Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Latar Belakang
Draft..
Pasal 55 Undang-Undang Penataan Ruang mengamanatkan bahwa pengawasan
penataan ruang diselenggarakan untuk menjamin tercapainya tujuan penyelenggaraan
penataan ruang.
Pasal 198 Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan
Penataan Ruang, pengawasan penataan ruang diselenggarakan untuk menjamin
tercapainya penyelenggaraan penataan ruang, menjamin terlaksananya penegakan
hukum bidang penataan ruang, dan meningkatkan kualitas penyelenggaraan penataan
ruang. Pasal 202 Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang
Penyelenggaraan Penataan Ruang, bahwa bentuk pengawasan penataan ruang terdiri
dari pengawasan teknis dan pengawasan khusus.
Dalam upaya memberikan panduan yang jelas tentang pengawasan penataan ruang di
tingkat provinsi, dan kabupaten/kota oleh Pemerintah, pemerintah provinsi, dan
pemerintah kabupaten/kota maka perlu disusun Pedoman Pengawasan Penataan
Ruang Provinsi dan Kabupaten/Kota yang diatur dengan Peraturan Menteri.
b. Tujuan
Pedoman ini bertujuan untuk memberikan acuan kepada Pemerintah,pemerintah
provinsi dan pemerintah kabupaten/kota dalam melaksanakan pengawasan penataan
ruang.
1
Gambar 1.1.
Kedudukan Pedoman Pengawasan Penataan Ruang
Draft..
terhadap Peraturan Perundang-Undangan Terkait
2
Draft..
Tabel Persandingan Muatan Substansi Pedoman Pengawasan Penataan Ruang Provinsi dan Kabupaten/Kota
Substansi
Pengawasan Teknis Pengawasan Khusus
Pengawasan
Obyek Mengawasi keseluruhan proses Mengawasi permasalahan khusus
penyelenggaraan penataan ruang dalam penyelenggaraan penataan
ruang
Waktu Dilakukan secara berkala (periodik) Dilakukan sesuai kebutuhan (insidentil)
Pelaksanaan
Ruang Mengawasi masukan, prosedur dan Memeriksa data dan informasi
Lingkup keluaran pengaturan, pembinaan permasalahan khusus dalam
dan pelaksanaan penataan ruang. penyelenggaraan penataan ruang.
Mengawasi fungsi dan manfaat Melakukan kajian teknis terhadap
keluaran penyelenggaraan penataan permasalahan khusus dalam
ruang. penyelenggaraan penataan ruang.
Mengawasi ketersediaan dan
3
Draft..
Muatan
Laporan
pemenuhan SPM.
Muatan Substansi Pedoman
4
Draft..
pelaksanaan:
Muatan Substansi Pedoman
1. Pengawasan teknis dilakukan terhadap kinerja pengaturan, kinerja pembinaan dan kinerja
a. kinerja pengaturan:
penetapan peraturan perundang-undangan bidang penataan ruang, meliputi Peraturan
Daerah, Peraturan Gubernur dan Peraturan Bupati/Walikota;
b. kinerja pembinaan:
Masukan / Koreksi
5
Draft.. ruang;
Muatan Substansi Pedoman
efektivitas dan nilai tamba hkeluaran peraturan perundang-undangan bidang penataan
6
Draft.. Muatan Substansi Pedoman
c. Pemerintah kabupaten/kota melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan penataan ruang
yang dilakukan oleh pemerintah kabupaten/kota dan melakukan pengawasan terhadap
penyelenggaraan penataan ruang yang dilakukan oleh masyarakat.
Pengawasan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dilaksanakan oleh Bupati/Walikota melalui
Instansi di tingkat Kabupaten/Kota yang membidangi penataan ruang dan selanjutnya dapat
menunjuk Pengawas Penataan Ruang di Tingkat Kabupaten/Kota (Pejabat Pengawas
Masukan / Koreksi
7
Draft..
3.1.2.1.
Muatan Substansi Pedoman
obyektif dan memberikan informasi hasil evaluasi secara terbuka terhadap kinerja pengawasan
teknis.
