lipat paha/kelamin)
bintil-bintil di sekitar mulut dan hidung
4. Perjalanan penyakit
- Onset : dua hari lalu
- Kualitas : bintil-bintil berisi air , terasa panas seperti terbakar dan nyeri
- Kuantitas :beberapa bergerombol, beberapa menit hingga jam,
Predileksi : kulit mukokutan , sekitar mulut dan hidung (tipe 1)/ pinggang ke atas, di labia
mayora atau glans atau sekitar anus/ pinggang ke bawah (tipe 2). Dapat kebalikannya.
Lokasi ? di kemaluan atau skitar mulut atau anus
Kronologis : awalnya 2-3 hari sebelum muncul bintil seperti sakit flu, tidak enak badan,
kemudian muncul panas dan agak gatal di sekitar tempat predileksi, berbintil-bintil semakin
banyak dan menjadi panas
Penyebaran ? nyeri disekitar lesi (non loco)
Lesi
Awal berupa vesikel-vesikel berkelompok di atas kulit yang sembab, eritem, berisi cairan
jernih, dan kemudian menjadi seropurulen,
Lanjut, dapat pecah menjadi ulcerasi atau krusta

Gejala yang memperberat :


Tertutup pakaian, tersentuh tangan

Gejala yang memperingan :


Di tempat dingin, atau dikipas-kipas

Gejala Penyerta:
Gatal, kemerahan, nyeri saraf
Demam +/-
Lemas +/-
Nyeri otot +/-

- RPD
Riwayat sakit dahulu (primer) tidak mesti di tempat sama
Riwayat pengobatan ? Respon pengobatan ? diobati dengan bedak salisil tidak membaik

RPK
Pasangan, Orang tua ke anak

RPSosEk
Sosioekonomi rendah/ higien kurang
5. Faktor Risiko
- Tempat tinggal
Higien kurang
Bersama orang yang menderita, kontak erat
- Kebiasaan
Perilaku seks bebas
Orogenital
Kongenital : lahir pervaginam dari ibu yang menderita, kontak
Pemicu: mestruasi, emosi, senggama, trauma, demam atau infeksi, makanan dan minuman
yang merangsang
6. Diagnosis Banding
- Impetigo (di mulut dan hidung)
- Herpes Zoster (dermatomal)
- Ulkus durum

7. Apakah ada alergi obat ?


Pemeriksaan Fisik
8. - Informed-consent akan pemeriksaan fisik
- Cuci tangan sambil meminta pasien tidur di meja pemeriksaan
9. Status Generalis :
- Keadaan Umum : T/N/RR/S
- Status gizi : bisa buruk pd imunokompeten
- Kepala :
- Leher :
- Thorax :
- Abdomen :
- Ekstremitas :
10. Status dermatologikus :
Distribusi : regional, lokal
Lokasi :
- Pinggang ke atas : daerah mukokutan utama, mulut dan hidung
- Pinggang ke bawah: mukokutan, di glans penis, dorsum penis, labia mayora perbatasan
minora, klitoris, inguninal, skrotum jarang
Karakteristik Lesi :
- Vesikel
- Jumlah (multiple)
- Berkelompok/bergerombol
- Bentuk bulat
- Ukuran kecil
Eflorosensi :
- Primer : vesikel-vesikel bergerombol di atas kulit sembab eritematous, mudah pecah, eritem
di sekitarnya
- Sekunder : menimbulkan ulserasi atau krusta, ulkus kecil dangkal, tanpa sikatrik
Pemeriksaan Penunjang
11. Pemeriksaan Laboratorium :
- Darah rutin
- Kultur jaringan pada membran korioalantoid ayam
- Inokulasi pada binatang
- Mikroskop elektron untuk melihat morfologi virus
- Pemeriksaan histopatologi: vesikel-vesikel pada lapisan prickle (stratum spinosum) berisi
cairan yang mengandung sel-sel epitel akantolitik, leukosit, sel raksasa, dan fibrin. Vesikel
mukosa berbeda dengan vesikel kulit, vesikel mukosa relatif tidak berisi cairan, jumlah
fibrin lebih banyak serta sel-sel di atas vesikel lebih tebal dan edema.
- Tes Antibodi anti VHS hasilnya positif
- Tes Tzanck
Bahan pemeriksaan : kerokan dasar vesikel
Cara pemeriksaan :
11. Ambil kerokan kulit pada dasar vesikel
12. Buat sediaan apus pada object glass
13. Lakukan pewarnaan giemsa
14. Lihat di bawah mikroskop
15. Jika ditemukan sel datia berinti banyak dan badan inklusi intranuklear hasilnya positif

Diagnosis Banding
12. Herpes Zoster
Diagnosis Kerja
13. Herpes Simpleks
Penatalaksanaan
14. Penatalaksanaan umum
10.Edukasi tentang Penyakit Herpes
n. Diagnosis : Herpes Genital/ Herpes Genitalis
o. Etiologi : virus Herpes Hominis tipe I/tipe II
p. Transmisi (kontak langsung-kontak kulit [jabat tangan, hubungan seksual, tidur bersama],
umumnya hubungan seksual pada usia dewasa
q. Pencetus: menstruasi, emosi, senggama, makanan dan minuman merangsang, kurang
tidur, imunokompromais. Higien kurang.
r. Rekurensi : umumnya berulang, infeksi primer lebih berat hingga 3 minggu dengan gejala
sistemik, ada fase laten tanpa gejala, dan infeksi rekuren dengan pencetus timbul dengan
gejala yang lebih ringan 7-10 hari. Inkubasi bervariasi dari 2-12 hari.
s. Pencegahan, pengobatan, prognosis (pengobatan dini memperbaiki prognosis, lebih
cepat penyembuhan dan lebih jarang rekurensi)
11.Pemeliharaan kebersihan secara umum dan hindari pencetus
12.Obati dini dan pasangan seksual
13.Obati infeksi sekunder

15. Penatalaksanaan Khusus


Topikal :
- Lesi dini: salap/krim preparat idoksuridin (viruguent)5-40% dengan interval beberapa jam.
Menekan sintesis DNA.
- Jika vesikel pecah : kompres dengan solusio kalium permanganate 1/5000; obat-obatan
antiseptik seperti povidon iodine; Alkohol 70% untuk mengeringkan dan desinfeksi
- Topikal antiviral:
- Dapat diberikan asiklovir saat lesi sedang aktif krim 5% sebanyak 5x/hari tanpa
pemberian malam hari per 4 jam, selama 5-10 hari. Perhatian pada kehamilan dan
laktasi.
Sistemik :
- Lesi inisial :
Asiklovir 5x200 mg/hari selama 7 hari
Valasiklovir 2x500 mg/hari selama 7 hari
Famsiklovir 3x500 mg/hari selama 7 hari
- Lesi rekuren :
Asiklovir 5x200mg/hari selama 5 hari
Valasiklovir 2x500mg/hari selama 5 hari
- Pasien imunokompromised :
Mukokutan primer: Asiklovir 5x200mg/hari selama 5-10 hari
Imunokutan rekuren : asiklovir 5x400mg selama 5-7 hari

Prognosis
16. Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad malam

Referensi :
FKUI. 2007. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin . Jakarta: FKUI.
Siregar. 2004. Atlas Berwarna Saripati Penyakit kulit. Jakarta : EGC.
VARISELA
(cacar air)

