Anda di halaman 1dari 28

MUH.

RESKY SABIL
D111 14 029
TEKNIK SIPIL

A. Pencemaran Udara

1. Pencemaran udara

Pencemaran Udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi


fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat
membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan,
mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.

Pencemaran Udara adalah peristiwa masuknya, atau tercampurnya,


polutan (unsur-unsur berbahaya) ke dalam lapisan udara (atmosfer)
yang dapat mengakibatkan menurunnya kualitas udara
(lingkungan).

Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami


maupun kegiatan manusia. Beberapa definisi gangguan fisik seperti
polusi suara, panas, radiasi atau polusi cahaya dianggap sebagai
polusi udara. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran
udara dapat bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global.

2. Sumber polusi udara


Pencemar udara dibedakan menjadi dua yaitu, pencemar primer
dan pencemar sekunder. Pencemar primer adalah substansi
pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran
udara. Karbon monoksida adalah sebuah contoh dari pencemar
udara primer karena ia merupakan hasil dari pembakaran.
Pencemar sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari
reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer. Pembentukan ozon
dalam smog fotokimia adalah sebuah contoh dari pencemaran
udara sekunder.

Belakangan ini tumbuh keprihatinan akan efek dari emisi polusi


udara dalam konteks global dan hubungannya dengan pemanasan
global yg memengaruhi;

Aktivitas manusia

Transportasi

Industri

1
MUH. RESKY SABIL
D111 14 029
TEKNIK SIPIL
Pembangkit listrik

Pembakaran (perapian, kompor, furnace, insinerator dengan


berbagai jenis bahan bakar) termasuk pembakaran biomassa
secara tradisional

Gas buang pabrik yang menghasilkan gas berbahaya seperti


CFC

Sumber alami

Gunung berapi

Rawa-rawa

Kebakaran hutan

Denitrifikasi

Dalam kondisi tertentu, vegetasi dapat menghasilkan


senyawa organik volatil yang signifikan yang mampu bereaksi
dengan polutan antropogenik membentuk polutan sekunder[4]

Sumber-sumber lain

Transportasi

Kebocoran tangki gas

Gas metana dari tempat pembuangan akhir sampah

Uap pelarut organic

3. Jenis-jenis bahan pencemar udara (polutan)


Karbon monoksida
Oksida nitrogen
Oksida sulfur
CFC
Hidrokarbon
Senyawa organik volatil
Partikulat
Radikal bebas

2
MUH. RESKY SABIL
D111 14 029
TEKNIK SIPIL

4. Dampak Pencemaran Udara

Dampak kesehatan
ubstansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke
dalam tubuh melalui sistem pernapasan. Jauhnya penetrasi zat
pencemar ke dalam tubuh bergantung kepada jenis pencemar.
Partikulat berukuran besar dapat tertahan di saluran pernapasan
bagian atas, sedangkan partikulat berukuran kecil dan gas dapat
mencapai paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemar diserap oleh
sistem peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh.

Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISPA (infeksi


saluran pernafasan atas), termasuk di antaranya, asma, bronkitis,
dan gangguan pernapasan lainnya. Beberapa zat pencemar
dikategorikan sebagai toksik dan karsinogenik.

Diperkirakan dampak pencemaran udara di Jakarta yang berkaitan


dengan kematian prematur, perawatan rumah sakit, berkurangnya
hari kerja efektif, dan ISNA pada tahun 1998 senilai dengan 1,8
trilyun rupiah dan akan meningkat menjadi 4,3 trilyun rupiah pada
tahun 2015.

Dampak terhadap tanaman


Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran
udara tinggi dapat terganggu pertumbuhannya dan rawan penyakit,
antara lain klorosis, nekrosis, dan bintik hitam. Partikulat yang
terdeposisi di permukaan tanaman dapat menghambat proses
fotosintesis.

Sumber dan Penyebab Pencemaran Udara

Penyebab dan dampak pencemaran udara yang paling utama


selalu terkait dengan manusia. Manusia menjadi penyebab utama
dan terbesar terjadinya pencemaran udara. Pun manusia pula yang
merasakan dampak terburuk dari terjadinya pencemaran udara.

Pencemaran udara merupakan salah satu kerusakan lingkungan,


berupa penurunan kualitas udara karena masuknya unsur-unsur

3
MUH. RESKY SABIL
D111 14 029
TEKNIK SIPIL
berbahaya ke dalam udara atau atmosfer bumi. Unsur-unsur
berbahaya yang masuk ke dalam atmosfer tersebut bisa berupa
karbon monoksida (CO), Nitrogen dioksida (No2), chlorofluorocarbon
(CFC), sulfur dioksida (So2), Hidrokarbon (HC), Benda Partikulat,
Timah (Pb), dan Carbon Diaoksida (CO2). Unsur-unsur tersebut bisa
disebut juga sebagai polutan atau jenis-jenis bahan pencemar
udara.

Masuknya polutan ke dalam atmosfer yang menjadikan terjadinya


pencemaran udara bisa disebabkan dua faktor, yaitu faktor alam
dan faktor manusia. Penyebab pencemaran udara dari faktor adalah
alam contohnya adalah aktifitas gunung berapi yang mengeluarkan
abu dan gas vulkanik, kebakaran hutan, dan kegiatan
mikroorganisme. Polutan yang dihasilkan biasanya berupa asap,
debu, dan gas.

