Anda di halaman 1dari 18

GAS MULIA DAN HALOGEN

A. GAS MULIA

Unsur gas mulia adalah unsur-unsur yang terdapat pada golongan VIII A sistem periodik, yaitu
helium (He), neon (Ne), argon (Ar), kripton (Kr), ksenon (Xe) dan radon (Rn). Kelompok ini
disebut gas mulia karena sifatnya yang sukar bereaksi. Unsur-unsur gas mulia, kecuali helium
mengandung delapan elektron di kulit terluar, sehingga bersifat stabil. Kestabilan gas-gas mulia
ini sempat membuat para ahli kimia yakin bahwa gas mulia benar-benar tidak dapat dan tidak
mungkin membentuk senyawa, dan itulah sebabnya sering dinamai gas-gas lembam (inert gases)

1. Sifat-sifat gas mulia

Unsur-unsur gas mulia merupakan gas yang tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau. Gas
mulia adalah satu-satunya kelompok gas yang partikel-partikelnya berwujud atom tunggal
(monoatomik).

Argon, kripton dan xenon sedikit larut dalam air, sebab atom-atom gas mulia ini dapat
terperangkap dalam rongga-rongga kisi molekul air. Struktur semacam ini disebut klatrat

Beberapa data tentang gas mulia dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

No Sifat-sifat He Ne Ar Kr Xe Rn

1 Massa atom 4 20 40 84 131 222

2 Jari-jari atom (pikometer) 93 113 154 169 190 225

3 Energi ionisasi (Kj/mol) 2640 2080 1520 1350 1170 1040

4 Kerapatan (Kg/m3) 0,18 0,90 1,80 3,75 3,80 10,00

5 Titik didih (0C) -269 -246 -186 -153 -108 -62


6 Titik leleh/beku (0C) -272 -249 -189 -157 -112 -71

Dari tabel di atas dapat disimpulkan

1. Gas-gas mulia memiliki harga energi ionisasi yang besar, bahkan terbesar dalam masing-
masing deret seperiode. Hal ini sesuai dengan kestabilan struktur elektron gas-gas mulia yang
sangat sukar membentuk senyawa

2. Dari atas ke bawah energi ionisasi mengalami penurunan, hal ini dapat menerangkan
mengapa gas-gas mulia yang letaknya lebih bawah mempunyai kemungkinan yang lebih besar
untuk membentuk senyawa.

3. Makin ke bawah letaknya, gas mulia memiliki harga kerapatan, titik didih dan titik leleh
yang makin besar. Hal ini sesuai dengan konsep ikatan, bahwa gaya tarik Van Der Walls antar
partikel akan bertambah besar apabila jumlah elektron peratom bertambah.

2. Gas mulia di alam

Gas-gas mulia terdapat di atmosfer dalam jumlah yang relatuf sedikit. Sebagaimana kita ketahui,
atmosfer kita didominasi oleh gas-gas nitrogen (N2) dan oksigen (O2) yang masing-masing
meliputi 78% dan 21% volume udara.

Kandungan Gas-Gas Mulia dalam Udara

No Gas mulia Persentase volume udara

1 Helium 5,24 x 104

2 Neon 1,82 x 103

3 Argon 0,934

4 Kripton 1,14 x 104

5 Xenon 8,70 x 106

6 Radon 6 x 1014
Dari tabel di atas, nampak jelas bahwa gas mulia yang paling banyak dijumpai di atmosfer
adalah argon, menduduki peringkat ke 3 setelah nitrogen dan oksigen. Akan tetapi, gas mulia
yang paling banyak terdapat di alam semesta adalah helium. Unsur helium bersama-sama dengan
unsur hidrogen merupakan komponen utama dari matahari dan bintang-bintang.

Semua gas mulia kecuali radon, dapat diperoleh dengan cara mencairkan udara, kemudian
komponen-komponen udara cair ini dipisahkan dengan destilasi bertingkat. Hal ini
dimungkinkan sebab gas mulia memiliki titik didih yang berbeda-beda.