Nama Dokter : dr. Melan Mulyana


Tanggal : 7 Juli 2013

No. Kegiatan

Pembukaan
1. Memperkenalkan diri (identitas pemeriksa) dan mengucapkan salam dengan sopan. Selamat
pagi Ibu, perkenalkan nama saya dr. A saya dokter yang bertugas di klinik ini, ada yang bisa saya
bantu
2. Menanyakan/mecocokkan data yang tertulis pada surat rujukan dengan identitas pasien dan
pengantar
Nama :
Usia :
Jenis Kelamin :
Alamat :
Pekerjaan :
No. medrec :
Anamnesis
3. Menanyakan keluhan yang menyebabkan datang berobat
Keluhan utama
Timbul papula kemerahan dan berubah menjadi gelembung-gelembung kecil, lama kelamaan
pecah dan mengering
4. Perjalanan penyakit
- Onset : sejak kapan ? didahului gejala prodormal ringan (1-2 hari) demam, anoreksia,
malaise, dan kemudian timbul lesi kulit
- Kualitas
Predileksi
Lokasi ? (badan, wajah, extremitas, mulut, palatum mole, faring)
Awalnya lesi seperti apa ?
Papul eritematosa dan dalam waktu beberapa jam berubah menjadi vesikel
Vesikel tetesan embun (tear drops)
Vesikel berubah menjadi pustul dan kemudian menjadi krusta
Selain itu timbul lagi vesikel-vesikel baru
Penyebaran secara sentrifugal
- Keluhan tambahan
Sebelum timbul gejala kulit demam tidak terlalu tinggi, malaise, nyeri kepala
- RPD
Riwayat pengobatan ? Respon pengobatan ?
Nama, dosis, cara pemberian, frekuensi pemberian, lamanya (jam/hari/minggu), pemberian
riwayat terapi (siapa yang memberi dan beli dimana)
5. Faktor Risiko
- tinggal dengan penderita varisela (penularannya secara aerogen)
6. Diagnosis Banding
- herpes zoster (lesi monomorf, nyeri, biasanya unilateral
7. Apakah ada alergi obat ?
Pemeriksaan Fisik
8. - Informed-consent akan pemeriksaan fisik
- Cuci tangan sambil meminta pasien tidur di meja pemeriksaan
9. Status Generalis :
- Keadaan Umum : T/N/RR/S
- Status gizi :
- Kepala :
- Leher :
- Thorax :
- Abdomen :
- Ekstremitas :
10. Status dermatologikus :
Distribusi : regional
Lokasi :
- Badan
- Wajah
- Extremitas
- Mulut
- Palatum mole
- Faring
Karakteristik Lesi (efloresensi)
- Vesikel berukuran milier sampai lentikuler
- Di sekitarnya terdapat daerah eritematosa
- Dapat ditemukan beberapa stadium perkembangan vesikel mulai dari eritema, vesikula,
pustula, skuama, hingga sikatriks (polimorf)
Pemeriksaan Penunjang
11. Tzanck test sel datia berinti banyak
Diagnosis Banding
12. - Herpes zoster
Diagnosis Kerja
13. Varisela
Penatalaksanaan
14. Penatalaksanaan umum
14.Edukasi tentang varisela
t. Diagnosis : varisela
u. Etiologi : virus varisela zoster
v. Transmisi : secara aerogen
w. Pencegahan, pengobatan, prognosis (umumnya baik)
15. Penatalaksanaan Khusus
Simtomatik antipiretik, analgetik, & sedativa
Topikal bedak + metol, kamfora ( untuk mencegah pecahnya vesikel dan menghilangkan
rasa gatal)
Infeksi sekunder antibiotika oral dan salep
Antiviral seperti pada herpes zoster asiklovir, famsiklovir, pensikloovir
Dewasa Asiklovir 5x800 mg/hari selama 7 hari
Valasiklovir 3x1000 mg/ hari selama 7 hari
Famsiklovir 3x200 mg/hari selama 7 hari
Anak anak : asiklovir 20mg/kgBB IV selama 7 hari
Prognosis
16. Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
Quo ad sanationam : ad bonam
Referensi :
Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin UI
Atlas berwarna saripati penyakit kulit
MOLUSKUM KONTANGIOSUM

Nama Dokter : dr. Melan Mulyana


Tanggal : 7 Juli 2013

No. Kegiatan

Pembukaan
1. Memperkenalkan diri (identitas pemeriksa) dan mengucapkan salam dengan sopan. Selamat
pagi Ibu, perkenalkan nama saya dr. A saya dokter yang bertugas di klinik ini, ada yang bisa saya
bantu
2. Menanyakan/mecocokkan data yang tertulis pada surat rujukan dengan identitas pasien dan
pengantar
Nama :
Usia :
Jenis Kelamin :
Alamat :
Pekerjaan :
No. medrec :
Anamnesis
3. Menanyakan keluhan yang menyebabkan datang berobat
Keluhan utama
Terdapat benjolan seperti kutil
4. Perjalanan penyakit
- Onset : sejak kapan ?
- Kualitas
Predileksi
Lokasi ? (wajah, badan, perut, genitalia, extremitas)
Awalnya lesi seperti apa ? (benjolan kecil sebesar kepala jarum pentul berwarna putih seperti
lilin)
- Keluhan tambahan
- Jika benjolan dipijat akan tampak ke luar massa yang berwarna putih seperti nasi
- RPD
Riwayat pengobatan ? Respon pengobatan ?
Nama, dosis, cara pemberian, frekuensi pemberian, lamanya (jam/hari/minggu), pemberian
riwayat terapi (siapa yang memberi dan beli dimana)
5. Faktor Risiko
- kontak kulit langsung
- sering mandi di kolam renang
- ditularkan melalui salon kecantikan
6. Diagnosis Banding
- Karsinoma sel basal (pada orang tua, sering mengalami ulserasi)
- Veruka vulgaris
- keratoakantoma
7. Apakah ada alergi obat ?
Pemeriksaan Fisik
8. - Informed-consent akan pemeriksaan fisik
- Cuci tangan sambil meminta pasien tidur di meja pemeriksaan
9. Status Generalis :
- Keadaan Umum : T/N/RR/S
- Status gizi :
- Kepala :
- Leher :
- Thorax :
- Abdomen :
- Ekstremitas :
10. Status dermatologikus :
Distribusi : regional
Lokasi : Sela jari tangan
- Muka
- Badan
- Perut bawah
- Genital
- Extremitas
Karakteristik Lesi (efloresensi)
- Papul milier, kadang lentikuler
- Berwarna putih seperti lilin
- Berbentuk kubah dan di tengahnya terdapat lekukan (delle)
- Jika dipijat akan ke luar massa yang berwarna putih seperti nasi
Pemeriksaan Penunjang
11. Pemeriksaan Laboratorium :
1. potong papula, oleskan isinya di antara 2 objek
2. warnai dengan wright, giemsa, atau gram
3. amati di bawah mikroskop
Hasil badan moluskum berbentuk telur, berdinding licin homogen, berdiameter sampai 25
Diagnosis Banding
12. Karsinoma sel basal
Veruka vulgaris
keratoakantoma
Diagnosis Kerja
13. Moluskum kontangiosum
Penatalaksanaan
14. Penatalaksanaan umum
15.Edukasi tentang veruka vulgaris
x. Diagnosis : moluskum kontangiosum
y. Etiologi : virus pox
z. Transmisi : melalui kontak kulit atau inokulasi
aa. Faktor risiko berenang/mandi di kolam renang, hubungan seksual (kontak kulit
langsung)
bb. Pencegahan, pengobatan, prognosis (baik dengan pengobatan dan pencegahan risiko)
15. Penatalaksanaan Khusus
- Kuretase tajam, bersihkan dan berikan salep
- Bedah beku dengan nitrogen cair atau salju CO2
- Mengeluarkan badan moluskum dengan menusuk papula, kemudian diberikan salep
antibiotik
Prognosis
16. Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
Quo ad sanationam : ad bonam

Referensi :
Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin UI
Atlas berwarna saripati penyakit kulit
VERUKA VULGARIS

Nama Dokter : dr. Melan Mulyana


Tanggal : 7 Juli 2013

No. Kegiatan

Pembukaan
1. Memperkenalkan diri (identitas pemeriksa) dan mengucapkan salam dengan sopan. Selamat
pagi Ibu, perkenalkan nama saya dr. A saya dokter yang bertugas di klinik ini, ada yang bisa saya
bantu
2. Menanyakan/mecocokkan data yang tertulis pada surat rujukan dengan identitas pasien dan
pengantar
Nama :
Usia :
Jenis Kelamin :
Alamat :
Pekerjaan :
No. medrec :
Anamnesis
3. Menanyakan keluhan yang menyebabkan datang berobat
Keluhan utama
Terdapat kutil berbentuk bulat, warna abu-abu
4. Perjalanan penyakit
- Onset : sejak kapan ?
- Kualitas
Predileksi
Lokasi ? (tangan, jari-jari tangan dan kaki serta telapak tangan dan kaki)
Awalnya lesi seperti apa ? (mula-mula kecil seperti jarum, beberapa minggu sampai bulan
membesar sampai sebesar kelereng)
- Keluhan tambahan
-
- RPD
Riwayat pengobatan ? Respon pengobatan ?
Nama, dosis, cara pemberian, frekuensi pemberian, lamanya (jam/hari/minggu), pemberian
riwayat terapi (siapa yang memberi dan beli dimana)
5. Faktor Risiko
Predisposisi anak-anak, pria=wanita
6. Diagnosis Banding
- Tuberkulosis kutis verukosa
- Prurigo nodularis
7. Apakah ada alergi obat ?

