Al-Quran terkadang menunjuk apa itu Dia menciptakan langit dan bumi dengan
alam semesta secara lebih abstrak. Misalnya (tujuan) yang benar; Dia menutupkan malam
ayat al-Quran 21:30 menyebutkan, jagad atas siang dan menutupkan siang atas malam
raya ini adalah sebuah massa atau susunan dan menundukkan matahari dan bulan,
unsur-unsur itu berada dalam masing-masing berjalan menurut waktu yang
perbentangan. Sehingga alam semesta ditentukan. ingatlah Dialah yang Maha
dalam persfektif Al-Quran dapat Perkasa lagi Maha Pengampun.(QS. Az-
dipahami sebagai perbentangan unsur- Zumar[39]: 5)
unsur yang saling mempunyai keterkaitan.
Sedang jagad raya; dimana alam semesta Keterangan yang disebut dalam ayat
yang terbentang ini mempunyai atau tersebut tentang siang dan malam yang
mencakup pula hukum-hukum atau sebab- saling menutup satu sama lain berisi
sebab alamiahnya. keterangan yang tepat mengenai bentuk
Jadi pada hakikatnya, alam semesta bumi. Pernyataan ini hanya benar jika bumi
haruslah dipahami sebagai wujud dari berbentuk bulat. Ini berarti bahwa dalam
keberadaan Allah SWT, keesaan-Nya, Al-Quran, yang telah diturunkan di abad
kebesaran-Nya, kemahakuasan-Nya, dan ke-7, telah diisyaratkan tentang bentuk
belas kasih-Nya, sebab alam semesta dan planet bumi yang bulat. Namun perlu
seluruh isinya serta hukum-hukumnya diingat bahwa ilmu astronomi kala itu
tidak ada tanpa keberadaan Allah Yang memahami bumi secara berbeda. Di masa
Maha Esa. Segala sesuatu termasuk langit itu, bumi diyakini berbentuk bidang datar,
dan bumi merupakan ciptaan Allah Yang dan semua perhitungan serta penjelasan
Maha Kuasa (14:11). Allah adalah pemilik ilmiah didasarkan pada keyakinan ini.
mutlak dari alam semesta dan penguasa Sebaliknya, ayat-ayat Al-Quran berisi
alam semesta serta pemeliharanya Yang informasi yang hanya mampu kita pahami
Maha Pengasih (1: 1-3) sebagai ciptaannya, dalam satu abad terakhir. Atas dasar itu,
alam semesta ini menyerah kepada alam semesta secara riil adalah jagad raya
kehendak Allah (3: 83) dan memuji Allah beserta keseluruhan yang ada di dalamnya
(57: 1), (59:1), (61:1), lihat pula ayat (17: yang tampak dalam kasat mata ini, dan juga
44), (24: 41). Antara alam semesta stabilitas dan regularitas alamiyahnya sejauh
(makhluk) dan Allah (khaliq) mempunyai dapat diidentifikasi dalam batas-batas
keterikatan erat, dan bahkan meskipun pikiran manusia. Sedangkan alam semesta
mempunyai hukumnya sendiri, ciptaan secara hakiki tidak lain adalah wujud
amat bergantung pada pencipta yang tak keesaan Allah yang menunjuk pada
terhingga dan mutlak.2 ciptaan-ciptaan-Nya dan hukum-hukum
Allah yang terpikirkan oleh manusia
(sunnatullah) serta hukum-hukum Allah
yang mutlak atau absolute sifatnya (takdir).
Dengan kata lain, hakikat alam semesta ini
ada yang tampak dalam pandangan mata,
dan ada pula yang tidak tampak atau hanya
terdapat dalam kerangka pikiran logis
semata, atau bahkan tak terpikirkan sama
sekali.
Ide Dasar Konsepsi Alam Semesta ada dalam Al-Quran ini sesuai dengan yang
Dalam Al-Quran ada di dunia eksternal. Allah-lah yang telah
menciptakan alam semesta dan karenanya
Dalam Surat al-Isra ayat ke-88, Allah memiliki pengetahuan mengenai semua itu.
menunjukkan keagungan Al-Quran: Allah juga yang telah menurunkan Al-
Quran. Bagi orang-orang beriman yang teliti,
sungguh-sungguh, dan arif, banyak sekali
informasi dan analisis dalam Al-Quran yang
dapat mereka lihat dan pelajari. Meskipun
demikian, perlu diingat bahwa Al-Quran
bukanlah buku ilmu pengetahuan. Tujuan
diturunkannya Al-Quran adalah
Artinya: Katakanlah: Sesungguhnya jika sebagaimana yang diungkapkan dalam ayat-
manusia dan jin ber-kumpul untuk membuat ayat berikut:
yang serupa Al Quran ini; niscaya me-reka
tidak akan dapat membuat yang serupa
dengan dia, sekalipun seba-gian mereka
menjadi pembantu bagi sebagian yang lain.
