Anda di halaman 1dari 5

KUTIPAN DAN DAFTAR PUSTAKA

Kutipan adalah peminjaman/pengambilan bagian pernyataan, buah pikiran,


definisi, rumusan, atau hasil penelitian milik orang lain maupun diri sendiri
yang terdokumentasi yang bertujuan untuk memberikan ilustrasi atau
memperkuat pernyataan/argumen dalam sebuah tulisan.

Kutipan langsung < 4 baris/40 kata

- Teks kutipan terintegrasi dengan teks utama


- Diapit tanda kutip
- Diberi identitas sumber di awal/ di akhir kutipan
- Mengunakan bahasa langsung
- Mengunakan bahasa penulis pertama
- Diberi tanda (sic!) bila ada kata yang salah
- Diberi tanda elipsis (...) atau ... bila ada bagian yang kutipan yang
dihilangkan

Kutipan langsung > 4 baris/ 40 kata

- Teks kutipan terpisah dari teks utama


- Tidak diapit tanda kutip
- Identitas sumber terpisah dari teks kutipan
- Mengunakan bahasa langsung
- Mengunakan bahasa penulis pertama
- Ditulis dalam spasi rapat/ 1 spasi
- Menjorok kiri-kanan 5 atau 7 huruf atau 1 tab

Kutipan tidak langsung

- Teks kutipan terintegrasi dengan teks utama


- Tidak diapit tanda kutip
- Diberi identitas sumber di awal/di akhir kutipan
- Mengunakan bahasa tidak langsung
- Mengunakan bahasa penulis kedua
Menurut Ahmad (dikutip Slameto, 2003: 2), Belajar adalah suatu proses usaha

yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai

hasil pengalihannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Belajar adalah mengatur kemungkinan untuk melakukan (....) satu situasi ke situasi

lain (Slameto, 2003: 8). Gredler (1991:20), Belajar adalah proses orang memperoleh

berbagai kecakapan, ketrampilan (sic!), dan sikap. Berdasarkan pengertian-pengertian

tersebut dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan belajar adalah proses perubahan

tingkah laku yang diperoleh melalui pengalaman dan latihan baik yang menyangkut

pengetahuan, keterampilan, maupun sikap. Hal ini pun sesuai dengan pendapat Ahmadi dan

Prasetyo (1997:81) bahwa penggunaan model sosiodrama bertujuan menggambarkan

bagaimana seseorang atau beberapa orang menghadapi situasi tertentu serta cara pemecahan

suatu masalah sosial, melakukan dan mengembangkan sikap kritis terhadap sikap atau

tingkah laku dalam situasi-situasi sosial tertentu, memberikan pengalaman untuk menghayati

situasi sosial, dan memberikan kesempatan untuk meninjau situasi sosial dari berbagai sudut

pandang tertentu (Ahmadi dan Prasetyo, 1997: 81). Teori tentang pembelajaran pementasan

drama diungkapkan Yusuf (2011: 34) sebagai berikut.

Pembelajaran pementasan drama bertujuan agar siswa dapat memahami


drama dengan baik. Tujuan tersebut dapat tercapai apabila siswa terlibat
aktif dalam proses belajar mengajar. Pada prosesnya siswa harus
menempatkan diri sebagai subjek belajar, yang tidak hanya menerima
secara pasif seluruh materi yang disampaikan guru, siswa juga harus
menjadi insan yang secara alami memiliki pengalaman, pengetahuan,
keinginan, dan pikiran yang dapat dimanfaatkan untuk belajar
mementaskan drama baik secara individual ataupun berkelompok (Yusuf,
2011: 34).

Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud

dengan belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang diperoleh melalui pengalaman dan

latihan baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan, maupun sikap. Hal ini pun sesuai

dengan pendapat Ahmadi dan Prasetyo (1997:81) bahwa penggunaan model sosiodrama

bertujuan menggambarkan bagaimana seseorang atau beberapa orang menghadapi situasi

tertentu serta cara pemecahan suatu masalah sosial, melakukan dan mengembangkan sikap

kritis terhadap sikap atau tingkah laku dalam situasi-situasi sosial tertentu, memberikan

pengalaman untuk menghayati situasi sosial, dan memberikan kesempatan untuk meninjau

situasi sosial dari berbagai sudut pandang tertentu (Ahmadi dan Prasetyo, 1997: 81).

DAFTAR PUSTAKA

Abror, Abd. Rahman. (1994). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Ahmadi, Abu. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia, 1997.

Arikunto, Suharsimi. 1993. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Damono, Sapardi Djoko. 1980. Sastra di Sekolah Lanjutan Pertama. Jakarta: Majalah
Pembinaan Bahasa Indonesia.
Poerwadarminta, W.J.S.. 1990. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Arikunto, Suharsimi dan Muhammad Yusuf.

Arikunto, Suharsimi, Lindawati, dan M.Yusuf.

Arikunto, Suharsimi, dkk.. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta.

Kemendikbud. 2003. Undang-Undang No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan


Nasional. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Suherman, Erman. 12 Agustus 2014. Evaluasi Proses dan Hasil Belajar. Seputar Indonesia,
Halaman 32.

Seputar Indonesia. 23 Juli 2014. Kenaikan Harga BBM. Hlm. 34.

Tarigan, Henry Guntur. (eds.). 2001. Dasar-Dasar Psikosastra. Bandung: Angkasa.

Suyoto, Agustinus. 2008. Dasar-Dasar Apresiasi Drama, (Online), (http://Duniasastra.


ecs.html, diunduh 1 Februari 2009).

Usman, Uzer. (Usmanganteng@yahoo.co.id.). 23 Juli 2010. Menjadi Guru Profesional,


(Online), Makalah untuk Ahsanul. (Ahsanulcelalucetia@gmail.com).

Wahono, Sri. 21 Juli 2009. Kenakalan Remaja. Hubungan Seks Sesama Jenis di Kalangan
Remaja, (Online), (http//www.kenakalan-remaja.beritajakarta@ yahoo. com, diunduh
25 Mei 2011).

Winarno, Agus. 2008. Guru Bahasa Indonesia Menghindar Dari Pembelajaran Sastra
Pertunjukan: Apa Kata Dunia. Makalah. Dipresentasikan dalam Konferensi
Internasional Himpunan Sarjana-Kesusasteraan Indonesia (HISKI) XIX di Batu, 12-14
Agustus 2008.

Winkel, W.S.. 1997. Psikologi Pendidikan. Diterjemahkan oleh M.Yusuf. 2010. Jakarta:
Gramedia.

Hamalik, Oemar. 2001. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

______. 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.

Poerwadarminta, W.J.S.. 1990. Sistem Adverbia Bahasa Sindang. Linguistik Indonesia Jurnal
Ilmiah Masyarakat, 22 (3): 78-89.

(Artikel dalam Jurnal)

Poerwanto, Wiro. 1999. Sistem Morfologi Bahasa Indonesia. Linguistik Indonesia Jurnal
Ilmiah Masyarakat, 12 (1): 8-9. (CD ROM).
(Artikel dalam Jurnal berbentuk CD ROM)

Ridwan, K.A.. 2014. Penuntun Praktikum Analisis Batubara. Palembang: Politeknik Negeri
Sriwijaya.

Anda mungkin juga menyukai