Oleh:
HARRY YUSEPTIAN
1210313073
Preseptor:
dr. Firdawati, M.Kes, PhD
Daftar Isi
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 4 PEMBAHASAN
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Daftar Pustaka
BAB 1
PENDAHULUAN
yang muncul di seluruh dunia. Jumlah penduduk yang besar tanpa disertai dengan
untuk mengatur kelahiran anak, jarak, dan usia ideal melahirkan, mengatur
metode yang paling efektif yaitu Kontrasepsi mantap Medis Operatif Wanita
(MOW) dan Medis Operatif Pria (MOP), khususnya untuk Pasangan Usia Subur
(PUS) wanita usia minimal 35 tahun dan telah memiliki 2 orang anak atau lebih.
Pengembangan metode kontrasepsi mantap masih jauh tertinggal, hal ini
yang dilakukan dengan cara mengikat atau memotong saluran telur bagi wanita
atau memotong saluran sperma bagi pria . Dengan cara ini, proses reproduksi
tidak lagi terjadi dan kehamilan akan terhindar untuk selamanya. Karena sifatnya
yang permanen, kontrasepsi ini hanya di perkenankan bagi mereka yang sudah
peserta KB yang memakai kontrasepsi MOW atau tubektomi 3,2% dan jumlah
peserta MOP hanya 0,2%. Padahal tubektomi merupakan alat kontrasepsi yang
a. Tujuan Umum
Metode penulisan makalah ini berupa tinjauan pustaka yang merujuk dari
berbagai literatur dan laporan Puskesmas Ambacang, analisis, dan diskusi bersama
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
diperlukan untuk membentuk keluarga dengan usia kawin yang ideal ; mengatur
jumlah, jarak dan usia ideal melahirkan anak yaitu pengaturan kehamilan dan
kesejahteraan keluarga.6
2.1.2. Tujuan Keluarga Berencana
Berdasarkan UU No. 52 tahun 2009 dijelaskan tujuan dari keluarga
berencana adalah:3
a. Mengatur kehamilan yang diinginkan;
b. Menjaga kesehatan dan menurunkan angka kematian ibu, bayi dan
anak;
c. Meningkatkan akses dan kualitas informasi, pendidikan, konseling, dan
berencana;
e. Mempromosikan penyusuan bayi sebagai upaya untuk menjarangkan
jarak kehamilan.
2010-2014 meliputi:
a. Mewujudkan keserasian
b. Keluarga dengan anak ideal
c. Keluarga sehat
d. Keluarga berpendidikan
e. Keluarga sejahtera
f. Keluarga berketahanan
g. Keluarga yang terpenuhi hak-hak reproduksinya
h. Penduduk tumbuh seimbang (PTS)
Kondom
Spermisida
Diafragma
Kap Serviks
b. Metode non alamiah terdiri dari metode hormonal dan nonhormonal. Metode
Panjang (MKJP) dan Non Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (Non MKJP).
efektif, murah, aman, dan mempunyai nilai demografi yang tertinggi. Kontrasepsi
(MOW) untuk sterilisasi wanita dan medis operatif pria (MOP) untuk sterilisasi
pria. Sterilisasi pria juga dikenal dengan istilah vasektomi, yaitu pemotongan vas
dalam testi vesikula seminalis. Dengan memotong atau menyumbat vas deferens
sperma tidak mampu diejakulasikan dan pria akan menjadi tidak subur setelah vas
deferens bersih dari sperma, yang memakan waktu sekitar tiga bulan. Pada wanita
dikenal dengan istilah tubektomi yaitu dengan memotong saluran telur / tuba
yang tidak memerlukan tindakan ulang artinya cukup sekali dikerjakan. Cara ini
dilakukan dengan cara operasi, metode ini merupakan cara yang paling aman,
bebas dari efek samping asal semua prosedur dan persyaratan operasi terpenuhi.
puskesmas.7
harus menyadari betul bahwa sekali dilakukan sterilisasi, ia hampir tidak mungkin
hamil kembali. Penyesalan merupakan masalah besar yang sulit diatasi, oleh
karena itu konselor harus benar-benar menekankan sifat permanennya. Cara ini
hanya cocok untuk mereka yang tidak menginginkan anak lagi, bukan sebagai
cara penjarangan anak. Dan pemberian konseling merupakan bagian yang sangat
dan konseling.
