Anda di halaman 1dari 13

2.

1 DEFINISI MINERAL

Mineral adalah bahan anorganik, terbentuk secara alamiah, seragam


dengan komposisi kimia yang tetap pada batas volumenya, dan mempunyai
karakteristik struktur kristal yang tercermin dalam bentuk dan sifat fisiknya.

Saat ini telah dikenal lebih dari 2000 mineral. Sebagian merupakan mineral-
mineral utama yang dikelompokkan sebagai Mineral Pembentuk
Batuan. Mineral-mineral tersebut terutama mengandung unsur-unsur yang
menempati bagian terbesar di bumi, antara lain unsur Oksigen (O), Silikon (Si),
Aluminium (AL), Besi (Fe), Kalsium (Ca), Sodium (Na), Potasium (K) dan
Magnesium (Mg).

Mineral dapat dikenal dengan menguji sifat fisik umum yang dimilikinya.
Sebagai contoh, garam dapur halite (NaCl) dapat dengan mudah dirasakan.
Komposisi kimia seringkali tidak cukup untuk menentukan jenis mineral,
misalnya mineral grafit (graphite) dan intan (diamond) mempunyai satu
komposisi yang sama yaitu karbon (C). Mineral-mineral yang lain dapat terlihat
dari sifat fisik seperti bentuk kristal, sifat belahan atau warna, atau dengan
peralatan yang sederhana seperti pisau atau potongan gelas dengan mudah diuji
kekerasannya.

Mineral dapat dipelajari dengan seksama dengan memerikan dari bentuk


potongan (hand specimen) dari mineral, atau batuan dimana dia terdapat, dengan
menggunakan lensa pembesar (hand lens/loupe), dan mengujinya dengan alat
lain, seperti pisau, kawat baja, potongan gelas atau porselen dan cairan asam
(misalnya HCL). Mineral juga dipelajari lebih lanjut sifat fisik dan sifat
optiknya dalam bentuk preparat sayatan tipis (thin section) dengan ketebalan 0,03
mm, dibawah mikroskop polarisasi.

Tugas # 3 Krismin - Mineral Non Silikat 10


PEMBAHASAN
PENGERTIAN MINERAL NON SILIKAT

Mineral non silikat adalah kelompok mineral yang unsur pembentuknya bukan
dari silika. Secara garis besar hampir semua mempunyai komposisi kimia yang
sederhana ; berupa unsur, sulfida (bila unsur logam bersenyawa dengan sulfur),
atau oksida (bila unsur logam bersenyawa dengan oksigen). Native element
seperti tembaga, perak atau emas agak jarang terdapat. Sulfida kecuali Pirit, tidak
jarang ditemukan, tetapi hanya cukup berarti bila relatif terkonsentrasi dalam urat
(Vein) dengan cukup besar.

Berikut ini adalah contoh mineral non silikat:

Oxides : Hematite [Fe2O3], Magnetite [Fe3O4], Corrundum [Al2O3],


Chromite [FeCr2O4], Ilmenite [FeTiO3].
Sulfides : Galena [PbS], Sphalerite [ZnS], Pyrite [FeS2], Chalcopyrite
[CuFeS2],Bornite [Cu5FeS4], Cannabar [HgS].
Sulfates : Gypsum [CaSO4,2H2O], Anhydrite [CaSO4], Barite
[BaSO4].
Native Elements : Gold [Au], Cooper [Cu], Diamond [C], Sulfur [S], Graphite
[C],Silver [Ag], Platinum [Pt].

Halides : Halite [NaCl], Flourite [CaF2], Sylvite [KCl],

Kriolit (Na3AlF6).

Carbonates : Calcite [aCO3], Dolomite [CaMg (CO3)2], Malachite


[Cu2(OH)2CO3], Azurite [Cu3(OH)2(CO3)2.
Phospates : Apatite [Ca5(F,Cl,OH)PO4], Turquoise

[CuAl6(PO4)4(OH)8], Monasit (Ce,La,Y,Th)PO4

Hydroxides : Limonite [FeO(OH).nH2O], Bauxite [Al(OH)3.nH2O]

Tugas # 3 Krismin - Mineral Non Silikat 10


3.1 MINERAL SULFAT

Sulfat terdiri dari anion sulfat (SO42-). Mineral sulfat adalah kombinasi antara
logam dengan anion sulfat tersebut. Pembentukan mineral sulfat biasanya terjadi
pada daerah evaporitik (penguapan) yang tinggi kadar airnya, kemudian perlahan-
lahan menguap sehingga formasi sulfat dan halide berinteraksi.

