Anda di halaman 1dari 8

Risalah Pertenluan Ilmiah Penelitian dan Pengembangan };Jlikasi Isotop dan RadiaSl;2(X)1

PEMBUATAN ANTmODI PADA KELINCI YANG DIIMUNISASI


DENGAN Brucella abortus
SuhamiSadi
PuslitbW1g
TeknologiIsotopDan Radiasi,BATAN, Jakarta

ABSTRAK
PEMBUATAN ANnBODl PADA KELINCI YANG DIIMUNiSASI DENGAN Brucella
abortus. Padapenelitianini Broce/faabortusdipakaisebagaia11tigen, dibuatdengancaramematikanbakteri
tersebutdalamair mendidihselamaI jam, kemudianditambahkanphenol0,5%. Suspensibakteri yangdipakai
sebagaiantigenadalah6xl08 seUml.Kelinci yangberumur sekitar3 bulan diSWltikdenganantigensebanyak
0,5 ml secaraintmdennaldenganinterval waktu2 minggu.Hewan dibagidalam 3 kelompok yaitu : Kelompok
A (kontrol, hewantanpa perlakuan),Kelompok B (hewan diimunisasi)dan Kelompok C (hewan diimunisasi
dan diiradiasi). PadaKelompok C, hewanmula-muladiimunisasidenganantigen,2 hari kemudian diiradiasi
dengandosis rendah 0,5 Gy pada sumber6OCO. Setiapkelompokterdiri dari 3 ekor hewan. Parameteryang
diamati yaitu berat badan hewan, menghitungjumlah sel lekosit, sel limfosit dan menganalisisantisera.
Percobaandilakukan dengan2 kali uIangan,yaitu imunisasiI kali, booster4 kaIi, dan analisis5 kali. Hasil
yang diperolehdari penelitian ini adalahsebagaiberikut: PadaKelompokA (kontrol), antibodi non spesiflk
yang dihasilkan adalah 2,34 gldl; KelompokB (hewanyang diimunisasi)antibodi spesifikyang dihasi1kan
adalah 3,22gldl; dan KelompokC (hewanyang diimunisasidan diiradiasi)antibodi spesiflkyang dihasilkan
adalah 3,50gldI. Jumlah sellekosit dari KelompokA, KelompokB dan KelompokC masing-masingadalah
8.240, 7.887, dan 8.120 seUmm3.Jumlah sel limfosit dari Kelompok A, Kelompok B dan Kelompok C
masing-masingadalah 696/0.Berat badanhewandari Kelompok A, KelompokB dan Kelompok C masing-
masing adalah 1,44; 1,53;dan 1,41kg. Tujuanpenelitianini adalahsebagaipersiapanuntuk membuatreagen
diagnostik (Kit RIA) yang berguna U11tukmendeteksisecara cepat atau deteksi dini adanya penyakit
brucellosis pada ternak. Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini yaitu antibodi yang dihasilkan dari
Kelompok C (hewan yang mendapatperlakuankombinasiimunisasidan iradiasi)niIainya lebih tinggi dari
pada perlakuanlainnya.
Kata kunci : Brocella,Antigen, Imunisasi,Antibodi.

ABSTRACT
ANTmODY PRODUCTION FROM IMUNNIZED RABBITS BY Brucella abortus. In this
researchBrucella aborlus was usedas antigenwhich was made by killing the bacteria in boiling water for I
hour and thenadd 0.5%phenol. The suspension of bacteriaof6x 108cells/mm3wasusedas antigen.Rabbits
of about 3 monthsold were it1jectedwith 0.50ml of the antigenby intradermalroute with an interval of two
weeks. The animals were divided in three groups i.e. A (control group), B (immunization group) and C
(immunizationand irradiationgroup). ill C group, the animalswere first immwtized by the antigenand then
2 days later were irradiated by a low dose of 0.50 Gy of ganunarays. Each group consistedof 3 animals.
Parameterswere observedby weighing the animals,counting leucocyteand lymphocytecells, and analysing
the antisera.The researchwere donetwo times, included immunizationlx, boostered4 x and analysed5 x.
The results obtained were as follows: A (control group) yielded 2.34 g/dl of non specific antibody, B
(immunization group)yielded 3.22g/dl of specific antibody,C (immwlizationand irradiation group)yielded
3.50 g/dl of spesific antibody. The leucocytecells of A, B , and C group were 8.240, 7.887, and 8.120
cells/mm3,respectively. The lymphocytecells of A, B, andC groupwere 69%,respectively. The weight of
A, B, and C group were 1.44; 1.53; andl.4l kg, respectively.The pUrposeof this researchwas preparedto
produce the diagnostic reagen(RIA Kit) for a rapid detectionof animals diseaseespeciallybrucellosis. It
seemedthat C group (the combinationof immunizationand irradiation treatments)yielded the highest value
of antibodyproductioncomparedto anothergroup.
Key Words: Brucella,Antigen, hnmuluzation,Antibody.

