Anda di halaman 1dari 23

Psikotropika

Beberapa jenis obat psikotropika

Psikotropika adalah suatu zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan
narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf
pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.

Efek pemakaian psikotropika Sunting

Zat atau obat psikotropika ini dapat menurunkan aktivitas otak atau merangsang
susunan saraf pusat dan menimbulkan kelainan perilaku, disertai dengan timbulnya
halusinasi (mengkhayal), ilusi, gangguan cara berpikir, perubahan alam perasaan
dan dapat menyebabkan ketergantungan serta mempunyai efek stimulasi
(merangsang) bagi para pemakainya.

Pemakaian Psikotropika yang berlangsung lama tanpa pengawasan dan


pembatasan pejabat kesehatan dapat menimbulkan dampak yang lebih buruk, tidak
saja menyebabkan ketergantungan bahkan juga menimbulkan berbagai macam
penyakit serta kelainan fisik maupun psikis si pemakai, tidak jarang bahkan
menimbulkan kematian.

Golongan psikotropika Sunting

Psikotropika yang mempunyai potensi mengakibatkan sindroma ketergantungan


digolongkan menjadi4 golongan, yaitu:

Psikotropika golongan I : yaitu psikotropika yang tidak digunakan untuk tujuan


pengobatan dengan potensi ketergantungan yang sangat kuat

Psikotropika golongan II : yaitu psikotropika yang berkhasiat terapi tetapi dapat


menimbulkan ketergantungan.

Psikotropika golongan III : yaitu psikotropika dengan efek ketergantungannya


sedang dari kelompok hipnotik sedatif.

Psikotropika golongan IV : yaitu psikotropika yang efek ketergantungannya ringan.


Berdasarkan Konvensi Perserikatan Bangsa Bangsa tentang pemberantasan
peredaran narkotika dan psikotropika, tahun 1988 tersebut maka psikotropika dapat
digolongkan sebagai berikut : (didahului dengan nama International dan nama kimia
diletakkan dalam tanda kurung)

Psikotropika golongan I Sunting

Broloamfetamine atau DOB (()-4-bromo-2,5-dimethoxy-alpha-


methylphenethylamine)

Cathinone ((x)-(S)-2-aminopropiophenone)

DET (3-[2-(diethylamino)ethyl]indole)

DMA ( ()-2,5-dimethoxy-alpha-methylphenethylamine )

DMHP ( 3-(1,2-dimethylheptyl)-7,8,9,10-tetrahydro-6,6,9-trimethyl-6H-
dibenzo[b,d]pyran-1-olo )

DMT ( 3-[2-(dimethylamino)ethyl]indole)

DOET ( ()-4-ethyl-2,5-dimethoxy-alpha-phenethylamine)

Eticyclidine - PCE ( N-ethyl-1-phenylcyclohexylamine )

Etrytamine ( 3-(2-aminobutyl)indole )

Lysergide - LSD, LSD-25 (9,10-didehydro-N,N-diethyl-6-methylergoline-8beta-


carboxamide)

MDMA (()-N,alpha-dimethyl-3,4-(methylene-dioxy)phenethylamine)

Mescaline (3,4,5-trimethoxyphenethylamine)

Methcathinone ( 2-(methylamino)-1-phenylpropan-1-one )

4-methylaminorex ( ()-cis-2-amino-4-methyl-5-phenyl-2-oxazoline )

MMDA (2-methoxy-alpha-methyl-4,5-(methylenedioxy)phenethylamine)

N-ethyl MDA (()-N-ethyl-alpha-methyl-3,4-(methylenedioxy)phenethylamine)

N-hydroxy MDA (()-N-[alpha-methyl-3,4-


(methylenedioxy)phenethyl]hydroxylamine)

Parahexyl (3-hexyl-7,8,9,10-tetrahydro-6,6,9-trimethyl-6H-dibenzo[b,d]pyran-1-ol)

PMA (p-methoxy-alpha-methylphenethylamine)
Psilocine, psilotsin (3-[2-(dimethylamino)ethyl] indol-4-ol)

Psilocybine (3-[2-(dimethylamino)ethyl]indol-4-yl dihydrogen phosphate)

Rolicyclidine - PHP,PCPY ( 1-(1-phenylcyclohexyl)pyrrolidine )

STP, DOM (2,5-dimethoxy-alpha,4-dimethylphenethylamine)

Tenamfetamine - MDA (alpha-methyl-3,4-(methylenedioxy)phenethylamine)

Tenocyclidine - TCP (1-[1-(2-thienyl)cyclohexyl]piperidine)

Tetrahydrocannabinol

TMA (()-3,4,5-trimethoxy-alpha-methylphenethylamine)

Psikotropika golongan II Sunting

Amphetamine (()-alpha-methylphenethylamine)

Dexamphetamine ((+)-alpha-methylphenethylamine)

Fenetylline (7-[2-[(alpha-methylphenethyl)amino] ethyl]theophylline)

Levamphetamine ((x)-(R)-alpha-methylphenethylamine)

Levomethampheta-mine ((x)-N,alpha-dimethylphenethylamine)

Mecloqualone (3-(o-chlorophenyl)-2-methyl-4(3H)- quinazolinone)

Methamphetamine ((+)-(S)-N,alpha-dimethylphenethylamine)

Methamphetamineracemate (()-N,alpha-dimethylphenethylamine)

Methaqualone (2-methyl-3-o-tolyl-4(3H)-quinazolinone)

Methylphenidate (Methyl alpha-phenyl-2-piperidineacetate)

Phencyclidine - PCP (1-(1-phenylcyclohexyl)piperidine)

