Anda di halaman 1dari 5

3.

Defenisi Operasional

N Variabel Defenisi Alat Ukur Cara Ukur Skala Hasil ukur


O Operasional ukur
1 Variabel Naiknya tekanan Tensimeter 1. Tekanan darah ordinal 1. Hipertensi (sistolik
Dependen : darah sistolik dan diukur dalam 140 mmHg)
Hipertensi lebih dari 140 stetoskop posisi berdiri/
mmHg dan duduk, 2. Tidak hipertensi
diastolik Penurunan (sistolik < 140
melebihi 90 lengan dari mmHg)
mmHg posisi hamper (Sustrani,et
mendatar al.,2005)
/setinggi jantung
ke posisi hampir
vertikal,

2. Dilakukan
setelah
responden
istirahat
selama 5 menit,
dilakukan 2 kali
dengan jarak 5-
10 menit.

3. Auskultasi
dengan
Stetoskop
(Gray, 2005
dalam Rinawang
2011)

2 Variabel
bebas
1. Umur Lama waktu Wawancara Kuesioner Ordinal 1) middle age =
hidup lansia saat 45-49
dilakukan 2) elderly = 60-
wawancara 70
terhitung ulang 3) old age = 75-
tahun terakhir 90

2. Jenis Ciri fisik dan


kelamin biologis Wawancara Jenis kelamin di Nominal jenis kelamin di
responden untuk ukur dengan cara kategorikan menjadi
membedakan melihat ciri fisik 2:
gender pada subjek yang akan di 1. laki laki
penderita teliti 2. wanita
hipertensi
3. Riwayat
keluarga 1. ada riwayat
Keterangan Wawancara Kuesioner Ordinal
mengenai ada keluarga (kode
tidaknya 01)
2.
tidak ada riwayat
keluarga subjek
keluarga (kode
yang menderita
0)
hipertensi
3 Pola diet

1. Makananan Gambaran jenis Wawancara Kuesioner food Ordinal 1. > 1kali/ hari
pencengah dan frekuensi frekuensi 2. 1 kali / hari
hipertensi makanan 3. 3-6 kali/ minggu
4. 1-2 kali/ minggu
pencengah
5. 1kali/ bulan
hipertensi yang 6. 1 kali/ tahun
di kosumsi 7. Tidak pernah
responden dalam Kategori:
periode harian, 1. Sering poin 1-3
mingguan dan 2. Jarang poin 4-5
bulanan yang di 3. Tidak pernah
ukur poin 7
menggunakan (Gibson 2005)
metode food
frekuensi

2. Makanan
1. > 1kali/ hari
pemicu 2. 1 kali / hari
Gambaran jenis Wawancara Kuesioner food Ordinal
hipertensi 3. 3-6 kali/
dan frekuensi frekuensi
makanan pemicu minggu
4. 1-2 kali/
hipertensi yang
minggu
di kosumsi oleh
5. 1kali/ bulan
responden dalam 6. 1 kali/ tahun
periode harian, 7. Tidak pernah
mingguan dan, Kategori:
bulanan yang di 1. Sering poin 1-
ukur
menggunakan 3
metode 2. Jarang poin 4-
kuesioner food 5
frekuensi 3. Tidak pernah
poin 7
(Gibson 2005)
3.Karbonhidrat
dan lemak
Jumlah rata rata Wawancara Kuesioner food Ordinal Klasifikasi tingkat
kosumsi recall kosumsi di bagi
karbonhidrat dan menjadi empat
lemak harian dengan cut of poins
yang di dapat masing masing
dari hasil sebagai berikut
konveksi semua 1. Baik : 100-119%
2. Sedang : 80-99%
makanan yang di
3. Kurang : 70-
kosumsi
79%
responden 4. Defisit : < 70%
perhari dengan (Supariasa,
menggunakan 2012)
metode food
recall dan di
bandingkan
4.Serat
dengan dengan
% AKG
1. <25% garam
per hari
Jumlah rata rata Wawancara Kuesioner food Ordinal 2. > 25 garam
kosumsi recall perhari
karbonhidrat dan (Almatsier,
lemak harian 2005)
yang di dapat
dari hasil
konveksi semua
makanan yang di
kosumsi
responden
perhari dengan
5.natrium
menggunakan
metode food
recall

Hipertensi stadium
Jumlah rata rata Wawancara Kuesioner food Ordinal III
kosumsi recall 1. Standar >
karbonhidrat dan 200-400 mg
lemak harian Na per hari
yang di dapat 2. Tidak
dari hasil standar >
konveksi semua 400 mg Na
makanan yang di per hari
kosumsi Hipertensi stadium
responden II
perhari dengan 1. Standar <
menggunakan 600-800 mh
metode food Na per hari
recall dan di 2. Tidak
bandingkan standar >
dengan dengan 800 mg Na
% AKG per hari
Hipertensi stadium I
1. Standar <
1000-1200
mg Na per
hari
2. Tidak
6. status gizi
standar
>1200 mg
Na per hari
Normal : 2400 mg
Na per hari
Kondisi yang Wawancara Menggunakan Ordinal
(almatsir,2005)
dimiliki lansia bathroom scale
yang didapatkan
Diklasifikasikan
dari hasil
menjadi :
pengukuran gizi
1. Kurus jika
menggunakan
IMT 17,0-
IMT
18,5
(BB/TB(penguk
2. Normal jika
uran tinggi
18,5-25,0
badan 3. Gemuk jika
berdasarkan IMT 25,0-
tinggi lutut). 27,0
(supariasa,20
02, di dalam
widyaningru
m, 2012

Anda mungkin juga menyukai