PENDAHULUAN dengan perkembangbiakan hewan, yaitu akan


mempengaruhi livestock hewan, selain akan
Penyakitbrucellosisyang menyerangruminansia menunmkanmutu produksi hewan seperti susu dan
memegangperanan penting pada reproduksihewan, daging. Penyakit tersebut sangat berbahaya bila
dan merupakanpenyakit yang sampai saatini banyak ditinjau dari segi peningkatanreproduksi, kesehatan
menyerangsapi pada Proyek Nasional Ternak Sapi di hewan maupun untuk kesehatan manusia. Seperti
NTB [ 1]. Hal ini disebabkanhewan yang telah diketahui penyakit brucellosis tersebut selain
terserang penyakit tersebut akan menyebabkan menyerang hewan ternak, temyata dapat menuiari
kegugurankandWlganyang sifatnyabisa temporeratau lnanusia yaitu melalui susudan daging temak.
perrnanen. Tentu saja hal demikian akan berkaitan

325
Risalah Pertemuan Ilmiah Penelilian dan Pengembangan Aplikasi IsOIOpdanRadiasi, 2001

Menurut SUBRONTO [2) penyakit brucellosis antibodinya. Hewan percobaan yang dipakai adalah
mernpakan penyakit menular yang menimbulkan kelinci ras (New Zealand) berumur sekitar 3 bulan.
banyak kerngian. Di Indonesia penyakit tersebut lradiasi pactakelinci berasal dari roCo (IRPASENA).
dirnasukkandalamdaftar penyakitmenularyang hahIs
dicegahdaDdiberantassejaktallun 1959.Sampai saat Peralatan. Alat yang dipakai untuk
ini pengobatanterhadaP penyakit tersebutbelumlah menganalisis serum adalah spektrofotometer merk
efektif .Hal ini disebabkan bakteri penyebabpenyakit .S'himadzu.Pengamatandan perhitungan sel darah
tersebut bersembunyi di dalaIn inti sel hingga sulit dilak\1kan dengan menggunakan mikroskop. Set
dijangkau oleh antibiotik [3]. Vaksinasi adalall suatu leukosit dihitung dengan menggunakanbilik hitung
cam untuk mencegahberjangkitnya penyakit tersebut. Neubauer,dan untuk sellimfosit digunakanalat hitung
Di IndonesiavaksinyangbiasadigunakanadalahStrain counter.
19 dall Strain45/20. Tetapi denganvaksinasiStrain 19
dapat menimbulkan lnasalah yaitu dengan reaksi Dewan percobaan. Hewan percobaansebelum
serologisdapatmenyebabkanaglutinasi, hal manadapat dipakai, diaklilnitasikan selalna 1-2 minggu. Hewan
menyebabkansalah interprestasiyaitu disangkahewan tersebutdibagi dalam 3 kelompok,yaitu:
terinfeksi tetapi hal tersebut disebabkan karena (1) Kontrol, hewantidak mendapatperlakuanapapun.
vaksinasi. Selainitu menurutNIELSEN daDDUNCAN (2) Imunisasi,hewandiimunisasidenganantigen.
[4J untuk mengebalkansejumlah sapi membutuhkan (3) lmunisasi daD iradiasi, hewan mula-mula
waktu yang lama. Vaksinasihanyabaik dilakukanpacta diimunisasi, 2 hari kemudian diiradiasi pada
sapi yang bernmur 3-6 bulan. Pactakelompok sapi sumber 60CO dengan dosis rendal} 0,5 (;,
yang barn dibeli tidak mungkin dilakukan vaksinasi, Penyuntikandilakukari secaraintradermaldengall
karena dapat menyebabkan kerentanan. Menurut dosis antigen0,5 mI. Boosterdilakukan 2 minggu
pendapat WOODWARD [5J efektivitas vaksinasi sekali.
berkisar 65-75% saja dan hanya bertahanhingga 6
Analisis. Analisis dilakukan 2 minggu sekali