(QS. Al-Israa, 17: 88)
Al-Quran tersebut sesuai dengan temuan bergerak menjauhi kita, namun juga saling
terbaru ilmu pengetahuan modern adalah hal menjauhi. Satu-satunya kesimpulan yang
penting, karena kesesuaian ini menegaskan dapat dibuat tentang alam semesta yang
bahwa Al-Quran adalah firman Allah. semua isinya bergerak saling menjauhi
Menurut ayat Maka apakah mereka tidak adalah bahwa alam semesta itu senantiasa
memperhatikan Al-Quran? Kalau kiranya Al- memuai. Agar lebih mudah dimengerti,
Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah bayangkan alam semesta seperti permukaan
mereka mendapat pertentangan yang banyak balon yang tengah ditiup. Sama seperti titik-
di dalamnya (QS. An-Nisaa, 4: titik pada permukaan balon akan saling
82), terdapat keserasian yang luar biasa antara menjauhi karena balonnya mengembang,
pernyataan di dalam Al-Quran dan dunia benda-benda di angkasa saling menjauhi
eksternal. Pada halaman-halaman berikut kita karena alam
akan membahas kesamaan yang luar biasa Semesta terus memuai. Sebenarnya,
antara informasi tentang alam semesta yang fakta ini sudah pernah ditemukan secara
ada dalam Al-Quran dan dalam ilmu teoretis. Albert Einstein, salah seorang
pengetahuan. ilmuwan termasyhur abad ini, ketika
mengerjakan Teori Relativitas Umum, pada
Pemuaian Alam Semesta mulanya menyimpulkan bahwa persamaan
yang dibuatnya menunjukkan bahwa alam
Pada tahun 1929, di observatorium semesta tidak mungkin statis. Namun, dia
Mount Wilson di California, seorang mengubah persamaan tersebut, dengan
astronom Amerika bernama Edwin Hubble menambahkan sebuah konstanta untuk
membuat salah satu temuan terpenting menghasilkan model alam semesta yang
dalam sejarah astronomi. Ketika tengah statis, karena hal ini merupakan ide yang
mengamati bintang dengan teleskop raksasa, dominan saat itu. Di kemudian hari Einstein
dia menemukan bahwa cahaya yang menyebut perbuatannya itu sebagai
dipancarkan bintang-bintang bergeser ke kesalahan terbesar dalam kariernya. Jadi,
ujung merah spektrum. Ia pun menemukan apakah pentingnya fakta pemuaian alam
bahwa pergeseran ini terlihat lebih jelas jika semesta ini terhadap keberadaan alam
bintangnya lebih jauh dari bumi. Temuan semesta? Pemuaian alam semesta secara
ini meng gemparkan dunia ilmu tidak langsung menyatakan bahwa alam
pengetahuan. Berdasarkan hukum-hukum semesta bermula dari satu titik tunggal. Hasil
fisika yang diakui, spektrum sinar cahaya perhitungan menunjukkan bahwa satu titik
yang bergerak mendekati titik pengamatan tunggal yang mengandung semua materi
akan cenderung ungu, sementara sinar alam semesta ini pastilah memiliki volume
cahaya yang bergerak menjauhi titik nol dan kepadatan tak terbatas. Alam
pengamatan akan cenderung merah. semesta tercipta akibat meledaknya titik
Pengamatan Hubble menunjukkan bahwa tunggal yang memiliki volume nol tersebut.
cahaya dari bintang-bintang cenderung ke Ledakan hebat yang menandakan awal
arah warna merah. Ini berarti bahwa terbentuknya alam semesta ini dinamakan
bintang-bintang tersebut senantiasa Dentuman Besar (Big Bang), dan teori ini
bergerak menjauhi kita. Tidak lama sesudah dinamai mengikuti nama ledakan tersebut.