Penyebab polusi udara yang kedua adalah faktor manusia


dengan segala aktifitasnya. Berbagai kegiatan manusia yang dapat
menghasilkan polutan antara lain :

1. Pembakaran; Semisal pembakaran sampah, pembakaran pada


kegiatan rumah tangga, kendaraan bermotor, dan kegiatan
industri. Polutan yang dihasilkan antara lain asap, debu, grit
(pasir halus), dan gas (CO dan NO).

2. Proses peleburan; Semisal proses peleburan baja, pembuatan


soda, semen, keramik, aspal. Polutan yang dihasilkannya
meliputi debu, uap, dan gas.

3. Pertambangan dan penggalian; Polutan yang dihasilkan


terutama adalah debu.

4. Proses pengolahan dan pemanasan; Semisal proses


pengolahan makanan, daging, ikan, dan penyamakan. Polutan
yang dihasilkan meliputi asap, debu, dan bau.

5. Pembuangan limbah; baik limbah industri maupun limbah


rumah tangga. Polutannya adalah gas H2S yang menimbulkan
bau busuk.

6. Proses kimia; Semisal pada pemurnian minyak bumi,


pengolahan mineral, dan pembuatan keris. Polutan yang
dihasilkan umunya berupa debu, uap dan gas.

4
MUH. RESKY SABIL
D111 14 029
TEKNIK SIPIL
7. Proses pembangunan; Semisal pembangunan gedung-
gedung, jalan dan kegiatan yang semacamnya. Polutannya
seperti asap dan debu.

8. Proses percobaan atom atau nuklir; Polutan yang dihasilkan


terutama adalah gas dan debu radioaktif.

Manusia Penyebab Utama Pencemaran Udara


sebagai salah satu penyebab polusi udara terbesar, dimasukkan
sebagai pencemaran udara yang disebabkan oleh manusia. Karena
tidak dapat dipungkiri bahwa sebagian besar kebakaran hutan dan
lahan sengaja dilakukan oleh manusia.

Faktor alami penyebab pencemaran udara terbesar lainnya adalah


meletusnya gunung berapi. Letusan gunung berapi sangat luar
biasa. Meskipun demikian, menurut penelitian, seluruh gunung api
di dunia mengeluarkan hanya 0,13 hingga 0,44 miliar ton CO2 per
tahunnya. Jumlah ini ternyata tidak sebanding dengan emisi karbon
dioksida yang dihasilkan oleh manusia melalui pabrik-pabrik dan
kendaraan bermotor. Kendaran bermotor saja menyumbangkan
emisi karbon hingga 2 miliar pertahunnya. Pada tahun 2010 saja,
berbagai aktivitas manusia telah menambahkan sedikitnya 35 miliar
ton emisi karbon dioksida ke atmosfer.

Daftar Pustaka

5
MUH. RESKY SABIL
D111 14 029
TEKNIK SIPIL

http://alamendah.org/2014/08/07/penyebab-pencemaran-udara/

id.wikipedia.org/wiki/Pencemaran_udara
http://id.wikipedia.org/wiki/Pencemaran_udara

http://softilmu.blogspot.com/2014/06/pencemaran-udara.html

B. Pencemaran Suara

6
MUH. RESKY SABIL
D111 14 029
TEKNIK SIPIL
1. Pencemaran suara

Pencemaran Suara adalah keadaan dimana masuknya suara


yang masuk terlalu banyak sehingga mengganggu kenyamanan
lingkungan manusia.Pencemaran suara cukup menjadi ancama
serius bagi kualitas lingkungan terutama dibagian suasana.

2. Sumber pencemaran suara

Sumber Pencemaran Suara adalah kebisingan, yaitu bunyi atau


suara yang dapat mengganggu dan merusak pendengaran
manusia. Bunyi disebut bising apabila inetensitasnya telah
melampaui 50 desibel.

Suara dengan intensitas tinggi, seperti yang dikeluarkan oleh


banyak mesin industri, kendaraan bermotor, dan pesawat terbang
bila berlangsung secara terus-menerus dalam jangka waktu yang
lama dapat mengganggu manusia, bahkan menyebabkan cacat
pendengaran yang permanen.

Polusi suara atau pencemaran suara adalah gangguan pada


lingkungan yang diakibatkan oleh bunyi atau suara yang
mengakibatkan ketidaktentraman makhluk hidup di sekitarnya.

Pencemaran suara diakibatkan suara-suara bervolume tinggi


yang membuat daerah sekitarnya menjadi bising dan tidak
menyenangkan. Penilaian terhadap suara yang muncul sebagai
polusi atau tidak merupakan sesuatu yang subjektif. Kerusakan
yang diakibatkan pencemaran suara bersifat setempat, tidak seperti
polusi udara maupun polusi air.

