Anda di halaman 1dari 4

20 Juni 2011

FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI SIFAT MAMPU LAS
(WELDABILITY) PADA MATERIAL
1. Ketegangan saat pendinginan.Secara teori pengelasan (welding) material las (logam
las / weld metal) akan berkontraksi selama pendinginan. Karena kerapuhan dari besi tuang
inilah kontraksi cast iron mempunyai kemampuan yang lebih rendah dibandingkan Baja.
2. Bentuk yang tidak beraturan.Umumnya Besi Tuang ini dibuat dalam bentuk yang
tidak berarturan atau boleh saya bilang artistik. Dengan adanya bentuk yang rumit besi tuang
tersebut sedikit banyak mempunyai ketebalan yang tidak seragam hal ini akan mempengaruhi
kontraksi tegangan yang terjadi pada material tersebut dan mudah terjadi retak dan perlu
diingat juga yang melatarbelakangi ini adalah sifatnya yang mempunyai daya lentur yang
sangat rendah.
3. HAZ yang keras.HAZ pada Besi Tuang yang berdekatan dengan Weld Metal akan
mempunyai sifat yang KERAS. Pengerasan ini diakibatkan oleh adanya bagian HAZ yang
tidak ikut mencair.
4. Pengikatan Karbon dari Base Metal.Akibat Pengelasan Besi tuang yang tercampur
dengan Base Metal akan menyebabkan terjadinya pengikatan KARBON pada WELD
METAL sehingga menyebabkan peningkatan kandungan SULFUR dan PHOSPOR dalam
WELD METAL tersebut.
5. Penyerapan Minyak pada Besi Tuang.Karena bentuk kareketeristik material ini rata-
rata berpori maka kemungkinan terjadinya peresapan minyak dalam graphite yang
menyebabkan porositas pada logam las. Biasanya sering dialami oleh temen praktisi welding,
repair pada saat maintenance.
Mengapa Cast Iron jika di Las Sering terjadi retak? Sebelum kita bahas hanya keretakan pada
Cast Iron, ada baiknya jika kita mengerti terlebih dahulu apa yang disebut Crack pada logam,
apa yang menyebabkan crack pada logam, apa pengaruh Chemical Composition terhadap
mudah tidaknya suatu logam retak, Apa itu diagram CCT dan CCCT, dll. Sehingga kita tidak
salah dalam mengambil kesimpulan dalam memahami terjadinya crack pada pengelasan Cast
Iron..
Keretakan pada proses pengelasan Cast Iron, ada beberapa faktor yang saling dukung
mendukung sehingga memudahkan terjadinya Crack.
Faktor utamanya adalah :
1. Chemical Composition : %C = Carbon terlalu tinggi. Unsur C yang tinggi memang
akan menurunkan Titik Lebur baja (Mesti dibahas juga Diagram Fe-Fe3C) sehingga antara
proses peleburan dan penuangan di cetakan lebih mudah. Tetapi karena sifatnya yang lunak
akan menjadi sumber keretakan di paduan Besi Cor, apalagi yang C nya berbentuk Flake
(Besi cor mempunyai Carbon bebas, mungkin seperti radikal bebas di tubuh kita). %P=
Posphor dan %S= Sulphur Tinggi. Dalam paduan Fe, kadar P dan S tidak boleh lebih besar
dari keteentuan. Karena lebih dari itu akan menyebabkan sumber keretakan (kalau di proses
rolling pembuatan besi beton bisa pecah) . Lantas mengapa unsur P dan S ini tidak diturunkan
saja? Dalam proses pengecoran, unsur P dan S sangat diperlukan untuk meningkatkan mampu
alir dari cairan besi.
2. Faktor-faktor lain seperti bentuk yang kompleks dan lain tidak banyak berpengaruh,
karena kebanyakan pada proses pengelasan Cast Iron, keretakan terjadi pada daerah HAZ.
3. Bagaimana pengaruh Olie dll ? Pengotor seperti ini lebih banyak berpengaruh
terhadap terjadinya Porosity pada weld metal.
Lantas bagaimana untuk menghindari terjadinya keretakan pada pada proses pengelasan Cast
Iron?
1. Gunakan kawat las Nickel.
2. Kontrol heat input dan Cooling rate
3. Sebelum mengelas harus dibersihkan terlebih dulu dari misalnya Olie, Cat dlll.
Pada umumnya Besi Tuang (Cast Iron) mempunyai bentuk yang rumit suatu contoh (PIPE
FITTING, SPROKECT, PUMP, CRANK SHAFT MESIN MOBIL dan beberapa peralatan
yang terdapat pada Pabrik GULA) bukan dalam bentuk MILD seperti STEEL yang sering
kita temui dipasaran.
Label: Mesin S-1 ITN-MALANG
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook

Reaksi

Anda mungkin juga menyukai