Pemeriksaan Fisik
8. - Informed-consent akan pemeriksaan fisik
- Cuci tangan sambil meminta pasien tidur di meja pemeriksaan
9. Status Generalis :
- Keadaan Umum : T/N/RR/S
- Status gizi :
- Kepala :
- Leher :
- Thorax :
- Abdomen :
- Ekstremitas :
10. Status dermatologikus :
Distribusi : regional
Lokasi : Sela jari tangan
- Jari tangan
- Jari kaki
- Telapak tangan
- Telapak kaki
- Mukosa mulut
- Hidung
- Extensor extremitas
- Bagian tubuh lain yang ada epidermis dan mukosa
Karakteristik Lesi (efloresensi)
- Papil Soliter atau multipel berkonfluens
- Bentuk bulat dan apabila berkonfluensi berbentuk plakar
- Permukaan kasar
- Ukuran : lentikular
- Batas tegas
- Menimbul
- Permukaan kasar
- Kering
- Kulit di sekitarnya tidak meradang
Pemeriksaan Penunjang
11. Pemeriksaan Laboratorium :
-
Diagnosis Banding
12. Tuberkulosis kutis verukosa
Prurigo nodularis
Diagnosis Kerja
13. Veruka vulgaris
Penatalaksanaan
14. Penatalaksanaan umum
16.Edukasi tentang veruka vulgaris
cc. Diagnosis : veruka vulgaris (kutil)
dd. Etiologi : virus papiloma
ee. Transmisi : melalui kontak kulit atau inokulasi
ff. Pencegahan, pengobatan, prognosis (baik dengan pengobatan dan pencegahan risiko)
15. Penatalaksanaan Khusus
- Kuret dan elektrodesikasi ringan
- Bedah krio dengan nitrogen cair
- Asam triklorasetat 50-80%
- Keratolitik : asam salisilat 20%, asam laktat 10%
Prognosis
16. Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam
Referensi :
Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin UI
Atlas berwarna saripati penyakit kulit
HERPES ZOSTER

Nama Dokter : dr. Melan Mulyana


Tanggal : 7 Juli 2013

No. Kegiatan

Pembukaan
1. Memperkenalkan diri (identitas pemeriksa) dan mengucapkan salam dengan sopan. Selamat
pagi Ibu, perkenalkan nama saya dr. A saya dokter yang bertugas di klinik ini, ada yang bisa saya
bantu
2. Menanyakan/mecocokkan data yang tertulis pada surat rujukan dengan identitas pasien dan
pengantar
Nama :
Usia :
Jenis Kelamin :
Alamat :
Pekerjaan :
No. medrec :
Anamnesis
3. Menanyakan keluhan yang menyebabkan datang berobat
Keluhan utama
Tergantung waktunya, tapi umumnya
Timbul kemerahan pada kulit yang cepat berubah menjadi vesikel (gelembung cairan kecil)
berkelompok dengan dasar kemerahan
4. Perjalanan penyakit
- Onset : sejak kapan ? sejak pertama kali timbul lesi, biasanya menetap dalam waktu 1
minggu
- Kualitas
Predileksi
Lokasi ? (semua tempat, paling sering di servikal IV dan lumbal II)
Awalnya lesi seperti apa ? (Prodormal eritema dalam waktu singkat berubah menjadi
vesikel yang berkelompok dengan dasar kulit yang eritematosa dan edema
Vesikel Berisi cairan yang jernih, kemudian menjadi keruh, dapat menjadi pustul dan
krusta)
- Keluhan tambahan
Sebelum timbul gejala kulit demam, pusing, malaise, nyeri tulang, gatal, pegal
- RPD
Riwayat pengobatan ? Respon pengobatan ?
Nama, dosis, cara pemberian, frekuensi pemberian, lamanya (jam/hari/minggu), pemberian
riwayat terapi (siapa yang memberi dan beli dimana)
5. Faktor Risiko
- tinggal dengan penderita herpes zoster (penularannya secara aerogen)
6. Diagnosis Banding
- Herpes simpleks
- Varisela
- Impetigo vesikobulosa
7. Apakah ada alergi obat ?
Pemeriksaan Fisik
8. - Informed-consent akan pemeriksaan fisik
- Cuci tangan sambil meminta pasien tidur di meja pemeriksaan
9. Status Generalis :
- Keadaan Umum : T/N/RR/S
- Status gizi :
- Kepala :
- Leher :
- Thorax :
- Abdomen :
- Ekstremitas :
10. Status dermatologikus : (belajar dari buku kulit)
Distribusi : regional
Lokasi :
- Bisa di semua tempat
- Biasannya di servikal IV dan lumbal II
Herpes zoster oftalmikus infeksi N. V divisi oftalmika kelainan mata. N.V divisi 2 dan
3 kelainan kulit pada daerah persarafannya
N. II & N. VII sindrom ramsay hunt paralisis bell, tinitus, vertigo, kelainan kulit sesuai
tingkat persarafannya, gangguan pendengaran, nistagmus, nausea, dan gangguan
pengecapan
Herpes zoster generalisata kelainan kulit unilateral, segmental, generalisata vesikel
yang soliter dan ada umblikasi
Neuralgia pascaherpetik nyeri yang timbul pada daerah bekas penyembuhan lebih dari
sebulan setelah penyakitnya sembuh
Karakteristik Lesi (efloresensi)
- Kelompok vesikel sampai bula di atas dasar eritematosa
- Bersifat unilateral, sesuai dengan dermatom saraf yang terkena
- Apabila vesikel pecah, maka akan timbul pustul dan krusta
Pemeriksaan Penunjang
11. Tzanck test sel datia berinti banyak
Diagnosis Banding
12. - Herpes simpleks
- Varisela
- Impetigo vesikobulosa
Diagnosis Kerja
13. Herpes zoster
Penatalaksanaan
14. Penatalaksanaan umum
17.Edukasi tentang herpes zoster
gg. Diagnosis : herpes zoster
hh. Etiologi : virus varisela zoster
ii. Transmisi : secara aerogen
jj. Pencegahan, pengobatan, prognosis (umumnya baik)
15. Penatalaksanaan Khusus
Terapi simtomatik analgetik, antibiotik (jika ada infeksi sekunder)
Obat antiviral herpes zoster oftalmikus & pasien dengan defisiensi imunitas
Asiklovir 5x800 mg sehari selama 7 hari
Famsiklovir, pensiklovir 3x250 mg selama 3 hari pertama
Valasiklovir 3x1000 mg sehari
Neuralgia pascaherpetik TCA amitriptilin 75 mg sehari, dinaikkan sampai 150-300 mg
sehari
Sindrom ramsay hunt kortikosteroid prednison 3x20 mg sehari, tappering off
Topikal stadium vesikel (bedak), erosif (kompres terbuka), ulserasi (antibiotik)
Prognosis
16. Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
Quo ad sanationam : ad bonam

Herpes Zoster

Referensi :
Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin UI
Atlas berwarna saripati penyakit kulit
2013
PENYAKIT PARASIT HEWANI