Pada kelas sulfat termasuk juga mineral-mineral molibdat , kromat dan


tangstat. Dan sama seperti sulfat, mineral mineral tersebut juga terbentuk dari
kombinasi logam dengan anion-anionnya masing-masing.Contoh-contoh mineral
yang termasuk kedalam kelas ini adalah :

1. Gypsum

2. Celestine

3. Barite

4. Alabaster

5. Anhydrite

Di dalamnya terdapat mineral chromate , molybdate , selenate , sulfite , tellurate


serta mineral tungstate

Tugas # 3 Krismin - Mineral Non Silikat 10


Contoh Mineral Golongan Sulfat :

1. MINERAL GYPSUM [CaSO4,2H2O]

Gypsum adalah mineral yang memiliki sifat yang sangat menarik, mineral ini
memiliki kebiasan yang sangat unik,Gypsum banyak ditemukan sempurna dan
utuh tanpa ada kerusakan atau patah sedikitpun.

Gypsum biasanya ditemukan di dalam tanah liat sebagai kristal pelampung,


dimana gypsum sepenuhnya terbentuk tanpa melekat pada batu atau mineral
matriks.

Terbentuk dalam lingkungan sedimen, dan sering berselingan dengan


batugamping, serpih, batupasir, lempung dan garam batuan. Dapat pula ditemukan
dalam urat-urat metalik sebagai mineral geng.Lokasi di temukan di Indonesia
yakni di daerah Cirebon, Jawa Barat

2. BARITE [BaSO4]

Tugas # 3 Krismin - Mineral Non Silikat 10


Barite (BaSO4) mengandung campuran unsur Cr, Ca, Pb, dan Ra, yang
senyawanya mempunyai bentuk kristal yang sama. Pernyusun utama mineral ini
adalah barium (Ba). Menurut Doddy Setia Graha (1987:242) bahwa barit
memiliki karakteristik sebagai berikut: sistem kristal ortorombik; belahan
sempurna {001}; kekerasan 3 - 3,5; berat jenis 4,5; kilap kaca (vitreous); warna
putih atau bening; gores/cerat putih.

Unsur pengotor barit adalah besi oksida, lempung, dan unsur organik, yang
semuanya dapat memberikan beragam warna. Pada warna kristal barit murni
adalah putih atau abu-abu.Sebagian besar produksi barit dunia digunakan dalam
industri perminyakan. Sisanya digunakan sebagai bahan baku dalam industri
kimia barium, sebagai bahan pengisi dan pengembang (filler dan extender), dan
agregat semen. Lokasi di Indonesia: Cianjur (Jabar), Makassar (Sulsel)

Mineral ini di alam ditemukan sebagai mineral gang dalam urat-urat


hidrothermal, berasosiasi dengan bijih perak, tembaga, mangan, dan antimon.
Barit juga bisa ditemukan dalam urat-urat batugamping dengan kalsit dan dalam
batupasir dengan bijih tembaga.

Sedangkan menurut Direktorat Pertambangan (1969:133) bahwa barit


berbentuk butiran atau kristal; warna putih, kuning muda, biru, abu-abu, merah,
jingga, dan jingga gelap; karakteristik tembus cahaya hingga jernih.

Tugas # 3 Krismin - Mineral Non Silikat 10


Persebaran barit di Indonesia ditemukan di Pasirangin/Ciseuti (Provinsi Jawa
Barat) dan di Sermo/Wates (Daerah Istimewa Yogyakarta).

Kegunaan Barite:
Untuk bahan pembuatan cat, pewarna putih pada pabrik karet, lak, bahan baku
industri kimia, bahan poleh, tegel dalam suhu tinggi, dan untuk mengatur berat
jenis lumpur dalam industri minyak.

3.2 MINERAL HALIDA

Halida adalah kelompok mineral yang memiliki anion dasar halogen. Halogen
adalah kelompok khusus dari unsur-unsur yang biasanya memiliki muatan negatif
ketika tergabung dalam satu ikatan kimia. Halogen yang biasanya ditemukan di
alam adalah Fluorine, Chlorine, Iodine, dan Bromine.

