Dampak Perokok Pemula Pada Anak Jalanan
Dampak Perokok Pemula Pada Anak Jalanan
Tugas Akhir
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna mengikuti ujian akhir kepaniteraan klinik Ilmu
Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Kedokteran Komunitas
Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya
Oleh:
M. Luqman Nul Hakim, S.Ked
04054811416095
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2015
HALAMAN PENGESAHAN
Pembimbing:
dr. Hj. Mariatul Fadilah. MARS
dr. Rizma Adlia Syakurah, MARS
Telah diterima sebagai salah satu syarat dalam mengikuti Kepaniteraan Klinik
Senior di Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Kedokteran Komunitas
Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Palembang.
ABSTRAK
mencoba-coba namun lama kelamaan menjadi kecanduan. Mereka berpendapat bahwa dengan
merokok pikiran mereka lebih tenang dan lebih mudah dalam bergaul sesama teman.
Kesimpulan: Perokok pemula di SMP Nurul Iman Palembang dan SMA Bina
Bangsa Palembang memiliki pemahaman yang cukup mengenai dampak merokok
terhadap kesehatan dan didapatkan juga kesimpulan bahwa adanya penyimpangan perilaku
dari para pelajar sekolah tersebut salah satunya kebiasaan merokok.
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL..................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................... ii
KATA PENGANTAR .................................................................................. iii
KATA PENGANTAR .................................................................................. iv
DAFTAR ISI ................................................................................................ v
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.......................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah..................................................... 4
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum........................................................... 4
1.3.2. Tujuan Khusus.......................................................... 4
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1. Manfaat Ilmiah......................................................... 4
1.4.2. Manfaat Praktis......................................................... 5
3.4.4. Kepercayaan............................................................. 18
3.4.5. Sikap......................................................................... 18
3.4.6. Motivasi Berhenti Merokok...................................... 18
3.4.7. Perilaku Berhenti Merokok...................................... 18
3.4.8. Kebiasaan Berhenti Merokok................................... 19
3.5. Teknik Pengumpulan Data........................................ 19
3.6. Cara Pengolahan dan Analisis Data.......................... 20
3.7. Kerangka Operasional.............................................. 21
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena berkat
semua rahmat-Nya yang telah diberikan kepada penulis berupa kesehatan dan
kekuatan untuk menyelesaikan tugas akhir yang berjudul Kebiasaan Merokok
Pada Perokok Pemula dan Pemahaman Dampak Merokok Terhadap Kesehatan
28
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
29
1 Latar Belakang
2 Rumusan Masalah
Bagaimana kebiasaan merokok pada perokok pemula dan pemahaman
dampak merokok terhadap kesehatan ?
3 Tujuan Penelitian
1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui berbagai informasi mengenai kebiasaan merokok pada
perokok pemula dan pemahaman dampak merokok terhadap kesehatan
2 Tujuan Khusus
1 Mengidentifikasi aspek perhatian anak-anak jalanan
pemahaman dampak merokok terhadap kesehatan.
2 Mengidentifikasi aspek pemahaman anak-anak jalanan
mengenai dampak merokok terhadap kesehatan.
3 Mengidentifikasi aspek kepercayaan dan sikap anak-anak
jalanan terkait pemahaman dampak merokok terhadap
kesehatan
4 Mengidentifikasi aspek motivasi anak-anak jalanan untuk
berhenti merokok terkait pemahaman dampak merokok
terhadap kesehatan.
5 Mengidentifikasi aspek perilaku berhenti merokok anak-anak
jalanan terkait mengenai pemahaman dampak merokok
terhadap kesehatan.
6 Bertujuan untuk mengetahui kebiasaan merokok pada anak-
anak jalanan.
4 Manfaat Penelitian
1 Manfaat Ilmiah
Menjadi landasan ilmiah untuk penelitian selanjutnya
mengenai kebiasaan merokok pada perokok pemula dan pemahaman dampak
merokok terhadap kesehatan.
2 Manfaat Praktis
1 Sebagai sumber informasi untuk masyarakat mengenai
kebiasaan merokok pada perokok pemula dan pemahaman dampak merokok
terhadap kesehatan.
33
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Untuk memahami anak jalanan secara utuh, kita harus mengetahui definisi
anak jalanan. Departemen Sosial RI mendefinisikan anak jalanan adalah anak
34
UNICEF memberikan batasan tentang anak jalanan, yaitu : Street child are
those who have abandoned their homes, school and immediate communities
before they are sixteen years of age, and have drifted into a nomadic street life
(anak jalanan merupakan anak-anak berumur dibawah 16 tahun yang sudah
melepaskan diri dari keluarga, sekolah dan lingkungan masyarakat terdekatnya,
larut dalam kehidupan yang berpindah-pindah di jalan raya (H.A Soedijar, 1988 :
16).
2. Dorongan keluarga.
3. Ingin bebas.
5. Pengaruh teman.
Selain itu, menurut Sri Sanituti (1999:5) empat faktor penyebab pokok
seorang anak menjadi anak jalanan antara lain:
6 Perokok
Menurut PP No. 109 Tahun 2012, rokok adalah salah satu
produk tembakau yang dimaksudkan untuk dibakar dan dihisap
dan/atau dihirup asapnya, termasuk rokok kretek, rokok putih,
cerutu, atau bentuk lainnya yang dihasilkan dari tanaman
Nicotiana tabacum, Nicotiana rustica, dan spesies lainnya atau
sintetisnya yang asapnya mengandung nikotin dan tar, dengan
atau tanpa bahan tambahan.
