Psikotropika adalah suatu zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan
narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf
pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.
Zat atau obat psikotropika ini dapat menurunkan aktivitas otak atau merangsang
susunan saraf pusat dan menimbulkan kelainan perilaku, disertai dengan timbulnya
halusinasi (mengkhayal), ilusi, gangguan cara berpikir, perubahan alam perasaan
dan dapat menyebabkan ketergantungan serta mempunyai efek stimulasi
(merangsang) bagi para pemakainya.
Cathinone ((x)-(S)-2-aminopropiophenone)
DET (3-[2-(diethylamino)ethyl]indole)
DMA ( ()-2,5-dimethoxy-alpha-methylphenethylamine )
DMHP ( 3-(1,2-dimethylheptyl)-7,8,9,10-tetrahydro-6,6,9-trimethyl-6H-
dibenzo[b,d]pyran-1-olo )
DMT ( 3-[2-(dimethylamino)ethyl]indole)
DOET ( ()-4-ethyl-2,5-dimethoxy-alpha-phenethylamine)
Etrytamine ( 3-(2-aminobutyl)indole )
MDMA (()-N,alpha-dimethyl-3,4-(methylene-dioxy)phenethylamine)
Mescaline (3,4,5-trimethoxyphenethylamine)
Methcathinone ( 2-(methylamino)-1-phenylpropan-1-one )
4-methylaminorex ( ()-cis-2-amino-4-methyl-5-phenyl-2-oxazoline )
MMDA (2-methoxy-alpha-methyl-4,5-(methylenedioxy)phenethylamine)
Parahexyl (3-hexyl-7,8,9,10-tetrahydro-6,6,9-trimethyl-6H-dibenzo[b,d]pyran-1-ol)
PMA (p-methoxy-alpha-methylphenethylamine)
Psilocine, psilotsin (3-[2-(dimethylamino)ethyl] indol-4-ol)
Tetrahydrocannabinol
TMA (()-3,4,5-trimethoxy-alpha-methylphenethylamine)
Amphetamine (()-alpha-methylphenethylamine)
Dexamphetamine ((+)-alpha-methylphenethylamine)
Levamphetamine ((x)-(R)-alpha-methylphenethylamine)
Levomethampheta-mine ((x)-N,alpha-dimethylphenethylamine)
Methamphetamine ((+)-(S)-N,alpha-dimethylphenethylamine)
Methamphetamineracemate (()-N,alpha-dimethylphenethylamine)
Methaqualone (2-methyl-3-o-tolyl-4(3H)-quinazolinone)
Phenmetrazine (3-methyl-2-phenylmorpholine)
Zipeprol (alpha-(alpha-methoxybenzyl)-4-(beta-methoxyphenethyl)-1-
piperazineethanol)
Buprenorphine (2l-cyclopropyl-7-alpha-[(S)-1-hydroxy-1,2,2-trimethylpropyl]-6,14-
endo-ethano-6,7,8,14-tetrahydrooripavine)
Flunitrazepam (5-(o-fluorophenyl)-1,3-dihydro-1-methyl-7-nitro-2H-1,4-
benzodiazepin-2-one)
Glutethimide (2-ethyl-2-phenylglutarimide)
Pentazocine ((2R*,6R*,11R*)-1,2,3,4,5,6-hexahydro-6,11-dimethyl-3-(3-methyl-2-
butenyl)-2,6-methano-3-benzazocin-8-ol)
Alprazolam (8-chloro-1-methyl-6-phenyl-4H-s-triazolo[4,3-a][1,4]benzodiazepine)
Aminorex (2-amino-5-phenyl-2-oxazoline)
Benzfetamine (N-benzyl-N,alpha-dimethylphenethylamine)
Bromazepam (7-bromo-1,3-dihydro-5-(2-pyridyl)-2H-1,4-benzodiazepin-2-one)
Brotizolam (2-bromo-4-(o-chlorophenyl)-9-methyl-6H-thieno[3,2-f]-s-triazolo[4,3-a]
[1,4]diazepine)
Camazepam (7-chloro-1,3-dihydro-3-hydroxy-1-methyl-5-phenyl-2H-1,4
benzodiazepin-2-one dimethylcarbamate (ester))
Chlordiazepoxide (7-chloro-2-(methylamino)-5-phenyl-3H-1,4-benzodiazepine-4-
oxide)
Clobazam (7-chloro-1-methyl-5-phenyl-1H-1,5-benzodiazepine-2,4(3H,5H)-dione)
Clonazepam (5-(o-chlorophenyl)-1,3-dihydro-7-nitro-2H-1,4-benzodiazepin-2-one)
Clorazepate (7-chloro-2,3-dihydro-2-oxo-5-phenyl-1H-1,4-benzodiazepine-3-
carboxylic acid)
Delorazepam (7-chloro-5-(o-chlorophenyl)-1,3-dihydro-2H-1,4-benzodiazepin-2-one)
Diazepam (7-chloro-1,3-dihydro-1-methyl-5-phenyl-2H-1,4-benzodiazepin-2-one)
Estazolam (8-chloro-6-phenyl-4H-s-triazolo[4,3-a][1,4]benzodiazepine)
Ethchlorvynol (1-chloro-3-ethyl-1-penten-4-yn-3-ol)
Ethinamate (1-ethynylcyclohexanolcarbamate)
Fencamfamin (N-ethyl-3-phenyl-2-norborananamine)
Fenproporex (()-3-[(alpha-methylphenylethyl)amino]propionitrile)
Fludiazepam (7-chloro-5-(o-fluorophenyl)-1,3-dihydro-1-methyl-2H-1,4-
benzodiazepin-2-one)
Flurazepam (7-chloro-1-[2-(diethylamino)ethyl]-5-(o-fluorophenyl)-1,3-dihydro-2H-
1,4-benzodiazepin-2-one)
Halazepam (7-chloro-1,3-dihydro-5-phenyl-1-(2,2,2-trifluoroethyl)-2H-1,4-
benzodiazepin-2-one)
Ketazolam (11-chloro-8,12b-dihydro-2,8-dimethyl-12b-phenyl-4H-[1,3]oxazino[3,2-d]
[1,4]benzodiazepine-4,7(6H)-dione)
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Psikotropika
Obat Psikotropika
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintesis bukan narkotika
yang berkhasita psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat
tyang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. (UU RI No.