USAGLAS
Tim Belajar Kampus UKDI Agustus 2013
2013
PENYAKIT SKABIES

Nama Dokter : dr. Dike Hanurafinova Afifi


Tanggal : 26 Juni 2013

No. Kegiatan

Pembukaan
1. Memperkenalkan diri (identitas pemeriksa) dan mengucapkan salam dengan sopan. Selamat
pagi Ibu, perkenalkan nama saya dr. A saya dokter yang bertugas di klinik ini, ada yang bisa saya
bantu
2. Menanyakan/mecocokkan data yang tertulis pada surat rujukan dengan identitas pasien dan
pengantar
Nama :
Usia :
Jenis Kelamin :
Alamat :
Pekerjaan :
No. medrec :
Anamnesis
3. Menanyakan keluhan yang menyebabkan datang berobat
Keluhan utama
Bruntus-bruntus gatal berisi cairan keruh di sel jari tangan kanan dan kiri
4. Perjalanan penyakit
- Onset : sejak kapan ?
- Kualitas
Predileksi
Lokasi ? awalnya munculnya dimana ?
Penyebaran ? (circle of hebra)
Lesi
Awalnya lesi seperti apa ? (perubahan morfologi)
Gatal
Gatal terus-menerus/waktu tertentu ?
- Keluhan tambahan
Demam ?
Nyeri ?
Bernanah ?
- RPD
Riwayat pengobatan ? Respon pengobatan ?
Nama, dosis, cara pemberian, frekuensi pemberian, lamanya (jam/hari/minggu), pemberian
riwayat terapi (siapa yang memberi dan beli dimana)
5. Faktor Risiko
- Tempat tinggal
Asrama/kost ?
Riwayat penghuni dengan keluhan yang sama
Tempat tinggal sering dibersihkan ?
- Kebiasaan
Sprei selimut sering dicuci ?
Sering menggunakan pakaian/handuk bergantian ?
6. Diagnosis Banding
- (Insect bite) Riwayat digigit serangga ?
- (dermatitis atopik) Riwayat/batuk saat cuaca dingin/alergi di keluarga ?
7. Apakah ada alergi obat ?
Pemeriksaan Fisik
8. - Informed-consent akan pemeriksaan fisik
- Cuci tangan sambil meminta pasien tidur di meja pemeriksaan
9. Status Generalis :
- Keadaan Umum : T/N/RR/S
- Status gizi :
- Kepala :
- Leher :
- Thorax :
- Abdomen :
- Ekstremitas :
10. Status dermatologikus : (belajar dari buku kulit)
Distribusi : regional
Lokasi : circle of hebra
- Sela jari tangan
- Pergelangan tangan bagian volar
- Lipat siku
- Lipat ketiak
- Periumbilical
- Bokong
- Sacrum
- Penis
- Scrotum
- Lutut
- Telapak kaki
Karakteristik Lesi :
- Jumlah (multiple)
- Diskret/konfluens
- Bentuk
- Ukuran
- Batas
- Menimbul/tidak
- Basah/kering
Eflorosensi :
- Primer ?
- Sekunder ?
Pemeriksaan Penunjang
11. Pemeriksaan Laboratorium :
- Darah rutin
- Scrap test
Bahan pemeriksaan : kulit
Cara pemeriksaan :
16. Lakukan prosedur septic-antiseptik
17. Gunakan handscoon
18. Bersihkan kaca slide dengan alcohol 95%
19. Hapus dengan kappas alcohol 70%
20. Kerok lesi dari tengah ke tepi dengan menggunakan scalpel
21. Kumpulkan di tengah objek glass
22. Teteskan dengan KOH 10%
23. Tutup dengan cover glass
24. Lihat dibawah mikroskop
25. Hasil pemeriksaan : tungau, nimfa, skibala
Cara lain :
3. Haus kulit dengan alcohol 70%
4. Gunakan selotip bening, tempelkan di lesi, tekan dengan bagian tumpul scalpel
5. Letakkan pada objek glass
6. Lihat dibawah mikroskop
Diagnosis Banding
12. Skabies
Insect bite
Dermatitis atopic
Diagnosis Kerja
13. Skabies
Penatalaksanaan
14. Penatalaksanaan umum
18.Edukasi tentang penularan scabies
kk. Diagnosis : gudik
ll. Etiologi : tungau (sarcoptes scabei var)
mm. Transmisi (kontak langsung-kontak kulit [jabat tangan, hubungan seksual, tidur
bersama] dan tidak langsung [melalui benda: bantal, handuk, sprei, pakaian)
nn. Pencegahan, pengobatan, prognosis (baik dengan pengobatan dan pencegahan risiko)
19.Pemeliharaan kebersihan
f. Seluruh karpet dan asesoris perabot dibersihkan dengan vakum kemudian kantong vakum
dibuang
g. Pakaian, sprei, dan handuk yang digunakan 1minggu sebelum terapi dilakukan direndam
dalam air panas minimal 10 menit (The Los Angeles County Department of Public Health,
2009) lalu 1 minggu kemudian dilakukan perendaman air panas kembali.
h. Ganti pakaian, sprei, dan handuk setiap hari
i. Barang-barang yang tidak bisa dicuci di dry clean selama 20 menit (The Los Angeles
County Department of Public Health, 2009) atau dibungkus dalam plastik tertutup selama
1 minggu.
20.Obati seluruh penghuni rumah dengan/tanpa keluhan
21.Edukasi pemakaian obat scabies
- Mandi (wudlu-persiapan shalat) dulu sebelum oles obat
- Oleskan obat pada seluruh tubuh kecuali muka
- Selama obat melekat pada tubuh jangan dibasuh
- Obat dioles selama 12 jam pada malam hari
- Cukup sekali seminggu pemberiannya
- Pemberian dilakukan 3x
22.Obati infeksi sekunder

15. Penatalaksanaan Khusus


Topikal :
- Lesi basah : kompres larutan salisilat 0,1% tiap 10 menit selama 1 jam atau dengan larutan
antibiotika atau NaCl 0,9%
- Topikal skabisidal :
- Permetrin 5%, selama 10 jam 1x
- Gamexan 1%, selama 8 jam 2x
- Salep 24 selama 10 jam, 3 Hari berturut-turut
Sistemik :
- Antibiotik : Amoxicillin 3 x 500 mg selama 5 hari
- CTM 2 x 4 mg
Prognosis
16. Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam

Referensi :
CDC. 2010. Available from: http://www.cdc.gov/parasites/scabies/treatment.html. Available at: 24 September
2012
CDC. 2010. Available from: http://www.cdc.gov/parasites/scabies/index.html. Available at: 24 September 2012
Cordoro, K. M. et. al. 2012. Available from: http://emedicine.medscape.com/article/1109204-treatment#a1127
Sungkar Saleha. Majalah Kedokteran Indonesia : Skabies;1997.
SCABIES PREVENTION AND CONTROL GUIDELINES ACUTE AND SUB-ACUTE CARE FACILITIES. The Los Angeles
County Department of Public Health. 2009 Version 3.
Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin UI
PENYAKIT Cutaneus Larva Migran

Nama Dokter : dr. Akhmad Fauzan


Tanggal : 26 Juni 2013

No. Kegiatan

Pembukaan
1. Memperkenalkan diri (identitas pemeriksa) dan mengucapkan salam dengan sopan. Selamat
pagi Ibu, perkenalkan nama saya dr. A saya dokter yang bertugas di klinik ini, ada yang bisa saya
bantu
2. Menanyakan/mecocokkan data yang tertulis pada surat rujukan dengan identitas pasien dan
pengantar
Nama :
Usia :
Jenis Kelamin :
Alamat :
Pekerjaan :
No. medrec :
Anamnesis
3. Menanyakan keluhan yang menyebabkan datang berobat
Keluhan utama
Gatal pada punggung kaki
4. Perjalanan penyakit
- Onset : sejak kapan ?
- Kualitas
Predileksi
Lokasi ? awalnya munculnya dimana ?
Penyebaran ? (circle of hebra)
Lesi
Awalnya lesi seperti apa ? (perubahan morfologi)
Gatal
Gatal terus-menerus/waktu tertentu ?
- Keluhan tambahan
Demam ?
Nyeri ?
Bernanah ?
- RPD
Riwayat pengobatan ? Respon pengobatan ?
Nama, dosis, cara pemberian, frekuensi pemberian, lamanya (jam/hari/minggu), pemberian
riwayat terapi (siapa yang memberi dan beli dimana)
5. Faktor Risiko
- Tempat tinggal
Sawah, kebun, tanah berpasir (banyak kucing dan anjing)
- Kebiasaan
Berjalan di perkebunan atau sawah tanpa memakai alas kaki
6. Diagnosis Banding
- (Insect bite) Riwayat digigit serangga ?
- (skabies) riwayat keluarga dengan keluhan yang sama, menyerang sela jari tangan hingga
seluruh tubuh
7. Apakah ada alergi obat ?
Pemeriksaan Fisik
8. - Informed-consent akan pemeriksaan fisik
- Cuci tangan sambil meminta pasien tidur di meja pemeriksaan
9. Status Generalis :
- Keadaan Umum : T/N/RR/S
- Status gizi :
- Kepala :
- Leher :
- Thorax :
- Abdomen :
- Ekstremitas :
10. Status dermatologikus : (belajar dari buku kulit)
Distribusi : regional
Lokasi : circle of hebra
Tempat predileksi adalah di tungkai, plantar, tangan, anus, bokong dan paha, juga di bagian
tubuh di mana saja yang sering berkontak dengan tempat larva berada
Karakteristik Lesi :
- Jumlah (tunggal atau multiple)
- Garis merah berkelok, polisiklik, serpiginosa, menimbul dan membentuk terowongan
(burrow) (kumpulan papul dan vesikel, dengan diameter 2-3 mm
Eflorosensi :
- Primer ?
- Sekunder ?
Pemeriksaan Penunjang
11. Pemeriksaan Laboratorium :
- Darah rutin
- Mencari larva pada ujung ruam yang menjalar
Diagnosis Banding
12. Skabies
Insect bite
Dermatitis atopic
Diagnosis Kerja
13. Cutaneus larva migran
Penatalaksanaan
14. Penatalaksanaan umum
1. Edukasi tentang penularan
a. Diagnosis : cutaneus larva migran
b. Etiologi : larva cacing tambang hewan
c. Transmisi (kontak langsung-kontak kulit [akibat menginjak larva (tidak memakai alas kaki)
2. Pemeliharaan kebersihan: memakai alas kaki

15. Penatalaksanaan Khusus


- antihelmintes berspektrum luas : tiabendazol (mintezol). Dosisnya 50 mg/ kg BB/hari, sehari
2 kali, diberikan berturut-turut selama 2 hari. Dosis maksimum 3 gram sehari, jika belum
sembuh dapat diulangi setelah beberapa hari.
- Krioterapi dengan salju C O2 ditekan selama 45-60 detik atau semprotan N20.
- Semprotan dengan kloretil pada ujung lesi sampai beku dengan harapan larva akan mati.
- Antihistamin untuk mengurangi rasa gatal
Prognosis
16. Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam
2013
DERMATITIS