Menurut Alamsyah (2009), perokok adalah orang yang
sedikitnya menghisap satu batang rokok per hari selama
sekurang-kurangnya 1 tahun. Menurut CDC (2008), perokok
adalah orang yang sudah menghisap minimal 100 batang rokok
seumur hidupnya dan masih merokok hingga saat ini baik tiap
hari atau kadang-kadang.
1 Prevalensi Perokok
Menurut penelitian Ng et al. (2014), Jumlah perokok laki-laki
di dunia adalah 31,1% dan jumlah perokok perempuan adalah
6,2%. Jumlah perokok harian (daily smoker) di dunia pada tahun
2012 adalah 967 juta orang. Sebagian besar perokok di dunia
berasal dari negara berkembang dan Indonesia menjadi salah
satu negara dengan jumlah perokok terbanyak di dunia.
Menurut Riskesdas (2013), perilaku merokok penduduk
Indonesia 15 tahun keatas masih belum terjadi penurunan dari
2007 ke 2013, bahkan cenderung meningkat dari 34,2% tahun
2007 menjadi 36,3% tahun 2013. Sekitar 64,9% laki-laki dan
2,1% perempuan masih menghisap rokok pada tahun 2013.
Sedangkan rerata jumlah batang rokok yang dihisap adalah
sekitar 12,3 batang per hari. Proporsi terbanyak perokok aktif
40
4 Perokok Pemula
Menurut Alamsyah (2009), perokok adalah orang yang
sedikitnya menghisap satu batang rokok per hari selama
sekurang-kurangnya 1 tahun. Menurut CDC (2008), perokok
adalah orang yang sudah menghisap minimal 100 batang rokok
seumur hidupnya dan masih merokok hingga saat ini baik tiap
hari atau kadang-kadang. Sedangkan menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia, pemula adalah orang yang mulai atau mula-
mula melakukan sesuatu. Sehingga, perokok pemula bisa
diartikan sebagai orang yang baru mulai merokok tetapi belum
memenuhi kriteria untuk disebut perokok. Menurut Riskesdas
42
2 Kanker
Merokok merupakan salah satu faktor risiko terbesar untuk
terjadi kanker. Menurut Eriksen, Mackay, dan Ross (2012), rokok
menjadi penyebab seperlima dari semua kasus baru kanker atau
sekitar 60.000 kasus per tahun dan menyebabkan seperlima
(22%) kematian karena kanker di dunia. Menurut Braunwald
(2001), merokok dapat meningkatkan risiko relatif kanker bibir,
mulut, faring, oesofagus, pankreas, laring, paru, ginjal, dan
traktus urinarius. Dari semua kanker yang berhubungan dengan
merokok, kanker bibir, mulut, dan laring merupakan kanker yang
paling berisiko dialami oleh para perokok.
3 Kematian
Sudah banyak studi ilmiah yang menyebutkan bahwa
merokok dapat menimbulkan penyakit kanker (mulut, faring,
laring, oesofagus, paru, pankreas, dan kandung kemih), penyakit
sistem pembuluh darah (jantung koroner, aneurisme aorta,
44
1 Sumber (Source)
Sumber informasi atau peringatan bisa dari individu atau
organisasi (seperti perusahaan atau pemerintah). Sumber juga
didapat dari berbagai media promosi kesehatan. Sumber
peringatan berpengaruh pada tingkat kepercayaan penerima
terhadap peringatan. Informasi atau peringatan dari sumber
yang pasti, terkenal, dan terpercaya, atau dari ahli lebih menarik
perhatian dan lebih mudah dipahami yang akan mempermudah
perubahan kepercayaan dan sikap terhadap informasi.
2 Media (Channel)
Media membahas bagaimana informasi atau peringatan
disampaikan dari sumber ke penerima. Berdasarkan modalitas
sensoris, peringatan bisa disampaikan secara visual, auditori,
olfaktori, dan taktil/kinestetik. Pada umumnya, peringatan
disampaikan secara visual seperti peringatan terulis dan
peringatan bergambar. Pemilihan media yang tepat sangat
mempengaruhi sampai tidaknya informasi ke penerima. Setiap
media memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Media visual bisa dilihat terus-menerus sehingga lebih mudah
dipahami, tetapi media visual juga lebih mudah diabaikan.
3 Penerima (Receiver)
47
8 Kerangka Konsep
Promosi Kesehatan
berupa dampak merokok
bagi kesehatan
PE
Perhatian RO
KO
K
FAKTOR
PE
PENGHAMBAT MU
Pemahaman
Lanjut LA
(fakt
Kesadaran or
Kepercayaa
Dan Pengetahuan sosi
n & Sikap o-
ekon
omi)
Eksternal
Motivasi
(Lingkungan)
Perilaku
Berhenti
50
BAB III
METODE PENELITIAN
3.3.2. Sampel
Dalam penelitian ini, akan digunakan teknik pengambilan sample yang
dilakukan secara purposive sampling. Penentuan informan kunci (key informan)
yang sarat informasi sesuai dengan fokus penelitian adalah hal yang terpenting
dalam melakukan prosedur sampling. Pemilihan sampel tersebut memiliki
berbagai kriteria seperti kesesuaian yang dipilih berdasarkan pengetahuan yang
dimiliki sesuai dengan topik penelitian dan kecukupan data yang didapat dari
sampel yang dapat mengambarkan semua fenomena dalam topik penelitian.
