Anda di halaman 1dari 12

BAB I

LATAR BELAKANG

A. Latar Belakang

Disentri merupakan tipe diare yang berbahaya dan seringkali

menyebabkan kematian dibandingkan dengan tipe diare akut yang lain. Penyakit

ini dapat disebabkan oleh bakteri (disentri basiler) dan amoeba (disentri amoeba).

Di dunia sekurangnya 200 juta kasus dan 650.000 kematian terjadi akibat

disentri basiler pada anak-anak di bawah umur 5 tahun. Kebanyakan kuman

penyebab disentri basiler ditemukan di negara berkembang dengan kesehatan

lingkungan yang masih kurang. Disentri amoeba tersebar hampir ke seluruh dunia

terutama di negara yang sedang berkembang yang berada di daerah tropis. Hal ini

dikarenakan faktor kepadatan penduduk, higiene individu, sanitasi lingkungan dan

kondisi sosial ekonomi serta kultural yang menunjang.

Akibat penting dari disentri adalah penurunan berat badan, anoreksia dan

kerusakan usus karena bakteri invasif. Beberapa komplikasi lain juga dapat

terjadi. Penyebab utama disentri akut adalah Shigella, penyebab lain adalah

Campylobacter jejuni, E coli enteroinvasive, Salmonella dan Entamuba

histolytica. Aeromonas juga diketahui sebagai bakteri penyebab diare disentri.

Dalam satu studi pasien diare dengan Aeromonas positif, gejala klinis yang

muncul 30% diare berdarah, 37% muntah-muntah, dan 31% demam.

Spesies Entamoeba menyerang 10% populasi didunia. Prevalensi yang

tinggi mencapai 50 persen di Asia, Afrika dan Amerika selatan. Sedangkan pada

shigella di Ameriksa Serikat menyerang 15.000 kasus. Dan di Negara-negara


berkembang Shigella flexeneri dan S. dysentriae menyebabkan 600.000 kematian

per tahun.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas dapat dirumuskan beberapa masalah sebaga

berikut:

1. Jelaskan definisi dari penyakit disentri?


2. Jelaskan etiologi pemyakit disentri ?
3. Jelaskan patofisiologi penyakit disentri?
4. Jelaskan tanda dan gejala penyakit disentri ?
5. Bagaimana cara penularan penyakit disentri ?
6. Bagaimana cara pencegahan disentri ?
7. Bagaimana cara pengobatan penyakit disentri ?

C. Tujuan Penulisan

Untuk mengetahui definisi dari penyakit disentri, etiologi,patofisiologi, tanda

dan gejala, penularan, pencegahan, pengobatan dan promosi kesehatan.

BAB II

PEMBAHASAN PROMKES DISENTRI

A. Definisi Disentri
Disentri berasal dari bahasa Yunani, yaitu dys (gangguan) dan enteron

(usus),yang berarti radang usus yang menimbulkan gejala meluas dengan gejala

buang air besar dengan tinja berdarah, diare encer dengan volume sedikit, buang

air besar dengan tinja bercampur lendir (mucus) dan nyeri saat buang air besar

(tenesmus). Disentri merupakan peradangan pada usus besar yang ditandai dengan

sakit perut dan buang air besar yang encer secara terus menerus (diare) yang

bercampur lendir dan darah. Disentri merupakan suatu infeksi yang

menimbulkan luka yang menyebabkan tukak terbatas di colon yang ditandai

dengan gejala khas yang disebut sebagai sindroma disentri, yakni :

Sakit di perut yang sering disertai dengan tenesmus,


Berak-berak
Tinja mengandung darah dan lendir.

Adanya darah dan leukosit dalam tinja merupakan suatu bukti bahwa

kuman penyebab disentri tersebut menembus dinding kolon dan bersarang di

bawahnya. Penyakit ini seringkali terjadi karena kebersihan tidak terjaga,baik

karena kebersihan diri atau individu maupun kebersihan masyarakat dan

lingkungan.

B. Etiologi

Penyebab disentri yang paling umum adalah tidak mencuci tangan setelah

menggunakan toilet umum atau tidak mencuci tangan sebelum makan. Secara
garis besar penyebab penyakit disentri sangat erat kaitannya dengan kebersihan

lingkungan dan kebiasaan hidup bersih.

Bakteri penyebab penyakit disentri antara lain bakteri Shigella dan

beberapa jenis Escherichia coli (E. coli). Penyebab lain bakteri yang kurang

umum dari diare berdarah termasuk infeksi Salmonella dan Campylobacter.

Untuk jenis penyakit disentri amoeba, disebabkan oleh parasit Entamoeba

histolytica.

Mikroorganisme penyebab disentri amoeba (amoebiasis) disebabkan

oleh parasit protozoa yang dikenal dengan nama Entamoeba histolytica. Amuba

bisa eksis untuk jangka waktu yang lama di usus besar (kolon). Pada sebagian

besar kasus, amoebiasis tidak menimbulkan gejala (hanya sekitar 10% dari

individu yang terinfeksi). Orang dapat terinfeksi setelah menelan kotoran yang

mengandung parasit kemudian di ekskresikan seseorang.