Pencemaran suara yang bersifat terus-menerus dengan


tingkat kebisingan di atas 80 dB dapat mengakibatkan efek atau
dampak yang merugikan kesehatan manusia. Berikut ini adalah
beberapa efek samping negatif dari pencemaran suara :
a. stres
b. gila
c. perubahan denyut nadi
d. tekanan darah berubah
e. gangguan fungsi jantung

7
MUH. RESKY SABIL
D111 14 029
TEKNIK SIPIL
f. kontraksi perut

Berikut ini adalah contoh kebisingan yang menimbulkan


pencemaran suara :
1. Orang ngobrol biasa = 40 dB
2. Orang ribut / silat lidah = 80 dB
3. Suara kereta api / krl = 95 db
4. mesin motor 5 pk = 104 dB
5. suara gledek / geledek / petir = 120 dB
6. Pesawat jet tinggal landas = 150 dB

Di Industri, sumber kebisingan dapat di klasifikasikan menjadi 3


macam, yaitu

1. Mesin
Kebisingan yang ditimbulkan oleh aktifitas mesin.

2. Vibrasi
Kebisingan yang ditimbulkan oleh akibat getaran yang ditimbulkan
akibat gesekan, benturan atau ketidak seimbangan gerakan bagian
mesin. Terjadi pada roda gigi, roda gila, batang torsi, piston, fan,
bearing, dan lain-lain.

3. Pergerakan udara, gas dan cairan


Kebisingan ini di timbulkan akibat pergerakan udara, gas, dan
cairan dalam kegiatan proses kerja industri misalnya pada pipa
penyalur cairan gas, outlet pipa, gas buang, jet, flare boom, dan
lain-lain.

Sebagai contoh beberapa bunyi/suara yang menyebabkan


kebisingan yang kekuatannya diukur dengan dB atau desibel adalah
1. Orang ribut / silat lidah = 80 dB
2. Suara kereta api / krl = 95 dB
3. Mesin motor 5 pk = 104 dB
4. Suara petir = 120 dB
5. Pesawat jet tinggal landas = 150 dB

3. Dampak dari Pencemaran Bunyi/Suara

8
MUH. RESKY SABIL
D111 14 029
TEKNIK SIPIL
Tingkat pencemaran didasarkan pada kadar zat pencemar dan
waktu (lamanya) kontak. Menurut WHO, tingkat pencemaran
dibedakan menjadi 3, yaitu sebagai berikut :
1. Pencemaran yang mulai mengakibatkan iritasi (gangguan) ringan
pada panca indra dan tubuh serta telah menimbulkan kerusakan
pada ekosistem lain.
2. Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi pada faal tubuh
dan menyebabkan sakit yangkronis.
3. Pencemaran yang kadar zat-zat pencemarnya demikian besarnya
sehingga menimbulkan gangguan dan sakit atau kematian dalam
lingkungan.

Pencemaran bunyi dapat menyebabkan berbagai gangguan seperti


gangguan fisiologis, gangguan psikologis, gangguan komunikasi dan
ketulian. Ada yang menggolongkan gangguannya berupa
gangguan Auditory, misalnya gangguan terhadap pendengaran dan
gangguan non Auditory seperti gangguan komunikasi, ancaman
bahaya keselamatan, menurunya performan kerja, stres dan
kelelahan. Lebih rinci dampak kebisingan terhadap kesehatan
pekerja dijelaskan sebagai berikut:

1. Gangguan Fisiologis
Pada umumnya, bising bernada tinggi sangat mengganggu, apalagi
bila terputus-putus atau yang datangnya tiba-tiba. Gangguan dapat
berupa peningkatan tekanan darah ( 10 mmHg), peningkatan
nadi, konstriksi pembuluh darah perifer terutama pada tangan dan
kaki, serta dapat menyebabkan pucat dan gangguan sensoris.Bising
dengan intensitas tinggi dapat menyebabkan pusing/sakit kepala.
Hal ini disebabkan bising dapat merangsang situasi reseptor
vestibular dalam telinga dalam yang akan menimbulkan evek
pusing/vertigo. Perasaan mual,susah tidur dan sesak nafas
disbabkan oleh rangsangan bising terhadap sistem saraf,
keseimbangan organ, kelenjar endokrin, tekanan darah, sistem
pencernaan dan keseimbangan elektrolit.

2. Gangguan Psikologis
Gangguan psikologis dapat berupa rasa tidak nyaman, kurang
konsentrasi, susah tidur, dan cepat marah. Bila kebisingan diterima
dalam waktu lama dapat menyebabkan penyakit psikosomatik berupa
gastritis, jantung, stres, kelelahan dan lain-lain.

9
MUH. RESKY SABIL
D111 14 029
TEKNIK SIPIL

3. Gangguan Komunikasi
Gangguan komunikasi biasanya disebabkan masking effect (bunyi
yang menutupi pendengaran yang kurang jelas) atau gangguan
kejelasan suara. Komunikasi pembicaraan harus dilakukan dengan cara
berteriak. Gangguan ini menyebabkan terganggunya pekerjaan,
sampai pada kemungkinan terjadinya kesalahan karena tidak
mendengar isyarat atau tanda bahaya. Gangguan komunikasi ini
secara tidak langsung membahayakan keselamatan seseorang.

4. Gangguan Keseimbangan
Bising yang sangat tinggi dapat menyebabkan kesan berjalan di ruang
angkasa atau melayang, yang dapat menimbulkan gangguan fisiologis
berupa kepala pusing (vertigo) atau mual-mual.