Perekrutan informan juga dilakukan dengan cara peneliti turun langsung ke
lapangan untuk mencari mencari anak-anak jalanan di Simpang Bandara Kota
Palembang yang sedang merokok di sekitar sekolah sehingga terkumpul berbagai
informan yang memenuhi syarat dalam penelitian.
Informan penelitian ini antara lain 9 anak-anak jalanan di Simpang Bandara
Kota Palembang.
52
3.4.2. Perhatian
Perhatian merupakan suatu proses mengarahkan dan mempertahankan
pandangan pada suatu promosi kesehatan yang ada mengenai dampak kesehatan
merokok. Dalam hal ini, ada sesuatu yang membuat seorang perokok
memperhatikan berbagai promosi kesehatan di suatu media mengenai dampak
merokok dimana hal ini berarti bahwa adanya keinginan seseorang untuk
mengetahui lebih lanjut mengenai dampak merokok terhadap kesehatan.
3.4.3. Pemahaman
Pemahaman adalah hasil dari suatu perhatian dimana seseorang
menginterpretasikan arti atau pesan yang terkandung dalam promosi kesehatan di
suatu media mengenai dampak merokok serta mengidentifikasinya dengan
pengetahuan sebelumnya.
3.4.4. Kepercayaan
Kepercayaan adalah penerimaan dan pemaknaan pesan yang terkandung
dalam promosi kesehatan di suatu media mengenai dampak merokok yang
dianggap seseorang sebagai informasi benar atau salah.
3.4.5. Sikap
53
8 Kebiasaan Merokok
Kegiatan merokok yang mulai dilakukan berkali-kali dan menjadi suatu
kegiatan buruk yang dapak membuat dampak buruk terhadap kesehatan.
anak jalanan di Kawasan Ilir Timur Palembang yang masuk dalam kategori
informan. Wawancara mendalam juga dilakukan kepada orang disekitar
lingkungan sekolah misalnya kepala sekolah dan guru sekolah tersebut. Pada
wawancara ini akan digunakan berbagai alat bantu untuk mempermudah proses
wawancara yakni tape recorder dan alat tulis.
2 Observasi
Observasi akan dilakukan di lingkungan Kawasan Ilir Timur
Palembang. Observasi dilakukan dengan mengamati secara fisik seperti
lingkungan jalanan, pasar-pasar, pertokoan, serta berbagai kegiatan di jalanan
yang tidak bisa ditemukan dalam teknik wawancara mendalam.
3 Focus group discussion (FGD)
Focus group discussion (FGD) merupakan bentuk diskusi yang
didesain untuk memunculkan informasi mengenai keinginan, kebutuhan, sudut
pandang, kepercayaan dan pengalaman yang dikehendaki peserta dengan dipandu
oleh seorang moderator. Teknik FGD mempermudah memahami sikap, keyakinan,
ekspresi dan istilah yang biasa digunakan oleh peserta mengenai topik yang
dibicarakan, sehingga sangat berguna untuk mengerti alasan-alasan yang tidak
terungkap dibalik respons peserta. Teknik ini digunakan dengan tujuan untuk
menghindari pemaknaan yang salah terhadap masalah yang diteliti. Peserta FGD
merupakan perokok pemula yang bersekolah di Simpang Bandara Kota
Palembang. Informan yang telah setuju dan memenuhi kriteria diundang untuk
pelaksanaan FGD. Pertanyaan terbuka (open ended) merupakan salah satu jenis
pertanyaan yang akan dilakukan dalam FGD agar peserta dapat memungkinkan
untuk memberikan jawaban yang disertai dengan penjelasan-penjelasan. Jalannya
diskusi dipandu oleh moderator agar diskusi tetap terarah. Moderator yang dipilih
telah memahami topik dan tujuan diskusi, mampu melakukan pendekatan kepada
peserta, mampu mengarahkan diskusi tetapi tetap bersikap netral dan objektif,
serta tanggap terhadap reaksi peserta. Moderator dibantu oleh notulen untuk
mencatat hal-hal penting selama diskusi. Pada pelaksanaan FGD juga digunakan
55
alat bantu berupa panduan FGD, tape recorder, serta alat tulis untuk
mempermudah pengumpulan data.
-Focus group
Informan yang merupakan perokok discussion (FGD),
pemula di Simpang Bandara Kota -Wawancara
Palembang mendalam
-Observasi
Pengumpulan data
Pengolahan
Data didapatkan danfocus
dari hasil Analisis data
group discussion
(FGD), wawancara mendalam, dan didapatkan
(Akan dilakukan uji triangulasi data)
Hasil dan Kesimpulan
dari hasil observasi
56
BAB IV
semua data dalam penelitian ini diperoleh dari hasil focus group discussion
(FGD), pengamatan langsung di lapangan (observasi), dan diperoleh juga dari
hasil wawancara mendalam yang menggunakan berbagai daftar pertanyaan yang
telah dibuat untuk membantu jalannya wawancara mendalam. Berbagai informan
penelitian yang ada dalam penelitian ini didapatkan secara langsung di Simpang
Bandara Palembang. Dari periode waktu yang telah ditentukan, peneliti
menetapkan sebanyak 9 orang yang memenuhi kriteria untuk dijadikan informan
kunci pada penelitan ini.
