Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DENGAN KEJADIAN
OBESITAS PADA REMAJA
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata
kuliah
Gizi Kesehatan Masyarakat
Dosen pengampu: Prof. Dr. dr. Oktia Woro Kasmini Handayani, M.Kes.
Oleh
2016
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
DAFTAR ISI ii
1
2
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan 3
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Simpulan 14
DAFTAR PUSTAKA
1
BAB I
PENDAHULUAN
Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau
tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas
lagi yang mencakup kematangan mental, emosional sosial dan fisik (Hurlock,
1992). Menurut Sri Rumini & Siti Sundari (2004: 53) masa remaja adalah
peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami
perkembangan semua aspek/fungsi untuk memasuki masa dewasa. Masa
remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi
wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria, sedangkan pengertian
remaja menurut Zakiah Darajat (1990: 23) adalah : Masa peralihan diantara
masa kanak-kanak dan dewasa. Dalam masa ini anak mengalami masa
pertumbuhan dan masa perkembangan fisiknya maupun perkembangan
psikisnya.
1.3 Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
Pola makan yang dimiliki oleh remaja diperoleh melalui proses yang
menghasilkan kebiasaan makan yang terjadi sejak dini sampai dewasa
dengan berbagai pengarahan dan bimbingan dari orang tua tentang
makanan yang harus dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan asupan
makanan. Namun pola makan yang tidak sesuai akan menyebabkan asupan
makanan yang berlebihan atau sebaliknya kekurangan.
Kebijakan Pemerintah:
Program Lanjutan:
Alasan:
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Dapat disimpulkan bahwa pola makan yang tidak sesuai akan
menyebabkan asupan makanan yang berlebihan atau sebaliknya kekurangan,
Asupan makanan yang kurang dari kebutuhan akan menyebabkan tubuh
menjadi kurus, sedangkan asupan makanan yang lebih dari kebutuhan akan
menyebabkan kelebihan berat badan atau obesitas. Obesitas terjadi juga
karena kurangnya pengontrolan dalam pola makannya. Overweight yang
dialami mahasiswa merupakan akibat dari pola makan yang berlebih. Hal ini
bila lama terjadi dalam kurun waktu yang relatif lama dapat berakibat terjadi
penumpukan lemak dibawah kulit yang akhirnya terjadi berat badan lebih
bahkan bisa teradi obesitas.
Pola makan berlebihan yang menjadi salah satu faktor pemicu
terjadinya obesitas pada sebagian besar remaja adalah pola makan yang tidak
sehat dimana tidak ada keseimbangan dalam pemenuhan menu dan gizi yang
dimakannya. Remaja sering mengkonsumsi makanan yang mengandung
15
tinggi karbohidrat seperti nasi dan umbi-umbian serta lemak yang berasal dari
gorengan yang pada dasarnya merupakan makanan yang digemari remaja
pada umumnya, konsumsi makanan siap saji juga merupakan faktor yang
berpengaruh pada penumpukan lemak tubuh, hal ini yang berpengaruh
dengan obesitas yang terjadi pada remaja.
3.2 Saran
Dari uraian diatas, diharapkan remaja harus bisa membiasakan diri
mengatur pola makan dan hidup sehat, serta mengurangi jajan sembarangan
ketika di sekolah/kampus. Selain itu, perhatian pemerintah untuk membuat
kebijakan mengenai pola makan atau jajanan yang bersifat Fastfood di
kantin sekolah ataupun kampus obesitas juga sangat diperlukan untuk
menurunkan angka obesitas pada remaja.
16
DAFTAR PUSTAKA