5. Efek pada pendengaran


Pengaruh utama dari bising pada kesehatan adalah kerusakan pada
indera pendengaran, yang menyebabkan tuli progresif dan efek ini
telah diketahui dan diterima secara umum dari zaman dulu. Mula-mula
efek bising pada pendengaran adalah sementara dan pemuliahan
terjadi secara cepat sesudah pekerjaan di area bising dihentikan. Akan
tetapi apabila bekerja terus-menerus di area bising maka akan terjadi
tuli menetap dan tidak dapat normal kembali, biasanya dimulai pada
frekuensi 4000 Hz dan kemudian makin meluas kefrekuensi sekitarnya
dan akhirnya mengenai frekuensi yang biasanya digunakan untuk
percakapan.

Daftar Pustaka

http://pollutiononmyearth.weebly.com/pencemaran-suara.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Pencemaran_suara

http://id.wikipedia.org/wiki/Polusi_suara

10
MUH. RESKY SABIL
D111 14 029
TEKNIK SIPIL
http://www.organisasi.org/1970/01/pengertian-definisi-arti-efek-dampak-
dan-penyebab-pencemaran-suara-pada-pencemaran-lingkungan-hidup-
dan-tubuh-manusia.html

c. Pencemaran Air

1. Pencemaran air

Pencemaran Air adalah suatu perubahan keadaan di suatu


tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air
tanah akibat aktivitas manusia. Danau, sungai, lautan dan air
tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia
dan merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain

11
MUH. RESKY SABIL
D111 14 029
TEKNIK SIPIL
mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan. Berbagai
macam fungsinya sangat membantu kehidupan manusia.
Pemanfaatan terbesar danau, sungai, lautan dan air tanah
adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai
saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan
sebenarnya berpotensi sebagai objek wisata.

Walaupun fenomena alam seperti gunung berapi, badai,


gempa bumi dll juga mengakibatkan perubahan yang besar
terhadap kualitas air, hal ini tidak dianggap sebagai pencemaran

Pencemaran air merupakan masalah global utama yang


membutuhkan evaluasi dan revisi kebijakan sumber daya air
pada semua tingkat (dari tingkat internasional hingga sumber air
pribadi dan sumur). Telah dikatakan bahwa pousi air adalah
penyebab terkemuka di dunia untuk kematian dan penyakit dan
tercatat atas kematian lebih dari 14.000 orang setiap harinya[2].
Diperkirakan 700 juta orang India tidak memiliki akses ke toilet,
dan 1.000 anak-anak India meninggal karena penyakit diare
setiap hari. Sekitar 90% dari kota-kota Cina menderita polusi air
hingga tingkatan tertentu . dan hampir 500 juta orang tidak
memiliki akses terhadap air minum yang aman[. Ditambah lagi
selain polusi air merupakan masalah akut di negara berkembang,
negara-negara industri/maju masih berjuang dengan masalah
polusi juga. Dalam laporan nasional yang paling baru pada
kualitas air di Amerika Serikat, 45% dari mil sungai dinilai, 47%
dari danau hektare dinilai, dan 32% dari teluk dinilai dan muara
mil persegi diklasifikasikan sebagai tercemar.

Air biasanya disebut tercemar ketika terganggu oleh


kontaminan antropogenik dan ketika tidak bisa mendukung
kehidupan manusia, seperti air minum, dan/atau mengalami
pergeseran ditandai dalam kemampuannya untuk mendukung
komunitas penyusun biotik, seperti ikan. Fenomena alam seperti
gunung berapi, ledakan alga, kebinasaan ikan, badai, dan gempa
bumi juga menyebabkan perubahan besar dalam kualitas air dan
status ekologi air.

12
MUH. RESKY SABIL
D111 14 029
TEKNIK SIPIL

Ditinjau dari asal polutan dan sumber pencemarannya,


pencemaran air dapat dibedakan antara lain :

1. Limbah Pertanian
Limbah pertanian dapat mengandung polutan insektisida atau pupuk
organik. Insektisida dapat mematikan biota sungai. Jika biota sungai
tidak mati kemudian dimakan hewan atau manusia, orang yang
memakannya akan keracunan. Untuk mencegahnya, upayakan agar
memilih insektisida yang berspektrum sempit (khusus membunuh
hewan sasaran) serta bersifat biodegradabel (dapat terurai oleh
mikroba) dan melakukan penyemprotan sesuai dengan aturan. Jangan
membuang sisa obet ke sungai. Sedangkan pupuk organik yang larut
dalam air dapat menyuburkan lingkungan air (eutrofikasi). Karena air
kaya nutrisi, ganggang dan tumbuhan air tumbuh subur (blooming).
Hal yang demikian akan mengancam kelestarian bendungan.
bemdungan akan cepat dangkal dan biota air akan mati karenanya.

2. Limbah Rumah Tangga


Limbah rumah tangga yang cair merupakan sumber pencemaran air.
Dari limbah rumah tangga cair dapat dijumpai berbagai bahan organik
(misal sisa sayur, ikan, nasi, minyak, lemek, air buangan manusia)
yang terbawa air got/parit, kemudian ikut aliran sungai.
Adapula bahan-bahan anorganik seperti plastik, alumunium, dan botol
yang hanyut terbawa arus air. Sampah bertimbun, menyumbat saluran
air, dan mengakibatkan banjir. Bahan pencemar lain dari limbah rumah
tangga adalah pencemar biologis berupa bibit penyakit, bakteri, dan
jamur.
Bahan organik yang larut dalam air akan mengalami penguraian dan
pembusukan. Akibatnya kadar oksigen dalam air turun dratis sehingga
biota air akan mati. Jika pencemaran bahan organik meningkat, kita
dapat menemui cacing Tubifex berwarna kemerahan bergerombol.
Cacing ini merupakan petunjuk biologis (bioindikator) parahnya
pencemaran oleh bahan organik dari limbah pemukiman.
Di kota-kota, air got berwarna kehitaman dan mengeluarkan bau yang
menyengat. Di dalam air got yang demikian tidak ada organisme hidup
kecuali bakteri dan jamur. Dibandingkan dengan limbah industri,
limbah rumah tangga di daerah perkotaan di Indonesia mencapai 60%
dari seluruh limbah yang ada.