USAGLAS
Tim Belajar Kampus UKDI Agustus 2013
2013
DERMATITIS NUMULARIS

Nama Dokter : dr. Aristi Intan Soraya


Tanggal : 6 Juli 2013

No. Kegiatan

Pembukaan
1. Memperkenalkan diri (identitas pemeriksa) dan mengucapkan salam dengan sopan. Selamat
pagi Ibu, perkenalkan nama saya dr. A saya dokter yang bertugas di klinik ini, ada yang bisa saya
bantu
2. Menanyakan/mecocokkan data yang tertulis pada surat rujukan dengan identitas pasien dan
pengantar
Nama :
Usia :
Laki-laki: 55-65 th
Perempuan: 15-25 th & 55-65 th
Jenis Kelamin :
Alamat :
Pekerjaan :
No. medrec :
Anamnesis
3. Menanyakan keluhan yang menyebabkan datang berobat
Keluhan utama
Gatal yang hebat dan nyeri
4. Perjalanan penyakit
- Onset : sejak kapan ?
- Kualitas
Kuantitas
Hilang timbul/terus menerus
Predileksi
Lokasi ? awalnya munculnya dimana ?
Kambuh dimana? (lokasi semula)
Penyebaran ? (bilateral/simetris)
Lesi
Awalnya lesi seperti apa ? (perubahan morfologi)
Gatal
Gatal terus-menerus/waktu tertentu ?
- Keluhan tambahan
- RPD
Riwayat pengobatan ? Respon pengobatan ?
Nama, dosis, cara pemberian, frekuensi pemberian, lamanya (jam/hari/minggu), pemberian
riwayat terapi (siapa yang memberi dan beli dimana)
5. Faktor Risiko
- Tempat tinggal
Kelembaban rendah?
- Stres emosional
- Kebiasaan
Sering minum alcohol? (eksaserbasi)
6. Diagnosis Banding
- Dermatitis kontak
- Dermatitis atopic
- Neurodermatitis sirkumskripta
- Dermatomikosis
7. Apakah ada alergi obat ?
Pemeriksaan Fisik
8. - Informed-consent akan pemeriksaan fisik
- Cuci tangan sambil meminta pasien tidur di meja pemeriksaan
9. Status Generalis :
- Keadaan Umum : T/N/RR/S
- Status gizi :
- Kepala :
- Leher :
- Thorax :
- Abdomen :
- Ekstremitas :
10. Status dermatologikus : (belajar dari buku kulit)
Distribusi : bilateral/simetris
Lokasi :
- Tungkai bawah
- Badan
- Lengan
- Punggung tangan
Karakteristik Lesi :
- Jumlah (tunggal/multiple)
- Diskret/konfluens
- Bentuk
- Ukuran
- Batas
- Menimbul/tidak
- Basah/kering
Eflorosensi :
- vesikel & papulovesikel yg meluas
- lesi seperti uang logam (koin)
- eritematosa, sedikit edematosa
- berbatas tegas
- vesikel pecah eksudasi
- krusta kekuningan (kalau kering)
- Kadang hiperpigmentasi & likenifikasi.

Pemeriksaan Penunjang
11. Kultur & uji resistensi secret
Diagnosis Banding
12. Dermatitis numularis
Dermatitis kontak
Dermatitis atopic
Neurodermatitis sirkumskripta
Dermatomikosis
Diagnosis Kerja
13. Dermatitis numularis
Penatalaksanaan
14. Penatalaksanaan umum
23.Edukasi tentang dermatitis numularis
24.Obati infeksi sekunder

15. Penatalaksanaan Khusus


a. Topikal
- Anti inflamasi (kortikosteroid) topikal
- Lesi basah: kompres dgn PK 1:10.000
b. Sistemik:
- Anti histamin H1
- Antibiotik:
Eritromisin, tetrasiklin 20 40 mg/kgBB selama 7-14 hari, atau
Amoksilin 4 500 mg/hari selama 7-10 hari
- Kortikosteroid pd kasus berat/ refrakter, dalam jangka pendek

Prognosis
16. Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
Quo ad sanationam : ad bonam
LICHEN SIMPLEKS

Nama Dokter : dr. Aristi Intan Soraya


Tanggal : 6 Juli 2013

No. Kegiatan

Pembukaan
1. Memperkenalkan diri (identitas pemeriksa) dan mengucapkan salam dengan sopan. Selamat
pagi Ibu, perkenalkan nama saya dr. A saya dokter yang bertugas di klinik ini, ada yang bisa saya
bantu
2. Menanyakan/mecocokkan data yang tertulis pada surat rujukan dengan identitas pasien dan
pengantar
Nama :
Usia : 30-50 tahun
Jenis Kelamin : perempuan
Alamat :
Pekerjaan :
No. medrec :
Anamnesis
3. Menanyakan keluhan yang menyebabkan datang berobat
Keluhan utama
Gatal sekali
4. Perjalanan penyakit
- Onset : sejak kapan ?
- Kualitas
Sangat mengganggu, bisa sampai mengganggu tidur, sulit ditahan, berkurang setelah luka
Kuantitas
Timbul saat tidak sibuk
Predileksi
Lokasi?
Penyebaran?
Lesi
Awalnya lesi seperti apa ? (perubahan morfologi)
Gatal
Gatal terus-menerus/waktu tertentu ?
- Keluhan tambahan
- RPD
Riwayat pengobatan ? Respon pengobatan ?
Nama, dosis, cara pemberian, frekuensi pemberian, lamanya (jam/hari/minggu), pemberian
riwayat terapi (siapa yang memberi dan beli dimana)
5. Faktor Risiko
- Stres emosional
6. Diagnosis Banding
- Liken planus
- Liken amyloidosis
- Psoriasis
- Dermatitis atopik
7. Apakah ada alergi obat ?
Pemeriksaan Fisik
8. - Informed-consent akan pemeriksaan fisik
- Cuci tangan sambil meminta pasien tidur di meja pemeriksaan
9. Status Generalis :
- Keadaan Umum : T/N/RR/S
- Status gizi :
- Kepala :
- Leher :
- Thorax :
- Abdomen :
- Ekstremitas :
10. Status dermatologikus :
Distribusi : bilateral/simetris
Lokasi :
- Skalp
- Tengkuk & samping leher
- Lengan ekstensor
- Pubis, vulva, skrotum, perianal
- Paha media
- Lutut
- Tungkai bawah lateral
- Pergelangan kaki bagian depan
- Punggung kaki
Karakteristik Lesi :
- Jumlah (tunggal)
- Diskret/konfluens
- Bentuk
- Ukuran
- Batas
- Menimbul/tidak
- Basah/kering
Eflorosensi :
- Papula miliar, likenifikasi dan hiperpigmentasi, skuama, kadang ekskoriasi
- Plak eritematosa, sedikit edematosa
- Bagian tengah berskuama & menebal
- Likenifikasi & ekskoriasi
- Sekitarnya hiperpigmentasi
- Batas tidak jelas.

Pemeriksaan Penunjang
11. Histopatologi
Diagnosis Banding
12. Liken simpleks
Liken planus
Liken amyloidosis
Psoriasis
Dermatitis atopik
Diagnosis Kerja
13. Liken simpleks
Penatalaksanaan
14. Penatalaksanaan umum
1. Edukasi tentang pemicu liken simpleks: stress emosional
2. Cegah garukan & gosokan
3. Hindari gigitan serangga
15. Penatalaksanaan Khusus
a. Sistemik:
Antihistamin sedative: hidroksizin, difenhidramin, prometazin
Transquilizer
b. Topikal:
Salep kortikosteroid kuat & preparat ter
Kompres bila basah
Injeksi kontrikosteroid intralesi pada lesi-lesi kecil
Prognosis
16. Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
Quo ad sanationam : ad bonam
2013
URTIKARIA