Phenmetrazine (3-methyl-2-phenylmorpholine)

Secobarbital (5-allyl-5-(1-methylbutyl)barbituric acid)

Dronabinol atau delta-9-tetrahydro-cannabinol ((6aR,10aR)-6a,7,8,10a-tetrahydro-


6,6,9-trimethyl-3-pentyl-6H- dibenzo[b,d]pyran-1-ol)

Zipeprol (alpha-(alpha-methoxybenzyl)-4-(beta-methoxyphenethyl)-1-
piperazineethanol)

Psikotropika golongan III Sunting


Amobarbital (5-ethyl-5-isopentylbarbituric acid)

Buprenorphine (2l-cyclopropyl-7-alpha-[(S)-1-hydroxy-1,2,2-trimethylpropyl]-6,14-
endo-ethano-6,7,8,14-tetrahydrooripavine)

Butalbital (5-allyl-5-isobutylbarbituric acid)

Cathine / norpseudo-ephedrine ((+)-(R)-alpha-[(R)-1-aminoethyl]benzyl alcohol)

Cyclobarbital (5-(1-cyclohexen-1-yl)-5-ethylbarbituric acid)

Flunitrazepam (5-(o-fluorophenyl)-1,3-dihydro-1-methyl-7-nitro-2H-1,4-
benzodiazepin-2-one)

Glutethimide (2-ethyl-2-phenylglutarimide)

Pentazocine ((2R*,6R*,11R*)-1,2,3,4,5,6-hexahydro-6,11-dimethyl-3-(3-methyl-2-
butenyl)-2,6-methano-3-benzazocin-8-ol)

Pentobarbital (5-ethyl-5-(1-methylbutyl)barbituric acid)

Psikotropika golongan IV Sunting

Allobarbital (5,5-diallylbarbituric acid)

Alprazolam (8-chloro-1-methyl-6-phenyl-4H-s-triazolo[4,3-a][1,4]benzodiazepine)

Amfepramone (diethylpropion 2-(diethylamino)propiophenone)

Aminorex (2-amino-5-phenyl-2-oxazoline)

Barbital (5,5-diethylbarbituric acid)

Benzfetamine (N-benzyl-N,alpha-dimethylphenethylamine)

Bromazepam (7-bromo-1,3-dihydro-5-(2-pyridyl)-2H-1,4-benzodiazepin-2-one)

Butobarbital (5-butyl-5-ethylbarbituric acid)

Brotizolam (2-bromo-4-(o-chlorophenyl)-9-methyl-6H-thieno[3,2-f]-s-triazolo[4,3-a]
[1,4]diazepine)

Camazepam (7-chloro-1,3-dihydro-3-hydroxy-1-methyl-5-phenyl-2H-1,4
benzodiazepin-2-one dimethylcarbamate (ester))

Chlordiazepoxide (7-chloro-2-(methylamino)-5-phenyl-3H-1,4-benzodiazepine-4-
oxide)

Clobazam (7-chloro-1-methyl-5-phenyl-1H-1,5-benzodiazepine-2,4(3H,5H)-dione)

Clonazepam (5-(o-chlorophenyl)-1,3-dihydro-7-nitro-2H-1,4-benzodiazepin-2-one)
Clorazepate (7-chloro-2,3-dihydro-2-oxo-5-phenyl-1H-1,4-benzodiazepine-3-
carboxylic acid)

Clotiazepam (5-(o-chlorophenyl)-7-ethyl-1,3-dihydro-1-methyl-2H-thieno [2,3-e]


-1,4-diazepin-2-one)

Cloxazolam (10-chloro-11b-(o-chlorophenyl)-2,3,7,11b-tetrahydro-oxazolo- [3,2-d]


[1,4]benzodiazepin-6(5H)-one)

Delorazepam (7-chloro-5-(o-chlorophenyl)-1,3-dihydro-2H-1,4-benzodiazepin-2-one)

Diazepam (7-chloro-1,3-dihydro-1-methyl-5-phenyl-2H-1,4-benzodiazepin-2-one)

Estazolam (8-chloro-6-phenyl-4H-s-triazolo[4,3-a][1,4]benzodiazepine)

Ethchlorvynol (1-chloro-3-ethyl-1-penten-4-yn-3-ol)

Ethinamate (1-ethynylcyclohexanolcarbamate)

Ethyl loflazepate (ethyl 7-chloro-5-(o-fluorophenyl)-2,3-dihydro-2-oxo-1H-1,4-


benzodiazepine-3-carboxylate)

Etil Amfetamine / N-ethylampetamine (N-ethyl-alpha-methylphenethylamine)

Fencamfamin (N-ethyl-3-phenyl-2-norborananamine)

Fenproporex (()-3-[(alpha-methylphenylethyl)amino]propionitrile)

Fludiazepam (7-chloro-5-(o-fluorophenyl)-1,3-dihydro-1-methyl-2H-1,4-
benzodiazepin-2-one)

Flurazepam (7-chloro-1-[2-(diethylamino)ethyl]-5-(o-fluorophenyl)-1,3-dihydro-2H-
1,4-benzodiazepin-2-one)

Halazepam (7-chloro-1,3-dihydro-5-phenyl-1-(2,2,2-trifluoroethyl)-2H-1,4-
benzodiazepin-2-one)

Haloxazolam (10-bromo-11b-(o-fluorophenyl)-2,3,7,11b-tetrahydrooxazolo [3,2-d]


[1,4]benzodiazepin-6(5H)-one)

Ketazolam (11-chloro-8,12b-dihydro-2,8-dimethyl-12b-phenyl-4H-[1,3]oxazino[3,2-d]
[1,4]benzodiazepine-4,7(6H)-dione)

Lefetamine - SPA ((x)-N,N-dimethyl-1,2-diphenylethylamine)

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Psikotropika
Obat Psikotropika

Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintesis bukan narkotika
yang berkhasita psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat
tyang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. (UU RI No.
5 Tahun 1997 tentang Psikotropika). Obat ini merupakan obat yang digunakan untuk
masalah gangguan kejiwaan/mental yang biasanya disebut dengan obat penenang
dan antidepresan. Penggunaan obat ini dapat menyebabkan haliusinasi, depresi,
stimulasi (tidak mengantuk, tidak lapar), dan gangguan fungsi motorik/otot (kepala
bergerak naik turun/geleng-geleng).