Argon dapat diperoleh dengan memanaskan udara dan kalsium karbida (CaC2). Nitrogen dan
oksigen di udara akan diikat oleh CaC2, sehingga pada udara kita memperoleh argon.

CaC2 + N2 CaCN2 + C

2CaC2 + O2 CaO + 4C

Helium dapat dijumpai dalam kadar yang cukup tinggi pada beberapa sumber gas alam, sebagai
hasil peluruhan bahan-bahan radioaktif. Adapun radon hanya diperoleh dari peluruhan radioaktif
unsur radium berdasarkan reaksi inti berikut :

226 222 4

88 Ra 86 Rn + 2He

3. Kegunaan gas mulia

1. Helium

Helium digunakan sebagai pengisi balon meteorologi maupun kapal balon karena gas ini
mempunyai rapatan yang paling rendah setelah hidrogen dan tidak dapat terbakar. Dalam jumlah
besar helium digunakan untuk membuat atmosfer inert, untuk berbagai proses yang terganggu
oleh udara misalnya pada pengelasan. Campuran 80% helium dengan 20% oksigen digunakan
untuk mennggantikan udara untuk pernafasan penyelam dan orang lain yang bekerja di bawah
tekanan tinggi.

2. Neon
Neon digunakan untuk membuat lampu-lampu reklame yang memberi warna merah. Neon cair
juga digunakan sebagai pendingin untuk menciptakan suhu rendah, juga digunakan untuk
membuat indikator tegangan tinggi, penangkal petir dan tabung-tabung televisi.

3. Argon

Argon dapat digunakan sebagai pengganti helium untuk menciptakan atmosfer inert. Juga
digunakan untuk pengisi lampu pijar karena tidak bereaksi dengan kawat wolfram yang panas
sampai putih, tidak seperti nitrogen atau oksigen

4. Kripton

Kripton digunakan bersama-sama dengan argon untuk pengisi lampu fluoresensi (lampu tabung).
Juga untuk lampu kilat fotografi berkecepatan tinggi. Salah satu spektrumnya digunakan sebagai
standar panjang untuk meter.

5. Xenon

Xenon digunakan dalam pembuatan tabung elektron. Juga digunakan dalam bidang atom dalam
ruang gelembung.

B. HALOGEN

Golongan halogen meliputoi flourin (F), klorin (Cl), bromin (Br), iodin (I) dan astatin (At).
Nama halogen berasal dari bahasa Yunani yang artinya pembentuk garam. Dinamakan
demikian karena unsur-unsur tersebut dapat bereaksi dengan logam membentuk garam. Misalnya
klorin bereaksi dengan natrium membentuk natrium klorida (NaCl), yaitu garam dapur. Dalam
sistem periodik, unsur halogen terdapat pada golongan VII A, mempunyai 7 elektron valensi
pada subkulit ns2np5. Konfigurai elektron yang demikian membuat unsur-unsur halogen sangat
reaktif. Halogen cenderung menyerap satu elektron membentuk ion bermuatan negatif satu.

1. Kelimpahan unsur halogen di alam

Pada umumnya halogen di alam dijumpai dalam bentuk senyawa halida. Flourin ditemukan
dalam mineral-mineral pada kulit bumi : Flourspar (CaF2) dan kriolit (Na3AlF6). Klorin, bromin
dan iodin terkandung pada air laut dalam bentuk garam-garam halida dari natrium, magnesium,
kalium dan kalsium. Garam halida yang paling banyak adalah NaCl, meliputi 2,8% berat air laut.
Jika ditinjau dari harga kemolaran, banyaknya ion halida pada air laut : 0,53 M Cl, 8 x 104 M
Br, 5 x 107 M I.

Di daerah Chili, Amerika serikat, iodin ditemukan dalam jumlah berlimpah sebagai garam
natrium iodat (NaIO3). Beberapa sumber air di negara kita ternyata mengandung natrium iodida
(NaI) dalam kadar yang cukup tinggi, misalnya di Watudakon (Mojokerto). Beberapa jenis lumut
dan ganggang laut mengandung senyawa iodin. Unsur astatin tidak dijumpai di alam, sebab
bersifat radioaktif.
Ion halida dalam tubuh manusia

Ion klorida merupakan anion terbanyak yang dikandung oleh plasma darah, cairan tubuh, air
susu, air mata, air ludah dan cairan eksresi. Juga getah lambung mengandung 0,37% HCl untuk
membantu pencernaan makanan.