13
MUH. RESKY SABIL
D111 14 029
TEKNIK SIPIL
3. Limbah Industri
Adanya sebagian industri yang membuang limbahnya ke air. Macam
polutan yang dihasilkan tergantung pada jenis industri. Mungkin
berupa polutan organik (berbau busuk), polutan anorganik (berbuaih,
berwarna), atau mungkin berupa polutan yang mengandung asam
belerang (berbau busuk), atau berupa suhu (air menjadi panas).
Pemerintah menetapkan tata aturan untuk mengendalikan pencemara
air oleh limbah industri. Misalnya, limbah industri harus diolah terlebih
dahulu sebelum dibuang ke sungai agar tidak terjadi pencemaran.

Di laut, sering terjadi kebocoran tangker minyak karena bertabrakan


dengan kapal lain. Minyak yang ada di dalam kapal tumpah
menggenangi lautan dalam jarak ratusan kilometer. Ikan, terumbu
karang, burung laut, dan hewan-hewan laut banyak yang mati
karenanya. Untuk mengatasinya, polutan dibatasi dengan pipa
mengapung agar tidak tersebar, kemudian permukaan polutan ditaburi
dengan zat yang dapat menguraikan minyak.

4. Penangkapan Ikan Menggunakan racun


Beberapa penduduk dan nelayan ada yang menggunakan tuba (racun
dari tumbuhan atau potas (racun)untuk menangkap ikan tangkapan,
melainkan juga semua biota air. Racun tersebut tidak hanya hewan-
hewan dewasa, tetapi juga hewan-hewan yang masih kecil. Dengan
demikian racun yang disebarkan akan memusnahkan jenis makluk
hidup yang ada didalamnya. Kegiatan penangkapan ikan dengan cara
tersebut mengakibatkan pencemaran di lingkungan perairan dan
menurunkan sumber daya perairan.

2. Penyebab pencemaran Air

Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki


karakteristik yang berbeda-beda:

Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi.

Sampah organik seperti air comberan menyebabkan peningkatan


kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada
berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh
ekosistem.

14
MUH. RESKY SABIL
D111 14 029
TEKNIK SIPIL
Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya
seperti logam berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air
limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh
pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air.

Seperti limbah pabrik yg mengalir ke sungai seperti di Sungai Citarum

Pencemaran air oleh sampah

Penggunaan bahan peledak untuk menangkap ikan

Sebab terjadinya pencemaran air:


1. Penyebab alami yang pada dasarnya tidak dapat dihindari oleh
makhluk di bumi. Yakni meningkatnya kadar nutrien atau kandungan
zat organik hasil pencernaan makhluk dan hasil metabolisme, hal ini
yang nantinya akan mengakibatkan terjadinya eutrofikasi, proses ini
terjadi dalam jangka waktu yang lama bahkan ribuan tahun. Jika air
sudah tersedia saat terbentuknya bumi, maka saat ini mungkin sudah
mencapai jutaan tahun. Pantaslah pencemaran air sudah terjadi di
mana-mana.

2. Sampah organik dapat menjadi penyebab terjadinya pencemaran di


air, sampah organik yang menumpuk diselokan-selokan akan
menimbulkan cairan berbau yang lebih dikenal sebagai air comberan,
dampaknya sangat buruh bagi kehidupan, hal ini bisa anda amati
bahwa disekitar air comberan berada pasti disana sedikit bahkan tidak
ada tumbuhan yang tumbuh apalagi ikan palingan cacing atau jentik
nyamuk.

3. Limbah pabrik yang tidak disaring, limbah menjadi hal yang sangat
menakutkan jika menyebar ke hulu air dan digunakan oleh manusia.
Pencemaran Air oleh limbah sangat berbahaya karena mengandung
banyak unsur kimia yang bukan hanya merusak organ dalam juga akan
merusak bagian luar.

4. Di daerah sungai, danau atau lautpun pencemaran air dapat terjadi


oleh karena sebab manusia yang menangkap ikan dengan
menggunakan bahan peledak. Unsur kandungan kimia di bahan
peledak itu yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran air.

15
MUH. RESKY SABIL
D111 14 029
TEKNIK SIPIL

3. Akibat Dari Pencemaran Air

Dapat menyebabkan banjir

Erosi

Kekurangan sumber air

Dapat membuat sumber penyakit

Tanah Longsor

Dapat merusak Ekosistem sungai

Kerugian untuk Nelayan

Akibat Pencemaran Air

1. Terganggunya kehidupan organisme air karena berkurangnya


kandungan oksigen (O2) yang dapat menyebabkan kematian.