Kalo raso pengen nak nyari info tu dak ado kak men teliat bae tapi jarang
diperhatike nian jugo
sedikit kak, iklan itu nak nakut-nakuti bae paling kak, kami takut jugo idak
malahan nyuruh ngerokok kak ado
sekolah seperti guru dan kepala sekolah. Tujuan wawancara tersebut adalah untuk
mendapatkan kembali informasi mengenai aspek perhatian perokok pemula
mengenai dampak buruk merokok terhadap kesehatan dan kebiasaan merokok.
Berikut hasil petikan pernyataannya:
pada halaman lampriran. Berikut adalah beberapa kutipan hasil focus group
discussion (FGD) dan sebagian wawancara mendalam yang didapatkan:
Ngerti kak misalnya tentang penyakit kak, jadi kalo kito ngerokok kak kito ni
bakalan keno penyakit kak. Cak paru samo leher biso bolong. terus katonyo biso
kanker
Jika dilihat dari hasil kutipan di atas dapat kita dapat menyimpulkan
bahwa informan telah mengetahui dan memahami apa saja dampak rokok
terhadap kesehatan. Salah satu yang mudah diingat para informan adalah rokok
dapat menyebabkan penyakit kanker yang ditakuti semua orang. Para informan
juga tidak ada kesulitan dalam menelaah beberapa promosi kesehatan berupa iklan
dan berita mengenai dampak buruk merokok. Hal ini dapat dilihat dari kutipan
sebagai berikut :
Mudah kak, jelas informasinyo kalo rokok tu bahayo kak untuk kesehatan
supaya kito takut merokok kak
Informan Kunci
ngerti kak, kalo kito merokok tuh yang aku rasoke sekarang napas jadi
pendek kak, kalo pas nak olahraga jadi cepet menges kalo yang aku tau Cuma
aku dak pulo nak peduli nian, tau sih ado dampak buruk
Seorang perokok pemula yang menjadi informan dalam penelitian ini tentu
tidak akan menyadari dampak merokok secara menyeluruh karena mereka hanya
mendengarkan promosi kesehatan lewat gambar dan kata-kata. Mereka tentu
belum melihat secara langsung atau bahkan menjadi salah satu korban keganasan
merokok misalnya kanker paru. Sama seperti teori Elgar Dare bahwa seseorang
yang belum merasakan secara langsung dampak merokok tidak akan bisa dengan
mudah berhenti.
berbagai pertanyaan yang telah ditentukan peneliti sebelumnya. Semua hasil focus
group discussion (FGD), sebagian wawancara mendalam dapat dilihat secara
lengkap pada halaman lampriran.
Pada awal diskusi, peneliti ingin menanyakan langsung apa saja yang
membuat sesorang perokok pemula untuk mencoba merokok. Berikut adalah
beberapa kutipan hasil focus group discussion (FGD) dan sebagian wawancara
mendalam yang didapatkan:
Kalo aku kak, awalnyo aku merokok tu aku jingok kawan-kawan tulah,
lingkungan itu banyak yang merokok, jadi aku ikut jugo. Tempat kami kalo
ngerokok tuh tando la besak kak. jadi itulah aku merokok, rokok jugo pacak
ngilangke stress aku
Jika dilihat dari hasil kutipan di atas dapat kita dapat menyimpulkan
bahwa informan telah menganggap rokok menjadi suatu tanda kedewasaan.
Bahkan dari kutipan diatas dianggap kalau rokok merupakan hal yang wajib jika
kita ingin menunjukkan kedewasaan dan bergaul dengan teman-teman sebaya.
Peneliti kembali menelaah dengan melontarkan berbagai pertanyaan mengenai
rokok yang mereka percayai sebagai obat penghilang stress dan alasan kebiasaan
merokok mereka, hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut :
kalo merokok tuh tando la besak kak, kami nak nunjukke kami la besak, men
sekarang men ngobrol tuh kurang men dak merokok
Pecayo, Yo banyak penyakitnyo kak dari mulut bae kejingokan giginyo ... Bos
aku bae la abis giginyo gara-gara merokok
65
Motivasi aku yo pengen berenti kak, tapi susah kak mulut teraso masam
Kemaren sempet nyubo tapi dak biso kak sampe sekarang aku ngerokok kak ...