Ion iodida dikandung oleh kelenjar tiroid dan merupakan komponen yang diperlukan untuk
membuat hormon tiroksin C15H11O4NI4). Ion flourida diperlukan untuk mencegah kerusakan gigi,
sebab F merupakan komponen pembuat bahan perekat Fluoroapatit [Ca5(PO4)3F)] yang tedapat
pada lapisan email gigi kita.

2. Sifat-sifat halogen

Sifat fisik

Sifat fisik unsur halogen dapat dilihat pada tabel di bawah ini

Sifat-sifat fisik halogen

Sifat-sifat
Flourin Klorin Bromin Iodin Astatin

Jari-jari atom (ppm)


133 180 195 215

Jari-jari kovalen
71 99 114 133 145

Energi ionisasi (KJ/mol)


1680 1250 1140 1008 912

Keelektronegatifan
4 3 2,8 2,5 2,2

Afinitas elektron (KJ/mol)


-328 -349 -325 -295 -270

Kerapatan (Kg/m3)
1696 3214 3110 49630

Titik leleh(0C)
-220 -10 7,2 114
Titik didih(0C)
-180 -35 59 184 337

Potensial reduksi
+2,87 +1,36 +1,065 +0,535

Sifat kimia

Kereaktifan unsur non logam dapat dikaitkan dengan kemampuan menarik elekrtron membentuk
ion negatif, semakin negatif nilai afinitas elektron menunjukkan semakin besar kecenderungan
menarik elektron, berarti kereaktifan bertambah. Kereaktifan halogen menurun dari flourin ke
iodin.

Reaksi dengan logam

Halogen bereaksi dengan kebanyakan logam

Contoh :

2Al + 3 Br2 2 AlBr3

2Fe + 3 Cl2 2 FeCl3

Cu + F2 CuF2

Reaksi dengan hidrogen

Semua halogen bereaksi dengan hidrogen membentuk hidrogen halide (HX)

H2 + X2 2HX

Reaksi dengan nonlogam dan metaloid tertentu. Contoh

Si + 2X2 SiX4

2B + 3X2 2BX3

P4 + 6X2 4PX3

P4 + 10X2 4PX5

Reaksi dengan hidrokarbon (reaksi subsitusi)

Contoh
CH4 + Cl2 CHCl3 + HCl

Flourin bereaksi hebat, tetapi iodin tidak bereaksi

Reaksi dengan air

Flourin bereaksi hebat dengan air mebentuk HF dan membebaskan oksigen

F2 + H2O 2HF + O2

Halogen lainnya mengalami reaksi disproporsionasi dalam air menurut kesetimbangan berikut

X2 + H2O HX + HXO

Reaksi dengan basa

Klorin, bromin dan iodin mengalami reaksi disproporsionasi

Contoh : Cl2(g) + 2NaOH(aq) NaCL(aq) + NaClO(aq) + H2O(l)

Reaksi antar halogen, reaksinya secara umum dapat dinyatakan sebagai berikut:

X2 + nY2 2XYn

Y = halogen yang lebih elektronegatif

n = 1,3,5 dan 7

Daya oksidasi halogen

Oleh karena unsur halogen mudah menangkap elektron (mengalami reduksi) maka unsur halogen
merupakan zat pengoksidasi (oksidator) yang kuat. Daya oksidasi halogen meningkat dengan
berkurangnya nomor atom. Itulah sebabnya suatu unsur halogen dapat mengoksidasi halogen lain
di bawahnya, tetrapi tidak mampu mengoksidasi halogen yang di atasnya.