itu, Hubble membuat temuan penting Harus dikatakan di sini bahwa volume nol
lainnya: Bintang dan galaksi bukan hanya adalah istilah teoretis yang bertujuan
deskriptif. Ilmu pengetahuan hanya mampu memancar dari sumber tertentu, tetapi
mendefinisikan konsep ketiadaan, yang meliputi seluruh ruang angkasa. Dengan
melampaui batas pemahaman manusia, demikian, dapat dipahami bahwa gelombang
dengan menyatakan titik tunggal tersebut panas yang memancar secara seragam dari
sebagai titik yang memiliki volume nol. segala arah di angkasa ini merupakan sisa
Sebenarnya, titik yang tidak memiliki dari tahapan awal Ledakan Besar. Penzias
volume ini berarti ketiadaan. Alam dan Wilson dianugerahi Hadiah Nobel
semesta muncul dari ketiadaan. Dengan kata untuk temuan ini. Pada tahun 1989, NASA
lain, alam semesta diciptakan. Fakta ini, yang mengirimkan satelit Cosmic Background
baru ditemukan oleh fisika modern pada Explorer (COBE) ke angkasa untuk
akhir abad ini, telah diberitakan Al-Quran melakukan penelitian mengenai radiasi latar
empat belas abad yang lalu: Dia Pencipta belakang. Pemindai sensitive pada satelit
langit dan bumi. (QS. Al Anaam, 6:101) hanya membutuhkan waktu delapan menit
Jika kita membandingkan pernyataan untuk menegaskan perhitungan Penzias dan
pada ayat di atas dengan teori Ledakan Besar, Wilson. COBE telah menemukan sisa-sisa
terlihat kesamaan yang sangat jelas. Namun, ledakan hebat yang mengawali terbentuknya
teori ini baru diperkenalkan sebagai teori alam semesta. Bukti penting lain berkenaan
ilmiah pada abad ke-20. Pemuaian alam dengan Ledakan Besar adalah jumlah
semesta merupakan salah satu bukti hidrogen dan helium di ruang angkasa. Pada
terpenting bahwa alam semesta diciptakan penghitungan terbaru, diketahui bahwa
dari ketiadaan. Meskipun fakta di atas baru konsentrasi hidrogen-helium di alam
ditemukan pada abad ke-20, Allah telah semesta sesuai dengan penghitungan
memberitahukan kenyataan ini kepada kita teoretis konsentrasi hidrogenhelium yang
dalam Al-Quran 1.400 tahun yang lalu: tersisa dari Ledakan Besar. Jika alam semesta
tidak memiliki awal dan jika alam semesta
Dan langit itu Kami bangun dengan ada sejak adanya keabadian (waktu yang tak
kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami terhingga), seharusnya hydrogen terpakai
benar-benar meluaskannya. (QS. Adz- seluruhnya dan diubah menjadi helium. Semua
Dzariyaat, 51: 47) ! bukti kuat ini memaksa komunitas ilmiah
untuk menerima teori Ledakan Besar. Model
Pada tahun 1948, George Gamov ini merupakan titik terakhir yang dicapai oleh
mengemukakan gagasan lain mengenai teori para ahli kosmologi berkaitan dengan awal
Ledakan Besar. Dia menyatakan bahwa mula dan pembentukan alam semesta. Dennis
setelah terbentuknya alam semesta dari Sciama, yang membela teori keadaan ajeg
ledakan hebat, di alam semesta seharusnya (steady-state) bersama Fred Hoyle selama
terdapat surplus radiasi, yang tersisa dari bertahun-tahun, menggambarkan posisi
ledakan tersebut. Lebih dari itu, radiasi ini terakhir yang mereka capai setelah
seharusnya tersebar merata di seluruh alam terkumpulnya semua bukti tentang teori
semesta. Bukti yang seharusnya ada ini Ledakan Besar. Sciama mengatakan bahwa
segera ditemukan. Pada tahun 1965, dua ia telah ambil bagian dalam perdebatan
orang peneliti bernama Arno Penzias dan sengit antara para pembela teori keadaan ajeg
Robert Wilson, menemukan gelombang ini dan mereka yang menguji dan berharap
secara kebetulan. Radiasi yang disebut dapat menyangkal teori tersebut. Dia
radiasi latar belakang ini tampaknya tidak menambahkan bahwa dulu dia membela
teori keadaan ajeg bukan karena permulaan. Sepanjang alam semesta dapat
menganggap teori tersebut benar, melainkan dianggap tidak memiliki akhir maupun
karena berharap bahwa teori itu benar. Fred permulaan, orang tetap mudah menyatakan
Hoyle bertahan menghadapi semua bahwa keberadaan alam semesta, dan segala
keberatan terhadap teori ini, sementara sifatnya yang paling mendasar, harus
bukti-bukti yang berlawanan mulai diterima sebagai penjelasan terakhir.