bulan. terlladap berat badan hewan, set-set daral1, dan
Berdasarkcwhal tersebutdiatas padapenelitian
semlllllya Ulltuk mengetallui antibodinya. Setelah
ini akan diuji suatucara untuk mendeteksisecaracepat
selesai imunisasi (sekitar 2 bulan) dilalukan pallen.
atau deteksi dini penyakitbrucellosisdenganmemakai
Percobaandilakukan 2 kali ulangan. Setiap kali
metode imunologi. Pada penelitian ini antigenyang
percobaanterdiri dari : imunisasi1 kali, booster4 kali,
diglmakan dibuat dari bakteri Brucella abortus dan
daDanalisis5 kali.
telah dimatikan secarakimia. Antibodi spesifik didapat
dengan cara mengimunisasihewan percobaandengan Pengambilan darah. Darah diambil daTi daUll
antigentersebut. telinga hewan percobaan sebanyak 10 mI. Semmnya
Deteksi dini terlladap penyakit brucellosis dipisallkan dengan cara memusingkan darah tersebut
dengan menggunakan reagen imunogenik (kit pacta alat pusing dengan kecepatan 3000 putaran/menit
IRMA/RIA), yaitu labelling antigen iradiasi atau
antibodi spesifik dengaIl 125I dapatmemberikanbasil sel~ma 15 menit
yang lebih akurat; lebih cepat; datI lebih sensitif dari Analisis serum. Serum dianalisis untuk
pada cara konvensional [6]. Pembuatankit dengan mengetahui kandungan antibodinya dengan memakai
hargayang dapatdijangkaumasyarakatpadaumulllllya reagen untllk Total Protein daD Albumin serta dilakukan
daD peternak sapi pada khususnya,diharapkan lebih berdasarkan prosedur pactapenelitian SAD! ill. [7].
menunjangprospekpeternakdalam penyediaandaging
sapi atau susu perah yang bermutu tinggi daD aman
dikonsumsi oleh masyarakat. Hal tersebutdiharapkan BASIL DAN PEMBAHASAN
dapatmenunjangpemerintahdalampenyediaanprotein
hewani. Hasil rata-ratayang diperolehdari 2 kali ulangan
Tujuan penelitian ini adalah sebagaipersiapan untuk percobaan,masing-masingdari 5 kali analisis dapat
membuat reagen diagnostik (Kit RIA) yang berguna dilihat pada Gambar 1, 2, 3, daD 4. Gambar1 adalah
untuk mendeteksisecaracepatatau deteksidini adanya pengamatanterhadapjumlah sel leukosit pada hewan
penyakitbrucellosispadaternak. percobaan.Pada Kelompok A (kontrol) jumlah sel
leukositnyaadalah 8,240 seUmm3,pada Kelompok B
(imunisasi)jumlah leukositnya adalah 7,887 seUmm3
BAHAN DAN METODE daDpada Kelompok C (imunisasidan iradiast)jumlah
leukositnyaadalah8.120seUmm3.
Bahan. Padapenelitian ini dipakai antigendari Gambar 2 adalah pengamatanterhadapjumlah
BALITVET, Bogor, bakteri dimatikan dalatn air sel limfosit pada hewan percobaan. Pada masing-
mendidih selalna I jam, kemudianditatuballkanphenol masingkelompokjumlah limfositnya adalah69%.
0,5%. Reagenyang dipakai Wltuk menghitnngleukosit Gambar 3 adalah pengamatanterhadap berat
ialah larutan Turk, dan zat wanta nntuk pemeriksaan badanhewan percobaan.Pada Kelompok A (kontrol),
sellirnfosit adalall zatwama Giemsa.Sermu dianalisis KelompokB (imunisasi),daD Kelompok C (imunisasi
deu~ menggtmakanreagenST, reagen total protein dall iradiasi) berat bad.'lDhewanluasing-masingadalah
dan reagenalbumin yaitu nntuk mengetahuikandnngan 1,44;1,53;dan 1,41kg.