Tindakan Pemantauan
Tindakan pemantauan merupakan kegiatan yang bertujuan mengamati, mengikuti, dan
mendokumentasikan perubahan status/kondisi kinerja pengawasan teknis suatu
Masukan / Koreksi
8
Draft..
A2. Indikator Pemantauan Kinerja Pembinaan
Muatan Substansi Pedoman
tentang NSPK bidang penataan
ruang.
Masukan / Koreksi
b. sosialisasi NSPK bidang b. sosialisasi NSPK b. sosialisasi NSPK 1. silabus, kurikulum dan materi pembinaan
penataan ruang; bidang penataan bidang penataan 2. jumlah peserta
ruang; ruang; 3. jumlah instansi
4. sasaran peserta (kelompok/individual)
5. jumlah dan waktu pelaksanaan
c. sosialisasi Perda dan/atau c. sosialisasi Perda c. sosialisasi Perda 1. silabus, kurikulum dan materi pembinaan
Peraturan Gubernur dan/atau Peraturan dan/atau Peraturan 2. jumlah peserta
bidang penataan ruang; Bupati bidang Walikota bidang 3. jumlah instansi
penataan ruang; penataan ruang; 4. sasaran peserta (kelompok/individual)
5. jumlah dan waktu pelaksanaan
9
Draft..
f. penelitian
pengembangan;
g. pengembangan sistem
informasi dan komunikasi
penataan ruang provinsi;
dan
Muatan Substansi Pedoman
e. penelitian
pengembangan;
f. pengembangan
sistem
dan
informasi
komunikasi
penataan ruang
e. penelitian
pengembangan;
f. pengembangan
sistem
dan
informasi
komunikasi penataan
ruang kota;
1. jumlah jurnal penelitian
2. jumlah makalah
3. jumlah laporan penelitian
10
Draft..
PERENCANAAN
RUANG:
Substansi:
TATA
RUANG:
Substansi:
Muatan Substansi Pedoman
INDIKATORPEMANTAUAN KINERJA PELAKSANAAN PENATAAN RUANG
PROVINSI KABUPATEN
PERENCANAAN TATA
RUANG:
KOTA
PERENCANAAN
Substansi:
TATA
INDIKATOR
proses penyusunan proses penyusunan Rencana proses penyusunan provinsi dan kabupaten/kota di
rencana tata ruang wilayah Tata Ruang Wilayah, RTR Rencana Tata Ruang, RTR dinas/badan/lembaga;
provinsi dan rencana tata Kawasan Strategis Kawasan Strategis Kota c. penyusunan rencana tata ruang
ruang kawasan strategis Kabupaten, serta RDTR dan serta RDTR dan Peraturan sesuai dengan peraturan dan
provinsi. Peraturan Zonasi. Zonasi. perundang-undangan yang
berlaku; dan
d. tahapan penyusunan dan materi
rencana tata ruang sesuai
dengan NSPK bidang penataan
ruang.
PEMANFAATAN RUANG: PEMANFAATAN RUANG: PEMANFAATAN RUANG: a. realisasi indikasi program
Substansi: Substansi: Substansi: pemanfaatan ruang sesuai
dengan jangka waktu yang
Kesesuaian pemanfaatan Kesesuaian pemanfaatan Kesesuaian pemanfaatan ditetapkan;
ruang dengan rencana tata ruang dengan rencana tata ruang dengan rencana tata b. koordinasi dan sinkronisasi
ruang. ruang. ruang. program pemanfaatan ruang
lintas kabupaten/kota untuk
tingkat provinsi;
c. koordinasi dan sinkronisasi
program pemanfaatan ruang
lintas kecamatan untuk tingkat
kabupaten/kota;
d. kesesuaian indikasi program
pemanfaatan ruang dengan
RPJP/M masing-masing provinsi
dan kabupaten/kota; dan
e. realisasi pembiayaan program
pemanfaatan ruang sesuai
dengan rencana.