Contoh : F2 +2 Cl 2F + Cl2

Br2 + 2I I2 + 2Br

Halogen dalam senyawa memiliki bilangan oksidasi -1, +1, +3, +5 dan +7. oleh karena
keelektronegatifan unsuir halogen sangat besar, maka pada umumnya halogen dalam senyawa
memiliki bilangan oksidasi -1. bilangan oksidasi positif hanya akan dimiliki halogen apabila ia
berikatan dengan atom yang lebih elektronegatif, misalnya oksuigen atau halogen lain yang
letaknya lebih atas dalam sistem periodik.
Klorin, bromin dan iodin dapat membentuk senyawa-senyawa oksihalogen. Flourin tidak dapat
membentuk senyawa oksihalogen sebab keelektronegatifan flourin lebih besar daripada oksigen.

Berdasarkan jumlah atom oksigennya, asam oksihalogen mempunyai nama sebagai berikut.
misal :

No Rumus molekul Bilangan oksidasi Nama


1 HClO +1 Asam hipoklorit
2 HClO2 +3 Asam klorit
3 HClO3 +5 Asam klorat
4 HClO4 +7 Asam perkl

kekuatan asam oksihalogen dapat ditentukan dengan melihat jumlah unsur oksigen yang terikat
pada asam oksihalogen tersebut. Semakin besar jumlah atom oksigennya, semakin kuat pula
asamnya. Untuk jumlah atom oksigen yang sama, asam oksiklorin lebih kuat daripada asam
oksibromin dan asam oksibromin lebih kuat daripada asam oksiiodin. Jadi asam perklorat
(HClO4) adalah asam oksihalogen yang paling kuat, bahkan merupakan asam paling kuat di
semua asam yang dikenal.

3. Kegunaan halogen dan senyawanya

Flourin

1. Gas flourin (F2) terutama digunakan dalam proses pengolahan isotop uranium -235 dari
isotop uranium-238 melalui difusi gas

2. Asam flourida (HF), yang dapat bereaksi dengan gelas, sehingga sering digunakan untuk
mengukir (mengetra) gelas

CaSIO3(s) + 8 Hf(aq) H2SiF6(aq) + CaF2(s) + 3 H2O

3. Natrium heksa flourosilikat (Na2SiF6), bahan yang dicampurkan pada pasta gigi agar gigi
menjadi kuat

4. NaF, zat yang digunakan untuk mengawetkan kayu dari gangguan serangga

5. SF6, sutau gas yang digunakan sebagai insulator

6. Kriolit (Na3AlF6), bahan yang digunakan sebagai pelarut dalam pengolahan logam Al
secara elektrolisis.

7. Freon-12 (CF2Cl2), senyawa yang dipakai sebagai zat pendingin pada kulkas dan AC, serta
sebagai zat pendorong pada kosmetika aerosol (spray)

8. Teflon, suatu jenis plastik tahan pans yang banyak digunakan pada peralatan mesin
Klorin

1. Gas Cl2 mempunyai sifat desinfektan, sehingga sering dialirkan pada air kolam renang
untuk memusnahkan kuman-kuman berbahaya.

2. Gas Cl2 dapat menarik timah dari kaleng bekas, membentuk SnCl4 kemudian direduksi
menjadi timah murni

3. HCl, digunakan untuk membersihkan permukaan logam serta untuk mengekstraksi logam-
logam tertentu dari bijihnya.

4. NaCl, dipaki sebagi garam dapur dan sebagi bahan baku pada berbagai jenis industri kimia

5. KCl sebagai pupuk tanaman

6. NH4Cl, elektrolit pengisi batu baterai

7. NaClO, mengoksidasi zat warna sehingga digunakan sebagai zat pengelantang untuk kain
dan kertas

8. Kalium kloart, bahan pembuat mercon dan korek api

9. Seng klorida (ZnCl2), bahan pematri (solder)

10. Kalsium hipoklorit (CaCOCl)2 disingkat kaporit, pemusnah kuman pada air ledeng

Bromin

1. NaBr, zat sedutif atau obat penenang saraf

2. AgBr, yang disuspensikan dalam gelatin untuk dipakai sebagai film fotografi

3. Metal bromida (CH3Br), suatu bahan campuran zat pemadam kebakaran

4. Etilen dibromida (C2H4Br2), yang sering ditambahkan pada bensin, agar senyawa Pb dalam
bensin diubah menjadi PbBr2, sehingga logam pb tidak mengendap dalam silinder