1. Terjadinya ledakan ganggang dan tumbuhan air (eurotrifikasi)

2. Pendangkalan dasar perairan

3. Tersumbatnya penyaring reservoir dan menyebabkan


perubahan ekologi

4. Dalam jangka panjang adalah kanker dan kelahiran cacat

5. Akibat penggunaan pastisida yang berlebihan sesuai selain


membunuh hama dan penyakit, juga membunuh serangga
dan maskhluk berguna terutama predator

6. Kematian biota kuno, seperti: plankton, iank, bahkan burung

7. Kekurangan sumber air

8. Mutasi sel, kanker, dan leukemia

16
MUH. RESKY SABIL
D111 14 029
TEKNIK SIPIL
Daftar Pustaka

http://pollutiononmyearth.weebly.com/pencemaran-air.html

http://wallputih.blogspot.com/2014/08/pencemaran-air.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Pencemaran_air

http://ekosistem-ekologi.blogspot.com/2013/04/cara-mengatasi-
pencemaran-air-berawal.html

17
MUH. RESKY SABIL
D111 14 029
TEKNIK SIPIL
D. Pencemaran Tanah

1. Pengertian Pencemaran tanah

Pencemaran tanah adalah keadaan dimana bahan kimia


buatan manusia masuk dan mengubah lingkungan tanah alami.
Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair
atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan
pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam
lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut
minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat
penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung
dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal
dumping).

Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari


permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan
dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke
dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di
tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung
kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air
tanah dan udara di atasnya.

KOMPONEN-KOMPONEN BAHAN PENCEMARAN TANAH

1. Limbah domestik
Limbah domestik dapat berasal dari daerah: pemukiman
penduduk; perdagang-an/pasar/tempat usaha hotel dan lain-lain;
kelembagaan misalnya kantor-kantor pemerintahan dan swasta;
dan wisata, dapat berupa limbah padat dan cair.

1.1. Limbah padat berupa senyawa anorganik yang tidak dapat


dimusnahkan atau diuraikan oleh mikroorganisme seperti plastik,
serat, keramik, kaleng-kaleng dan bekas bahan bangunan,
menyebabkan tanah menjadi kurang subur. Bahan pencemar itu
akan tetap utuh hingga 300 tahun yang akan datang. Bungkus
plastik yang kita buang ke lingkungan akan tetap ada dan mungkin
akan ditemukan oleh anak cucu kita setelah ratusan tahun
kemudian.
Sampah anorganik tidak ter-biodegradasi, yang menyebabkan
lapisan tanah tidak dapat ditembus oleh akar tanaman dan tidak
tembus air sehingga peresapan air dan mineral yang dapat
menyuburkan tanah hilang dan jumlah mikroorganisme di dalam
tanahpun akan berkurang akibatnya tanaman sulit tumbuh bahkan
mati karena tidak memperoleh makanan untuk berkembang.

18
MUH. RESKY SABIL
D111 14 029
TEKNIK SIPIL

1.2. Limbah cair berupa; tinja, deterjen, oli, cat, jika meresap
kedalam tanah akan merusak

kandungan air tanah bahkan dapat membunuh mikro-


organisme di dalam tanah.

2. Limbah industri
Limbah Industri berasal dari sisa-sisa produksi industri.
2.1 Limbah industri berupa limbah padat yang merupakan hasil
buangan industri berupa padatan, lumpur, bubur yang berasal dari
proses pengolahan. Misalnya sisa pengolahan pabrik gula, pulp,
kertas, rayon, plywood, pengawetan buah, ikan daging dll.

2.2 Limbah cair yang merupakan hasil pengolahan dalam suatu


proses produksi, misalnya sisa-sisa pengolahan industri pelapisan
logam dan industri kimia lainnya. Tembaga, timbal, perak, khrom,
arsen dan boron adalah zat-zat yang dihasilkan dari proses industri
pelapisan logam seperti Hg, Zn, Pb, Cd dapat mencemari tanah.
Merupakan zat yang sangat beracun terhadap mikroorganisme. Jika
meresap ke dalam tanah akan mengakibatkan kematian bagi
mikroorganisme yang memiliki fungsi sangat penting terhadap
kesuburan tanah.

3. Limbah pertanian
Limbah pertanian dapat berupa sisa-sisa pupuk sintetik untuk
menyuburkan tanah atau tanaman, misalnya pupuk urea dan
pestisida untuk pemberantas hama tanaman. Penggunaan pupuk
yang terus menerus dalam pertanian akan merusak struktur tanah,
yang menyebabkan kesuburan tanah berkurang dan tidak dapat
ditanami jenis tanaman tertentu karena hara tanah semakin
berkurang. Dan penggunaan pestisida bukan saja mematikan hama
tanaman tetapi juga mikroorga-nisme yang berguna di dalam tanah.
Padahal kesuburan tanah tergantung pada jumlah organisme di
dalamnya. Selain itu penggunaan pestisida yang terus menerus
akan mengakibatkan hama tanaman kebal terhadap pestisida
tersebut

2. Dampak Pencemaran Tanah:

Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan

tergantung pada tipe polutan, jalur masuk ke dalam tubuh dan


kerentanan populasi yang terkena. Kromium, berbagai macam
pestisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua

19
MUH. RESKY SABIL
D111 14 029
TEKNIK SIPIL
populasi. Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat
menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal pada seluruh
populasi. Kuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan
kerusakan ginjal, beberapa bahkan tidak dapat diobati. PCB dan
siklodiena terkait pada keracunan hati. Organofosfat dan karmabat
dapat dapat menyebabkan ganguan pada saraf otot. Berbagai pelarut
yang mengandung klorin merangsang perubahan pada hati dan ginjal
serta penurunan sistem saraf pusat. Terdapat beberapa macam
dampak kesehatan yang tampak seperti sakit kepala, pusing, letih,
iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang disebut di
atas. Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat
menyebabkan kematian.

Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap


ekosistem.

Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya


bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah
sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme
dari mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan
tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa
spesies primer dari rantai makanan, yang dapat memberi akibat yang
besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan
tersebut. Bahkan jika efek kimia pada bentuk kehidupan terbawah
tersebut rendah, bagian bawah piramida makanan dapat menelan
bahan kimia asing yang lama-kelamaan akan terkonsentrasi pada
makhluk-makhluk penghuni piramida atas. Banyak dari efek-efek ini
terlihat pada saat ini, seperti konsentrasi DDT pada burung
menyebabkan rapuhnya cangkang telur, meningkatnya tingkat
kematian anakan dan kemungkinan hilangnya spesies tersebut.

Dampak pada pertanian

20
MUH. RESKY SABIL
D111 14 029
TEKNIK SIPIL
terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya
dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat
menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman dimana
tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa
bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada
kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan
pencemar tanah utama.

3. PENANGANAN PENCEMARAN TANAH

Ada 2 cara untuk penanganan pencemaran tanah


1. Remidiasi
Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah
yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-
site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-site adalah
pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah,
terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi.
Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan
kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman,
tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah
tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih
dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar
dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi
pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan
rumit.

2. Bioremediasi
Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah
dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi
bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi
bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan
air).

Tindakan pencegahan dan tindakan penanggulangan terhadap


terjadinya pencemaran dapat dilakukan dengan berbagai cara sesuai
dengan macam bahan pencemar yang perlu ditanggulangi. Langkah-
langkah pencegahan dan penanggulangan terhadap terjadinya
pencemaran dapat dilakukan sebagai berikut :

1.Pencegahan

21
MUH. RESKY SABIL
D111 14 029
TEKNIK SIPIL
Pada prinsipnya tindakan pencegahan adalah berusaha untuk tidak
menyebabkan terjadinya pencemaran, misalnya antara lain :

a. Membuang sampah pada tempatnya. Setiap rumah tangga dapat


memisahkan sampah atau limbah atas dua bagian yakni organik
yang dapat diuraikan oleh mikroorganisme (biodegradable) dan
anorganik yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme
(nonbiodegradable) dalam dua wadah yang berbeda sebelum
diangkut ketempat pembuangan akhir.

b. Mengolah sampah organik menjadi kompos. Sistem


pengomposan memiliki beberapa keuntungan, antara lain:
Kompos merupakan jenis pupuk yang ekologis dan tidak merusak
lingkungan, Bahan yang dipakai tersedia (tidak perlu dibeli),
Masyarakat dapat membuatnya sendiri (tidak memerlukan
peralatan yang mahal), dan Unsur hara dalam pupuk kompos
lebih tahan lama jika dibandingkan dengan pupuk buatan.

c. Sampah organik yang mudah rusak dapat dimanfaatkan untuk


makanan ternak

d. Untuk bahan-bahan yang dapat didaur ulang, hendaknya


dilakukan proses daur ulang, seperti kaca, plastik, kaleng, dan
sebagainya.

e. Mengurangi penggunaan bahan-bahan yang tidak dapat


diuraikan oleh mikroorganisme (nonbiodegradable). Misalnya
mengganti plastik sebagai bahan kemasan/pembungkus dengan
bahan yang ramah lingkungan seperti dengan daun pisang atau
daun jati.

f. Melakukan proses pemurnian terhadap limbah industri sebelum


dibuang ke sungai atau ke tempat pembuangan.

g. Penggunaan pupuk, pestisida sesuai dengan aturan, misalnya


hindari teknik penyemprotan yang salah, misalnya menyemprot
berlawanan dengan arah angin, Tidak menggunakan obat
melebihi takaran, Pilihlah tempat yang cocok untuk mengubur
atau membakar bekas wadah, jangan membuang di tempat
sampah, atau tempat lain yang dapat terjangkau anak-anak,

22
MUH. RESKY SABIL
D111 14 029
TEKNIK SIPIL
Jangan membuang wadah bekas ke sumber air atau selokan,
Jangan membakar wadah yang bertekanan tinggi, Tidak mencuci
peralatan penyemprot di sungai atau di dekat sumur, agar tidak
mencemari sungai atau sumur penduduk.

Daftar Pustaka

http://id.wikipedia.org/wiki/Pencemaran_tanah

http://www.bangazul.com/pencegahan-dan-penanggulangan-dampak-
pencemaran-tanah/

http://pollutiononmyearth.weebly.com/pencemaran-tanah.html

23
MUH. RESKY SABIL
D111 14 029
TEKNIK SIPIL

E. AMDAL(Analisis Dampak Lingkungan)

1. Pengertian AMDAL

AMDAL adalah suatu proses dalam studi formal untuk


memperkirakan dampak lingkungan atau rencana kegiatan proyek
dengan bertujuan memastikan adanya masalah dampak lingkungan
yang di analisis pada tahap perencanaan dan perancangan proyek
sebagai pertimbangan bagi pembuat keputusan.