PENGENDALIAN PENGENDALIAN PENGENDALIAN a. kesesuaianrencana dan
PEMANFAATAN RUANG: PEMANFAATAN RUANG: PEMANFAATAN RUANG: penerapan arahan peraturan
Substansi: Substansi: Substansi: zonasi yang telah ditetapkan
untuk tingkat provinsi;
Pelaksanaan pengendalian Pelaksanaan pengendalian Pelaksanaan pengendalian b. kesesuaianrencana dan
pemanfaatan ruang. pemanfaatan ruang. pemanfaatan ruang. penerapan ketentuan peraturan
zonasi yang telah ditetapkan
untuk tingkat kabupaten/kota;
11
Draft.. Muatan Substansi Pedoman
INDIKATOR PEMANTAUAN
KINERJA FUNGSI PEMBINAAN PENATAAN RUANG
INDIKATOR
PROVINSI KABUPATEN KOTA
Substansi: Substansi: Substansi: terselenggaranya koordinasi penataan ruang di
berfungsinya berfungsinya berfungsinya kinerja koordinasi tingkat provinsi dan kabupaten/kota.
kinerja koordinasi kinerja koordinasi penyelenggaraan penataan
penyelenggaraan penyelenggaraan ruang secara vertikal dan
penataan ruang penataan ruang horizontal.
secara vertikal dan secara vertikal dan
horizontal. horizontal.
12
Draft..
Substansi:
Sosialisasi Perda
dan/atau Peraturan
Gubernur
NSPK
Substansi:
pemberian
dan
bidang
penataan ruang.
Substansi:
Sosialisasi
penataan
Muatan Substansi Pedoman
Substansi:
Sosialisasi Perda
Substansi:
dan/atau
Peraturan Walikota dan NSPK
13
Draft..
Substansi:
pengembangan
kesadaran
tanggungjawab
masyarakat,
melalui:
1) penyuluhan
bidang
dan
Substansi:
pengembangan
kesadaran
tanggungjawab
masyarakat,
melalui:
1) penyuluhan
dan
bidang penataan
Muatan Substansi Pedoman
Substansi:
pengembangan kesadaran dan
tanggungjawab
melalui:
ruang;
masyarakat,
INDIKATOR PEMANTAUAN
KINERJA FUNGSI PELAKSANAAN PENATAAN RUANG INDIKATOR
PROVINSI KABUPATEN KOTA
PERENCANAAN PERENCANAAN PERENCANAAN TATA a. keterlibatan sumber daya manusia yang
TATA RUANG: TATA RUANG: RUANG: kompeten di bidang penataan ruang;
Substansi: Substansi: Substansi: b. keterlibatan instansi yang membidangi
Berfungsinya Berfungsinya Berfungsinya kinerja penataan ruang.
kinerja kinerja perencanaan penataan ruang.
perencanaan perencanaan
penataan ruang. penataan ruang.
a.
PEMANFAATAN PEMANFAATAN PEMANFAATAN RUANG: a. terlaksananya realisasi indikasi program
RUANG: RUANG: Substansi: pemanfaatan ruang;
Substansi: Substansi: berfungsinya kinerja b. terlaksananya koordinasi dan sinkronisasi
berfungsinya berfungsinya pemanfaatan penataan ruang. program pemanfaatan ruang lintas
kinerja kinerja kabupaten/kota tingkat provinsi;
pemanfaatan pemanfaatan c. terlaksananya koordinasi dan sinkronisasi
penataan ruang. penataan ruang. program pemanfaatan ruang lintas kecamatan
tingkat kabupaten/kota;
d. terwujudnya kesesuaian indikasi program
pemanfaatan ruang dengan RPJP/M Provinsi;
14
Draft..
PENGENDALIAN
PEMANFAATAN
RUANG:
Substansi:
berfungsinya
PENGENDALIAN
PEMANFAATAN
RUANG:
Substansi:
berfungsinya
Muatan Substansi Pedoman
PENGENDALIAN
PEMANFAATAN RUANG:
Substansi:
berfungsinya
pengendalian
e. tersedianya
a. terselenggaranya
zonasi;
pembiayaan
pemanfaatan ruang.
penerapan
peraturan
dan
Masukan / Koreksi
15
Draft..