Motivasi nak stop kak palingan seminggu motivasi tu tapi sampe sekarang aku
masih perokok kak
Informan Kunci
Percayo kak aku samo dampak ngerokok kalo rokok tu bahayo pacak
sebabken kito kanker... ngeri sebenernyo kak kalo tahu dampaknyo Cuma susah
men la kecanduan cak ini kak
Kalo dari yang aku liat aturan-aturan yang la dibuat ini sudah bagus
galo dek, ado yang mengatur tempat merokok, ado dendo atau hukumannyo
66
jugo ... Cuma yang negakke aturan rokok ini yang susah, liat bae penegak bae
merokok galo
Dalam satu buah rokok terdapat lebih kurang 4000 kandungan kimia
berbahaya. Salah satu kandungan yang paling dikenal adalah Nikotin. Nikotin
merupakan kandungan rokok yang dapat menimbulkan efek kecanduan bagi
pemakainya. Hal ini disebabkan oleh, Nikotin menstimulasi cairan kimia yang
mengendalikan rasa bahagia, yang disebut dopamine. Saat nikotin mengikat
syaraf tertentu di otak, syaraf ini langsung mengeluarkan dopamine yang
menimbulkan efek rasa sangat menyenangkan. Dalam teori lain dikatakan bahwa
otak memiliki kemampuan menyeimbangkan zat kimia di dalamnya, jadi ketika
nikotin memicu pelepasan dopamine, secara otomatis bagian tertentu pada otak
akan memproduksi zat anti nikotin yang menghasilkan efek kebalikan yaitu
perasaan tidak tenang, mood yang menurun hingga depresi. Dikarenakan hal
tersebut seseorang yang telah mengkonsumsi nikotin yang terkandung dalam
rokok memiliki keinginan untuk mendapatkan kenyamannya kembali dengan cara
menghisap rokok.
4.2.2.4. Aspek motivasi perokok pemula terkait pemahaman
dampak merokok terhadap kesehatan
67
Untuk melihat dari sisi aspek ini, peneliti melakukan focus group
discussion (FGD), wawancara langsung dengan sejumlah informan yang telah
ditentukan untuk mengetahui secara langsung bagaimana kebiasaan merokok pada
perokok pemula dan pemahaman dampak merokok terhadap kesehatan. Pada kali
ini peneliti akan menelusuri aspek motivasi seorang perokok pemula terhadap
pemahaman dampak buruk dari merokok. Semua informan ditanyakan dengan
berbagai pertanyaan yang telah ditentukan peneliti sebelumnya. Semua hasil focus
group discussion (FGD), sebagian wawancara mendalam dapat dilihat secara
lengkap pada halaman lampriran.
Pada awal diskusi, peneliti ingin menanyakan langsung apa saja yang
motivasi mereka setelah mengetahui berbagai dampak buruk merokok terhadap
kesehatan. Berikut adalah beberapa kutipan hasil focus group discussion (FGD) :
Motivasi aku yo pengen berenti kak, tapi susah kak mulut teraso masam
Kemaren sempet nyubo tapi dak biso kak sampe sekarang aku ngerokok kak ...
Motivasi nak stop kak palingan seminggu motivasi tu tapi sampe sekarang aku
masih perokok kak
Jika dilihat dari hasil kutipan di atas dapat kita dapat menyimpulkan
bahwa informan telah menganggap memiliki motivasi yang baik untuk berhenti
merokok. Namun ada suatu hambatan dalam menjalan kan motivasi tersebut.
Hambatan dalam motivasi tersebut ditemukan dalam kutipan sebagai berikut :
Pengen kak berenti tu tapi saro, aku ni la kecanduan kak susah men nak berenti
mano kawan merokok galo saro nahanke niat nak berenti.
Dari kutipan diatas, dapat disimpulkan bahwa salah satu hambatan terberat
untuk berenti merokok adalah lingkungan setempat. Mereka menganggap sudah
mencoba berenti merokok namun apa daya para remaja masih mencari jati diri
dan memiliki emosi yang labil, dengan mudahnya mereka diajak kembali oleh
teman-teman dalam lingkungan sekitar untuk mencoba merokok kembali.
68
Informan Kunci
Aku la ado kak motivasi nak berenti rokok tu cumanyo susah kak
kecanduan rokok ... la pernah aku nyubo kak tapi paling seminggu bae bertahan
kak ... enak kak ngerokok tu lebih keren atau percaya diri ... kalo la diajak kawan
dak biso nolak kak cak sombong nian... motivasi paling kuat dari diri aku biar
anak aku kagek jangan merokok cak aku ni kak, ngabiske duet dan waktu bae
Berdasarkan dari hasil focus group discussion (FGD) terhadap 9 orang
informan dan dilakukan wawancara mendalam terhadap beberapa informan. Dapat
dinyatakan bahwa semua informan yang dilakukuan focus group discussion
(FGD) disimpulkan memiliki motivasi yang tinggi untuk stop merokok karena
mereka sudah mengenal dampak merokok terhadap kesehatan. Salah satu
penghalang dari motivasi tersebut adalah lingkungan pergaulan mereka. Para
informan sudah berusaha dengan sunguh-sungguh untuk berenti merokok namum
lingkungan sekitar tidak mendukung.
b Faktor psikologis, hal ini berkaitan dengan kerja nikotin dalam otak, rasa
nyaman / bahagia yang timbul menyebabkan seseorang secara psikologis
menjadi bergantung kepada rokok. Terkadang kepercayaan diri pun
menjadi timbul karenanya.