326
Risa/ahPel1ernuan
//miahPene/i/ian
danPengembangan
~/ikasi /sotopdanRadias~
ZOOI

Gambar4 adalahpengamatanterhadapproduksi bila hewan diimunisasi, kemudian diiradiasi pada


antibodi. Pada Kelompok A (kontrol) antibodi yang smnber 60Co dengan dosis rendah (0,5 Gy) daD iradiasi
diliasilkan adalall 2, 34 gldl; pada Kelompok B ini berlangsung pada periode laten, maka periode laten
(imunisasi) antibodi yang dihasilkanadalah3,22 gldl; tersebut akan berlangsung lebih cepat atau pendek
dan pada Kelompok C (imunisasidan iradiasi)antibodi dan periode produksi akan berlangsung lebih lama atau
yang dihasilkan adalah 3,50 gidl. Antibodi yang panjang sehingga antibodi yang terjadi nilainya lebih
dillasilkan pada Kelornpok A (kontrol) adaIahantibodi tinggi. Bila iradiasi tersebut terjadi pada periode
non spesifik, atau antibodi alarni karenahewantersebut produksi, maka periode produksi tidak akan
tidak mendapatperlakuaIlapapwl. PactaKelornpokB terpengaruIl daD produksi antibodinya tetap tinggi. Hal
(imunisasi) dan Kelompok C (irnunisasidan iradiasi) tersebut dapat dilihat pada Kelompok C, dilnana nilai
antibodi yang dilmsilkaIl adalah antibodi spesifik. antibodinya lebih tinggi daripada perlakuan lainnya.
Menurut MILSTEIN [8] bila suatu benda asing Periode laten adalah radiosensitif daD periode produksi
memasukibadan hewan vertebrata,atau bila hewan adalall radioresisten. Apabila antigen disuntikkan lebih
tersebut disuntikkandenganantigen,makaakan terjadi dallulu kemudian diiradiasi, maka iradiasi ini akan
aspek imwl, yaitu sekresi sel untuk membentuk menstimulasi respon imun atau respon primer
antibodi. Jadi dapat dimengerti mengapaaIltibodi pada diperpanjang. Selain dari itu antigen bersifat sebagai
Kelompok A (kontrol) nilainya lebih rendahdaripada protektor sehingga mengurangi kerusakan sel akibat
perlakuanlainnya. Seperti diketahui setiapmakhluk iradaisi. Anibodi spesifik yang didapat dengan cara
vertebratarnempunyaisisternimun padatubuhnyayang kombinasi imunisasi daD iradiasi nampaknya memberi
berguna untuk melindwlgi tubuhnya dari serangan harapan yang cerah untuk pembuatan Kit RIA pada
mikroorgaIusmeataubendaasinglainnya. Sistemimun masa yang akan datang, yang berguna untuk
ini tersebar diseluruh tubull dan ditemukan dalam mendeteksi secara cepat/deteksi dini adanya penyakit
limpa, timus, kelenjar limfe, limfe, darab,salurannafas, brucellosis pada hewan ternak. Menurut laporan Harian
saluran pencemaandan saluran kernih. Sel imun Republika tertanggal 15 Februari 2000 [II], penyakit
tersebutberasaldari sel asal rnultipotenyang kemudian brucellosis tersebut mengancam petemakan sapi di
berdiferensiasimenjadi sel asal I dan II. Sel asal II Jawa Barat. Keguguran terjadi pada sapi bunting umur
berdiferensiasi lagi menjadisellimfoid yang nantinya 3-4 bulan. Selain itu penyakit tersebut dapat
menjadi sellimfosit T dan B. BilaIllaDa sellimfosit B menurunkan produksi susu sapi perah. Apabila