INDIKATOR PEMANTAUAN
KINERJA MANFAAT PEMBINAAN PENATAAN RUANG
PROVINSI
Substansi:
a. bermanfaatny
a koordinasi
penyelenggar
aan penataan
KABUPATEN
Substansi:
a. bermanfaatny
a
penyelenggar
aan penataan
KOTA
Substansi:
Muatan Substansi Pedoman
a. bermanfaatnya penyelenggaraan
penataan ruang secara vertikal dan
horizontal;
INDIKATOR
16
Draft..
komunikasi
penataan
ruang
provinsi;
g. bermanfaatny
a
penyebarluas
an informasi
komunikasi
penataan
ruang
kabupaten;
g. bermanfaatny
a
penyebarluasa
n informasi
Muatan Substansi Pedoman
g. bermanfaatnya penyebarluasan
informasi penataan ruang kepada
masyarakat melalui media cetak dan
media elektronik;
peningkatan kepedulian aparat pemerintah
dan masyarakat dalam penyelenggaraan
penataan ruang.
Masukan / Koreksi
penataan penataan
ruang kepada ruang kepada
masyarakat masyarakat
melalui media melalui media
cetak dan cetak dan
media media
elektronik; elektronik;
h. terbangunnya h. terbangunnya h. terbangunnya kesadaran dan peningkatan ketaatan masyarakat terhadap
kesadaran kesadaran tanggungjawab masyarakat, melalui: penyelenggaraan penataan ruang.
dan dan 1) penyuluhan bidang penataan
tanggungjaw tanggungjawa ruang;
ab b masyarakat, 2) pemberian ceramah, diskusi
masyarakat, melalui: umum, dan debat publik;
melalui: 1) penyuluhan 3) pembentukan kelompok
1) penyuluh bidang masyarakat peduli tata ruang;
an bidang penataan 4) penyediaan unit pengaduan.
penataan ruang;
ruang; 2) pemberian
2) pemberia ceramah,
n diskusi
ceramah, umum, dan
diskusi debat publik;
umum, 3) pembentuka
dan debat n kelompok
publik; masyarakat
3) pembentu peduli tata
kan ruang;
kelompok 4) penyediaan
masyarak unit
at peduli pengaduan.
tata
ruang;
4) penyedia
an unit
pengadua
n.
17
Draft..
INDIKATOR PEMANTAUAN
PROVINSI
PERENCANAA
N TATA
RUANG:
Substansi:
bermanfaatnya
KABUPATEN
PERENCANAAN
TATA RUANG:
Substansi:
bermanfaatnya
kinerja
KOTA
Muatan Substansi Pedoman
KINERJA MANFAAT PELAKSANAAN PENATAAN RUANG
kinerja perencanaan
perencanaan penataan ruang.
penataan ruang.
PEMANFAATA PEMANFAATAN PEMANFAATAN RUANG: a. peningkatan indikasi program
N RUANG: RUANG: Substansi: pemanfaatan ruang;
Substansi: Substansi: Kebermanfaatan kinerja pemanfaatan b. peningkatan koordinasi dan sinkronisasi
Kebermanfaatan Kebermanfaatan penataan ruang. program pemanfaatan ruang lintas
kinerja kinerja kabupaten/kota tingkat provinsi;
pemanfaatan pemanfaatan c. peningkatan koordinasi dan sinkronisasi
penataan ruang. penataan ruang. program pemanfaatan ruang lintas
kecamatan tingkat kabupaten/kota;
d. terwujudnya kesesuaian indikasi program
pemanfaatan ruang dengan RPJP/M
Provinsi;
e. peningkatan pembiayaan program
pemanfaatan ruang.