Psikotropika termasuk dalam Obat Keras Tertentu (OKT) yang logonya sama dengan
obat keras yaitu lingkaran berwarna MERAH dengan garis tepi berwarna hitam dan
terdapat huruf K (warna hitam) berada ditengah lingkaran dan menyentuh pada
garis tepi pada kemasannya sehingga untuk mendapatkannya harus dengan resep
dokter.

Dikarenakan obat golongan ini dapat menimbulkan ketergantungan / kecanduan,


pemerintah melakukan pengawasan dengan ketat (regulasi dan sanksi hukum)
supaya tidak terjadi penyalahgunaan obat.

Psikotropika digolongkan menjadi 4 (empat) golongan berdasarkan potensi efek


ketergantungan :

Psikotropika Golongan I

Hanya digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan untuk terapi
kesehatan/pengobatan karena dapat menyebabkan potensi sindrom
ketergantungan yang sangat kuat.

Contoh : DMA, MDMA, Meskalin dll

Psikotropika Golongan II
Digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan serta berkhasiat untuk
pengobatan/terapi dan dapat menyebabkan potensi ketergantungan yang kuat.

Contoh : Amfetamin, Metakualon, Sekobarbital dll

Psikotropika Golongan III

Digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan serta berkhasiat untuk


pengobatan/terapi dan mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindrom
ketergantungan.

Contoh : Amobarbital, Flunitrazepam, Pentobarbital dll

Psikotropika Golongan IV

Digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan serta berkhasiat untuk


pengobatan/terapi dan mempunyai potensi ringan mengakibatkan sindrom
ketergantungan.

Psikotropika golongan IV inilah yang banyak digunakan untuk terapi/pengobatan


dikarenakan efek ketergantungan yang dihasilkan ringan.

Contoh : Diazepam, Lorazepam, Nitrazepam, Alprazolam, Klordiazepoksid, Triazolam


dll.

Penyerahan obat narkotika dapat dilakukan oleh Apotek, Rumah Sakit, Puskesmas,
Klinik berdasarkan resep dokter kepada pasien/pengguna langsung.

Obat Narkotika
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman,
baik sintesis maupun semisintesis, yang dapat menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa
nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan, yang dibedakan ke dalam
golongan-golongan. (UU RI No.35 Tahun 2009 tentang Narkotika).

Cara mendapatkan Obat Narkotika harus dengan resep dokter dan obat dapat
diserahkan melalui Apotek, Rumah sakit, Puskesmas ataupun Klinik.

Logo obat narkotika adalah seperti tanda plus warna merah dalam lingkaran warna
putih dengan garis tepi warna merah.

Obat narkotika sangat bermanfaat dan diperlukan di bidang ilmu pengetahuan


maupun bidang kesehatan. Meskipun demikian, masih ada yang menggunakan
tidak sesuai dengan standar pengobatan maupun sengaja disalahgunakan bahkan
disertai peredaran narkotika secara gelap. Penyalahgunaan Narkotika serta
Psikotropika merupakan kejahatan krimial dikarenakan hal tersebut merupakan
ancaman yang dapat melemahkan ketahanan nasional dikarenakan dapat merusak
moral/mental masyarakat khususnya generasi muda penerus bangsa. Pemerintah
melakukan pengawasan dan pengendalian peredaran obat narkotika dengan
membuat Undang-undang Nomor 22 Tahun 1997 yang diperbarui menjadi UU
Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

Berdasarkan potensi yang dapat mengakibatkan ketergantungan, Narkotika


digolongkan menjadi 3 (tiga) yaitu :

Narkotika Golongan I

Hanya digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan untuk terapi
kesehatan/pengobatan karena dapat menyebabkan potensi sindrom
ketergantungan yang sangat tinggi.

Contoh : Tanaman Papaver Somniferum L, Opium mentah, Opium masak, tanaman


koka (Erythroxylum coca), daun koka, kokain mentah, kokain, tanaman ganja,
Heroin, THC dll.
Narkotika Golongan II

Berkhasiat untuk pengobatan tetapi digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat
digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan
serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan.

Contoh : Morfin, Opium, Petidin, Ekgonin, Hidromorfinol dll.

Narkotika Golongan III

Berkhasiat untuk pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan/atau untuk
tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan
mengakibatkan ketergantungan.

Contoh : Kodein, Dihidrokodein, Etilmorfin, Doveri dll.

Kodein dan Doveri biasa digunakan untuk obat batuk yang parah.

Dari penggolongan obat diatas kita hanya dapat membeli obat dengan tujuan untuk
pengobatan sendiri (self-medication) dari golongan obat bebas, obat bebas terbatas
serta obat wajib apotek (OWA). Untuk memperoleh obat-obatan tersebut sebaiknya
membeli di Toko Obat Berizin atau Apotek, dikarenakan di sarana tersebut mutu
obat lebih terjaga (karena penyimpanan yang tepat, pemeriksaan masa kadaluarsa
yang rutin) serta terhindar dari obat-obat palsu yang beredar. Adanya Tenaga Teknis
Kefarmasian di Toko Obat atau Apoteker di Apotek dapat kita mintai saran dan
informasi mengenai penggunaan dan keamanan obat yang akan kita digunakan.
Namun perlu diingat bahwa masa pengobatan sendiri adalah 3 hari, jika selama 3
hari tidak sembuh maka harus berobat ke dokter.