terungkap. Selanjutnya, Sciama bercerita Meskipun saya masih percaya bahwa hal ini
bahwa pertama-tama ia menentang bersama tetap benar, tetapi benar-benar sulit dan
Hoyle. Akan tetapi, saat bukti-bukti mulai tidak nyaman mempertahankan posisi ini di
bertumpuk, ia mengaku bahwa perdebatan depan cerita Dentuman Besar. Banyak
tersebut telah selesai dan teori keadaan ajeg ilmuwan, yang tidak secara buta
harus dihapuskan. Prof. George Abel dari terkondisikan menjadi ateis, telah mengakui
University of California juga mengatakan keberadaan Yang Maha Pencipta dalam
bahwa sekarang penciptaan alam semesta. Sang Pencipta
Telah ada bukti yang menunjukkan pastilah Dia yang menciptakan zat dan
bahwa alam semesta bermula miliaran tahun ruang/ waktu, tetapi Dia tidak bergantung
yang lalu, yang diawali dengan Dentuman pada ciptaannya. Seorang ahli astro-fisika
Besar. Dia mengakui bahwa dia tidak terkenal bernama Hugh Ross mengatakan:
memiliki pilihan lain kecuali menerima teori Jika waktu memiliki awal yang bersamaan
Dentuman Besar. Dengan kemenangan dengan alam semesta, seperti yang dikatakan
teori Dentuman Besar, konsep zat yang teorema-ruang, maka penyebab alam
kekal yang merupakan dasar filosofi semesta pastilah suatu wujud yang bekerja
materialis dibuang ke tumpukan sampah dalam dimensi waktu yang benar-benar
sejarah. Jadi, apakah yang ada sebelum independen dari, dan telah ada sebelum,
Dentuman Besar, dan kekuatan apakah yang dimensi waktu kosmos. Kesimpulan ini
menjadikan alam semesta ini ada melalui sangat penting bagi pemahaman kita tentang
sebuah dentum-an besar, jika sebelumnya siapakah Tuhan, dan siapa atau apakah yang
alam semesta ini tidak ada? Pertanyaan ini bukan Tuhan. Hal ini mengajarkan bahwa
jelas menyiratkan, dalam kata-kata Arthur Tuhan bukanlah alam semesta itu sendiri, dan
Eddington, adanya fakta yang tidak Tuhan tidak berada di dalamnya Zat dan
menguntungkan secara filosofis (tidak ruang/waktu diciptakan oleh Yang Maha
menguntungkan bagi materialis), yaitu Pencipta, yaitu Dia yang terlepas dari gagasan
adanya Sang Pencipta. Athony Flew, seorang tersebut. Sang Pencipta adalah Allah, Dia
filsuf ateis terkenal, berkomentar tentang hal adalah Raja di surga dan di bumi. Allah
ini sebagai berikut: memberi tahu bukti-bukti ilmiah ini dalam
Semua orang tahu bahwa pengakuan Kitab-Nya, yang Dia turunkan kepada kita
itu baik bagi jiwa. Oleh karena itu, saya akan manusia empat belas abad lalu untuk
memulai dengan mengaku bahwa kaum ateis menunjukkan keberadaan-Nya.
Strato-nician telah dipermalukan oleh
konsensus kosmologi kontemporer. Kesempurnaan di Alam Semesta
Tampaknya ahli kosmologi memiliki bukti-
bukti ilmiah tentang hal yang menurut St. Artinya: Yang telah menciptakan tujuh
Thomas tidak dapat dibuktikan secara langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak
filosofis; yaitu bahwa alam semesta memiliki melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha
Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka kita mampu membuat kendaraan yang dapat
lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat bergerak secepat ini, kendaraan ini dapat
sesuatu yang tidak seimbang? Kemudian mengitari bumi dalam waktu 22 menit.)
pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu Namun, angka-angka ini baru mengenai
akan kembali kepadamu dengan tidak bumi saja. Tata surya bahkan lebih
menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu menakjubkan lagi. Kecepatan tata surya
itu pun dalam keadaan payah. ( QS. Al mencapai tingkat di luar batas logika
Mulk, 67: 3 - 4)! manusia. Di alam semesta, meningkatnya
ukuran suatu tata surya diikuti oleh
Di alam semesta, miliaran bintang dan meningkatnya kecepatan. Tata surya beredar
galaksi yang tak terhitung jumlahnya mengitari pusat galaksi dengan kecepatan
bergerak dalam orbit yang terpisah. 720.000 km/jam. Kecepatan Bima Sakti
Meskipun demikian, semuanya berada dalam sendiri, yang terdiri atas 200 miliar bintang,
keserasian. Bintang, planet, dan bulan adalah 950.000 km/jam di ruang angkasa.
beredar pada sumbunya masing-masing dan Kecepatan yang luar biasa ini menunjukkan
dalam sistem yang ditempatinya ma-sing- bahwa hidup kita berada di ujung tanduk.
masing. Terkadang galaksi yang terdiri atas Biasanya, pada suatu sistem yang sangat
200-300 miliar bintang bergerak melalui satu rumit, kecelakaan besar sangat sering terjadi.