PENGENDALIA PENGENDALIAN PENGENDALIAN PEMANFAATAN a. kebermanfaatan penerapan peraturan
N PEMANFAATAN RUANG: zonasi yang telah ditetapkan;
PEMANFAATA RUANG: Substansi: b. kebermanfaatan pemberian izin sesuai
N RUANG: Substansi: Kebermanfaatan kinerja pengendalian dengan rencana tata ruang
Substansi: Kebermanfaatan pemanfaatan ruang. c. kebermanfaatan pemberian insentif dan
Kebermanfaatan kinerja disinsentif;
kinerja pengendalian d. kebermanfaatan pengenaan sanksi.
pengendalian pemanfaatan
pemanfaatan ruang. Indikator Pemantauan:
ruang. a. kebermanfaatan penerapan peraturan
zonasi yang telah ditetapkan;
Indikator b. kebermanfaatan pemberian izin
Indikator Pemantauan: sesuai dengan rencana tata ruang
Pemantauan: a. kebermanfaata c. kebermanfaatan pemberian insentif
a. kebermanfaat n penerapan dan disinsentif;
an penerapan peraturan d. kebermanfaatan pengenaan sanksi.
peraturan zonasi yang
zonasi yang telah
telah ditetapkan;
ditetapkan; b. kebermanfaata
b. kebermanfaat n pemberian
an pemberian izin sesuai
izin sesuai dengan
18
Draft..
dengan
rencana tata
ruang
c. kebermanfaat
an pemberian
insentif dan
disinsentif;
d. kebermanfaat
rencana tata
ruang
c. kebermanfaata
n pemberian
insentif dan
disinsentif;
d. kebermanfaata
n pengenaan
Muatan Substansi Pedoman Masukan / Koreksi
an sanksi.
pengenaan
sanksi.
INDIKATOR PEMANTAUAN
KINERJA PEMENUHAN SPM BIDANG PENATAAN RUANG
Substansi:
Informasi penataan ruang
Indikator Pemantauan:
a. tersedianya informasi penataan ruang dengan indikator persentase
tersedianya informasi mengenai rencana tata ruang (RTR) wilayah
Kabupaten/Kota beserta rencana rincinya melalui peta analog dan peta
digital; dan
b. tersedianya Ruang Terbuka Hijau (RTH) publik dengan indikator
presentase tersedianya luasan RTH publik sebesar 20% dari luas
wilayah kota/kawasan perkotaan.
19
Draft.. Muatan Substansi Pedoman
a. Metode Analisis Kuantitatif
Metode analisis kuantitatif digunakan untuk:
1) mengetahui aspek penyelenggaraan penataan ruang di suatu daerah yang memerlukan
pembinaan lebih lanjut. Untuk mengetahui data ini, hasil kuisioner diterjemahkan ke dalam
tabel; dan
Masukan / Koreksi
20
Draft.. 1
Muatan Substansi Pedoman
Bidang PR
Tersedianya informasi
penataan ruang
a. Tersedianya peta analog dan
digital
b. tersedianya dokumen
100
-
100
50
25
25
50
25
25
Masukan / Koreksi
mengenai peraturan
perundang-undangan terkait
penataan ruang dan program
pengembangan
wilayah/kawasan
2 RTH - 50 50
2) Metode Deskriptif
Metode analisis deskriptif dilakukan untuk menganalisis data yang berasal dari hasil wawancara dan
pengecekan dokumen. Metode analisis deskriptif ini juga memanfaatkan hasil penilaian kuantitatif yang
sudah dilaksanakan pada metode analisis kuantitatif sebelumnya. Metode ini dilakukan dengan melihat
keterkaitan antara tiap aspek pengawasan dengan mencermati hubungan sebab akibat, untuk
mengetahui terjadinya suatu kondisi pada suatu aspek pengawasan, terutama kondisi-kondisi yang
lemah.
3.1.2.2. Tindakan Pelaporan
Tindakan pelaporan merupakan penyampaian hasil evaluasi dan informasi terhadap kinerja
pengaturan, pembinaan, dan pelaksanaan penataan ruang, fungsi dan manfaat penyelenggaraan
penataan ruang, dan pemenuhan SPM penataan ruang secara terbuka, baik kepada pemerintah,
masyarakat, dan atau pemangku kepentingan lainnya.
Hasil pengawasan penataan ruang dapat berupa:
a. penataan ruang diselenggarakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
atau
b. penataan ruang diselenggarakan tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Penataan ruang yang diselenggarakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
menghasilkan rekomendasi untuk mendukung peningkatan kinerja penyelenggaraan penataan
ruang.