Jika kita tidak paham dengan obat yang diterima, kita wajib mengetahui/bertanya
kepada dokter / apoteker mengenai aturan pakai, dosis, serta efek samping yang
mungkin terjadi.
http://dkk.sukoharjokab.go.id/read/penggolongan-obat-dan-cara-mendapatkannya

DAFTAR OBAT PATEN GOLONGAN NARKOTIKA

LABELS: DETOKSIFIKASI, NARKOBA, SYARAF

A.ANTI ANSIETAS DAN ANTI INSOMNIA

ALGANAK

Golongan obat : Alpazolam 0,25 mg ; 0,50 mg 1 mg

Fungsi : Ansietas yang berhubungan dengan depresi , gangguan panik


dengan atau tanpa agoraphobia

Efek samping : -

Persamaan nama dari pabrik : Guardian Pharmatama

ALVIZ

Golongan obat : Alprazolam 0,5 mg ; 1 mg / tablet

Fungsi : Pengobatan jangka pendek ansietas sedang sampai berat dan


ansietas yang berhubungan dengan depresi

Efek samping : Intoksifikasi fungsi saraf

Persamaan nama pabrik : Pharos, Altana Pharma

ASABIUM

Golongan obat : klobazam 10 mg

Fungsi : Mengatasi keadaan yang berhubungan dengan


ansietas,ketegangan,gangguan tidur di sebabkan kelainan mental dan emosional

Efek samping : -

Persamaan nama pabrik : Otto


ATARAX

Golongan obat : Alprazolam 0,5 mg

Fungsi : Gangguan ansietas atau gejala ansietas jangka pendek, ansietas


yang menyertai tekanan hidup sehari-hari biasanya tidak memerlukan obat
ansiolitik, efektifitas pada penggunaan jangka panjang ( lebih dari 4 bulan ) tidak di
ketahui.

Efek samping : Mengantuk, kelemahan otot, ataksia, amnesia, depresi light


headness, bingung halusinasi, blurred vision.

Persamaan nama pabrik : Mersi

ATIVAN

Golongan obat : Lorazepam 0,5 mg ; 1 mg ; 2 mg

Fungsi : Ansietas gangguan psikoneurotik, gangguan kecemasan pada


situasi psikotik dan depresi berat

Efek samping : -

Nama pabrik : Sunthi sepuri, wyeth

CALMLET

Golongan obat : Alprazolam 0,25 mg ; 0,5 mg ; 2 mg

Fungsi : Gejala ansietas termasuk ansietas disertai gejala depresi, panik


disorder dengan atau tanpa agoraphobia.

Efek samping : -

Nama pabrik : Sunthi sepuri

D ECAZEPAM

Golongan obat :D iazepam 5 mg / tablet

Fungsi : Neuroleptikum

Efek samping : -

Nama pabrik : Harsen


DIOBRIUM

Golongan obat : Klordiazepoksid hidroklorida

Fungsi : Gangguan fisiologis kejiwaan, kecemasan,mudah


tersinggung,dan perasaan tidak enak

Efek samping : -

Nama pabrik : Cendo

FRISIUM

Golongan obat : Klobazam 10 mg

Fungsi : kecemasan, gangguan psikomotori, pengobatan epilepsy

Efek samping : kelelahan, mulut kering,pusing

Nama pabrik : Aventis

MERLOPAM

Golongan obat : Lorazepam 0,5 mg ; 2 mg

Fungsi : Pengobatan jangka pendek berhubungan dengan gejala depresi

Efek samping : Mengantuk, perasaan lemah dan lesu

Nama pabrik : Mersi

LIBRIUM

Golongan obat : Chiordiazepoxide

Fungsi :P engobatan jangka pendek ansietaas dan sindrom putus


alcohol akut

Efek samping : ataksia, mengantuk, kebingungan mental, terutama pada lansia

Nama Pabrik : Valeant / Combiphar


SERENAL-10

Golongan obat : oxazolam

Fungsi : Neurosis, keluhan psikosomatis

Efek samping : Mengantuk, pusing, sakit kepala, insomnia, anorexia,gangguan


pergerakan lidah, mulut kering, gelisah,erupsi kulit.