Halida cenderung memiliki struktur yang rapi dan simetri yang baik. Mineral
halida memiliki cri khas lembut, terkadang transparan, umumnya tidak terlalu
padat, memiliki belahan yang baik, dan sering memiliki warna-warna cerah.

Kelompok ini dicirikan oleh adanya dominasi dari ion halogen elektronegatif
seperti:F-, Cl- , Br- dan I-.Pada umumnya memiliki berat jenis yang rendah ( <5 ).

Contoh-contoh mineral yang termasuk kedalam kelas ini adalah :

1. Flourite (CaF2)

2. Halite (NaCl)

3. Silvit (KCl)

4. Kriolit (Na3AlF6).

Contoh Mineral Golongan Halida :

1. FLOURITE (CaF2)

Tugas # 3 Krismin - Mineral Non Silikat 10


Fluorite terbentuk pada urat Hydrotermal pada suhu sedang sampai suhu
tinggi Pada fase Hypotermal pada suhu 300-500 C. Terdapat pada
pegmatit.berasosiasi dengan barite,kuarsa, zinc, timbal, topas, tourmalin,
cassiterit,dan apatit.

Sistem Cristal : Isometrik.


Warna : Sangat bervariasi, dapat tak-berwarna, kuning anggur,
hijau, biru kehijauan, biru lembayung, putih, abu-abu,
biru- langit,hitam kebiruan, atau coklat.
Goresan : Putih.
Belahan dan pecahan : {111} sempurna
Kekerasan :4
Berat jenis : 3,18

Genesis : Terbentuk melalui proses hidrotermal, dan dijumpai dalam


urat-urat, baik sebagi mineral utama maupun sebagai
mineral geng bersama mineral-mineral bijih metalik,
khususnya timbal dan perak.
Umumnya dalam dolomit dan batugamping ; dan dapat pula
terbentuk pada lingkungan batuan beku dan pegmatit.
Berasosiasi dengan beberapa mineral, antara lain kalsit,
dolomit, gipsum, selestit, barit, kuarsa, galena, sfalerit,
kasiterit, topas, turmalin, dan apatit.

Tugas # 3 Krismin - Mineral Non Silikat 10


2. HALITE (NaCl)

Halite dibentuk karena proses eksogen melalui pengeringan danau yang


mengandung garam atau tempat lain yang mengandung air garam atau terbentuk
dari hasil presipitasi air laut secara primer/langsumg dangan temperatur sekitar
100 C,juga merupakan hasil presipitasi pada endapan sedimen seperti lempug.

3. SYLVITE [KCl]

Tugas # 3 Krismin - Mineral Non Silikat 10


Silvit (KCl) merupakan mineral garam yang mempunyai struktur kristal
isometrik dengan kombinasi kubik atau oktahedron. Secara fisik mineral ini
berwarna transparan, putih atau merah; mempunyai belahan yang sempurna,
kekerasan 2, dan berat jenis 1,99.

Umumnya mineral ini berbentuk kristalkristal granular yang menunjukkan


bentuk kubik. Silvit mempunyai kesamaan proses pembentukan dan asosiasi
dengan garam halit (NaCl), tetapi lebih sedikit dijumpai.Mineral ini merupakan
sumber utama potasium, yang digunakan terutama untuk pupuk.
3.3 MINERAL PHOSPAT

Mineral fosfat merupakan satu-satunya bahan galian (diluar air) yang


mempunyai siklus. Unsur fosfor di alam diserap oleh makhluk hidup , senyawa
fosfat pada jaringan

makhluk hidup yang telah mati terurai kemudian terakumulasi dan terendapkan
dilautan. Proses terbentuknya endapan fosfat ada 3 macam yaitu:

1. FOSFAT PRIMER

Terbentuk dari pembekuan magma alkali yang bersusunan nefelin , syenit , dan
takhit serta mengandung mineral fosfat apatit , terutama fluor apatit.

2. FOSFAT SEDIMENTER ( MARIN )

Tugas # 3 Krismin - Mineral Non Silikat 10


Merupakan endapan fosfat sedimen yang terendapkan di laut dalam , pada
lingkungan alkali dan suasana tenang. Mineral fosfat yang terbentuk terutama
frankolit.