USAGLAS
Tim Belajar Kampus UKDI Agustus 2013
2013
PENYAKIT URTIKARIA

Nama Dokter : dr. Suharmilah


Tanggal : 6 Juli 2013

No. Kegiatan

Pembukaan
1. Memperkenalkan diri (identitas pemeriksa) dan mengucapkan salam dengan sopan. Selamat
pagi Ibu, perkenalkan nama saya dr. A saya dokter yang bertugas di klinik ini, ada yang bisa saya
bantu
2. Menanyakan/mecocokkan data yang tertulis pada surat rujukan dengan identitas pasien dan
pengantar
Nama :
Usia :
Jenis Kelamin :
Alamat :
Pekerjaan :
No. medrec :
Anamnesis
3. Menanyakan keluhan yang menyebabkan datang berobat
Keluhan utama
Gatal pada kulit
4. Perjalanan penyakit
- Onset : sejak kapan ?
- Kualitas
Predileksi
Lokasi ? awalnya munculnya dimana ?
Penyebaran ? (circle of hebra)
Lesi
Awalnya lesi seperti apa ? (perubahan morfologi)
Gatal
Gatal terus-menerus/waktu tertentu ?
- Keluhan tambahan
Rasa terbakar/tertusuk pada kulit?
- RPD
Riwayat pengobatan ? Respon pengobatan ?
Nama, dosis, cara pemberian, frekuensi pemberian, lamanya (jam/hari/minggu), pemberian
riwayat terapi (siapa yang memberi dan beli dimana)
5. Etiologi
- Alergi obat
- Alergi makanan
- Gigitan serangga
- Bahan fotosensitizer (kosmetik, griseovulvin, fenotiazin, sulfonamid, sabun germisid)
- Inhalan berupa serbuk sari, spora jamur, debu, bulu binatang
- Trauma fisik (udara dingin, sinar matahari, goresan, pakaian ketat,ikat pinggang)
- Infeksi dan infestasi (infeksi bakteri, virus, jamur, infestasi parasit)
- Psikis
- Genetik
- Penyakit sistemik (limfoma, hipertiroid, hepatitis, urtikaria pigmentosa, arthritis pada demam
rematik, arthritis reumatoid juvenilis)
Pemeriksaan Fisik
6. - Informed-consent akan pemeriksaan fisik
- Cuci tangan sambil meminta pasien tidur di meja pemeriksaan
7. Status Generalis :
- Keadaan Umum : T/N/RR/S
- Status gizi :
- Kepala :
- Leher :
- Thorax :
- Abdomen :
- Ekstremitas :
10. Status dermatologikus : (UKK: edema setempat, batas tegas, warna kemerahan, tengah pucat,
dikelilingi halo eritematosa)
Distribusi :
Lokasi : circle of hebra
- Badan
- Ekstremitas
- Kepala
- Leher
Karakteristik Lesi :
- Jumlah
- Bentuk (papular)
- Ukuran (lentikular, numular, sampai plakat)
- Batas
- Menimbul/tidak
- Basah/kering
Eflorosensi :
- Primer ?
- Sekunder ?
Pemeriksaan Penunjang
8. Pemeriksaan laboratorium (darah rutin)
Tes kulit (scratch test dan prick test)
Tes pembantu seperti pemeriksaan kadar IgE, eosinofil komplemen; tes eliminasi makanan, tes
provokasi dengan es/ air hangat
Diagnosis Banding
9. Urtikaria akut/ kronik
Angioedema
Pitiriasis rosea bentuk papular
Diagnosis Kerja
10. Urtikaria akut/kronik
Penatalaksanaan
11. 25.Non medikametosa (mengetahui dan menghindari penyebab)
26.Medikamentosa
a. Antihistamin
b. Kortikosteroid sistemik (urtikaria akut dan berat)
c. Topikal bedak antipruritus seperti mentol 0,5-1%, asam salisilat 0,5-1%
Prognosis
13. Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam
2013
DERMATOSIS
ERITROSKUAMOSA

USAGLAS
Tim Belajar Kampus UKDI Agustus 2013
2013
PSORIASIS

Nama Dokter : dr. Aristi Intan Soraya


Tanggal : 6 Juli 2013

No. Kegiatan

Pembukaan
1. Memperkenalkan diri (identitas pemeriksa) dan mengucapkan salam dengan sopan. Selamat
pagi Ibu, perkenalkan nama saya dr. A saya dokter yang bertugas di klinik ini, ada yang bisa saya
bantu
2. Menanyakan/mecocokkan data yang tertulis pada surat rujukan dengan identitas pasien dan
pengantar
Nama :
Usia : umumnya dewasa
Jenis Kelamin : laki-laki
Alamat :
Pekerjaan :
No. medrec :
Anamnesis
3. Menanyakan keluhan yang menyebabkan datang berobat
Keluhan utama
Kulit mengelupas
4. Perjalanan penyakit
- Onset : sejak kapan ?
- Kualitas
Kuantitas
Predileksi
Lokasi awalnya?
Penyebaran?
Lesi
Awalnya lesi seperti apa ? (perubahan morfologi)
- Keluhan tambahan
Gatal ringan
- RPD
Riwayat penyakit yang mendasari?
Riwayat pengobatan ? Respon pengobatan ?
Nama, dosis, cara pemberian, frekuensi pemberian, lamanya (jam/hari/minggu), pemberian
riwayat terapi (siapa yang memberi dan beli dimana)
- RPK
Orang tua menderita penyakit serupa
5. Faktor Risiko
- Stres psikis
- Infeksi
- Trauma
- Endokrin
- Gangguan metabolic
- Alcohol
- Merokok
6. Diagnosis Banding
- Dermatofitosis
- Sifilis psoriasiformis (jarang)
7. Apakah ada alergi obat ?
Pemeriksaan Fisik
8. - Informed-consent akan pemeriksaan fisik
- Cuci tangan sambil meminta pasien tidur di meja pemeriksaan
9. Status Generalis :
- Keadaan Umum : T/N/RR/S
- Status gizi :
- Kepala :
- Leher :
- Thorax :
- Abdomen :
- Ekstremitas :
10. Status dermatologikus :
Distribusi :
Lokasi :
- Kulit kepala
- Perbatasan kulit kepala muka
- Siku
- Lutut
- telapak kaki & tangan
- Punggung & lumbosacral
- Tungkai atas & bawah
- Kuku
Karakteristik Lesi :
- Jumlah (tunggal)
- Diskret/konfluens
- Bentuk
- Ukuran
- Batas
- Menimbul/tidak
- Basah/kering
Eflorosensi :
- Plak eritema dengan skuama di atasnya.
- Eritema sirkumskrip dan merata.
- Skuama berlapis, kasar seperti mika, transparan, berbatas tegas
- Bentuk tergantung jenisnya (vulgaris, gutata, nummular, dll)

Tanda khas:
- Fenomena Koebner
- Tetesan lilin
- Auspitz sign

Pemeriksaan Penunjang
11. Analisis penyebab psoriasis:
- Darah rutin
- Kimia darah
- Gula darah
- Asam urat
- Kolesterol
Diagnosis Banding
12. Psoriasis
Dermatofitosis (kalau eritema hanya di pinggirnya)
Sifilis psoriasiformis (jarang)
Diagnosis Kerja
13. Psoriasis
Penatalaksanaan
14. Penatalaksanaan umum
1. Edukasi tentang faktor risiko & pencetus
2. Edukasi tentang pengobatan & prognosis kesembuhan
15. Penatalaksanaan Khusus
a. Sistemik:
- Kortikosteroid: Prednison 30 mg/hari, setelah membaik tapering off, sampai dosis
pemeliharaan.
- Metotreksat
Dosis harian: 2,5 5 mg/hari selama 14 hari
Dosis tunggal: 25 mg/ minggu, 50 mg/ minggu tiap minggu berikutnya
Injeksi: intramuscular 25 mg/minggu, 50 mg/ minggu tiap minggu berikutnya
- Levodopa 2 250 mg 3 500 mg
- DDS pada psoriasis pustulosa tipe Barber 2 x 100 gr/hari
b. Topikal
- Preparat ter 2-5%, kombinasi dengan asam salisilat & sulfur presipitatum
- Kortikosteroid
Kulit kepala, muka, daerah lipatan bentuk krim
Muka, lipatan & genitalia eksterna pilih potensi sedang
Tubuh & ekstremitas salep, potensi kuat/ sangat kuat
- Antralin 0.2 0.8 % dalam pasta/salep
- Calcipotrial (sintetik vitamin D) 50 mg/gr dalam salep
- Tazaroten 0,05% dan 0,1% dalam gel & krim
- Emolien untuk meningkatkan daya penetrasi bahan aktif
- PUVA

Prognosis
16. Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
Quo ad sanationam : ad bonam
PENYAKIT DERMATITIS SEBOROIK