Nama pabrik : Sankyo

VALDIMEX

Golongan obat : Diazepam 5 mg

Fungsi : untuk pengobatan jangka pendek meringan spasme otot rangka

Efek samping : Mengantuk, ataksia, kelelaha, erupsi pada kulit edema

Nama pabrik : Mersi farma

B.ANTIDEPRESI DAN ANTIMANIA

ANDEP

Golongan obat : Fluoksetin hidroklorida 20 mg

Fungsi : untuk pengobatan depresi , terutama kategori gangguan depresi


mayor

Efek samping : gangguan syaraf , gangguan saluran cerna

Nama pabrik : Medikon prima

ANTIPRES

Golongan obat : Sertalin 50 mg

Fungsi : gejala depsresi dengan atau tanpa riwayat mania

Efek samping : mual, diare, gangguan fungsi seks pria, tremor


CAURAGE

Golongan obat : Fluoksetin 20 mg

Fungsi : Depresi

Efek samping : Anoreksia, mual, muntah, dyspepsia, mulut kering , diare

Nama pabrik : Soho

FRIMANIA

Golongan obat : Litium Karbonat 200 mg ; 400 mg

Fungsi : Mania dan hipomania , depresi, bipolar

Efek samping : pada awal pengobatan muntah

Nama pabrik : Mersifarma

NOPRES

Golongan obat : Fluoxetine

Fungsi : Depresi

Efek samping : Cemas, insomnia, mengantuk, lesu,tremor, mual, pusing,sakit


kepala

Nama pabrik : Ferron

OXIPRES

Golongan obat : fluoksetin Hcl 20mg

Fungsi : Depresi kategori mayor

Efek samping : gelisah, amnesia, insomnia, pusing, bingung

Nama pabrik : Sandoz

SERLOF

Golongan obat : sertraline HCL


Fungsi : terapi simtomatis gejala depresi dengan atau tanpa riwayat
mania, gangguan absesif kompulsif,gangguan panik dengan atau tanpa
agoraphobia stres pasca trauma.

Efek samping : Anoreksia, mual, diare, dyspepsia,tremor,sakit


kepala,insomniamengantuk,berkeringat,mulut kering,disfungsi seks pada pria

Nama pabrik : Kalbe farma

TILSAN

Golongan obat : Maprotilin HCL

Fungsi : Depresi endogen

Efek samping : gangguan hantaran jantung, alveolitis alergi

Nama pabrik : Otto

TRAN-Q

Golongan obat : Buspiron hidroklorida 10 mg

Fungsi : penderita ansietas dengan atau tanpa depresi dimana tidak


menimbulkan efek sedasi

Efek sampnig : pusing, mual, sakit kepala

Nama pabrik : Guardian

ZERLIN

Golongan obat : sertralin 50 mg

Fungsi : semua tipe depresi dengan atau tanpa riwayat mania

Efek : mual, muntah, mulut kering, diare, insomnia, tremor

Nama pabrik : Pharos

ZAC

Golongan obat : fluoxetine


Fungsi : depresi

Efek samping : gelisah, gugup,susah tidur, gemetar,mual,diare,sakit kepala,mulut


kering,penurunan fungsi seks,hiponatremia,berkeringat.

Nama pabrik : Ikapharmindo

C.ANTI OBSESI DAN ANTI KOMPULSI

D.ANTI PSIKOSIS

ANANTESOL

Golongan obat : flufenazin hidroklorida 2.5 mg, 5 mg

Fungsi : trankuilizer major, gelisah, ketegangan dan gangguan mental


lain.

Efek samping : hipersensitif

Nama pabrik : Bristol-myers squibb

CEPEZET

Golongan obat : klorpromazin hidroklorida 100 mg / tablet

Fungsi : pengobatan umum,neurosis,gangguan system saraf pusat yang


memerlukan penenang,pramedikasi,anestesi, hipotensi terkontrol,
induksi,hipotermi,dan anti muntah.

Efek samping : Lesu,gangguan tidur,mengantuk,pusing,,mulut kering,agitasi,dan


ruam kulit.

Nama pabrik : Mersi

CLORILEX

Golongan obat : klozapin 25 mg ; 100 mg

Fungsi : Penderita skizofrenia yang tidak member respons atau


intoleransi terhadap neuroleptik
Efek samping : granulositopenia,agranulositosis,eosinifilia leukosiosis dapat
terjadi terutama pada minggu pertama teori, mengantuk,lelah,sedasi,pusing dan
sakit kepala.

Nama pabrik : Mersifarma

GOVOTIL

Golongan obat : haloperidol 2mg ;5 mg

Fungsi : psikosis kronis dan akut

Efek samping : reaksi neurologic yang bersifat ekstra pyramidal seperti hipertonia
otot dan gemetar (parkinsonisme) kejang otot, dan gerakan bola mmata terkodinir

Nama pabrik : Guardian pharmatama

LODOPIN

Golongan obat : zotepine

Fungsi : pengobatan skizofrenia

Efek samping : menggigil,sakit kepala,nyeri,demam,tak enaak badan,


hipertensi,aritmia,leucopenia,rasa cemas,gangguan menstruasi.

Nama pabrik : kalbe farma

MEPROSETIL

Golongan obat : klopromazin hidroklorida 25 mg 100 mg

Fungsi : psikosis hiperaktif,skizofreniadini,ansietas,mual,muntah yang


bersifat sentral,mabuk perjalanan

Efek samping : kadang takikardia,rasa kering pada mulut dan tenggorok

Nama pabrik : Meprofarma

MUTABON M

Golongan obat : perhenazine 2 mg, amtriptyline Hcl 10 mg


Fungsi : terapi pemeliharaan pada gangguan emosi dan mental dengan
ansietas, ketegangan dan depresi

Efek samping : mengantuk,ketergantungan efek


antimuskarinik,insomnia,depresi,kejang,agitasi,takikardi,hipotensipostural,reaksi
alergi,kerusakan toleransi glukosa

Nama pabrik : schering-plough

NOPRENIA

Golongan obat : risperidone

Fungsi : skizofrenia akut dan kronik,psikosis yang lain dengan gejala


positif (seperti halusinasi,delusi,gangguan pola piker,kecurigaan) dan atau negative
( seperti afek tumpul,menarik dirisecara sosial,dan emosional serta sulit berbicara )
yang nyata. Mengurangi gejala afektif (seperti depresi, perasaan bersalah,dan
cemas) yang berhubungan dengan skizofrenia.

Efek samping : insomnia,agitasi,ansietas,sakit kepala,somnolen,kelelahan,kadang


hipotensi ortostatik, reflek takikardia atau hipertensi.