kontak dengan benda asing atau antigen maka sel terserang penyakit tersebut produksi susu yang biasanya
tersebutakan berproliferasi rnenjadi sel plasma. Sel dapat mencapai 15 l/ltari lnaka dapat tunm menjadi 6
plasma tersebut kernudianakan rnernbentuk antibodi l/hari. Jika ltarga susu sekitar Rp. 1200- Rp. 1500/1
YaIlg dilepas dalaIll serum dan berfungsi sebagai dapat diperltitungkan berapa kerugian yang dialami
pertahaIlaIl. Sel asal I berdiferensiasimenjadi sel para petemak sapi setiap ltarinya. Pada saat ini Jawa
megakariosit,eritroid daIl mieloid. Sellnieloid tersebut Barat memiliki 60.000 ekor sapi perah yang memasok
kemudianakan berproliferasimenjadi seln1akrofagdan 39,6~1o dari kebutultan susu nasional secara
granulosit. Makrofaglmonuklir leukositlleukosit keselurultan.
endotelial merupakaIlsel-selbesarberinti tunggal yang Pada Tabel I dapat dilihat hubungan antara
terus bergerakdalaIll sirkulasi darall untuk menfagosit produksi ternak antara lain susu dan daging dengan
sel bakteri atau dengan kata lain mempunyai peran penyakit brucellosis yang dapat ditularkan pada
penting dalaIll respon imun. Jadi jelaslah sel lekosit manusia [12].
dan limfosit berkaitanerat padapembentukanantibodi,
yang dapatdilihat padaGaInbar1,2 dan4. KESIMPULAN
Antigen yang dipakai pada penelitianini dibnat
dari bakteri Brucella abortus yang telah dielirninasi Pembentukanantibodipada kontrol, mempunyai
aktivitasnya dengan phenol. Bakteri tersebuttermasuk nilai paling rendah dari pada perlakuan lainnya.
dalaIn genus Brucella. Hasil pewamaan Gram, Produksi antibodi pada hewan percobaan yang
menunjukkan Brucella tergolong Gram negatif (-). diperlakukandengankombinasi imunisasidan irndiasi
Morfologi bakteri ini yaitu berupa batang pendek temyata mempunyai nilai paling tinggi daripada
(coccobacilli). Antigennyaadalahmonospesifik yaitu perlakuanlainnya. Kombinasi perlakuanimunisasidan
antigen A. Endotoksinnya terletak pada lapisan luar iradiasi dapatdipakai sebagaiacuan untuk penelitian-
bakteri yang terdiri dari LPS (lipopolysaccharide). penelitianyang akan datangpada pembuatanantibodi
Dalam tubuh hewan/tuan nnnah, bakteri tersebut spesifik yang berguna bagi pembuatan reagen
berkembangbiak dan berlangsungdalaInuteruskarena diagnostik.
adanyaerythritol. Bakteri tersebutdapatmenyebardan
dapatmenulari manusiarnelalui susuperah.Urnumnya
penyakit brucellosis rnenjangkiti hewan (zoonoses) UCAPANTERIMA KASm
tetapi dapatjuga membalmyakankesehatanlnanusia-(91.
Ucapan terinla kasih kami tujukan pada
Pada Gambar 5 terlihat respon imwl pada hewan BALITVET, Bogor alas bantuannyaberupa antigen.
yang mendapat swltikan alltigen. Respon iInWl terdiri Tidak lupa terima kasih kami tujukan pada Sdr. Sri
dari 3 periode yaitu periode laten, periode produksi dan Utalni dan Sdr. Ode Irwanto yang telah membantu
periode reduksi (equilibrium). Memlnlt DUPLAN [10) terlaksallilllya penelitianini denganbaik.