Iodin

1. Larutan I2 dalam alkohol yang disebut sebagai tingtur yodium, obat luka agar tidak terkena
infeksi

2. Kalium iodat (KIO3) yang ditambahkan pada garam dapur, agar tubuh kita memperoleh
iodin

3. Perak iodida (AgI), digunakan dalam film fotografi


Cara Pembuatan Unsur-Unsur Halogen

A. Pembuatan Dalam Industri

1. Flour (F2)

Flourin diperoleh melalui metode Moisson yaitu proses elektrolisis garam kalium hydrogen
flourida (KHF2) dilarutkan dalam HF cair, ditambahkan LiF 3% untuk menurunkan suhu sampai
100oC. Elektrolisis dilaksanakan dalam wadah baja dengan katode baja dan anode karbon.
Campuran tersebut tidak boleh mengandung air karena F2 yang terbentuk akan menoksidasinya.
elektrolisis
2 HF(l) H2 (g) + F2 (g)

Katode (baja) : 2H+ (aq) + 2e H2(g)

Anode (karbon) : 2F(aq) F2(g) + 2e

2. Klor (Cl2)

Proses Downs yaitu elektrolisis leburan NaCl (NaCl cair). Sebelum dicairkan, NaCl
dicampurkan dahulu dengan sedikit NaF agar titik lebur turun dari 800oC menjadi 600oC.

Katode : Na+ 2e Na

Anode : 2Cl Cl2 + 2e

Untuk mencegah kontak (reaksi) antara logam Na dan Cl2 yang tebentuk, digunakan diafragma
lapis dan besi tipis.

Proses Gibbs (proses klor-alkali) yaitu elektrolisis larutan NaCl.

Anoda: karbon, katoda: baja berpori, dan dinding pemisah diafragma dari asbes. Disebut sel
Nelson.
2 NaCl 2 Na+ + 2 Cl-

Kat (baja berpori) : 2H2O(l) + 2e 2OH(aq) + H2(g)

Anoda (karbon) : 2Cl(aq) Cl2(g) + 2e +

2 NaCl + 2H2O 2 NaOH + H2 + Cl2(g)

Proses Deacon

Oksidasi gas HCl yang mengandung udara dengan menggunakan katalis tembaga.

Reaksi :4HCl (aq) + O2(g) 2H2O(aq)+ 4Cl(g)

Berlangsung pada suhu 430oC dan tekanan 200 atm. Hasil reaksinya tercampur 44% N2.

3. Brom (Br2)

Dalam proses industri, bromine dibuat dengan cara mengalirkan gas klorin ke dalam
larutan bromide.

Reaksi : Cl2(g) + 2Br (aq) Br2(aq) + 2Cl(g)

Dalam ekstra KCl dan MgCl2 dari carnalite terdapat MgBr2 0,2%

MgBr2 + Cl2 MgCl2 + Br2

Air laut diasamakan dengan H2SO4 encer dan direaksikan dengan klor, penambahan asam
dilakukan agar tidak terjadi hidrolisis. Dengan penghembusan udara diperoleh volume yang
cukup besar yang mengandung brom kemudian dicampur dengan SO2 dan uap air.

SO2 + Br2 + H2O 2 HBr + H2SO4

Kemudian direaksikan dengan Cl2

2 HBr + Cl2 2 HCl + Br2

Penyulingan dengan KBr dapat menghilangkan klor dan dengan penambahan KOH dapat
menghilangkan I2.

Cl2 + 2 KBr 2 KCl + Br2

I2 + OH I + OI + H2O
Air laut mengandung ion bromida (Br) dengan kadar 8 x 10-4.dalam 1 liter air laut dapat
diperoleh 3 kilogram bromin (Br2). Campuran udara dan gas Cl2 dialirkan melalui air laut. Cl2
akan mengoksidasi Br- menjadi Br. Udara mendesak Br2 untuk keluar dari larutan.