Nama Dokter : dr. Aulia Sakinata


Tanggal : 7 Juli 2013

No. Kegiatan

Pembukaan
1. Memperkenalkan diri (identitas pemeriksa) dan mengucapkan salam dengan sopan. Selamat
pagi Ibu, perkenalkan nama saya dr. A saya dokter yang bertugas di klinik ini, ada yang bisa saya
bantu
2. Menanyakan/mecocokkan data yang tertulis pada surat rujukan dengan identitas pasien dan
pengantar
Nama :
Usia :
Jenis Kelamin :
Alamat :
Pekerjaan :
No. medrec :
Anamnesis
3. Menanyakan keluhan yang menyebabkan datang berobat
Keluhan utama
Ketombe yang berminyak dan berwarna kekuningan pada kulit kepala hingga leher
4. Perjalanan penyakit
- Onset : sejak kapan ?
- Kualitas
Predileksi
Lokasi ? awalnya munculnya dimana ?
Penyebaran ? (pada kepala)
Lesi
Awalnya lesi seperti apa ? (bercak-bercak seperti ketombe yang semakin luas dan berminyak)
Gatal
Gatal yang hebat
- Keluhan tambahan
Bercak meluas hingga liang telinga?
Mata?
Lipatan tubuh lainnya?
- Faktor Pencetus
Kelelahan
Stress
Emosional
Infeksi
Defisiensi imun
- RPD
Riwayat pengobatan ? Respon pengobatan ?
Nama, dosis, cara pemberian, frekuensi pemberian, lamanya (jam/hari/minggu), pemberian
riwayat terapi (siapa yang memberi dan beli dimana)
5. Faktor Risiko
- Genetik
Ada keluarga dengan keluhan serupa? siapa?
- Kebiasaan
Stress?
Emosional?
- Makanan
Makanan berlemak
Alkohol
6. Diagnosis Banding
- Psoriasis (skuama berlapis-lapis berwarna putih seperti lilin)
- Tinea Barbae (pada daerah jenggot)
- Tinea Kapitis (terdapat bercak-bercak botak, gatal)
7. Apakah ada alergi obat ?
Pemeriksaan Fisik
8. - Informed-consent akan pemeriksaan fisik
- Cuci tangan sambil meminta pasien tidur di meja pemeriksaan
9. Status Generalis :
- Keadaan Umum : T/N/RR/S
- Status gizi :
- Kepala :
- Leher :
- Thorax :
- Abdomen :
- Ekstremitas :
10. Status dermatologikus :
Distribusi : regional
Lokasi : tempat yang banyak kelenjar minyak
- Kulit kepala
- Leher
- Belakang Telinga
- Alis mata
- Lipatan dibawah mamae (wanita)
- Interskapular
- Lipat paha
- Daerah anogenital
Karakteristik Lesi :
- Jumlah (multiple)
- Diskret/konfluens
- Bentuk
- Ukuran
- Batas
- Menimbul/tidak
- Basah/kering
Eflorosensi :
- Primer ?
- Sekunder ?
Pemeriksaan Penunjang
11. Pemeriksaan Laboratorium :
- Darah rutin
- Pemeriksaan KOH
Bahan pemeriksaan : kulit
Cara pemeriksaan :
26. Lakukan prosedur septic-antiseptik
27. Gunakan handscoon
28. Bersihkan kaca slide dengan alcohol 95%
29. Hapus dengan kappas alcohol 70%
30. Kerok lesi dari tengah ke tepi dengan menggunakan scalpel
31. Kumpulkan di tengah objek glass
32. Teteskan dengan KOH 20%
33. Tunggu 15-20 menit
34. Tetesi dengan tinta Parker super chroom blue black
35. Tutup dengan cover glass
36. Lihat dibawah mikroskop
37. Hasil pemeriksaan : Ditemukan pitirosporum yang jumlahnya berlebihan
Diagnosis Banding
12. Dermatitis Seboroik
Tinea Barbae
Tinea Kapitis
Diagnosis Kerja
13. Dermatitis Seboroik
Penatalaksanaan
14. Penatalaksanaan umum
27.Edukasi tentang penularan scabies
oo. Diagnosis : borok
pp. Etiologi : keturunan, faktor emosi
qq. Tidak menular
rr. Pencegahan, pengobatan, prognosis (baik dengan pengobatan dan pencegahan risiko).
28.Edukasi untuk menghindari faktor yang memperberat seperti makanan berlemak, stress dan
emosi
29.Rambut dicuci dan dibersihkan dengan shampo
15. Penatalaksanaan Khusus
Topikal :
- Cuci rambut dengan selenium sulfide atau larutan salisil 1% atau larutan belerang 2-4% atau
dalam bentuk krim
- Kortikosteroid topikal atau krim
- Krim ketokonasol 2% bila ditemukan P. Ovale
Sistemik :
- Antihistamin H1 sebagai pengurang gatal dan penenang (Loratadin 1x10 mg)
- Kortikosteroid (Prednison 20-30 mg/hari)
- Antibiotik (amoxicillin 3x500)
- Preparat azol 1x200 mg
Prognosis
16. Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam
2013
AKNE VULGARIS

USAGLAS
Tim Belajar Kampus UKDI Agustus 2013
2013
AKNE VULGARIS

Nama Dokter : dr. Aulia Sakinata


Tanggal : 7 Juli 2013

No. Kegiatan

Pembukaan
1. Memperkenalkan diri (identitas pemeriksa) dan mengucapkan salam dengan sopan. Selamat
pagi Ibu, perkenalkan nama saya dr. A saya dokter yang bertugas di klinik ini, ada yang bisa saya
bantu
2. Menanyakan/mecocokkan data yang tertulis pada surat rujukan dengan identitas pasien dan
pengantar
Nama :
Usia :
Jenis Kelamin :
Alamat :
Pekerjaan :
No. medrec :
Anamnesis
3. Menanyakan keluhan yang menyebabkan datang berobat
Keluhan utama
Jerawat pada wajah
4. Perjalanan penyakit
- Onset : sejak kapan ?
- Kualitas
Predileksi
Lokasi ? awalnya munculnya dimana ?
Penyebaran ? (muka, bahu, dada bagian atas, punggung)
Lesi
Awalnya lesi seperti apa ? (gatal, komedo kemudian menjadi jerawat)
Gatal
Terkadang terasa gatal
- Keluhan tambahan
Nyeri ?
Bernanah ?
- RPD
Riwayat pengobatan ? Respon pengobatan ?
Nama, dosis, cara pemberian, frekuensi pemberian, lamanya (jam/hari/minggu), pemberian
riwayat terapi (siapa yang memberi dan beli dimana)
5. Faktor Risiko
- Tempat tinggal
Daeah dengan kelembaban dan temperature tinggi
- Kebiasaan
Sering makan berlemak
Higienitas yang kurang
Memakai kosmetika
Susah tidur
Bekerja penuh lelah
- Hormonal
Androgenik
6. Diagnosis Banding
- (Erupsi akneformis) Riwayat penggunaan obat, mengenai seluruh tubuh ?
- (Folikulitis) Nyeri dan tidak ada komedo ?
- (Akne Rosasea) Lebih merah, khas, hanya di daerah hidung dan pipi, tidak ada komedo
- (Akne Venenata) tidak gatal, ada komedo, pada tempat kontak rangsang (zat kimia)
7. Apakah ada alergi obat ?
Pemeriksaan Fisik
8. - Informed-consent akan pemeriksaan fisik
- Cuci tangan sambil meminta pasien tidur di meja pemeriksaan
9. Status Generalis :
- Keadaan Umum : T/N/RR/S
- Status gizi :
- Kepala :
- Leher :
- Thorax :
- Abdomen :
- Ekstremitas :
10. Status dermatologikus :
Distribusi : regional
Lokasi :
- Muka
- Bahu
- Dada bagian atas
- Punggung
- Lengan bagian luar
Karakteristik Lesi :
- Jumlah (multiple)
- Diskret/konfluens
- Bentuk
- Ukuran
- Batas
- Menimbul/tidak
- Basah/kering
Eflorosensi :
- Primer ?
- Sekunder ?
Berat lesi
- Ringan (beberapa lesi tak beradang pada 1 predileksi, sedikit lesi tak beradang pada beberapa
predileksi, sedikit lesi beradang pada 1 predileksi)
- Sedang (banyak lesi tak beradang pada 1 predileksi, beberapa lesi tak beradang pada lebih
dari 1 predileksi, beberapa lesi beradang pada 1 predileksi, sedikit lesi beradang pada lebih
dari 1 predileksi)
Pemeriksaan Penunjang
11. Pemeriksaan Laboratorium :
7. Analisis komposisi asam lemak kulit (kadar asam lemak bebas meningkat)
8. Pemeriksaan mikroorganisme terhadap Propionibacterium Acne
Diagnosis Banding
12. Akne Vulgaris
Folikulitis
Akne Rosasea
Akne Venenata
Diagnosis Kerja
13. Akne Vulgaris
Penatalaksanaan
14. Penatalaksanaan umum
1. Edukasi tentang acne vulgaris
a. Diagnosis : Jerawat
b. Etiologi : kuman/bakteri (propionibacterium acne)
c. Pencegahan, pengobatan, prognosis (baik dengan pengobatan dan pencegahan risiko)
2. Edukasi
a. Bersihkan wajah setiap selesai beraktivitas
b. Hindari makanan berlemak
c. Hindari pemakaian kosmetika yang menyebabkan jerawat
d. Tidur cukup
e. Hindari stress
f. Hindari alkohol, pedas, rokok
g. Hindari polusi debu, memencet jerawat
15. Penatalaksanaan Khusus
Topikal :
- Bahan pengelupas kulit: sulfur 4-8%, asam salisilat 3-5%, vitamin A 3x10000 U/hari,
eritromisin 1% salep
Sistemik :
- Antibiotik : Tetrasiklin 3-4x250 mg, Doksisiklin 50 mg/hari selama 7 hari
- Antiradang: Prednison 7,5 mg/hari, deksametason 0,25-0,5 mg.hari
Prognosis
16. Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam
2013
PENYAKIT JARINGAN
KONEKTIF