Parasit dapat masuk melalui mulut ketika tangan di cuci dalam air yang

terkontaminasi. Jika orang mengabaikan untuk mencuci dengan benar sebelum

menyiapkan makanan, makanan dapat terkontaminasi. Buah- buahan dan

sayuran bisa terkontaminasi jika dicuci dalam air tercemar atau ditanam di tanah

yang telah dipupuk oleh limbah manusia.

Etiologi dari disentri ada 2, yaitu :

1. Disentri basiler disebabkan oleh Shigella,sp.


Shigella adalah basil non motil, gram negatif, famili

enterobacteriaceae. Ada 4 spesies Shigella, yaitu S.dysentriae,

S.flexneri, S.bondii dan S.sonnei. Terdapat 43 serotipe O dari Shigella.

S.sonnei adalah satu-satunya yang mempunyai serotipe tunggal. Karena

kekebalan tubuh yang didapat bersifat serotipe spesifik, maka seseorang

dapat terinfeksi beberapa kali oleh tipe yang berbeda. Genus ini

memiliki kemampuan menginvasi sel epitel intestinal dan menyebabkan

infeksi dalam jumlah 102-103 organisme. Penyakit ini kadang-kadang

bersifat ringan dan kadang-kadang berat.

2. Disentri amoeba disebabkan Entamoeba hystolitica.

E.histolytica merupakan protozoa usus, sering hidup sebagai

mikroorganisme komensal apatogen) di usus besar manusia. Apabila

kondisi mengijinkan dapat berubah menjadi patogen dengan cara

membentuk koloni di dinding usus dan menembus dinding usus

sehingga menimbulkan ulserasi.

C. Patofisiologi

1. Disentri basiler Semua strain kuman Shigella menyebabkan disentri, yaitu

suatu keadaan yang ditandai dengan diare, dengan konsistensi tinja

biasanya lunak, diserta ieksudat inflamasi yang mengandung leukosit

polymorfonuclear (PMN) dan darah. Kuman Shigella secara genetik

bertahan terhadap pH yang rendah, maka dapat melewati barrier asam

lambung. Ditularkan secara oral melalui air,makanan, dan lalat yang

tercemar oleh ekskreta pasien. Setelah melewati lambung dan usus halus,
kuman ini menginvasi sel epitel mukosa kolon dan berkembang biak

didalamnya.
2. Disentri Amuba

Trofozoit yang mula-mula hidup sebagai komensal di lumen usus besar

dapat berubah menjadi patogen sehingga dapat menembus mukosa usus

dan menimbulkan ulkus. Akan tetapi faktor yang menyebabkan perubahan

ini sampai saat ini belum diketahui secara pasti. Diduga baik faktor

kerentanan tubuh pasien,sifat keganasan (virulensi) amoeba, maupun

lingkungannya mempunyai peran.

D. Tanda Dan Gejala

Gejala-gejala disentri antara lain :

Buang air besar dengan tinja berdarah


Diare encer dengan volume sedikit
Buang air besar dengan tinja bercampur lendir (mucus)
Nyeri saat buang air besar (tenesmus)

Ciri-ciri saat jika terkena disentri adalah sebagai berikut :

Panas tinggi (39,50C 40,0C)


Muntah-muntah
Sakit kram di perut dan sakit di anus saat BAKadang disertai gejala serupa

ensefalitis dan sepsis


Diare disertai darah dan lendir dalam tinja
Frekuensi BAB umumnya lebih sedikit
Sakit perut hebat (kolik)
1. Gejala Disentri Basiler

Disentri Basiler Masa tunas berkisar antara 7 jam sampai 7 hari. Lama

gejala rerata 7 hari sampai 4 minggu. Pada fase awal pasien

mengeluh nyeri perut bawah, diare disertai demam yang mencapai 400C.

Selanjutnya diare berkurang tetapi tinja masih mengandung darah dan


lendir, tenesmus, dan nafsu makan menurun. Gejalanya timbul mendadak

dan berat, berjangkitnya cepat, berak-berak seperti air denganlendir dan

darah, muntah-muntah, suhu badan subnormal, cepat terjadi

dehidrasi,renjatan septik dan dapat meninggal bila tidak cepat ditolong.

Akibatnya timbulrasa haus, kulit kering dan dingin, turgor kulit berkurang

karena dehidrasi. Muka menjadi berwarna kebiruan, ekstremitas dingin

dan viskositas darah meningkat (hemokonsentrasi). Setelah masa inkubasi

yang pendek (1-3 hari) secara mendadak timbul nyeri perut, demam, dan

tinja encer. Tinja yang encer tersebut berhubungan dengan kerja

eksotoksin dalam usus halus. Sehari atau beberapa hari kemudian,

karena infeksi meliputi ileum dan kolon, maka jumlah tinja meningkat,

tinja kurang encer tapi sering mengandung lendir dan darah. Tiap gerakan

usus disertai dengan mengedan dan tenesmus (spasmus rektum), yang

menyebabkan nyeri perut bagian bawah. Demam dan diare sembuh secara

spontan dalam 2-5 hari pada lebih dari setengah kasus dewasa. Namun,

pada anak-anak dan orang tua, kehilangan air dan elektrolit dapat

menyebabkan dehidrasi, asidosis, dan bahkan kematian.