Jika dilihat dari hasil kutipan di atas dapat kita dapat menyimpulkan bahwa
informan telah menganggap memiliki keinginan yang kuat untuk berhenti
merokok. Keinginan ini seharusnya didukung dengan kondisi lingkungan dan
perhatian yang baik dari pihak sekolahan. Peneliti kembali menelaah dan memberi
pertanyaan untuk mengetahui langkah mereka menghentikan pemakaian rokok.
Berikut hasil kutipan yang didapat :
Pertamo yo niat kak keduo baru kito cubo kurangin dulu bae jumlah rokok nyo
kak ... Ganti permen be kak tapi terus dikurangi kak rokoknyo tapi paling
seminggu bertahan kak sudahnyo merokok lagi
Dari kutipan diatas, dapat disimpulkan bahwa adanya keinginan yang kuat
untuk menghentikan pemakaian rokok. Informan sudah melakukan berbagai
tahapan penghentian rokok yang benar yaitu diawali dengan niat lalu diiringi
dengan usaha. Berbagai macam usaha yang dilakukan oleh informan seperti
menjahui lingkungan perokok, tidak mau membeli rokok lagi, menggantikan
rokok dengan komsumsi permen.
Informan Kunci
ado kak aku keinginan berenti ni, la lamo nian aku cubo. Pas SMA aku
kan nak daftar atlit lari jadi aku berhenti merokok , awalnyo aku ngurangi dikit-
71
dikit. Aku ganti permen biar mulut dak masam, akhirnyo biso lah bertahan. Pas
sudah dak tes-tes lagi yo aku balek lagi merokok kak,
sebenarnyo kasian dek liat mereka, yang ngurus jugo caknyo dak pulo ado yang
peduli, itulah caknyo biso buat menyimpang, yang penting itu aturan denda
ditegaske nian biar berenti merokok, kalo yang jualan caknyo dak biso nak
disuruh berenti kalo emang kito jual tapi dak ado yang beli kana man bae, Cuma
itulah salah kalo dijual ke budak kecik
Jika dilihat dari hasil kutipan di atas dapat kita dapat menyimpulkan
bahwa informan telah mencoba rokok rata-rata pada saat duduk di bangku sekolah
menengah pertama. Kembali seperti pembahasan sebelumnya, bahwa lingkungan
dan teman-teman mereka lah yang mengajak mereka pertama kali untuk mencoba
merokok. Peneliti kembali menelusuri kebiasan merokok pada informan, dan
kembali didapatkan fakta bahwa para informan umumnya ada dalam cengkraman
lingkungan perokok dan para informan sudah mulai berani untuk merokok di
tempat umum. Berikut kutipan yang diambil :
Dari kutipan diatas, dapat disimpulkan bahwa adanya perilaku sosial yang
buruk di kalangan anak-anak jalanan. Lingkungan anak-anak jalanan merupakan
lingkungan yang rawan dan kurang perhatian masyarakat sehingga mudahnya
pengaruh negatif yang dapat muncul ke anak-anak jalanan. Selama tidak ada
perhatian yang cukup dari pemerintah untuk melindungi anak-anak, selama itu
juga kebiasaan merokok di anak-anak jalanan sulit dihilangkan. Berikut beberapa
pendapat dari informan mengenai sanksi apa yang seharusnya dijalankan di
sekolah jika ada anak-anak jalanan yang ketahuan merokok :
Bagusnyo yang merokok tuh di dendo bae kak biar kami dak galak merokok
73
katek manfaat kak dihisep dikeluarke kak, cak bakar duet bae kak Cuma karena
la kecanduan jadi susah dihilangke
Informan Kunci
Awalnyo ngerokok pas jaman SMP kak ... awal nak nunjukke aku la
besak kak jadi aku paksoke setengah bungkus awalnyo ... aku jingok kawan
merokok galo dak mungkin aku laen dewek kak ... pengen kak berenti tapi susah
74
kak karena la kecanduan kak mulut ni teraso masam men dak merokok ... rokok
jugo biso buat aku ngilangin stres kak
kalo aku perhatike dek, budak cak mereka tuh kasian jugo dak pulo
diperhatike nian kehidupannyo, cak bebas nian Cuma itulah men dak ado yg
ngarahke nyimpang cak merokok itu, bagusnyo aturan tuh ditegaske cak dendo
oleh merokok
tersebut. Pedagang rokok tersebut juga tidak melarang jika para pelajar membeli
rokok. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan gambar berikut :
Gambar 4.3. Warung yang menjual beberapa jenis rokok di sekitar Simpang
Bandara
2 Aspek - Pemahaman pesan Ngerti kak misalnya Ngerti kak, kalo kito merokok tuh bandara. Para pedagang
pemaham promosi kesehatan tentang penyakit kak, napas biso pendek kak, jadi cepet menyatakan bahwa
an
jadi kalo kito ngerokok menges kalo yang aku tau Cuma sebenarnya rokok tersebut
perokok
pemula kak kito ni bakalan keno aku dak pulo nak peduli nian, tau dijual bukan untuk anak-
mengenai anak tetapi karena
penyakit kak. Cak paru sih ado dampak buruk (kutipan
pemaham samo leher biso bolong. wawancara dari salah seorang pelanggan setia adalah
an terus katonyo biso Informan yang diwawancara mereka jadi mereka tidak
dampak
merokok kanker mendalam) melarang jika anak-anak
terhadap membeli rokok.