327
RiSd/ah
Perternuan//rniahPeneliliandanPengernbangan
Ap/ikasi/SOIOp
danRadiasi,200;

DAFTARPUSTAKA SADI;S., UMAR, J. M. , HASmUAN, A. P. M. ,


daD INDRAWATMI, M., Pengaruh pakan
1 TURNI tl.999), Komunikast pribadi. sludge kelapa sawit iradiasi pada pembentukan
\
antibodi mencit, Majalah BAT AN XXIX no 3/4
2. SUBRONTO, IlmuPenyakit. Temak, GadjallMada Juli-Oktober (1996) 15.
University Press,1985.
8. MILSTEIN, C., Monoclonal antibodies, Scien
3. MILWARD, F. W., NICOLETrI, P., HOFFMAN" Ann.. :243 (4) (1980).
E., Effectivenessof varioustherapeuticregimens
for bovine brucellosis,Am. J. Vet. Res. 45 (9) 9. SONGER G., PatlIogenic Bacteriology, Virulence
;.(1984) 1825. factor and pathogenesis of Brucella, http:
Ilwww. microvet.arizona. edu/Collfses/MI C420/Ie
4. NIELSEN, K., and DUNCAN, l.R., Allllnal ctllfenotesl bruceila/brucella pathogen.html
Brucellosis, Animal DiseasesResearchInstitute 10/8/98 (1-2).
Agriculture CaIIada; Nepean, Ontario, CRC
Press, Boca Raton, Ann Arbor, Boston, (1990) 10. DUPLAN, J.F.,Manual on radiation haematology,
27. Technical Reports Series no. 123, Vienna,
(1971) 135.
5. WOODWARD, L.F., alld JASMAN, R. L.
Comparative efficacy of an experimental S45/20 ANONIM, Penyakit temak Brucellosis ancam
bacterin and a reduced dose of Strain 19 Vaccine Republika, 15 Februari 2000, ha115.
against bovine brucellosis, Am. J. Vet. Res. 44:
(1983)907. 12.FARDIAZ S., dan JENNIE B.S.L., Masalah
keamanan pangandalamhubungannyadengan
6. THOREL, J.I., and LARSON,. S.M., mikrobiologi veteneri, Mikrobiologi di
Radioilnmunassay and related tecl1hiques Indonesia,PerhimpunanMikrobiologi, Indonesia
(Methodology and Clinical Application), The (1983)307.
C. V. Mosby Company, Saint Louis (1978) 20.

~
f;'~
.":

~.
.~?.

'I;
C
"~
:!:!.
w
,.~
.i::
<::

~
1 2 3
Per!akuar:

Gambar Pengamatanjumlah sellekosit


Keterangan: 1. Kontrol
2. lInunisasi
3. lInunisasi dan iradiasi

328

7.
Risalah PertemtJan Ilmiah Penelilian dan Pengembangan ,4;JlikaSilsolop dan Radias~ ZOO 1

Gambar 2. Pengamatanjumlah sellirnfosit


Keterangan: I. Kontrol
2. lmunisasi
3. lmunisasi dan iradiasi

...""'
t;$j
:~~
c::
~
"0
(\1
.(;:

~
c;-.
00

1 2 3
Pariakuan

Gmnbar 3. Pengamatan berat badan hewan


Keterangan: I. Kontrol
2. ltnwlisasi
3. ltnunisasi dan iradiasi

329

~
RisalahPertemuanIlmiahPenelitiandan Pengembangan
AplikasiIs%p danRadias~
2001

~,
P
oE}2
'5
0
.D
"+::
c
\'$
"<i)
~
~
"0
...
0
CL

Gambar 4. Pengmnatan produksi antibodi


Keterangan: I. Kontrol
2. ImtlI1isasi
3. lmunisasi dan iradiasi

200

150
:a
0
.a
;0=-
c: 100
<0

-'-
i=
Q)

50

0
0 5 8 13 16 20 24 28 32
Hari

Gambar5. ResponimlUl
Keterangan: 0-5 llari periode laten
5-13 lwi periode produksi
13-26 hari periode reduksi/equi/ibrium
Ag penyuntikan antigen
T titer antibodi tertinggi

330
RisalahPertemuan Ilmiah Penelitian dan Pengembangan Aplikasi lsatop dan Radiasi. ,,(X) 1

Tabel Beberapapenyakityang dapatditularkanoleh hewantemak melaluiproduknya.