AMDAL adalah singkatan dari Analisis Dampak


Lingkungan. Pengertian AMDAL menurut PP No. 27 Tahun 1999
yang berbunyi bahwa pengertian AMDAL adalah Kajian atas dampak
besar dan penting untuk pengambilan keputusan suatu usaha atau
kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan
bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan
usaha atau kegiatan. AMDAL adalah analisis yang meliputi berbagai
macam faktor seperti fisik, kimia, sosial ekonomi, biologi dan sosial
budaya yang dilakukan secara menyeluruh.

Alasan diperlukannya AMDAL untuk diperlukannya studi


kelayakan karena dalam undang-undang dan peraturan pemerintah
serta menjaga lingkungan dari operasi proyek kegiatan industri atau
kegiatan-kegiatan yang dapat menyebabkan kerusakan lingkungan.
Komponen-komponen AMDAL adalah PIL (Penyajian informasi
lingkungan), KA (Kerangka Acuan), ANDAL (Analisis dampak
lingkungan), RPL ( Rencana pemantauan lingkungan), RKL (Rencana
pengelolaan lingkungan). Tujuan AMDAL adalah menjaga dengan
kemungkinan dampak dari suatu rencana usaha atau kegiatan
sehingga.

2. Tujuan AMDAL

Tujuan AMDAL merupakan penjagaan dalam rencana usaha atau


kegiatan agar tidak memberikan dampak buruk bagi lingkungan.
Adapun Fungsi AMDAL adalah sebagai berikut..

24
MUH. RESKY SABIL
D111 14 029
TEKNIK SIPIL
Bahan perencanaan pembangunan wilayah

Membantu proses dalam pengambilan keputusan terhadap


kelayakan lingkungan hidup dari rencana usaha dan/atau
kegiatan

Memberikan masukan dalam penyusunan rancangan rinci


teknis dari rencana usaha dan/atau kegiatan

Memberi masukan dalam penyusunan rencana pengelolaan


dan pemantauan lingkungan hidup

Memberikan informasi terhadap masyarakat atas dampak


yang ditimbulkan dari suatu rencana usaha dan atau kegiatan

Tahap pertama dari rekomendasi tentang izin usaha

Merupakan Scientific Document dan Legal Document

Izin Kelayakan Lingkungan

3. Manfaat AMDAL

Dilihat dari fungsi AMDAL yang sangat menjaga rencana


usaha dan/atau kegiatan usaha sehingga tidak merusak
lingkungan, maka terlihat begitu besar Manfaat AMDAL.
Manfaat AMDAL antara lain sebagai berikut...

1. Manfaat AMDAL bagi Pemerintah

Mencegah dari pencemaran dan kerusakan lingkungan.

Menghindarkan konflik dengan masyarakat.

Menjaga agar pembangunan sesuai terhadap prinsip


pembangunan berkelanjutan.

Perwujudan tanggung jawab pemerintah dalam


pengelolaan lingkungan hidup.

2. Manfaat AMDAL bagi Pemrakarsa.

Menjamin adanya keberlangsungan usaha.

25
MUH. RESKY SABIL
D111 14 029
TEKNIK SIPIL
Menjadi referensi untuk peminjaman kredit.

Interaksi saling menguntungkan dengan masyarakat


sekitar untuk bukti ketaatan hukum.

3. Manfaat AMDAL bagi Masyarakat

Mengetahui sejak dari awal dampak dari suatu kegiatan.

Melaksanakan dan menjalankan kontrol.

Terlibat pada proses pengambilan keputusan.

Isu strategis terhadap upaya pengendalian lingkungan antara


lain mencakup 3 unsur penting, yakni bagaimana menggali dan
a. menemukan sumber polusi yang paling dominan,
b. menemukan peredaran limbah yang membahayakan,
c. melakukan solusi pemecahan.
Menggali dan menemukan sumber pencemar dilakukan lewat
kajian dari aspek lingkungan, baik lingkungan alam maupun
lingkungan sosial. Disadari bahwa manusia dan lingkungan saling
berinteraksi dan saling mempengaruhi. Faktor mana yang lebih
dominan pengaruhnya amat bergantung dari peran manusianya
pada lingkungan tersebut.
Dampak penting suatu kegiatan manusia terhadap lingkungan
hidup ditentukan oleh berbagai faktor, di antaranya:
a. jumlah populasi manusia yang terkena dampak langsung,
b. luasan wilayah yang terkena dampak,
c. lamanya dampak tersebut berlangsung,
d. intensitas atau periode berulangnya dampak yang terjadi,
e. banyaknya komponen lingkungan lain yang terkena dampak,
f. sifat dampak terhadap kehidupan yang lebih luas.

26
MUH. RESKY SABIL
D111 14 029
TEKNIK SIPIL

Daftar Pustaka

http://arifianfery.blogspot.com/2012/05/analisis-mengenai-dampak-
lingkungan.html

http://www.artikelsiana.com/2015/01/pengertian-amdal-fungsi-tujuan-
manfaat-amdal.html#_

27
MUH. RESKY SABIL
D111 14 029
TEKNIK SIPIL

28

Anda mungkin juga menyukai