Anda di halaman 1dari 5

BAB II

PEMBAHASAN

Reklamasi pantai adalah kegiatan di tepi pantai yang dilakukan oleh orang

dalam rangka meningkatkan manfaat sember daya lahan ditinjau dari sudut

lingkungan dan sosial ekonomi dengan cara pengurukan, pengeringan lahan, atau

drainase. Pengertian reklamasi lainnnya adalah suatu pekerjaan/usaha

memanfaatkan kawasan atau lahan yang relatif tidak berguna atau masih kosong

dan berair menjadi lahan berguna dengan cara dikeringkan. Misalnya di kawasan

pantai, daerah rawa-rawa, di lepas pantai/di laut, di tengah sungai yang lebar,

ataupun di danau. Pada dasaranya reklamasi merupakan kegiatan merubah

wilayah perairan pantai menjadi daratan. Reklamasi dimaksudkan upaya merubah

permukaan tanah yang rendah (biasanya terpengaruh terhadap genangan air)

menjadi lebih tinggi (biasanya tidak terpengaruh genangan air). (Wisnu Suharto

dalam Maskur, 2008).

Pada dasarnya kegiatan reklamasi pantai tidak dianjurkan namun dapat dilakukan

dengan memperhatikan ketentuan berikut :

1. Merupakan kebutuhan perkembangan kawasan budidaya yang telah ada di

sisi daratan.
2. Merupakan bagian wilayah dari kawasan perkotaan yang cukup padat dan

membutuhkan pengembangan wilayah daratan untuk mengakomodasi

kebutuhan yang ada.


3. Berada di luar kawasan hutan bakau yang merupakan bagian dari kawasan

lindung atau taman nasional , cagar alam, dan suaka margasatwa.


4. Bukan merupakan kawasan yang berbatasan atau dijadikan acuan batas

wilayah dengan daerah/negera lain.


UU no. 27 tahun 2007 Pasal 34 Ayat (1)

Reklamasi di wilayah pesisir hanya boleh dilakukan apabila manfaat sosial dan

ekonomi yang diperoleh lebih besar daripada biaya sosial dan biaya ekonominya.

Beberapa waktu yang lalu sangat gencar sekali diberitakan tentang kasus suap

zonasi reklamasi pantai teluk jakarta, sampai sekarang pun masih hangat

diperbincangkan. Pada dasarnya kegiatan reklamasi pantai sah-sah saja untuk

dilakukan dengan tetapi dalam pelaksanaanya harus memenuhi persyaratan yang

telah dikemukaan diatas dan kebutuhan orang banyak. Yang perlu diingat adalah

adanya kegiatan reklamasi didasarkan atas kebutuhan bukanlah keinginan.

Kegiatan reklamasi pantai ini muncul karena terbatanya lahan di daratan karena

kepadatan penduduk akibat dari cepatnya pertumbuhan penduduk, ini lah yang

menjadi faktor dominan yang memicu terjadinya reklamasi pantai. Selain alasan

tersebut juga terdapat alasan lain yang mendasari kegiatan reklamasi yaitu

keinginan segelintir orang untuk mendapatkan keuntungan, alasan inilah yang

sangat berbahaya karena orang akan melakukan berbagai cara untuk melancarkan

keinginan. Reklamasi sendiri sudah banyak diterapkan di negara-negara lain yang

dimana negara tersebut memilik daratan terbatas dan pertumbuhan penduduk yang

terus bertambah. Bagaimana jika reklamasi pantai diterapkan di Indonesia?

Menurut saya penerapan reklamasi di Indonesia kurang tepat, kenapa? Indonesia

memiliki luas total 1.910.931,32 km2 dengan 17.504 pulau. Dari jumlah luas

indonesia sekitar 1/3 saja yag sudah dihuni lainya masih belum dihuni. Kita tau

mayoritas masyarakat indonesia tinggal di pulau jawa khususnya di kota-kota

besar seperti jakarta dan surabaya. Karena hal inilah munculah kegiatan reklamasi
pantai di jakarta, apalagi ditunjang dengan program transmigrasi yang

dicanangkan pemerintah tidak berjalan mulus. Pada dasarnya reklamasi pantai di

Indonesia belum terlalu diperlukan karena masih banyak lahan-lahan kosong yang

belum ditempati seperti di pulau Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan Papua maka

dari itu sebaiknya kegiatan reklamasi dialihkan untuk membambangun daerah-

daerah lain yang masih tertinggal. Dari berita yang saya baca biaya melakukan

reklamasi di teluk jakarta mencapai Rp. 500.000.000.000.000 atau 500 triliun, jika

dana sebesar itu dialihkan dari proyek reklamasi untuk pembangunan daerah-

daerah yang masih belum tersentuh oleh pembangunan. Berapa banyak

infrastruktur seperti jalan raya, tempat-tempat umum lainya yang dapat di bangun

di daerah tertinggal. Jadi menurut pendapat saya reklamasi pantai belum terlalu

diperlukan karena masih banyak tempat-tempat yang dapat dimanfaatkan untuk

memenuhi kebutuhan lahan oleh masyarakat, sebaiknya dilakukan pembangunan

di daerah-daerah tertinggal supaya terjadi pembangunan yang lebih merata dan

layak ditinggali oleh masyarakat.

BAB III

KESIMPULAN
Di Indonesia memiliki luas wilayah 1.910.931,32 km2 dengan jumlah wilayah
yang sudah dihuni 1/3 bagian sehingga kegiatan reklamasi yang diterapkan tidaklah
tepat karena masih banyak wilayah di Indonesia yang masih belum dihuni lebih
baik memanfaatkan lahan yang masih bisa dipakai dari pada melakukan reklamasi
pantai untuk memenuhi kebutuhan akan lahan kosong.

DAFTAR PUSTAKA
https://www.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/1366

Maskur A, 2008, Rekonstruksi Pengaturan Hukum Reklamasi Pantai Di Kota

Semarang Tesis Program magister ilmu hukumProgram pascasarjana

Universitas diponegoro Semarang.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2007 tentang pengelolaan

wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.

Anda mungkin juga menyukai