Nama pabrik : novell pharma

PROMACTIL

Golongan obat : klorpromazin hideroklorida 100 mg

Fungsi : depresi saraf pusat antiemetikum, sedativum,trankuilizer,anti-


spasmodikum,hipnotikum,anal-getikum.

Efek samping : lesu, mengantuk, pusing, sakit kepala, konstipasi,polunia,jantung


berdebar,insomnia,fotofobi

Nama pabrik : Combiphar

RISPERDAL CONST

Golongan obat : Rispendone

Fungsi : terapi skizofrenia dan gangguan skizoafektif

Efek samping : somnolen,akatisia,parkinsonisme,dyspepsia,konstipasi,mulut


kering, rasa lelah,peningkatan berat badan,

Nama pabrik : Jansen-cilag/ alkermec therapecitiecs


RIZODAL

Golongan obat : risperidon 1mg 2 mg; 3mg

Fungsi : skizofrenia akut dan kronis,kondisi kejhiwaan lain dimana


muncul,reaksipositif,dan negative,efektif mengurangi gejala penyakit skizofernia

Efek samping : insomnia , agitasi, ansietas, sakit kepala, mengantuk,b fatigue,


symptom ekstrapiramidol,penambahan berat badan,

Nama pabrik : Guardian pharmatama

ZOFREDAL

Golongan obat : risperidon 1mg ; 2 mg 3mg

Fungsi : skizofernia akut dan kronik,keadaan psikotik lainnya dengan


gejala positif dan atau negative

Efek samping : -

Nama pabrik : kalbe farma

SERENACE

Golongan obat : haloperidol 0,5 mg ;1,5 mg; 5 mg /tablet

Fungsi : mengontrol agitasi,ketegangan , halusinasi

Efek samping : dapat menguatkan efek depresan saraf pusat

Nama pabrik : pharmacia Searle

RISPERDAL

Golongan obat : Rispendone

Fungsi : keadaan psikotik dengan gejala halusinasi, delusi, curiga

Efek : insomnia,cemas, sakit kepala , somnolen

Nama pabrik : jansse-cilag


http://www.terapinarkoba.com/2013/10/daftar-obat-paten-golongan-narkotika.html

Memberikan pelayanan kesehatan di Rumah Anda secara komprehensif Rabu, 06


Oktober 2010 Obat-Obat Psikotropika Pendahuluan : Psikotropik ialah obat yang
bekerja pada atau mempengaruhi fungsi psikis, kelakuan atau pengalaman (WHO,
1966) . sebenarnya psikotropik baru diperkenalkan sejak lahirnya suatu cabang ilmu
farmakologi yakni psikofarmakologi, yang khusus mempelajari psikofarmaka atau
psikotropik. Berdasarkan Penggolongan klinik psikotropik dibagi menjadi 4 golongan
yaitu : 1) Antipsikosis (major tranquilizer, neuroleptik) 2) Antiansietas (antineurosis,
minor tranquilizer) 3) Antidepresin 4) Psikotogenik. berikut ini akan diberikan
beberapa contoh obat Psikotropika yang masuk golongan Antipsikosis beserta Nama
Obat Patennya. Komposisi : Haloperidol Indikasi : Skizofrenia dan psikosis lain,
mania, terapi tambahan jangka pendek untuk agitasi psikomotor, eksitasi, perilaku
kekerasan atau imfulsif yang berbahaya. Dosis : Oral : Skizofrenia dan psikosis lain,
mania, terapi tambahan jangka pendek untuk agitasi psikomotor, eksitasi, perilaku
kekerasan atau imfulsif yang berbahaya : dosis awal 1,5 3 mg, 2 3 kali sehari
atau 3 5 mg, 2 3 kali sehari pada kasus berat atau resisten. Pada skizofreni
resisten sampai 100 mg (jarang sampai 120 mg) perhari mungkin diperlukan.
Sesuaikan dengan respons, dosis pemeliharaan efektif serendah mungkin (sampai
serendah 5-10 mg/hari). LANSIA (atau debil) dosis awal setengah dosis dewasa.
ANAK : dosis awal 25-50 mcg/kg BB/hari dalam 2 dosis terbagi, maksimal 10 mg.
REMAJA sampai 30 mg/sehari. Terapi tambahan jangka pendek pada ansietas berat,
DEWASA : 500 mcg, 2 kali sehari. ANAK : tidak dianjurkan. Pada kasus cegukan yang
sulit diobati : 1,5 mg, 3 kali sehari. Sesuaikan dengan respons. ANAK tidak
dianjurkan. Kontraindikasi : koma karena depresi SSP, depresi sumsum tulang,
hindari pada feokromositoma, gangguna hati dan ginjal berat. Interaksi :
meningkatkan resiko aritmia ventrikular jika amidaron digunakan bersama
haloperidol, amisulprid, fenotiazin, pimozid atau sertindol hindari penggunaan
bersamaan. Peringatan : penyakit kardiovaskular dan serebrovaskular, penyakit
pernapasan, parkinsonisme, epilepsi, infeksi akut, hamil, menyusui, gangguan ginjal
dan hati, riwayat sakit kuning, leukopenia, hipotiroidisme, miastenia gravis,
hipertrofi prostat, glaukoma sudut sempit, hati-hati pada lansia, hindari pemutusan
obat tiba-tiba.hindari pada penyakit ganglia basalis. Efek samping : kurang sedatif,
gejala antimuskarinik dan hipotensif lebih ringan. Jarang terjadi fotosintesisasi dan
pigmentasi. Gejala ekstrapiramidal terutama distonia dan akatisia lebih sering,