2. Gejala Disentri Amuba meliputi:


diare berair, yang dapat berisi darah, lendir atau nanah,
mual dan muntah,
nyeri perut, dan
demam dan menggigil.

Gejala-gejala disentri amuba biasanya berlangsung dari beberapa hari

sampai beberapa minggu. Namun, tanpa pengobatan, bahkan jika gejala

hilang, amuba dapat terus hidup di usus selama berbulan-bulan atau


bahkan bertahun-tahun. Infeksi masih dapat ditularkan kepada orang lain

dan diare masih bisa kembali. Bahayanya penyakit desentri amuba dapat

bersifat fatal bila terjadi komplikasi antara lain usus berlubang (perforasi

usus), infeksi selaput rongga perut (peritonitis), abses di hati dan otak. Dan

bila infeksi amuba ini tidak diobati secara tuntas, dapat

mengakibatkan kematian.

E. Cara Penularan

Cara penularan dapat melalui beberapa cara yaitu melalui :

1. Langsung

Dari penderita atau carrier. Bakteri masuk ke dalam organ pencernaan

mengakibatkan pembengkakan hingga menimbulkan luka dan

peradangan pada dinding usus besar. Penularan terjadi secara seksual

melalui kontak oral-anal. Penderita dengan disentri amoeba akut

mungkin tidak akan membahayakan orang lain karena tidak adanya kista

dan trofosoit pada kotoran

2. Tidak Langsung

Melalui vektor lalat, seperti air,susu,makanan yang terkontaminasi oleh

tinja penderita. Lalat merupakan serangga yang hidup di tempat yang

kotor dan bau, sehingga bakteri dengan mudah menempel di tubuhnya dan

menyebar di setiap tempat yang dihinggapi

F. Pencegahan Penyakit Disentri

Untuk mencegah terjadinya penyakit disentri dapat melakukan

program PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) dari yang paling
penting,yaitu mencuci tangan. Cara mencuci tangan yang paling benar yaitu

dengan cara memakai air bersih dan sabun atau antiseptik yang berguna untuk

membersihkan kuman atau bakteri yang ada di tangan. Mencuci tangan yang

benar hingga steril menggunakan sembilan langkah yang dianjurkan oleh

rumah sakit. Mencuci tangan dilakukan setelah buang air besar,sebelum memasak

atau menjamah makanan,sebelum dan sesudah makan.

Langkah selanjutnya yaitu menutup rapat-rapat tempat menyimpan

makanan. Ini bertujuan agar makanan tidak terkena bakteri dan makanan menjadi

bersih dan sehat untuk dikonsumsi. Kebersihan alat-alat rumah tangga yang

digunakan untuk membuat makanan juga harus diperhatikan. Kita juga harus

melindungi sumber air agar tetap bersih dan terhindar dari kontaminasi tinja.

Kamar mandi harus bersih dan diusahakan agar tidak lembab dan ada sinar

matahari yang masuk ,karena bakteri dapat hidup di daerah yang lembab. Tinja

dibuang secara saniter dan teratur. Air minum harus dimasak sampai mendidih,

jangan minum langsung dari air kran. Buah segar atau sayuran dicuci bersih

sebelum dimakan. Jangan makan atau minum apa pun yang dijual oleh PKL

(kecuali minuman dari kaleng benar disegel atau botol).

G. Pengobatan

Prinsip dalam melakukan tindakan pengobatan adalah

istirahat,mencegah atau memperbaiki dehidrasi dan pada kasus yang berat

diberikan antibiotika. Cairan dan elektrolit Dehidrasi ringan sampai sedang

dapat dikoreksi dengan cairan rehidrasi oral. Dalam keadaan ini perlu

diberikan cairan melalui infus untuk menggantikan cairan yang hilang. Akan
tetapi jika penderita tidak muntah, cairan dapat diberikan melalui minuman atau

pemberian air atau oralit. Bila penderita berangsur sembuh, susu tanpa gula

mulai dapat diberikan. Diet Diberikan makanan lunak sampai frekuensi BAB

kurang dari 5kali/hari, kemudian diberikan makanan ringan biasa bila ada

kemajuan. Pada anak-anak dapat diberikan zink untuk meperbaiki vili usus pada

diare sehingga mempercepat penyembuhan diare.

DAFTAR PUSTAKA

David K. 2007. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi III . Jakarta: Fakultas

Kedokteran UI

Anonim, 2008. Disentri. Diakses dari

http://id.wikipedia.org/wiki/Disentri_Amuba. Syaroni A. Hoesadha Y. 2006.


MAKALAH
PROMOSI KESEHATAN

DISENTRI

Kelompok 4:
Berlian Kautsar 1720333580
Bertha 1720333581
Chotama Ariani 1720333582
Christine Evania Poputra 1720333583

PROGRAM PROFESI APOTEKER


UNIVERSITAS SETIA BUDI
SURAKARTA
2017

Anda mungkin juga menyukai