2Br(aq) + Cl2(g) Br2(l) + 2 Cl (aq)

Br2 dalam air dapat mengalami hidrolisis sesuai reaksi.

Br2(aq) + H2O(aq) 2 H+(aq) + Br-(g) + BrO-(aq)

Untuk mencegah hidrolisis, kesetimbangan akan digeser ke kiri dengan penambahan H+

Dibuat dari air laut atau air yang mengandung garam-garan bromida. Pada pH 3,5. Br2
yang terbentuk diserap oleh larutan Na2CO3 sehingga dihasilkan campuran NaBr dan NaBrO3.
jika diasamkan dan didestilasi akan didapat Br2 yang larut dalam air

5 HBr(aq)+HBrO3(aq) 3Br2(g)+3H2O(l)

4. Yod (I2)

a) Garam chili mengandung NaIO3 0,2 %

Setelah mengkristalkan NaNO3, filtrat yang mengandung IO3 di tambah NaHSO3 lalu di
asamkan.

2NaIO3(s) + 5NaHSO3(aq) 3NaHSO4(aq) + 2Na2SO4(s) + H2O(aq) + I2(g)

atau

2IO3 + 5HSO3 5SO42- + 3H+ + H2O +I2

Endapan I2 yang terbentuk disaring dan dimurnikan dengan cara sublimasi.

b) Dari lumut laut dengan cara dikeringkan dan dibakar, selanjutnya diekstraksi dengan air.
Larutan yang mengandung iodida ini akan menghasilkan yod, bila ditambah asam sulfat dan
mangan dioksida serta didestilasi.

B. Pembuatan Dalam Skala Laboratorium

Di laboratorium, zat-zat kimia dibuat dalam jumlah seperlunya yang biasanya digunakan untuk
eksperimen/praktikum dengan cara yang cepat dan alat yang sederhana. Klorin, bromin, dan
iodine dapat dihasilkan dari oksidasi terhadap senyawa halida dengan oksidator MnO2 atau
KMnO2 dalam lingkungan asam. Senyawa halide dicampurkan dengan MnO2 atau KMnO2
ditambahkan H2SO4 pekat, kemudian dipanaskan. Reaksi yang berlangsung secara umum :

2X + MnO2 + 4H+ X2 + Mn2+ + 2H2O

10X + 2MnO4 + 16H+ 5X2 + 2Mn2+ + 8H2O

1. Flour

Senyawa HF dapat dibuat juga di laboratorium dengan mereaksikan garam halide (NaF) dengan
asam sulfat pekat dan dipanaskan sesuai dengan persamaan reaksiberikut :

2NaF + H2SO4 Na2SO4 + 2HF

2. Klorin

Senyawa klorin juga dapat dibuat dalam skala laboratorium dengan cara :

Proses Weldon

Dengan memanaskan campuran MnO2, H2SO4, dan NaCl

MnO2(s) + 2H2SO4(aq) + 2 NaCl(s) Na2SO4(aq) + MnSO4(aq) + 2H2O(aq) + Cl2(g)

Mereaksikan CaOCl2 dan H2SO4

CaOCl2(aq) + H2SO4(aq) CaSO4(aq) + H2O(aq) + Cl2(g)

Mereaksikan KMnO4 dan HCl

KMnO4(s) + HCl(aq) 2KCl(aq) + MnCl2(aq) + 8H2O(aq) + 5Cl2(g)

Proses untuk medapatkan unsur klorin adalah melalui elektrolisis larutan natrium klorida
pekat(br in e) akan menghasilkan Cl2 pada anode dan H2 serta OH pada katode.

Anoda : 2 Cl Cl + 2 e

Katoda : 2 H2O + 2 e H2 + OH +

2 Cl + 2 H2O Cl2 + H2 + 2 OH
Senyawa HCl dapat dibuat juga di laboratorium dengan mereaksikan garam halide (CaCl2)
dengan asam sulfat pekat dan dipanaskan sesuai dengan persamaan reaksi berikut

CaCl2(s) + H2SO4(aq) CaSO4(aq) +2HCl(aq)

3. Brom

Dalam skala laboratorium, bromin dibuat dengan cara :

Proses untuk mendapatkan bromin adalah dengan mereaksikan garam bromin dengan zat
pengoksidasi, biasanya menggunakan zat pengoksidasi gas Cl2 agar tidak mengoksidasi ion
klorida. Reaksinya adalah sebagai berikut:

2Br(s) + Cl2(g) Br2(s) + 2Cl(g)

Mencampurkan CaOCl2, H2SO4, dengan bromida.