3. FOSFAT GUANO

Merupakan hasil akumulasi sekresi burung pemakan ikan dan kelelawar yang
terlarut dan bereaksi dengan batu gamping karena pengaruh air hujan dan air
tanah. Berdasarkan tempatnya endapan fosfat guano terdiri dari endapan
permukaan , bawah permukaan , dan gua.

Fosfat merupakan unsur dalam suatu batuan beku (apatit) atau sedimen dengan
kandungan fosfor ekonomis. Biasanya kandungan fosfor dinyatakan sebagai Bone
Phospate of Lime (BPL) atau Triphospate of Lime (TPL) atau berdasarkan
kandungan P2O5. Kadang-kadang endapan fosfat berasosiasi dengan batuan beku
alkali kompleks , terutama karbonit kompleks dan sienit.

Contoh Mineral Phospat adalah:

1. APATITE [Ca5[FI(PO4)3]
Mineral Apatit

Kegunaan : Apatit banyak dipertambangkan untuk pembuatan pupuk yang


mengandung phospor.

Genesa : Apatite terbentuk pada lingkungan batuan beku, batuan ini terbentuk
karena proses pembekuan magma yang bersifat cepat.

Persebaran : Propinsi Aceh, Jawa Barat, Kalimantan, dan Irian Jaya.


Tugas # 3 Krismin - Mineral Non Silikat 10
Sifat Fisik : Mineral ini relatif berwarna transparan namun pada beberapa tempat
mineral ini berwarna agak putih; kekerasan 5 skala mohs; cerat
putih; pecahan uneven/irrengular dan conchoidal ; densitas 3.1
3.25 g/cm3; kilap kaca, dapat ditembus oleh cahaya.

Sifat Kimia : Komposisi kimia yang terkandung dalam apatit adalah Ca, F, O, P;

anggota dari mineral Apatite; mengandung fosfat; rumus kimia


Ca5[FI(PO4)3].

Sifat Optik : Sifat optik pada mineral ini ditunjukkan dengan sistem kristal

hexagonal, termasuk dalam kelas dipyramidal, tampak adanya


pleokroisme, optik ( = 1.570, = 1.575, = 1.614).

Lingkungan Pembentukan : Terbentuk pada daerah vulkanisme sebagai mineral


aksesori di dalam batuan beku yang terbentuk.

2. MONASIT(Ce,La,Y,Th)PO4

Tempat ditemukan : Bangka Belitung

Sistem Kristal : Monoklin

Warna : Kekuningan , coklat kemerahan sampai coklat.

Goresan : Hampir putih

Kilap : Non logam

Tugas # 3 Krismin - Mineral Non Silikat 10


Belahan dan pecahan : Jelas & choncoidal

Kekerasan : 5 5,5 Skala Mohs

Berat Jenis : 4,6 5,4 gr/cm3

Genesa : Terbentuk pada lingkungan batuan beku yaitu

Sebagai mineral asesori pada granit dan sienit.

Pada lingkungan pegmatite,dan sebagai mineral

rombakan berbentuk pasir dalam lingkungan

sedimen. Berasosiasi dengan zircon , xenotim ,

magnetit , apatit, ilmenit , rutil , dan kolumbit.

Kegunaan : Sumber torium dan torium oksida.

DAFTAR PUSTAKA

Tugas # 3 Krismin - Mineral Non Silikat 10


http://arjunacandra.blogspot.com/2014/06/mineral-non-silika.html

Diakses pada tanggal 05 Desember 2014 Pukul 05.00 WIB

http://jojogeos.blogspot.com/2012/12/mineral-silika-dan-non-silika.html

Diakses pada tanggal 05 Desember 2014 Pukul 07.30 WIB

http://arjunacandra.blogspot.com/2014/06/mineral-non-silika.html

Diakses pada tanggal 07 Desember 2014 Pukul 08.14 WIB

http://wwwnuansamasel.blogspot.com/2011/03/mineral-barit-baso4.html

Diakses pada tanggal 07 Desember 2014 Pukul 10.45 WIB

http://yusufprdpt.blogspot.com/2013/11/6-golongan-mineral-phospat.html

Diakses pada tanggal 07 Desember 2014 Pukul 12.06

http://adnorthya.blogspot.com/2012/05/mineral-fluorit.html

Diakses pada tanggal 08 Desember 2014 Pukul 04.00

Tugas # 3 Krismin - Mineral Non Silikat 10

Anda mungkin juga menyukai