sama lain. Selama masa peralihan dalam Namun, seperti diungkapkan Allah dalam
beberapa contoh yang sangat terkenal yang ayat di atas, sistem ini tidak memiliki cacat
diamati oleh para astronom, tidak terjadi atau tidak seimbang. Alam semesta,
tabrakan yang menyebabkan kekacauan seperti juga segala sesuatu yang ada di
pada keteraturan alam semesta. Di seluruh dalamnya, tidak dibiarkan sendiri dan
alam semesta, besarnya kecepatan benda- sistem ini bekerja sesuai dengan
benda langit ini sangat sulit dipahami bila keseimbangan yang telah ditentukan Allah.
dibandingkan dengan standar bumi. Jarak Konsepsi alam dalam Al-Quran
di ruang angkasa sangatlah besar bila menurut Rahman3 dilandasi oleh beberapa
bandingkan dengan pengukuran yang pernyataan. Pernyataan-pernyataan ini dapat
dilakukan di bumi. Dengan ukuran raksasa dijadikan sebagai ide dasar konsep Al-
yang hanya mampu digambarkan dalam Quran mengenai alam semesta. Dari
angka saja oleh ahli matematika, bintang dan berbagai ayat yang terdapat dalam Al-
planet yang bermassa miliaran atau triliunan Quran, maka dapat dirumuskan menjadi
ton, galaksi, dan gugus galaksi bergerak di beberapa statement untuk melandasi konsep
ruang angkasa dengan kecepatan yang Al-Quran mengenai alam semesta ini,
sangat tinggi. diantaranya:
Misalnya, bumi berotasi pada sumbunya 1. Terutama pernyatan tentang terciptanya
dengan kecepatan rata-rata 1.670 km/jam. alam semesta atas kehendak Allah
Dengan mengingat bahwa peluru tercepat (41:11), hal ini berarti membuktikan
memiliki kecepatan rata-rata 1.800 km/jam, adanya Allah, juga menggambarkan
jelas bahwa bumi bergerak sangat cepat mengenai kekuasaan dan kebesaran allah
meskipun ukurannya sangat besar. yang terhingga (21:22), dengan landasan
Kecepatan orbital bumi mengitari matahari ini dimaksudkan agar manusia beriman
kurang-lebih enam kali lebih cepat dari kepada Allah.
peluru, yakni 108.000 km/jam. (Andaikan 2. Alam semesta adalah petanda (ayat) yang
paling penting mengenai penciptanya. mengabdi kepada Allah, bersyukur dan tidak
Petanda-tanda alam ini ada yang bersifat menyembah kepada selain Dia. Demikianlah
natural yang terjadi karena proses-proses alam semesta ciptaan Allah ini tidak semata
kausal di alam (3: 190-191), petanda- menggambarkan kebesaran dan kekuasaan-
petanda yang berupa peringatan (29:35) Nya, tetapi disediakan untuk memenuhi
dan ada pula petanda-petanda historis kebutuhan-kebutuhan manusia untuk
atau supranatural (2:22) dan (17:10) memanfaatkan alam ini demi kebaikan.
3. Petanda pertama disebut ayat yaitu Manusia dengan moralitasnya diciptakan
petanda yang lemah, abstrak, dan samar. Allah agar ia berbuat kebaikan. Jika hukum
Sedangkan petanda kedua yaitu ayat moral harus dipatuhi, maka hukum alam
bayyinat atau bayyinat saja. Bayyinat harus digunakan dan dimanfaatkan
merupakan tanda-tanda yang terang, sebaiknya. Semua di atas itu, tampak bahwa
jelas dan tak dapat diragukan lagi. ide dasar konsepsi alam dalam Al-Quran
Al-Quran pada dirinya sendiri dan adalah disamping sebagai seruan agar
Muhammad sebagai penerimanya manusia beriman kepada Allah atas
merupakan bayyinat pula (98:1-4), kebesaran serta kekuasaan-Nya, juga sebagai
kesemua petanda itu dapat mengantarkan seruan agar manusia bersyukur kepada Allah
manusia untuk berfikir (3: 190-191), (10: atas belas kasih-Nya.