Sedangkan penataan ruang yang diselenggarakan tidak sesuai dengan ketentuan peraturan
21
Draft.. Muatan Substansi Pedoman
perundang-undangan menghasilkan rekomendasi:
a. dilakukan penyesuaian dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan/atau
b. dilakuan penertiban dan pengenaan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Rekomendasi memuat usulan-usulan perbaikan dan cara meningkatkan kinerja yang dapat
Masukan / Koreksi
disusun untuk setiap aspek, yaitu terhadap fungsi aspek pengaturan, pembinaan, dan
pelaksanaan penataan ruang, aspek fungsi dan manfaat penyelenggaraan penataan ruang ,
serta aspek pemenuhan SPM bidang penataan ruang.
Laporan hasil pelaksanaan kegiatan pengawasan teknis memuat:
a. destinasi surat;
b. perihal surat;
c. prolog surat;
d. isi surat berisi kesimpulan hasil tindakan pengawasan penataan ruang;
e. rekomendasi perbaikan/peningkatan kinerja; dan
f. nama, jabatan, dan tanda tangan pengirim laporan.
Format buku laporan hasil pelaksanaan kegiatan pengawasan teknis yaitu:
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Maksud dan Tujuan
1.3. Lingkup Pengawasan
1.4. Pelaksana Pengawasan
1.5. Jangka Waktu Pengawasan
22
Draft.. 3.4. Aspek Fungsi
3.5. Aspek Manfaat
3.6. Aspek Pemenuhan SPM
BAB IV REKOMENDASI
Muatan Substansi Pedoman
3.3.3. Aspek pengendalian
Masukan / Koreksi
BAB V KESIMPULAN
BAB VI PENUTUP
LAMPIRAN
3.2. Pengawasan Khusus
3.2.1 Alur Pengawasan Khusus
Pengawasan khusus dilaksanakan terhadap permasalahan khusus yang ditimbulkan akibat dari
rekomendasi pengawasan teknis, indikasi penyimpangan pemanfaatan ruang, laporan masyarakat, dan
bencana.
Tindakan pengawasan khusus meliputi kegiatan memeriksa data dan informasi dan melakukan kajian
teknis terhadap penyelesaian permasalahan khusus tersebut. Alur permasalahan khusus dapat dilihat pada
Gambar 3.2.
23
Draft.. Muatan Substansi Pedoman
Gambar 3.2. Alur Proses Kegiatan Pengawasan Khusus
Masukan / Koreksi
24
Draft.. Bencana
Muatan Substansi Pedoman
kelompok
masyarakat dan
korporasi atau
instansi pemerintah
1. Terjadinya
bencana akibat
a. Dapat dianalisis
melalui metode
Masukan / Koreksi
25
Draft..
3.2.4. Hasil pengawasan khusus
Muatan Substansi Pedoman
a. Pemberian sanksi administratif diberikan jika tidak ditemukan penyimpangan atau pelanggaran.
b. Pemberian sanksi pidana diberikan jika terbukti adanya penyimpangan atau pelanggaran
pidana, selanjutnya akan ditindaklanjuti dengan pelaporan kepada PPNS.
BAB IV KELEMBAGAAN DAN PERAN SERTA MASYARAKAT
Masukan / Koreksi
26
Draft..
4.1. Peran Serta Masyarakat
Muatan Substansi Pedoman
Peran serta masyarakat dalam pelaksanaan pengawasan penataan ruang berupa laporan indikasi
penyimpangan atau pelanggaran kegiatan pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan ketentuan
yang berlaku kepada instansi dan/atau pejabat yang berwenang.
BAB V PENUTUP
Masukan / Koreksi
Pedoman ini disusun dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan terkait. Pedoman ini telah
menyertakan NSPK yang telah ada dan akan diikuti oleh NSPK-NSPK lainnya, tergantung kebutuhan
daerah yang bersangkutan. Istilah dan definisi dalam pedoman ini mengacu kepada NSPK yang berlaku
dan referensi yang ada.
Nama : ..
Instansi : ..
Jabatan :
.., 2014
( )
27