5 Tahun 1997 tentang Psikotropika). Obat ini merupakan obat yang digunakan untuk
masalah gangguan kejiwaan/mental yang biasanya disebut dengan obat penenang
dan antidepresan. Penggunaan obat ini dapat menyebabkan haliusinasi, depresi,
stimulasi (tidak mengantuk, tidak lapar), dan gangguan fungsi motorik/otot (kepala
bergerak naik turun/geleng-geleng).
Psikotropika termasuk dalam Obat Keras Tertentu (OKT) yang logonya sama dengan
obat keras yaitu lingkaran berwarna MERAH dengan garis tepi berwarna hitam dan
terdapat huruf K (warna hitam) berada ditengah lingkaran dan menyentuh pada
garis tepi pada kemasannya sehingga untuk mendapatkannya harus dengan resep
dokter.
Psikotropika Golongan I
Hanya digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan untuk terapi
kesehatan/pengobatan karena dapat menyebabkan potensi sindrom
ketergantungan yang sangat kuat.
Psikotropika Golongan II
Digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan serta berkhasiat untuk
pengobatan/terapi dan dapat menyebabkan potensi ketergantungan yang kuat.
Psikotropika Golongan IV
Penyerahan obat narkotika dapat dilakukan oleh Apotek, Rumah Sakit, Puskesmas,
Klinik berdasarkan resep dokter kepada pasien/pengguna langsung.
Obat Narkotika
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman,
baik sintesis maupun semisintesis, yang dapat menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa
nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan, yang dibedakan ke dalam
golongan-golongan. (UU RI No.35 Tahun 2009 tentang Narkotika).
Cara mendapatkan Obat Narkotika harus dengan resep dokter dan obat dapat
diserahkan melalui Apotek, Rumah sakit, Puskesmas ataupun Klinik.
Logo obat narkotika adalah seperti tanda plus warna merah dalam lingkaran warna
putih dengan garis tepi warna merah.
Narkotika Golongan I
Hanya digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan untuk terapi
kesehatan/pengobatan karena dapat menyebabkan potensi sindrom
ketergantungan yang sangat tinggi.
Berkhasiat untuk pengobatan tetapi digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat
digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan
serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan.
Berkhasiat untuk pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan/atau untuk
tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan
mengakibatkan ketergantungan.
Kodein dan Doveri biasa digunakan untuk obat batuk yang parah.
Dari penggolongan obat diatas kita hanya dapat membeli obat dengan tujuan untuk
pengobatan sendiri (self-medication) dari golongan obat bebas, obat bebas terbatas
serta obat wajib apotek (OWA). Untuk memperoleh obat-obatan tersebut sebaiknya
membeli di Toko Obat Berizin atau Apotek, dikarenakan di sarana tersebut mutu
obat lebih terjaga (karena penyimpanan yang tepat, pemeriksaan masa kadaluarsa
yang rutin) serta terhindar dari obat-obat palsu yang beredar. Adanya Tenaga Teknis
Kefarmasian di Toko Obat atau Apoteker di Apotek dapat kita mintai saran dan
informasi mengenai penggunaan dan keamanan obat yang akan kita digunakan.
Namun perlu diingat bahwa masa pengobatan sendiri adalah 3 hari, jika selama 3
hari tidak sembuh maka harus berobat ke dokter.
Jika kita tidak paham dengan obat yang diterima, kita wajib mengetahui/bertanya
kepada dokter / apoteker mengenai aturan pakai, dosis, serta efek samping yang
mungkin terjadi.
http://dkk.sukoharjokab.go.id/read/penggolongan-obat-dan-cara-mendapatkannya
ALGANAK
Efek samping : -
ALVIZ
ASABIUM
Efek samping : -
ATIVAN
Efek samping : -
CALMLET
Efek samping : -
D ECAZEPAM
Fungsi : Neuroleptikum
Efek samping : -
Efek samping : -
FRISIUM
MERLOPAM
LIBRIUM
VALDIMEX
ANDEP
ANTIPRES
Fungsi : Depresi
FRIMANIA
NOPRES
Fungsi : Depresi
OXIPRES
SERLOF
TILSAN
TRAN-Q
ZERLIN
ZAC
D.ANTI PSIKOSIS
ANANTESOL
CEPEZET
CLORILEX
GOVOTIL
Efek samping : reaksi neurologic yang bersifat ekstra pyramidal seperti hipertonia
otot dan gemetar (parkinsonisme) kejang otot, dan gerakan bola mmata terkodinir
LODOPIN
MEPROSETIL
MUTABON M
NOPRENIA
PROMACTIL
RISPERDAL CONST
ZOFREDAL
Efek samping : -
SERENACE
RISPERDAL
http://almira-homecare.blogspot.co.id/2010/10/obat-obat-
psikotropika.html#!/tcmbck