Anda di halaman 1dari 2

AUDITORI (Auditory Learners )

Gaya belajar Auditori (Auditory Learners) mengandalkan pada


pendengaran untuk bisa memahami dan mengingatnya. Karakteristik
model belajar seperti ini benar-benar menempatkan pendengaran sebagai
alat utama menyerap informasi atau pengetahuan. Artinya, kita harus
mendengar, baru kemudian kita bisa mengingat dan memahami informasi
itu. Karakter pertama orang yang memiliki gaya belajar ini adalah semua
informasi hanya bisa diserap melalui pendengaran, kedua memiliki
kesulitan untuk menyerap informasi dalam bentuk tulisan secara
langsung, ketiga memiliki kesulitan menulis ataupun membaca.
Tipe Auditori adalah tipe gaya belajar yang cenderung lebih mudah
menerima dan mengolah informasi melalui indera pendengaran. Secara
spesifik gaya belajar Auditori dibagi lagi menjadi dua:
1. Linguistik
Mudah belajar dengan cara penyampaian melalui pendengaran, tata
bahasa, keragaman kosa kata, berpantun, dan pentingnya isi kalimat
2. Musikal
Mudah belajar dengan cara penyampaian sambil mendengarkan
intonasi, nada, kata-kata yang disampaikan secara berirama dan
akustikal.
Ciri-ciri anak dengan tipe gaya belajar Auditori:
Suka mendengar radio, musik, sandiwara, debat, atau diskusi.
Suka dibacakan cerita dengan berbagai intonasi jika membaca lebih
suka dengan mengeluarkan suara karena merasa nyaman
mendengar suaranya sendiri serta lebih memilih instruksi secara
verbal.
Mengungkapkan emosi secara verbal melalui perubahan nada
bicara atau intonasi.
Cenderung mengingat dengan baik kata-kata dan gagasan yang
pernah diucapkan. Termasuk mudah mengingat nama orang dan
mudah menirukan ucapan orang dengan baik.
Aktivitas kreatif berupa berbicara, bernyanyi, berdebat, bercerita,
diskusi dan sesi tanya jawab menjadi kesukaannya.
Belajar dengan media musik sambil diiringi musik akan lebih mudah
diserap.
Mendengarkan rekaman bisa pula dengan merekam suaranya
sendiri dan menyampaikan kembali apa yang dipelajarinya secara
lisan termasuk menyukai laporan secara lisan.
Sulit diam dalam waktu yang lama.
Bagus dalam tata bahasa dan bahasa asing.
Kendala anak dengan tipe gaya belajar Auditori:
Kurang dapat mengingat apa yang dibacanya bila tidak disuarakan.
Cenderung banyak bicara atau sebaliknya menjadi sangat pendiam.
Tak bisa belajar dalam suasana berisik atau ribut apalagi jika anak
memiliki konsentrasi yang lemah.
Lebih memperhatikan informasi yang didengarnya jadi kurang
tertarik memperhatikan hal-hal baru di lingkungan sekitarnya.
Cara Memaksimalkan Kemampuan Auditori
1. Baca dan ulangi bahan pelajaran dengan bersuara atau minta orang
lain untuk membacakannya. Gunakan musik sebagai sarana belajar.
2. Bekali dengan tape recorder untuk merekam semua materi
pelajaran yang diajarkan di sekolah dan diulang di rumah.
3. Libatkan diri anda dalam kegiatan diskusi secara verbal. Pilih topik
diskusi yang menarik tidak perlu selalu materi pelajaran sekolah.
4. Lakukan review secara verbal dengan teman, orangtua atau guru.
5. Beri penghargaan (reward) untuk meningkatkan motivasi dan rasa
percaya diri. Misalnya dengan menelepon kakek atau nenek lalu
membicarakan prestasi atau perbuatan baik yang dilakukan.
6. Cari tahu tipe guru yang mengajar anda di sekolah. Apabila anda
diajar oleh tipe guru yang berbeda maka anda harus melengkapinya
di rumah. Tipe mengajar yang berbeda akan membuat anda tidak
menangkap informasi secara optimal sehingga anda harus
mengulang di rumah dengan menambahkan unsur-unsur
pendengaran. Misalnya dengan menambah intonasi cara
membacanya.
7. Rekamlah ide-ide dan pikiran sebelum dituangkan dalam bentuk
tulisan.
Walaupun anda terkategori memiliki gaya Belajar
Auditori, bukan berarti anda harus mengabaikan 2 gaya
belajar yang lain.
Optimalkan Gaya Belajar Auditori Anda, dan coba
tuk kembangkan gaya belajar yang lain.

Anda mungkin juga menyukai