CaOCl2(s) + H2SO4(aq) CaSO4(aq) + H2O(aq) + Cl2(g)

Cl2(g) + 2Br(s) Br2(s) + 2Cl(g)

Mencampurkan KMnO4 dan HBr pekat.

2KMnO4(s) + 16HBr(l) 2KBr(aq) + 2MnBr2(aq) + 8H2O(aq) + 5Br2(g)

Mencampurkan bromide, H2SO4, dan MnO2.

2NaBr(s) + H2SO4(aq) + MnO2 (s) Na2SO3(aq) + Br2(g) + H2O(aq)


katalis

Senyawa HBr biasanya dibuat dengan pereaksi H3PO4.

3NaBr(s) + H3PO4(aq) Na3PO4(aq) + 3HBr(aq)

Senyawa HBr tidak dapat dibuat dengan mereaksikan garam dan asam sulfat karena Br
akan dioksidasi oleh H2SO4.

2NaBr(s) + H2SO4(aq) Na2SO3(aq) + Br2(g) + H2O(aq)

4. Iodin

Unsur iodin dapat dibuat dengan cara sebagai berikut :


Iodin diperoleh dari elektrolisis garam pekat ( brine ) seperti pada proses untuk
mendapatkan klorin. Adapun untuk mendapatkan iodin dari natrium iodat adalah dengan
penambahan zat pereduksi natrium bisulfit, NaHSO3, dengan reaksi sebagai berikut :

2NaIO3(s) + 5NaH2SO3(aq) 3NaHSO4(aq) + 2Na2SO4(aq) + H2O (aq) + I2(g)

Dalam skala laboratorium pembuatan iodin analog dengan pembuatan bromin, hanya saja
bromida diganti dengan iodida.

Senyawa HI tidak dapat dibuat dengan mereaksikan garam dan asam sulfat karena I
akan dioksidasi oleh H2SO4.

MgI2(s) + H2SO4(aq) MgSO3(aq) + I2(g) + H2O(aq)

Senyawa HI biasanya dibuat dengan pereaksi H3PO4

3MgI2(s) + 2H3PO4(aq) Mg3(PO4)2(aq) + 6HI(aq)

2.6 Kegunaan dan Bahaya Halogen

a Kegunaan

1. Flour

Na2SiF6 dicampur dengan pasta gigi yang berfungsi sebagai penguat gigi

NaF sebagai pengawet kayu dari serangga

Gas F2 dalam proses pengolahan isotop uranium sebagai bahan bakar reaksi nuklir

CF2Cl (freon-12) sebagai pendingin kulkas dan AC

Teflon sebagai plastik tahan panas

2. Chlor

Cl2 sebagai desinfektan / DDT (Dikloro Difenil Trikloro) pembunuh kuman yang dapat
menyebabkan penyakit atau sebagai insektisida.

NaCl sebagai garam dapur

KCl untuk pupuk

NH4Cl sebagai elektrolit pengisi batu baterai


NaClO sebagai bleaching agent (pemutih), yakni pengoksidasi zat warna

Ca(OCl)2 atau kaporit sebagai desinfektan pada air

ZnCl2 sebagai bahan pematri atau solder

PVC (Polivinil klorida) digunakan sebagai plastik untuk pipa pralon.

KClO3 digunakan dalam industri korek api.

