Tugas 2 PO
Tugas 2 PO
NPM : 0216124054
1. Sebutkan dan jelaskan beberapa elemen dari sikap? Bila perlu berikan
contohnya! Menurut pendapat Anda apakah kepuasan kerja memiliki hubungan
yang positif dengan produktivitas pegawai?
a. Elemen Cognitif, yaitu pemahaman, pengetahuan, dan keyakinan seseorang.
Contohnya mengenai program pelatihan.
b. Elemen Afektif, yaitu perasaan senang atau tidak senang, positif atau negatif
terhadap pekerjaannya.
Contohnya perasaan seseorang.
c. Elemen Behavior, yaitu tindakan nyata. Contohnya malas, absen, pindah.
2. Sebutkan beberapa faktor yang membuat seseorang bisa memiliki persepsi yang
berbeda dengan orang lain terhadap suatu objek? Menurut pendapat Saudara
apakah sikap dan persepsi memiliki definisi yang sama? Jelaskan!
Faktor yang menyebabkan adanya persepsi menurut Keneth yaitu :
a. Faktor Internal : Perasaan, sikap dan kepribadian individu, prasangka, keinginan
atau harapan, perhatian (fokus), proses belajar, keadaan fisik, gangguan kejiwaan,
nilai dan kebutuhan juga minat, dan motivasi.
b. Faktor Eksternal : Latar belakang keluarga, informasi yang diperoleh,
pengetahuan dan kebutuhan sekitar, intensitas, ukuran, keberlawanan,
pengulangan gerak, hal-hal baru dan familiar atau ketidak asingan suatu objek.
3. Apa yang Anda ketahui tentang motivasi kerja? Jelaskan apa persamaan dan
perbedaan teori motivasi hierarki kebutuhan yang dikemukakan oleh Maslow
dengan teori motivasi ERG!
Motivasi kerja merupakan keinginan seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan
dengan tingkat usaha tertentu.
Teori ERG
Teori ini dikemukakan oleh Clayton Alderfer, yang menyatakan terdapat 3 kelompok
kebutuhan utama manusia, yaitu :
1. Existense, yaitu kebutuhan yang berhubungan dengan keinginan manusia untuk
mempertahankan atau memenuhi segala kebutuhan materi yang diperlukan dalam
menjalani kehidupannya yang apabila dikaitkan dengan teori Maslow, maka
kebutuhan ini berada pada tingkat kebutuhan fisik dan keamanan.
2. Relatedness, yaitu kebutuhan yang berhubungan dengan adanya hubungan
personal dan interpersonal yang baik dengan orang lain yang apabila dikaitkan
dengan teori Maslow, maka kebutuhan ini berada pada tingkat kebutuhan sosial
dan pengakuan.
3. Growth, yaitu kebutuhan yang berhubungan dengan upaya individu untuk
berkembang secara intelektual yang identik dengan kebutuhan aktualisasi diri
yang dikemukakan oleh Maslow.
Apabila dibandingkan dengan teori yang dikemukakan oleh Maslow, teori ini sedikit
memiliki kemiripan. Tetapi, terdapat satu perbedaan mendasar yang membedakannya,
yakni bahwa ketiga kelompok kebutuhan ini dapat muncul secara simultan dan upaya
pemenuhan kebutuhan tersebut tidak bersifat kaku yang berarti apabila kebutuhan
tingkat bawah telah terpenuhi dengan baik, maka individu tersebut akan berupaya
untuk memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi lagi yang mengarah sampai pada
tingkatan kebutuhan yang paling tinggi dari teori tersebut. Dengan demikian, didalam
teori ini individu dapat memperoleh ketiga kebutuhan ini secara sekaligus meskipun
dengan intensitas yang berbeda-beda untuk setiap kelompok kebutuhan. Disamping
itu, apabila individu tersebut tidak mampu atau mengalami hambatan dalam
memenuhi kebutuhan dengan tingkat yang lebih tinggi, maka individu itu akan
kembali pada kebutuhan dengan tingkat yang lebih rendah sebagai konsekuensi dari
ketidakmampuannya yang disebut dengan istilah frustation regresion dimension.
5. Bisa Saudara jelaskan apa yang dimaksud dengan Teori Expectancy itu? Bila
perlu berikan contohnya!
Teori Harapan (Expectancy Theory), teori ini dikemukakan oleh Victor H Vroom yang
menyatakan bahwa kekuatan yang memotivasi seseorang untuk bekerja giat dalam
mengerjakan pekerjaannya tergantung dari hubungan timbal balik antara apa yang
diinginkan dan dibutuhkan dari hasil pekerjaan itu. Teori harapan ini didasarkan atas :
1. Harapan (Expectancy), yaitu suatu kesempatan yang diberikan akan terjadi karena
perilaku.
2. Nilai (Valance), yaitu akibat dari perilaku tertentu mempunyai nillai/martabat
tertentu bagi setiap individu yang bersangkutan.
3. Pertautan (Instrumentality), yaitu persepsi dari individu bahwa hasil tingkat
pertama expectancy merupakan sesuatu yang ada dalam diri individu yang terjadi
karena adanya keinginan untuk mencapai hasil sesuai dengan tujuan. Dalam teori
ini, seseorang akan memaksimalkan sesuatu yang menguntungkan dan
meminimalkan sesuatu yang merugikan bagi pencapaian tujuan akhirnya.
Contohnya kasus PHK. Dari sudut pandang teori expectancy, para pekerja tidak
termotivasi untuk bekerja keras karena tidak adanya hubungan antara prestasi kerja
dengan penghasilan. Persepsi mereka adalah bahwa kerja keras tidak akan
memberikan mereka penghasilan yang diharapkan. Malahan, dengan adanya PHK,
mereka memiliki persepsi bahwa walaupun telah bekerja keras, kadang-kadang
mereka malah mendatangkan hasil yang tidak diinginkan, misalnya PHK. Konsisten
dengan teori ini, para pekerja pun menunjukkan motivasi yang rendah dalam
melakukan pekerjannya.