terutama pada pasien tirotoksik. tardive dyskinesia, hipotermia (kadang-kadang
panas), mengantuk, apatis, pucat, mimpi buruk, insomnia, depresi, agitasi,
perubahan pola EEG, kejang, gejala anti muskarinik yang terdiri atas : mulut kering,
hidung tersumbat, konstipasi, kesulitan buanag air kecil, dan pandangan kabur.
Gejala kardiovaskular meliputi : hipotensi, takikardi dan aritmia,. Terjadi perubahan
EKG, pengaruh endokrin seperti gangguan menstruasi, galaktore, ginekomastia,
impotensia, dan perubahan berat badan.terjadi reaksi sensitivitas. Nama Paten :
Dores (Pyridam) kaptabs 0,5 mg, 1,5 mg, 5 mg Govotil (Guardian) Tablet 2 mg, 5
mg Haldol ( (Johnson & Johnson Indonesia) Tablet 0,5 mg, 2 mg, 5 mg Halonace
( Combiphar) Tablet 0,5 mg, 1,5 mg, 2 mg, 5 mg. Lodomer ( Mersifarma Tirmaku
Mercusana) Cairan injeksi 5mg/mL, Tablet salut selaput 2 mg, 5mg, drops 2mg/mL.
Serenace (Soho) Cairan injeksi 5 mg/mL, Tablet 0,5 mg, 1,2 mg, 2 mg, 5mg, drops
2mg/mL. Seradol (Harsen) Tablet 0,5 mg, 1,5 mg, 5 mg. Komposisi : Klorpromazin
Hidroklorida Indikasi : Skizoprenia dan psikosis lain, mania, terapi tambahan jangka
pendek pada ansietas berat, agitasi psikomotor, eksitasi dan perilaku kekerasan dan
inpulsif yang berbahaya, Anti emetik, Penggunaan pra bedah. Dosis : Oral :
Skizoprenia dan psikosis lain, mania, terapi tambahan jangka pendek pada ansietas
berat, agitasi psikomotor, eksitasi dan perilaku kekerasan dan inpulsif yang
berbahaya, dosis awal 25 mg 3 kali sehari atau 75 mg malam hari yang disesuaikan
dengan respons nya. Dosis penunjang biasanya 75 300 mg / hari(akan tetapi
sampai dosis 1 gr/hari mungkin diperlukan pada kasus psikosis). LANSIA atau debil
sepertiga dosis dewasa. ANAK : (Skizoprenia dan autisme) 15 tahun 500 mcg/kg bb
setiap 4 6 jam(maksimal 40 mg/hari; 6-12 tahun sepertiga sampai setengah dosis
dewasa (maksimal 75 mg/hari). Cegukan yang sulit diobati : 25 50 mg 3-4 kali
sehari. Kontraindikasi : koma karena depresi SSP, depresi sumsum tulang, hindari
pada feokromositoma, gangguna hati dan ginjal berat. Interaksi : Meningkatkan
resiko aritmia ventrikular jika antiaritmia yang memperpanjang interval QT
diberikan bersamaan. Peringatan : penyakit kardiovaskular dan serebrovaskular,
penyakit pernapasan, parkinsonisme, epilepsi, infeksi akut, hamil, menyusui,
gangguan ginjal dan hati, riwayat sakit kuning, leukopenia, hipotiroidisme,
miastenia gravis, hipertrofi prostat, glaukoma sudut sempit, hati-hati pada lansia,
hindari pemutusan obat tiba-tiba (Catatan : Obat ini dapat menyebabkan sensitisasi
kontak. Hindari kontak langsung) Efek samping : gejala ekstrapiramidal, tardive
dyskinesia, hipotermia (kadang-kadang panas), mengantuk, apatis, pucat, mimpi
buruk, insomnia, depresi, agitasi, perubahan pola EEG, kejang, gejala anti
muskarinik yang terdiri atas : mulut kering, hidung tersumbat, konstipasi, kesulitan
buanag air kecil, dan pandangan kabur. Gejala kardiovaskular meliputi : hipotensi,
takikardi dan aritmia,. Terjadi perubahan EKG, pengaruh endokrin seperti gangguan
menstruasi, galaktore, ginekomastia, impotensia, dan perubahan berat
badan.terjadi reaksi sensitivitas. Perubahan pada lensa dan kornea, pigmentasi
kulit,kornea, kunjungtiva dan retina. Pigmentasi keunguan pada kulit, korne,
kunjungtiva dan retina. Nama Obat Paten : Cepezet 100 (Mersifarma Tirmaku
Mercusana) tablet salut selaput 100mg Largactil ( Rhone Poulenc Indonesia)
Tablet salut selaput 25 mg, 100mg. Largazine (Soho) Tablet salut selaput 25 mg,
100 mg. Komposisi : Perfenazin Indikasi : Skizoprenia dan psikosis lain, mania,
penggunaan jangka pendek sebagai terapi tambahan untuk ansietas berat, agitasi
psikomotor, eksitasi dan perilaku kekerasan atau impulsif berbahaya, antiemetik.
Dosis : Skizoprenia dan psikosis lain, mania, penggunaan jangka pendek sebagai
terapi tambahan untuk ansietas berat, agitasi psikomotor, eksitasi dan perilaku
kekerasan atau impulsif berbahaya. Dosis awal 4 mg, 3 kali sehari, dosis sesuaikan
dengan respons. Maksimal 24 mg /hari. LANSIA seperempat sampai setengah dosis
dewasa. ANAK dibawah 14 tahun tidak dianjurkan. Kontraindikasi : koma karena
depresi SSP, depresi sumsum tulang, hindari pada feokromositoma, gangguna hati
dan ginjal berat. Interaksi : Meningkatkan resiko aritmia ventrikular jika antiaritmia