1-3), (12: 102-105) dan (20: 1-6)
4. Perkataan lain yang lebih kuat dari Penciptaan Alam Semesta
bayyinat, yakni burhan. Burhan bermakna
sebuah bukti yang demonstraktif . Jika Mengenai asal mula kejadian alam,
bayyinat bersifat tegas dan jelas, maka terdapat banyak teori yang dikemukakan
burhan secara rasional dan psikologis oleh para astronom, filosof, pemikir dan
bersifat memaksa. Al-Quran sendiri ahli-ahli sains terdahulu. Alam merupakan
disebut burhan (4: 174) yaitu dalih rasional objek awal penelitian para pemikir terdahulu
yang meyakinkan (2: 111), (2: 24), (23: sampai sekarang. Salah satunya diantaranya
117), (27: 64) dan (28: 75). Selain adalah Plato, dengan karyanya yang berjudul
perkataan burhan, ada juga yang disebut Timaeus, ia mengajarkan perihal bagaimana
sulthan, yaitu petanda dengan kekuatan terciptanya dunia beserta susunannya. Ia
yang secara psikologis lebih memaksa menokohkan Demiurgos sebagai pencipta
(14: 90), (59: 4), (55: 33), (14: 22), (37: dunia ini. Selain itu, seorang ahli astronom;
27-30), (23: 45), (37: 156), (17: 33), (6: Jean mengatakan bahwa ini pada mulanya
81), (27: 21), (12: 39 dan lain-lain. adalah gas yang berserakan secara teratur di
angkasa luar, sedangkan kabut-kabut atau
Ide dasar konsepsi alam menurut Al- kumpulan kosmos-kosmos itu tercipta dari
Quran, selain menggambarkan kebesaran gas-gas tersebut yang memadat (41:11).
dan kekuasaan Allah dan menyerukan agar
manusia beriman kepada-Nya, juga
menggambarkan belas kasih Allah dan
menyerukan agar manusia bersyukur
kepada-Nya. Alam semesta ciptaan Allah ini
mempunyai kegunaan yang melimpah bagi
manusia. Atas dasar itu, manusia patut
seorang pun mengetahuinya. Ini dikarenakan merupakan lambang dari kekuasaan, kata ma
Al-Quran adalah firman Allah, Sang dalam ayat yang sama diartikan suatu
Pencipta, dan Pengatur keseluruhan alam bentuk Fluida (zat alir yang panas), bukan
semesta. air dalam arti yang biasa sehingga bila
Terdapat beberapa postulat4 universal dikatakan bahwa tahta-Nya berada di atas
Al-Quran yang berbicara tentang ma, maka pernyataan tersebut mengandung
bagaimana penciptaan alam semesta. makna bahwa pemerintahan-Nya ditegakan
Pertama, alam semesta bukan tercipta pada seluruh isi alam yang pada waktu itu
dengan sendirinya (45: 24) 5 melainkan masih berbentuk fluida atau zat air panas.8
merupakan ciptaan Allah melalui proses Dengan begitu, anggapan bahwa alam
selama enam hari (7:54), (10:3) dan (25:59) semesta tercipta dengan sendirinya dan
dengan firmannya kun fa yakun (2:117), tersedia sejak azali, sebagaimana
(3:47-59), (6:73), (16:40), (19:35), (36:82) dan dikemukakan oleh berbagai kalangan di
ayat (40:68). Kalimat kun fa yakun sebagai dunia Barat, ditolak Al-Quran. Tentang
firman Allah menunjuk pada suatu proses bagaimana alam semesta ini tercipta, QS. Al-
yang tanpa mengenal ruang dan waktu.6 Anbiya ayat 30 merupakan salah satu
jawaban terhadap pertanyaan tadi.
Dan Dia-lah yang menciptakan langit dan Dikatakan dalam Al-Quran:
bumi dalam enam masa, dan adalah
singgasana-Nya (sebelum itu) di atas air, agar Dan Apakah orang-orang yang kafir tidak
Dia menguji siapakah di antara kamu yang mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu
lebih baik amalnya, dan jika kamu berkata keduanya dahulu adalah suatu yang padu,
(kepada penduduk Mekah): Sesungguhnya kemudian Kami pisahkan antara keduanya.
kamu akan dibangkitkan sesudah mati, dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang
niscaya orang-orang yang kafir itu akan hidup. Maka Mengapakah mereka tiada juga
berkata: Ini tidak lain hanyalah sihir yang beriman?
nyata. (QS. Hud: 7)
Pernyataan Allah dalam Al-Quran
Dalam menjelaskan enam hari Al- tersebut diamini oleh para fisikawan dan
Thabary mengutip sebuah hadis dari Abu astronom. Mengenai alam yang berasal dari
Hurairah yang secara eksplisit dapat suatu yang padum kemudian dipisahkan dan
dipahami bahwa enam hari ini diuraikan kelak saat kiamat akan disatukan lagi, semua
dengan penjelasan sebagaimana enam hari ada dalam teori penciptaan dan akhir alam
yang kita pahami hari ini yaitu nama-nama semesta. Big Bang (dentuman besar) adalah
hari senin sampai minggu. Lain halnya dengan teori yang diajukan sebagai awal terjadinya
Rahman, proses enam hari ini menunjuk alam semesta, semesta Big Crunch (kerkahan
pada eksistensi Allah dalam penunjukkan besar atau tumbukan besar) adalah akhirnya.
