NIM : 1305106010004
Mata Kuliah : Bangunan Pengendali Erosi
(Tugas Paper)
1. Guludan
Teras guludan adalah suatu teras yang membentuk guludan yang dibuat
melintang lereng dan biasanya dibuat pada lahan dengan kemiringan lereng 10
landai sehingga dapat menampung sedimen hasil erosi. Saluran tersebut juga
berfungsi untuk mengalirkan aliran permukaan dari bidang olah menuju saluran
pembuang air. Kemiringan dasar saluran 0,1%. Teras guludan hanya dibuat pada
tanah yang bertekstur lepas dan permeabilitas tinggi. Jarak antar teras guludan 10
meter tapipada tahap berikutnya di antara guludan dibuat guludan lain sebanyak 3
1
2
dan selokan / saluran air yang dibuat sejajar kontur, dimana bidang olah tidak
diubah dari kelerengan permukaan asli. Di antara dua guludan besar dibuat satu
atau beberapa guludan kecil. Teras ini dilengkapi dengan SPA sebagai pengumpul
2. dalam baris 5 m dan jarak antar baris rata-rata 10 m (sama dengan jarak antara
dua guludan).
3. Pembuatan selokan teras dilakukan dengan menggali tanah mengikuti arah
larikan patok.Ukuran selokan teras: dalam 30 cm, lebar bawah 20 cm, dan
cm,lebar bawah 50 cm dan tinggi 30 cm. Guludan dan selokan dibuat tegak
lurus garis kontur. Pembuatan teras dimulai dari bagian atas lereng.
5. Tananaman tanaman penguat teras pada guludan, dapat berupa jenis kayu- kayuan
yang ditanam dengan jarak 50 cm bila menggunakan stek / stump, atau ditabur
jenis rumput.
Fungsi guludan adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengurangi persaingan makanan antara tanaman utama dengan gulma
olah, guludan, dan saluran air yang mengikuti kontur serta dapat pula dilengkapi
lereng dengan jalan penggalian dan pengurugan tanah melintang lereng. Tujuan
pembuatan teras adalah untuk mengurangi kecepatan aliran permukaan ( run off)
2006).
2.1. Teras Datar
Teras datar atau teras sawah (level terrace) adalah bangunan konservasi
tanah berupa tanggul sejajar kontur, dengan kelerengan lahan tidak lebih dari 3 %
pembasahan tanah, yaitu dengan pembuatan selokan menurut garis kontur. Tanah
galian ditimbun di tepi luar sehingga air dapat tertahan dan terkumpul. Di atas
luar
2. Teras dibuat sejajar dengan garis kontur
3. Lebar guludan atas 0,37 0,5 m, lebar dasar guludan bawah menyesuaikan
kemiringan guludan
4. Jarak tepi bawah saluran dibawah guludan terhadap tengah guludan 2,53,5
m, sedang jarak tepi atas saluran di atas guludan terhadap tengah guludan
3-6 m.
bidang olah miring ke belakang (reverse back slope) dan dilengkapi dengan
pada interval yang sesuai. Bangunan ini dilengkapi dengan saluran pembuangan
air (SPA) dan ditanami dengan rumput untuk penguat teras. Jenis teras bangku ada
meratakan tanah di bagian bawah sehingga terjadi suatu deretan bentuk tangga
atau bangku. Teras jenis ini dapat datar atau miring ke dalam. Teras bangku yang
dengan tujuan agar air yang tidak segera terinfiltrasi tidak mengalir ke luar
melalui talud. Teras bangku sulit dipakai pada usaha pertanian yang menggunakan
mesin-mesin pertanian yang besar dan memerlukan tenaga dan modal yang besar
bangku adalah:
(a) Memasang patok induk di sepanjang calon tempat saluran pembuangan air,
dengan kode 1, 2, 3, dst sebagai batas galian dan timbunan tanah. Jarak antara 2
patok yang berdekatan sama dengan lebar bidang olah teras yang direncanakan,
jarak ini ditentukan oleh kemiringan lereng (Lihat tabel 1). Pemasangan dimulai
kontur di kanan kiri patok induk kode 1 dengan kode 2a, 2b, 2c, dst untuk patok
induk 2 dan seterusnya. Jarak antara patok pembantu 5 meter Deretan patok
pembantu merupakan garis batas galian dan batas timbunan tanah. Untuk
(c) Memasang patok as (pusat) di antara 2 baris patok pembantu. Ukuran patok as
lebih kecil dari patok pembantu. Jarak antar patok as pada deretan yang sama 5
meter.
(b) Memasang patok pembantu dengan kode 1a, 1b, 1c, dst berderet menurut garis
kontur di kanan kiri patok induk kode 1 dengan kode 2a, 2b, 2c, dst untuk patok
dan pola tanamnya. Rasio tampingan teras atas dengan lereng adalah 1:0,5 dan
rasio tampingan bawah dengan lereng adalah 1:1 0,5. Penyesuaian harus
dilakukan tergantung dari tipe tanah dan apakah tampingan akan ditanami rumput
atau akan ditutup dengan batu. Tampingan teras bangku miring ke luar harus
ditutup rumput secara rapat dan merata. Interval tegak (VI) ditentukan dengan
Rumus Hillman :
VI = 8.s + 60 cm untuk tanah peka terhadap erosi, dan
VI = 10.s + 60 cm untuk tanah kurang peka terhadap erosi.
Dimana : VI = vertical interval (cm)
s = kemiringan lereng (%)
Selanjutnya dilakukan pembuatan bangunan teras dengan cara:
(a) Membuat arah teras dengan menggali tanah sepanjang larikan patok
pembantu,
(b) Memisahkan lapisan tanah atas yang subur dengan mengeruk dan
pembantu sebelah atas sampai kepada deretan patok as, dengan bentuk
kembali secara merata di atas bidang olah yang telah terbentuk, (f) pada ujung
teras bagian luar (bibir teras)dibuat guludan setinggi 20 cm dan lebar 20 cm.
Di bagian dalam teras dibuat selokan selebar 20 cm dan dalam 10 cm. Dasar
selokan teras harus lebih tinggi 50 cm dari tinggi dasar saluran pembuangan
air,
10
(g) Talud teras dibuat dengan kemiringan 2:1 atau 1:1 tergantung pada kondisi
tanah. Talud bagian atas (bagian urugan) ditanami rumput makanan ternak
tanaman utama,
(e) Tanaman penguat teras dapat menjadi sumber pakan ternak, bahan organik
meter, lebar 25 50 cm dan dalam 20 30 cm, (b) rorak dapat diisi dengan mulsa
slot untuk mengurangi sedimentasi dan meningkatkan kesuburan tanah, (c)
pembuatan rorak mengakibatkan pengurangan lahan sebesar 3 10 %, (d) rorak
buntu dapat dibuat pada bagian lereng atas tanaman, (e) sedimen yang tertampung
dalam rorak buntu dapat digunakan untuk membumbun tanaman.
DAFTAR PUSATAKA
Yogyakarta
Grafindo. Jakarta