kesehatan
6 Kebiasan - Kebiasaan awal Pas aku SD kak aku Awalnyo ngerokok pas jaman
merokok merokok nyubo sebatang-duo SMP kak ... awal nak nunjukke aku
pada
perokok batang kak. Aku nyingok la besak kak jadi aku paksoke
pemula kawan jugo ikut setengah bungkus awalnyo ... aku
ngerokok jadi dak enak jingok kawan merokok galo dak
aku dak merokok kak mungkin aku laen dewek kak ...
lamo-lamo nambah duo pengen kak berenti tapi susah kak
tigo batang kak akhirnyo karena la kecanduan kak mulut ni
kami rato-rato sengah teraso masam men dak merokok ...
bungkus galo merokok rokok jugo biso buat aku ngilangin
kak stres kak
(kutipan wawancara dari salah
Perokok galo kak seorang Informan yang
- Lingkungan Sekitar budak-budak ni diwawancara mendalam)
kebanyakan merokok
galo teko mamang kalo aku perhatike dek, budak
burukan bae merokok cak mereka tuh kasian jugo dak
jugo... rumah kami ado pulo diperhatike nian
yang merokok ado yang kehidupannyo, cak bebas nian
idak tapi tempat kami Cuma itulah men dak ado yg
banyak yang merokok ngarahke nyimpang cak merokok
kak itu, bagusnyo aturan tuh ditegaske
cak dendo oleh merokok (
Bagusnyo yang Pengendara Ojek di Simpang
- Manfaat merokok cak bakar duet bae kak dek cak minimarket biso beli jadi
menurut perokok samo bae ( Pedagang Rokok
Sekitar Simpang Bandara)
BAB V
5.1.Kesimpulan
Dari hasil penelitian, didapatkan kesimpulan bahwa para perokok pemula memiliki pemahaman yang cukup mengenai
dampak merokok terhadap kesehatan. didapatkan juga kesimpulan bahwa adanya penyimpangan perilaku dari para anak-anak
jalanan salah satunya kebiasaan merokok. Pada aspek perhatian mengenai pemahaman dampak merokok terhadap kesehatan,
perokok pemula memiliki perhatian yang khusus terhadap kesehatannya. Para perokok pemula sudah biasa membaca atau
mencari informasi promosi kesehatan tentang rokok namun tidak diperhatikan. Pada aspek pemahaman, perokok pemula
memiliki pemahaman yang cukup mengenai dampak merokok. Mereka paham bahwa rokok dapat menyebabkan beberapa
penyakit dalam tubuh. Pada aspek kepercayaan, perokok pemula yakin dan takut akan bahaya dari merokok sehingga muncul
sikap untuk menjahui merokok. Motivasi yang dihasilkan oleh promosi kesehatan yang didapat dari informan adalah motivasi
yang baik yaitu para informan ingin segera berhenti dari kebiasaan merokok. Salah satu hambatan yang paling kuat dalam
motivasi tersebut adalah faktor lingkungan, mereka masih diajak oleh teman-temannya untuk merokok.
5.2.Saran
1. Pemerintah disarankan lebih memperhatikan peningkatan angka perokok di Indonesia. Pemerintah harus segera
memperbanyak program promosi kesehatan. Promosi kesehatan seharusnya dilakukan lebih kreatif dan disalurkan melalui
berbagai media agar masyarakat lebih sering mendapatkan dampak positif dari promosi kesehatan.
2. Pihak penegak hukum di Kota Palembang disarankan meningkatkan kinerja untuk menghentikan para perokok.
3. Pihak Kota Palembang diharapkan meningkatkan sanksi berupa denda agar menimbulkan efek jera.
4. Pihak Kota Palembang diharapkan membuat aturan yang jelas tentang pelanggan yang boleh membeli rokok agar tidak
dibeli untuk anak-anak.
Lampiran
PEDOMAN Focus Group Discussion (FGD)
Tanggal :
Waktu :
Tempat :
Moderator :
A. Pembukaan
1. Diawali dengan pengucapan salam dan pengucapan terima kasih kepada informan.
2. Perkenalan moderator dilanjutkan dengan perkenalan para informan.
3. Penjelasan tujuan dan manfaat dari diadakannya FGD
4. Pembacaan peraturan FGD, berupa :
Semua informan harus berpartisipasi aktif dalam jalannya diskusi
Teratur dalam berpendapat dan menghormati pendapat orang lain
Tidak ada jawaban yang benar atau salah dalam diskusi
Semua informasi yang didapat di ruangan ini bersifat rahasia
Jalannya diskusi akan direkam
B. Diskusi
Pernyataan Catatan
1. Pembuka FGD
Informasi mengenai dampak
merokok terhadap kesehatan
yang mudah didapat salah
satunya melalui berbagai
media internet
Tujuan promosi kesehatan
mengenai dampak merokok
terhadap kesehatan
2. Inti FGD
a. Perhatian
Dimana anda bisa mencari
informasi mengenai dampak
merokok.
Bagian yang paling menarik
perhatian informasi pada
promosi kesehatan tentang
rokok.
Frekuensi paparan terhadap
informasi pada promosi
kesehatan tentang rokok.