3. Brom

NaBr digunakan dalam kedokteran sebagai obat penenang saraf

AgBr untuk film fotografi, karena AgBr memiliki kepekaan terhadap cahaya

CH3Br sebagai bahan campuran zat pemadam kebakaran

C2H4Br2 ditambahkan pada bensin agar timbal dalam bensin tidak mengendap, karena diubah
menjadi PbBr2

4. Yodium

I2 dalam alkohol sebagai anti septik luka agar tidak terkena infeksi

KIO3 sebagai tambahan yodium dalam garam dapur

I2 digunakan untuk mengetes amilum dalam industri tepung

NaI ditambahkan garam dapur untuk mengurangi kekurangan yodium

b. Bahaya

1. Flour

Fluorida memiliki racun yang bersifat kumulatif dan sangat beracun, jika dalam bentuk
murni dia sangat berbahaya, dapat menyebabkan pembakaran kimia parah bila bersentuhan
langsung dengan kulit.

Adanya komponen fluorin dalam air minum yang melebihi 2 ppm dapat menimbulkan
lapisan kehitaman pada gigi.
Dalam bentuk fluorine, zat ini tidak langsung dihisap tanah tapi langsung masuk ke
dalam daun-daun sehingga menyebabkan daun berwarna kuning kecoklatan. Jika daun tersebut
dimakan oleh binatang maka bisa menyebabkan penyakit gigi rontok.

2. Klor

Menurut para ahli, kalau klorin bersenyawa dengan zat organik, seperti air seni atau
keringat, maka akan menghasilkan senyawa sejenis nitrogen triklorin yang dapat mengakibatkan
iritasi hebat. Senyawa organik tersebut selanjutnya dapat bereaksi menjadi gas di kolam tertutup
dan membawa dampak terhadap sel-sel tubuh yang melindungi paru-paru.

Klor dapat mengganggu pernafasan, merusak selaput lendir dan dalam wujud cahaya
dapat membakar kulit dan bersifat sangat beracun.

CFC (Chloro Fluoro Carbon), yang terlepas ke udara dapat menimbulkan kerusakan pada
lapisan ozon.

Kloramina, NH4Cl zat ini sangat beracun terhadap kerang-kerang dan binatang air
lainnya.

Kloroform CHCl3, yang ditemukan dalam air terklorinasi, yang dianggap , mutagenik
(dapat menimbulkan mutasi), tetraogenik (menimbulkan kerusakan pada kelahiran) atau
karsiogenik (menimbulkan kangker).

3. Brom

Dalam bentuk gas, brom bersifat toksik

Dalam bentuk cairan zat ini bersifat korosif terhadap jaringan sel manusia dan uapnya
menyebabkan iritasi pada mata dan tenggorokan.

Ketika brom tumpah ke kulit, akan menimbulkan rasa yang amat pedih. Brom
mengakibatkan bahaya kesehatan yang serius, dan peralatan keselamatan kerja harus
diperhatikan selama menanganinya.

Timbal bromida yang terbentuk dalam mesin cenderung merusak mesin, serta sifatnya
yang mudah menguap yang lolos bersama gas-gas buangan yang dapat mencemari atmosfer.

4. Iodin
Kristal iodin dapat melukai kulit

Uapnya dapat melukai mata dan selaput lendir

Pada saat ini dikenal suatu jenis penyakit yang disebabkan dari kekurangan yodium yaitu
Gaky Gangguan Akibat Kekurangan Yodium merupakan penyakit yang dapat menyebabkan
retardasi mental. Penyakit ini bisa disebut defisiensi yodium atau kekurangan yodium. Saat ini
diperkirakan 1,6 miliar penduduk dunia mempunyai risiko kekurangan yodium, dan 300 juta
menderita gangguan mental akibat kekurangan yodium. Kira-kira 30.000 bayi lahir mati setiap
tahun, dan lebih dari 120.000 bayi kretin, yakni retardasi mental, tubuh pendek, bisu tuli atau
lumpuh.Di antara mereka yang lahir normal, dengan konsumsi diet rendah yodium akan menjadi
anak yang kurang intelegensinya, bodoh, lesu dan apatis dalam kehidupannya.

Efek yang sangat dikenal orang akibat kekurangan yodium adalah gondok, yakni
pembesaran kelenjar tiroid di daerah leher.

5. Astatin

Belum banyak bahaya yang ditemukan akibat Astatin.

Anda mungkin juga menyukai