terhadap suatu proses berangsur-angsur di luar Menurut Ahmad Baiquni, seorang fisikawan
dimensi ruang dan waktu.7 sekaligus pemikir dari kalangan Islam
Kata Arsy menurut Baiquni harus Indonesia ayat tentang penciptaan bumi dan
dipahami sebagai kekuasaan atau langit di atas dapat dipahami dengan
pemerintahan bukan dengan kata menggunakan teori ilmu pengetahuan alam.
singgasana sebagaimana dipahami oleh Sebagaimana dikatakan olehnya:
kebanyakan mufassir, sebab singgasana Munculnya konsep kosmos yang
berekspansi telah menjuruskan para lapis. kamu sekali-kali tidak melihat pada
fisikawan pada suatu kesimpulan bahwa ciptaan Tuhan yang Maha Pemurah sesuatu
sekitar 12.000 juta tahun yang lalu, alam yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-
semesta ini energi/materi beserta ruang ulang, Adakah kamu Lihat sesuatu yang
waktu, keluar dengan kekuatan yang sangat tidak seimbang?
dahsyat dari suatu titik singularitas dengan
temperatur dan kerapatan yang sangat tinggi Dalam terminology tasyawuf angka
yang tak ada bandingannya. Sebelum tak ada tujuh digunakan sebagai simbol untuk
energi, tidak ada materi, tidak ada ruang dan menunjuk kesempurnaan (kebesaran)
waktu. Jika langit (ruang waktu) dan bumi ciptaan Allah yang mengenal batas.
(ruang materi), semua berada dalam satu titik Pemisahan satu yang padu ini menurut At-
maka tak ada suatu apapun yang lebih padu Thabary adalah karena sebelum dipisahkan
daripadanya: sebab dalam suatu titik pisis tidak ada sesuatu yang muncul dari
pun tak ada kata di sini atau kata di sana. keduanya. Maka Allah memisahkan langit
Penciptaan ini yang diikuti oleh gejala inflasi dengan hujan dan bumi dengan tumbuh-
yang mendorong alam membesar secara tumbuhan. Hal ini sesuai dengan QS. Al-
eksponensial menunjukan kelajuan Thariq ayat 11-12.
pengembangan yang eksponensial serta
pelajuan yang eksponensial pula, melebihi Demi langit yang mengandung hujan dan
apa yang dapat ditimbulkan oleh pengaruh bumi yang mempunyai tumbuh-tumbuhan.
gaya yang biasa.9
Dalam ayat lain, Al-Fushilat ayat 11 Raji berarti kembali. hujan dinamakan
tentang awal penciptaan langit: Raji dalam ayat ini, karena hujan itu berasal
dari uap yang naik dari bumi ke udara,
Artinya:Kemudian Dia menuju kepada kemudian turun ke bumi, kemudian kembali
penciptaan langit dan langit itu masih ke atas, dan dari atas kembali ke bumi dan
merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya Begitulah seterusnya.
dan kepada bumi: Datanglah kamu Kedua, alam semesta ini diciptakan oleh
keduanya menurut perintah-Ku dengan suka Allah SWT sesuai dengan kadar ukurannya.12
hati atau terpaksa. keduanya menjawab: Bandingkan dengan QS. Al-Hijr: 21. Atau QS.
Kami datang dengan suka hati. Thaha: 50. Dan QS. Al-Ala: 2.
Baiquni menerjemahkan kata dukhan Dan tidak ada sesuatupun melainkan pada
dengan semacam embun bukan asap sisi Kami-lah khazanahnya; dan Kami tidak
sebagaimana banyak dikenal selama ini.10 menurunkannya melainkan dengan ukuran
Langit atau dapat dikatakan lapisan angkasa yang tertentu.
bumi berada 100 km atau 62 mil diatas bumi.
Ukuran ini ditetapkan oleh Federation Musa berkata: Tuhan Kami ialah (tuhan)
Aeronatique sebagai batasan antara yang telah memberikan kepada tiap-tiap
atmosfer dan angkasa. Ditempat lain Allah sesuatu bentuk kejadiannya, kemudian
menuturkan bahwa ia menciptakan tujuh memberinya petunjuk
langit yang berlapis-lapis.11 Sebagaimana
terdapat dalam QS. Al-Mulk. Ayat 3:. Yang Menciptakan, dan menyempurnakan
Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis- (penciptaan-Nya), dan yang menentukan
secara sia-sia, tetapi untuk mewujudkan berpikir, atau premis dari rangakaian pemikiran dan
susunan unsur-unsur serta faktor-faktor belum tentu jelas sehingga perlu pembuktian lebih
lanjut. M.D.J. al-Barry, Kamus Peristilahan Modern dan
fisis dan moral, atau sebuah ciptaan Populer, Surabaya: Indah, 1996) hlm. 342dan mereka
dengan level yang baru. berkata: Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan
di dunia saja, kita mati dan kita hidup dan tidak ada
Kesimpulan yang akan membinasakan kita selain masa, dan mereka
sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu,
mereka tidak lain hanyalah menduga-duga saja. (QS.