Faktor yang menghambat
perhatian informan
Perasaan bosan melihat
informasi pada promosi
kesehatan tentang rokok.
b. Pemahaman
Pesan yang didapat dari
informasi pada promosi
kesehatan tentang rokok.
Kemudahan dan kesulitan
dalam memahami informasi
Pendapat mengapa perlu
diadakan promosi kesehatan
mengenai dampak merokok
terhadap kesehatan
d. Motivasi
Motivasi yang timbul karena
informasi pada promosi
kesehatan tentang rokok.
Berapa lama motivasi itu
bertahan?
Faktor lain yang bisa
menguatkan/menghambat
motivasi anda untuk berhenti
merokok? Mengapa?
e. Perilaku
Perilaku berhenti merokok
karena mengetahui informasi
pada promosi kesehatan
tentang rokok.
Perilaku lain yang terjadi
karena mengetahui informasi
pada promosi kesehatan
tentang rokok.
Langkah untuk
menghentikan merokok
f. Kebiasaan Merokok
Kapan memulai merokok.
Siapa yang mengajak
merokok.
Lingkungan sekitar sekolah
dan keluarga.
Merokok di kalangan sekolah.
Sanksi yang paling
ditakutkan.
Berapa rokok yang anda
hisap.
Mengapa mencoba untuk
merokok.
Manfaat merokok.
Dampak merokok bagi
kesehatan.
Ketakutan seorang perokok.
Niat dan keinginan untuk
berhenti
C. Penutup
Ucapan terima kasih dan pemberian informasi tambahan
Kebiasaan Merokok Pada Perokok Pemula Dan Pemahaman Dampak Merokok Terhadap
Kesehatan
(Studi Kualitatif pada Anak-anak jalanan di Simpang Bandara)
Dari berbagai informan kunci pada penelitian ini, akan dilakukan wawancara dengan berbagai pertanyaan sebagai berikut :
1. Aspek perhatian
Pertanyaan :
Dimana saja anda dapat mencari informasi mengenai dampak merokok?
Mengapa anda tertarik untuk mencari informasi mengenai dampak merokok?
Apa yang pertama kali anda lihat pada suatu promosi kesehatan. misalnya iklan dan poster?
Apakah saat promosi kesehatan, pandangan anda langsung tertuju kepada dampak merokok?
Bagaimana menurut anda mengenai promosi kesehatan merokok?
Apakah promosi kesehatan merokok sudah bisa menarik perhatian anda?
Bagian yang paling menarik perhatian dari promosi kesehatan merokok?
Berapa frekuensi paparan mencari informasi tentang rokok ?
Faktor yang menghambat perhatian informan?
Apakah ada suatu perasaan bosan melihat promosi kesehatan merokok?
2. Aspek pemahaman
Pertanyaan :
a. Apakah anda mengerti pesan informasi yang ada dalam promosi kesehatan tentang rokok?
b. Dapatkah anda jelaskan pesan yang terkandung dalam promosi kesehatan tentang rokok tersebut?
c. Apakah ada kemudahan dan kesulitan dalam memahami promosi kesehatan tentang rokok?
d. Menurut anda mengapa harus diberikan promosi kesehatan tentang rokok?
e. Apakah saudara setuju dengan adanya informasi mengenai dampak merokok terhadap kesehatan?
4. Aspek motivasi
Pertanyaan :
a. Apakah anda dapat menjelaskan motivasi yang timbul setelah mengetahui informasi dampak merokok pada
promosi kesehatan tentang rokok?
b. Berapa lama motivasi anda itu dapat bertahan?
c. Apakah ada suatu Faktor lain yang bisa menguatkan motivasi anda untuk berhenti merokok? Mengapa?
d. Apakah ada suatu Faktor lain yang bisa menghambat motivasi anda untuk berhenti merokok? Mengapa?
5. Aspek perilaku
Pertanyaan :
a. Apakah anda mau berenti setelah mengetahui dampak merokok? Mengapa?
b. Apa perilaku yang lain yang dapat terjadi saat anda melihat informasi mengenai dampak merokok?
c. Apa saja yang saudara lakukan untuk menghentikan pemakaian rokok?
d. Jika anda memilih antara dua, anda mau mengurangi pemakaian rokok atau menghentikan rokok? Mengapa?
6. Kebiasaan merokok
a. Kapan anda memulai merokok ?
b. Siapa yang mengajak anda untuk merokok pertama kali ?
c. Apakah teman-teman dan lingkungan keluarga anda perokok ?
d. Apakah di sekolah juga anda merokok?
e. Sanksi apa yang paling membuat anda takut jika ketahuan merokok ?
f. Pada awal memulai merokok, berapa rokok yang anda hisap ?
g. Untuk sekarang, berapa jumlah rokok yang anda hisap perhari ?
h. Mengapa anda mencoba untuk merokok ?
i. Apakah anda hidup anda lebih baik jika sedang merokok ?
j. Apakah anda tahu mengenai dampak buruk dari merokok terhadap kesehatan?
k. Jelaskan dan sebutkan mengenai dampak buruk merokok terhadap kesehatan yang anda ketahui?
l. Anda sudah mengetahui dampak buruk dari merokok, lalu mengapa anda masih mau merokok?
m. Apakah anda takut jika salah satu penyakit yang disebabkan oleh rokok ada dalam tubuh anda?