3. Kesehatan, artinya tidak ditemukan kontraindikasi kesehatan peserta KB
Secara umum indikasi kontap dapat dibagi empat macam yakni indikasi
1. Indikasi medis yaitu penyakit yang berat dan kronik seperti penyakit
jantung (terutama derajat tiga dan empat), ginjal, paru dan penyakit kronik
paritas lima atau lebih dengan umur 35 tahun atau lebih), seksio sesarea
tersebut.7
2.3.5. Efek Samping Kontrasepsi Mantap
Kontap merupakan cara KB yang paling aman, karena tidak bersifat
hormonal, sehingga tidak memiliki efek samping sistemik. Kontap juga tidak
menempatkan benda asing seperti AKDR (Kecuali cincin Falop yang relatif
sangat kecil) sehingga tidak ada risiko Penyakit Radang Panggul. Komplikasi
yang terjadi pada dasarnya dapat dibagi dua yakni komplikasi akibat anastesi dan
tindakan operasi.7
masyarakat.
Pada saat ini Pemerintah menyediakan secara gratis tiga jenis alokon di
b. Sistem Pelayanan KB
reproduksi lainnya, antara lain dengan pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
Penjelasan :
1. Calon klien atau klien KB datang ke IGD atau Instalasi Rawat Jalan dan
kontrasepsi khusus untuk pelayanan suntik, IUD, implan dan atau vasektomi
BAB 3
ANALISIS SITUASI
dan +100 23 50.14 Lintang Utara. Luas wilayah kerja Puskesmas Ambacang
Kuranji adalah sekitar 12 km2 meliputi empat kelurahan, yaitu: Kelurahan Pasar
Lintah.10
menjadi sasaran kegiatan Puskesmas selama tahun 2015 adalah sebanyak 49.966
Puskesmas Ambacang hingga November 2016 dapat dilihat pada tabel berikut.11
Tabel 3.1 Tabel Pelaporan Wilayah Sementara KB Puskesmas Ambacang
sampai November 2016
No Kelurahan Jumlah Peserta Peserta KB Drop Out Peserta KB
PUS Baru Aktif Pasca
Persalinan
Jmlh % Jmlh % Jmlh % Jmlh %
1. Ps.Ambacang 3436 219 6,4 2357 68,8 69 2,9 115 32,8
Total 9821 834 8,5 7181 73,2 243 3,4 345 35,4
rendah yaitu rata-rata 8,5% dari 4 kelurahan yang berada dalam wilayah kerja
Namun angka pencapaian peserta KB aktif termasuk tinggi yaitu rata-rata 73,2%
dari seluruh wilayah kerja Puskesmas Ambacang. Hal ini menunjukkan target dari
nasional tidak tercapai yaitu 75%. Selain itu, penggunaan KB pasca persalinan
terdapat pada kelurahan Pasar Ambacang (778) dengan peserta KB Aktif Gakin
kerja puskesmas Ambacang. PUS ALKI paling banyak terdapat di kelurahan Pasar
kontrasepsi yang terbanyak pada peserta KB Aktif adalah kontrasepsi non MKJP
yaitu suntik (53%) dan pil (24,2%). Alat kontrasepsi yang paling sedikit
BAB 4
PEMBAHASAN
Puskesmas Ambacang
Program KB merupakan suatu program UKM esensial yang masuk
pihak lain, sehingga dalam pelaksanaanya tim ini melakukan kerjasama lintas
pemakaian MKJP dan memberikan konseling kepada calon yang akan melakukan
efek samping, dan hal-hal yang harus diperhatikan sebelum dan sesudah tindakan.
Berencana (PLKB) dan BKKBN untuk menentukan jadwal dan tempat pelakasaan
tindakan.
Ambacang
Pencapaian peserta KB aktif di wilayah kerja Puskesmas Ambacang dari
November 2016 sebanyak 179 orang (2,5%) untuk MOW dan 12 orang (0,2%)
untuk MOP. Jumlah tersebut sangat sedikit dibandingkan dengan jumlah peserta
KB jenis suntik sebanyak 3804 orang dan pil sebanyak 1739 orang. Tingginya
penggunaan dengan pil dan suntik lebih efektif bagi dirinya untuk mencegah
BAB 5
PENUTUP
1. Kesimpulan
1. Jumlah peserta program KB kontap di Puskesmas Ambacang sebanyak
179 orang (2,5%) untuk MOW dan 12 orang (0,2%) untuk MOP
2. Permasalahan yang dihadapi dalam program KB kontap di Puskesmas