Penciptaan alam merupakan bukti Al-Jatsiyah: 24)
kekuasaan dan kebesaran Allah Swt. Dan 5
Dalam sebuah riwayat dikemukakan bahwa kaum
penjelasan di atas adalah sebagian kecil dari jahiliyah beranggapan kecelakaan itu disebabkan
fakta dan data yang kita ketahui tentang adanya malam dan siang (mereka selalu
mengkambinghitamkan masa). Ayat ini turun
jagad raya tak terbatas yang Allah ciptakan berkenaan dengan anggapan itu. (diriwayatkan oleh
jauh sebelum kita hidup. Kenyataan tersebut Ibnu Jarir yang bersumber dari Abu Hurairah).
membuktikan kemahaluasan dan Lihat Saleh dan Dahlan, Asbabun Nuzul Latar
kemahahalusan ilmu Allah dibandingkan Belakang Historis Turunnya Ayat-ayat Al-Quran
(Bandung: Diponegoro, 2001), hlm. 492.
pengetahuan yang kita miliki. Tidak ada 6
Ibnu Arabi, Syajarat kun Wasmukan (terj).
kesulitan bagi Allah untuk mencipta juga Pohon Kejadian, (Surabaya: Risalah Gusti, 2000),
menghancurkan alam semesta ini. Ungkapan hlm, 3-9
kesyukuran atas segala nikmat alam semesta 7
Rahman, op.cit., hlm. 96. Lihat juga M.M. Syarif,
ini dibuktikan dengan sikap berasahabat Para Filosof Muslim, cet. VIII, (Bandung: Mizan,
1996), hlm. 61 dan 132.
dengan alam yang lebih baik. 8
Baiquni, op.cit, hlm. 231-232
Ayat-ayat kosmologis dalam Al-Quran 9
Ahmad Baiquni, Al-Quran dan Ilmu Pengetahuan
merupakan petanda lain dari fakta alam Kealaman, (Yogyakarta: Dana Bhakti Prima Yasa,
semesta. Keduanya saling menjelaskan satu 1997), hlm. 212 dan 285. Pemahaman Baiquni
terhadap ayat-ayat kosmos dapat dimasukan
sama lain. Makro-kosmos dan mikro-
sebagai corak tafsir ilmi. Baiquni menafsirkan Al-
kosmos merupakan bukti nyata akan belas Quran berangkat dari pemabahasannya tentang
kasih-Nya terhadap manusia di muka bumi. perkembangan sains dan baru kemudian mengutip
Sebagai bahan renungan, banyak bencana ayat Al-Quran yang dianggapnya berkaitan dan
yang terjadi karena ada sebagian makhluknya cukup memberikan legitimasi. Jadi berangkat dari
realitas dan baru kemudian mengambil kesimpulan
yang melampui ukuran dan melanggar umum dari Al-Quran
aturannya. Menyalahi aturan, ratqh, dan 10
Baiquni, op.cit., hlm. 231-232.
segala ketetapan Tuhan. 11
Tujuh lapis langit sama dengan tujuh lapisan
atmosfer yang menyelimuti bumi, yaitu: Trofosfer
(0-10), staratosfer (10-50), ozonosfer (190-960),
mesosfer (50-80), thermosfer (80-190), ionosfer
Endnotes: (60-100), dan eksosfer (190-960) km di atas
permukaan bumi.
1
Bagian tulisan ini merupakan intisari yang 12
Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu
disimpulkan dari pembahasan Fazlurrahman menurut ukuran. (QS. Al-Qamar: 49)
mengenai konsep Alam semesta dalam Al-Quran 13
Rahman, op.cit., hlm. 98-99
2
Fazlur Rahman, The Themes of The Quran, Anas 14
Ibid, hlm. 95
Muhyiddin., (terj) Tema Pokok Al-Quran, (Bandung: 15
Ibnu Arabi, Futuhat Makiyah (Kairo: Dar Sadr,
Pustaka, 1996), hlm. 95) t.t) vol. III, hlm. 362.
3
Bagian tulisan ini merupakan intisari yang 16
Rahman, hlm. 102-110
disimpulkan dari pembahasan Fazlu Rahman 17
Rahman, hlm. 105
mengenai konsep Alam semesta dalam Al-Quran 18
Rahman, op.cit., hlm. 114-115.
4
Postulat adalah anggapan dasar atau landasan
Al-Thabary, Abu Jafar Muhammad bin Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan
Jarir, Jami al-Bayan an Tawil al- Pengembangan Bahasa, 1991.
Quran. HTML. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta:
info@omelketab.net Balai Pustaka.