USAGLAS
Tim Belajar Kampus UKDI Agustus 2013
2013
PENYAKIT SCROFULODERMA

Nama Dokter : dr. Yosinov Nur Hafiz


Tanggal : 7 Juli 2013

No. Kegiatan

Pembukaan
1. Memperkenalkan diri (identitas pemeriksa) dan mengucapkan salam dengan sopan. Selamat
pagi Ibu, perkenalkan nama saya dr. A saya dokter yang bertugas di klinik ini, ada yang bisa saya
bantu
2. Menanyakan/mecocokkan data yang tertulis pada surat rujukan dengan identitas pasien dan
pengantar
Nama :
Usia :
Jenis Kelamin :
Alamat :
Pekerjaan :
No. medrec :
Anamnesis
3. Menanyakan keluhan yang menyebabkan datang berobat
Keluhan utama
Pembengkakan kelenjar
4. Perjalanan penyakit
- Onset : sejak kapan ?
- Kualitas
Predileksi
Lokasi ?
Lesi
Semakin membesar? (progresif lambat)
Keluhan tambahan
Demam?
Penurunan BB?
KEringat malam?
Fatigue?
Batuk lama?
- RPD
Riwayat pengobatan ? Respon pengobatan ?
Nama, dosis, cara pemberian, frekuensi pemberian, lamanya (jam/hari/minggu), pemberian
riwayat terapi (siapa yang memberi dan beli dimana)
5. Faktor Risiko
- Tempat tinggal
Keadaan rumah? (jendela, dinding, alas lantaicahaya yg masuk?)
- Lingkungan
Kontak dengan penderita tuberculosis?
6. Diagnosis Banding
- Aktonimikosis (di leher)terdapat fistel dgn muara produktif
- Hidradenitis supurativa (di ketiak)timbul sikatriks, kontraksi ketiak
- Limfopatia vereneum (lipat paha)limfadenitis akut, onset lebih cepat, merah dgn gejala
umum, panas, malaise
7. Apakah ada alergi obat ?
Pemeriksaan Fisik
8. - Informed-consent akan pemeriksaan fisik
- Cuci tangan sambil meminta pasien tidur di meja pemeriksaan
9. Status Generalis :
- Keadaan Umum : T/N/RR/S
- Status gizi :
- Kepala :
- Leher :
- Thorax :
- Abdomen :
- Ekstremitas :
10. Status dermatologikus :
Distribusi :
Lokasi : leher, axila, daerah lumbal dan inguinal
Karakteristik Lesi :
- Ulkus bentuk oval
- Pinggir meninggi
- Tepi tidak rata
- Dinding menggaung
- Dasar kotor
- Secret mukopurulen
- Tidak berbau
- Daerah sekitar ulkus tampak livid, da nada jembatan kulit
Eflorosensi :
- Primer ?
- Sekunder ?
Pemeriksaan Penunjang
11. Pemeriksaan Laboratorium :
- Darah rutin
- Test mantoux
9. Siapkan PPD 0,1 cc dlm spuit 1cc.
10. Bersihkan permukaan lengan volar bawah dgn alcohol pada 2-3 inchi di bawah lipatan
siku dan biarkan kering.
11. Suntikan PPD scr intrakutan.
12. Suntikan berhasil bila timbul benjolan pucat, pori tampak jelas spt kulit jeruk, diameter 6-
10mm.
13. Bila tidak berhasil (terlalu dalam/cairan terbuang keluar) ulangi suntikan di permukaan
volar dengan jarak minimal 4cm dari suntikan pertama
Diagnosis Banding
12. Scrofuloderma, aktinomikosis, hidraedenitis supurativa, limfopatia vereneum
Diagnosis Kerja
13. Scrofuloderma
Penatalaksanaan
14. Penatalaksanaan umum
Istirahat dan isolasi
15. Penatalaksanaan Khusus
- Topikal :
Jika basah kompres dengan PK 1/5000. Jika kering dengan krim, salep antibiotic dan salep minyak
ikan digunakan untuk merangsang pinggir ulkus agar cepat menutup
- Sistemik :
- Streptomisin 40mg/KgBB
- INH 20mg/KgBB/hari
- Etambutol 25mg/KgBB/hari
- Vitamin B6 10mg/KgBB/hari
- Alternatif lain: rifampisin 15mg/KgBB/hari untuk mengganti streptomisin, kanamisin inj
25mg/KgBB/hari, pirazinamid 30-40mg/KgBB/hari
Prognosis
16. Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
Quo ad sanationam : ad bonam
2013
PENYAKIT MENULAR
SEKSUAL

USAGLAS
Tim Belajar Kampus UKDI Agustus 2013
2013
PENYAKIT SIFILIS 1-2

Nama Dokter : dr. Yosinov Nur Hafiz


Tanggal : 7 Juli 2013

No. Kegiatan

Pembukaan
1. Memperkenalkan diri (identitas pemeriksa) dan mengucapkan salam dengan sopan. Selamat
pagi Ibu, perkenalkan nama saya dr. A saya dokter yang bertugas di klinik ini, ada yang bisa saya
bantu
2. Menanyakan/mecocokkan data yang tertulis pada surat rujukan dengan identitas pasien dan
pengantar
Nama :
Usia :
Jenis Kelamin :
Alamat :
Pekerjaan :
No. medrec :
Anamnesis
3. Menanyakan keluhan yang menyebabkan datang berobat
Keluhan utama
Luka pada penis/anus/mulut(bibir,mukosa,lidah,gusi)/kadang tangan atau jari.
Luka dapat disertai rasa sakit atau tidak, biasa sembuh sendiri dalam 2-6 minggu (namun terjadi
bakteriemia)
4. Perjalanan penyakit
- Onset : sejak kapan ? (1-4 minggu setelah terinfeksi)
- Kualitas
Predileksi
Penis, anus, mulut, tangan atau jari.
Lesi
Stadium 1/primer: erosi yang berlanjut menjadi ulkus durum.
Stadium 2/sekunder: bisa roseola, kondiloma lata, bentuk varisela, atau bentuk plak mukosa
dan alopesia
- Keluhan tambahan
Tahap lanjut: muncul ruam di badan terutama telapak tangan dan kaki (sering tak tampak),
kerontokan rambut, demam, pembengkakan penis, rasa lelah menyeluruh
- RPD
Riwayat seksual yang tidak hygiene.

5. Faktor Risiko
- Kebiasaan
Berhubungan seksual dengan PSK.
6. Diagnosis Banding
- Ulkus durum: herpes simpleks, scabies, dan ulkus piogenik.
- Stadium 2: psoriasis, morbili, ptriasis rosea
- Kondiloma lata: kondiloma akuminata (bentuk runcing spt jengger ayam)
7. Apakah ada alergi obat ?
Pemeriksaan Fisik
8. - Informed-consent akan pemeriksaan fisik
- Cuci tangan sambil meminta pasien tidur di meja pemeriksaan
9. Status Generalis :
- Keadaan Umum : T/N/RR/S
- Status gizi :
- Kepala :
- Leher :
- Thorax :
- Abdomen :
- Ekstremitas :
10. Status dermatologikus : (belajar dari buku kulit)
Distribusi : regional
Lokasi :
a. Stadium 1: Glans penis, korpus penis, labia mayora, klitoris, perineum
b. Stadium 2: Genitalia eksterna, sekitar anus, ketiak, sudut mulut, bawah mammae.
Karakteristik Lesi :
a. Ulkus durum: kecil, tidak nyeri, dasar bersih, tepi tidak menggaung, ada indurasi.
b. Kondilomalata: papula atau plak ditutupi krusta warna coklat, basah.
Eflorosensi :
- Primer ?
- Sekunder ?
Pemeriksaan Penunjang
11. Pemeriksaan Laboratorium :
- Test Serologis Sifilis (TSS)
a. TSS Treponemal (spesifik): TPHA, FTA-ABS
b. TSS non-treponemal (regain-tdk spesifik): wasserman, VDRL, RPR
- Px dengan mikroskop lapangan gelap mencari Treponema pallidum
- Px LCS, mencari neurosifilis
- Px dgn sinar tembus, mencari sifilis kardiovaskular
Diagnosis Banding
12. Sifilis 1-2
Sifilis 1: herpes simpleks, scabies, ulkus piogenik
Sifilis 2: kondiloma akuminata
Diagnosis Kerja
13. Sifilis 1-2
Penatalaksanaan
14. Penatalaksanaan umum
1. Edukasi tentang penularan sifilis
-Hindari kontak seksua dengan PSK atau seksual yang tidak higiene.
15. Penatalaksanaan Khusus
- Penisilin Prokain
Stadium 1: 600.000 IU/hari sebanyak 10x suntik
Stadium 2: 900.000 IU/hari sebanyak 15x suntik
- Penisilin kerja lama (penisilin G benzatin)
Stadium 1: 2,4 juta unit 1x/minggu, selama 2 minggu, total 4,8 juta unit
Staidum 2: 2,4 juta unit 1x/minggu, selama 3 minggu, total 7,2 juta unit
Prognosis
16. Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam

Anda mungkin juga menyukai