Jenis produk Penyakit

Daging (sapi,babi) : anthrax Q fever


Brucellosis salmonellosis
erysipeloid shigellosis
leptospirosis Staphi/ococcus
listeriosis tuberculosis
omitl1osis tularemia
pseudotuberculosis
Susu : aflatoxin salmonellosis
anthrax Staphilococcus
brucellosis Streptococcus
E. coli (EPEC) toxoplasmosis
encephalitis tuberculosis
leptospirosis typhoid & paratyphoid
Q fever fever
DagingwlggasdaDtelur : brucellosis salmonellosis
erysiploid Staphilococcus
infeksi paracolon Streptococcus
listeriosis toxoplasmosis
omitllosis tuberculosis
Dseudotuberculosis
Dikutip dari FARDIAZ S. dan JENNIE B.S.L. (1983).

Tabel2. Data statistik terhadapjumlah sel leukosit; sel limfosit, berat badan daD produksi
antibodi

Kelompok Selleukosit Sellimfosit Berat badaIl Produksiantibodi


(seVmm3) (%) -- (kg) (g/dl)
A 8,240:f: 1,62 69 ::!:0,71 1,44:f:O,14 2,34 :t 0,33
B 7,887:f: 1,07 69 ::!:0,71 1,53 :f:O,12 3,22 :to,88
c 8,120:f:2,39 69 :to,71 1,41:f:O,10 3,50 :to,71

331
Risalah Peltemuan Ilmiah Penelilian dan Pengembangan -'\OllKasi ISOlop dan Radias~ ZOO 1

DISKUSI

MARIALINA SUNARMANI

1. Apakah fungsi pactapembuatanantigenB. abortus? Bagaimanacara mengatasihewan yang telah


2. Metode apakall yang digunakanuntuk menentukan terjangkit penyakitBunce//etersebut? Disuntikan anti
jumlah antibodi ? bodi apa ? Berapa dosis yang tepat dan berapa kali
3. Apakah korelasi antibodi dan jUllllah sel leukosit periode suntik setiap hari/lninggu ? Kira-kira
yang dihasilkan, karena dari kelompok C (yang bagaimanadarnpak penelitian ini terhadapbasil yang
diimunisasi dan diiradiasi jumlah antibodinya diperoleh?
tertinggi, sedangkanjumlah leukositnya terendah
pada kelompok B (yang diimunisasi). Bagaimana SUHARNI SADI
pendapatSaudara?
Hewan yang sudah sakit seperti telah
sUHARNI SADI diterangkan selalu diobati karena bakteri berada di inti
set sifatnya, pengaruh ini bisa ternporer/perrnanen.
1. Penyuntikkan antigen (AG) pada hewan/kelinci Yang ternporer bisa sernbuh kernbali rnudah bisa
adalah sebagai stimulasi set-sel imun untuk bunting kernbali, hila yang permanen terns rnenerus
menimbulkan respon imun untuk menimbulkan abortusjika dernikian untuk susu sedikit hewan rnenjadi
A6/antibodi. kurus, tidak produktif bahkan sangat reaktif dan harus
2. Menentukanproduksi AG adalahdenganmemakai dibunuh. Yang disuntik bukan antibodi, tapi antigen
reagen ST albumin dan ST protein. Alat yang siap 6 X 10 8 Vrnol setiap 2 rninggu selarna 2 bulan.
dipakai adalah spektrofotometer. Total globulin Hasil ini sebagai tahap persiapan untuk pernbuatan
adalah basil dari pengurangantotal protein untuk reagen irnunogenik Kit RIA. KIT RIA standar kualitas
albUInin seperti diketahui total globulin antara lain antara lain sentitivitasnya.
19ci,19r,19A,19D, 19E75%adalah199antibodi.
3. KelompokB-Ieukositnya7.887sUm3
Kelompok C-Ieukositnya8.120sUm3
Pada kelompok C sesudall diimunisasi, hewan
diradiasi dengan dosis rendah 0,5 kGy jumlah
leukositdati 3 periode.
Imdiasi -stimulatl -resp imun priiner dipering-AB.

332

Anda mungkin juga menyukai