yang memperpanjang interval QT diberikan bersamaan. Efek samping : koma,
diskrasia darah, depresi sumsum tulang, kerusakan hati berat, dibanding
klorpromazin, efek sedasi kurang, gejala ekstrapiramidal terutama distonia lebih
sering, terutama pada dosi tinggi. Nama Paten : Trilafon (Schering Plough
Indonesia) Tablet 2 mg, 4 mg, 8 mg. Avomit (Kimia Farma) Tablet 4 mg Perlafon
(Combiphar) Tablet 2 mg, tablet salut gula 4 mg, 8 mg. Sumber : - Farmakologi dan
Terapi. FKUI. 1995 - Informatorium Obat Nasional Indonesia 2008. BPOM Republik
Indonesia, 2008 Diposkan oleh Armuni Skep pada Rabu, Oktober 06, 2010 Kirimkan
Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke
Pinterest Label: ke, kedokteran Reaksi: 1 komentar: Ale. SKP6 Oktober 2010
17.52 semoga bermanfaat untuk semua...amin Balas Link ke posting ini Buat
sebuah Link Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langganan: Poskan Komentar
(Atom) Cari Blog Ini Berita terkini Apple Google Microsoft Apple minta maaf terkait
tudingan rasisme BBC Indonesia Siswa lain yang ikut dalam kejadian itu, Mohamed
Semra, mengatakan di Facebook bahwa mereka puas dengan tanggapan Apple.
"Mereka meminta maaf, jadi (kemarahan) kami reda. Tak perlu membawa persoalan
ini lebih jauh lagi," tulisnya. Apple Music Hadir di Google Play Store Tekno
Liputan6.com Liputan6.com, Jakarta - Apple Inc tampaknya ingin memastikan
kehadiran layanan streaming Apple Music dapat diterima di semua sistem operasi
(OS), atau setidaknya di OS populer seperti Android. Ketika dirilis pada Juni lalu,
Apple Music baru tersedia ... Apple Merilis tvOS 9.0.1 untuk Apple TV Terbaru Make
Mac Perangkat Apple TV yang sudah dijual selama seminggu ini, akhirnya
memperoleh pembaruan tvOS perdananya. Ya, menggunakan versi tvOS 9.0.1, para
penggunanya dapat segera mengunduh pembaruan ini lewat menu System >
Software Update. Apple Menangkan Kasus Tuntutan Pegawai Soal Pemeriksaan Tas
Make Mac Kasus tuntutan pegawai terhadap kebijakan Apple yang mewajibkan
pemeriksaan terhadap tas bawaan para pegawai Apple Store sebelum
meninggalkan toko akhirnya telah menemui titik akhir di mana Apple menjadi
pemenangnya. Seperti diberitakan ... didukung oleh Pengikut Selamat Datang,
Silahkan hubungi kami untuk Pelayanan : Melayani Perawatan Pasien di rumah
Hipnoterapy Rehabilitasi Stroke Pelayanan Pasien terminal Perawatan paska Rumah
sakit Perawatan Dekubitus Perawatan Diabetes Melitus Khitan (sunat) konsul Gizi
Cek Laboratorium Ambulance Kalender dan jam Free Blog Content Posting Terbaru
Arsip Blog 2012 (1) 2011 (1) 2010 (33) Desember (2) Oktober (3)
Tinjauan Sistem dalam Keperawatan Prinsip dasar Kecerdasan Emosional untuk
Perawat Obat-Obat Psikotropika September (3) Agustus (5) Juli (2) Juni
(15) Mei (3) 2009 (1) Traffic live Ada kesalahan di dalam gadget ini Facebook
Fans Label alternatif kesehatan (7) gawat darurat (3) Hukum (1) info kesehatan
umum (15) jiwa (1) ke (1) kebidanan (3) kedokteran (3) keperawatan (17) TIPS (1)
Blog Teman Notes Kedokteran Jual VCD Film ALL ABOUT NURSING Download ASKEP
Kumpulan ASKEP GRATIS Daftar Blog Saya Almira Home Care Gerakan dan Istilah
Anatomis 4 tahun yang lalu Puskesmas Aranio Sunatan Massal 5 tahun yang lalu
Kontributor Armuni Skep almira dr. ida Laman beranda Tentang Kami Download
Karya tulis Download E-Book Pojok Konsultasi Kesehatan Tukar Link Gratis Terima
Kasih anda telah mengunjungi kami Almira Home Care Services Sekretariat : Jl.
Sekumpul Gg.Penghulu No.19C Rt.3 Martapura Kalimantan Selatan Telp.0511-
4722200 HP. 0812 5105 1115 E-Mail: almira.home.care@gmail.com Group facebook:
http://www.facebook.com/group.php?gid=106143129418042 Anggota Blogcatalog .
Health Tip of The Day Almira Home Care Lemak untuk penyembuhan Epilepsi -
8/4/2010 - noreply@blogger.com (almira) TIPS Bebas Kolesterol - 7/28/2010 -
noreply@blogger.com (almira) Askep pasien dengan DM - 7/28/2010 -
noreply@blogger.com (Ale. SKP) Askep Hipertensi - 7/28/2010 -
noreply@blogger.com (almira) Manfaat Teh Rosella - 6/18/2010 -
noreply@blogger.com (Ale. SKP) Berlangganan Pos Komentar Template Simple.
Diberdayakan oleh Blogger.

Copy the BEST Traders and Make Money : http://bit.ly/fxzulu

http://almira-homecare.blogspot.co.id/2010/10/obat-obat-
psikotropika.html#!/tcmbck

Anda mungkin juga menyukai